193
DAFTAR ISI
BAB VIII ANATOMI KAPAL , ARUS MINYAK , METERING SYSTEM ,
KALIBRASI , STANDARD ALAT UKUR , AUTOMATIC TANK
GAUGING , ALAT UKUR DI KAPAL YANKER , SISTIM
PENGUKURAN DINAMIS , UTI DAN REFERENCE HIGH POINT .
8.1 Anatomi Kapal Tanker / Ship
8.2 Arus Minyak
8.3 Metering System
8.4 Kalibrasi / Tera , Dasar Hukum dan Perijinan
8.5 Standard Alat Ukur Minyak dan tatacara pengukuran di tanki darat dan kapal
8.6 Automatic tank Gauging
8.7 Alat ukur di kapal tanker
8.8 Sistim pengukuran dinamis
8.9 Pengukuran minyak dengan alat Ullage Temperatur dan Interface ( UTI )
8.10 Cargo Tanks Reference High Point ( RHP )
i
BAB VIII
ANATOMI KAPAL, ARUS MINYAK,
METERING SYSTEM, KALIBRASI,
STANDARD ALAT UKUR, AUTOMATIC
TANK GAUGING, ALAT UKUR DI KAPAL
YANKER, SISTIM PENGUKURAN DINAMIS,
UTI DAN REFERENCE HIGH POINT
8.1 ANATOMI KAPAL TANKER
8.1.1 Kapal tanker terutama diklasifikasikan berdasarkan jenis muatan dan ukuran
kapal.
Beberapa tanker yang paling umum digunakan adalah:
Kapal tangki minyak mentah
Kapal tanker produk
Kapal tanker kimia
Tanker gas (LPG dan LNG)
1
2
8.1.2 Berat Kapal :
1. Displacement
• Berat kapal, yang setara dengan berat cairan yang dipindahkannya
• Berat kapal beserta seluruh isinya
2. Light Displacement
Berat kapal kosong, yaitu berat kapal yang terdiri dari badan kapal, mesin- mesin
kapal, peralatan tetap kapal, dan bahan bakar dalam mesin induk dan mesin bantu
serta air dalam ketel uap.
3. Loaded Displacement :
• Berat kapal secara keseluruhan pada saat kapal terbenam pada sarat maksimum
yang diperbolehkan, yaitu merupakan Light displacement + muatan + air tawar+
bahan bakar + perbekalan + awak kapal
• Light Displacement + DWT
4. Dead Weight Tonnage (DWT)
Kemampuan kapal untuk dapat dimuati beban seperti: muatan, air tawar, bahan
bakar, perbekalan, minyak lumas, penumpang, begasi, awak kapal dan lainnya,
sampai pada sarat tertentu dan pada cairan dengan density tertentu pula
5. Cargo DWT
Kemampuan kapal untuk memuat sejumlah muatan sampai dengan sarat maksimum
yang diperbolehkan
8.1.3 Bagian – Bagian dari kapal tanker
1. Head draft marks
2. Anchor
3. Forward draft marks
3
4. Bulbous bow
5. Midship draft marks
6. Propeller
7. Rudder
8. Windlass
9. Foremast
10. Ventilator
11. Cross bitt
12. Deck store
13. Derrick boom,
14. mad mark
15. Antenna pols
16. Lifeboat
17. Bridge
18. Radar mast
19. Funne
20. Accommodation ladder
21. Loading station / manifold
22. Universal chock / panama chock
23. Draft line
24. Cargo oil hatch
25. Cargo oil pipe
4
5
8.1.5 General Arrangement
Gambar desain paling penting yang harus dipelajari untuk mengidentifikasi
desain sebuah kapal, adalah Gambar Pengaturan Umum. menggambarkan tampilan
profil pengaturan umum kapal tanker minyak.
6
7
Dead Weight Scale:
Skala ini juga menunjukkan momen untuk mengubah trim 1 cm dan TPC untuk
setiap draft; diagram dengan pengukuran garis beban musim dingin, musim panas,
tropis dan air tawar dengan diagram posisi garis geladak; ini biasanya ditempatkan di
samping bobot mati dan skala perpindahan sehingga bobot mati atau perpindahan dapat
ditemukan untuk setiap garis beban sekilas; kapasitas butir dan bale dari semua ruang
kargo dalam kaki kubik atau meter kubik dan posisi pusat gravitasi ruang tersebut;
kapasitas bal semua ruang kargo dalam kaki kubik atau meter kubik; kapasitas dalam
meter kubik dan ton tangki dasar berganda, tangki puncak/ pek tank , tangki dalam dan
tangki bahan bakar dan posisi pusat gravitasi ruang-ruang ini; kapasitas semua toko dan
ruang pendingin
8
9
8.1.7 IMO Requirements For Oil Tanker – Marpol 73-78b
10
Gambar-1
A: Under Keel Clearance, tinggi dari dasar laut hingga lunas kapal
B: Freeboard, tinggi dari permukaan air laut hingga dek atas
C: Ketinggian Anjungan (bridge) hingga dek atas
D: Air Draft, tinggi dari permukaan air laut hingga titik puncak
Gambar – 2
11
LBP
Length Over All (LOA) : Panjang kapal dihitung dari titik terdepan hingga titik paling
belakang
Length Between Perpendicular (LBP) : Panjang kapal dihitung dari linggi belakang
(poros kemudi) hingga garis tegak (titik potong garis air dan haluan kapal)
12
13
8.1.10 Trim dan List :
14
8.1.4 Tinggi Kapal ( High Ship )
300 MM
25
540 MM
T
Freebo
2 230 MM
F
ard
4 T
230 MM
6 L R
S
7 M
W
8 300 MM
450 MM WN
15
FREE BOARD
Secara sederhana pengertian lambung timbul (free board) adalah tinggi tepi dek dari
permukaan air yang diukur pada tengah kapal (midship). Tinggi minimum dari lambung
timbul ini perlu dipertahankan agar supaya kapal selalu mempunyai daya apung cadangan.
Karena lambung timbul secara langsung menyangkut masalah keselamatan pelayaran, maka
diadakan suatu peraturan internasional yang sifatnya mengikat untuk menetapkan besarnya
minimum lambung timbul yang diperkenankan untuk suatu kapal.
Garis dek yang ditampilkan di sini hanya untuk ilustrasi. Biasanya jarak antara garis
geladak dan tanda Plimsoll lebih besar dari yang ditampilkan di sini. Jarak antara garis
geladak dan tanda dimana kapal dimuat adalah freeboard tersebut. Tanda diperlukan untuk
secara permanen tetap ke bagian tengah kapal kapal di kedua sisi lambung dan dicat dengan
warna yang kontras dengan warna lambung.
LTF – Lumber, Tropical Fresh – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat saat
membawa kayu di zona yang ditunjuk Tropis Segar.
LF – Lumber, Fresh – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat saat membawa
kayu di zona yang ditunjuk segar.
LT – Lumber, Tropical – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat saat membawa
kayu di zona yang ditunjuk Tropis.
LS – Lumber, Summer – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat saat membawa
kayu di zona yang ditunjuk musim panas.
LW – Lumber, Winter – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat saat membawa
kayu di zona yang ditunjuk musim dingin.
LWNA – Lumber, Winter, North Atlantic – Ini adalah draft kapal yang dapat
memuat saat membawa kayu di Musim Dingin zona Atlantik Utara yang ditunjuk.
F – Fresh – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat jika tidak membawa kayu di
zona ditunjuk segar.
TF – Tropical, Fresh – adalah draft kapal yang dapat memuat jika tidak membawa
kayu di zona yang ditunjuk Tropis Segar.
F – Fresh – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat jika tidak membawa kayu di
zona ditunjuk segar.
T – Tropical – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat jika tidak membawa kayu
di zona ditunjuk Tropis.
16
S – Summer – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat jika tidak membawa kayu
di zona ditunjuk musim panas .
W – Winter – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat jika tidak membawa kayu
di zona ditunjuk Musim Dingin.
WNA – Winter, North Atlantic – Ini adalah draft kapal yang dapat memuat jika
tidak membawa kayu di Musim Dingin Atlantik Utara yang ditunjuk zona.
LR – Lloyds Register – Inisial dari Lembaga Klasifikasi yang memberikan tanda.
Inisial lain yang mungkin adalah: BV – Bureau Veritas, GL – Germanischer Lloyd,
AB – American Bureau of Pengiriman, dan sebagainya.
Posisi dari garis beban itu tidak ditetapkan oleh peraturan di tahun-tahun awal dan
ada variasi yang cukup besar dalam bagaimana jalur ini ditandai dengan sisi kapal.
Kapal Amerika dimuat untuk menggunakan formula yang berdasarkan “inci per kaki
kedalaman terus” (metode yang digunakan di Inggris sebelum 1890) sampai 1917,
17
ketika AS Pengiriman Dewan kepatuhan diperlukan untuk British Board of Trade
standar berdasarkan satu set dihitung freeboard tabel.
Beban legislasi line diperkenalkan di kongres pada tahun 1920 dan gagal. Tidak sampai
1929 adalah beban Line UU disahkan di Amerika Serikat, lebih dari satu abad setelah
kerugian kapal akibat overloading menjadi masalah yang diakui dalam industri.
8.1.12 Hull :
18
8.1.13 Piping Arrangements
19
Bottom Lines (Pipa Dasar Tanki)
20
8.1.14 Dropping Line
Deck Line
21
8.1.15 Cargo Heating System
22
Pressure Vacuum Valve ( PVV )
23
Master Riser
24
8.1.18 Sounding Pipe Connections
25
8.1.20 Ullage Monitoring On Deck
26
8.2 ARUS MINYAK PERTAMINA KORPORAT
8.2.1 Skematik Proses Biaya Pokok Crude And Product
27
8.2.2 Pola Arus Minyak
28
8.2.4 Pola Arus Minyak Bisnis Hilir
29
8.2.6 Typical Crude And Product Distributions
30
8.2.8 Arus / Alur Pengadaan Minyak Mentah Sebagai Feed Stock Kilang
Pertamina
31
8.2.10 Lokasi Dan Kapasitas Kilang Minyak – Gas-Petrokimia – Non BBM
32
Diesel V10
MFO 380
Non - BBM, Petrokimia
Solvent :
Petrokimia
Paraxylene, UP IV Cilacap
Benzene, UP IV Cilacap
Propylene, UP VI Balongan
Polypropylene, UP III Plaju
Purified Terephthalic Acid, UP III Plaju (TUTUP)
Polytam
Gas
33
Musicool
Vi-GAS (LGV)
Pelumas
34
8.2.13 Pola Distribusi Produk BBM
35
8.2.15 Pola Ship To Ship
36
8.2.17 Jalur Pipa BBM pulau Jawa
Aman,
Akurat,
Handal syarat-syarat teknis serta dapat diterima semua pihak dan memenuhi
syarat serta dapat diterima semua pihak.
Alat ukur yang digunakan sebagai CUSTODY TRANSFER CLASS I saat ini
oleh PERTAMINA adalah Metering System dan Coriolis Meter, sedangkan ATG
37
(Automatic Tank Gauging) dan Manual Tank Gauging digunakan atau sebagai back-up
bila alat ukur custody transfer class - I belum terpasang atau rusak.
Bagian dari System metering terdiri dari 4 bagian besar diantaranya meliputi:
1. P D Meter / P T Meter
2. Unit Prover / Master meter
3. Flow computer / Supervisory computer
4. Kelengkapan Instrument lainnya.
Metering System merupakan alat ukur class - I yang digunakan sebagai alat ukur
Custody transfer. Nilai Investasi pemasangan unit Metering System akan segera
kembali dengan ketelitian pengukuran yang dihasilkan, atau dapat menekan angka
losses pengukuran.
38
• Instalasi harus dapat menjamin umur pengoperasian secara maksimum,
dengan strainer, filter, air/ vapour eliminator dan protective devices lainnya
dipasang pada bagian upstream meter.
• Instalasi harus dilengkapi dengan fasilitas piping sehingga dapat dilakukan
proving untuk setiap unit metering secara bergantian.
• Instalasi harus dilengkapi flow conditioning pada bagian upstream dan
downstream dari meter apabila flow turbulence.
• Instalasi harus memenuhi/ mengikuti standard & code yang berlaku.
Schematic Arrangement of Loading and Unloading Marine Bulk Carrier With Three
Meter Station, Meters and a Prover.
Air/ Gas separator (No.6): Berfungsi untuk memisahkan gas dari liquid yang
alcan diukur melalui system meter dan di venting melalui vent no. 7
Strainer(No.lO): Berfungsi untuk menahan/menyaring partikel-partikel padat
yang terbawa oleh aliran liquid yang akan diukur.
Unit Meter (No. 11): Merupakan alat ukur aliran liquid, dapat berupa PD meter
ataupun PT meter sesuai peruntukkannya yang tergantung dari nilai viscositas
liquid yang akan diukur.
Pengukur Tekanan (Pressure Measurement Device) No. 12, Berupa Transmitter
Pressure yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan dalam system.
Pengukur Temperatur (Temperatur Measurement Device) No. 13, Berupa
Transmiter Temperatur untuk mengukur temperature dalam system.
Sebelum menentukan tipe pipe prover, perlu menentukan prover yang dibutuhkan
untuk instalasi yang akan dihubungkan dengan perpipaan meter, antara lain adalah:
39
8.3.2 Custody Transfer
TURBINE METER:
Adalah alat ukur Custody Transfer yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat
mengukur besarnya aliran fluida yang continuous setara dengan pulse yang
dihasilkan oleh pulse generator. Turbine Meter digunakan untuk mengukur liquid
dengan viscositas < 20 Cst.
PD METER:
Adalah alat ukur Custody Transfer yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat
mengukur besarnya aliran fluida yang continuous setara dengan pulse yang
dihasilkan oleh pulse generator. PD Meter digunakan untuk mengukur liquid
dengan viscositas > 20 Cst.
Adalah alat ukur Custody Transfer yang didesain sedemikian rupa untuk mengukur
aliran semua jenis fluida dengan satuan massa (mass), prinsip kerja berdasarkan
perbandingan frekuensi antara natural frekuensi dengan frekuensi system saat
dialiri liquid. Kriteria Persyaratan Alat Ukur Untuk Custody Transfer memenuhi Standard
International (Sesuai Standard Iso (7278-2):
40
8.4 KALIBRASI , TERA , DASAR HUKUM DAN PERIJINAN
Dalam kegiatan manajemen sistem mutu pasti tidak asing dengan istilah
kalibrasi tetapi untuk bidang lain khususnya dalam perdagangan orang menyebut istilah
yang lain atau yang lebih dikenal dengan nama Tera untuk itu perlu dijelaskan sbb:
8.4.1 Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar
yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi. Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif,
termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua
perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang
efektif.
41
perangkat yang digunakan. Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan “traceable
uncertainity” untuk menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan seksama
dengan analisa ketidakpastian
Tera ialah hal menandai dengan tanda tera sah atau tanda tera batal yang
berlaku, atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang bertanda tera sah
atau tanda tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak
melakukannya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur, takar,
timbang, dan perlengkapannya yang belum dipakai.
Tera ulang ialah hal menandai berkala dengan tanda-tanda tera sah atau tera
batal yang berlaku atau memberikan keterangan-keterangan tertulis yang
bertanda tera sah atau tera batal yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai
yang berhak melakukannya berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat
ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya yang telah ditera.
Jadi. secara prinsip Kalibrasi itu untuk istilah di industri dalam rangka
memenuhi persyaratan ISO/ sistem jaminan mutu sedangkan Tera untuk kepentingan
dinas perdangan memastikan tidak ada kecurangan dalam proses jual beli yang
menggunakan alat ukur.
42
Perijinan:
Alat Ukur untuk custody transfer dibutuhkan perijinan dan sertifikat sbb:
1. Innage method
2. Outage method atau biasa disebut ullaging.
Catatan:
Perlu diketahui, bahwa ada beberapa tangki silinder tegak yang tidak memiliki
datum plate/meja ukur. Sedangkan pada metode outage/ullaging, bandul roll meter
tidak dapat menyentuh datum plate/meja ukur, karena kondisi dasar tangki memiliki
lumpur. Untuk mendapatkan nilai observasi pengukuran, yaitu dengan mengurangi nilai
ketinggian titik reference dengan nilai observasi pengukuran outage atau ullage.
43
8.5.2 Sistem pengukuran minyak
Sistem pengukuran statis: Pada sistem ini pengukuran dilaksanakan pada saat minyak
dalam keadaan diam dan memerlukan waktu pengendapan yang cukup.
Sistem pengukuran dinamis: Pada sistem ini pengukuran dilaksanakan pada saat
minyak dalam keadaan mengalir dan sehingga tidak memerlukan waktu pengendapan
(settling time).
Merupakan alat ukur standar yang digunakan untuk mengukur sifat fisika dari
produk minyak bumi, dilapangan maupun didalam laboratorium, sesuai dengan metode
standar yang telah ditentukan dan digunakan, alat tersebut terdiri dari:
44
2. Water stick bar (ASTM D.1085)
Pasta pencari minyak yang memberikan tanda batas level atas pada pita
ukur Water indicating paste dan juga memberikan tanda batas level atas BOB
pita ukur atau water stick bar
Range Hydrometer
45
7. Centrifuge (ASTM D.96 atau API 2542)
Alat untuk menganalisa kadar air dan sedimen atau alat pemutar tabung
centrifuge (kerucut/pear) yang terbuat dari gelas berskala mm atau % .
Tembus pandang
Berskala
Ukuran 1000 cc
9. Termometer :
a. Standar IP 64 C
b. Range -60 °C sampai dengan 102 °F
Alat ukur otomatis yang dipasang pada tanki darat yang secara otomatis dapat
mengukur level, suhu dan density. Hasil pengukurannya diolah oleh computer.
Tata cara pengukuran level ditanki darat - Procedures for level measurement
(ASTMD.1085 atau API 2545)
1. Innage method
Pada metode ini yang diukur ruang kosong dalam tanki atau jarak dari permukaan
cairan sampai dengan titik batas pengukuran dibibir lubang ukur :
46
Selama pengukuran pita ukur harus selalu menempel pada bibir lubang
titik ukur atau reference point
Penurunan pita ukur harus dilaksanakan pelan-pelan dan pada permukaan
cairan tidak boleh terjadi riak hingga ujung bandul terasa menyentuh meja
ukur atau datum plate
Tarik pita perlahan-lahan dan pita harus tetap menempel pada reference
mark
Ulangi pengukuran lagi dan bila perbedaan hasilnya lebih kecil dari 3 mm
maka dicatat sebagai hasil pengukuran
Apabila hasilnya sama atau lebih besar dari 3 mm, harus dilakukan
pengukuran ulang sampai mendapatkan 2 angka yang identik.
International Safety Guide for Oil Tanker & Terminal ( ISGOTT ) -Bab 11.8
Cargo Measurement, Ullaging, Dipping and Sampling.
Alat ukur dikapal tanker pada umumnya dilakukan secara manual Dipping /
Sounding namun saat ini bagi kapal tanker besar pada kompartemen dilengkapi sarana
alat ukur otomatis yang dipasang secara permanen (level Master). Data hasil
pengukurannya secara otomatis diolah oleh komputer. Pada tanker umumnya , yang
tidak dilengkapi dengan level Master, pengukuran level menggunakan alat UTI atau
biasa disebut (MMC)
47
8.8 SISTEM PENGUKURAN DINAMIS
Pada sistem ini pengukuran dilaksanakan pada saat minyak dalam keadaan
mengalir dan sehingga tidak memerlukan waktu pengendapan (settling time).
Metering system. Metering system adalah salah satu jenis alat ukur yang dapat
digunakan sebagai penetapan titik serah (costudy transfer) dalam melaksanakan serah
terima suatu produk (pengalihan hak). Besaran angka yang ditunjukkan dalam metering
system ini dipakai sebagai pedoman dalam menetapkan jumlah atau volume produk
yang diserahterimakan.
Agar penunjukkan metering system ini akurat atau tidak terjadi deviasi yang
besar maka sebelum dioperasikan terlebih dahulu harus dilakukan pengujian dengan
master meter atau meter prover. Flowmeter terdiri dari :
Flowmeter
PD Meter Yes No
Metering system tidak ada pengaruh ketelitian sumber daya manusia, tanki,
pipa dan alat ukur.
Metering system mempunyai akurasi sampai 99.975 % .
Manual tank gauging harus ditoleransi sebesar 0.5 % .
Metering system dapat dibuktikan kebenarannya dengan proving system.
48
Manual tank gauging sukar dibuktikan.
Metering system jika diragukan dapat dibuktikan (traceable).
Manual tank gauging sukar dibuktikan.
Metering system dapat dilakukan quality insurance THP prover dan instrumen
asesoris.
Manual tank gauging sulit mencari yang baru.
Metering system repeatability pengukuran < 0.05 %
Manual tank gauging repeatability pengukuran sampai dengan 0.5 %
Metering system repeatability < 0.02 % dan inearity operasi 0.15 %
Manual tank gauging tidak ada hitungannya.
Pengukuran Minyak dengan alat ukur kapal, UTI, Ullage Temperature and
Interfaces pengukuran level / ketinggian cairan di dalam tangki penyimpanan,
khususnya pada tangki terapung (tangki kapal), saat ini sudah banyak yang beralih dari
pengukuran kedalaman (dipping) dengan menggunakan depth tape ke pengukuran ruang
kosong (ullage) dengan menggunakan UTI meter, maupun pengukuran secara otomatis
dengan mengguakan Automatic Level Gauge (ALG).
Penggunaan UTI meter umumnya atas dasar pertimbangan harga yang lebih
murah apabila dibandingkan dengan ALG, tetapi menghasilkan pengukuran yang lebih
akurat dibandingkan dengan dept tape lihat gambar dibawah ini.
49
UTI meter memiliki fungsi yang lebih luas apabila dibandingkan dengan depth
tape. Selain dapat digunakan untuk mengukur level/ketinggian permukaan cairan pada
suatu tangki penyimpanan, UTI meter juga dapat berfungsi sebagai alat ukur temperatur
50
serta sebagai pendeteksi interface antara dua cairan yang berbeda (umumnya antara
minyak dan air) dalam suatu tangki ukur. Penggunaan UTI meter umumnya lebih
banyak untuk tangki kapal, dimana gauge hatch pada tangki kapal didesain untuk
pengukuran secara tertutup.
Adanya sensor inilah yang membuat pengukuran level dengan UTI meter
Dianggap lebih akurat dibandingkan deep tape. yang dapat mencegah keluarnya
gas/vapour dari dalam tangki ukur. UTI meter ini memiliki suatu tabung penyimpan
(storage tube) untukprobe-nya yang telah didesain sesuai dengan diameter gauge hatch
pada tangki kapal dan terdapat quick connector, sehingga dapat terpasang dengan tepat
dan kuat pada gauge hatch tersebut. Selain penggunaan pada tangki kapal, UTI meter
juga dapat digunakan pada tangki tetap dimana tidak diperlukan pengukuran secara
tertutup. Untuk keperluan ini digunakan UTI meter yang tabung penyimpan probe-nya
tidak dilengkapi dengan quick connector.
51
8.9.1 Konstruksi UTI Meter
Suatu UTI meter secara garis besar terdiri dari housing/casing,
tabungpenyimpan probe, pita ukur dan probe yang dilengkapi dengan sensor elektronik.
Gambar 1 menunjukkan contoh UTI meter yang dilengkapi dengan quick connector
dan tanpa quick connector.
Bagian housing biasanya terbuat dari bahan aluminium yang dilapisi polyamid,
dilengkapi dengan tromol dan engkol yang berfungsi untuk menggulung pita
ukur. Pada bagian ini juga terdapat display untuk temperatur, jendela untuk pembacaan
level, buzzer, pembersih pita, serta tombol-tombol untuk setting dan pengoperasian UTI
meter.
Gambar 2 menunjukkan contoh gambar teknik suatu UTI meter beserta dengan bagian-
bagiannya.
52
Gambar 2. Contoh gambar teknik UTI Meter
Tabung penyimpanan ada dua jenis, yang dilengkapi dengan quick
connector dan tanpa quick connector. Pada tabung penyimpanan dengan quick
connector, di bagian bawahnya dilengkapi dengan gasket yang berfungsi untuk
mencegah kebocoran vapour saat dihubungkan ke gauge hatch.Pita ukur terbuat dari
baja yang dilapisi dengan bahan ETFE (TEFZEL).
Pada pita ukur ini terdapat skala ukuran untuk mengukur level cairan, dan pada
kedua sisinya terdapat dua buah kawat/kabel yang berfungsi untuk
mentransmisikan sinyal serta daya antara display dan probe, sedangkan pita baja- nya
berfungsi sebagai grounding. Pada ujung bawah pita ukur dipasang probe/pemberat
yang dilengkapi dengan sensor elektronik yang berfungsi untuk mendeteksi
keberadaan cairan, interface antar cairan, serta pengukuran temperatur.
53
8.9.2 Prinsip Kerja UTI Meter Pendeteksi cairan (ullage detection)
54
Gambar 4. Ilustrasi pendeteksian interface cairan
Pengukuran Temperatur
55
8.9.3 Ketentuan Persyaratan UTI Kelengkapan
UTI minimal harus tersedia:
Bila ada perbedaan angka Temperatur UTI dengan angka termperatur standard ASTM
maka pertama cek baterai dan bila perlu diganti.
56
Pemeriksaan alat Ukur UTI Pemeriksaan alat Ukur UTI
57
58
MMC D - 2401- ASTM 9C/IP 15C
SN: 2511 0323 Kapal - SN: 2705 0809 Kapal - SN: 2705 0170
(BOC) , Exp Jul ( ( Exp : 29 Dec 2018)
2018
ITEM SN: SN: 7039
12227 Exp : 29 Dec 2018)
Penunjukan 20.9 25 24.9 25
Temperature 41 48 48.2 48
( After Correction )
Penunjukan 21.6 26 26.2 26.2
Temperature ( After 40.8 41 41.2 41.2
Correction )
Sebagai alat ukur UTI yang berfungsinya alat ukur kapal (UTI, dip tape, table
kapal yang divalidasi, pasta minyak/pasta air, bottom sampler untuk free water dsb)
perlu diyakinkan legalitas dan validasinya untuk dilakukan sebagi berikut:
Pada syarat teknis alat ukur panjang tahun 2010 ini tidak terdapat UTI meter
pada rincian alat ukur panjang yang diatur. Untuk alat ukur panjang sebagai pengukur
level cairan pada ST ini hanya mengatur depth tape dan level gauge (lebih condong
ke ALG),belum ada pengaturan UTI meter secara spesifik. Pengaturan tersebut
berdasarkan rekomendasi OIML R35:2007.
Syarat Teknis ATG ini merupakan pecahan dari ST Alat Ukur Panjang, dimana khusus
untuk ALG diatur secara terpisah sebagaimana pengaturan dalam OIML melalui
rekomendasi yang terbaru R 83:2008, sebagai pengganti R 85:1998.
Pada ST ini pengaturan dikhususkan untuk alat ukur permukaan cairan yang
beroperasi secara otomatis, baik mekanik maupun elektronik. Pengaturan untuk UTI
meter, yang beroperasi secara manual, tidak terdapat pada ST ini.
Ketentuan menganai alat ukur yang wajib untuk ditera / tera ulang terdapat
dalam lampiran I Permendag ini. Angka 1 pada lampiran tersebut menampilkan
rincian alat ukur panjang yang wajib untuk ditera / tera ulang, dimana diantaranya
terdapat depth tape dan alat ukur permukaan cairan yang terdiri dari float level gauge,
apacitance level gauge, radar tank gauging dan ultrasonic tank gauging.
Pada penerapannya sejauh ini, UTI meter digolongkan ke dalam Alat Ukur
Permukaan Cairan dengan jangka waktu tera ulang 2 tahun, walaupun prosedur
pengujiannya sama dengan pengujian depth tape yang mempunyai jangka waktu tera
ulang 1 tahun.
60
4. Rekomedasi OIML R 35 – 1: 2007 “Material measures of length for general
use” :
Pada rekomendasi OIML ini terdapat pengaturan untuk ban/pita ukur yang
dilengkapi dengan pemberat, yaitu “pita ukur baja fleksibel dengan peban penarik/
pemberat, dan pita ukur baja fleksibel dengan peban penarik/ pemberat yang
dilengkapi dengan sensor elektronik”. Depth tape dapat digolongkan sebagai jenis
yang pertama, sedangkan UTI meter dapat digolongkan sebagai jenis yang kedua.
Untuk depth tape tidak perlu kita bahas lagi karena sudah jelas pengaturannya
dalam ST Alat Ukur Panjang tahun 2010.
Untuk UTI meter (belum diatur pada ST alat ukur panjang tahun 2010), terdapat
ketentuan yang sedikit membingungkan pada R 35 ini. Disebutkan bahwa kelas
akurasi UTI meter harus sesuai dengan ketentuan untuk kelas I dan II poin 4.2 dan 4.3
pada R 35, dimana hal ini adalah sama dengan ketentuan untuk depth tape.
Selain itu disebutkan juga bahwa alat ukur ini harus memenuhi ketentuan
kelas akurasi dan BKD sebagaimana poin 3.4 pada R 85.
61
Sistem kerja UTI meter sebenarnya masih manual meskipun sudahdilengkapi
dengan sensor elektronik. Sensor elektronik tersebut hanya berfungsi sebagai
pendeteksi keberadaan cairan serta pengukur temperatur cairan. Untuk menaik-
turunkan probe saat melakukan pengukuran ullage maupun saat pengukuran
interface masih dilakukan secara manual oleh operator dengan cara memutar tromol
dan engkol yang terdapat pada bagian housing UTI meter. Apabila ditinjau dari sistem
kerjanya, maka UTI meter ini dapat digolongkan sebagai alat ukur panjang
sebagaimana depth tape.
Jangka waktu tera ulangnya sebaiknya disamakan dengan depth tape, karena
bagian pita ukur pada UTI meter ini juga sering terkena kontak dengan cairan
yang diukur, ini terjadi saat pengukuran interface. Hal ini dianggap dapat
berpengaruh pada bahan maupun konstruksi pita ukur, sehingga dapat mempengaruhi
tingkat akurasinya. Ditinjau dari ketentuan-ketentuan yang mengatur, khususnya
dari rekomendasi OIML, maka UTI meter ini lebih condong sebagai alat ukur panjang
sebagaimana pada R 35.
Pada rekomendasi OIML tentang ALG, baik R 85 edisi 1998 maupun edisi
2008, keduanya hanya mengatur level gauge yang pengoperasiannya full-automatic.
Selain
itu, ketentuan pada R 35 yang menyebutkan bahwa alat ukur ini harus memenuhi
ketentuan kelas akurasi dan BKD sebagaimana poin 3.4 pada R 85, jika kita
perhatikan maka R 85 yang dimaksud adalah edisi 1998, karena pengkelasan ATG
hanya terdapat pada edisi ini.
62
85:1998 sudah tidak berlaku lagi. Dalam R 85:2008 ini tidak terdapat pengkelasan
untuk ALG, sehingga dapat dianggap kurang relevan dengan ketentuan untuk UTI
meter pada R 35.
63
64
Contoh pengecekan Koreksi alat ukur pada UT I, Penunjukan koreksi alat ukur
sesuai dengan manual book.
65
8.10 CARGO TANKS REFERENSI HIGH POINT (RFH)
66
67
68
69
70
71
72
BAB IX
PETROLEUM CARGO MEASUREMENT
STANDARD AND CALCULATION ON
SHORE AND SHIP TANK
9.1 Petroleum Measurement Standards - Marine Measurement
ASTM D 1085 – API 2545 digunakan untuk pengukuran minyak mentah dan hasil-
hasilnya yang terdapat dalam tanki penimbun (fixed roof tank & floating roof tank) yang
mempunyai Reid Vapour Pressure (RVP) < 40 lbs.
Untuk dapat memahami bagaimana kuantitas diukur saat ini di atas kapal tanker,
penting untuk mengenali beberapa kosakata/definisi dasar.
Observed Reference Height/Tinggi Referensi yang Diamati adalah jarak yang
sebenarnya diukur dari dasar tangki atau pelat datum ke titik referensi yang ditetapkan.
Reference Height/Tinggi Referensi adalah jarak dari dasar tangki ke titik atau tanda
referensi yang ditetapkan.
Reference Point/Titik Referensi adalah titik dari mana ketinggian referensi ditentukan
dan dari mana ullage/Innages diambil.
Sediment and Water (S&W) adalah bahan padat non-hidrokarbon dan air dalam
suspensi dalam cairan minyak bumi. Sedimen dan air diukur dengan teknik yang
dijelaskan dalam Bab MPMS 10.1 ~ 10.8 dari Lampiran A.
Slop adalah minyak, minyak/air/sedimen, dan emulsi yang terkandung dalam slop tank
atau tangki kargo yang ditunjuk. Campuran biasanya hasil dari stripping tangki,
mencuci tangki, atau pemisahan fase ballast kotor.
Stop Gauge adalah penentuan pra-transfer dari volume kargo tertentu yang diwakili
oleh level tangki tertentu yang ketika tercapai, menghasilkan penyelesaian kargo dari
transfer. Penentuan ini dapat dilakukan oleh personil darat atau kapal.
Tank Washing dibagi menjadi dua jenis kegiatan:
Pencucian Air melibatkan penggunaan aliran air bertekanan tinggi untuk
mengeluarkan clingage dan sedimen dari sekat, struktur tangki bawah internal kapal.
73
Crude Oil Washing (COW) melibatkan penggunaan aliran tekanan tinggi dari kargo
minyak mentah untuk mengusir atau membubarkan clingage dan sedimen dari
bulkhead, struktur tangki bawah dan internal kapal selama operasi pembuangan.
Harus dicatat bahwa badan pengatur (termasuk sebagian besar prosedur
terdokumentasi internal kapal/fasilitas mengharuskan tangki untuk inert selama
pembersihan tangki.
Total Volume Terhitung (TCV = Total Calculation Volume) (Ke Volume)
Total Volume yang diamati (TOV = Total Observation Volume) (Ke Volume)
Trim adalah kondisi kapal dengan mengacu pada posisi longitudinal di dalam air. Ini
adalah perbedaan antara draft maju dan belakang dan dinyatakan "oleh kepala" jika
draft maju lebih dalam dari draft belakang atau "oleh buritan".
Trim Correction adalah koreksi yang diterapkan pada pengukur yang diamati atau
volume yang diamati ketika kapal tidak berada pada lunas genap (draft maju dan
belakang yang sama), asalkan cairan tersebut bersentuhan dengan semua bulkhead
dalam tangki. Koreksi untuk trim dapat dilakukan dengan merujuk tabel trim untuk
setiap tangki individu atau dengan perhitungan matematis.
Ullage Gauge (Outage) adalah jarak yang diukur dari permukaan cairan kargo ke titik
referensi.
Vessel Experience Factor (VEF) adalah kompilasi sejarah pengukuran total volume
yang dihitung (TCV), disesuaikan dengan kuantitas di kapal (OBQ) atau tersisa di
kapal (ROB), dibandingkan dengan pengukuran darat TCV. VEF terpisah harus
dikembangkan untuk pemuatan dan pembongkaran. Informasi yang digunakan untuk
menghitung VEF sebaiknya didasarkan pada dokumen yang mengikuti standar dan
praktik industri yang diterima, seperti laporan perusahaan inspeksi.
Dapat dicatat bahwa untuk tujuan menghitung rasio muatan atau pelepasan kapal,
TCV di atas kapal mencakup semua cairan minyak bumi, sedimen dan air, air bebas
dan slop yang ditemukan setelah pemuatan (volume pelayaran TCV) atau sebelum
dibuang (kedatangan TCV) volume). Namun, jika dalam penyelesaian Sequential
Voyage Log, rasio TCV (kapal - pantai) tampaknya berada dalam kesalahan kotor,
rasio dapat dihapus dengan persetujuan kedua belah pihak. Jika semua pelayaran yang
berkualifikasi didasarkan pada data muatan/pelepasan dari terminal yang sama,
penerapan data VEF tersebut ke beban/pelepasan di terminal lain harus
74
Vessel Load Ration (VLR) adalah total volume yang dihitung (TCV) oleh pengukuran
kapal saat berlayar, lebih sedikit jumlah on-board (OBQ), dibagi oleh TCV dengan
pengukuran darat pada pemuatan –
VLR = (TCV saat berlayar - OBQ/TCV) yang diterima dari darat saat memua
Vessel Discharge Ratio (VDR) adalah total volume yang dihitung (TCV) oleh
pengukuran kapal pada saat kedatangan, lebih sedikit sisa on-board (ROB), dibagi
oleh TCV oleh pengukuran darat saat dibongkar.
Cara : Innage
75
Cara : Outage
Cara Innage:
Cara pengukuran dimana yang diukur langsung adalah tinggi minyaknya. Cara ini juga
dipakai untuk mengukur tinggi air bebas di dalam tanki.
Cara pengukuran minyak mentah produk dimana yang diukur adalah kosongnya
(jarak antara Reference Point dengan permukaan minyak). Tinggi minyak adalah tinggi
lubang pengukuran (Reference Depth) dikurangi kosongnya.
77
9.1.2 Pengukuran Ullage Manual Sounding di kapal
a. Alat ukur yang berupa bandulan dan pita ukur dalam skala milimeter.
Ukuran bandulan dan panjang pita berbeda-beda tergantung keperluannya.
Bahan dari bandulan dan pita adalah kuningan atau logam campurannya.
Warna dari pita pada umumnya putih, hitam dan kuning
b. Pasta minyak (Oil Finding Paste) dan pasta air (Water Finding Paste).
c. Tank Ticket yang merupakan data resmi sebagai pencatat hasil pengukuran yang
syah.
78
9.1.4 Persiapan Sebelum Pengukuran.
1. Pisahkan hubungan tanki (segel) yang akan diukur dengan tanki lain dengan
menutup semua keranganyang bersangkutan sebelum dilakukan transaksi
pengukuran dan berikan cukup waktu untuk settling.
2. Pipa yang akan dipergunakan untuk memindahkan (transaksi) dari tangki tersebut
harus terisi sampai titik batas transaksi. Setelah penuh, tutup kerangan (di titik
batas transaks/manifold darat).
3. Untuk keperluan transaksi, hentikan hubungan (keluar/masuk) tanki tersebut
selama dilakukan pengukuran (gauging).
4. Untuk keperluan pengukuran persediaan (inventory) apabila tidak mungkin
menghentikan aliran keluar/masuk selama dilakukan pengukuran, maka perlu
diperhatikan agar pengukuran dilakukan pada jam-jam yang sama setiap hari.
5. Berikan cukup waktu agar pengendapan S&W sempurna dan permukaan minyak
menjadi tenang.
6. Untuk tanki yang dilengkapi dengan alat gauging yang dapat dilihat/dibaca dari
bawah tanki atau kamar jaga (control room), bacalah dari tempat tersebut, agar
dalam melakukan pengukuran telah mendapatkan perkiraan ketinggian minyak.
7. Pada waktu menaiki tangga selalu satu tangan berpegang pada pegangan tangga
(untuk mencegah listrik statik) dan rasa aman.
8. Pada waktu membuka penutup lubang ukur harap berdiri menghindari uap/gas
yang keluar dari lubang tersebut dengan memperhatikan arah angin, tunggu
sebentar agar uap/gas keluar sebelum melakukan pengukuran.
9. Reference Point, yaitu titik yang terletak pada tepi ‘lubang ukur’. Pengukuran
harus selalu dilakukan dari ‘reference point’.
10. Pengukuran, baik dengan cara outage maupun innage harus selalu dilakukan dari
‘reference point’.
11. Bandulan harus runcing, kalau tumpul, cara innage tidak akan menghasilkan
pengukuran yang tepat, dimana bandul tidak dapat duduk tepat pada ‘meja ukur’
apabila ada pasir atau kotoran lain.
12. Pita ukur harus keadaan bersih, kering dan dalam kondisi sempurna. Pita yang
basah tidak akan memberi batas (cut) yang jelas.
13. Pita yang karatan sulit dibaca dan jangan dipakai lagi.
14. Jangan sekali-kali memakai pita ukur yang tidak sempurna.
79
15. Untuk minyak hitam (minyak mentah, fuel oil dan lain-lain) penunjukan batas
akan lebih jelas bila memakai pita ‘chrome clad’.
16. Untuk kerosene, avtur, solvent menunjukan batas lebih jelas dengan pita ‘hitam’.
17. Untuk minyak-minyak yang ‘tidak mudah menguap’, melekat cukup lama pada
pita ukur, sehingga cukup waktu untuk dapat dibaca batasnya dengan baik.
18. Untuk minyak-minyak yang ‘mudah menguap’, misalnya gasoline, LPG akan
hilang batasnya sebelum dibaca.
19. Untuk hal-hal yang demikian perlu memakai ‘pasta minyak’, oleskan pasta pada
pita agar membentuk lapisan tipis dan rata untuk memperoleh batas pada
pengukuran gasoline, LPG atau minyak yang mudah menguap lainnya.
20. Lapisan pasta jangan terlampau tebal/tipis, terlampau tebal akan memberikan
batas yang kabur.
21. Apabila terlampau tipis, batas tidak jelas dan sulit dibaca.
a. Baca reference depth (tinggi pengukuran) yang tertera didekat reference point, ini
menunjukan panjangnya pita ukur yang harus dimasukkan dari reference point
untuk mencapai datum plate.
b. Turunkan bandul perlahan-lahan dari reference point. Selama menurunkan, pita
harus tetap bersinggungan dengan metal tanki. Ini perlu untruk menghindari
terbentuknya listrik statis.
c. Andaikan terdapat perbedaan suhu cukup besar antara bandulan dan cairan, cairan
dapat mendidih. Tunggu sampai berhenti mendidihnya sebelum bandul diturunkan
terus.
d. Turunkan pita ukur dan bandulan sampai ujung bandul menyentuh datum plate/
dasar tangki, perhatikan agar bendulan tetap vertikal.
80
e. Setelah bandulan terasa menyentuh datum plate/dasar tanki, bandingkan hasil
pengukuran dengan angka yang tertera sebagai reference depth atau ‘tinggi ukuran’.
Andaikata setelah bandulan terasa menyentuh datum plate/dasar tangki tapi hasil
pembacaan pada pita belum menunjukan angka yang sama dengan reference depth
atau ‘tinggi ukuran’, maka ada kemungkinan terdapat endapan-endapan pada dasar
tangki. Ulangi pengukuran dan apabila hasilnya tetap sama dengan hasil
pengukuran pertama, berarti ada perubahan, mungkin didasar tangki dan mungkin
pada atas tangki, sehingga perlu dilakukan pengamatan..
f. Ukur ketinggian permukaan cairan lagi dan oleskan pasta minyak secukupnya (± 10
Cm) pada pita yang berskala sesuai perkiraan tinggi cairan. Sesuaikan dengan
ketinggian minyak yang ditunjukkan dikamar kontrol atau level indikator tangki.
Apabila indikator tangki tidak ada, maka perkiraan ketinggian cairan dapat dihitung
berdasarkan tinggi cairan pada pengeluaran sebelumnya. Lapisan pasta tidak boleh
terlalu tebal/tipis, oleh karena bila terlalu tebal menyebabkan batas yang kabur,
sedangkan bila terlalu tipis batas tidak jelas dan sulit dibaca.
81
g. Turunkan terus pita hingga ujung bandulan mengenai meja ukur/datum plate, dan
pita harus tetap tegang untuk mendapatkan ketelitian pengukuran. Jaga agar pita
harus tetap tegang untuk mendapatkan ketelitian pengukuran.
h. Diamkan terendam beberapa saat sesuai dengan jenis minyak yang diukur.
Minyak ringan
(pertamax, pertamax
plus, Avigas : Avtur,
Premium, M.Tanah, 05 - 10
M.Solar) detik.
M. Diesel 10 - 30
detik
Minyak bakar 30 - 60
detik
i. Tarik pita ukur keatas, kemudian bacalah batas reaksi yang tertera pada pita. ini
merupakan tinggi cairan dalam tangki. Batas reaksi (cut point) harus lurus, tidak
miring dan tidak bergelombang.
j. Untuk minyak yang mudah menguap, penarikan pita harus lebih cepat dari pada
minyak yang lambat menguapnya.
k. Bersihkan alat ukur sampai kering dan ulangi pengukuran sekali lagi, apabila
perbedaan hasilnya lebih kecil dari 3 mm maka dinyatakan sebagai hasil
penqukuran identik, dan catat sebagai hasil pengukuran. Dua hasil ukuran yang
identik adalah bila selisihnya lebih kecil dari 3 mm.
l. Apabila hasil pengukuran ulang diatas, hasilnya ber-beda melebihi atau sama 3
mm, lakukan pengukuran ulang sampai mendapatkan 2 angka yang identik.
m. Dua hasil penqukuran yang identik adalah bila selisih-nya kurang dari 3 mm.
n. Bacalah ‘batas’ yang terjadi pada pita ukur, ini adalah tinggi minyak dalam tanki.
Ulangi pengukuran sekali lagi, apabila hasilnya sama, atau identik catatlah sebagai
hasil pengukuran (identik jika hasil pengukuran < 3 mm).
82
Menggunakan Innage Tape dan Bob
a. Setelah arde/grounding dipasang dengan aman, pita innage dan bob harus
diturunkan ke dalam tangki sampai bob berada dalam jarak pendek dari bawah,
sebagaimana ditentukan oleh pembacaan pita pada titik referensi
b. Pita kemudian harus dilepaskan perlahan sampai ujung bob menyentuh bagian
bawah atau pelat datum. Jika pita diturunkan terlalu jauh, bob akan dimiringkan
dan pengukur yang salah akan diperoleh.
c. Pembacaan pita pada titik referensi harus direkam/catat, serta setiap varian dari
ketinggian referensi.
d. Potongan cairan pada pita harus dibaca dan dicatat sebagai innage. (Pasta penunjuk
oli atau oli yang cocok atau oli pelumas ringan dapat digunakan untuk
memudahkan pembacaan potongan. Penggunaan kapur atau bedak tidak dianjurkan,
karena oli atau produk memiliki kecenderungan untuk meleleh pada pita berkapur.)
83
9.1.6 Prosedur Innage Alternatif
Pengukur ullage dapat dikonversi ke pengukur innage dengan mengurangi
ullage dari ketinggian referensi yang ditunjukkan pada tabel kapasitas/Capacity
Tables.
Contoh II.
Contoh III.
84
Apabila pada 5 kali pengukuran bedanya masih sama atau lebih dari 3mm,
laporkan kepada atasan.
85
9.2 Pengukuran air bebas ( Free Water Measurement).
1. Pita Ukur
Peralatan yang digunakan untu mengukur berupa pita ukur dan bandulan dalam
skala milimeter dimana alat ukur ini merupakan alat khusus digunakan untuk
pengukluran secara innage (bandulan runcing). Alat ini hanya dapat digunakan
untuk hasil minyak ringan/produk.
86
Gambar : Bob dan Pasta Air .
Pasta penunjuk air (Water Finding Paste)
Tangki kapal harus diukur untuk free water menggunakan pasta penunjuk air atau
peralatan lain yang disetujui oleh pihak-pihak yang terlibat. Pengukuran harus
dilakukan secara independen dari pengukuran inage atau ullage lainnya dan harus
dicatat dengan benar. Air bebas/free water harus diukur di kedua pelabuhan
pemuatan dan pembongkaran.
a. Cara untuk mengukur tinggi air bebas/free water disebut pengukuran water cut.
b. Sebelum melakukan pengukuran, yakinkanlah pita dan bandulan harus bersih dan
kering.
c. Oleskan pasta pencari air pada bob atau bar cukup tinggi untuk mengukur tingkat
air yang diantisipasi.
d. Setelah Grounding , pita innage dan bob harus diturunkan ke dalam tangki sampai
bob berada jarak pendek dari bawah, seperti yang ditentukan oleh pembacaan kaset
di titik referensi.
e. Pita kemudian harus diturunkan / dilepaskan perlahan-lahan sampai ujung bob
hanya menyentuh bagian bawah atau pelat datum. Jika pita diturunkan terlalu jauh,
bob akan dimiringkan dan pengukur yang salah akan diperoleh.
87
f. Setelah bob menyentuh bagian bawah, diamkan beberapa saat cukup lama ( sesuai
kententuan ) agar pasta bereaksi terhadap air.
g. Tarik pitanya dan baca serta catat potongan ( Cuting ) air tertinggi, yang terdefinisi
dengan jelas.
h. Ulangi langkah a hingga e sampai diperoleh dua bacaan yang identik. Perlu
diperhatikan apabila :
Air hujan dapat menghilangkan lapisan pasta, maka kalau hujan, lindungilah
lapisan pasta yang sudah dioleskan atau tunggu sampai hujan berhenti.
Kalau sampai terjadi keadaan hujan tidak berhenti, usahakan agar pada lapisan
pasta tadi dilapisi lagi dengan pelumas encer sebelum melakukan pengukuran.
Setelah menyentuh meja ukur berikan cukup waktu agar terjadi reaksi sempurna.
antara air dan pasta, kemudian tarik keatas.
Bilas pita ukur/bandul dengan pelarut (solvent) untuk menghilangkan sisa
minyak mentah.
Apabila sedimen yang terdapat dalam dasar tangki kental, pengukuran air bebas
(free water) dapat dilakukan dengan memakai water gauge bar. Ini lebih panjang
dari pada ‘bandul innage’, sehingga dapat menembus sedimen.
Karena water gauge bar lebih panjang dari pada bandulan biasa, maka
pembacaan pada pita ukur harus disesuaikan.
Ada banyak merek pasta penunjuk air yang tersedia yang berubah warna jika terkena
air bebas . Namun perlu dicatat bahwa semua merek mungkin tidak bereaksi sama di
hadapan air. Karenanya, kualitas berikut harus diketahui sebelum memilih pasta air:
Direkomendasikan bahwa dua pasta berbeda diterapkan pada bob/bar untuk setiap
pengukur inage air bebas pada awal pengukuran. Setelah ditetapkan, pasta mana yang
menghasilkan potongan air jernih tertinggi dan berkelanjutan, yang lainnya dapat
dihentikan.
88
Ketika menerapkan dua pasta ke bar, tutup sedikit kurang dari setengah dari seluruh
permukaan bar bulat dengan masing-masing pasta. Pastikan skala pengukuran tetap
bebas dari tempel. Lapisan pasta pada bilah harus tipis tetapi buram.
Biarkan pita ukur berlapis pasta tetap berada dalam posisi pengukuran selama minimal
Sepuluh detik untuk bensin, minyak tanah, dan produk ringan serupa.
Satu hingga lima menit untuk produk kental berat (atau seperti yang ditentukan
oleh pabrikan).
Jumlah waktu ini diperlukan untuk bereaksi minyak bumi yang melekat pada pasta.
dalam minyak kental berat, oleskan film minyak pelumas ringan merata di atas pasta
untuk memfasilitasi pelepasan minyak bumi.
Saat bob atau bar dilepas untuk membaca potongan air, jangan meniup atau menyeka
minyak dari pasta karena hal ini dapat mengganggu kejelasan potongan air. Jika
potongan air dikaburkan oleh minyak bumi (minyak hitam), cuci permukaan pasta
dengan pelarut yang sesuai. Pelarut harus dituangkan atau disemprotkan sedikit pada
batang yang tertutup pasta jauh di atas luka yang diantisipasi dan dibiarkan membilas
di atas area luka.
Jika pasta di satu sisi terlihat atau lebih rendah dari yang lain, catat pembacaan
level tertinggi sebagai pengukuran resmi level air gratis. Adhesi minyak dapat
menyebabkan pembacaan rendah, tetapi tidak akan menyebabkan pembacaan tinggi.
Bercak dapat menunjukkan lapisan minyak dan air yang diemulsi atau bahwa
produk tidak sepenuhnya melepaskan pasta.
Jika potongan air mengindikasikan adanya lapisan emulsi, bacalah dan catat
potongan yang jelas dan tinggi pengukuran bercak.
89
9.2.3 Pengukuran Free Water – Metode Outage.
Ketika kapal keluar dari list, beberapa jumlah OBQ dan ROB mungkin tidak
dapat diukur pada titik-titik ukuran yang tepat. Dalam keadaan ini, metode penentuan
volume yang lebih luas mungkin diperlukan, dan pengukuran tambahan biasanya
diperlukan.
90
Pertimbangan keselamatan dan operasional harus selalu menjadi faktor dalam
menentukan tindakan apa yang dapat diambil, tetapi dalam semua situasi, kondisi yang
ada dan tindakan spesifik yang diambil untuk mengukur ROB dan OBQ harus dicatat
dalam laporan.
Kargo cair hanya boleh dipotong dan/atau dikoreksi daftar jika cairan tersebut
bersentuhan dengan semua bulkhead. Ketika cairan tidak bersentuhan dengan semua
bulkhead, koreksi irisan harus dilakukan terapan. Dalam semua keadaan, dokumen
kargo harus menyertakan list dan trim kapal. Sifat bahan dalam tangki harus dijelaskan
secara rinci, dan kondisi pengukuran serta informasi terkait lainnya harus diperhatikan.
Koreksi baji (wadge Coorection), trim, dan list biasanya tidak berlaku untuk
sedimen dan lumpur tetapi mungkin berlaku untuk kargo yang dipadatkan (non-cair).
Selain itu, ketika rumus baji atau baji tabel digunakan, perawatan ekstrim harus
dilakukan untuk memastikan bahwa baji ada, bahwa bahan yang diukur bukan hanya
genangan air di bawah lubang ukur, dan bahwa formula yang digunakan dapat
diterapkan pada bentuk aktual. tangki (yaitu, itu menyumbang kurva lambung kapal).
Langkah-langkah yang harus diambil dalam kasus seperti itu harus mencakup-
tetapi tidak terbatas pada mengambil pengukuran ROB di lebih dari satu titik dalam
tangki. Ini akan memverifikasi keberadaan irisan dan tingkat pemadatan kargo.
Suhu Cargo yang diukur adalah salah satu elemen terpenting yang diperlukan
untuk menentukan volumenya secara akurat. Bagian ini sepenuhnya menjelaskan
peralatan dan prosedur yang harus digunakan untuk mendapatkan suhu cargo secara
manual.
91
Dalam penerapan pengukuran suhu thermometer yang digunakan adalah sebagai
beruikut:
Pengukuran suhu manual adalah penentuan suhu cairan dalam tangki kapal,
menggunakan perangkat yang sesuai. Pertimbangan utama untuk menentukan suhu
secara akurat adalah
93
9.5 Termometer Elektronik Portabel (PET)
Selain langkah-langkah yang dijelaskan sebelumnya, prosedur berikut ini
direkomendasikan untuk mengukur suhu dengan termometer elektronik portable :
• Pasang ground listrik antara termometer dan tangki sebelum palka / hacth
dibuka.
• Periksa arde untuk memastikannya terpasang dengan benar ke termometer.
• Atur pemilih rentang suhu sesuai keperluan.
• Turunkan probe pengindra ke level yang telah ditentukan.
• Angkat dan turunkan probe 1 kaki (0,3 meter) di atas dan di bawah level yang
telah ditentukan untuk memungkinkan stabilisasi yang cepat.
• Setelah stabilisasi, baca dan catat suhu individu hingga 0,1 ° F atau 0, ° C
terdekat,
• Tentukan suhu tangki rata-rata hingga sepersepuluh derajat.
• Akhiri dan laporkan suhu tangki rata-rata sesuai dengan edisi terbaru dari API
MPMS, off dan laporkan suhu tangki rata-rata hingga 1 ° F atau 0,5 ° C
[putaran 0,5° F ke atas]. Suhu dapat dilaporkan dalam satuan kurang dari
derajat penuh dengan kesepakatan bersama.
• Jika probe dibiarkan tetap diam, kontak dengan arus konveksi minyak yang
lebih dingin akan menyebabkan pembacaan yang rendah. Namun, dengan
probe bergerak, termometer dapat dianggap stabil jika pembacaan bervariasi
tidak lebih dari 0,2 ° F (0,1 ° C) selama 30 detik.
• Termometer Merkuri Selain langkah-langkah yang dijelaskan sebelumnya,
prosedur berikut ini direkomendasikan untuk mengukur suhu dengan
termometer merkuri.
• Turunkan unit termometer melalui lubang pengukur ke level yang diperlukan.
Angkat dan turunkan termometer 1 kaki (0,3 meter) berulang kali di atas dan
di bawah level yang diperlukan sehingga suhu kesetimbangan akan tercapai
lebih cepat.
• Tarik termometer setelah waktu perendaman yang dibutuhkan.
9.6 Pengukuran Level (Tinggi Permukaan Cairan) Minyak Di Tangki Darat. ASTM-D 1085 -
API 2545
Tata cara (prosedur) ini memberi petunjuk mengenai bagaimana cara melakukan
pengukuran tinggi permukaan minyak mentah dan hasil-hasilnya yang terdapat dalam
94
tangki penimbun {fixed roof tank & floating roof tank) yang mempunyai Reid Vapour
Pressure (RVP) < 40 lbs.
Selisih dari hasil kedua pengukuran tersebut digunakan sebagai data perhitungan
dan setelah dikonversikan/dihitung kedalam volume standar maka akan diperolah
jumlah volume minyak yang telah dipindahkan atau dijual/dibeli.
95
didasar tangki sampai dengan permukaan. Dengan kata lain, tinggi 'pita ukur' dan
'bandulan' yang dibasahi oleh minyak diukur dari 'meja ukur' di dasar tangki.
Pengukuran tinggi minyak ini tidak hanya mengukur tinggi permukaan dari
dasar tangki, tetapi juga pengukuran tinggi air dan sedimen yang mengendap didasar
tangki yang disebut Free Water & Sediment (FW&S). Kemudian dapat diketahui tinggi
minyak sebenarnya. Selain melakukan pengukuran ketinggian minyak juga perlu
diadakan pemeriksaan kondisi phisik dari tangki terutama dasar tangki, karena apabila
dasar tangki tidak stabil dapat mempengaruhi hasil pengukuran (flexture).
Pisahkan (block) hubungan tangki yang akan diukur dengan tangki yang lain
dengan cara menutup semua kerangan dari tanki bersangkutan sebelum dilakukan
pengukuran ketinggian minyak dalam tanki sebagai bukti transaksi dan berikan
cukup waktu untuk pengendapan / settling. Semua Valve atau karangan yang tidak
digunakan setelah di tutup rapat dan di segel sesuai peraturan penyegalan.
Isi pipa yang akan dipergunakan untuk memindahkan (transaksi) dari tangki
tersebut sampai dengan titik batas transaksi dan tutup kerangan setelah line terisi
penuh (di titik batas transaksi).
Untuk keperluan transaksi, hentikan hubungan (keluar/masuk) tanki tersebut
selama dilakukan pengukuran (gauging) sedangkan untuk keperluan pengukuran
persediaan (inventory) maka, apabila tidak memungkinkan untuk menghentikan
aliran keluar/masuk selama dilakukan pengukuran perlu diperhatikan agar
pengukuran dilakukan pada jam-jam yang sama setiap hari.
Sebelum melakukan pengukuran harus memperhatikan waktu
pengendapan/settling sehingga S&W dapat diukur dengan sempurna dan
permukaan minyak menjadi tenang.
96
Untuk tangki yang dilengkapi dengan alat gauging yang dapat dilihat/dibaca dari
bawah tangki atau kamar jaga CCR (Cargo Control Room), bacalah dari tempat
tersebut, agar dalam melakukan pengukuran telah mendapatkan perkiraan
ketinggian minyak (sebagai referensi pada saat pengukuran).Untuk mencegah
terjadinya listrik statik dan rasa aman pada waktu menaiki tangga tanki maka, satu
tangan harus selalu berpegang pada rilling/pegangan tangga tanki.
Perhatikan arah angin pada saat akan membuka penutup lubang ukur dan berdiri
diatas angin untuk menghindari menghirup uap/gas minyak yang keluar dari
lubang tersebut, tunggu sebentar agar uap/gas keluar sebelum melakukan
pengukuran.
Cara pengukuran ketinggian minyak secara image dan outage dapat digunakan
untuk mengukur tinggi minyak sesuai dengan jenis minyak yang disimpan dalam
tanki yang akan diukur.
Reference Point, adalah titik batas pengukuran yang telah diukur oleh pihak yang
berwenang (DitMet) dan terletak pada tepi 'lubang ukur', untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang akurat dan benar maka setiap pengukuran baik innage ataupun
outage , maka harus selalu dilakukan dari 'referencepoint*. Bagian pinggir atas
lubang ukur dapat dipakai sebagai titik reference point.
Untuk melakukan pengukuran secara Innage jenis bandulan dari met band harus
berbentuk runcing karena apabila bandulan berbentuk tumpul, maka tidak akan
menghasilkan pengukuran yang tepat, dimana bandul tidak dapat duduk tepat
pada 'meja ukur' apabila ada pasir atau kotoran lain pada dasar tanki.
Pita ukur yang digunakan harus dalam keadaan bersih, kering dan dalam kondisi
sempurna, karena pita yang basah tidak akan memberi batas (cut) yang jelas
sehingga hasil pengukuran menjadi meragukan dan tidak akurat . Jangan
menggunakan pita ukur yang sudah karatan dan tidak sempurna karena sulit untuk
pembacaan cutingnya dan hal tersebut melanggar Undang-Undang Metrologi
Legal.
Untuk minyak hitam ( minyak mentah, fuel oil dan Iain-lain) penunjukan batas
akan lebih jelas bila memakai pita 'chrome clad', untuk minyak putih seperti
Gasoline,kerosene, avtur, solvent penunjukan batas lebih jelas dengan pita 'hitam'.
Untuk minyak-minyak yang 'mudah menguap', misainya gasoline, LPG akan
hilang batasnya sebelum dibaca sehinga diperlukan pasta minyak untuk membaca
batas cutingnya. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat maka, oleskan
97
'pasta minyak'. pada pita agar membentuk lapisan tipis dan rata untuk memperoleh
batas pada pengukuran gasoline, LPG atau minyak yang mudah menguap.
Lapisan pasta jangan terlampau tebal/tipis karena akan mempengaruhi hasil
pengukuran, pasta yang terlampau tebal akan memberikan batas yang kabur dan
apabila terlampau tipis, batas menjadi tidak jelas dan sulit untuk dibaca.
Cara pengukuran ketinggian cairan/minyak dan hasil- hasilnya dalam tangki darat
Maupun di tanki kapal a da 2 (dua) cara yaitu:
a. Cara Innage.
Yaitu cara pengukuran ketingian cairan dimana yang diukur adalah tinggi
minyaknya secara langsung. Cara ini juga digunakan untuk mengukur tinggi air
bebas di dalam tangki.
Yaitu cara pengukuran minyak mentah dan hasil-hasilnya dimana yang diukur
adalah 'ullage7/kosongan (jarak antara Reference Point dengan permukaan
minyak). Jadi tinggi cairan/minyak adalah tinggi 'lubang ukur' (Reference Depth)
dikurangi kosongan. Cara ini dipakai apabila didalam tangki terjadi timbunan
sedimen atau apabila jenis minyak yang diukur mempunyai viscositas yang tinggi
sehinggi pengukuran secara innage sulit dilakukan. Lihat gambar di bawah:
98
2. Peralatan yang digunakan dalam pengukuran ketinggian cairan/minyak dalam
tanki berupa:
• Alat ukur yang berupa bandulan dan pita ukur dalam skala milimeter, sesuai
dengan spesifikasi pada tabel I dan gambar terlampir. Ukuran bandulan dan
panjang pita berbeda-beda tergantung keperluannya.
• Bahan dari bandulan dan pita adalah kuningan atau logam campurannya. Warna
dari pita pada umumnya putih, hitam dan kuning sesuai dengan standar
ASTM – IP
• Pasta minyak ( Oil Finding Paste) dan pasta air ( Water Finding Paste). ° Tank
Ticket, adalah merupakan data resmi sebagai pencatat hasil pengukuran yang
syah dan digunakan sebagai bukti penyerahan/penerimaan minyak.
3. Innage Method
99
yang diturunkan dengan angka yang tertera sebagai reference depth atau
'tinggi ukuran' apabila sama tarik pita ukur/bandulan keatas.
g. aca 'batas' yang terjadi perubahan warna pasta pada pita ukur, ini adalah
tinggi minyak dalam tangki. Ulangi pengukuran sekali lagi, apabila hasilnya
sama, atau identik catatlah sebagai hasil pengukuran tetapi apabila hasil
pengukuran ke dua. terjadi selisih lebih dari 3 mm, maka lakukan pengukuran
sekali lagi sampai mendapatkan hasil pengukuran yang identik <2 mm dari
dua kali pengukuran, dan catat dalam tank ticket data hasil pengukuran yang
memiliki selisih <2 mm.
h. Apabila setelah bandulan terasa menyentuh datum plate/dasar tangki tapi
hasil pembacaan pada pita belum menunjukan angka yang sama dengan
reference depth atau 'tinggi ukuran', maka ada kemungkinan terdapat
endapan-endapan pada dasar tangki. Ulangi pengukuran dan apabila hasilnya
tetap sama dengan hasil pengukuran pertama, berarti ada perubahan, mungkin
didasar tangki dan mungkin pada atas tangki, sehingga perlu dilakukan
pengamatan.
i. Apabila hasil pengukuran yang kedua, sama dengan yang pertama,
diperkirakan terjadi perubahan bentuk pada clasar tangka/meja ukur. Ulangi
pengukuran sekali lagi dan apabila hasilnya tetap sama, laporkan hasil
pengukuran kepada pengawas/atasan. Acau selidild dengan saksama
penyebabnya, dan kalau mungldn ukur dengan cara outage.
4. Outage/Ullage Method.
Apabila pada waktu mengulurkan pita ukur & bandul memperoleh angka
yang sulit untuk dikurangi/tambah, maka perlu diubah angka dimaksud dengan
angka yang mudah untuk dibaca. Tarik pita ukur & bandulan kemudian
bersihkan dan ulangi pengukuran sampai dengan memperoleh hasil angka genap.
Pada pipa yang lubang-lubangnya hanya terdapat pada dekat dasar saja,
maka pertukaran cairan minyak) yang terdapat dalam tangki dengan pipa bagian
atas yang tidak berlubang tidak rata sehingga hasil pengukuran menjadi tidak
sempurna, karena minyak yang ada dalam pipa mungkin mempunyai density dan
suhu yang berbeda dengan yang ada didalam tangki.
Apabila dernsity dan suhu yang berada di dalam tanki berlainan, maka
tinggi permukaan minyak juga akan berlainan antara yang di dalam tanki dengan
yang terdapat daiam lubang ukur (pipa) tangki.
101
Kalau melakukan pengkuran melalui wells atau pipa, pakailah lampu
senter yang explosion proof hal ini diperlukan untuk memeriksa apakah diatas
permukaan minyak masih terdapat lubang-lubang. Kalau lubang-lubang tidak
terlihat,maka harus segera diusahakan agar lubang-lubang tersebut berfungsi
kembali misalnya dengan jalan membersihkan.
Floating roof tank adalah tanki timbun dengan atap terapung – floating roof atau
roof yang mengapung diatas permukaan minyak dan bergerkak sesuai dengan
ketinggian minyak yang ada didalam tangki.
Karena berat dari atap tanki , maka atap tersebut dapat mengalihkan minyak
(displace) dan dapat mengakibatkan permukaan minyak dalam tangki/lubang ukur
menjadi naik. Banyaknya minyak yang dialihkan tergantung dari besarnya
density/SG/API.
Apabila dalam tanki terdapat jumlah S&W yang relatif banyak,maka dapat
menghalangi kaki-kaki dari roof tanki menyentuh sampai ke dasar tanki dan apabila hal
ini terjadi maka displecement zone value yang terdapat dalam tabel kurang akurat.
Untuk mengatasi hal yang demikian harus dilakukan tank cleaning. Air hujan yang
terkumpul di atap tangki dapat menambah berat atap dan menyebabkan bertambah
banyaknya minyak yang dialihkan.
Apabila hal tersebut terjadi maka air tersebut harus di drain dulu sebelum
dilakukan pengukuran. Untuk m enghindari terjadinya kerusakan pada atap tanki maka
posisi kerangan drain-roof harus selalu dalam keadaan terbuka (normaly open) Kotoran
karat dinding tanki
/debu juga dapat menambah berat beban atap tanki. Apabila ini terjadi maka harus
segera dibersihkan.
102
Demikian juga salju/es (di tempat-tempat yang berudara dingin) dapat
menimbulkan masalah sehingga harus diusahakan agar atap tetap mengapung. Sebelum
melakukan pengukuran awal dan akhir untuk transaksi harus diyakinkan bahwa floating
roof dalam keadaan bersih dan posisi seimbang (rata).
Permukaan minyak diiubang ukur kemungkinan dapat bergerak turun/naik, maka pada
waktu ada angin kencang ridak mungkin mendapat hasil pengukuran yang sama.
Lakukan beberapa pengukuran sampai mendapatkan hasil ukur yang identik. Yang
dimaksud dengan identik adalah hasil dari 2 kali pengukuran dimana selisih hasil
pengukuran lebih kecil dari 3 mm.
Atap tangki internal cover lebih ringan dari pada ztwp floating roof. Oleh karena
ringannya itu, ada kecenderungan gerak naik/turunnya atap tersebut terhambat (lag),
terutama pada waktu pengisian atau pengisapan dengan kecepatan tinggi (rate isap atau
rate pompa yang tinggi). Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan benar
maka biarkan beberapa saat agar atap stabil sebelum melakukan pengukuran.
Pengukuran minyak dalam tangki floating roof dapat dengan cara innage atau
outage, sama seperti untuk tangki fixed roof sesuai dengan jenis minyak yang akan di
ukur. Apabila peraturan keselamatan memungkinkan, pengukuran pada tangki floating
roof dapat dilakukan dari atapnya.
Vapor convertion system dapat diukur dengan cara innage atau cara outage.
Cara pengukuran yang dilakukan sama,hanya tekniknya berbeda. Dapat dilihat melalui‘
reel, pita dan bandulan yang terdapat dalam "tabung", khusus. Dari jendela yang
terdapat pada "tabung" tersebut dapat dibaca 'tanda batas' dan skala pita. Untuk
mengoleskan pasta (water finding paste) pada pita tutuplah kerangan sehingga bagian
atas gauging chamber terisolir. Buka pintu yang terletak disisi lain dari jendela dan
oleskan pasta pada pipa kemudian tutup pintu dan buka kerangan. Turunkan pita ukur
dengan memutar roda dari luar.
Lakukan pengukuran dengan cara innage atau outage dan bacalah batas pada
pita ukur melalui jendela. Pada pengukuran ini agak sulk merasakan bahwa bandulan
telah menyentuh dasar tanki.
103
Beberapa model, dilengkapi dengan alat yang dapat secara otomatis
menghentikan masuknya pita lebih dalam apabila "bandulan" telah menyentuh dasar.
Apabila melakukan pengukuran dengan model tersebut tapi pita ukur terasa kendor, ini
berarti ada kerusakan-pada sistem otomatisnya maka harus diperbaiki dan apabila
diketahui terjadi kebocoran maka segera dilaporkan.
Ada tangki-tangki yang dilengkapi dengan alat Automatic Gauging atau Gauge
Glass. Pembacaan Automatic Gauge sesuai yang terdapat pada API Manual of
Petroleum Measurement Standard Chapter 3, Section 1; maka dapat dilakukan dengan
melakukan pengukuran-pengukuran secara manual biasa atau bisa juga dengan
melakukan pengukuran- pengukuran melalui Internal Equipment
Pengukuran dapat juga dilakukan dengan membaca langsung dari Gauge Glass.
Cara melakukan pengukuran melalui Gauge Glass, pertama-tama keluarkan minyak
dari glass terlebih dahulu untuk memperoleh agar minyak yang akan diukur suhunya
sama seperti minyak yang ada dalam tangki kemudian baca tinggi minyak melalui skala
yang ada. Apabila skalanya kelihatan miring, akan mengakibatkan kesalahan
pembacaan.
Peralatan Automatic Gauge, Gauge Glass atau alat-alat otomatis lainnya hanya
diperbolehkan dipakai sebagai "operational data" dan bukan sebagai hasil pengukuran
transaksi, kecuali apabila alat-alat tersebut telah dikalibrasi oleh yang berwenang atau
telah disahkan pemakaiannya.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran level cairan/minyak yang akurat dan benar,
maka waktu mencelupkan pita yang telah dioleskan dengan pasta minyak (Oil finding
paste) harus sesuai dengan kondisi/jenis cairan yang akan diukur.
Untuk jenis minyak ringan (Gasoline,Kerosene, dan yang termasuk dalam jenis
minyak ringan), waktu yang diperlukan adalah 3-10 detik. Waktu 3- 5 detik adalah
waktu yang paling tepat dimana pasta akan berubah warna,apabila kurang dari 3 detik
dimungkinkan pasta belum berubah, sedangkan bila lebih dari 5 detik dimungkinkan
akan terjadi perubahan warna pasta melebihi batas sehingga hasil pengukuran menjadi
tidak akurat.
104
Untuk jenis minyak berat (Crude Oil, IDF, MDF, dan group minyak berat)
waktu yang diperlukan untuk merendam pita ukur selama 1- 5 menit, dengan asumsi
waktu tersebut adalah merupakan waktu yang paling ideal untuk terjadinya perubahan
warna dari pasta.
• Pengukuran pertama harus diyakini terlebih dahulu Petugas Pengukur Tanki (PPT)
tentang. kebenaran hasil pengukuran.
•Kemudian lakukan pengukuran kedua dan seterusnya.
• Apabila hasil pengukuran ulangan, hasilnya berbeda melebihi atau sama dengan 3
mm, lakukan pengukuran ulang sampai didapatkan dua angka yang identik (< 3
mm).
• Apabila hasil pengukuran sudah benar dan sesuai ketentuan, catat hasil pengukuran
dan tuangkan kedalam Tank Ticket.
105
106
9.7 Pengukuran Free Water (Air Bebas)
Air bebas yang terdapat dalam tanki timbun adalah merupakan bagian dari
minyak yang dalam kenyataanya sangat sulk untuk dihilangkan, karena air dapat
bercampur/emulsi dengan minyak terutama pada minyak berat yang memiliki
density/SG mendekati air. Air bebas yang terdapat dalam tanki bisa berasal dari minyak
itu sendiri sebagai sisa pada saat penyimpanan atau bisa juga berasal dari tempat lain /
kapal pada saat minyak tersebut dikapalkan (ballast/air laut).
107
Air bebas/free water dalam tanki harus selalu di monitor dan dilakukan
pengukuran karena dalam transaksi jual beli air tidak diperhitungkan sebagai minyak
dan tidak dibayar, malah sebaliknya apabila terdapat jumlah air yang cukup besar akan
menjadi pengurang dari jumlah minyak yang dikirim atau diterima.
108
Ada tiga prosedur untuk mengetahui ketinggian air bebas tanki timbun :
Prosedur pengukuran air bebas dengan menggunakan pasta air seabagi indikator
merupakan cara yang sering digunakan, karena disamping memiliki akurasi yang cukup
tinggi pelaksanaanya juga cukup mudah. Prosedur ini sering digunakan baik di Unit
Pengolahan maupun Unit Pemasaran.
109
9.7.1 Pengukuran Air Bebas Secara Innage.
Peralatan yang digunakan untuk mengukur air bebas adalah alat ukur
standar berupa pita ukur dan bandulan dengan skala milimeter.
Alat ukur ini merupakan alat yang biasa digunakan untuk pengukuran
ketinggian cairan seqara innage (bandulan runcing). Alat ukur ini hanya dapat
digunakan untuk jenis minyak ringan/produk atau untuk tanki yang didalamnya
tidak terdapat endapan/sludge, sehingga pada saat melakukan pengukuran bandulan
yang dipasang pada alat ukur dapat menyentuh dasar tanki secara sempurna tidak
terhalang oleh endapan/sludge.
Alat ukur ini digunakan terutama untuk mengukur air bebas pada minyak
berat dan minyak mentah, karena tongkat air ini lebih berat dan lebih panjang dari
pada bandulan untuk mengukur cara innage, sehingga diharapkan dapat menembus
sludge sampai ke meja ukur/dasar tangka , Panjang nya adalah 1 (satu) meter.
Water Finding Paste adalah pasta yang digunakan untuk mendeteksi adanya
air bebas dalam tanki. Pasta ini akan berubah warna dari putih menjadi merah
apabila bereaksi dengan air.
110
• Diamkan beberapa saat untuk memberi kesempatan minyak yang menutup
permukaan pita/bandulan terlepas dan memberi kesempatan pasta air bereakasi.
Makin besar berat jenis minyak didalam tangki, makin lama waktu yang
diperlukan.
• Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan benar, maka hindarkan alat ukur
dari air hujan karena air hujan dapat menghilangkan lapisan pasta dan mengacaukan hasil
pengukuran apabila dimungkinkan tunggu sampai hujan berhenti.
• Kalau sampai terjadi keadaan hujan tidak berhenti, usahakan agar pada lapisan pasta
dilapisi lagi dengan pelumas encer sebelum melakukan pengukuran.
9.7.3 Prosedur Pelaksanaan Pengukuran Air Bebas dan endapan dalam tangki minyak berat:
• Oleskan pasta air pada bandulan pita ukur kemudian oleskan minyak lumas encer pada
bandulan pita ukur yang telah dioles pasta air tersebut.
• Masukkan pita ukur dan bandulan kedalam tangki, sampai menyentuh meja ukur dasar
tanki.
• Setelah pita/bandulan menyentuh meja ukur, berikan waktu yang cukup agar terjadi reaksi
sempurna. antara air dan pasta, kemudian tarik keatas.
• Bilas pita ukur/bandul dengan pelarut (solvent) untuk menghilangkan sisa minyak mentah.
• Apabila sedimen yang terdapat dalam dasar tangki kental, pengukuran air bebas (free
water) dapat dilakukan dengan memakai water gauge bar yang memiliki ukuran lebih
panjang dari pada 'bandul innage', sehingga dapat menembus sedimen.
• Karena water gauge bar lebih panjang dari pada bandulan biasa, maka pembacaan pada
pita ukur harus disesuaikan.
111
9.7.4 Pengukuran Outage free water/air bebas
Pelaksanaan pengukuran air bebas dapat dilakukan seperti outage methode pada
pengukuran ketinggian minyak di tangki. Dalam pengukuran air bebas secara outage, yang
dimaksud dengan kosonganruang kosong adalah jarak dari reference point sampai dengan
batas air minyak.
Cara pengukuran air bebas secara outage hanya bisa dilakukan apabila pengukuran
menggunakan alat ukur UTI (Ullage,Temperature and Interface), karena apabila dilakukan
dengan alat ukur biasa sangat sulit untuk membedakan batas antara air dengan minyak.
Apabila permukaan air berada didalam Gauge Point (meja ukur), maka gunakanlah
cara pengukuran secara 'indirect '2 x 2M 'dry bottom', dengan langkah sebagai berikut :
• Ukur tinggi minyak dalam tanki setiap sebelum dan sesudah penerimaan atau setiap
sebelum dan sesudah pengeluaran dari tangki. Keluarkan (drain) air sebanyak
mungkin sampai dengan keluar minyak sedikit kemudian ulangi pengukuran tinggi
tangki. Selisih antara ketinggian tersebut menunjukkan jumlah air yang ada dalam
tangki.
• Karena pada umumnya air bebas (free water) dan sedimen yang terdapat dalam
minyak mentah membutuhkan waktu pengendapan agak lama, maka pengukuran
tinggi air bebas (free water) dalam tangki minyak mentah tidak direkomendasikan
untuk dipakai sebagai dasar transaksi jual/beli.
b. Thief Procedure.
Peralatan Thief Procedure adalah alat yang dirancang untuk mengambil contoh
minyak yang berada pada dasar tangki timbun atau tangki kereta api/mobil.
Thief trap prosedur pada saat diturunkan kedalam tangki posisi valve harus terbukadan
saat menyentuh dasar tangki valve akan tertutup secara automatic dan menjebak
bottom sample didalamnya,maka contoh akan terjebak dalam alat tersebut.
Bomb Thief sampling pada saat diturunkan kedalam tangki posisi valve tertutup, dan
valve akan terbuka pada saat alat menyentuh dasar tangki.
112
1. Tata Cara Pengukuran.
Ada cara lain yang digunakan untuk mengukur tinggi air bebas dalam dasar tanki,
alat yang digunakan berupa" Thief. Alat ini dapat digunakan apabila posisi dasar
tanki stabil sehingga alat "trip rod" thief tersebut dapat menyentuh dasar tanki
dengan bebas.
• Periksa core thief trap type apakah betul bersih dan dapat bekerja dengan baik,
kemudian buka kran (penutup ) yang terdapat dibagian bawah.
• Turunkan thief melalui "reference point"
• Usahakan agar "thief pada saat menyentuh dasar tanki tidak terjadi kejutan (
perlahan - lahan ) secara mulus , dengan demikian sehingga kran tidak trip /
menutup.
• Angkat sedikit alat ukur kemudian turunkan segera,sehingga "thief menutup
kalau menyentuh dasar
• Tarik keatas dan tuangkan isi "thief ke tanki sampai butir-butir air atau
perubahan warna terjadi pada cairan dalam "thief
• Letakkan "thief tegak lurus kemudian ukur tinggi “endapan dan air bebas”
dalam tanki, kalau "trip rod"nya dipanjangkan, maka tambahkan pada tinggi
hasil pengukuran 'endapan dan air bebas'dalam "Thief
• Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan benar diperlukan
pengukuran seteliti mungkin lakukan pengukuran beberapa kali, sesuai
ketentuan sehingga mendapatkan hasil ukur yang akurat.
• Gunakanlah selalu alat-alat ukur yang sempurna untuk melakukan pekerjaan
dan ikuti prosedur yang telah ditentukan.
• Perhatikan selalu segi keamanan dan keselamatan kerja dalam setiap melakukan
pekerjaan
Cara ini khusus digunakan untuk mengukur minyak ringan dan di dalam tanki kereta api
(RTW/Rail Tank Wagon), alat ukur ini tidak direkomendasikan untuk tanki-tanki yang besar
(Fixed roof tank, dll)
113
• Bersihkan (flash) gage glass yang terletak pada batas air dan minyak minimal
tiga kali, sehingga temperatur minyak/air di dalamnya sama dengan temperatur
minyak/air di dalam tanki.
• Cara pembersihan gauge glass, dilakukan dengan menutup dan membuka kedua
kran ke tanki.
• Setelah batas air/minyak di dalam gage glass tenang, bac a ketinggian dari pada
batas air/minyak tersebut.
• Catat hasil pembacaan tersebut sebagai Water Innage.
3. Batasan- Batasan Pengukuran
• Pelaksanaan pengukuran air bebas dalam tanki tidak boleh dilakukan dengan
pengukuran lain secara bersamaan.
• Artinya pada saat melakukan pengukuran air bebas tidak boleh sekaligus
melakukan pengukuran level minyak.
• Yang direkomendasikan untuk melakukan pekerjaan bersama dengan
pengukuran air bebas hanya pengukuran Refferent Point/Tinggi lubang ukur
tanki sebagai counter check.
•
Dalam dunia perdagangan perminyakan suhu minyak merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam menentukan kuantitas / jumlah minyak yang akan dikirim atau diterima.. Karena
baik minyak mentah dan atau produk hasil-hasilnya selama disimpan dalam tanki akan mengalami
perubahan suhu sehingga harus dipertahankan sesuai dengan jenis dari minyak tersebut. Selama
dalam penyimpananya suhu minyak akan menyesuaikan dengan kondisi disekitarnya / suhu luar,
oleh karena untuk tanki penampung minyak ringan dinding tanki tidak dilengkapi dengan isolasi.
Sedangkan untuk minyak berat dalam penyimpananya diperlukan penanganan kh'usus karena suhu
dalam tanki harus dipertahankan sehingga tidak terjadi pembekuan ataupun penyusutan produk.
Suhu dari minyak berat ( Crude Oil, IFO dan Jenis minyak berat lainnya ) harus tetap dijaga
pada suhu operasi sehingga pada saat minyak tersebut akan dipindahkan tidak mengalami kesulitan
dalam penangananya.
Pengukuran suhu minyak harus dilakukan dengan cara yang benar,akurat dan teliti baik
untuk keperluan transaksi jual / beli, inventori maupun untuk keperluan pemindahan antar tangki,
hal ini dimaksudkan karena dalam dunia perdagangan minyak untuk menentukan jumlah kuantitas
minyak digunakan suhu standar 15°C, sehingga faktor suhu sangat berpengaruh dalam hasil
perhitungan.
114
9.8.1 Peralatan Pengukuran Suhu Minyak Dalam Tangki (Tempertur Dalam)
Thermometer yang digunakan adalah thermometer ASTM D-1086 atau API 2543
berskala derajat celcius / fahrenheit dan mempunyai ketelitian ± 0,25C.
Dapat menggunakan thermometer case dari jenis cup case assembly atau flushing case
assembly dilengkapi dengan tali.
Dapat digunakan pita ukur yang ujungnya disangkutkan dengan thermometer case.
Thermometer yang digunakan selalu dibandingkan dengan thermometer “standard” (API
Manual of Petroleum Measurement Standard, Chapter 7).
• Periksa kembali thermometer yang akan digunakan, skala yang jelas, air raksa
merata tidak pecah2/putus2
• Kaca penutup skala dial tape, meter line thermometer harus tetap jernih, shg mudah
melakukan pembacaan
• Bukti peneraan pada thermometer yang baik harus ada sebelum digunakan
• Sebelum melaksanakan pengukuran harus diperhatikan tinggi cairan yang akan
diukur
• Apabila harus dilakukan lebih dari satu kali pengukuran, maka hasilnya harus
dirata- ratakan.
• Kedalaman dan lamanya thermometer terendam dalam minyak harus diperhatikan
• Kedalaman merendam thermometer harus diatas endapan/air dari dasar tanki,
karena dapat mempengaruhi pembacaan suhu
115
• Dalam melaksanakan pengukuran petugas harus mengutamakan safety dan
procedure pengukuran di atap tanki, misal : melihat cuaca/petir, elektro statis/tangan
berhubungan dengan pegangan tangga tank atap tanki yang rapuh
1m dibawah permukaan,
> 5 meter 3 ditengah dan 1 m diatas dasar
batas air minyak.
Catatan : 1. Lokasi lubang pengukuran suhu minimal berjarak 12” dari dinding
tangki.
2. Hasil pengukuran yang dicatat pada form tank ticket adalah di average
contoh: suhu I = 30 ºC, suhu II = 29 ºC, suhu III = 28 ºC maka
hasilpengukuran adalah (30+29+28)/3 = 29 ºC.
Agar diperoleh hasil yang baik dari pembacaan suhu pada thermometer, arahkan
pendangan mata tegak lurus pada permukaan air raksa dalam kolom thermometer.
Untuk menghitungsuhu rata-rata dari hasil pengukuran suhu dilakukan lebih dari
satu lokasi, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
116
b). Untuk minyak yang dipanaskan (memakai heating coil) :
(1)atas + (2)tengah + (1)bawah
Suhu rata-rata = -----------------------------------------------
MINIMUM
PENCELUPAN(menit)
JENIS MINYAK
Minyak mentah, gasolines, naphta, kerosene dan jenis minyak lainnya yang
mempunyai viskositas Saybolt Universal < 100 detik pada suhu 100F
Minyak mentah, light lubricant, fuel oil dan jenis minyak lainnya yang
mempunyai viskositas Saybolt Universal antara 100 detik pada suhu 100F
dan 170 detik pada suhu 210F 15
117
• Bacalah segera suhu yang ditunjukkan oleh thermometer sampai kesatuan 0,5
derajat C
• Kolom air raksa thermometer harus mantap dan stabil (steady and stable), kalau
tidak ulangi prosedur diatas.
• Catatlah suhu yang dibaca tersebut
9.8.6 Pengukuran Suhu Minyak Mentah Dan Hasil-Hasilnya Pada Tangki Tidak
Bertekanan ( Non Pressure Tanks).
Yang dimaksud dengan non-pressure tanks adalah tangki-tangki minyak yang tidak
dibawah tekanan, meliputi tangki-tangki yang berikut:
118
9.8.8 Thermometer Cup Case Flushing Assembly.
Thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu minyak dalam tanki ada beberapa
jenis/ type, salah satu type yang sering digunakan yaitu type cup case flushing
assembly .
119
120
121
Jenis thermometer ini digunakan untuk mengukur suhu minyak yang berada
dalam tanki karena jenis thermometer ini dilengkapi dengan cup. Dalam melakukan
pengukuran suhu minyak, untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang benar dan
akurat, maka pada saat pembacaan thermometer tidak boleh keluar dari lubang ukur,
pembacaan harus dilakukan di tempat pengukuran / lubang ukur dan jumlah minyak
yang tersisa pada cup case pada saat pembacaan minimal sebanyak 50 ml. Rakitan
termometer dan tingkat suhu untuk tangki dan pengangkut kargo / muatan (lihat
tabel dibawah).
122
9.8.9 Pita /Tali untuk Sarana Mengukur Suhu.
Untuk melakukan pengukuran suhu dalam tanki diperlukan tali/pita sebagai sarana
untuk mengikat thermometer typical cup case assembly atau flushing case assembly.
Tali yang digunakan adalah tali yang tidak menimbulkan electrik statis bisa
digunakan tali poliprophyline dan jangan gunakan tali plastic. Untuk memudahkan
dalam menentukan tali yang akan di ulur maka seyogyanya dibuat setiap 1 (satu)
meter di simpul dan ini digunakan untuk memudahkan dalam pengambilan
temperature sesuai ketentuan.
Jumlah pengukuran suhu tergantung pada kedalaman cairan sesuai dengan petroleum
manual measurement Standard yang dapat dilihat dari table dibawah ini:
Untuk memperoleh hasil pengukuran suhu yang teliti dan benar, maka waktu
pengukuran suhu harus sesuai dengan standar yang berlaku. Thermometer harus
dicelupkan kedalam minyak untuk waktu yang tertentu tergantung pada viskositas,
API gravity minyak yang akan diukur seperti dalam tabel - 4A.
123
Rekomendasi Lama Termometer Terendam Di Minyak Untuk Woodback Cup –
Case Assembly
Minimum
Kedalaman Pengukuran
jumlah
Tinggi minyak
pengukuran
suhu
Catatan :
1. Lokasi lubang pengukuran suhu minimal berjarak 12” dari dinding tangki.
2. Hasil pengukuran yang dicatat pada form tank ticket adalah di average, contoh :
suhu I = 30 º C, suhu II = 29 º C, suhu III = 28 ºC
124
Waktu yang diperlukan / minimum pencelupan untuk crude dan Produk .
MINIMUM
PENCELUPAN
JENIS MINYAK
Alat flushing-case seperti juga cup-case dapat dipergunakan untuk mengukur suhu
minyak pada non-pressure tanks, vessel compartment, tank cars/tank trucks dan
stationary pressure tanks yang dilengkapi dengan gauging lock.
1. Alat flushing-case terdiri dari chamber sebagai wadah minyak yang diperoleh
pada kedalaman tertentu, protective tube atau pelindung, yaitu untuk
melindungi thermometer.
2. Flushing-case sama dengan cup-case harus digantungkan minimal 30 cm dari
dinding tangki dan juga diikatkan pada pita ukur.
3. Pada flushing-case tutup chamber dan dasar chamber akan membuka kalau
alat tersebut diturunkan sehingga minyak dapat masuk dan akan menutup
kalau diangkat keatas, sehingga minyak tetap tertahan didalam chamber.
4. Jadi apabila diturunkan pada kedalaman tertentu dalam tangka minyak,
minyak akan mengalir terus melalui chamber tersebut.
5. Dan apabila ditarik keatas, tutup dan dasar chamber akan menutup dan
chamber terisi oleh minyak yang terdapat pada kedalaman dimana chamber
diturunkan.
125
Dengan alat flushing-case suhu keseimbangan lebih cepat tercapai dan waktu
yang diperlukan minimum 2 menit (cup- case minimum 5 menit).
• Thermometer adalah alat ukur suhu yang presisi dan harus diperlakukan dengan
sangat hati-hati.
• Jangan disentuhkan dengan benda lain (letakkan thermometer dengan kasar).
• Bersihkan seluruh thermometer dan bagian-bagiannya setelah dipakai dengan
kerosene atau sejenisnya, terutama setelah dipakai untuk mengukur suhu
minyak hitam/minyak berat agar minyak hitam/berat ini tidak membuat lapisan
yang dapat menahan panas pada thermometer yang akan menyebabkan
penunjukkan suhu yang tidak tepat.
• Keringkan thermometer dan bagian-bagiannya dengan kain lap yang lembut dan
letakkan kembali pada rak yang khusus dibuat untuk maksud itu.
9.8.13 Pengukuran Suhu Minyak Dan Hasil-Hasilnya Pada Tangki Yang Bertekan Pressure
Tanks ).
126
• Armored-case dipakai untuk pengukuran suhu minyak dalam pressure ta yang
dilengkapi thermo-invertikal.
• Cara pengukuran dilakukan dengan menurunkan sampai kedalaman minyak yang
akan diukur suhunya kemudian ditahan selama minimum 5 menit
• Kemudian ditarik keatas dan bacalah Segera selagi bagian bawahnya masih dalam
thermowell.
127
9.8.15 Pengukuran Suhu Minyak Dengan Flushing/Cup-Case Thermometer.
• Pengukuran suhu pada pressure tanks dapat dilakukan melalui pressure lock yang
terdapat di bagian atas tangki.
• Didolam pressure lock, terdapat bandul dan pita yang dapat diatur dari luar. Shut
off valve yang berguna untuk mencegah agar uap / gas tidak keluar dari tangki.
• Shut off valve harus ditutup sebelum membuka jendela pressure lock. Setelah shut
off dibuka, kemudian lepaskan bandul dan kaitkan alat pengukur suhu ditempat
bandul.
• Setelah alat dikaitkan maka tutup kembali jendela, kemudian buka perlahan-lahan
shut off valve dan turunkan alat pengukur suhu sampai kedalaman yang
diinginkan.
• Diamkan selama minimum 2 menit untuk flushing dan minimum 5 menit untuk
cup-case. Kemudian naikkan szmpai pressure lock dan baca suhu melalui jendela.
• Apabila kaca jendela berembun / berkabut atau thermometer pada posisi sulk
untuk dibaca, tutup shut off valve dan keluarkan alat pengukur suhu agar dapat
dibaca.
• Setelah memperoleh hasil pengukuran suhu, maka tutup shut off valve sebelum
mengeluarkan/melepaskan alat pengukur suhu.
• Kembalikan bandulan, tutup jendela pressure lock dan buka perlahan-lahan shut
off valve.
128
9.9 Pengukuran / Pengambilan sample / Contoh Minyak
Untuk memperoleh contoh yang dapat mewakili dari minyak mentah dan hasil2nya yang
ada dalam tanki kapal dan tanki darat kecuali: electrical insulating oil, butan, propane dan
bentuk gas.
141,4 1
API Gravity = { ------------------------} - 131,5
SG 60ºF/60ºF
• Dalam hal ini API Gravity yang didapatkan sudah dalam standard 60 F.
• Dapat menggunakan tabel ASTM untuk mengkorelasikan density 15 °C, API
Gravity dan Spesific Gravity.
• (tabel 3: untuk konversi API 60 °F menjadi SG 60/60 °F atau density 15 °C.
Dan tabel 21: untuk konversi SG 60/60 °F menjadiAPI 60 °F atau density 15
°
129
9.9.1 Terminologi sample / contoh untuk pengukuran dan perhitungan minyak.
1. AVERAGE SAMPLE : contoh diambil dari semua bagian dalam sebuah tempat
penampungan dan dicampur secara proporsionaL
2. ALL LEVEL SAMPLE : contoh diperoleh dengan menenggelamkan botol contoh
yang tertutup kesatu tempat dekat dengan pipa keluar, kemudian membuka botol
dengan cara disentakan, ditarik keatas dengan kecepatan yang konstan sehingga
hasil dari isi botol dipermukaan cairan sebanyak ¾ isi botol.
3. RUNNING SAMPLE : Sama dengan all level sample, hanya botol contoh
ditenggelamkan dari permukaan cairan keadaan terbuka, ditenggelamkan sampai
batas pipa keluar, ditarik kembali dengan kecepatan konstan, sehingga sampai di
permukaan Cairan isi botol ¾ dari isi botol.
4. SPOT SAMPLE: Pengambilan dari titik tertentu menggunakan trik thief
5. TOP SAMPLE: Spot sample diambil dari 6 inch (15 cm) dibawah permukaan
cairan
6. UPPER SAMPLE: Spot sample diambil dari 1/3 isi minyak, atas permukaan
cairan
7. MIDDLE SAMPLE: Sample diambil dari pertengahan isi minyak
8. LOWER SAMPLE: Spot sample diambil dari 1/3 isi minyak, atas dasar tanki
9. BOTTOM SAMPLE: Spot sample diambil dari dasar tanki.
10. CLEARENCE SAMPLE: Contoh diambil dari ketinggian 4 inc (10 cm) di bawah
pipa keluar
11. DRAIN SAMPLE: Contoh diambil dari kran pipa keluar
12. COMPOSITE SAMPLE: Contoh diperoleh dengan mencampur dua atau lebih spot
sample dari sebuah tanki dalam perbandingan yang sama
13. SINGLE TANK COMPOSITE SAMPLE: Contoh yang diperoleh dengan
mencampur upper, middle atau lower sample. Untuk sebuah tangki yang
berpenampung seragam seperti tangki silinder vertikal campurannya terdiri atas
volume yang sama dari ketiga bagian contoh tersebut diatas. Untuk tangki silinder
horizontal. Campuran terdiri dari 3 contoh dengan perbandingan isi seperti pada
tabel .
130
14. MULTIPLE COMPOSITE SAMPLE : Contoh diperoleh dengan cara mencampur
dari semua all level sample dari kompartemen - kompartemen yang berisi minyak
dari jenis yang sama secara proporsional terhadap isi minyak dari masing - masing
kompartemen.
15. SURFACE SAMPLE: Spot sample yang disendok dari permukaan cairan dalam
tangki.
16. OUTLET SAMPLE: Spot sample yang diambil dari dasar tangki pada outlet tank
untuk tipe fixed atau floating tank.
Ember Core Thief Sampler untuk spot dan bottom sample, didesain dapat
mengambil sample dengan jarak 2.0 to 2.5 cm (3⁄4 to 1 inches .) dari bottom
131
Closed core Bottom Sampler untuk bottom sample, didesain dapat mengambil
sample dengan jarak 1.25 cm (1⁄2 in.) dari bottom
132
9.9.4 Prosedur Pengambilan Contoh
Titik kedalaman yang akan diambil contohnya untuk tangki vertikal sesuai
ASTM- D4057.
- Untuk level > 4,5 m, Upper, middle, lower sample masing-masing 1/3 bagian.
- Untuk level 3 < x < 4,5 m, ½ bagian Upper sample dan ½ bagian lower sample.
- Untuk level < 3 m, 1 bagian Middle sample
133
9.10 Pengukuran Density Cairan Minyak
• Tata cara Pengukuran Density Dengan Methode Hydrometer ASTM D.1298 –IP
2547
• Methode ini memakai methode analisa minyak dengan menggunakan density
hydrometer (kg per liter) untuk pengukuran density minyak yang mempunyai RVP
kurang atau sama dengan 26 lbs (179 kPa)
• Hasil Pengukuran Density Pada Suhu Bukan 15 ° C (Suhu Observed) Harus
Dirubah Ke Density 15° C dengan Menggunakan Tabel ASTM-53.
Dalam hal ini API Gravity yang didapatkan sudah dalam standard 60°F. Dapat
menggunakan tabel ASTM untuk mengkorelasikan density 15°C , API Gravity dan
Spesific Gravity ( tabel 3 : untuk konversi API 60 °F menjadi SG 60/60 °F atau
density 15 °. Dan tabel 21: untuk konversi SG 60/60 °F menjadiAPI 60 °F atau
density 15 °C .
134
Hydrometer yang digunakan harus sesuai dengan range dan spesifikasi ASTM
hydrometer:
- Avgas / Premium / Pertamax / Pertamax Plus : 0,700 s/d 0,750
- Minyak Tanah / Avtur : 0,750 s/d 0,800
- Minyak Solar : 0,800 s/d 0,850
- Minyak Diesel : 0,850 s/d 0,900
- Minyak Bakar : 0,900 s/d 0,950
Standard Hydrometer.
135
Hydrometer Cylinder/Mate Class/Gelas Ukur
Tabung gelas yang mempunyai diameter dalam 2.5 cm lebih besar daripada
diameter luar hydrometer yang dipergunakan serta ujung hydrometer yang terendam
dalam tabung sedikitnya 2,5 cm dari dasar tabung gelas, usahakan skala terbaca jelas
dan diletakan ditempat yang rata.
1. Hydrometer yang akan dipergunakan harus bersih bebas dari debu, minyak, air
2. Hydrometer telah diuji secara rutin dengan menggunakan standard hydrometer
3. Atur temperatur contoh:
o Untuk hasil pengukuran yang akan dipakai sebagai pernyataan kualitas
minyak temperatur contoh diatur sedekat mungkin dengan temperatur
standard yaitu 15ºC.
o Untuk hssil pengukuran yang akan dipakai untuk perhitungan kuantitas
minyak diisyaratkan ± 3ºC dengan temperatur minyak dalam tangki
4. Tuangkan sample kedalam hydrometer cylinder jangan terjadi buih atau
gelembung udara pada permukaan cairan, bila ada segera hilangkan dengan kertas
filter.
5. Tempatkan Hydrometer Cylinder Yang Telah Berisi Sample Pada Posisi Tegak
Lurus Ditempat Yang Bebas Dari Pergerakan Angin/Udara.
6. Celupkan hydrometer kedalam sample dengan perlahan, ditunggu sampai tidak
bergerak lagi,bebas mengapung, baca skala angka pada hydrometer.pembacaan
pada dasar miniscus memerlukan miniscus correction (tabel 1 - D 1298)
136
Segera setelah pembacaan skala hydrometer, baca temperatur sample seteliti
mungkin (ketelitian sampai ke pembacaan 0,2ºc). Perbedaan pembacaan
temperatur sample dengan pembacaan sebelumnya lebih dari 0,5ºc, harus
diulangi lagi sampai pembacaan stabil dalam batas perbedaana 0,5ºc. Catat
temperatur rata-rata pembacaan awal dan akhir.
137
9.11 Pengukuran Base Sedimen and Wax (BS &W)
B S & W adalah: % Volume air dan Padatan terdapat dalam Volume Crude oil
Makin lama sumur diproduksi, makin besar kadar air yang ikut terproduksi tata cara
pengukuran BS & W mengikuti Standard ASTM atau API 2541.
Alat yang digunakan adalah CENTRIFUGE karena alat ini bekerja dengan Gaya
sentrifugal dan kecepatan tertentu, cairan akan terpisah. Terpisah kerena perbedaan
berat Jenis minyak berada di atas, kemudian air berada dibawah dan padatan paling
bawah terlihat pada tabung centrifuge.
Primary Method
Alternative Method A
Alternative Method B
1. Primary Method
Dipergunakan Gelas Centrifuge Cone Shaped 8 “ (203 mm) atau 6 “ (152 mm)
Solvent: Toluene
138
2. Alternative Method “A”
Dipergunakan Gelas Centrifuge cone shaped 8 “ (203 mm) atau 6 “ (152 mm)
atau Pear Shaped dgn skala ml atau %. Solvent: Toluene, Naptha, Xylane, kerosine,
atau white Gasoline
139
140
b. Pemanas (Bath)
c. Solvent/Pelarut
Solvent atau Pelarut adalah Zat berbentuk cairan yang mampuh menyerap atau
melarutkan Zat cair, gas atau benda padat dan membentuk cairan homogen.
141
d. Demulsifier
2 X 0,2 ml
S & W------------------ = X 100 % = 0,4 %
100 ml
2. Menggunakan 2 tabung centrifuge
2 X { X1 ( ml ) + X2 (ml ) } 2
S&W = ----------------------------------------- X 100 %
100 ml
Dimana : X1 = Pembacaan gelas 1
X2 = Pembacaan gelas 2
Menggunakan 2 tabung Sample 100 ml Menggunakan 2 tabung
Centrifuge
2 X {0,4 ( ml ) + 0,2 (ml ) }2
S&W = ----------------------------------------- X 100 % =0,6 %
100 ml
142
CONTOH
Bila di anggap emulsi terdiri dari ½ % air, dan …% minyak, maka kadar air
dalam emulsi = ½ X 0,20 ml = 0,10 ml
143