Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Rahena Pratami Azzahra

RESUME ANALISIS KUALITATIF 3: IDENTIFIKASI GUGUS ALDEHIDA,


KETON, ASAM KARBOKSILAT, ESTER

A. Identifikasi Aldehid dan Keton.


Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah guguskarbonil yang terikat
pada sebuah atau dua buah atom hydrogen sedangkanketon adalah suatu senyawa
organik yang mempunyai sebuah gugus aril atausebuah alkil dan sebuah aril. Aldehid
adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonilyang terikat pada sebuah
atau dua buah atom hidrogen.

Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah guguskarbonil terikat pada
dua gugus alkil, dua gugus aril, atau sebuah alkil dansebuah aril. Keton tidak
mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil. Karbon yang terdapat
pada gugus karbonil adalah hibrida sp. Seperti juga pada alkena, karbon hibrida sp.
Membentuk ikatan tiga sigma yang terletak pada suatu bidang. Sudut antara dua ikatan
sigma kira-kira 120 derajat. Dalam gugus karbonil, salah satu atom yang terikat pada
karbon dengan ikatan sigma atom oksigen. Karbon dan oksigen disatukan dengan suatu
ikatan.

B. Asam karboksilat dan Ester


Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung sebuah gugus karboksil (-
COOH). Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah gugus
hidroksil dengan rumus umum R-COOH. Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol dan
fenol menghasilkan ester dan membentuk air sebagai produk sampingan (Fessenden &
Fessenden, 1994). Asam karboksilat memiliki titik didih lebih tinggi daripada senyawa
organik lainnya yang bobot molekulnya sebanding (Riswiyanto, 2009). Beberapa
anggota asam karboksilat berwujud cairan tak bewarna dengan bau yang tajam, bersifat
polar dan membentuk ikatan hidrogen dengan molekul lain (Hart, 2003). Asam
karboksilat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun, pembuatan cuka, dan digunakan
sebagai koagulan dalam pembuatan karet (Martin, 2012).
Ester adalah senyawa hasil reaksi asam karboksilat dengan alkohol. Ester merupakan
senyawa turunan asam alkanoat dengan menggantikan gugus karboksil (-OH) dan gugus –
OR, sehingga ester mempunyai rumus umum R-COO-R’ (Halim, 1990). Ester memiliki titik
didih yang lebih rendah dari asam karboksilat dan dapat larut dalam pelarut organik. Ester
mempunyai aroma yang harum dan banyak terdapat pada buah-buahan (Rasyid, 2006). Ester
digunakan sebagai pengharum (essen), analgesik, dan bahan pembuatan mentega (Martin,
2012).
Daftar Referensi

Anshory, I., 2003, Acuan Pembelajaran Kimia, Jakarta, Erlangga.

Chasan, N. V., Retnowati, R., Suratmo, 2014, Esterifikasi 1-mentol dan Anhidrida Asetat
dengan Variasi Rasio Mol Reaktan, Kimia Student Journal, 1(2): 276- 282.

Anda mungkin juga menyukai