1. Apa yang melatarbelakangi Anda memilih menjadi seorang Pengajar Praktik?
Meningkatkan kompetensi diri
Menambah pengalaman Keinginan untuk selalu belajar hal baru dan terus memperbaiki diri Memajukan pendidikan Meningkatkan kompetensi diri dalam hal menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada peserta didik sehingga dapat menerima layanan pembelajaran yang terbaik 2. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada) Mulai bulan Juli 2021 saya dipercaya oleh lembaga untuk mengemban tugas sebagai Kepala Sekolah. Selama hampir 12 tahun saya mengajar atau menjadi Guru di sekolah ini, hampir tidak pernah dilaksanakan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah sehingga tidak ada pengawasan yang di lakukan oleh seseorang kepada tenaga pendidik, untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Setelah saya menjabat sebagai Kepala Sekolah yang baru, hal yang pertama saya lakukan adalah melaksanakan Supervisi Akademik dengan jadwal yang sudah disepakati bersama guru-guru. Pelaksanaan pertama berjalan kurang lancar karena memerlukan waktu bagi guru-guru untuk bisa melakukan persiapan-persiapan dan dampak dari kegiatan ini adalah guru dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga peserta didik dapat menerima layanan pembelajaran yang terbaik. Untuk kedepannya dengan pengaturan jadwal yang sesuai maka akan membawa perubahan yang baik bagi guru-guru di sekolah saya karena dengan adanya Supervisi ini, guru- guru akan mengetahui kekurangannya dan dapat saling belajar dengan teman sejawat. Dari segi kompetensi, supervisi ini juga sangat bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi diri dan keinginan untuk selalu belajar dan terus memperbaiki diri. Untuk ke depannya saya sebagai Kepala Sekolah akan rutin mengadakan Supervisi Akademik ini sehingga guru-guru di sekolah saya akan terbiasa dengan pembelajaran yang terbaru atau bisa upto date dengan sistem pembelajaran berbasis teknologi. 3. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas! Pada bulan Desember 2020, bertempat di ruang kerja Kepala Puskesmas Baureno dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (MOU) Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di lingkungan sekolah antara SMP Darussalam Baureno dengan pihak Puskesmas. Dalam pertemuan ini, kedua pihak sepakat menandatangani perjanjian kerjasama Program Pencegahan dan Penanggulangan pandemi Covid-19 di lingkungan sekolah dengan standar protokol kesehatan.Pihak sekolah dan PUSKESMAS sepakat untuk saling berbagi informasi. Ceritakan cara-cara yang Anda lakukan dalam rangka mendapatkan pemahaman yang sama hingga memunculkan komitmen dari berbagai pihak yang terlibat dalam kerjasama tersebut Membuat pedoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi virus corona. Protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. Perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. Pendataan peserta didik dan PTK yang melakukan perjalanan di luar wilayah Melakukan Test Swab Antigen bagi pesrta didik atau PTK yang diduga tertular Covid-19 Saling berbagi informasi terkait dengan Covid-19 Meminta pihak PUSKESMAS untuk apabila ada peserta didik atau PTK menunjukkan gejala dan tanda-tanda mengarah ke Covid-19, pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit untuk ditangani oleh tim medis rumah sakit dan juga langsung bersurat ke Satgas Covid-19 Membuat MOU dengan pihak PUSKESMAS yang berisi tentang semua kesepakatan yang telah dibuat bersama dengan ditanda tangani oleh pimpinan PUSKESMAS dan Kepala Sekolah. Tantangan serta kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerjasama? Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memfasilitasi kesepakatan yang ada dalam kelompok tersebut? Perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19 merupakan kesulitan yang terjadi di lapangan, belum terbiasanya peserta didik dalam mematuhi protokol kesehatan, mereka belum terbiasa memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan kurangnya informasi terkait dengan riwayat perjalanan yang dilakukan peserta didik bersama keluarga. Untuk melaksanakan kesepakatan ini supaya bisa sukses, saya sebagai Kepala Sekolah berusaha untuk selalu memberikan pemahaman kepada peserta didik dan PTK di sekolah saya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan menyediakan sarana untuk menerapkan protokol kesehatan itu. Bagaimana hasilnya? Dengan melengkapi sarana dan selalu memberi himbauan kepada peserta didik dan PTK tentang protokol kesehatan, tidak memerlukan waktu yang lama sehingga perubahan perilaku atau new normal dalam masa pandemi ini bisa berjalan dengan lancar karena sudah terbiasa . Dalam kesepakatan ini juga pihak puskesmas selalu memberikan informasi-informasi terkait dengan Covid-19. 4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut? Mulai Bulan Juli 2021 Saya menjabat sebagai kepala sekolah yang baru. Saat pertama kali saya melakukan supervisi akademik terhadap guru-guru di sekolah saya muncul masukan dari guru tentang pengaturan jadwal supervisi dan penunjukan guru yang akan di supervisi. Menurut beberapa guru, jadwal yang saya buat terlalu mepet dan penunjukan guru yang akan disupervisi harus melalui kesepakatan bersama dalam rapat dan bukan dari penunjukan langsung kepala sekolah. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda? Berdasarkan masukan serta umpan balik yang Anda terima, ceritakan pula tindakan yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda Dalam menyikapi masukan itu, saya dengan senang hati mendengarkan dan menerimanya jika masukan itu memang baik. Setelah itu saya mengadakan rapat yang khusus membahas tentang jadwal pelaksanaan supervisi dan penunjukan guru yang akan di supervisi berdasarkan kepada kesepakatan bersama yang dibuat tanpa ada yang merasa dirugikan sehingga guru yang ditunjuk bisa mempersiapkan diri untuk melengkapi berkas-berkas ataupun metode pembelajaran. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda? Pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi. Sebagai Kepala Sekolah pengembangan diri yang saya lakukan adalah dengan aktif dalam MKKS kabupaten, mengikuti pelatihan-pelatihan atau diklat secara online dan tidak malu untuk belajar dari sekolah lain yang saya anggap lebih maju. 5. Cara-cara di luar kebiasaan yang saya lakukan dimana hal tersebut membuat saya kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran saya adalah? jawabannya adalah tidak ada karena dalam proses pembelajaran saya cenderung untuk melakukan cara-cara yang membuat saya dan lingkungan sekitar saya menjadi nyaman sehingga proses belajar itu akan membuat saya lebih berkembang lagi dengan tanpa membuat orang lain/lingkungan saya menjadi tidak nyaman. 6. Ceritakan pula penerapan yang Anda lakukan berdasarkan proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda. Berikan contoh situasi spesifik Sebagai seorang Kepala Sekolah, saya selalu berusaha untuk selalu meningkatkan kompetensi dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan selalu aktif dalam kegiatan MKKS Kabupaten bojonegoro. Beberapa pelatihan yang pernah saya ikuti adalah sebagai berikut: Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Asesmen Kompetensi Minimum Seri Pembelajaran Daring Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis Dalam Adaptasi Teknologi Bimtek Seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 untuk Guru (Angkatan 8) DIKLAT K13 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kab. Bojonegoro tahun 2013. Pelatihan Pembelajaran Berbasis Mind Maps yang diselenggarakan oleh UNTAG Surabaya tahun2013. DIKLAT Tingkat Nasional Pengembangan Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang diselenggarakan oleh Yayasan Beasiswa Tunas Bangsa tahun 2009. 7. Kapan waktu kejadiannya? Siapa saja yang menjadi bimbingan Anda saat itu dan apa hubungan Anda dengan yang Anda bimbing? Hal apa yang menjadi fokus saat itu? Apa yang memotivasi Anda melakukan bimbingan tersebut? Pada awal bulan September 2021 saya sebagai Kepala Sekolah melaksanakan Supervisi Akademik kepada guru- guru yang ada di sekolah saya. Dalam Supervisi Akademik ini saya fokus pada: Perangkat Pembelajaran Proses Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar Motivasi saya melakukan Supervisi Akademik ini adalah untuk peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru yang nantinya tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. 8. Upaya apa saja yang Anda lakukan dalam rangka memastikan pengembangan yang dilakukan orang-orang tersebut sesuai dengan tujuan yang telah disepakati? Persamaan dan perbedaan pendekatan apa yang Anda gunakan dalam rangka membimbing mereka? Untuk memastikan pengembangan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati saya merencanakan dan menindak lanjuti hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas supervisi kepada Guru. (Sahertian, 2008:46), menyatakan pendekatan yang diterapkan dalam memberi supervisi kepada guru-guru adalah pendekatan teknik dan perilaku supervisor berdasarkan data mengenai guru yang sebenarnya yang memerlukan pelayanan supervisi. 9. Ceritakan pula cara-cara yang Anda lakukan dalam memonitor perkembangan yang ditunjukkan masing- masing individu tersebut dari waktu ke waktu Untuk memonitor perkembangan guru-guru digunakan Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah instrument yang digunakan pada proses Penilaian Kinerja Guru (PKG). Dalam instrumen ini berisi format penilaian kinerja guru, lembar verifikasi penilaian hasil pengamatan dan lembar penilaian indikator kinerja guru. Instrumen ini dipakai dalam setiap pelaksanaan kegiatan supervisi akademik guru yang nantinya akan dipakai dalam memberikan umpan balik dan bahan perbandingan untuk pelaksanaan supervisi akademik berikutnya. Selain itu dari data yang diperoleh dari instrumen itu akan digunakan sebagai sumber bahan untuk membuat pemetaan kompetensi guru yang akan dijadikan dijadikan dasar untuk mengutus guru dalam mengikuti pelatihan/diklat untuk meningkatkan kompetensi. Kegiatan supervisi akademik guru ini akan dilakukan secara rutin dengan pembuatan jadwal yang akan ditentukan dalam rapat koordinasi yang melibatkan Kepala Sekolah dan seluruh guru, selain itu dalam rapat juga akan ditentukan tim supervisi yang dapat di isi oleh wakil sekolah, atau guru senior. Dengan tim yang dibentuk ini, maka akan terbentuk kolaborasi dan kaderisasi. Jika kepala sekolah berhalangan, maka kegiatan supervisi tidak akan terganggu. Bagaimana hasilnya? Berdasarkan jadwal yang telah disusun atau diprogramkan sebelumnya, semua guru telah mengikuti kegiatan supervisi yang dilaksanakan oleh kepala sekolah. Semua guru telah mengikuti kegiatan supervisi dengan nilai atau kategori minimal baik. Semua guru telah menyampaikan materi pembelajaran dengan baik. Kegiatan supervisi proses pembelajaran juga telah ditindaklanjuti. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu terkait dengan peserta didik? Adanya pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai aspek kehidupan salah satunya pendidikan. Pembelajaran yang awalnya tatap muka secara tiba-tiba tidak dapat dilakukan dan ini terjadi pada sekitrar bulan Maret 2020. Maka proses kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara jarak jauh. Proses pembelajaran secara daring/online ini adalah suatu hal yang baru bagi peserta didik kami sehingga harus menggunakan aplikasi yang menurut kami paling mudah digunakan oleh siswa. 10.Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami sudut pandang peserta didik sehingga mampu memahami dan menyelaraskan tindakan yang Anda lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka? Dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada awalnya sekolah kami menggunakan Whatsapp sebagai media pembelajaran jarak jauh. Saya yang pada waktu itu menjabat sebagai Wakil urusan peserta didik mendapat banyak keluhan dari siswa bahwa pembelajaran menggunakan whatsapp tidak efektif karena banyak materi dan tugas-tugas yang tidak terkoordinasi dengan baik. Setelah saya mencari informasi tentang aplikasi pembelajaran online, saya memilih untuk menggunakan Google Classroom sebagai sarana untuk PJJ karena aplikasi ini termasuk yang paling mudah untuk digunakan oleh peserta didik saya. Dengan aplikasi ini siswa hanya perlu mendownload aplikasi dan memasukkan alamat E-mail saja sehingga siswa tidak akan kesulitan dalam menggunakannya. 11.Bagaimana pula cara Anda memastikan keberhasilan pencapaian para peserta didik melalui kontribusi Anda terhadap mereka? Penggunaan aplikasi Google Classroom ini adalah sesuatu yang baru bagi peserta didik sehingga mereka membutuhkan bimbingan untuk menggunakannya. Setelah mendapat izin dari KEPSEK, saya mengundang siswa secara bergantian dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ke sekolah untuk saya jelaskan tentang Google Classroom. Banyak dari siswa yang tidak bisa memasukkan alamat E-mail dikarenakan mereka lupa password sehingga saya harus membuatkan E-mail yang baru supaya mereka dapat menggunakan Google Classroom. Bagaimana hasilnya? Setelah saya jelaskan tentang penggunaan aplikasi Google Classroom, para siswa menjadi lebih antusias dalam pembelajaran dan meskipun ada sedikit masalah dalam penggunaan aplikasi ini, para siswa tidak memerlukan waktu yang lama untuk dapat menggunakan aplikasi ini dengan lancar. Pembelajaran yang pada awalnya menggunakan aplikasi Whatsapp dan kemudian beralih menggunakan Google Classroom membuat siswa bisa lebih mengkoordinasi tugas-tugas mereka dan bisa berinteraksi secara pribadi dengan guru.