PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
MULIANA SARI
Nomor Pokok :
NIRM :
REFERENSI ......................................................................................................... 18
i
BAB I
PENDAHULUAN
penolong dan penuntun dalam menjalani kehidupan dan sekaligus untuk Rahma
Pendidikan menjadi salah satu tolak ukur dari kemajuan suatu bangsa. Oleh
yang penting.
Proses pendidikan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Di rumah,
seorang anak berada di bawah pengawasan dan pengajaran orang tua dan
melibatkan peran serta guru. Sebagai seorang pendidik, seorang guru diharapkan
menjadi tauladan bagi peserta didiknya. Dan sebagai seorang pengajar, peran
guru dalam proses transfer of knowledge sangat dibutuhkan sehingga peserta didik
informasi bahwa dari 15 peserta didik, hanya 30% yang dapat memahami materi
tata cara haji, sedangkan 70% lainnya belum sepenuhnya memahami materi
mengajar sehingga peserta didik kurang tertarik dan merasa bosan; peserta didik
1
Asep suryana dan Suryadi.( 2007) Pengelolaan Pendidikan, (Jakarta:
Direktoran Jenderal) h. 89
1
lebih banyak menghafal pengertian haji, ketentuan haji, hukum haji, waktu haji
Islam yang membahas tentang berbagai hukum yang menjadi penuntun bagi umat
muslim yang baik dan beriman sehingga terwujudlah harapan utama sebagai
sosok insan kamil dalam kehidupan. Berdasarkan masalah yang dipaparkan diatas,
diperlukan metode yang inovatif dan kreatif sehingga peserta didik merasa tertarik
Together adalah suatu metode yang lebih mengedepankan aktivitas siswa dalam
umum, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi dalam menerapkan
strategi pembelajaran baru, tepat, kreatif, inovatif dan variatif. Bagi peserta didik,
sehingga lebih mudah dalam menerima dan memahami penjelasan yang diberikan
oleh guru. Kajian ini diharapkan juga akan semakin memperkaya pengalaman
guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan variatif dalam
2
Sardiman Am. ( 2004) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta:
2
proses pembelajaran sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dan mudah
umum, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi dalam menerapkan
strategi pembelajaran baru, tepat, kreatif, inovatif dan variatif. Bagi peserta didik,
sehingga lebih mudah dalam menerima dan memahami penjelasan yang diberikan
oleh guru.
Manasik Haji itu lebih menarik, maka perlu upaya pembelajaran yang tepat dan
menerangkan pelajaran.
Agama islam
3
4. Guru tidak mengunakan media yang menarik.
cara haji pada mata pelajaran Fiqih di kelas X – IPS - 1 MAN 1 Langkat
materi tata cara haji pada mata pelajaran Fiqih di kelas X – IPS - 1 MAN 1
materi pada mata pelajaran Piqih, serta peserta didik dapat lebih cepat
dan mudah mencapai Kompetensi Inti (KI ) dan Kompetensi Dasar (KD)
4
2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan sekurang-kurangnya dapat
bagi guru untuk menyiapkan peserta didik yang berwawasan luas dan
pendidikan yaitu dengan output peserta didik yang berwawasan luas dan
menerangkan.
5
BAB II
Pengertian belajar adalah serangkai kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan
dalam bentuk apa pun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar.
memiliki pandangan yang relatif sama tentang pengertian belajar, Belajar adalah :
perubahan perilaku yang dihasilkan dari suatu proses kegiatan belajar yang
ditunjukan oleh peserta didik menjadi tahu, terampil, berbudi, dan menjadi
pada tahap pemahaman perlu proses belajar dan berpikir. Pemahaman merupakan
yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi serta
3
Syaiful Bahri Djamarah. (2002) Psikologi Belajar. Jakarta, CV Rineka Cipta. h. 13
6
fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hafal secara verbalitas,
tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan, sehingga dapat
sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat”. Dengan kata lain, memahami
adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
dari ingatan dan hafalan” (Sudijono, 1996: 50). Menurut Saifuddin Azwar, dengan
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini
dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang
4
Eveline Siregar. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. (Bogor: Ghalia
Indonesia) h 6
7
membedakan, menduga, menerangkan, menafsirkan, memperkirakan,
menunjukkan bahwa pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam
sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa
menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan
pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghafal sesuatu yang dipelajari, tetapi
dipelajari.5
faktor psikologis, faktor pematangan fisik atau psikis, faktor pengalaman, dan
faktor intelegensia, 2) faktor eksternal, yakni faktor sosial, faktor budaya, faktor
pekerjaan.
5
Ibid .h 7
8
2.12 Hakikat Hasil Belajar
yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang
kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah
perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam
himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil
perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang
bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam
taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain
kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain
6
Dimyati dan Mudjiono. ( 2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.h. 3
7
Nana Sudjana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV).
Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. h. 22
9
psikomotor atau keterampilan. Sehubungan dengan itu, Gagne (dalam Sudjana,
2010: 22) mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara
lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir
masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional
terhadap orang dan kejadian; (4) informasi verbal, pengetahuan dalam arti
informasi dan fakta; dan (5) keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi
melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai
pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. Menurut
Wahidmurni, dkk. instrumen dibagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non
yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah
tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui perubahan
8
Oemar Hamalik. ( 2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. h. 155
10
2.1.3 Tata Cara Haji
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke-lima, yang diisyaratkan atau
diwajibkan kepada umat Islam pada tahun ke-10 Hijriyah. Pengertian haji bila
ditinjau dari segi bahasa ialah al-Qoshdu artinya menyengaja, maksud dan tujuan.
oleh syariat Islam. Ibadah haji dilakukan semata-mata untuk mengharap ridlo
Allah SWT.9
Melaksanakan ibadah haji hukumnya wajib bagi umat Islam yang mampu,
sekali seumur hidup. Ketetapan tersebut merujuk kepada firman Allah SWT.
ً س ِب
يًل ۚ َو َم ْن َكفَ َر َ ع ِإلَ ْي ِه
َ طا ِ اس ِح ُّج ْال َب ْي
َ َت َم ِن ا ْست ِ ِيم ۖ َو َم ْن دَ َخلَهُ َكانَ ِآمنًا ۗ َو ِ هّلِلِ َعلَى النه
َ ِفي ِه آ َياتٌ َب ِينَاتٌ َمقَا ُم ِإب َْراه
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
Pengertian kata “sanggup” pada ayat di atas, dimaksudkan bagi orang yang
aman. Melakukan ibadah haji yang kedua dan seterusnya hukumnya sunnah.
Abdullah bin ‘Abdil Hamid al-Atsari. (2005). Panduan Aqidah Lengkap, (Bogor:
9
11
Beberapa ketentuan terkait ibadah haji dibedakan menjadi syarat wajib
haji, rukun haji, wajib haji, dan sunnah haji. Syarat wajib haji terdiri dari: 1)
beragama Islam, 2) baligh atau dewasa, 3) berakal sehat, 4) merdeka atau tidak
berstatus sebagai budak, dan 5) mampu. Adapun rukun haji terdiri dari: 1) niat
Ifadah, 4) sa’i (lari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali), 5) tahallul
(memotong rambut paling sedikit tiga helai), 6) tertib (yang dahulu didahulukan
dan yang akhir di akhirkan). Selain memenuhi rukun haji, beberapa hal berikut
juga wajib dilakukan, yakni: 1) ihram dari miqat (pakaian ihram laki-laki dua
helai kain putih tidak berjahit, sedangkan untuk kaum wanita adalah yang
menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan), 2) bermalam di
Muzdalifah (pada malam Idul Adha), 3) bermalam di Mina pada malam tasyrik
jumroh aqobah, tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah; jumroh ula, wusta dan aqobah) dan
membaca bacaan talbiyah yang dimulai sejak ihram sampai melontar jumroh, 3)
membaca sholawat dan berdo’a sesudah bacaan talbiyah, 4) thawaf qudum, yaitu
thawaf yang berupa penghormatan awal kepada baitullah ketika pertama datang di
membaca do’a ketika melakukan thawaf, dan 7) masuk ke Baitullah (Hijr Ismail).
10
Ibid .h 57
12
memotong kuku, 2) memakai wangi-wangian, 3) mencabut atau mecukur rambut,
َلَبهيْكَ اللّٰ ُه هم لَبهيْكَ لَبهيْكَ َالََش َِريْكَ لَكَ َلبهيْكَ ا هِن ْال ََح ْمَدَ َوالنِ ْع َمةَ لَكَ َو ْال ُم ْلكَ َالََش َِريْكَ لَك
Setiap muslim yang mengerjakan ibadah haji dapat memilih di antara tiga tata
cara pelaksanaan haji yang telah ditetapkan oleh syariat Islam, yakni haji ifrad,
haji tamatt’, dan haji qiran. Haji Ifrad yaitu mendahulukan ibadah haji kemudian
baru mengerjakan ibadah umroh. Cara ini tidak dikenakan denda, namun jika
jamaah haji memilih haji Tamattu’, yaitu mendahulukan ibadah umroh kemudian
baru mengerjakan ibadah haji, maka mereka wajib membayar dam menyembelih
seekor kambing. Yang ketiga adalah haji qiran, yaitu mengerjakan ibadah haji dan
umroh dikerjakan secara bersamaan.11 Cara ini wajib membayar dam yaitu
yang artinya: “Dari Ibu Umar, Nabi Muhammad SAW bersabda, bulan-bulan haji
itu adalah Syawal, Dzulqaidah dan 10 hari bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhori).
guru menunjuk salah seorang dari beberapa siswa (yang telah mengangkat
11
Yusuf Qhardawi, Prof. Dr (1993). konsep ibadah dalam
islam. Subarabaya. CENTRAL MEDIA. h. 91-93.
13
jawabannya kurang tepat maka siswa lain mempunyai peluang untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
Sayangnya, dalam kondisi ini guru hanya mampu melayani satu siswa saja. Untuk
menghindari hal seperti itu terjadi, guru menerapkan metode Numbered Head
Together. Metode ini dikenalkan pertama kali oleh Spencer Kagan pada tahun
1993.
agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara
cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif
dalam pembelajaran.
adalah sebagai berikut: (1) persiapan, dalam tahap ini guru mempersiapkan
14
rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang sesuai dengan metode Numbered Head Together, (2)
beranggotakan 4-6 orang siswa. Setiap anggota kelompok diberi nomor 1-6 dan
diberi nama kelompok yang berbeda, (3) tiap kelompok harus memiliki buku
paket atau buku panduan untuk memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS
atau masalah yang diberikan oleh guru, (4) diskusi masalah. Secara berkelompok,
setiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang ada dalam LKS atau
pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, (5) memanggil nomor anggota. Pada
tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari setiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan dan Pembelajaran PAI melalui Metode
atau jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang
disajikan.
Spencer Kagen untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi
Kelebihan metode ini adalah terbentuknya interaksi antara siswa melalui diskusi
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. melalui kegiatan ini, siswa yang
15
kemampuan yang mereka miliki. Di sisi lain, metode ini memiliki kelemahan,
yakni siswa yang pandai cenderung mendominasi proses diskusi sehingga dapat
menimbulkan sikap minder dan pasif bagi siswa dengan kemampuan yang lemah.
waktu khusus.
di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
tepat, yang sesuai dengan materi yang ingin disampaikan, sebaliknya hasil belajar
yang diinginkan juga menjadi perhatian yang serius dalam memilih media
ketaqwaan siswa kepada Allah SWT serta dapat memberikan pengetahuan sekitar
pendidikan agama Islam kearah yang lebih baik. Oleh karna itu meningkatkan
hasill belajar pendidikan akidah akhlak sangatlah penting bagi siswa. dan
16
penggunaan media pembelajaran yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar
siswa.
hasil belajar sangat dipengaruhi oleh pemilihan media pembelajaran yang tepat,
yang sesuai dengan materi yang ingin disampaikan, sebaliknya hasil belajar yang
diinginkan juga menjadi perhatian yang serius dalam memilih media pembelajaran
yang tepat.
Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran PAI Kelas Vii A Di
Hipotesis tindakan pada penelitian tindakan kelas berikut ini adalah diduga
hasil belajar siswa pada pelajaran Haji dikelas X – IPS – 1 MAN 1 Langkat.
17
REFERENSI
Indonesia
Cipta.
Sudjana. Nana (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV).
al-Atsari. Abdullah bin ‘Abdil Hamid (2005). Panduan Aqidah Lengkap, Bogor:
MEDIA.
18