Anda di halaman 1dari 2

Nama : Puspa Kinanti

NIM : PO5303332200602

Kelas : Reguler 1 B

Prodi FARMASI; POLTEKKES KEMENKES KUPANG

RESUME

Identifikasi senyawa asam karboksilat dan ester

a. Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mengandung sebuah
gugus karboksil (-COOH). Gugus karboksil mengandung sebuah gugus
karbonil dan sebuah gugus hidroksil dengan rumus umum R-COOH. Asam
karboksilat bereaksi dengan alkohol dan fenol menghasilkan ester dan
membentuk air sebagai produk sampingan (Fessenden & Fessenden, 1994).
Asam karboksilat memiliki titik didih lebih tinggi daripada senyawa
organik lainnya yang bobot molekulnya sebanding (Riswiyanto, 2009).
Beberapa anggota asam karboksilat berwujud cairan tak bewarna
dengan bau yang tajam, bersifat polar dan membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul lain (Hart, 2003).
Asam karboksilat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun,
pembuatan cuka, dan digunakan sebagai koagulan dalam pembuatan karet
(Martin, 2012).
Asam karboksilat dapat dibuat dengan cara mengoksidasi alcohol
primer dalam suasana asam, oksidator yang digunakan adalah kromoksida
(CrO2) atau kalium permanganate (KMnO4). Asam karboksilat juga dapat
dibuat dengan mengoksidasi aldehid. Dalam proses oksidasi ini
menggunakan oksidator kuat dan lemah.
Reaksi kimia yang dapat dilakukan oleh asam karboksilat meliputi
reaksi dengan basa, esterifikasi, dan reduksi menjadi alkohol primer. Asam
karboksilat tidak dapat dioksidasi kecuali dengan pembakaran.
1) Reaksi asam karboksilat dengan basa
H – COOH + NaOH H – COONa+ + H2O
Asam metanoat natrium metanoat
2) Esterifikasi
Esterifikasi adalah reaksi pembentuka ester, salah satu caranya
dengan mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol dibantu
dengan katalis asam.
R – COOH + R – OH R – COOR‘ + H2O
Asam karboksilat alkohol ester air

b. Ester
Ester adalah senyawa hasil reaksi asam karboksilat dengan alkohol.
Ester merupakan senyawa turunan asam alkanoat dengan menggantikan
gugus karboksil (-OH) dan gugus –OR, sehingga ester mempunyai rumus
umum R-COO-R’ (Halim, 1990).
Ester memiliki titik didih yang lebih rendah dari asam karboksilat dan
dapat larut dalam pelarut organik. Ester mempunyai aroma yang harum dan
banyak terdapat pada buah-buahan (Rasyid, 2006). Ester digunakan sebagai
pengharum (essen), analgesik, dan bahan pembuatan mentega (Martin,
2012).
Menurut Fischer, ester dapat dibuat melalui reaksi esterifikasi
sederhana. Reaksi ini dapat dilakukan dengan memanaskan asam karboksilat
dengan alkohol dan sedikit asam kuat.
Senyawa ester memiliki gugus fungsi yang sama yaitu gugus
karboksilat. Kepolaran gugus karboksilat berpenngaruh pada ester, terutama
ester rantai pendek. Senyawa ester dengan gugus karboksil yang terikat pada
alkil pendek maka berwujud cairan yang mudah menguap menimbulkan bau
khas. Secara kimia, ester kurang reaktif dibandingkan asam karboksilat. Ester
tidak dapat bereaksi dengan logam Na yang menghasilkan gugus H2. Hal ini
dikarenakan ester tidak dapat membentuk ikatan hydrogen dengan tidak
adanya atom H yang terikat pada atom O gugus karboksil. Reaksi reduksi
ester sebagai berikut.
R – CO – OR’ R – CH2 – OH + HO – R’

Anda mungkin juga menyukai