PROPOSAL
Oleh:
Moh. S. Guntur
NIM : 14201.14.22206
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
Moh. S. Guntur
NIM : 14201.14.22206
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Moh. S. Guntur
14201.14.22206
Penguji I : Sunanto,S.KM.,S.Kep.NS.,M.Kes ( )
NIDN : NIDN.0717107902
Mengetahui
Ketua Stikes Hafshawaty zainul hasan Genggong
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 14201.14.22209
Genggong Probolinggo
ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan
tulisan atau pikiran orang lain. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa
hasil skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut.
Moh. S. Guntur
NIM: 14201.14.22206
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat Taufik
sertahidayah-Nya atas terselesaikannya skripsi yang berjudul “Hubungan
dukungan keluarga dengan self regulation pada remaja”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
program Sarjana Keperawatan di STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Genggong Probolinggo.
Pada penyusunan skripsi penelitian ini tidak lepas dari kesulitan dan
hambatan namun berkat bimbingan pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, untuk itu dengan segala hormat
penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku Ketua Yayasan
Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.
2. Dr. H. Nur Hamim, S.KM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku ketua STIKES
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
3. Nafolion Nur Rahmat, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana
Keperawatan STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong
Probolinggo
4. Sunanto, S.KM.,S.Kep.Ns.,M.Kes selaku pembimbing l yang banyak
meluangkan waktu, pikiran serta petunjuk demi perbaikan dalam pembuatan
proposal skripsi ini.
5. Ainul Yain Salam, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku pembimbing II yang banyak
meluangkan waktu, pikiran serta petunjuk demi perbaikan dalam pembuatan
proposal skripsi ini.
6. Kepala Sekolah MA Mirqatul Ulum Desa Liprak Kulon Kecamatan
Banyuanyar Kabupaten Probolinggo yang telah memberikan izin untuk
menjadi lahan penelitian dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
7. Semua rekan seperjuangan dalam keadaan suka maupun duka yang
membantu demi terselesainya proposal skripsi ini.
v
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal
yang diberikan dan semoga skripsi ini berguna baik bagi penulis maupun
pihak lain yang memanfaatkan.
Navi Mayyoulanda
NIM : 14201.14.22206
6
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN................................................ ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. Iii
KATA PENGANTAR............................................................................. iv
DAFTAR ISI........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN.................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum......................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 6
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan......................................................... 6
1.4.2 Bagi Profesi Keperawatan...................................................... 6
1.4.3 Bagi Lahan Penelitian............................................................. 6
1.4.4 Bagi Responden .................................................................... 6
1.4.5 Bagi Peneliti............................................................................ 6
vii
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi self regulation................. 23
2.2.3 Langkah-langkah Self Regulation.......................................... 26
2.2.4 Aspek-aspek Self Regulation ................................................ 28
2.2.5 Strategi Dalam Sel Regulation............................................... 28
2.2.6 Bentuk-bentuk Self Regulation.............................................. 29
2.2.7 Indikator Self Regulation........................................................ 29
2.2.8 Alat Ukur Self Regulation....................................................... 30
2.3 Konsep Keluarga............................................................................. 33
2.3.1 Definisi Keluarga.................................................................... 33
2.3.2 Tujuan Keluarga..................................................................... 34
2.3.3 Fungsi Keluarga..................................................................... 35
2.3.4 Tugas Perkembangan Keluarga............................................ 36
2.3.5 Tugas Keluarga Dalam Bidang kesehatan............................ 37
2.4 Konsep Dukungan Keluarga........................................................... 37
2.4.1 Definisi Dukungan Keluarga................................................... 37
2.4.2 Sumber Dukungan Keluarga.................................................. 38
2.4.3 Tujuan Dukungan Keluarga................................................... 38
2.4.4 Jenis Dukungan Keluarga Keluarga...................................... 39
2.4.5 Manfaat Dukungan Keluarga................................................. 41
2.4.6 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga....... 41
2.4.7 Pengukuran Dukungan Keluarga........................................... 44
viii
4.4 Variabel Penelitian.................................................................... 52
4.4.1 Variabel Independen (Bebas) ........................................... 52
4.4.2 Variabel Dependen (Terikat)............................................. 52
4.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian.................................................... 52
4.5.1 Lokasi................................................................................. 52
4.5.2 Waktu................................................................................. 52
4.6 Definisi Operasional.................................................................. 52
4.7 Prosedur Penelitian................................................................... 54
4.7.1 Prosedur Administrasi........................................................ 54
4.7.2 Prosedur Tekhnis Atau Alur Penelitian.............................. 54
4.8 Pengumpulan Data ................................................................... 55
4.8.1 Instrument Penelitian......................................................... 55
4.8.2 Uji Validitas Dan Uji Reabilitas.......................................... 56
4.8.3 Tehnik Pengumpulan Data ............................................... 58
4.9 Analisa Data.............................................................................. 61
4.10 Etika Penelitian........................................................................ 62
4.10.1 Nilai Sosial Atau Nilai Klinis............................................. 63
4.10.2 NilaiI lmiah....................................................................... 63
4.10.3 Pemerataan Bebas Dan Manfaat.................................... 64
4.10.4 Potensi Resiko Dan Manfaat........................................... 65
4.10.5 Kerahasiaan (Confidentiality) Atau Privasi...................... 65
4.10.6 Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) Atau Informed
Consent (IC).....................................................................
4.10.7 Bujukan (Inducements) ................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
tak jarang sebagian dari mereka mulai melakukan sesuatu dengan alasan
mencoba-coba hal yang baru. Masa remaja dibagi menjadi dua yaitu masa
remaja awal dan akhir. Masa remaja awal bermula dari usia 13 tahun hingga
16-17 tahun, sedangkan masa remaja akhir sekitar umur 16-17 tahun hingga
pendidikan, psikologi, sosial, maupun budaya. Hal ini merupakan bukti dari
yang melanggar nilai dan norma sosial serta mengganggu ketertiban umum.
sendiri serta mencoba hal-hal baru dan mencoba mengambil peran tertentu
dengan tujuan dapat menemukan identitas yang tetap untuk mereka. Jika
perilaku “coba hal baru” ini tidak berada dalam konteks yang positif atau
justru mencoba hal yang negatif maka hal ini dapat memicu timbulnya
tahunnya terjadi 200 ribu tindak kriminal dikalangan anak-anak muda usia 12-
1
2
mencapai 6325 kasus, pada 2014 mencapai 7007 kasus, pada 2015
mencapai 7762 kasus, dan pada 2016 mencapai 8597. Dengan kata lain,
pergaulan bebas, dan narkoba. Menurut data KPAI (2018), jumlah pelajar
memiliki regulasi diri yang tinggi 2 orang siswa memilki regulasi diri yang
3
sedang dan 5 orang siswa memilki regulasi diri yang rendah. Dari hasil
memiliki kualitas dukungan dalam kategori tinggi dan regulasi diri yang
dimiliki tinggi, adapun remaja yang memiliki dukungan yang tinggi, namun
tujuan yang ingin dicapai setelah mencapai tujuan tersebut maka terdapat
proses evaluasi pada pencapaian tersebut. Regulasi diri yang baik dapat
dan emosi yang matang dengan membentuk sikap disiplin dalam diri yang
remaja dalam bentuk perilaku menyimpang. Hal ini sejalan dengan teori
akibatnya timbul perilaku agresif yang tinggi yang mengarah pada kenakalan
remaja.
kurang adanya fungsi keluarga yang cukup baik bagi remaja, keluarga hanya
bahwa keluarga adalah circle terdekat bagi seorang anak. Menurut Alfiana
satu domainnya adalah regulasi diri. Membentuk regulasi diri yang baik
menggapai tujuan kedepan diperlukan regulasi diri yang baik karena akan
menggapai suatu tujuan, seperti rasa tidak suka, malas, ingin bersenang-
senang, ingin menyerah, rasa terbebani, lelah, takut kalah, dan berkecil hati.
Oleh karena itu, untuk membentuk self regulasi pada remaja maka
sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis
anak merupakan hal yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang
5
yang bersifat nyata yang dilakukan oleh keluarga (suami, istri, saudara,
mertua, orang tua) kepada ibu, anggota keluarga memandang bahwa orang
Probolinggo.
ini.
TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat
7
8
adalah masa transisi dari anak – anak menjadi dewasa yang dalam
sosio – emosional.
2014) :
1. Perkembangan fisik
remaja tersebut.
2. Perkembangan biologis
dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki – laki. Perubahan
berada pada masa peralihan atau transisi dari masa kanak – kanak
4. Perkembangan emosi
Remaja juga akan mengalami perubahan mood yang lebih besar dari
pada saat masa kanak –kanak seperti perasaan tidak aman, tidak
Masa remaja adalah suatu masa perubahan, pada masa ini terjadi
awal yang sering kali di sebut sebagai masa badai dan tekanan akibat
berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan
b. Perubahan fisik
c. Perubahan Nilai
terjadi sekarang dan yang akan datang. Bila anak anak beralih dari
sikap yang baru. Perubahan fisik yang tejadi selama masa awal remaja
seperti apa yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi
paling antisipasi dan terpenting bagi orang tua. Karna pada masa
emosi biasanya terjadi lebih cepat selama masa awal remaja, maka
meninginya emosi lebih menonjol pada masa awal periode akhir masa
remaja.
Kedua, berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai - nilai juga
berubah. Apa yang pada masa kanak - kanak penting, setelah dewasa
lebih penting dari pada sifat-sifat yang di kagumi dan di hargai oleh
teman sebaya.
(Santrock, 2014).
masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit di atasi baik
oleh anak laki laki maupun perempuan. Terdapat dua alasan untuk
pada anak sebagian di selesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga
13
remaja jika tidak dapat terkontrol dengan baik dapat memicu terjadinya
tunjukkan dalam hal pakaian, berbicara dan perilaku anak yang lebih
besar ingin cepat seperti teman temannya. Pada tahun tahun awal
bagi anak laki laki dan perempuan. Lambat laun mereka mulai
remaja berusaha untuk menjadi individu yang berdiridi atas kaki sendiri
diri dari oreang tua untuk menemukan jati dirinya (Monks, et al., 2016)
bahwa remaja adalah anak anak yang tidak rapi, yang tidak dapat
sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita cita. Cita – cita yang
tidak realistik ini, tidak hanya dari dirinya sendiri tetapi juga dari bagi
mereka inginkan.
besar dalam sikap dan pola perilaku anak. Akhirnya hanya sedikit anak
laki - hanya sedikit anak laki – laki dan perempuan yang dapat di
remaja muda akan meletakkan dasar bagi pembentukan sikap dan pola
perilaku.
efektif.
jawab.
yang tepat, namun ada yang tidak berhasil dikarenakan faktor - faktor yang
menguasainya.
e. cacat tubuh.
puber berakhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada akhir masa
1. Perubahan Eksternal
a. Tinggi
antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan rata – rata
anak laki – laki kira – kira setahun seudahnya. Hal ini di lihat dari
pemberian imunisasi ketika masa bayi. Anak yang pada masa bayi
pertumbuhan.
18
b. Berat
sama sekali.
c. Proporsi Tubuh
d. Organ Sexs
sistem kerja hormon pada tubuhnya dan hal ini memberi dampak
2017).
2. Perubahan Internal
a. Sistem Pencernaan
otot – otot di perut dan dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih
belas atan delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada
matang.
c. Sistem Pernafasan
d. Sistem Endokrin
e. Jaringan tubuh
jaringan otot.
periode, yaitu periode praremaja, remaja awal, remaja tengah, dan remaja
1. Periode Praremaja
antara remaja pria dan wanita. Perubahan fisik belum tampak jelas,
orang lain atau bahkan tidak ada yang mau mempedulikannya. Kontrol
terhadap dirinya bertambah sulit dan mereka cepat marah dengan cara
wajar.
baik dari orang tua, guru maupun teman sebaya dan tugas dalam hal
datang dari orang tua atau anggota keluarganya tetapi juga dari
21
berupa reaksi fisik, perilaku, pikiran, dan emosi negatif (Barseli & Ifdi,
2017). Melihat fenomena yang sering terjadi dalam nilai moral yang
mereka ketahui, tidak jarang remaja mulai meragukan tentang apa yang
di patuhi oleh remaja tanpa di sertai dengan alasan yang masuk akal
menurut mereka.
semakin dewasa. Oleh sebab itu, orang tua dan masyarakat mulai
dengan orang tua juga menjadi lebih bagus dan lancar karena mereka
Pilihan arah hidup sudah semakin jelas dan mampu mengambil pilihan
belum bisa secara penuh. Meraka juga mulai memilih cara – cara hidup
merupakan kemampuan untuk mengatur perilaku sendiri dan salah satu dari
dimilikinya.
sinergis menuju tujuan yang ingin dicapai. Dari beberapa pengertian diatas,
(Manab, 2016).
Menurut Khadafi (2017) faktor – faktor dalam self regulation ada tiga
faktor yang mempengaruhi regulasi diri. Berikut ini adalah ketiga faktor
tersebut:
1. Faktor Internal
a. Observasi Diri
Dengan observasi diri, seseorang akan tahu tentang seberapa besar dan
b. Proses Penilaian
hasil yang diperoleh orang lain dengan standart pribadi, performa rujukan,
c. Reaksi Diri
2. Faktor External
Faktor eksternal yang mempengaruhi regulasi diri ada dua bagian, yaitu:
Standar ini muncul tidak hanya dari dorongan internal, tetapi faktor
yang berperan sebagai model, strategi, instruksi atau umpan balik, proses
regulasi diri seperti perencanaan, dan monitor diri dan kendali terhadap
gangguan. Peran model dalam hal ini adalah bagaimana seorang remaja
3. Faktor Transcendental
meregulasi diri, baik bersifat internal maupun eksternal. Faktor ini berupa
niat dan tujuan yang murni semata-mata hanya kepada Tuhan Yang
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dan yang terakhir adalah monitor
1. Forethrough (perencanaan)
suatu tujuan
26
berikutnya.
and Goals)
Kita juga membuat tujuan-tujuan tertentu yang kita anggap bernilai dan
besar lagi
seberapa baik yang sedang kita lakukan. Dan ketika kita melihat diri kita
Setiap apa yang kita lakukan dimanapun kita berada prilaku kita
akan dinilai oleh orang lain, meski demikian agar seseorang mampu
seseorang itu akan merasa bangga pada dirinya sendiri dan memuji
dirinya atas keberhasilan yang dia capai. Sebaliknya ketika anda gagal
dengan performanya sendiri, merasa menyesal atau malu oleh karena itu
1. Metakognitif
2. Motivasi
3. Perilaku
dan kontrol terhadap aspek kognitif, motivasi serta tingkah lakunya. Dari
1. Aspek Personal
tertentu untuk memahaminya. Dalam hal ini peserta didik tidak hanya
29
keefektifannya.
2. Aspek Perilaku
hasil belajar yang telah dicapainya. Dalam observasi terhadap diri ini juga
dalam belajar. Faktor yang kedua adalah penilaian diri (self reaction).
3. Aspek Lingkungan
Belajar dari mengamati orang lain dan dari pengalaman diri merupakan
bentuk regulasi diri yang berdasarkan pada teori determinasi diri, yaitu:
Individu yang berada pada posisi ini akan memiliki keinginan yang
adanya faktor dari luar berupa hadiah dan batasan batasan. Perilaku
30
yang ditampilkan bukan dari keinginan diri sendiri, tetapi dikontrol oleh
diri) yaitu:
1. Receiving (menerima)
2. Evaluating (mengevaluasi)
Semua reaksi yang ada pada tahap ini disebut juga kecenderungan
ke arah perubahan.
biasanya terjadi.
2. Adaptive/ devensif
Diukur menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 jawaban yaitu Setuju
(S), Sangat Setuju (SS), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
Setuju (STS). Sedangkan pengukuran Skor rendah <65, skor sedang 65-
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
Keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, boleh jadi tidak diikat
(Zakariya, 2017).
lebih yang disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh
jadi tidak diikat oleh hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu
b. Ada hubungan yang kuat dan signifikan antara keluarga dan status
berikut:
kepercayaan,
berikut :
norma-norma.
anggota keluarga sebagaimana yang terjadi pada saat ini dan saat
waktu spesifik yang diatur oleh mereka dan oleh konteks budaya
dan sosial.
lembaga-lembaga kesehatan.
bantuan yang bersifat nyata yang dilakukan oleh keluarga (suami, istri,
sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan dimana sifat dan
38
keluarga terhadap penderita yang sakit. Dukungan bisa berasal dari orang
lain (orangtua, anak, suami, istri atau saudara) yang dekat dengan subjek
umum, sumber ini terdiri atas jaringan informal yang spontan: dukungan
percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan dicintai, dan bahwa orang lain
orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain.
1. Dukungan Fisiologis
2. Dukungan Psikologis
3. Dukungan Sosial
pengajian.
41
c. Merasa dilindungi.
1. Faktor internal
a. Tahap perkembangan
c. Faktor emosi
d. Spiritual
2. Eksternal
a. Praktik di keluarga
b. Faktor sosio-ekonomi
pada kesehatannya.
Skala yang dipakai adalah skala likert dengan pertanyaan positif. Skala ini
menggunakan skala model likert yang terdiri dari pernyataan dari empat
mengenai variabel – variabel yang akan di teliti, atau memiliki arti hasil
dengan kemampuan kreatif di akhiri konsep atau ide baru (Hidayat, 2018).
Perkembangan Fisik
Perkembangan Remaja Perkembangan biologis
Perkembangan kognitif
Perkembangan emosi
Faktor yang mempengaruhi
Dukungan Keluarga: Dukungan Keluarga:
Internal Dukungan Emosional
1. Tahap perkembangan Dukungan Informasi
2. Pendidikan/tingkat Dukungan Instrumenatl
pengetahuan
Dukungan Penghargaan
3. Faktor emosi
4. Spiritual
Eternal Aspek-aspek sel
Indikator Self Regulation
1. Praktik di keluarga regulation pada
(Regulasi Diri) Remaja:
2. Faktor sosio-ekonomi remaja:
1. Receiving
3. Latar belakang budaya 1. Metakognitif
2. Evaluating
2. Motivasi
3. Triggering
3. Perilaku
4. Searching
Faktor yang mempengaruhi Self 5. Formulating
Regulation: 6. Implementing
1. Internal 7. Assessing
2. Eternal
3. Transendal
Rendah Sedang Tinggi
Keterangan : : : Diteliti
: Tidak Teliti
: Menghubungkan
45
46
dari faktor external diantaranya dari faktor praktik di keluarga, faktor sosio-
METODELOGI PENELITIAN
lakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan tempat
Probolinggo.
47
48
Populasi
Seluruh Remaja kelas 11 yang berada di MA Mirqatul Ulum, Desa
Liprak Kulon, Kec. Banyuanyar, Kab. Probolinggo
sebanyak 56 orang
Teknik Sampling
Teknik sampling yang di gunakan adalah Purposive sampling
Sampel
Remaja yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
sebanyak 49 orang
Desain Penelitian
Rancangan Penelitian : Desain studi analitik korelasional dengan
pendekatan Cross sectional
Pengumpulan Data
Kuesioner Dukungan Keluarga dan SRQ
Pengolahan Data
Editing, coding, scoring, tabulating
Analisa Data
Spearmen Rank
Chi Square
Kesimpulan
H1 di tolak jika p value < α dengan α - 0,05
H0 di terima jika p value > α dengan α - 0,05
4.3.1 Populasi
sebanyak 56 orang.
4.3.2 Sampel
yang meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, yakni kriteria tersebut di
n= N
1+N (d)2
Keterangan :
n : Besar Sample
N : Besar populasi
d : Tingkat segnifikan
50
jadi :
n= 56
1 + 56(0,05)²
= 56
1 + 56(0,0025)
= 56
1 + 0,17
= 56
1,7
= 49
1. Kriteria inklusi
adalah :
2. Kriteria eksklusi
yang sama dari tiap anggota populasi dalam pengambilan sampel tidak di
sampel. Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 15-
Dukungan Keluarga.
pengaruhi atau menjadi akibat dari variabel bebas (Hidayat, 2018). Variabel
4.5.1 Lokasi
4.5.2 Waktu
Devinisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Skor
Operasional
Independen Dukungan - Dukungan Kuesioner yang Ordinal Skor :
Dukungan keluarga adalah digunakan Selalu :4
Emosional
Keluarga salah satu adalah Sering : 3
bentuk interaksi - Dukungan kuesioner Kadang-
yang dukungan kadang : 2
Penghargaa
didalamnya keluarga yang Tidak setuju:
terdapat - Dukungan diadaptasi dan 1
hubungan yang dikembangkan
Instrumental
saling memberi dari teori Kategori
dan menerima - Dukungan House. dukungan
bantuan yang (Nursalam keluarga di
Informasi
bersifat nyata, 2016) interprestasi
memberikan kan dengan
dorongan, kategori
motivasi atau Tinggi: 61-
semangat dan 80,
nasihat kepada Sedang: 45-
seluruh anggota 60,
keluarga dalam Rendah:
membuat <45
keputusan. (Azwar,
2015)
yang mendukung.
Probolinggo.
Kabupaten Probolinggo..
informasi. Skala ini menggunakan skala model likert yang terdiri dari
<56%
dari 5 jawaban yaitu Setuju (S), Sangat Setuju (SS), Netral (N), Tidak
1. Uji Validitas
nilai rata-rata, simpangan baku, skor terkecil, atau skor terbesar dari
pada SPSS untuk dicari nilai R. Cara menentukan besar nilai R dengan
hitung > r tabel , (alat ukur yang digunakan valid) dan H 0 ditolak apabila r
Bila r hitung lebih besar dari r tabel item bisa dikatakan valid atau jika nilai
2. Uji Reliabitas
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau di amati
58
berkali – kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau
(Nursalam, 2016).
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan aIat
membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Bila r (Alpha) > r Tabel,
Croncbach’s Alpha sebesar 0,904 lebih besar dari >0,6 maka di nyatakan
reliabel. Hasil uji reliabilitas pada kuesioner Self regulation SRQ (Self
1. Editing
kuesioner yang telah diisi pada saat pengumpulan data, perlu dilihat
59
2. Coding
a. Data Umum :
Perempuan : kode 2
2). Usia
15 tahun : kode 1
16 tahun : kode 2
17 tahun : kode 3
18 tahun : kode 4
b. Data Khusus
Kadang-kadang : kode 2
Sering : kode 3
Selalu : kode 4
60
Setuju : kode 4
3. Scoring
responden di interpretasikan :
a. Dukungan keluarga
1) Rendah : <45
2) Sedang : 45-60
3) Tinggi : 61-80
b. Self regulation
2) Sedang : 65-86
2) Tinggi : 87-140
4. Tabulating
excel 2010.
variable dan per variabel (Harsono, 2010). Dalam penelitian ini analisis
adalah suatu daftar atau tabel yang membagi data dalam beberapa kelas.
value ≥ α 0,05 maka H0 ditolak yang berarti tidak ada hubungan dari kedua
yang diteliti dan yang diteliti masing-masing memiliki hak dan kewajiban
(Notoatmodjo, 2012).
ini memiliki nilai keterbaruan karena informasi yang di dapatkan valid dari
63
yang baik pada orang tua dan meregulasi dirinya dengan tepat untuk
keluarga dan anak, agar anak dapat tumbuh berkembang baik fisik
maupun psikologis.
timbulkan.
bersumber dari jurnal dan buku, sehingga pada penelitian ini memberikan
data dan informasi yang valid, sesuai dengan tujuan penelitia. Penelitian
Purposive Sampling.
64
dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat dari penelitian lebih
risiko yang akan dialami pada responden, peneliti akan mengambil waktu
belajar atau hal lainnya. Penelitian ini memiliki manfaat untuk responden
65
responden dan diganti dengan memberikan tanda atau kode pada lembar
Ulum.
penelitian.
(consent).
Ali, M., & Ansori, M. (2017). Psikologi Remaja (12th ed.). Bumi Aksara
Arifah, Said. 2020. Gambaran Regulasi Diri dan Coping Stress pada Mahasiswa
Multi Peran Di STAI Syarif Muhammad Raha Kab. Muna, Skripsi Institut
Agama Islam Negeri Kendari. Kendari
Astaman. 2017. Regulasi diri dalam Belajar pada Mahasiswa Berperan Ganda
(studi terhadap mahasiswa di Institut Agama Islam Sultan Muhammad
Syafiuddin Sambas) Tesis Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Profil Kriminalitas Remaja 2013-2016. Badan
Pusat Statistik: Jakarta.
Barseli, dkk., 2017 . Konsep Stres. Jurnal Konseling Vol 5 Nomor 3, 2017.
DOI:https://doi.org/10.29210/119800
Deborah dkk. 2020. Keperawatan Keluarga. Hal 192, Yayasan Kita Menulis.
67
68
Eva Latipah (2019) Pengaturan Diri dalam Belajar (Self Regulated Learning)
Mahasiswa Ditinjau dari Strategi Experiental Learning dan Jenis Kelami.
Jurnal Albidayah, Vol 1.2 Farahati, M. (2017). Relationship between family
communication patterns with locus of control, self esteem, shyness and
communication skills in adolescents. Doi :10.1016/S09249338(11)71992-
7.
Hidayat, A Aziz. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. 2nd edn. Edited
by Tri Utami. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
KPAI. (2018). Tawuran Pelajar 2018 Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu.
Retrieved February 13, 2020, from metro.tempo.co/amp/1125876/kpai-
tawuranpelajar 2018-lebih-tinggi-dibanding-tahun-lalu.
Muhith, Abdul. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. Jurnal Kesehatan, Vol VIII,
Nomor 2, Juli 2019, hlm 84-93
69
Nadirawati, 2018. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga : Teori dan Aplikasi
Praktik. Bandung : Refika Aditama.
Papalia, D.E., Old, S.W, & Feldman, R.D (2018) Human Development (psikologi
perkembangan). Jakarta; Prenada Media Grup.
Rahmah D.N. (2018) Regulasi Diri dalam Belajar pada Mahasiswa yang
Memiliki Peran Banyak. Jurnal Psikologi. Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarmasin. 42(1).
Stuart, W. (2013) Prinsip dan praktik keperawatan kesehatan jiwa (Vol 1&2).
Elsevier
Riwayat Hidup
PENGANTAR KUISIONER
Mengetahui,
Pembimbing I Peneliti
INFORMED CONSENT
Mengetahui,
Tim Etika Penelitian Yang Membuat Pernyataan
( ) ( )
Saksi I Saksi II
( ) (
Lampiran 7
Kriteria skor :
Keterangan :
1. Jumlahkan semua skor dari hasil setiap pertanyaan.
2. Tentukan hasil skor dengan melihat kriteria Skor untuk
menentukan kelekatan yang tinggi, sedang atau rendah
pada responden.
Kisi –Kisi Kuesioner
Kriteria skor :
Keterangan :
3. Jumlahkan semua skor dari hasil setiap pertanyaan.
4. Tentukan hasil skor dengan melihat kriteria Skor untuk
menentukan kelekatan yang tinggi, sedang atau rendah
pada responden.
Kuesioner Dukungan Keluarga
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
B. PETUNJUK PENGISIAN
Selalu :4
Setuju :3
Kadang-kadang :2
Tidak pernah :1
Setuju :2
Kadang-kadang :3
Tidak pernah :4
1. Kuisioner Dukungan Keluarga
C. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
D. PETUNJUK PENGISIAN
SS : sangat setuju :5
S : setuju :4
N : netral :3
TS : tidak setuju :2
SS : sangat setuju :1
S : setuju :2
N : netral :3
TS : tidak setuju :4
No. Pernyataan
Receiving (menerima) STS TS N S SS Skor
1. Saya belajar dengan baik dari sebuah
hukuman. (+)
Pernyataan
Evaluating (Mengevaluasi)
5. Saya mampu membandingkan
pendapat saya dengan pendapat
kelompok. (+)
6. Saya mampu mengintropeksi diri. (+)
Pernyataan
Searching (Mencari solusi)
13. Jika saya merasa tidak bisa
menyelesaikan masalah sendiri, maka
saya akan berdiskusi dengan orang
terdekat untuk memecahkan masalah.
(+)
14. Jika saya merasa kesulitan, saya
selalu bertanya kepada orang terdekat.
(+)
15. saya memilih diam jika ada suatu
masalah dalam kelompok. (-)
16. saya tidak mau meminta bantuan
kepada teman walaupun saya
mengalami kesulitan. (-)
Pernyataan
Formulating (membuat rencana)
Pernyataan
Implementing (menerapkan
rencana)
21. Saya mudah cepat menyerah. (-)
Pernyataan
Assesing (mengukur efektifitas
rencana yang telah dibuat)
25. Saya memilih perubahan dan
berharap yang terbaik. (+)
Jumlah
skor
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa : Navi Mayyoulanda
NIM : 14201.14.22209
Judul Skripsi : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Self Regulation
Pada Remaja MA Mirqatul Ulum Desa Liprak Kulon
Kecamatan Banyuanayar Kabupaten Probolinggo
Nama Pembimbing I : Susanto,S.KM.,S.Kep.NS.,M.Kes
No. Tanggal BAB Konsul Masukan TTD
LEMBAR KONSULTASI
Keterangan
No Saran/Masukan BAB/Halaman
Perbaikan
Penilaian alat ukur self
1. BAB 2/Hal. 33
regulation dicantumkan
Penilaian alat ukur dukungan
2. BAB 2/Hal. 44
keluarga dibuat skor
Kerangka konsep
3. BAB 3/Hal. 45
disesuaikan dengan isi bab 2
Questioner di sesuaikan
4. kembali penilaian pernyataan Lampiran
positif dan negatif
Mengetahui
Ketua Penguji
Keterangan
No Saran/Masukan BAB/Halaman
Perbaikan
Perbaiki questioner positif
1. Lampiran
dan negatif
2. Dapus ditambahkan Lampiran
Mengetahui
Penguji 1
Sunanto,S.KM.,S.Kep.NS.,M.Kes
NIDN.0717107902
BERITA ACARA PERBAIKAN
Keterangan
No Saran/Masukan BAB/Halaman
Perbaikan
Alat ukur di definisi
operasional disesuaikan
1. Bab 3/ Hal.53
dengan konsep alat ukur bab
2
Lengkapi pernyataan cara
2. Bab 4/Hal 55
memilih responden
Mengetahui
Penguji 2
Ketua Penguji :
1 Alwin Widhiyanto, S.Kep.Ns.,M.Kes
Penguji 1 :
2
Sunanto,S.KM.,S.Kep.NS.,M.Kes
Penguji 2 :
3 Ainul Yaqin Salam,S.Kep.Ns.M.Kep