Anda di halaman 1dari 24

BAB II

DAMPAK SAMPAH SEBAGAI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI DUNIA

DAN EKSISTENSI DARI TRASH HERO WORLD

Bab ini membahas mengenai berbagai fenomena sampah sebagai penyebab

pencemaran lingkungan di dunia, dampak pencemaran sampah, dan eksistensi dari Trash

Hero World atas keberadaannya secara global.

2.1 Fenomena Pencemaran Lingkungan dan Kaitannya dengan Hubungan

Internasional

Fenomena pencemaran lingkungan di dunia semakin banyak dan penting untuk

segera dicari solusinya. Hal ini dikarenakan dampaknya yang meluas dan berbahaya bagi

kehidupan. Selain itu, lingkungan merupakan sumber pemenuhan segala kebutuhan hidup

manusia, mulai dari udara, air, dan hal lain yang berkaitan dengan kelangsungan hidup.

Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan yang umum bagi setiap negara,

sehingga pencemaran lingkungan menjadi isu lingkungan yang perlu diperhatikan oleh

setiap negara. Isu lingkungan merupakan perubahan lingkungan yang berdampak pada

kualitas kehidupan manusia yang menjadi pembahasan umum di setiap negara1. Isu

lingkungan ini dapat disebut dengan isu global serta pengaruh isu global sama dengan isu

politik dan isu ekonomi yang terjadi. Dampak dari isu lingkungan tidak hanya

mengancam sebagian negara namun dapat berdampak kepada kehidupan umat manusia.

Ancaman yang besar akan timbul jika isu lingkungan dibiarkan saja, maka terciptalah

1
Starke, J. G. (1936). Monism and dualism in the theory of international law. Brit.YB Int'l L.,17,66.
43
hubungan internasional untuk menghadapi isu lingkungan yang dapat mengancam

kehidupan manusia.

Hubungan internasional yang yang bersifat dinamis, dapat merancang tindakan

yang bersifat teknis serta berkembang menjadi agenda politik yang berimplikasi pada

kerjasama internasional dalam bidang isu lingkungan hidup. Hal ini dapat menyatakan

bahwa hubungan internasional terdapat perkembangan ilmu yang tidak hanya berfokus

pada hak asasi manusia, keamanan, organisasi internasional, serta isu lingkungan hidup

yang menjadi perhatian khusus dalam hubungan internasional. Isu lingkungan menjadi

permasalahan domestik bahkan permasalahan internasional, sehingga negara-negara di

dunia perlu membentuk organisasi yang membahas tentang isu lingkungan. Dampak yang

besar dari isu lingkungan dapat menekan setiap negara untuk terlibat dalam hubungan

internasional.

Permasalahan isu lingkungan yang sering terjadi dan berdampak besar bagi

kehidupan manusia yaitu pencemaran sampah. Seiring berjalannya waktu bertambahnya

sampah yang menjadi faktor yang sangat membahaya kan bagi kehidupan manusia,

dimana dampak yang nampak yaitu akan terjadinya banjir. Permasalahan ini tidak hanya

di beberapa negara, namun di penjuru dunia terkendala dengan permasalahan dalam

pengelolaan sampah, sehingga dibutuhkannya hubungan internasional yang baik dari

berbagai negara. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu diciptakan suatu jaringan

pada hubungan internasional sebagai dasar penanganan pencemaran sampah diantaranya

yaitu, identifikasi permasalahan, startegi, tindakan, dan hasil penanganan. Indentifikasi

permasalahan berguna untuk mengetahui sumber permasalahan yang muncul. Sedangkan

strategi dibentuk mentuk mengetahui langkah-langkah atau tindakan yang akan dilakukan
44
untuk mengatasi permasalahan. Setelah strategi dibentuk, lanjut terhadap tindakan atau

proses dalam pemecahan masalah. Sehingga terdapat hasil yang terlihat dalam

permasalahan.

2.1.1 Munculnya Masalah Lingkungan Mengenai Pencemaran Sampah Serta

Kaitannya dengan Hubungan Internasional

Isu lingkungan yang perlu diamati salah satunya itu tentang pencemaran sampah.

Masalah sampah yang ada di dunia merupakan permasalahan yang tidak bisa dihindarkan.

Hingga saat ini, permasalahan tersebut sulit untuk diselesaikan. Pertambahan jumlah

sampah juga sering dikaitkan dengan meningkatnya populasi dunia. Dunia menghasilkan

2,01 miliar ton sampah setiap tahun, dengan setidaknya 33 % tidak dikelola dengan cara

yang tepat untuk lingkungan. Di seluruh dunia, sampah yang dihasilkan orang per hari

rata-rata 0,74 kilogram tetapi berkisar antara 0,11 hingga 4,54 kilogram dengan jumlah

data yang masuk hingga saat ini hanya mencakup 16% dari populasi dunia. Lebih lanjut,

negara dengan penghasilan yang tinggi mengeluarkan setidaknya 34% sampah setiap

tahunnya, atau 683 juta ton, dari limbah dunia2. Hal ini dapat menjadi perhatian khusus

bagi setiap negara dalam meminimumkan sampah.

Ketika dilihat secara kedepan, sampah global diperkirakan akan tumbuh menjadi

3,40 miliar ton pada tahun 2050, lebih dari dua kali lipat pertumbuhan populasi pada

periode yang sama3. Secara keseluruhan, ada korelasi positif antara timbulan sampah dan

2
Kompas.com, “Indonesia Hasilkan 64 Juta Ton Sampah, Bisakah Kapasitas Pengelolaan Tercapai Tahun
2025.”
3
“Infographic: The Countries Producing the Most E-Waste,” Statista Infographics, diakses 13 Oktober
2021, https://www.statista.com/chart/24291/e-waste-by-country/.
45
tingkat pendapatan. Timbulan sampah per kapita harian di negara-negara berpenghasilan

tinggi diproyeksikan meningkat sebesar 19% pada tahun 2050, dibandingkan dengan

negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang diperkirakan akan meningkat

sekitar 40% atau lebih4. Timbulan sampah pada awalnya menurun pada tingkat

pendapatan terendah dan kemudian meningkat pada tingkat yang lebih cepat untuk

perubahan pendapatan tambahan pada tingkat pendapatan rendah daripada pada tingkat

pendapatan tinggi. Pada hakekatnya tingkat pendapat negara berkembang dan negara

maju yaitu dibedakan berdasarkan pola pikir masyarakat dalam mengatur penggunaan

yang dapat menimbulkan terjadinya penumpukan sampah. Hal ini menjadi dasar

pemikiran atau pembentukan jaringan pada hubungan internasional.

Jumlah total sampah yang dihasilkan di negara-negara berpenghasilan rendah

diperkirakan akan meningkat dengan rasio 1,2 tiap tahunnya. Kawasan Asia Timur dan

Pasifik menghasilkan sebagian besar sampah dunia, sebesar 23%, dan kawasan Timur

Tengah dan Afrika Utara memproduksi paling sedikit sekitar 6%5. Namun, wilayah

dengan pertumbuhan tercepat adalah Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan, dan Timur Tengah

dan Afrika Utara. Dari wilayah tersebut, lebih dari separuh sampah saat ini dibuang secara

terbuka, dan lintasan pertumbuhan sampah akan memiliki implikasi yang luas bagi

lingkungan, kesehatan, dan kesejahteraan, sehingga memerlukan tindakan segera. Oleh

karena itu, hubungan internasional harus dapat terimplikasikan bagi setiap negara

4
Biodiversity, Op Cit,.
5
“Reducing Pollution of Every Kind.|Stop Global Destruction,” diakses 17 Oktober 2021,
https://www.stopglobaldestruction.org/reducing-pollution-of-every-kind/,
https://www.stopglobaldestruction.org/reducing-pollution-of-every-kind/.
46
terutama pada negara yang berpenghasilan rendah dengan upaya mengurangi sampah.

Jumlah sampah yang terdapat hingga saat ini disajikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Proyeksi timbulan sampah, menurut wilayah (jutaan ton/tahun)


Sumber: Statista (2021)
Pengumpulan sampah adalah langkah penting dalam mengelola sampah, namun

tarifnya sangat bervariasi menurut tingkat pendapatan, dengan negara-negara

berpenghasilan menengah ke atas dan tinggi menyediakan pengumpulan sampah yang

hampir universal. Negara-negara berpenghasilan rendah mengumpulkan sekitar 48%

sampah di kota, tetapi proporsi ini turun drastis menjadi 26% di luar daerah perkotaan6.

Di seluruh wilayah, Afrika Sub-Sahara mengumpulkan sekitar 44% sampah sementara

Eropa dan Asia Tengah dan Amerika Utara mengumpulkan setidaknya 90% sampah7.

Komposisi sampah jika dilihat dari perspektif pendapatan setiap negara juga berbeda, hal

tersebut mencerminkan pola konsumsi yang bervariasi antar negara.

6
“Pollution,” Text/HTML, World Bank, diakses 17 Oktober 2021,
https://www.worldbank.org/en/topic/pollution.
7
Ibid.,
47
Negara yang berpenghasilan tinggi menghasilkan makanan dan sampah organic

yang relatif lebih sedikit, sebesar 32% dari total sampah, menghasilkan lebih banyak

sampah kering yang dapat didaur ulang, termasuk plastik, kertas, kardus, logam, dan kaca,

yang menyumbang 51% sampah. Negara berpenghasilan menengah dan rendah

cenderung menghasilkan 53 dan 57% makanan dan sampah hijau, dengan fraksi sampah

organik meningkat seiring dengan menurunnya tingkat pembangunan ekonomi8. Pada

negara dengan penghasilan rendah, bahan yang dapat didaur ulang hanya menyumbang

20% dari aliran limbah. Di seluruh wilayah, tidak ada banyak variasi dalam aliran sampah

di luar yang selaras dengan pendapatan. Semua wilayah rata-rata menghasilkan sekitar

50% atau lebih sampah organik, kecuali Eropa dan Asia Tengah dan Amerika Utara.

Adapun Komposisi sampah secara global dapat dilihat pada Gambar 2.2.

8
“Trends in Solid Waste Management,” diakses 17 Oktober 2021, https://datatopics.worldbank.org/what-
a-waste/trends_in_solid_waste_management.html.
48
Gambar 2. 2 Komposisi sampah global (persen)

Sumber: Statista (2021)

Berdasarkan klasifikasi antar benua yang memiliki proyeksi timbulan sampah yang

menumpuk yaitu kawasan Asia Timur dan Pacific perlu diamati mendalam. Terdapat 3

(tiga) bentuk hubungan internasional yaitu:

1. Kerja sama Bilateral: Bentuk kerja sama bilateral yaitu terjadi hubungan antara

dua negara atau lebih yang didasari dengan hubungan baik dan manfaat yang

saling menguntungkan.

2. Kerja sama Regional: kerja sama antar wilayah atau kawasan yang sama

3. Kerja sama Multilateral: kerja sama yang terjadi antara dua negara atau lebih

yang terbatas pada status negara serta wilayah negara.

49
Pada permasalahan ini, bentuk kerja sama yang harus diteapkan yaitu kerja sama

bilateral dimana tujuan dari organisasi yaitu menciptakan lingkungan yang bersih serta

mengatasi pencemaran sampah. Selain itu, kerja sama regional dapat teraplikasikan

dimana pada Negara Asia Timur dan Pasific harus mampu mengimplementasikan

menurunnya pencemaran sampah yang terjadi. hubungan internasional atau kerja sama

ini sesuai dengan ketetapan atau perhatian negara-negara kepada pencemaran sampah

serta dapat membentuk jaringan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

2.1.2 Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan Karena Sampah

Penyebab dari pencemaran lingkugan yang paling sering ditemui adalah

pembuangan sampah sembarangan. Minimnya kesadaran dari masyarakat untuk

membuang sampah dengan benar pada tempat pembuangan berhasil menyebabkan

pencemaran lingkungan. Sampah yang dibuang secara sembarangan juga bisa menjadi

sumber penyakit berbahaya oleh karena itulah perlunya sebuah kesadaran dari setiap

individu agar mulai membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Selain itu,

masyarakat seluruh dunia harus memulai untuk belajar memisahkan mana sampah yang

bisa diolah kembali dan mana yang tidak, karena masih sebagian besar masyarakat di

negara menengah kebawah tidak begitu peduli dengan bahaya sampah terhadap

lingkungannya. Dengan adanya penyortiran terhadap sampah maka petugas sampah yang

ada didunia dapat lebih mudah dalam melakukan penanganan terhadap sampah.

Selain kesadaran masing-masing masyarakat, terdapat faktor lain yang

menyebabkan pencemaran lingkungan yaitu dari limbah yang dihasilkan pada sector

industri. Adapun sector industri memiliki varian dalam limbahnya yaitu limbah cair dan

limbah elektronik. Produksi limbah elektronik global berjumlah lebih dari 50 juta metrik
50
ton pada tahun 2019 dan diperkirakan akan meningkat sekitar 20 juta metrik ton dalam

dekade mendatang9. Sama seperti bentuk limbah lainnya, timbulan limbah elektronik per

kapita lebih tinggi di negara maju seperti amerika, china dan berbagai wilayah di eropa.

Sedangkan limbah cair adalah bentuk limbah yang paling umum dalam dunia industri.

Dalam hal populasi industri China dan Amerika masih menyumbang hampir 20 persen

dari limbah cair global. Jutaan liter limbah terbuang ke alam dan belum diolah secara baik

setiap tahun. Hal tersebut tentunya dapat mengganggu ekosistem alam hingga dapat

menyebabkan perubahan iklim. Sehingga perlu dipertimbangankan kembali berdasarkan

bentuk hubungan internasional untuk mengurangi permasalahan tersebut.

9
OW US EPA, “Impacts of Mismanaged Trash,” Overviews and Factsheets, 19 November 2015,
https://www.epa.gov/trash-free-waters/impacts-mismanaged-trash.
51
Gambar 2. 3 Produksi Limbah Elektronik Terbesar di Dunia10

Dari berbagai jenis sampah diatas, terdapat ada satu jenis sampah yang paling

mendapat perhatian didunia yaitu sampah plastik karena dampaknya terhadap kehidupan

laut. Rasio pertumbuhan sampah plastik adalah yang tumbuh paling cepat di seluruh

dunia. Plastik sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 macam diantaranya adalah plastik

termosetting dan thermoplastik, yang mana thermosetting merupakan plastik jika sudah

dibentuk padat maka tidak akan bisa dilebur kembali. Sedangkan thermoplastik

merupakan bahan plastik yang apabila dipanaskan hingga mencapai tingkat kepanasan

yang telah ditetapkan maka bisa dicetak sesuai dengan bentuk apapun. Dari jenis plastik

10
“Statista - The Statistics Portal,” Statista, diakses 13 Oktober 2021,
https://www.statista.com/register/premiumtest.
52
tersebut sifat dari kedua kelompok plastik ini maka dapat dikatakan bahwa jenis plastik

thermoplastic merupakan jenis yang dapat didaur ulang, yang mana plastik yang dapat

diolah kembali biasanya terdapat nomor pada bagian plastik. Biasanya pada masing-

masing nomor tersebut akan dapat mempermudah dalam penggunaannya maupun

pengidentifikasiannya.

Berdasarkan rujukan Gambar 2.3. perlu diperhatikan kembali negara yang dapat

memproduksi plastik yang melimpah untuk menurutkan produksi plastik tersebut dengan

menggantikannya menggunakan bahan yang mudah untuk di daur ulang. Hubungan

internasional berperan penting dalam kesepakatan bersama dengan negara-negara yang

terlibat dalam penurunan produksi libah plastik. Selain itu terdapat inovasi untuk

memanfaatkan libah palstik yaitu sebagai bahan seni atau lukisan.

2.2 Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Sampah dan Kaitannya dengan

Hubungan Internasional

2.2.1 Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Sampah Terhadap Manusia

Tak hanya membawa dampak buruk bagi lingkungan, polusi sampah dan

lingkungan yang kotor juga dapat membawa dampak buruk pada manusia yang tinggal di

lingkungan tertentu. Sebagai contoh, polusi sampah diketahui dapat mengakibatkan

peningkatan berbagai macam penyakit infeksi saluran pencernaan, sebagainya. Hal ini

disebabkan karena dengan adanya sampah yang menumpuk tanpa di buang ketempat

yang selayaknya, binatang pembawa penyakit seperti lalat akan menjadi semakin banyak

dan tentu saja, itu bukan satu-satunya dampak buruk lingkungan kotor serta polusi

terhadap manusia.
53
Dampak lain dari lingkungan yang kotor dan polusi sampah terhadap manusia yang

sudah semestinya kita cegah yaitu terjadinya gangguan pernafasan. Hal ini bisa terjadi

jika solusi yang digunakan untuk mengelola sampah yang menggunung adalah dengan

membakarnya. Sampah yang dibakar, terutama jika sampah yang dimaksud adalah

sampah anorganik, dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia yang hidup

di dalamnya. Pengelolaan sampah yang baik tak diragukan lagi menjadi salah satu kunci

penting dalam menjaga kesehatan lingkungan mengingat pengelolaan sampah yang buruk

akan berakibat pada kotornya lingkungan serta polusi sampah yang tentu saja membawa

banyak dampak buruk bagi manusia maupun lingkungan.

Selain merusak habitat dan jasa ekosistem yang digunakan manusia, sampah plastik

air dapat secara langsung mengganggu navigasi, menghambat penangkapan ikan

komersial dan rekreasi, mengancam kesehatan dan keselamatan, dan mengurangi

pariwisata11. Puing-puing besar, seperti jaring ikan terlantar dan tali pancing yang

mengapung di atau tepat di bawah permukaan, merupakan ancaman terbesar bagi navigasi

kapal. Tali dan jaring dapat terlilit di sekitar baling-baling dan tersangkut di saluran

masuk motor, dan kapal dapat menabrak benda-benda besar, merusak lambung kapal dan

baling-baling. Selain itu, "pemancingan hantu" dengan jaring dan pot yang hilang dan

hanyut dapat membunuh ikan dan invertebrata yang berharga bagi perikanan komersial

dan rekreasi lokal. Diperkirakan pot kepiting terlantar menangkap sekitar 200.000 pon

kepiting Dungeness di Puget Sound setiap tahun. Penangkapan ikan hantu dapat bersaing

11
Biodiversity, Op Cit.,
54
dengan penangkapan ikan aktif untuk sumber daya yang terbatas, merusak peluang

ekonomi sementara juga menurunkan kapasitas reproduksi stok ikan dan invertebrata.

Imobilisasi kapal komersial dan rekreasi dapat mengakibatkan peningkatan biaya

navigasi karena kehilangan waktu, perbaikan yang mahal, serta hilangnya nyawa

manusia. Dalam contoh tragis, alat penangkap ikan yang terlantar berkontribusi pada

tenggelamnya feri penumpang Korea pada tahun 1993 yang mengakibatkan kematian 292

penumpang12. Manusia juga dapat dirugikan secara langsung oleh sampah air, terjerat

jaring dan tali saat berenang atau menyelam, atau terluka oleh puing-puing tajam yang

menumpuk di pantai. Tidak jarang penyelam SCUBA terjerat jaring atau tali. Dalam

kebanyakan kasus mereka dapat membebaskan diri mereka sendiri. Dalam kasus yang

jarang terjadi, belitan telah mengakibatkan cedera dan bahkan kematian. Selain itu, puing-

puing tajam yang terakumulasi di pantai secara teratur menyebabkan luka tusukan dan

laserasi. Limbah medis, seperti jarum suntik, menjadi perhatian khusus karena tusukan

dapat mengakibatkan perpindahan infeksi dan penyakit. Karena risiko kesehatan manusia

dari puing-puing medis, pantai di New York dan New Jersey ditutup untuk melindungi

masyarakat dari limbah medis yang hanyut ke pantai pada tahun 1988.

Sampah air juga mengurangi nilai estetika dan rekreasi sungai, pantai, dan sumber

daya laut. Penumpukan sampah plastik di pantai menjadi perhatian khusus bagi kota-kota

pesisir karena sampah yang tidak sedap dipandang dan kehidupan laut yang terjerat dapat

mengurangi daya tarik daerah tersebut bagi penduduk lokal dan wisatawan. Biaya

12
Hermawan, Heriyati, dan Andrew, Op Cit.,
55
ekonomi yang besar dikeluarkan untuk membersihkan sampah laut dari pantai. Pada

tahun 2012 EPA melakukan penelitian untuk menghitung biaya yang dikeluarkan oleh 90

kota, besar dan kecil, di California, Oregon dan Washington, yang terletak di sepanjang

pantai atau di daerah aliran sungai yang mengalir ke laut, untuk membersihkan sampah

dan mencegah sampah masuk ke laut atau saluran air yang mengarah ke sana. Hampir 50

juta orang tinggal di tiga negara bagian ini dan lebih dari 85 persen dari mereka tinggal

di laut atau di sepanjang sungai yang mengalir ke sana. Masyarakat Pantai Barat

menghabiskan lebih dari $520 juta dolar per tahun untuk memerangi sampah dan

mencegah sampah menjadi sampah laut13. Beban biaya publik ini menjadi alasan lain

untuk menemukan strategi efektif untuk mengurangi sampah yang masuk ke saluran air

kita dan berkontribusi pada sampah laut.

2.2.2 Dampak Pencemaran Lingkungan Akibat Sampah Terhadap Ekosistem

Dampak pencemaran lingkungan akibat sampah dapat menyebabkan ekosistem

yang tidak stabil. Sepertihalnya pada ekosistem sungai dan lautan di dunia yang

terakumulasi karena ulah pihak yang tidak bertanggung jawab. Sampah tersebut tidak

hanya merusak habitat fisik, namun juga mengangkut polutan kimia, mengancam

kehidupan akuatik, dan mengganggu pemanfaatan lingkungan sungai, laut, dan pesisir

oleh manusia. Dampak pencemaran air Air tercemar limbah akan berdampak tidak bisa

dimanfaatkan. Karena limbah yang terkandung dalam air dapat membusuk dan muncul

rasa dan bau tidak sedap. Proses pembusukan limbah oleh pengurai membutuhkan banyak

13
US EPA, Op Cit.,
56
oksigen. Dampaknya kadar oksigen dalam air yang diperlukan oleh makhluk hidup

lainnya berkurang.

Dari semua limbah, sampah plastik memiliki potensi terbesar untuk merusak

lingkungan, satwa liar, dan manusia14. Sampah ini dapat ditemukan mengambang di

permukaan, tersuspensi di kolom air, atau di dasar hampir semua badan air. Sampah

tersebut berawal dari sungai kemudian diangkut ke laut, di mana ia bergerak mengikuti

arus, dan sering dimakan oleh burung dan ikan, memusatkan bahan kimia beracun di

jaringan mereka, dan mengisi perut mereka, menyebabkan mereka kelaparan. Sampah

plastik air lebih dari sekadar masalah estetika. Adapun beberapa dampak pencemaran

lingkungan akibat sampah terhadap ekosistem menurut15:

1. Dampak Habitat membutuhkan hubungan internasional

Perubahan habitat disebabkan oleh sampah dan puing yang ditemukan dilingkungan

seperti sungai dan zona konvergensi (akumulasi) samudera, di pantai, dan habitat bentik

yang terendam (di dan dekat dasar sungai dan lautan)16. Saat puing menumpuk, struktur

habitat dapat dimodifikasi, tingkat cahaya dapat dikurangi di perairan yang mendasarinya,

dan tingkat oksigen dapat habis. Perubahan ini dapat merusak kemampuan perairan

terbuka dan habitat bentik untuk mendukung kehidupan akuatik.

14
Husain Latuconsina, “Dampak pemanasan global terhadap ekosistem pesisir dan lautan,” Agrikan: Jurnal
Agribisnis Perikanan 3, no. 1 (2010): 30–37.
15
J. R. Thompson dkk., “Increasing risk of ecological change to major rivers of the world with global
warming,” Earth’s Future, 2021, e2021EF002048.
16
Amy L. Potrzeba-Macrina dan Igor G. Zurbenko, “Multivariate Aspects of Global Warming,” World
Scientific News 159 (2021): 81–94.
57
Gambar 2. 4 Dampak Habitat yang Rusak

Sumber: KCAW Microplastic Research

Saat spesies pembentuk habitat bentik menurun dan karena struktur fisik habitat

dimodifikasi, mungkin ada dampak tidak langsung dari sampah laut seperti penurunan

spesies yang bergantung pada habitat ini untuk mencari makan dan berlindung. Misalnya,

degradasi terumbu karang secara global berpotensi merusak kelangsungan hidup beragam

invertebrata, ikan, dan vertebrata yang bergantung pada sumber daya yang terbatas ini,

termasuk banyak spesies yang terancam dan hampir punah. Berdasrkan permasalahan

tersebut yaitu membutuhkan hubungan internasional antara negara yang dapat mengatasi

pencemaran (negara maju) serta memberikan contoh atau pembelajaran bagi negara

berkembang untuk mengatasi bertambahnya pencemaran lingkungan.

2. Dampak Kimia menjadi bahan evalusi dalaam hubungan internasional

Dampak kimia yang terkait dengan sampah plastik air termasuk akumulasi dan

pengangkutan kontaminan persisten, bioakumulatif dan beracun (PBT), seperti PCB dan

58
pestisida17. Zat PBT adalah senyawa kimia yang tahan terhadap degradasi (penguraian),

sangat mobile di lingkungan dan menunjukkan tingkat toksisitas yang tinggi. Sampah

plastik air telah ditemukan mengakumulasi kontaminan pada konsentrasi yang besarnya

(ribuan hingga jutaan kali) lebih besar dari lingkungan sekitarnya. Berdasarkan sejumlah

penelitian, termasuk yang dilakukan oleh EPA, plastik memiliki potensi untuk menyerap

bahan kimia yang menjadi perhatian dari lingkungan, dan berfungsi sebagai mekanisme

transportasi global yang potensial untuk kontaminan yang menjadi perhatian ke dalam

rantai makanan dan berpotensi bagi manusia yang memakan makanan laut.

Kontaminan yang terakumulasi di permukaan partikel plastik serta yang ada di

dalam plastik dapat dilepaskan ke lingkungan ketika plastik terurai menjadi partikel yang

lebih kecil sebagai akibat dari radiasi ultraviolet (UV), gaya mekanis, dan pelapukan.

Bukti menambahkan bahwa puing-puing plastik, termasuk pelet dan fragmen resin,

mentransfer PBT ke organisme saat dikonsumsi. Misalnya, akumulasi PBT dari plastik

telah didokumentasikan pada burung laut dan organisme bentik. Dalam sebuah penelitian

oleh Ryan et al (1988), burung penciduk besar (Puffinus gravis), burung laut yang

diketahui menelan plastik, memiliki konsentrasi PCB dalam jaringan lemak yang sesuai

dengan jumlah plastik yang ditemukan di perut mereka. Kasus tersebut menjadi bahan

evaluasi bagi pembahasan hubungan internasional negara-negara yang berkontribusi

untuk mencari solusi pemecah permasalahan.

3. Dampak Biologis sebagai tindakan dalam hubungan internasional

17
Ravi Naidu dkk., “Chemical pollution: A growing peril and potential catastrophic risk to humanity,”
Environment International 156 (2021): 106616.
59
Ada banyak bukti yang mendokumentasikan efek berbahaya dari sampah plastik air

pada organisme sungai dan laut. Diperkirakan bahwa sampah plastik laut berdampak

buruk pada setidaknya 267 spesies secara global, termasuk 86% penyu, 44% burung laut,

dan 43% mamalia laut18. Ancaman paling umum terhadap satwa liar termasuk bahaya

fisik dari konsumsi dan keterjeratan, dan ancaman toksikologi dari konsumsi kontaminan

yang menempel dan terperangkap di dalam partikel plastik. Program Clean Water Act

and Superfund (CERCLA) EPA memiliki alat yang dapat kita gunakan untuk mengurangi

ancaman dari kontaminan ini. Berdasarkan hal tersebut, diperlukannya suatu tindakan

untuk menurunkan kasus konsumsi dan keterjeratan satwa akibat sampah plastik yang

dapat mengancam kehidupan mereka. Hubungan yang terjadi antar negara yaitu relawan

pada negara tersebut mampu berkontribusi dalam pencegahan serta penurunan dampak

biologis yang akan mengancam kehidupan satwa.

Berdasarkan penjelasan di atas pencemaran lingkungan akibat sampah kian lama

semakin menjadi permasalahan yang tidak kunjung ada solusi. Hal ini kemudian

mempertanyakan apakah eksistensi dari THW sebenarnya mampu memberikan gerakan

anti sampah seperti yang digaungkan oleh komunitas tersebut. Oleh karena itu, perlu

dibahas mengenai eksistensi THW dan perkembangannya.

2.3 Eksistensi Trash Hero World dan Perkembanganya

2.3.1 Sejarah Trash Hero World

18
Lee Hannah, Climate change biology (Academic Press, 2021).
60
Trash Hero adalah sebuah gerakan global, yang dikelola oleh relawan yang

didirikan di Thailand pada tahun 201319. Saat ini THW aktif di lebih dari 100 lokasi di

seluruh dunia, melalui jaringan lokal di setiap daerah. Induk dari organisasi ini terdaftar

di Swis dengan nama Trash Hero World20. Trash Hero World merupakan komunitas

nirlaba dunia yang bergerak di bidang isu lingkungan. Hingga Juni 2020 silam, Trash

Hero World sudah memiliki 171 cakupan wilayah (chapters) di 17 negara berbeda, antara

lain Thailand, Malaysia, Myanmar, USA, Czech Republic, Switzerland, China,

Singapore, termasuk di Indonesia21. Misi THW adalah mengajak masyarakat untuk secara

bersama-sama membersihkan dan menghindari produksi sampah dan menciptakan Bumi

yang bebas sampah22. Hingga kini, Trash Hero di seluruh chapters di dunia sudah

menyalurkan 99.992 tumblr dan 25.000 goodie bag23.

Pada tahun 2017, lebih dari 38.000 sukarelawan THW terprogram untuk beberapa

kegiatan bersama-sama untuk memerangi sampah. Jumlah diatas termasuk 6.600 anak

remaja di seluruh dunia. Kegiatan secara umum yang dilakukan THW berupa

perkenalan24. Perkenalan singkat dilakukan terhadap seluruh anggota guna mengetahui

detail aksi yang dilakukan. Dengan perkenalan singkat tersebut, juga dapat menjalin

19
Seema, “About Us | How We Are Governed | Trash Hero World,” 2017, https://trashhero.org/how-we-
are-governed/. diakses 2021-09-05 09:24:28
20
Ibid.,
21
Ibid.,
22
Seema, “Bottle Refill Programme | Trash Hero World,” 2017, https://trashhero.org/bottle-refill-
programme/.diakses 2021-09-05 09:30:13
23
Ibid.,
24
Seema, “Cleanup Programme | Trash Hero World,” diakses 5 September 2021,
https://trashhero.org/cleanup-program/. diakses 2021-09-05 09:33:09
61
kesamaan berpikir diantara para relawan atau anggota THW. Selanjutnya anggota secara

mandiri mengumpulkan sampahnya yang kemudian dikumpulkan terhadap koordinator25.

Sampah yang biasa dikumpulkan berjumlah bervariasi pada setiap aksi. Pada

tahun 2017 saja, THW bisa mengumpulkan total 188 ton sampah dengan berbagai jenis.

Seluruh sampah tersebut biasanya dibagi atas beberapa kategori yang biasanya

didistribusikan ke pusat ricycle sampah yakni di Thailand26. Thailand merupakan salah

daerah yang sudah mampu mendirikan sebuah perusahaan daur ulang sampah. Adapun

nama perusahaan tersebut yaitu Tlejourn, yang mana perusahaan ini memproduksi sepatu

dan sandal jepit baru dari bekas sandal jepit yang dikumpulkan di pantai. THW Thailand

membuat perusahaan Tlejourn pada tahun 2015 dan sekarang telah menjadi perusahaan

sosial yang independen dalam menangani limbah sandal bekas.

THW Thailand juga telah berpartisipasi dalam beberapa proyek pembangunan

dan renovasi gedung sekolah untuk anak-anak tunawisma yang mana kegiatan tersebut

bermitra dengan www.ecob-ricks.org27. Kegiatan yang dilakukan THW dengan mitra

tersebut berupa pembersihan rumah masyarakat, mengumpulkan sampah yang memiliki

kategori botol plastik (non-degredable) dan sampah lain yang non-biodegradable untuk

membuat “ecobricks”, yang kemudian disumbangkan ke sekolah tunawisma tersebut.

Selain bermitra dengan dua perusahaan diatas, THW juga mendapat support dari SWISS

non-profit organization dalam hal finansial28. Dengan dana tersebut, kemudaian THW

25
Ibid.,
26
Ibid.,
27
Roman Peter, “Collaborations | Trash Hero World,” 2017, https://trashhero.org/collaborations/. diakses
2021-09-05 09:35:53
28
Ibid.,
62
melakukan pertukaran ilmu dan aksi diberbagai negara, salah satunya dalam melindungi

wilayah laut bersama Ocean Care International. Kegiatan ini telah di akui oleh angkatan

laut di berbagai negara karena pengalamannya dibidang perlindungan laut selama 28

tahun.

Marketing yang dilakukan THW dalam melebarkan sayapnya yaitu melalui

berbagai mercendise yang dibuat dan kaos yang berlogo THW dan teks bertuliskan

“Trash Hero”. Kaos tersebut dijual pada website resmi THW. Namun, terkadang THW

diberbagai daerah melakukan penjualan langsung ketika event berlangsung dan hal

tersebut lebih efektif. Makna yang terkandung dari kaos tersebut yakni dunia bebas

sampah. Sosialisasi marketing yang dilakukan THW dimulai dengan menyadarkan

masyarakat akan permasalahan sampah yang kemudian melakukan pembersihan secara

bersama-sama29. THW memperkuat masyarakat melalui aksi nyata dalam membersihkan

sampah di setiap minggunya dan kegiatan ini biasanya disiarkan melalui kanal Facebook

THW disetiap chapter, media sosial, televisi dan surat kabar.

2.3.2 Perkembangan Gerakan Trash Hero World

Menurut Seema, (2017) Trash Hero World bukan hanya sekadar komunitas,

melainkan sebuah keluarga30. THW melakukan edukasi secara internal terlebih dahulu

sebelum merambah dan menginspirasi dunia luar. Selain fokus membangun dan

mempertahankan komitmen anggota, Trash Hero World turut mengedukasi ke luar,

29
Ibid.,
30
Ibid.,
63
seperti ke masyarakat, sekolah, dan kampus. Seperti slogan utama Trash Hero: We clean.

We Educate. We Change31. Adapun gerakan secara umum yang dilakukan THW yaitu:

1. Aksi Bersih32

THW menyelenggarakan kegiatan mingguan wajib bagi seluruh relawan dan

anggota tetap. Kegiatan ini dilakukan melulai dari memungut sampah, mengundang, serta

memotivasi masyarakat untuk menjadi bagian dari Trash Hero. Kegiatan ini biasanya

dilakukan dengan memperhitungkan tempat dan urgensi pembersihannya. Pada pusat

komunitas, THW melakukan kegiatan memungut sampah hampir di setiap tempat di

bangkok, selain itu THW juga menggandeng berbagai komunitas dan perusahaan guna

menambah manfaat dari sampah. Di Indonesia kegiatan memungut sampah dilakukan di

berbagai wisata pantai, ketika ada event khusus daerah dan kegiatan lain yang bersifat

keramaian dan menghasilkan banyak sampah. Perhitungan tanggal tersebut dulakukan

guna meningkatkan elektabilitas komunitas, sehingga dalam kegiatan aksi juga sekaligus

meningkatkan popularitas THW. Di malaysia sedikit berbeda, kegaiatan dilakukan di

banyak tempat peribadahan, karena mereka berfikir, kegiatan yang bersentuhan langsung

dengan budaya ibadah negara dapat meningkatkan sentuhan kesadaran pada masyarakat.

2. Program Botol dan Tas Pakai Ulang33

THW menyediakan botol stainless steel yang dapat dijual oleh pebisnis lokal

Thailand. Pebisnis akan mendapat untung dari penjualan tersebut, dengan timbal balik

berupa penyediaan air minum isi ulang secara gratis di lokasi bisnis mereka. Wilayah

31
Ibid.,
32
Seema, “Cleanup Programme | Trash Hero World.”
33
Seema, “Bottle Refill Programme | Trash Hero World.”
64
Thailand memiliki banyak spot air gratis untuk masyarakatnya, hal ini digunakan THW

guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meninggalkan penggunaan botol plastik

sekali minum, dan berganti menggunakan botol stainless steel. Selain itu, THW juga

memproduksi tas belanja pakai ulang dengan harga yang terjangkau bagi pebisnis lokal

untuk dijual kembali. Tas ini diproduksi oleh salah satu perusahaan THW yang berpusat

Thailand. Dengan adanya tas ini, masyarakat dapat mengurangi penggunaan plastik

dalam hal berbelanja. Hal tersebut dikarenakan bahaya microplastik dan zat lain yang

terkandung didalamnya dapat membahayakan makhluk hidup lain seperti hewan dalam

penguraian dan tumbuhan dalam hal nutrisi mereka.

3. Pendidikan dan Anak-anak34

THW memiliki buku cerita untuk anak-anak yang dibuat sendiri dan dilengkapi

dengan panduan tantangan dan penghargaan. Buku ini biasanya diberikan kepada anak

ketika melakukan sosialisasi. Selain itu, buku ini merupakans alah satu bentuk edukasi

sejak dini yang dilakukan THW guna meningkatkan kesadaran generasi muda dalam

melindungi alam dari sampah. THW juga mengunjungi sekolah-sekolah dan

membawakan pelatihan guna meningkatkan kesadaran dan memperkenalkan solusi-

solusi sederhana akan permasalahan lingkungan. Pelatihan dan sosialisai dilakukan guna

meningkatkan pengetahuan siswa dalam memilah dan memilih sampah. Dengan adanya

pelatihan tersebut juga dapat mengatasi sejak dini tentang kerusakan alam akibat sampah

yang dilakukan oleh manusia. Berdasarkan uraian di atas, eksistensi dari THW sendiri

34
Seema, “Trash Hero Kids’ Programme | Trash Hero World,” 2017, https://trashhero.org/trash-hero-kids-
program/. diakses 2021-09-05 09:44:14
65
masih perlu dipertahankan untuk membangun gerakan bersih dari sampah plastik. Oleh

karena itu, pada bab selanjutnya akan dibahas mengenai eksistensi THW dalam

membangun gerakan dunia yang bersih dari sampah plastik.

66

Anda mungkin juga menyukai