Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

PRAKTIK KEBIDANAN STAGE KOLABORASI KEHAMILAN


DI PUSKESMAS KENDAL II

Tugas ini diampu oleh Dhita Aulia Octaviani, SST, M.Keb yang
disusun oleh:

YENSY VIRA SANTYKA


P1337424821360

PRODI PROFESI KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus Kolaborasi Hamil dengan Anemia di Puskesmas Kendal II, telah
disahkan oleh pembimbing pada:

Hari :
Tanggal :

Dalam Rangka Praktik Klinik Kebidanan Stase Kolaborasi yang telah diperiksa
dan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi Prodi Profesi
Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Semarang Tahun 2022.

Semarang,………………. 2022

Pembimbing Klinik Mahasiswa

Wahyu Handayani, Amd.Keb Yensy Vira Santyka


NIP.19800424 200801 2 014 NIM. P1337424821360

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Dhita Aulia Octaviani, SST, M.Keb


NIP.19861022 200912 2 002
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS
PADA NY. N USIA 23 TAHUN G1 P0 A0 USIA HAMIL 36+3 MG
DENGAN ANEMIA RINGAN
DI PUSKESMAS KENDAL II

A. PENGKAJIAN:
Tanggal : 20 Maret 2021 Jam : 09.00 WIB

B. IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny. N 1. Nama : Tn. S
2. Umur : 23 tahun 2. Umur : 25 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku bangsa : Jawa 6. Suku Bangsa : Jawa
7. Alamat : Mekarsari 5/4 8. Alamat : Mekarsari 5/4

C. DATA SUBYEKTIF
1. ALASAN DATANG:
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Uraian keluhan utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang menular atau tidak
menular,keturunan atau kronis seperti dada berdebar-bedar, dada sakit
sebelah kiri (jantung), tekanan darah tinggi (hipertensi), asma(sesak
nafas), TBC(batuk berkepanjangan 1 bulan), hepatitis(penyakit kuning),
keturunan kembar, DM (sering kencing dimalam hari, sering haus) dan
HIV/AIDS (BB turun drastis).
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak pernah menderita penyakit yang
menular atau tidak menular,keturunan atau kronis seperti dada berdebar-
bedar, dada sakit sebelah kiri (jantung), tekanan darah tinggi (hipertensi),
asma (sesak nafas), TBC (batuk berkepanjangan 1 bulan), hepatitis
(penyakit kuning), keturunan kembar, DM (sering kencing dimalam hari,
sering haus) dan HIV/AIDS (BB turun drastis).
Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid:
Menarche :13 tahun Nyeri Haid : Tidak ada
Siklus : 28 hari Lama : 8 hari
Warna darah :Merah Leukhorea : Normal
Banyaknya : 3 x ganti pembalut/hari
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) Hamil ke 1, usia 36+3 minggu
2) HPHT : 8-7-2020
HPL : 15-4-2021
3) Usia Kehamilan
Bln Mg Hari
7 3
8 4 3
9 4 2
10 4 3
11 4 2
12 4 3
1 4 3
2 4
3 3 1
_______________ +
34 17 =36 minggu 3 hari
4) Gerak janin
 Pertama kali : 20 minggu
 Frekuensi dalam 12 jam : ± 10 kali
5) Tanda bahaya : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami salah satu
tanda bahaya pada kehamilan trimester III seperti pusing yang
hebat, nyeri perut yang hebat, demam tinggi, perdarahan per
vaginam dan lain sebagainya
6) Kekhawatiran khusus : tidak ada
7) Imunisasi TT : TT5
c. ANC : 8xRiwayat ANC

ANC Suplement & Fe TINDAKAN/


Tanggal Tempat MASALAH
Ke (Jenis, Jml & aturan minum) PENDKES

1 20-08-2020 PKM Asam folat XXX (1x1) - Memberikan penkes perubahan


B6 XXX (1x1) fisiologis pada TM 1 serta cara
mengatasinya
2 24-09-2020 PKM Asam folat XXX(1x1) Pusing, mual dan - Menganjurkan ibu untuk istirahat
B6 XXX (1x1) muntah yang cukup
- Menganjurkan ibu untuk menghindari
makanan yang dapat memicu mual
dan muntah
- Menganjurkan ibu untuk makan
sedikit tapi sering
3 22-10-2020 PKM Fe XXX (1x1) Tidak ada keluhan - Istirahat cukup
Kalk XXX (1x1) - Memenuhi kebutuhan nutrisi

4 24-11-2020 PKM FE XXX (1x1) Tidak ada keluhan - Memenuhi kebutuhan nutrisi
Kalk XXX (1x1)

28-12-2020 PKM FE XV (1x1) Tidak ada keluhan - Memberikan penkes perubahan


5 Kalk XV (1x1) fisiologis pada TM 2
- Memberikan pendidikan kesehatan
tentang personal hygiene
11-1-2021 PKM FE XV (1x1) Pegal pegal - Memberikan penkes perubahan
6 Kalk XV (1x1) fisiologis pada TM 3

7 25-1-2021 PKM Fe XV (1x1) Tidak ada keluhan - Istirahat cukup


Kalk XV (1x1) - Memenuhi kebutuhan nutrisi

8 20-2-21 PKM Fe XV (1x1) Tidak ada keluhan - Istirahat cukup


Kalk XV (1x1) - Memenuhi kebutuhan nutrisi
- Jalan-jalan pagi

Catatan : Bisa ditambah sesuai kebutuhan


d. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu: Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya
Kehamilan Persalinan Nifas
Kead anak
Tahun Frek
Keluhan/Penyulit UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit Asi eksklusif sekarang
ANC
- - - - - - - - - - - -

e. RIWAYAT KB : Pernah/ tidak pernah *)


Jika pernah :
Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan dilepas
- - - -
Rencana Setelah Melahirkan menggunakan kontrrasepsi apa : Ibu mengatakan belum mengetahui KB yang akan digunakan
1. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI:
Sebelum hamil :
a. Nutrisi
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
b) Komposisi :
 Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang / penuh)
 Lauk : 3 x @ 1 potong (sedang / besar), jenisnya ayan,
tahu, tempe
 Sayuran: 3 x @ 1 mangkuk sayur ; jenis sayuran bayam,
wortel, sawi
 Buah : 1 x sehari / seminggu; jenis pisang
 Camilan: 1 x sehari; jenis biskuit
c) Pantangan : ibu mengatakan tidak ada pantangan
2) Minum
a) Jumlah total 7 gelas perhari; jenis air putih
b) Susu - gelas perhari; jenis susu -
3) Perubahan selama hamil ini :
Ibu mengatakan pola makan berkurang menjadi 2 x sehari dengan
porti ½ piring dengan menu lauk dan sayur. Pola minum menjadi 8
gelas / hari ditambah dengan susu kental manis.
b. Eliminasi
1) Sebelum hamil
1) Buang air kecil :
 Frekuensi perhari : 3-4 x ; warna kuning jernih
 Keluhan/masalah : tidak ada masalah
2) Buang air besar :
 Frekuensi perhari : 1 x ; warna kuning kecoklatan konsistensi
lembek / keras*)
 Keluhan/masalah : tidak ada masalah
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan sering kencing 5-6 kali/
hari
c. Personal hygiene
1) Sebelum hamil :
 Mandi 2 x sehari
 Keramas 2 x seminggu
 Gosok gigi 2 x sehari
 Ganti pakaian 2 x sehari; celana dalam 2 x sehari
 Kebiasaan memakai alas kaki : Ibu mengatakan bila dirumah tidak
menggunakan alas kaki
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan tidak ada perubahan
d. Hubungan seksual
1) Sebelum hamil :
 Frekuensi : 3 x seminggu
 Contact bleeding (perdarahan yang terjadi setelah senggama) : ibu
mengatakan tidak mengeluarkan darah saat setelah senggama
 Keluhan lain : tidak ada
2) Perubahan selama hamil ini : Ibu mengatakan berhubungan seksual 1 x
seminggu
e. Istirahat/tidur
1) Sebelum hamil :
 Tidur malam ± 6 jam
 Tidur siang 1 jam
 Keluhan/masalah : tidak ada masalah
2) Perubahan selama hamil ini : tidak ada perubahan
f. Aktivitas fisik dan olah raga
1) Sebelum hamil :
 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ibu mengatakan melakukan
perkerjaan rumah seperti menyapu, menyirami tanaman
 Olah raga : ibu mengatakan tidak berolahraga
2) Perubahan selama hamil ini : ibu mengatakan masih melakukan
perkerjaan tapi dibantu oleh suami atau keluarga dan ibu sudah
melakukan jalan-jalan pada pagi hari
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
1. Merokok : ibu mengatakan tidak pernah merokok
2. Minuman beralkohol : ibu mengatakan tidah pernah mengkonsumsi
alkohol
3. Obat-obatan : ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan
secara bebas
4. Jamu : ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu
h. Riwayat Psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah / tidak menikah*), umur waktu
menikah : 22 th.
2) Pernikahan ini yang ke 1 sah/ tidak*) lamanya 1 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik/ ada masalah
b. Kehamilan ini diharapkan / tidak*) oleh ibu, suami, keluarga;
Respon & dukungan keluarga terhadap kehamilan ini : suami dan
keluarga sangat mendukung atas kehamilan ini
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Apabila ada masalah
terkait dengan kehamilannya, ibu akan segera memeriksakan
kehamilannya ke petugas kesehatan
d. Ibu tinggal serumah dengan : suami
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil keputusan
sendiri.
f. Orang terdekat ibu : suami
g. Yang menemani ibu saat diperiksa pada kunjungan ANC : suami
h. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak
ada
i. Rencana tempat dan penolong persalinan yang diinginkan : Bidan
j. Penghasilan perbulan: Rp.± 2.500.00,00 Cukup/Tidak Cukup*)
k. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini : ibu
belum melakukan puasa
Jika ‘ya’ frekuensi puasa : -
Keluhan selama puasa : -
2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
 ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakes wanita maupun pria;
 tidak boleh menerima transfusi darah;
 tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
lainnya : ..................................................................................
l. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu : ibu mengatakan sudah mengetahui
tanda bahaya kehamilan
Hal-hal yang ingin diketahui ibu: ibu ingin mengetahui cara
menaikkan kadar Hb

D. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik Tensi : 110 / 70
2) Kesadaran : Composmentis Nadi : 80 x/menit
3) BB Sebelum/Sekarang: 55/62 kg Suhu /T : 36,4 0C
4) TB : 155 cm RR : 20 x/menit
5) LILA : 26 cm IMT : 22,8 kg/m2
b. Status present
Kepala : Mesochepal, kulit kepala bersih, warna rambut hitam
Mata : Konjungtiva pucat, sklera putih, tidak ada
gangguan pengelihatan
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada secret, bersih
Mulut : Tidak ada stomatitis, bibir lembab, tidak ada caries gigi
Telinga : Tidak serumen, simetris, tidak ada gangguan pendengaran
Leher : Tidak ada pembesarab kelenjar tyroid, kelenjar linfedan
vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran limfe
Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada, tidah ada suara
wheezing
Perut : Tidak ada nyeri tekan pada limfa, hati dan ginjal
Lipat paha : Tidak ada pembesaran limfe
Vulva : Tidak ada varises, tidak ada tanda infeksi menular
Ekstremitas : Tidak ada oedema, jari tangan dan kaki lengkap dan
sama panjang
Refleks patella : +/ +
Punggung : Tidak ada kelainan tulang punggu seperti
lordosis,skoliosis
Anus : Tidak ada hemoroid
c. Status Obstetrik
1) Inspeksi:
 Muka : Tidak ada oedama, terdapat cloasma gravidarum
 Mamae : Payudara membesar, areola menghitam, puting
menonjol
 Abdomen : Terdapat linea nigra dan striae
 Vulva :Tidak ada varises, tidak oedem
2) Palpasi
 Leoplod I : TFU teraba 3 jari di bawah px, bagian bagian atas
teraba bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)
 Leoplod II : bagian kanan ibu teraba keras memanjang seperti
papan (punggung), sedangkan pada bagian kiri teraba
bagian-bagian kecil (ekstremitas)
 Leoplod III : Bagian terbawah teraba bagian keras, bulat, dan
melenting (kepala), masih dapat digoyangkan
 Leoplod IV : kepala belum masuk PAP (konvergen)
 TFU : 29 cm TBJ : 2635 gram
3) Auskultasi :
DJJ : 145 x/menit Frekuensi : 12-12-12 /menit
4) Pemeriksaan penunjang :
Tanggal : 24 September 2020
Hb : 11,5 gr/dl
Protein urin : Negatif (-)
HBsAg : Non reaktif
Syphilis : Non reaktif
VCT : Non reaktif

E. ANALISA
Ny. N usia 23 tahun G1P0A0 hamil 36 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup intra
uteri letak membujur presentasi kepala U Puka
Masalah : konjungtiva pucat
Kebutuhan : kolaborasi dengan laboratorium untuk pengecekan kadar Hb
F. PELAKSANAAN
Tanggal 20 Maret 2021 Jam 09.15 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin baik serta
sehat, konjungtiva ibu pucat. Keadaan umum baik, tanda – tanda vital dalam
batas normal yaitu TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit , RR: 20x/ menit, S :
36,5°C, BB : 62 kg, TFU: 29 cm, DJJ: 145x/menit, kepala belum masuk PAP
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk cek Hb ulang dan
protein urin.
Hasil: Dilakukan cek laboratorium dengan hasil Hb: 9,8 gr/dl dan protein urin:
negatif (-)
3. Memberitahu ibu bahwa ibu mengalami anemia ringan
Hasil: ibu mengetahui kondisinya
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup serta jangan melakukan
pekerjaan yang berat-berat.
Hasil: Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
5. Memberikan pendidikan kesehatan makanan yang bergizi seimbang dan
memperbanyak asupan zat besi agar kadar hemoglobin pada tubuh ibu dapat
meningkat. Makanan yang mengandung zat besi yaitu daging, hati, ikan,
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan seperti kacang hijau, bayam. Selain
itu, buah-buahan yang dapat meningkatkan kadar Hb antara lain buah bit,
kurma, dan buah naga.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
6. Memberikan suplemen Sulfas Ferosus XV 2x1/hari (dengan kandungan Ferro
sulfate 200 mg Folic acid 0.25 mg), Kalk X 1×1/hari (dengan kandungan
Kalsium Laktat 500mg) dan memberi tahu cara meminumnya dengan air putih
atau air jeruk, tidak boleh dengan teh, kopi, dll dan Sf diminum pada pagi dan
malam hari menjelang akan tidur serta tidak dikonsumsi berbarengan dengan
suplemen Kalk.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia meminum suplemen yang diberikan.
7. Memberi tahu ibu untuk kunjungan ulang pada satu minggu yang mendatang
atau jika ada keluhan
Hasil : ibu mengerti dan bersedia kunjungan pada satu bulan mendatang atau
jika ada keluhan
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien: No. RM Ruang:


Ny. N
Umur: 23 th Tanggal: 23-4-2021
Tanggal/Jam: Catatan Perkembangan Nama dan
(SOAP) Paraf
23-4-2021/ S= ibu mengatakan tidak ada keluhan
13.00 WIB
Via chat wa O= -
A=
Ny. N usia 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan
36 minggu 6 hari, janin tunggal, hidup intra
uteri presentasi kepala U Puka

P=
1. Menganjurkan ibu untuk rutin
mengonsumsi suplemen SF yang telah
diberikan bidan sesuai anjuran pemakaian
Hasil: ibu bersedia untuk rutin
mengonsumsi suplemen yang diberikan
bidan
2. Memberikan pendkes makanan yang
mengandung Fe yaitu daging merah,
kacang kacangan, sayuran hijau, hati ayam,
ubi jalar ungu, jambu, buah naga, buah bit,
kurma. Serta menjelaskan pada ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin C agar pembentukan
Hb lebih cepat.
Hasil : ibu mengerti dan akan berusaha
mengonsumsi makanan yang dianjurkan
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan
kunjungan ulang pada 27 Maret 2021 atau
segera jika ada keluhan
Hasil: ibu mengatakan akan melakukan
kunjungan ulang atau segera jika ada
keluhan
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien: No. RM Ruang:


Ny. N
Umur: 23 th Tanggal: 23-4-2021
Tanggal/Jam: Catatan Perkembangan Nama dan
(SOAP) Paraf
27-4-2021/ S= ibu mengatakan tidak ada keluhan
09.00 WIB
O= KU: Baik
Kesadaran: Composmentis
Tensi :110/60 mmHg
Nadi :80 x/menit
Suhu :36,5oC
RR :20 x/menit
BB :62 kg
DJJ : 148 x/m
TFU : 29 cm

A=
Ny. N usia 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan
37 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup intra
uteri presentasi kepala U Puka

P=
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
Hasil: ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Melakukan kolaborasi dengan laboratorium
untuk pemerikaan kadar Hb ulang
Hasil: kadar Hb ibu adalah 10,5 g/dl
3. Memberitahu ibu bahwa kadar Hb ibu
sudah menigkat namun masih perlu
ditingkatkan lagi
Hasil: ibu senang dan akan berusaha
meningkatkan kadar Hb nya lagi
4. Memberikan ibu Sulfas Ferosus XV
2x1/hari (dengan kandungan Ferro sulfate
200 mg Folic acid 0.25 mg), Kalk X
1×1/hari (dengan kandungan Kalsium
Laktat 500mg) dan memberi tahu cara
meminumnya dengan air putih atau air
jeruk, tidak boleh dengan teh, kopi, dll dan
Sf diminum pada pagi dan malam hari
menjelang akan tidur serta tidak
berbarengan dengan suplemen Kalk.
5. Hasil : Ibu mengerti dan bersedia
meminum suplemen yang diberikan.
Hasil: ibu bersedia untuk rutin
mengonsumsi suplemen yang diberikan
bidan
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan
kunjungan ulang 1 minggu atau segera jika
ada keluhan
Hasil: ibu mengatakan akan melakukan
kunjungan ulang atau segera jika ada
keluhan
PEMBAHASAN

Pembahasan dalam laporan ini dimaksudkan untuk membandingkan antara teori


yang ada dengan praktek dalam asuhan kebidanan. Dalam pembahasan ini, penulis
akan menganalisa antara asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. N usia 23 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup intra uteri, letak
membujur presentasi kepala U Puka dengan kehamilan normal dengan teori yang
ada. Pada bab ini penulis akan membahas mengenai pengkajian data subjektif, analisa
dan penatalaksanaan.
1. Pengkajian
Pengkajian data subjektif dilakukan dengan 2 metode, yang pertama
alloanamnesa dimana menanyakan kepada orang lain bukan pasien terkait,
sedangkan auto anamnesa, yaitu anamnesa yang dilakukan langsung pada pasien
yang bersangkutan (Varney and Jan M.K, 2010). Anamnesa pada kasus Ny. N
usia 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup intra
uteri, letak membujur presentasi kepala U Puka dilakukan dengan metode auto
anamnesa karena secara fisik maupun psikologis mampu melakukan komunikasi
dengan baik. Saat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. N dicantumkan
tanggal, jam dan tempat sebagai bukti atau consent bahwa penulis sudah
melakukan asuhan pada tanggal, jam dan tempat seperti yang dituliskan dalam
lembar tinjauan kasus.
a. Data Subjektif
1) Identitas
Identitas pasien berisi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, dan
alamat. (Puspitasari, 2014) menyebutkan nama pasien perlu dikaji untuk
menciptakan kepercayaan antara pemberi asuhan dengan pasien dan
membedakan jika ada kesamaan nama dengan pasien yang lain; umur
dikaji untuk mengetahui adanya resiko yang berhubungan dengan umur,
karena jika umur pasien kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
dapat menyebabkan resiko dalam kehamilan.
b. Data Objektif
Pemeriksaan Status Present dan Obstetrikus
Pemeriksaan status present dilakukan dengan lengkap secara head to
toe. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan status present Ny. N dalam batas
normal, kecuali pada konjungtiva Ny. N yang terlihat pucat. Tanda-tanda
infeksi tidak ditemukan pada pasien dapat dilihat dari hasil pemeriksaan
bahwa suhu tubuh pasien dalam keadaan normal 36,5oC, tekanan darah
pasien 110/70 mmHg tidak ditemukan adanya kelainan atau abnormalitas
yang mengarah pada masalah kesehatan. Sedangkan pemeriksaan
obstretrikus dilakukan untuk menemukan kelainan berkaitan dengan sistem
reproduksi pasien.
Mamae dilakukan pemeriksaan obstetrikus untuk mengetahui adanya
massa atau benjolan yang abnormal pada payudara dengan memijat daerah
payudara. Hasil pemeriksaan payudara pada Ny. N tidak ada kemerahan,
benjolan, tidak ada bagian payudara yang mengeras.
2. Analisa
Analisa data dilakukan setelah melakukan anamnesis data subjektif dan
anamnesis data objektif. Analisis didalamnya mencangkup diagnosis aktual dan
seperlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi masalah
(Varney & Jan M.K, 2010). Diagnosis pada Ny. I usia 26 tahun G2 P1 A0 usia
kehamilan 36 minggu 3 hari, janin tunggal, hidup intra uteri, letak membujur
presentasi kepala U Puka. Diketahui bahwa Ny. N tidak memiliki keluhan,
namun didapatkan konjungtiva Ny. N pucat yang bisa mengindikasikan bahwa
Ny. N mengalami anemia. Oleh karena itu, Tindakan segera yang diperlukan
adalah dengan melakukan kolaborasi dengan pihak laboratorium untuk mengecek
kadar Hb Ny. N untuk menentukan diagnosis yang lebih akurat terhadap kondisi
Ny. N.
3. Penatalaksanaan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 20 Maret 2021
pukul 09.15 WIB di Puskesmas Kutowinangun, penatalaksanaan yang diberikan
kepada Ny. N yaitu:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin baik serta
sehat, konjungtiva ibu pucat. Keadaan umum baik, tanda – tanda vital dalam
batas normal yaitu TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit , RR: 20x/ menit, S :
36,5°C, BB : 62 kg, TFU: 29 cm, DJJ: 145x/menit, kepala belum masuk PAP
Hasil : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk cek Hb ulang dan
protein urin.
Hasil: Dilakukan cek laboratorium dengan hasil Hb: 9,8 gr/dl dan protein urin:
negatif (-)
3. Memberitahu ibu bahwa ibu mengalami anemia ringan
Hasil: ibu mengetahui kondisinya
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkuasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan (Tarwoto,
2010). Pengertian lain anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel
darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Untuk wanita, anemia
biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 12 gr %
(Atikah, 2011).
Ny. N mengalami anemia dengan Hb 9,8 g/dl, hal ini sesuai dengan
teori Ikhsan (2009), anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5gr%
pada trimester II dan sering dijumpai dalam kehamilan karena dalam
kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula
perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Ny. N mengalami anemia ringan
sesuai dengan teori Proverawati dan Asfuah (2009) yang mengategorikan
anemia berdasarkan kadar Hb yaitu Hb 11 gr% (tidak anemia), Hb 9-10 gr%
(anemia ringan), Hb 7-8 gr% (anemia sedang), dan Hb <7 gr% (anemia berat).
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup serta jangan melakukan
pekerjaan yang berat-berat.
Hasil: Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
5. Memberikan pendidikan kesehatan makanan yang bergizi seimbang dan
memperbanyak asupan zat besi agar kadar hemoglobin pada tubuh ibu dapat
meningkat. Makanan yang mengandung zat besi yaitu daging, hati, ikan,
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan seperti kacang hijau, bayam. Selain
itu, buah-buahan yang dapat meningkatkan kadar Hb antara lain buah bit,
kurma, dan buah naga.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Retnorini DL, Widatiningsih S
dan Masini, bahwa ibu hamil perlu konsumsi bahan-bahan pangan sumber zat
besi, diantaranya daging, hati, ikan, susu, yoghurt, kacang-kacangan, serta
sayuran berwarna hijau untuk meningkatkan Hb. Kandungan zat besi dalam
kacang hijau paling banyak terdapat pada embrio dan kulit bijinya dengan
jumlah kandungan zat besi pada kacang hijau sebanyak 6,7 mg per 100
gram kacang hijau dan salah satu bentuk penyajian kacang hijau yang
paling efektif adalah dengan sari kacang hijau. Kacang hijau juga
mengandung vitamin C yang membantu dalam melakukan penyerapan fe
dalam tubuh karena dapat merubah bentuk feri menjadi fero (Retnorini,
Widatiningsih and Marsini, 2017).
Pengaruh jus buah naga terhadap kadar hemoglobin diteliti oleh Usman
dan Kurnaesih (2019) dengan hasil analisis menunjukkan bahwa pada
kelompok intervensi (pemberian jus buah naga) diperoleh nilai p=0,000,
dimana p<α (0,05), artinya ada pengaruh antara pemberian jus buah naga
terhadap peningkatan hemoglobin pada remaja putri yang mengalami anemia
di SMAN 4 Pangkep. Lalu, buah kurma juga efektif untuk menaikkan kadar
Hb, hal ini sesuai dengan penelitian Rahayu (2017) yang meneliti 50
responden, 25 orang dijadikan kelompok perlakuan (pemberian sari kurma)
dan 25 orang dijadikan kelompok control (tanpa sari kurma). Pada kelompok
tanpa sari kurma, responden mengkonsumsi MMN. Analisa data
menggunakan t-test. Hasil. Kadar hemoglobin ibu hamil anemia yang diberi
MMN rata-rata adalah 10,4 mmHg. Kadar hemoglobin ibu hamil anemia yang
sebelum diberi sarikurma rata-rata 10,38 dan sesudah diberi sarikurma rata-
rata 10,84. Kesimpulan. Sarikurma lebih efektif dibandingkan dengan MMN
dengan nilai p = 0,045 (p<0,05). Kemudian, buah bit menurut penelitian
Suryandari dan Happinasari (2015) juga efektif dalam menaikkan kadar Hb
yaitu rata-rata tingkat Hb pada ibu hamil sebelum diberikan Fe di wilayah
Puskesmas Purwokerto Selatan adalah 8,40 g%, berarti tingkat Hb pada ibu
hamil setelah Fe diberikan di wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan adalah
9,70 g%, rata-rata tingkat Hb pada ibu hamil sebelum diberikan Fe dan Buah
Bits di wilayah puskesmas Purwokerto Selatan adalah 9,70 g%, berarti tingkat
Hb pada ibu hamil setelah Fe Bits diberikan dan pusat kesehatan di wilayah
Purwokerto Selatan 10.30 g %, ada perbedaan peningkatan kadar Hb setelah
pemberian Fe dan Fe + bit di wilayah puskesmas Purwokerto Selatan dengan
nilai ρ = 0,009.
6. Memberikan suplemen Sulfas Ferosus XV 2x1/hari (dengan kandungan Ferro
sulfate 200 mg Folic acid 0.25 mg), Kalk X 1×1/hari (dengan kandungan
Kalsium Laktat 500mg) dan memberi tahu cara meminumnya dengan air putih
atau air jeruk, tidak boleh dengan teh, kopi, dll dan Sf diminum pada pagi dan
malam hari menjelang akan tidur serta tidak dikonsumsi berbarengan dengan
suplemen Kalk.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia meminum suplemen yang diberikan.
Kebutuhan kalsium meningkat selama kehamilan. Kalsium merupakan
jenis mineral yang penting untuk mempertahankan kekuatan tulang dan gigi
selama hamil. Tanpa tulang yang kuat, beban di perut bisa membuat mudah
mengalami nyeri punggung. Bayi membutuhkan kalsium untuk pembentukan
tulang dan gigi, mengembangkan kinerja jantung, otot, dan saraf selama ada di
dalam perut ibunya. Kebutuhan kalsium meningkat selama kehamilan. Selain
penting bagi kesehatan tulang ibu dan janin, asupan kalsium yang cukup dapat
mengurangi kejadian hipertensi selama kehamilan, mengurangi risiko
preeklampsia dan mencegah kelahiran premature (Purnasari, Briawan and
Dwiriani, 2016).
Tablet zat besi (Fe) merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh
tubuh untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Unsur Fe
merupakan unsur paling penting untuk pembentukan sel darah merah. Zat
besi secara alamiah didapatkan dari makanan. Jika manusia kekurangan zat
besi pada menu makanan yang dikonsumsinya sehari-
hari, dapat menyebabkan gangguan anemia gizi (kurang darah). Perubahan
fisiologis yang alami yang terjadi selama kehamilan akan mepengaruhi jumlah
sel darah normal pada kehamilan. Peningkatan volume darah ibu terutama
terjadi akibat peningkatan plasma, bukan akibat peningkatan jumlah sel darah
merah.Walaupun ada peningkatan jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi
tetapi jumlah nya tidak seimbang dengan peningkatan volume plasma.
Ketidakseimbangan ini akan terlihat dalam penurunan kadar Hb (Varney and
Jan M.K, 2010). Tablet zat besi (Fe) sangat dibutuhkan oleh wanita hamil,
sehingga ibu hamil diharuskan untuk mengonsumsi tablet Fe minimal
sebanyak 90 tablet selama kehamilannya. Kebutuhan akan zat-zat selama
kehamilan meningkat, peningkatan ini ditingkatkan untuk memenuhi
kebutuhan janin untuk bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak
darah zat besi, pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu,
jumlahnya enzim 1000mg selama hamil (Arisman, 2007).
7. Memberi tahu ibu untuk kunjungan ulang pada satu minggu yang mendatang
atau jika ada keluhan
Hasil : ibu mengerti dan bersedia kunjungan pada satu bulan mendatang atau
jika ada keluhan
Pada tanggal 24 Maret 2021, dilakukan penatalaksanaan via chat Whatsapp
yaitu menganjurkan ibu untuk rutin mengonsumsi suplemen SF yang telah diberikan
oleh bidan sesuai dengan petunjuk pemakaian, mengingatkan kembali tentang materi
pendidikan kesehatan yang diberikan mengenai gizi seimbang dan makanan yang
dapat meningkatkan kadar Hb ibu, dan mengingatkan ibu untuk melakukan
kunjungan ulang pada tanggal 27 Maret 2021.
Pada tanggal 27 Maret 2021, ibu melakukan kunjungan ulang ke puskesmas
dan dilakukan penatalaksaan melakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk
pemerikaan kadar Hb ulang dan didapatkan kadar Hb ibu adalah 10,5 g/dl. Ibu sudah
mengalami kenaikan Hb akan tetapi masih harus terus ditingkatkan dengan
mengonsumsi suplemen SF dan makanan yang mengandung zat besi. Kemudian,
memberikan ibu Sulfas Ferosus XV 2x1/hari (dengan kandungan Ferro sulfate 200
mg Folic acid 0.25 mg), Kalk X 1×1/hari (dengan kandungan Kalsium Laktat 500mg)
dan memberi tahu cara meminumnya dengan air putih atau air jeruk, tidak boleh
dengan teh, kopi, dll dan Sf diminum pada pagi dan malam hari menjelang akan tidur
serta tidak berbarengan dengan suplemen Kalk. Tidak lupa mengingatkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau segera apabila ada keluhan.
Berdasarkan pembahasan di atas, pemberian asuhan kebidanan pada Ny. N di
Puskesmas Kutowinangun telah sesuai antara teori dan praktik, serta tidak ada
kesenjangan yang berarti.
DAFTAR PUSTAKA

Arisman (2007) Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Atikah. 2011. Ilmu Gizi & Gizi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

Ikhsan. 2009. Anemia Dalam Kehamilan. Jakarta: Medika Pustaka.

Proverawati, A. and Asfuah, S. (2009) Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.

Purnasari, G., Briawan, D. and Dwiriani, C. M. (2016) ‘ASUPAN KALSIUM DAN


TINGKAT KECUKUPAN KALSIUM PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN
JEMBER’, Jurnal MKMI, 12(4), pp. 261–268.

Puspitasari, D. (2014) Asuhan Kebidanan Komprehensif. Purwokerto: DIII


Kebidanan UMP.

Rahayu, R. (2017) ‘Efektivitas Penambahan Sari Kurma Dalam Pemenuhan Gizi Ibu
Hamil Anemia Di Puskesmas Wedi, Kabupaten Klaten’, Jurnal Kebidanan
dan Kesehatan Tradisional, 2(2), pp. 97–103. doi: 10.37341/jkkt.v2i2.45.

Tarwoto. 2010. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil, Konsep dan
Penatalaksanaannya. Jakarta : Trans Info Media.

Retnorini, D. L., Widatiningsih, S. and Marsini (2017) ‘Pengaruh Pemberian Tablet


Fe Dan Sari Kacang Hijau’, Jurnal Kebidanan, 6(12), pp. 8–16.

Suryandari, A. E. and Happinasari, O. (2015) ‘Perbandingan Kenaikan Kadar Hb


pada Ibu Hamil yang Diberi Fe dengan Fe dan Buah Bit di Wilayah Kerja
Puskesmas Purwokerto Selatan’, PERBANDINGAN KENAIKAN KADAR Hb
PADA IBU HAMIL YANG DIBERI Fe DENGAN Fe DAN BUAH BIT DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN, VII(01), pp. 36–
47.

Usman, M. and Kurnaesih, E. (2019) ‘Pengaruh Pemberian Jus Buah Naga Terhadap
Peningkatan Hemoglobin Pada Remaja Putri Yang Mengalami Anemia Di
SMAN 4 Pangkep’, jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis, 13(6), pp. 643–649.

Varney, H. and Jan M.K, C. (2010) Buku Ajar Asuhan Kebidanan. 4th edn. 2010:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai