Bab III. Yeni Setuju 1
Bab III. Yeni Setuju 1
HASIL PENELITIAN
Gedung SMP Negeri 18 Padang dibangun pada tahun 1979, di atas tanah
Kotamadya Padang, tepatnya di Jalan Balai Baru. Tanah dengan status hak milik
SMP Negeri 18 Padang ini memiliki posisi geografis yang sangat strategis karena
jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat Kota Padang. Dengan keadaan demikian per-
hubungan menuju SMP Negeri 18 Padang ini lebih mudah dan lancar.
oleh wakil kepala sekolah dan majelis guru. Guru ditugaskan oleh Kapala Sekolah
untuk mengelola kegiatan dalam kelas yang meliputi pengaturan tata ruang sam-
pai pada pengaturan tempat duduk siswa. Selain guru, SMP Negeri 18 Padang ini
juga memiliki karyawan atau pegawai kantor, tata program sekolah, keuangan dan
perpustakaan.
dan wakil-wakilnya serta tenaga guru yang ada dapat menjalankan kerjasama
yang harmonis untuk memajukan SMP Negeri 18 Padang ini. Dengan modal ker-
ja keras, Kepala Sekolah selaku administrator dan supervisor serta majelis guru
yang bertugas telah mengantarkan SMP Negeri 18 ini menjadi sekolah favorit
yang sangat diminati oleh siswa tamatan Sekolah Dasar yang berlokasi dekat de-
50
2
strategi active learning dengan metode pemberian tugas pembelajaran PAI, lebih
dahulu penulis memaparkan identitas guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri
Dari keterangan di atas dapat diperoleh gambaran guru PAI di SMP ini
adalah tamatan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang. Umumnya mereka
telah dibekali dengan berbagai ilmu dan kompetensi baik dalam penyampaian
” Supaya pembelajaran ini berjalan secara efektif kami harus membuat suatu pe-
Bila terjadi gangguan dalam penyampaian guru akan mudah melakukan kontrol
diri.
Pendapat di atas diperkuat oleh ibu Dahwati Dahlan, juga guru PAI, ” Pe-
rencanaan yang sudah disusun sebelumnya bisa sebagai alat pengontrol dalam
pembelajaran. Dalam RPP segalanya sudah dibuat sesuai dengan bahan ajar kelas
tertentu untuk satu semester, dan itu pun akan ada pelaporannya tiap semester
yang dilaksanakan oleh guru dan siswa berjalan sesuai dengan perencanaan. Ter-
lihat bahwa guru mempunyai tingkat disiplin ilmu yang tinggi dalam penyam-
paian, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik.
Pada mata pelajaran PAI ini, Dahwati mengungkapkan bahwa waktu yang
dalam 1 minggu. Namun, dengan adanya otonomi daerah masalah pendidikan ini
ada yang diurus oleh Pemerintahan Daerah. Mata pelajaran PAI yang hanya 2 jam
pelajaran menjadi 3 jam seminggu. Satu jam pada pelajaran pertama digunakan
membaca Alquran supaya terbiasa membaca pusaka yang ditinggalkan oleh Nabi
saw. dengan baik dan benar. Setelah itu baru dilanjutkan pada materi yang sudah
Awal memasuki kelas untuk mata pelajaran PAI, siswa sudah dituntut
untuk aktif membaca Alquran selama 5-10 menit sebelum belajar. Surat dan ayat
yang akan dibaca sudah disiapkan. Karena kegiatan ini diadakan secara bergiliran,
4
semua siswa dalam kelas tersebut mendapat giliran untuk membaca ayat suci
siswa mampu membaca dan memahami Alquran. Dengan demikian kegiatan ini
wajib bagi siswa SMP Negeri 18 Padang untuk dijalani. Setiap siswa harus melak-
teristik yang berbeda dalam hal kemampuan siap, gaya belajar, perkembangan
puan yang dimiliki siswa tersebut maka kami (guru) memakai metode yang sesuai
dengan tujuan, materi, dan kemampuan siswa yang akan menerima pelajaran ter-
cara efektif maka kami harus membuat suatu peren-canaan seperti kalender
menyimpang. Bila terjadi gangguan dalam penyampaian guru akan dipandu oleh
Senada dengan pendapat di atas, guru PAI yang lain Dahwati Dahlan
mengemukakan,
sesuai dengan kelas berapa yang akan di ajar dan pelaporan pada kepala
sekolah bahan-bahan apa saja yang akan disajikan selama satu semester
ini pada siswa”. (wawancara, Padang, 16/4/2008),
Hal ini juga penulis lihat ketika melaksanakan pengamatan langsung pada
kelas VIII 5. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di sini sudah
yang tinggi sehingga materi yang disampaikan dapat diterima siswa dengan baik.
menuntut adanya fakta, hukum atau dalil, prinsip dan keimanan yang menyajikan
kebenaran Alquran sebagai pedoman hidup manusia. Setiap guru PAI dituntut
untuk menanamkan nilai-nilai yang tercantum dalam Alquran serta hukum yang
terdapat di dalamnya.
Pada mata pelajaran PAI ini, Dahwati mengungkapkan bahwa waktu yang
dalam 1 kali pertemuan. Namun, dengan adanya otonomi daerah yang mana
masalah pendidikan ini ada yang diurus oleh Peme-rintahan Daerah, mata
pelajaran PAI yang hanya 2 jam pelajaran menjadi 3 jam seminggu. Satu jam
itu 3 orang siswa membaca Alquran. Ini dilakukan supaya setiap siswa terbiasa
membaca pusaka yang ditinggalkan oleh Nabi saw. dengan baik dan benar.
Setelah itu baru dilanjutkan pada materi yang sudah direncanakan sampai
Awal memasuki kelas siswa sudah dituntut untuk aktif dengan membaca
Alquran selama 5-10 menit sebelum belajar. Untuk kegiatan itu semua yang di-
perlukan sudah disiapkan. Semua siswa dalam kelas tersebut mendapat giliran
Agama Islam siswa mampu membaca dan memahami Alquran. Kegiatan ini me-
rupakan kewajiban bagi siswa SMP Negeri 18 Padang dalam mendalami pusaka
puan yang dimiliki siswa tersebut maka kami (guru) me-makai metode sesuai
yang dengan tujuan, materi, serta kemampuan siswa yang akan menerima
dikan yang memiliki sumber belajar manusia (dalam hal ini guru PAI) yang
memenuhi standar professional. Dan juga sarana dan prasarana yang memadai,
misalnya musala tempat salat sekaligus tempat berwuduk. Guru yang profesional
menyenangkan siswa belajar PAI serta gemar melakukan perintah agama tanpa
Pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara guru dan siswa pada
waktu yang telah ditentukan. Interaksi ini sebagai upaya pembelajaran siswa da-
lam belajar. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang komplit.
Kegiatan ini akan mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara lebih
efektif dan efisien. Pembelajaran PAI yang dilaksanakan secara klasikal artinya
seorang guru dalam kelas menghadapi sejumlah besar siswa. Contoh 30-40 orang
dalam waktu yang sama menyampaikan bahan pelajaran yang sama pula, bahkan
”Dalam kelas siswa yang kami (guru) ajar atau hadapi ada 40-47 orang.
Keseluruhan harus bisa diaktifkan dalam menerima materi yang disajikan. Ini
tidak mudah bagi kami dalam menyajikan bahan pelajaran. Siswa yang berada
kemampuan (maturity) yang berbeda. Maka dari itu, kami memakai strategi dan
metode yang sesuai dengan tujuan, materi pelajaran, kriteria siswa”. (wawancara,
besar kami (guru) juga sangat berat namun dari itu siswa bisa belajar dari buku
paket yang diwajibkan pada siswa untuk memiliki”. Dengan demikian siswa bisa
membaca, memahami materi yang akan maupun yang sudah dipelajari dengan
aktif. Dalam pembelajaran aktif tidak saja mendengar, juga melihat, serta
8
itu merupakan suatu kegiatan pembelajaran aktif, siswa mencari tahu sendiri yang
Pendapat ini juga dipertegas oleh Silviana seorang siswa SMP Negeri 18
Padang, ”Saya sering ditanyai tentang materi yang sudah disajikan ibu minggu
lalu. Saya sering mampu untuk menjawab pertanyaan ibu dengan benar”.
Dengan kegiatan seperti itu, suasana kelas menjadi aktif dan siswa pun
merasa senang serta bergairah berada di dalam kelas. Kepada mereka diberikan
ceramah guru mereka juga mengajukan pendapatnya terhadap materi yang disa-
9
jikan. Cara seperti itu akan memperkuat pemahaman mereka pada materi yang
sedang dibahas hari itu, pembelajaran yang didapat siswa dengan melakukan
tersebut profesional, namun masih ada juga para siswa yang kurang senang
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam ada beberapa orang siswa yang
sering keluar atau minta izin. Kadang-kadang alasan mereka memang mendesak,
tetapi sebaliknya dan ada juga beberapa orang siswa yang sering meribut,
sebelahnya tanpa minta izin. Jadinya pembelajaran saat itu sangat kacau dan
terganggu. Akibatnya materi yang disampaikan guru tidak sesuai dengan waktu
yang tersedia dan guru pun jadi terlambat keluar dari kelas. Dari segi siswa tentu
kualitas pemahaman materi akan rendah. Akhirnya hasil belajar yang telah diren-
Dalam pelaksanaan pembelajaran aktif baik dari segi guru maupun dari
siswa, suatu kegiatan yang dilakukan guru selain penggunaan metode pemberian
jawab, ceramah. Pemberian tugas itu ada yang diberikan secara perorangan ada
juga yang diberikan secara kelompok. Selain membelajarkan siswa sekaligus juga
memantau hasil belajar siswa, penilaian tugas ini dapat membantu nilai siswa
tujuan khusus dari yang akan diharapkan dalam tugas itu sendiri. Sesudah
direncanakan tugas tersebut dibawa kedalam lokal untuk diberitahukan pada siswa
bahwa ada tugas yang akan dikerjakan siswa selama beberapa hari ini, tugas
penjelasan yang sejelas-jelasnya agar siswa mengerti dan paham terhadap tugas
yang akan dikerjakannya itu sesudah itu apabila kurang paham siswa boleh
menanyakan apa yang dirasa kurang paham. Supaya dalam mengerjakan tugas
tersebut siswa tidak kesulitan seperti pengamatan yang penulis lakukan di kelas
“Masing-masing membuat latihan di buku isi 18, barang siapa yang tidak
menyelesaikan tugas nilai Pendidikan Agama Islam tidak diberikan kepa-
da wali kelas. Pembuatan tugas selama satu minggu dan dikumpul sebe-
lum ujian. Tata cara pembuatan tugas diberitahukan (dijelaskan) dan
didiskusikan bersama-sama siswa. Kalau ada yang tidak mengerti (paham)
bisa menanyakan langsung pada guru yang bersangkutan”.( Observasi,,
Padang, 21/4/2008)
Dari tugas yang diberikan pada siswa diharapkan adanya perubahan pola
fikir dan pemahaman, adapun tugas-tugas yang biasa diberikan oleh guru PAI di
SMP 18 Padang ini ada berupa tugas tulisan; membuat Resume (mencatat kembali
materi yang ada di dalam buku cetak kedalam buku catatan masing-masing lalu
Ada juga pemberian tugas tulisan ini membuat tulisan arab seperti do’a
sebelum belajar, membuat tulisan ayat kursi di atas kertas karton seindah mung-
kin. Ini diberikan merupakan sebuah pembe-lajaran dengan indikator tujuan siswa
11
mampu menulis ayat atau tulisan arab dengan baik dan benar,serta mampu
menampilkan keterampilannya dalam menulis bahasa arab dan juga bisa mereka
ulang atau hafal. Setelah itu hasil tugas yang dibuat siswa tersebut digantungkan
terhadap bacaan yang telah dibuatnya. Selain menulis tulisan arab diatas karton
ada juga tugas berupa; menulis gambar gerakan salat, tatcara wu’duk, serta
do’anya. Dan ada juga tugas berupa menempelkan gambar dari koran atau
majalah lalu ditempalkan di atas kertas HVS lalu diberi komentar dan masih
banyak lagi tugas yang menarik yang bisa dikerjakan siswa dan bermamfaat.
siswa dalam PBM sekaligus mengambil nilai harian perorangan atau kelompok.
Tugas perorangan yang diserahkan pada kelas VII, berupa membaca teks dalam
buku pokok, mencari bacaan allif lam syamsiah dan alif qamariah dalam Alquran,
menghafal Asma’ul Husna dan lain sebagainya tergantung pada materi yang disa-
jikan. Tugas kelompok diberikan sesuai dengan materi misalnya, membuat gam-
bar orang yang sedang berwuduk atau menyalin doa berwuduk pada kertas karton.
Ini diberikan kepada siswa agar siswa mengetahui dan memahami yang dipelajari.
pemahaman yang lebih kuat. Siswa bisa membicarakan atau menanyakan kepada
guru untuk mendapatkan data yang kuat tentang menjalankan ibadah sehari-hari.
12
kan suasana kelas. Siswa yang aktif mengajukan aspirasi dan dipecahkan bersama
guru dan siswa lain. Dengan penugasan membaca di rumah terciptalah suasana
dalam kelas. Dengan cara itu guru sudah melatih siswa bisa melihat atau mem-
baca kondisi lingkungan tempat tinggal dengan materi yang sudah dipelajari. Pada
pembelajaran wudu’ dan salat kepada siswa diajarkan cara berwudu’ yang benar
dan salat yang benar menurut syari’at yang sudah dipelajari. Jadi pada saat siswa
bewudu tidak asal berwuduk tapi sesuai dengan tuntunan syari’at Islam dan siswa
Apabila telah dikerjakan maka pembelajaran aktif akan terwujud yang dimaksud
sesuai dengan yang diharapkan menurut tujuan akan tercapai. Siswa sebagai
manusia biasa akan bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai
dengan tujuan yang diharapkan sebagai insan kamil. Jadi ketepatan metode
lingkungan sekolah, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
13
Dalam hal ini, sekolah diberi kebebasan memilih metode pembelajaran yang efek-
Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan peran serta guru dalam mem-
bimbing siswa untuk menjadi manusia yang paripurna. Peran guru PAI dalam
pelaksanaan pendidikan Islam yang sudah direncanakan dapat tercapai bila guru
nya. Jadi bagaimana pun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat
tuk. Pertama, kalau materi pelajaran ini sulit maka pemberian tugas dilaksanakan
saat-saat tertentu saja. Artinya disediakan waktu khusus, baik di awal, di tengah
atau di akhir pelajaran. Kedua, kalau materi pelajaran itu mudah, biasanya pembe-
pelajaran atau bentuk tugas itu mudah untuk dipahami siswa. Biasanya tugas
ini berupa PR.” (Wawancara, Padang, 21/4/2008)
terpakai. Hal ini tidak mungkin dilakukan mengigat waktu untuk tatap muka yang
16/4/2008)
Menurut Fauzan metode pemberian tugas belajar dan risitasi ini dilakukan di
dalam kelas kalau materinya sedikit dan masih ada waktu untuk mengerjakan. Di
rumah apabila materinya panjang dan sulit. Jenis ini membutuhkan waktu yang
lama untuk memahaminya seperti; sejarah Nabi, maka siswa ditugaskan untuk
mencari buku referensi yang lain. Hal seperti ini memakan waktu yang banyak
diberikan itu untuk dikerjakan dalam kelas dan kadang-kadang di rumah. (Padang,
21/4/2008)
pemberian tugas ada kalanya menuntut untuk diselesaikan dalam kelas dan ada
dan ada kelompok (beregu). Cara ini dilakukan oleh Dahwati Dahlan, Arniati,
metode pemberian tugas tidak harus dalam kelas, bisa juga di rumah. Penjelasan
15
yang diberikan kepada siswa dengan pemberian tugas menurut Fariati, ada untuk
Waktu pemberian tugas tidaklah begitu dipersoalkan, karena tidak ada wak-
tu yang dianggap paling tepat baik di awal, tengah atau pun di akhir pelajaran.
Bisa saja guru memberikan tugas di saat-saat ”psikologis” artinya saat mengha-
dapi suatu masalah yang membutuhkan pemahaman lebih lanjut. Tetapi yang pa-
ling penting adalah tersedianya waktu luang, sehingga pemberian tugas tidak
dan ada di rumah. Jika persoalannya tugas itu mudah dan memungkinkan siswa
untuk mengerjakannya di kelas maka guru memberikan tugas dalam kelas setelah
penyajian materi pelajaran pada pertemuan itu sebagai evaluasi setelah belajar
dan jika permasalahan tugas itu sulit maka tugas tersebut diberikan di rumah
setelah itu diadakan resitasinya di kelas bersama guru dan siswa dalam nen-
ciptakan pembelajaran aktif dan rasa amanah yang diserahkan pada siswa untuk
Bentuk tugas yang diberikan kepada siswa bisa berupa lisan, tulisan dan
perbuatan. Lebih lanjut Dahwati Dahlan, menjelaskan bahwa tugas berupa praktek
seperti; praktek salat yang benar, wuduk dan sabagainya membutuhkan waktu
yang tidak sedikit.Tugas berupa tulisan biasanya meringkas materi dalam buku
16
catatan. Ada pula menulis dalil huruf Arab di karton dengan tulisan yang indah.
Sedangkan tugas berbentuk lisan membaca materi pelajaran yang akan dipelajari
di rumah. Seminggu setelah itu siswa dsisuruh untuk menjelaskan secara lisan
tentang materi yang telah dipahaminya dan bisa juga siswa ditugaskan untuk
Agar tugas yang diberikan pada siswa dapat dipahami dan dikerjakan
dengan baik, guru perlu memberikan penjelasan tentang cara dan tujuan tugas
yang akan dikerjakan. Dari wawancara penulis dengan Rosneli dapat diketahui
bahwa dalam memberikan tugas yang akan dikerjakan oleh siswa tidak selalu
diberikan penjelasan kepada siswa, karena pada umumnya tugas yang diberikan
kepada siswa tentang materi yang sudah selesai dipelajari. (wawancara, Padang,
23/4/2008)
cukup, maka tidak semua tugas diberikan penjelasannya. Memang masih ada
siswa yang tidak mengindahkan tugas yang telah diberikan seperti menghafal
ayat. Untuk tugas hafalan itu siswa sudah disuruh menghafal minimal seminggu
Tentang hal itu Fauzan menyatakan bahwa setiap tugas yang diberikan
dan mengerjakan tugas yang diberikan. Walaupun cara itu sudah dilakukan tapi
masih ada siswa yang tidak bisa mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan terlihat bahwa guru memberikan
penjelasan tentang tugas kepada siswa. Mulanya guru merumuskan tujuan dari
pada tugas yang akan diberikan pada siswa lalu menginformasikan tugas ini ke
dalam kelas untuk didengarkan siswa. Sesudah itu menjelaskan bentuk tugas yang
akan dikerjakan oleh siswa dan bagaimana bentuk tugas yang akan dikerjakan
siswa, di mana akan dikerjakan tugas tersebut dan kapan dikumpulkan. Selan-
jutnya guru memberikan penjelasan bahwa pada pertemuan selanjutnya guru akan
Dari yang teramati tidak semua guru menjelaskan tugas yang akan
dikerjakan oleh siswa. Mereka mengandalkan perintah yang ada dalam buku.
Siswa tidak diberi tahu batas waktu untuk mengerjakan tugas. Akibatnya masih
ada siswa yang tidak mengerjakan tugas sampai batas waktu yang ditentukan.
Bahkan ada siswa yang mengerjakan tugas yang diberikan pada pertemuan
disuruh membaca pelajaran untuk minggu depan. Pada pertemuan lanjutan siswa
disuruh mempersentasikan di depan kelas atau berdiri saja dekat bangku. Siswa
18
yang lain mendengarkan sambil berusaha memahami apa yang disajikan oleh
kepada siswa berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini akan
menjadikan siswa lebih memahami pelajaran yang sudah dipelajarinya dan lebih
bahwa tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi yang diajarkan.
tugas yang diberikan sesuai dengan materi yang diajarkan dan sesuai pula dengan
tugas kepada siswa, guru Pendidikan Agama Islam berusaha menyesuaikan materi
dengan materi yang sudah dipelajari dan ada dalam LKS. Dan adakalanya tugas
yang diberikan pada siswa berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
Untuk hal ini siswa disuruh membaca materi yang akan dipelajari selanjutnya, dan
ada juga siswa disuruh mencari bahan dari koran dan majalah lalu dijadikan
kliping. Pemberian tugas seperti itu bertujuan agar siswa siap menerima pelajaran
siswa dan juga batas waktu pembuatan tugas. Ini semua harus dibicarakan atau
19
Tugas yang baik serta bisa dipertanggungjawabkan itu artinya murni hasil
kerja siswa itu sendiri tanpa campur tangan orang lain (bukan dibuatkan oleh
orang lain) dan diserahkan pada waktu yang sudah ditentukan. Dalam pengamatan
“Masing-masing membuat latihan di buku isi 18, barang siapa yang tidak
menyelesaikan tugas nilai Pendidikan Agama Islam tidak diberikan kepa-
da wali kelas. Pembuatan tugas selama satu minggu dan dikumpul sebe-
lum ujian. Tata cara pembuatan tugas diberitahukan (dijelaskan) dan
didiskusikan bersama-sama siswa. Kalau ada yang tidak mengerti (paham)
bisa menanyakan langsung pada guru yang bersangkutan”.( wawancara,
Padang, 21/4/2008)
Seiring dengan itu penuturan siswa kelas VIII dalam mengerjakan tugas
“Semua tugas yang diberikan dikerjakan, apabila tidak mengerjakan tugas maka
dalam pembelajaran dan melatih sikap rasa tanggung jawab siswa terhadap yang
berian Tugas
siswa. Proses belajar yang telah dilakukan apakah mencapai tujuan. Apakah dalam
Dengan evaluasi hendaknya bisa mengetahui hasil belajar yang telah dilakukan
oleh siswa dan bagaimana penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah
Evaluasi atau penilaian adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Tujuan guru mengadakan evaluasi adalah untuk
memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki PBM.
Evaluasi juga dapat menentukan angka kemajuan atau hasil belajar masing-
masing siswa, menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
Tingkat kemampuan lainnya yang dimiliki siswa dapat digunakan untuk menge-
nal latar belakang siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hasil evaluasi itu
hasil belajar siswa guru PAI melakukan penilaian jangka panjang (Sumatif).
selesai dipelajari atau dilakukan pada proses pembelajaran. Apabila hasil penilaian
siswa masih rendah, maka perlu dilakukan remedial. Hasil evaluasi sumatif
digunakan oleh guru PAI pada akhir semester. Evaluasi ini berguna untuk
memperoleh informasi tentang keberhasilan siswa dalam belajar pada orang tua.
diadakan usaha dan tindakan untuk menilai hasil belajar siswa. Penilaian hasil
21
belajar bertujuan untuk melihat kemajuan siswa dalam penguasaan materi pela-
jaran yang diberikan baik dari segi kognitif (pengetahuan), afektif (tingkah laku),
memeriksa setiap tugas yang diberikan kepada siswa. Tujuannya adalah untuk
memberi angka yang tepat, sebagai hasil belajar siswa dan memberikan umpan
balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses pengajaran. Tujuan
khusus dari tugas ini adalah untuk melatih keterampilan siswa, membiasakan
Lebih lanjut Fariati menjelaskan bahwa seluruh tugas yang dikerjakan siswa
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan evaluasi juga dapat diketahui
Bentuk penilaian yang diadakan tergantung pada bentuk tugas yang dibe-
rikan. Khasnad mengatakan bahwa penilaian yang dilakukan terhadap tugas yang
sudah dikerjakan siswa tergantung kepada bentuk tugas. Kalau tugas hafalan
seperti hafalan ayat maka aspek yang dinilai adalah ketepatan dalam membaca
ayat skor maksimum 20. Kalau tugasnya berupa tulisan juga diberi nilai dengan
skor 20. Apabila mengerjakan tugas yang dianggap penting berupa mengerjakan
LKS semua siswa memilikinya skor 20. Ketepatan memahami materi skornya 40.
Jadi tugas yang diberikan pada siswa memiliki nilai. Masing-masing nilai itu
22
Padang, 21/4/2008)
baik. Metode pemberian tugas dapat memberikan pemahaman pada siswa, apa
tujuan tugas yang diberikan guru pada siswa dan apa manfaat tugas itu untuk
kami (guru) rasakan dalam melaksanakan metode pemberian tugas, siswa diserahi
tugas kemudian pada waktu yang sudah disepakati harus dikumpulkan semua
tugas yang telah diberikan. Namun, masih ada siswa yang belum melaksanakan
tugas yang diberikan dengan tepat waktu, kadang siswa mengerjakan tugas
tersebut dalam kelas dan ada juga yang tidak mengumpulkan”.( Rosneli,
wawancara, 23/4/2008)
(guru) memberikan penjelasan pada siswa, lalu memberi tahu kapan tugas itu
harus dikumpul. Tapi dari hasil yang selama ini kami (guru) temui tugas yang
23
telah kami (guru) berikan ada yang belum melaksanakan tepat waktu lantaran
lupa, ada yang melaksanakan dalam kelas. Jika mereka mengerjakan tugas dalam
kelas ini sangat menganggu proses pembelajaran yang sedang disajikan pada
pertemuan berikutnya. Siswa kurang siap untuk belajar pada materi baru”.
Kendala yang ditemui seperti mengerjakan tugas dalam kelas tersebut dapat
meyebabkan tujuan yang telah direncanakan tercapai dengan efektif dan efisien.
Adapun kendala yang dihadapi siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan
guru. Yang diungkapkan oleh siswa ”Dalam mengerjakan tugas yang diberikan
guru tersebut kadang kami (siswa) harus melaksanakan semua tugas dari seluruh
mata pelajaran yang kami (siswa) ambil sedangkan waktu untuk mengerjakan
sedikit dan seluruh tugas yang diberikan guru itu harus kami kerjakan semua
kadang kami letih untuk mengerjakan tugas, maka kami kerjakan tugas itu dalam
kelas”.
pemberian tugas yang dilaksanakan oleh guru pada pembelajaran PAI. Dalam
menanggulangi kendala yang muncul seperti ada siswa yang mengerjakan tugas
dalam kelas yang nantinya dapat menganggu jalannya pembelajaran, dan siswa
pun siap dalam menghadapi pembelajaran dengan materi baru dengan baik serta
terciptanya suasana Pembelajaran aktif. Maka guru harus bisa mencari waktu yang
tepat untuk siswa dapat mengerjakan tugas, supaya nilai tugas harian siswa masuk
24
(ada) dan materi yang disajikan bisa diterima dengan baik oleh siswa dengan rasa
supaya telah dewasa nanti mereka terbiasa menerima tugas dan menyelesaikan
dengan baik.
untuk belajar PAI dan ilmu yang diberikan tahan lama, tujuan pengajaran yang
diharapkan akan tercapai. Misalnya, tujuan dari segi kognitif, afektif, dan spiko-
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. dilihat dari latar belakang kondisi pembelajaran PAI sudah memiliki sarana dan
prasarana berupa mushalla tempat beribadah dan ruang tempat belajar PAI
guru, antara lain merumuskan tujuan yang hendak dicapai dari tugas, waktu
pemberian tugas ini bisa di kelas dan bisa di luar kelas atau di rumah (PR),
bentuk tugas yang diberikan dan cara mengerjakan serta kesesuaian materi
memiliki bobot sebagai penilaian harian dan pelaporan terhadap hasil kerja
B. Saran-saran
1. Hendaknya guru PAI mampu menerapkan metode pemberian tugas pada mata
lasan kepada siswa terhadap tugas yang akan dikerjakan, menyediakan waktu
yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan tugas agar terciptanya pembela-
3. Dalam evaluasi yang diberikan guru PAI bisa sebagai pendorong siswa untuk