Anda di halaman 1dari 48

BUKU PANDUAN

BLOK 4

PERAWATAN PROSTODONTIK
CEKAT
3 SKS
4 MINGGU

GIGITIRUAN CEKAT
PROSTO-ENDODONTIK
PROSTO-ORAL MEDICINE
SKILLS LAB GTC PORSELEN

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS PROSTODONSIA


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
VISI
Pusat Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
Prostodonsia Unggulan di Wilayah
Indonesia Bagian Barat pada Tahun 2020
untuk Mendukung Pencapaian Visi
Universitas Sumatera Utara : University for
Industry

i
Misi
Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang berorientasi
kepada perkembangan Ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni
(IPTEKS) serta kebutuhan masyarakat dalam bidang prostodonsia
untuk menghasilkan Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia yang
memiliki sikap profesionalisme, penguasaan akademik tingkat
lanjut, ketrampilan klinik spesialistik di bidang prostodonsia dan
jiwa interprenership

Melaksanakan penelitian dalam bidang prostodonsia yang


berorientasi pada perkembangan IPTEKS serta kebutuhan
individu, lingkungan dan masyarakat berdasarkan evidence based
dentistry untuk menghasilkan penelitian yang diperlukan dalam
meningkatkan kualitas kompetensi spesialistik prostodonsia.

Melaksanakan pelayanan bidang spesialistik prostodontik kepada


individu, lingkungan, dan masyarakat dengan penegakan diagnosa,
rencana perawatan yang komprehensif melalui pendekatan inter
dan multidisipliner, melakukan perawatan di klinik dan kegiatan
laboratories secara terpadu

ii
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya
sehingga Buku Panduan Blok 4 untuk Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS)
Prostodonsia dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti
proses pemelajaran pada Program Studi PPDGS Prostodonsia. Metoda pembelajaran yang
digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas kuliah pakar, diskusi
kelompok, tugas kelompok, sidang pleno dan skill’s lab. Blok 4 yang membahas tentang
Perawatan Prostodontik Cekat dengan beban studi setara 3 sks terdiri dari 3 mata ajar terkait yang
dinilai terintegrasi satu sama lain, meliputi Gigitiruan Cekat I, Prosto-endodontik, Prosto-Oral
Medicine dan Skills Lab GTC metal Porselen
Akhirnya kami berharap agar buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan fasilitator.
Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku Panduan ini
di masa mendatang.

Ketua Blok 4
PPDGS PROSTODONSIA

Syafrinani,drg.,Sp.Pros (K)
19570831 198503 2 002

iii
TIM PENYUSUN

Ketua : Syafrinani, drg., Sp.Pros (K)


Sekretaris : Eddy Dahar, drg., M.Kes
Koordinator : Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros (K)

Anggota : 1. Prof Trimurni Abidin , drg., M.Kes.,Sp.KG (K)


2. Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM
3. Siti Wahyuni, drg., MDSc (Skills Lab)
4. Budi Santoso, AMTG (Skills Lab)
Tim Inti PPDGS:
5. Prof.Haslinda Z Tamin,drg.,M.Kes.Sp.Pros (K)

iv
DAFTAR ISI

Visi ……………………………………………………………………………………... i
Misi ……………………………………………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................... . iii
TIM PENYUSUN............................................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................... v
MATRIKS KOMPETENSI BLOK PERAWATAN PROSTODONTIK CEKAT … vi
BAB I INFORMASI UMUM..................................................................................... 1
A. Nama Blok............................................................................................. 1
B. Tujuan Blok........................................................................................... 1
C. Uraian Blok............................................................................................ 1
D. Metode Pembelajaran............................................................................ 2
E. Tata Tertib Akademik............................................................................ 2

BAB II MODUL......................................................................................................... 5
A. Pembagian Modul.................................................................................. 5
B. Topic Tree Modul................................................................................... 8
C. Skenario Modul....................................................................................... 10

BAB III EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN................ 20


A. Evaluasi untuk Menentukan Keberhasilan Belajar............................... 20
B. Bobot Penilaian...................................................................................... 20
C. Sistem Penilaian.................................................................................... 21
D. Perbaikan Nilai...................................................................................... 21

BAB IV DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 22

BAB V JADWAL KULIAH, DISKUSI KELOMPOK, SIDANG PLENO DAN


UJIAN MODUL ........................................................................................... 23

LAMPIRAN
1. Petunjuk Diskusi Kelompok.................................................................. 24
2. Lembar PenilaianDiskusi Kelompok ……………................................ 25
3. Petunjuk Pelaksanaan Presentasi …………………….. ........................ 27
4. Lembar Penilaian Presentasi ............................................................ 28
5. Tata Cara Penilaian Ujian Modul ………............................................. 29
6. PetunjukUjian Remedial ...................................................................... 30

v
STANDAR KOMPETENSI PPDGS PROSTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DOMAIN I : PROFESIONALISME
Dokter gigi spesialis-1 prostodonsia mampu melakukan praktek dengan menunjukkan komitmen untuk
memberikan pelayanan yang terbaik serta tangggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan.
Ilmu-ilmu Terkait Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang

1. Etika dan hukum yang relevan.


1.1 Menerapkan etika kedokteran gigi serta 1.1.1 Mampu menjadi panutan dalam segi
1. Bioetika dan Hukum
Kesehatan hukum yang berkaitan dengan praktik KG professionalism maupun perilakunya di
2. Psikologi Kedokteran gigi
Terapan secara professional. masyarakat. (C4,P4,A4)
3. Falsafah ilmu
1.1.2 Mampu menjiwai etika profesi dan
4. Manajemen Rumah Sakit
menerapkannya dalam melaksanakan
praktik profesinya. (C4,P4,A4)
1.1.3 Mampu memberikan pelayanan terbaik
dengan integritas tinggi sesuai etika dan
hukum. (C5,P5,A5)
1.1.4 Mampu memahami masalah-masalah
etika dan hukum yang berkaitan dengan
penyelenggaraan praktik kedokteran gigi.
(C4,P4,A4)

vi
PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU

1.2 Melakukan pelayanan secara professional 1.2.1 Mampu memberikan pelayanan spe-
1. Bioetika dan Hukum
Kesehatan sesuai dengan kode etik. sialis prostodonsia yang manusiawi dan
2. Psikologi Kedokteran
Terapan komprehensif. (C3, P5, A4)
3. Komunikasi
1.2.2 Mampu menjaga hubungan terbuka dan
jujur serta saling menghargai pasien. (C5,
P5, A5)
1. Bioetika dan Hukum 1.3 Memahami masalah-masalah yang 1.3.1 Mampu memahami peraturan dan
Kesehatan berhubungan dengan hukum yang berkaitan perundang-undangan yang berlaku di
2. Manajemen Rumah dengan praktik KG Indonesia yang berkaitan dengan praktik
Sakit profesi prostodonsia.
(C5, P4, A4)
1.3.2 Mampu memanfaatkan peran organisasi
profesi dalam hal menghadapi masalah
yang berkaitan dengan hukum atau
adanya perselisihan dengan pasien,
masyarakat atau teman sejawat.
(C5, P4, A4)

vii
2.Komunikasi Efektif dan
Efisien

1. Psikologi Kedokteran 2.1 Melakukan Komunikasi, informasi dan 2.1.1 Mampu berdialog dengan pasien dalam
Gigi Terapan
2. Komunikasi edukasi secara efektif dan bertanggung jawab kedudukan yang setara.
3. Bioetika dan Hukum baik secara lisan maupun tertulis kepada (C4,P4,A3)
Kesehatan
4. Manajemen Rumah Sakit pasien, keluarga atau pendamping pasien 2.1.2 Mampu bersikap empati terhadap pasien
serta masyarakat, teman sejawat dan profesi yang berhubungan dengan keluhan
kesehatan lain yang terkait. kesehatan gigi dan mulut.
(C3,P4,A3)
2.1.3 Mampu menuliskan surat rujukan kepada
sejawat dan atau penyelenggara
kesehatan lain jika diperlukan sesuai
dengan SOP yang berlaku. (C5,P4,A4)
2.1.4 Mampu berkomunikasi dengan sejawat
seprofesi, maupun profesi kesehatan lain
tentang hal yang berkaitan dengan
pasien atau relevan dengan ilmu
prostodonsia. (C5,P4,A4)

vii
PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU

3.Manajemen Informasi dan


Berfikir Kritis

1. Evidence Base Dentistry 3.1 Menggunakan berbagai sumber informasi yang 3.1.1 Mampu menggunakan berbagai sumber
berhubungan dengan prostodonsia informasi ilmiah tentang ilmu prostodonsia atau
yang relevan untuk sarana belajar sepanjang
hayat. (C5,P5,A4)
1. Filsafat Ilmu 3.2 Mengelola informasi kesehatan secara ilmiah, 3.2.1 Menyusun karya ilmiah sesuai dengan konsep,
2. Metodologi Penelitian efektif, sistematis dan komprehensif teori dan kaidah penulisan ilmiah. (C5,P5,A4)
3.2.2 Mampu menyajikan karya ilmiah keseha -tan
secara lisan dan tertulis (C5,P5,A4)
1. Filsafat Ilmu 3.3 Berpikir kritis dan alternatif dalam mengambil 3.3.1 Melaksanakan cara berpikir secara kritis dan
2. Metodologi Penelitian keputusan alternative, bernalar dalam mengambil
3. Biostatistik keputusan yang benar. (C3,P3,A2)
1. Evidence Base Dentistry 3.4 Menggunakan pendekatan evidence based 3.4.1 Mampu menapis sumber rujukan yang sahih
dentistry dalam pengelolaan kesehatan gigi dan untuk peningkatan kualitas pelayanan.
mulut individu di masyarakat. (C4,P4,A4)
3.4.2 Mampu menerapkan informasi kesehatan
secara professional untuk kepentingan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan gigi
dan mulut berdasarkan pendekatan evidence
based dentistry. (C4,P5,A4)

viii
4.Memahami Hubungan
SosioKultural antara
Dokter,Pasien dan
Masyarakat
1. Manajemen Rumah 4.1 Mengelola dan menghargai pasien dengan 4.1.1 Mampu menerapkan cara berkomuni- kasi
Sakit perbedaan social, ekonomi, dan budaya. secara personal, masyarakat dan lintas
2. Filsafat Ilmu budaya. (C3,P4,A4)
3. Psikology 4.1.2 Mampu bekerjasama dengan pihak terkait
4. Komunikasi untuk menunjang peningkatan kualitas
pelayanan. (C3,P4,A4)

4.2 Mengelola masalah kesehatan gigi dan mulut di 4.2.1 Mampu mengevaluasi hubungan sosiokultural
masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan dan penyakit / kelainan pada pasien,
serta pengaruhnya pada perawatan
Prostodontik, tanpa membedakan
prostodontik yang akan diberikan (C5, P5, A5)
keanekaragaman sosial, ekonomi, budaya,
agama, dll 4.2.2 Mampu memilih pendekatan yang efisien
dalam mengelola masalah kesehatan gigi &
mulut, khususnya prostodontik, dengan
memperhatikan perbedaan tingkat sosial,
ekonomi, budaya, agama, dll (C4, P4, A4)

ix
PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU

DOMAIN II : PENGUASAAN AKADEMIK TINGKAT LANJUT


Dokter gigi spesialis mampu memahami ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang relevan dan
kedokteran gigi tingkat lanjut di bidang prostodonsia.

Ilmu-ilmu Terkait Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang

1. Penguasaan Ilmu Kedokteran Dasar dan Ilmu Dasar Lain


1. Anatomi Terapan 1.1 Menguasai ilmu pengetahuan biomedik yang 1.1.1 Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik
2. Faal Terapan relevan dengan bidang prostodonsia cekat yang relevan dengan bidang prostodonsi,
3. Imunologi terapan menetapkan prognosis dan merencanakan
tindakan medis spesialis prostodonsia
cekat. (C4,P4,A4)
1.1.2 Mampu menghubungkan morfologi
makroskopis, mikroskopis dan topo- grafi
organ, jaringan penyusun system tubuh
manusia secara terpadu, sebagai landasan
pengetahuan untuk diagnosis, prognosis
dan merencana- kan tindakan medis
kedokteran gigi.
(C4,P5,A4)

x
1.1.3 Mampu memahami dan menerapkan
prinsip sterilisasi dan desinfeksi
(C4,P4,A4)

2.Ilmu Kedokteran Gigi Klinik

2.1 Memahami ilmu 2.1.1 Mampu mengintegrasikan kedokteran Mampu memahami manfaat ilmu penyakit
kedokteran Gigi klinik gigi klinik yang relevan dengan bidang mulut dan endodontik untuk menunjang
yang relevan dengan prostodonsia sebagai sumber keilmuan penegakan diagnosis dan rencana perawatan
bidang prostodonsia dan berbagai data penunjang untuk medis kedokteran gigi.
yang meliputi : pertimbangan dalam merencakan (C4,P4,A4)
1. Penyakit Mulut tindakan medis kedokteran gigi.
2. Endodontik (C6,P4,A4)
2.1.2 Mampu memahami kelainan penyakit
sistemik yang bermanifestasi di rongga
mulut(C4,P4,A4)
2.1.3 Mampu memahami perawatan
endodontik dan bedah endodontik
sebagai persiapan perawatan
prostodontik

xi
PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU

3.Ilmu Kedokteran Gigi Dasar


1. Ilmu Material Kedokteran 3.1 Memahami prinsip-prinsip Ilmu Kedokteran 3.1.1 Mampu mengintegrasikan ilmu
Gigi Spesifik Gigi dasar untuk menunjang ketrampilan kedokteran gigi dasar yang relevan dengan
spesialistik dalam penelitian dibidang bidang prostodonsia sebagai sumber keilmuan
prostodonsia cekat untuk menunjang keterampilan spesialistik.

DOMAIN III : KETERAMPILAN KLINIK SPESIALISTIK


Dokter gigi dengan keahlian tingkat lanjut di bidang spesialisasi prostodonsia, mampu melakukan pelayanan
spesialistik sesuai bidangnya.
Ilmu Terkait Kompetensi Utama Kompetensi Penunjang
1. Paradigma Sehat secara Holistik melalui Pendekatan Multidimensional
1. Bioetika dan Hukum 1.1 Seorang dokter gigi spesialis prostodonsia 1.1.1 Mampu menerapkan ilmu prostodonsia
Kesehatan harus menerapkan paradigm sehat secara cekat dan mengaplikasikannya kepada
2. Filsafat ilmu holistic dan menerap kan pendekatan multi pasien. (C3,P5,A4)
3. Evidence Base dimensional dalam penatalaksanaan pasien. 1.1.2 Mampu menerapkan etika dan peraturan
Dentistry perundangan mengenai perawatan dan
penyalanan prostodonsia cekat pada
pasien.
(C4, P4, A4)

xii
2. Dianosis dan Prognosis
1. Anatomi terapan 2.1 Melakukan perawatan maksilofasial 2.1.1 Mampu menentukan pemeriksaan dan
2. Faal Terapan khususnya perawatan prostodontik cekat penerapan teknologi dibidang
3. Imunologi terapan sesuai dengan indikasi kasus spesialistik dan prostodontik cekat sesuai dengan indikasi
4. Gnatologi/logopedi penerapan teknologi dibidang kedokteran gigi. kasus. (C5,P4,A4)
5. Prosto-Endo 2.1.2 Mampu menentukan pemeriksaan
6. Prosto-OM lanjutan untuk diagnosis banding atau
indikasi penyakit / kelainan maksilofasial
(C5,P5,A4)
3 Rencana Perawatan.
1. GTC I/II 3.1 Merencanakan dan menetapkan terapi yang 3.1.1 Mampu menentukan rencana terapi
rasional sesuai kasus perawatan prostodontik berdasarkan diagnosis (C6,P5,A5)
cekat 3.1.2 Mampu menentukan desain gigitiruan
cekat sesuai kondisi pasien

4. Penatalaksanaan kasus bidang prostodontik.


1. GTC I/II 4.1 Menerapkan penatalaksanaan kasus 4.1.1 Mampu menerapkan pendekatan
spesialistik dibidang prostodontik cekat multidimensional dalam penatalaksanaan
pasien gigitiruan cekat (C5,P5,A4)
4.1.2 Mampu menerapkan
prinsip,konsep,praktek dalam

xiii
PPDGS Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi USU

pelaksanaan pasien gigitiruan cekat


(C5,P5,A4)
5. Bekerja dalam tim penatalaksanaan terpadu
1. GTC I/II 5.1 Bekerja dalam tim penatalaksanaan terpadu 5.1.1. Mampu membuat analisis dengan cermat
pada kasus multidisiplin dan benar pada kasus-kasus serta dapat
menjelaskan kepada teman sejawat tim
work maupun pasien. (C6,P4,A5)
5.1.2 Mampu melakukan keterampilan klinik
prostodonsi kepada sejawat maupun
stake holder yang membutuhkan. (C6
P5,A5)

6. Komunikasi kasus klinik spesialistik pada kasus-kasus profesional


6.1 Melakukan Join Conference 6.1.1 Mampu mengkomunikasikan hasil
1.GTC I/II evaluasi perawatan prostodonsia cekat
konvensional, maupun yang kompleks
dengan pihak yang membutuhkan.
(C5 P5,A4)

xiv
BAB I
INFORMASI UMUM

TUGAS PERSIAPAN : Sebelum mengikuti kegiatan proses


pemelajaran Blok 4 peserta didik diharuskan memahami standard
kompetensi dokter gigi dalam bidang ilmu gigitiruan cekat, ilmu
penyakit mulut dan ilmu endodontik

A. NAMA BLOK: PERAWATAN PROSTODONTIK CEKAT

B. TUJUAN BLOK:
1. Mampu menganalisis dan menerapkan prinsip-prinsip perawatan prostodontik
cekat.
2. Mampu memahami hubungan penyakit mulut dengan perawatan prostodontik.
3. Mampu memahami prinsip-prinsip perawatan endodontik sebagai persiapan
perawatan prostodontik.
4. Mampu menganalisis dan menerapkan desain gigitiruan cekat dan prosedur
pembuatan gigitiruan metal porselen dalam perawatan prostodontik cekat.

C. URAIAN BLOK:
Pada blok ini peserta didik akan mempelajari tentang klasifikasi Gigitiruan cekat
(GTC), prinsip dasar perawatan gigitiruan cekat, faktor-faktor yang
dipertimbangkan pada perawatan , penerapan perkembangan Iptek kedokteran
gigi , bahan dan alat mutakhir untuk pembuatan GTC , prosedur klinik dan
laboratorium pembuatan gigitiruan cekat metal porselen , prinsip preparasi gigi
dan konstruksi gigitiruan cekat kasus komplek ( Multiple abutment, abutment
tidak sejajar dan abutment pendek ) serta prinsip preparasi dan konstruksi
gigitiruan all ceramic.
Selanjutnya peserta didik akan mempelajari mengenai hubungan Penyakit Mulut
dengan perawatan Prostodontik, Lesi di dalam mulut : infeksi, trauma,
premalignancy, Lidah : atrofi, glassodynia / glassopyrosis, lesi pada lidah,
xerostomia, alergi. Manifestasi kelainan sistemik di rongga mulut dalam
hubungan dengan perawatan prostodontik.
Pada blok ini peserta didik juga akan mendapat pelajaran tentang teknik preparasi
dan pengisian saluran akar sebagai persiapan pembuatan gigitiruan cekat serta
penyembuhan jaringan periapikal setelah perawatan bedah endodontik sebagai
persiapan perawatan prostetik / rehabilitatif. Penyembuhan jaringan apikal setelah

PPDGS Prostodonsia... 1
perawatan endodontik. Perawatan bedah endodontik sebagai persiapan perawatan
prostodontik.
Akhir dari blok ini, peserta didik akan melakukan skills lab pembuatan jembatan
metal porselen di laboratorium (Desain preparasi,pembuatan coping ,casting ,
aplikasi dan pembakaran porselen)

D. METODE PEMBELAJARAN:

1. Kuliah Pakar
2. Diskusi Kelompok (Collaborative Learning)
3. Tugas Kelompok
4. Sidang Pleno
5. Skills Lab

E. TATA TERTIB AKADEMIK


1. Tata Tertib Kuliah/ Diskusi
a. Peserta didik hadir dalam ruang kuliah atau diskusi sebelum kuliah/ diskusi
dimulai dan tidak diperkenankan meninggalkan ruang kuliah/ diskusi
sebelum kuliah/ diskusi selesai, tanpa seijin fasilitator/ instruktur.
b. Peserta didik wajib memelihara ketertiban dalam ruang kuliah/ diskusi.
c. Kegiatan kuliah/ diskusi diikuti oleh peserta didik yang kehadirannya dicatat
dalam daftar hadir.
d. Batas minimal kehadiran kuliah/diskusi untuk diijinkan mengikuti ujian
adalah 80% atau maksimal tidak hadir 20% dari jumlah total pertemuan
dalam tiap blok.
e. Di dalam ruang kuliah/diskusi dilarang merokok, makan atau kegiatan
serupa lainnya.
f. Peserta didik diharuskan memelihara peralatan yang ada di ruang kuliah/
diskusi.

2. Tata tertib Sidang Pleno


a. Setiap peserta didik diwajibkan mengikuti semua kegiatan sidang pleno
b. Peserta didik sudah hadir di ruangan pada waktu yang ditentukan. Bagi yang
terlambat lebih dari 10 menit tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan sidang
pleno.

PPDGS Prostodonsia... 2
c. Peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan sidang pleno karena sakit harus
menunjukkan surat keterangan dokter yang merawat kepada koordinator
pendidikan melalui sub bagian administrasi pendidikan.
d. Setiap kelompok peserta didik diwajibkan mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya pada waktu sidang pleno diikuti dengan sesi tanya jawab.
e. Selama kegiatan siding pleno dilarang merokok, makan dan melakukan
kegiatan serupa lainnya.
f. Selesai kegiatan, ruangan harus dijaga tetap dalam keadaan bersih dan rapi
serta sampah dibuang pada tempatnya.

3. Tata Tertib Ujian


a. Setiap peserta didik harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat
mengikuti ujian modul pada waktu yang telah ditentukan.
b. Peserta didik yang tidak mengikuti ujian karena sakit, atau alasan lain yang
dapat diterima, harus melapor paling lambat dua hari setelah hari ujian
kepada KPS Prostodonsia melalui ketua blok dan menyerahkan surat
keterangan sakit dari dokter/ rumah sakit atau pihak yang berwenang.
c. Pelaksanaan ujian susulan akan ditetapkan oleh KPS Prostodonsia
berkoordinasi dengan TKP Spesialis-S2/S3 dan dilakukan oleh Tim Blok.

4. Evaluasi kehadiran Perkuliahan dan Diskusi Kelompok


4.1 Kehadiran Perkuliahan
a. Peserta didik yang tidak menghadiri kuliah minimal 80% dari total
pertemuan diberi sanksi dengan membuat tugas paper sebanyak topik yang
tidak dihadirinya.
b. Paper diserahkan paling lambat 1 minggu setelah ujian modul dilaksanakan.
Bila tugas tidak terkumpul pada hari yang telah ditetapkan maka ujian tidak
diperiksa dan peserta didik harus mengulang ujian pada semester yang sama
di tahun berikutnya. Tugas paper harus tetap disiapkan dan diserahkan
kepada ketua/ sekretaris blok.

4.2 Kehadiran Diskusi Kelompok/Sidang Pleno


a. Peserta didik wajib menghadiri diskusi kelompok dan sidang pleno, kecuali
dalam keadaan sakit pada saat pelaksanaan diskusi kelompok/sidang pleno.

PPDGS Prostodonsia... 3
b. Apabila peserta didik tidak hadir tanpa alasan yang jelas maka tidak ada
penilaian untuk diskusi kelompok/sidang pleno terhadap peserta didik
tersebut.
4. Tata Tertib Skil´ls Lab
a. Setiap peserta didik diwajibkan mengikuti semua kegiatan skill´s lab
b. Peserta didik sudah hadir di ruangan pada waktu yang ditentukan. Bagi yang
terlambat lebih dari 10 menit tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan skill´s
lab
c. Peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan skills lab karena sakit harus
menunjukkan surat keterangan dokter yang merawat kepada kordinator
pendidikan melalui sub bagian administrasi pendidikan.
d. Selama kegiatan skills lab dilarang merokok, makan dan melakukan
kegiatan serupa lainnya
e. Selesai kegiatan, ruangan harus dijaga tetap dalam keadaan bersih dan rapi
serta sampah dibuang pada tempatnya.

PPDGS Prostodonsia... 4
BAB II
MODUL

A. PEMBAGIAN MODUL
BLOK 4. Perawatan Prostodontik cekat terdiri atas 4 modul sebagai berikut:
Modul 1 : Perawatan gigitiruan cekat
Modul 2 : Perawatan bedah endodontik sebagai persiapan perawatan
prostodontik
Modul 3 : Hubungan Ilmu Penyakit Mulut dengan Prostodontik
Modul 4 : Preparasi dan pembuatan gigitiruan jembatan metal porselen

MODUL 1. Perawatan gigitiruan cekat


A. Tujuan Terminal Modul.
Pada akhir modul ini, peserta didik mampu menganalisis dan menerapkan perawatan
gigitiruan cekat
B. Tujuan khusus modul :
Pada akhir modul peserta didik mampu menganalisis dan menerapkan :
1 .Klasifikasi Gigitiruan Cekat
2 Prinsip – prinsip dasar perawatan
3 Komponen gigitiruan Jembatan
4 Faktor-faktor yang dipertimbangkan pada perawatan gigitiruan cekat
5 Perkembangan Iptek kedokteran gigi , bahan dan alat mutakhir untuk pembuatan
GTC , prosedur klinik dan laboratorium pembuatan gigitiruan cekat metal
porselen
6 Prinsip preparasi gigi dan konstruksi gigitiruan cekat kasus komplek ( Multiple
abutment, abutment tidak sejajar dan abutment pendek ) serta gigitiruan all
ceramic.

5
MODUL 2. Perawatan endodontik sebagai persiapan perawatan prostodontik
A. Tujuan Terminal Modul
Pada akhir modul ini peserta didik mampu memahami teknik preparasi gigi vital
untuk persiapan pilar gigi tiruan cekat dengan tetap menjaga vitalitas jaringan pulpa,
persiapan gigi pasca perawatan endodontik untuk pemasangan post-core sebagai
persiapan gigi tiruan cekat dan penyembuhan jaringan periapikal setelah perawatan
bedah endo sebagai persiapan perawatan prostetik/rehabilitative.

B. Tujuan Khusus Modul


Menjelaskan beberapa aspek tentang persiapan gigi yang akan menjadi pilar gigi
tiruan cekat dalam perawatan prostetik/rehabilitative, yaitu :
1. Pentingnya menjaga vitalitas gigi yang akan menjadi pilar gigi tiruan cekat
2. Pemilihan post sesuai indikasi
3. Pembuatan core
4. Fracture resistance dentin gigi pasca perawatan endo dan pemasangan post
5. Penyembuhan jaringan periapikal setelah perawatan bedah endo sebagai persiapan
pemasangan gigi tiruan cekat
6. Persiapan gigi setelah bedah endo-perio (hemisection) untuk pemasangan gigi
tiruan cekat

C. Topik Kuliah
• Kuliah dilakukan setelah tutorial/diskusi kelompok yang dipersiapkan dalam tiga
skenario
• Tutorial/diskusi kelompok dilakukan pada hari Rabu/tanggal 13 Januari dan 20
Januari 2016
• Kuliah dilakukan dengan meihat kebutuhan peserta didik dalam pemahaman
prosto-endo yaitu pada hari Rabu/tanggal 6 Januari 2016
• Waktu tutorial dan kuliah mini/kuliah pakar adalah 2 x 50 menit
• Topik kuliah yang diberikan adalah :
1. Pulpo-dentinal kompleks,pemahaman tentang struktur dentin dan jaringan
pulpa dalam persiapan gigi vital untuk gigi tiruan cekat
2. Persiapan gigi untuk gigi tiruan cekat pada gigi-gigi pasca perawatan
endodontik/non vital teeth
3. Macam-macam/tipe post, indikasi dan kontra indikasi
4. Teknik persiapan ruang pulpa/saluran akar untuk penempatan post, teknik
pembuangan gutta-percha, teknik sementasi post dan pembuatan core
6
5. Bedah endodontic sebagai persiapan gigi tiruan cekat dan penyembuhan
jaringan periapikal.

MODUL 3. HUBUNGAN PROSTODONTIK DENGAN PENYAKIT MULUT


A. Tujuan Terminal Modul
Mampu memahami hubungan penyakit mulut dengan prostodontik
B. Tujuan khusus Modul :
Pada akhir modul diharapkan peserta didik mampu ;
1. Memahami pengaruh Penyakit Mulut terhadap Perawatan Prostodontik
2. Menanggulangi penyakit mulut akibat perawatan prostodontik
3. Melakukan perawatan prostodonsia pada pasien kompromis medis

MODUL 4. SKILL´S LAB PEMBUATAN GIGITIRUAN METAL PORSELEN


A. Tujuan Terminal Modul
Mampu menganalisis dan menerapkan prinsip preparasi dan prosedur pembuatan
gigitiruan Jembatan metal porselen.
C. Tujuan khusus Modul :
Pada akhir Skill´ s Lab diharapkan peserta didik mampu menganalisis dan
melakukan :
1. Preparasi gigi
2. Pencetakan dan pengisian
3. Pembuatan removable die
4. Wax Up coping
5. Investing dan casting
6. Aplikasi dan pembakaran porselen

D. Metoda
1. Praktek / Latihan mandiri
2. Presentrasi
3. Demo/video
E. Tempat
1. Unit UJI Laboratorium Dental FKG USU
2. Laboratorium Multi purpose FKG USU

7
B. TOPIC TREE

PERAWATAN PROSTODONTIK CEKAT

MODUL 1 MODUL 2
Gigitiruan cekat 1 Prosto-Endodontik

1.Klasifikasi Gigitiruan Cekat


2.Prinsip – prinsip dasar perawatan 1.Teknik preparasi dan pengisian saluran
3. Komponen gigitiruan Jembatan akar sebagai persiapan pembuatan
gigitiruan
4.Faktor-faktor yang dipertimbangkan pada 2.Penyembuhan jaringan apikal setelah
perawatan gigitiruan cekat perawatan bedah endodontik sebagai
persiapan perawatan prostodonsia
5.Perkembangan Iptek kedokteran gigi , bahan dan
alat mutakhir untuk pembuatan GTC , prosedur
klinik dan laboratorium pembuatan gigitiruan
cekat metal porselen

MODUL 4
MODUL 3
Preparasi dan Pembuatan gigitiruan
Prosto-Oral Medicine
jembatan metal porselen

1. Memahami pengaruh Penyakit Mulut 1. Preparasi gigi


terhadap Perawatan Prostodontik 2. Pencetakan dan pengisian
2. Menanggulangi penyakit mulut akibat 3. Pembuatan removable die
perawatan prostodontik 4. Wax Up coping
3. Melakukan perawatan prostodonsia 5. Investing dan casting
pada pasien kompromis medis 6. Aplikasi dan pembakaran
porselen

8
TOPIC TREE PROSTO-ENDO

Prosto - Endo

Modul
Modul 2.11 Modul 2.2 Modul 2.3
Persiapan gigi untuk Persiapan gigi untuk Bedah endo sebagai
restorasi cekat pada restorasi cekat pada persiapan prosto
gigi vital gigi post endo/non cekat
vital; teeth

Pulp dentinal Macam-macam post Macam-macam bedah


kompleks endo dalam hubungan
dengan prosto cekat

Teknik persiapan
ruang pulpa untuk
penempatan post

Teknik pengisian Teknik sementasi /


saluran akar dan cara pemasangan post dan
pembuangan gutta pembuatan core
pecha

9
C. SKENARIO MODUL
1. Jumlah pemicu dalam blok/permodul dan nama pemicu.
Blok 4 mempunyai 1 tugas dan 4 pemicu yaitu sebagai berikut:
Tugas 1 : Persiapan ku
Pemicu 1 : Gigitiruan yang cantik
Pemicu 2 : Gigitiruan yang kuat
Pemicu 3 : Sakit setelah pakai gigi palsu
Pemicu 4 : Ingin gigi palsu baru

2. Pemicu dan learning issues :


Tugas 1
Nama Tugas : Persiapanku
Penyusun : Syafrinani, drg.,Sp.Pros (K)
Hari/Tanggal : 04 Januari 2017
Jam : 08.00 – 10.00 WIB
Tugas : 1. Klasifikasi dan Kuantifikasi kan Critical Point yang ada pada
Principles,Consepts and Practices Fixed Partial Dentures (Academy of
Prosthodontics 1994 ) berdasarkan kelompok masing-masing
2. Setiap peserta didik mampu mengnalisis critical point sesuai dengan
tugas yang diberikan

Produk : Bahan presentasi dalam bentuk power point hasil Klasififikasi dan
kwantifikasi dari critical point yang ditetapkan
Tutorial 1 :
- Masing-masing peserta didik mempresentasikan tugas yang diberikan 10-15
menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh peserta didik lainnya (10-15
menit)
- Pada akhir siding pleno akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber
(10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman ole setiap peserta
didik dan dikumpulkan paling lambat seminggu setelah jadwal diskusi.
Bobot penilaian : Laporan diskusi kelompok sebesar 25 % dari nilai total
Sumber pemelajaran :
- Text book Contemporary fixed prosthodontics
- Journal of Prosthetic Dentistry
- Journal Prosthodontology
Learning Issue
1. Perawatan dengan Prostodontik Cekat
2. Prosedur pembuatan Gigitiruan Jembatan Metal Porselen
3. Principles, consepts and Practice Fixed Partial Dentures (Academy of
Prosthodontics- 1994)

10
Pemicu 1
Nama pemicu : Gigitiruan yang cantik
Penyusun : Syafrinani, drg.,Sp.Pros (K)
Hari/Tanggal : 11 Januari 2017
Jam : 08.00 – 11.55 WIB
Seorang pasien perempuan, berusia 40 tahun dengan profesi karyawati sebuah Bank
Swasta datang ke Klinik Prostodonsia dengan keluhan ingin dibuatkan gigitiruan yang
bagus tidak dilepas dan tidak nampak palsu pada gigi depannya. Keadaan umum pasien
baik
Dari hasil pemeriksaan terlihat :

1. Gigi 2 2 sudah dicabut 3 bulan yang lalu dan sudah dibuatkan GTSL akrilik
2. Gigi 1 1 tambalan klas III komposit
3. Regio anterior bawah terdapat kalkulus subgingival
4. Gigi 3 sedikit mesiolabio torsiversi
5. Oklusi normal

Produk :
1. Berdasarkan data diatas sebutkan sedikitnya 5 (lima) faktor yang menjadi
pertimbangan bahwa kasus tersebut dapat dibuatkan GTC
2. Jelaskan perawatan pendahuluan yang akan dilakukan
3. Sebutkan jenis GTC yang direncanakan untuk kasus tersebut dan gigi mana yang
digunakan sebagai gigi penyangga, jelaskan alasannya
4. Sebutkan jenis retainer untuk GTC tersebut
5. Sebutkan tipe akhiran servikal preparasi pada kasus tersebut, jelaskan alasannya
6. Sebutkan tipe dasar pontik yang cocok untuk kasus tersebut, jelaskan alasannya
7. Perlukah dibuatkan GTC sementara.Jelaskan alasannya
Sidang Pleno :
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10 –
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10 – 15
menit)
- Pada akhir sidang pleno akan ada (rangkuman ) dari nara sumber (10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat seminggu setelah jadwal diskusi
Bobot Penilaian : laporan diskusi kelompok sebesar 25 % dari nilai total
Sumber Pemelajaran :
- Text book Contemporary fixed prosthodontics
- Journal of Prosthetic Dentistry
- Journal Prosthodontology
Learning Issue
1. Tipe-tipe GTC
2. Prinsip desain GTC
3. Komponen GTC
4. Faktor- faktor yang harus dipertimbangkan untuk pembuatan GTC

11
Pemicu 2
Nama pemicu : Gigitiruan yang kuat
Penyusun : Syafrinani, drg.,Sp.Pros (K)
Hari/Tanggal : 18 Januari 2017
Jam : 08.00 – 11.55 WIB
Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke Klinik Prostodonsia dengan keluhan
ingin dibuatkan gigitiruan yang bagus dan kuat pada gigi belakangnya. Pasien tidak ingin
dibuatkan gigitiruan lepasan.Keadaan umum pasien baik
Dari hasil pemeriksaan terlihat :
1. Gigi 4 6 sudah dicabut 5 tahun yang lalu

2. Gigi 7 miring kemesial >25º masih vital dan ada karies di oklusal

3. Gigi 5 miring ke distal ± 25 º karies profunda

4. Dari hasil foto periapikal tidak ada kelainan

5. Gigi 5 6 7 ada tambalan amalgam dan mengalami elongasi ± 2 mm

6. Regio anterior bawah terdapat kalkulus subgingival


Produk :
1 Jelaskan perawatan pendahuluan yang akan dilakukan
2 Sebutkan jenis GTC yang direncanakan untuk kasus tersebut dan gigi mana yang
digunakan sebagai gigi penyangga, jelaskan alasannya
3 Sebutkan jenis retainer untuk GTC tersebut
4 Sebutkan tipe akhiran servikal preparasi pada kasus tersebut, jelaskan alasannya
5 Sebutkan tipe dasar pontik yang cocok untuk kasus tersebut, jelaskan alasannya
Sidang Pleno :
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10 –
15 menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10 – 15
menit)
- Pada akhir sidang pleno akan ada (rangkuman ) dari nara sumber (10-15 menit)
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat seminggu setelah jadwal diskusi
Bobot Penilaian : laporan diskusi kelompok sebesar 25 % dari nilai total
Sumber Pemelajaran :
- Text book Contemporary fixed prosthodontics
- Journal of Prosthetic Dentistry
- Journal Prosthodontology
- Text book Endodontics
Learning Issue
1. Tipe-tipe GTC
2. Prinsip desain GTC
3. Komponen GTC
4. Faktor- faktor yang harus dipertimbangkan untuk pembuatan GTC
5. Pertimbangan Endodontik sebagai persiapan perawatan prostodontik

12
Pemicu 3
Nama Pemicu : Sakit setelah pakai gigi palsu
Penyusun : drg. Sayuti Hasibuan, Sp. PM
Tanggal : 12 Januari 2017
Jam : 09.00-11.00 WIB
Seorang pasien, wanita, usia 60 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan
sakit pada gusi di rahang atas. Dari anamnesis diketahui bahwa rasa sakit tersebut
sudah terjadi lebih kurang 2 minggu, pasien belum mengobati rasa sakit tersebut.
Pasien mengatakan bahwa dia baru saja memakai gigi palsu untuk menggantikan
seluruh giginya yang telah ompong. Gigi palsu tersebut dibuatnya di tukang gigi.
Pemeriksaan ekstra oral tidak dijumpai kelainan. Pada pemeriksaan intra oral terlihat
pasien memakai gigi tiruan penuh pada rahang atas dan bawah. Pada daerah
vestibulum setentang gigi 13,14 dan 15 terlihat ulser yang ditutupi oleh jaringan
hiperplastik yang lunak dan sedikit berdarah
Produk:
Diskusikan kasus diatas dan buat laporan kelompok mengenai :
1. Jelaskan diagnosis kasus diatas!
2. Jelaskan penyebab kasus diatas!
3. Perlukah dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap kasus diatas? Jika
perlu pemeriksaan apa? Jelaskan alasan saudara!
4. Bagaimanakah tatalaksana kasus diatas?
Laporan akan dipresentasikan.

Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan
dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya Pada akhir sidang pleno,
akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber .
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat seminggu setelah jadwal diskusi.
Bobot Penilaian: ...........................................

Sumber pembelajaran:
- Text Book Ilmu Penyakit Mulut, Ilmu Penyakit Dalam
- Jurnal-jurnal Kedokteran Gigi.
Learning issue :
1. Kelainan jaringan lunak mulut akibat pemakaian gigi tiruan.

13
I
Pemicu 4
Nama Pemicu : Ingin gigi palsu baru
Penyusun : drg. Sayuti Hasibuan, Sp. PM
Tanggal : 19 Januari 2017
Jam : 09.00-11.00 WIB
Seorang pasien, laki-laki, usia 45 tahun datang ke praktek dokter gigi ingin dibuatkan
gigi palsu. Dari anamneses diperoleh bahwa 1,5 tahun yang lalu, satu gigi depannya
dicabut karena sudah rusak dan kemudian dibuatkan gigi palsu lepasan. Akhir-akhir
ini dia merasa tidak nyaman memakai gigi palsu tersebut karena memakai pelat,
sehingga ingin diganti dengan gigi palsu yang tidak menggunakan pelat. Pasien
mengatakan bahwa 1 tahun yang lalu dia didiagnosa menderita penyakit jantung
koroner dan sampai saat ini rutin mengonsumsi obat yang diberi oleh dokter untuk
merawat penyakitnya tersebut. Pasien juga mengatakan tekanan darahnya sekitar
150/90 mmHg. Pada pemeriksaan ekstra oral tidak dijumpai kelainan apapun. Pada
pemeriksaan intra oral diketahui bahwa pasien menggunakan gigi tiruan lepasan
akrilik yang menggantikan gigi 21. Pelat akrilik gigi tiruan tersebut menutupi palatum
durum. Gigi geligi yang lain tidak dijumpai kelainan, kebersihan mulut sedang.
Produk:
Diskusikan kasus diatas dan buat laporan kelompok mengenai :
1. Jelaskan gambaran klinis penyakit jantung koroner dan perawatannya!
2. Jelaskan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang perlu saudara tanyakan lagi
pada pasien tersebut sehubungan dengan penyakit sistemik yang
dideritanya.
3. Jelaskan kaitan antara penyakit sistemik yang diderita pasien dengan
pembuatan gigi tiruan cekat yang diinginkan pasien !
4. Jelaskan persiapan apa saja yang dokter gigi lakukan (sehubungan dengan
penyakit sistemik yang diderita) untuk melakukan pembuatan gigi tiruan
cekat pada pasien tersebut !
Laporan akan dipresentasikan

Sidang Pleno:
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan
dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya Pada akhir sidang pleno,
akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber .
- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap
kelompok dan dikumpulkan paling lambat seminggu setelah jadwal diskusi.
Bobot Penilaian: ...........................................
Sumber pembelajaran:
- Text Book Ilmu Penyakit Mulut, Ilmu Penyakit Dalam
- Jurnal-jurnal Kedokteran Gigi.
Learning issue :
1. Prosedur diagnosa penyakit mulut
2. Penyakit jantung koroner.
3. Dental managemen pasien dengan penyakit jantung koroner.

14
Pemicu 5
MODUL PROSTO – ENDO
SKENARIO – 1
Judul Masalah : Sakit sekali dok…….
Penyusun : Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp.KG(K)
Hari/Tanggal : 11 Januari 2017
Jam : 08.00 – 10.00 WIB

Masalah :
Tomi, seorang mahasiswa PTN, usia 22 tahun datang ke praktek dokter gigi dengan
keluhan gigi geraham kiri bawah tidak nyaman setelah dipasang protesa cekat + 3
bulan yang lalu di RSGM-P. Gigi kadang-kadang terasa berdenyut terutama jika Tomi
minum air panas dan jika dipakai mengunyah. Pemeriksaan klinis terlihat 34, 35, 36
merupakan jembatan porselen fused metal. Jembatan cukup baik dari anatomi gigi,
palpasi peka, perkusi sakit. Gambaran radiografi menunjukkan adanya gambaran
radiolusen di ujung akar distal 36, lamina dura pada kedua akar, mesial dan distal
menebal dengan ruang ligament periodontal melebar; tidak dijumpai adanya pengisian
saluran akar yang dilakukan operator terdahulu sebelum pemasangan jembatan
tersebut. Gigi 35 merupakan pontik, adanya gambaran radiopak pada ujung akar 34.
OHIS pasien baik, gigi-gigi yang lain utuh dan lengkap.
Sasaran Pembelajaran Skenario :
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan intra
oral dari gigi yang merupakan keluhan pasien, meliputi etiologi rasa tidak
nyaman, kemungkinan terjadi kelainan/penyakit jaringan pulpa dan periapeks
post pemasangan jembatan pada gigi vital
2. Menjelaskan dan menganalisis hasil pemeriksaan intra oral untuk identifikasi
terjadinya “Stressed Pulp Syndrome” setelah dilakukan preparasi gigi-gigi
vital sebagai pilar jembatan.
3. Menjelaskan dan melakukan pembuatan rencana perawatan secara
komprehensif dengan memperhatikan kondisi umum dan system
stomatognatik.
4. Melakukan tatalaksana menghilangkan rasa tidak nyaman dan manajemen
perbaikan jembatan gigi 34, 35, 36, sesuai indikasi dan prosedur, dengan tidak
mengabaikan soct benefit
Learning Issues
Prostodonsia :
1. Syarat-syarat pembuatan jembatan pada gigi-gigi vital, indikasi dan kontra
indikasi
2. Persiapan gigi-gigi vital vital sebagai pilar jembatan
3. Tatalaksana preparasi gigi untuk pilar prosto cekat
4. Macam-macam prosto cekat

Endodonti :
1. Pulpo-dentinal kompleks
2. Intervensi pada pulpo-dentinal kompleks gigi-gigi vital dengan pertimbangan
tetap menjaga vitalitas jaringan pulpa (minimal intervensi)
3. Remaining Dentin Thickness (=RDT)
4. Teori Hydrodinamik Brannstorm
5. Pemilihan semen luting tanpa menyebaban iritasi pulpa
15
Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi :
1. Bahan-bahan prosto cekat, sifat-sifat fisis dan khemis
2. Biokompatibilitas bahan-bahan prosto cekat
3. Macam-macam semen luting

Radiologi Kedokteran Gigi :


1. Gambaran radiografik perubahan jaringan keras gigi setelah pemasangan
prosto cekat.
2. Differensial
Referensi :
1. Mount G.J, Hume W.R. Preservation anda Restoration of Tooth Structure.
Mosby, 2006
2. Summit J.B. Fundamentals of Operative Dentistry, 3rd ed., Qeuntessence, 2006
3. Whaites E. Essentials of Dental Radiography and Radiology. 4th ed.,
Longman. Singapore Publ. 2007
4. Cohen S., Burn R.C. Pathways of the Pulp, 8th ed., St. Louis, Mosby Inc., 2002
Produk :
1. Laporan kelompok
2. Log Book

MODUL PROSTO – ENDO


SKENARIO – 2
Judul Masalah :
Dokter Gigi yang Bingung…….
Penyusun : Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp.KG(K)
Hari/Tanggal : Rabu / 18 Januari 2017
Jam : 08.00 – 10.00 WIB
Masalah :
Seorang dokter gigi dirujuk oleh sejawatnya dokter gigi Sp.KG dari kota lain untuk
melanjutkan perawatan pemasangan jembatan gigi 11, 21, 22 seorang pasien laki-laki
usia 34 tahun. Pasien ini sebenarnya telah dirujuk satu bulan yang lalu, tetapi karena
kesibukannya baru ke dokter gigi tersebut setelah gigi 22 nya patah. Pemeriksaan klinis
menunjukkan gigi 11 dengan mahkota temporer, 21 odontulous, 22 fraktur 1/3 servikal
mahkota. Gambaran radiologis menunjukkan gigi 11 telah dilakukan perawatan saluran
akar dengan pengisian saluran akar yang hermetic. Gigi 22 juga telah dilakukan
perawatan saluran akar, pengisian juga hermetic. Secara klinis sisa jaringan gigi tinggal
+ 1,5 mm dari servikal gigi. Gigi-gigi lain dalam keadaan utuh. Relasi rahang klas I
Angle, letak 22 edge to edge dengan antagonisnya. OHIS pasien sedang, pasien perokok
dengan adanya plak dan nikotin di gigi-gigi rahang atas dan bawah.

Sasaran Pembelajaran Skenario :


Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Membuat anamnesis, pemeriksaan klinis, mengetahui faktor penyebab gigi
setelah perawatan saluran akar fraktur.
2. Menganalisis gigi-gigi yang akan dijadikan pilar untuk jembatan gigi-gigi depan
atas
3. Memahami macam-macam post untuk menambah retensi gigi yang akan
dijadikan pilar jembatan
4. Indikasi dan kontra indikasi post orefabricated metal, post orefabricated fiber,
post customized metal dan fiber reinforced.
16
Learning Issues
Prostodonsia :
1. Indikasi dan kontra indikasi gigi sebagai pilar jembatan
2. Macam-macam jembatan di bidang prostodonsia

Ilmu Konservasi Gigi :


1. Persiapan gigi untuk pemasangan post setelah perawatan endodontic, teknik
mengeluarkan bahan pengisian saluran akar
2. Macam-macam / tipe post, material post, indikasi dan kontra indikasi
3. Gigi-gigi compromised : indikasi perawatan konservasi atau ekstraksi
4. Pertimbangan biomekanikal pada gigi utuh dan gigi dengan post-core
5. Mekanisme pertahanan fraktur struktur dentin

Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi :


1. Macam-macam semen luting
2. Teknik pencetakan post untuk customized post metal
3. Biokompatibilitas bahan-bahan prosto cekat

Referensi :
1. Cohen S., Burn R.C. Pathways of the Pulp, 8th ed., St. Louis, Mosby Inc., 2006
2. Walton R.E., Torabinejad M. Principles and Practice Endodontics, 4th ed., St.
Louis, W.B. Saunders Elsevier, 2009
3. Summit J.B., William R.J. and Schwartz R.A. Fundamentals of Operative
Dentistry : Contemporary Approach, 2001.
4. Mount G.J, Hume W.R. Preservation anda Restoration of Tooth Structure. 1st
ed., Philadelphia, Mosby Int, 2006
5. Robertson T.M., Heyman h.o. and Swift E.J. Studervant’s Art and Science of
Operative Dentistry ; 54th ed., 2006
6. Rosentstiel, Land, Fujimoto, Temporary fixed prosthodontics,

Produk :
1. Laporan kelompok
2. Log Book

Skill’s Lab :
1. Customized Post Metal

17
MODUL PROSTO – ENDO
SKENARIO – 3
Judul Masalah : Apakah gigi saya bisa diselamatkan dok…….?
Penyusun : Prof. Trimurni Abidin, drg., M.Kes., Sp.KG(K)
Hari/Tanggal : Rabu / Januari 2017
Jam : 08.00 – 10.00 WIB
Masalah :
Seorang dokter laki-laki usia 48 tahun datang ke seorang dokter gigi dengan keluhan
gigi atas kiri sakit berdenyut sudah tiga hari terutama pada waktu dipakai mengunyah.
Menurut pasien gigi tersebut telah pernah dirawat satu tahun yang lalu. Pemeriksaa
klinis menunjukkan gigi-gigi 23, 24, 25, 26 merupakan jembatan porselen. Dari
gambaran radiografi terlihat 24 dan 25 pontik, 23, 26 telah dilakukan perawatan
endodontic, pengisian saluran akar cukup hermetic. Pada gigi 23 terlihat adanya post
yang cukup baik pemasangannya. Perkusi gigi 23 sakit, palpasi apeks sakit dan teraba
adanya inflamasi. Lamina dura hilang dan adanya gambaran radiolusen yang diffuse.
Tidak dijumpai adanya kelainan periapeks pada gigi 26. Gigi-gigi lain dalam keadaan
utuh, relasi rahang gigi-gigi anterior rahang atas dan bawah edge to edge. Dijumpai plak
dan debris pada region 1, 2, 3 dan 4.
Sasaran Pembelajaran Skenario :
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Membuat anamnesis, pemeriksaan klinis, mengetahui faktor penyebab adanya
kelainan periapeks pada gigi setelah perawatan saluran akar dan pemasangan
protesa cekat.
2. Menganalisis gigi-gigi yang akan dijadikan pilar untuk jembatan pada protesa
cekat
3. Memahami pentingnya menjaga kesehatan jaringan periapeks setelah
pemasangan protesa cekat
4. Indikasi dan kontra indikasi perawatan ulang dari gigi-gigi pasca endodontic
setelah pemasangan protesa cekat.

Learning Issues
Prostodonsia :
1. Indikasi dan kontra indikasi gigi sebagai pilar jembatan
2. Macam-macam jembatan di bidang prostodonsia

Ilmu Konservasi Gigi :


1. Perawatan ulang endodontic, indikasi dan kontra indikasi
2. Tindakan bedah endodontic, indikasi dan kontra indikasi
3. Gigi-gigi compromised : indikasi perawatan ulang atau ekstraksi
4. Healing and repair perawatan endodontic

Ilmu Bedah Mulut :


1. Teknik anestesi
2. Macam-macam flap

Farmakologi Kedokteran :
1. Macam-macam analgesic, anti-radang dan antibiotic
2. Indikasi dan kontra indikasi

Referensi :
1. Cohen S., Burn R.C. Pathways of the Pulp, 8th ed., St. Louis, Mosby Year Book,
2006
18
2. Walton R.E., Torabinejad M. Principles and Practice Endodontics, 4th ed., St.
Louis, W.B. Saunders Elsevier, 2009
3. Summit J.B., William R.J. and Schwartz R.A. Fundamentals of Operative
Dentistry : Contemporary Approach, 2001.
4. Mount G.J, Hume W.R. Preservation anda Restoration of Tooth Structure. 1st
ed., Philadelphia, Mosby Int, 2006
5. Robertson T.M., Heyman h.o. and Swift E.J. Studervant’s Art and Science of
Operative Dentistry ; 54th ed., 2006

Produk :
1. Laporan kelompok
2. Log Book

19
BAB III
EVALUASI PROSES PEMELAJARAN DAN PENILAIAN

Evaluasi Keberhasilan Belajar Peserta Didik


A. Evaluasi untuk menentukan keberhasilan belajar
Setiap peserta didik yang mengikuti kegiatan modul dalam blok diakhiri dengan
evaluasi. Untuk evaluasi modul, peserta didik wajib memenuhi persyaratan telah
mengikuti minimal 80% kegiatan modul.

Evaluasi dan Penilaian hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain dengan :
1. Penilaian kognitif, dilakukan dengan ujian tertulis dalam bentuk MCQ
(Vignette, one best answer), Essay test, yang dilaksanakan pada akhir
kegiatan modul.
2. Penilaian afektif/ attitude (tugas individual, tugas kelompok), dapat dilakukan
dengan observasi, portofolio dan instrumen non tes (check list, rating scale).

B. Bobot Penilaian
a. Nilai Tugas Kelompok/Diskusi Kelompok 25%
b. Nilai Presentasi dan Tanya Jawab 25%
c. Nilai Ujian Modul 50%
Total bobot penilaian = 100%
Keterangan:
Nilai diskusi kelompok (25 %) terdiri dari :
- Nilai kontribusi Tanya jawab (90%)
- Nilai afektif (10%)
(Cara perhitungan nilai diskusi kelompok dapat dilihat pada lampiran )
Nilai Presentasi/Tanya Jawab (25%) terdiri dari :
- Nilai Sistematika Penyajian (30%)
- Nilai Penguasaan Ilmu (30 %)
- Nilai Diskusi/Tanya Jawab (40 %)
- Nilai Penyajian (nilai tambahan yang diberikan khusus untuk penyaji)
(Cara perhitungan nilai presentasi dapat dilihat pada lampiran )

20
Nilai Akhir Modul
Nilai Akhir Modul merupakan hasil penjumlahan : nilai diskusi kelompok, nilai
presentasi dan nilai ujian modul.
Nilai Akhir Blok
Nilai Akhir Blok diperoleh dari hasil penjumlahan seluruh nilai akhir modul yang ada
dalam Blok 4 dibagi jumlah modul.

C. Sistem Penilaian
Sistem penilaian blok mempergunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP)
karena sesuai dengan penilaian dalam KBK.

Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah sistem yang digunakan untuk
mengukur tingkat kemampuan peserta didik berdasarkan patokan yang telah
ditetapkan sebelumnya yaitu menentukan nilai batas lulus untuk masing-masing
blok.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP).
Derajat Penguasaan Nilai Akhir
85 - 100 % A
80 - 84 % B+
70 - 79 % B
65 - 69 % C+
55 - 64 % C
45 - 54 % D
0 - 44 % E

D. Perbaikan Nilai
Peserta didik dapat memperbaiki nilai yang diperolehnya. Ketentuan perbaikan nilai
adalah sebagai berikut :
Perbaikan nilai blok:
a. Peserta didik yang memperoleh nilai blok E s/d C, wajib mengikuti ujian
perbaikan nilai pada masa ujian remedial.
b. Peserta didik yang memperoleh nilai blok B dan B+, diperbolehkan untuk
memperbaiki nilai pada masa ujian remedial.
c. Peserta didik yang mengulang ujian untuk perbaikan nilai, nilai akhir blok yang
dicatat adalah nilai tertinggi

21
d. Peserta didik yang tidak lulus pada ujian remedial diberi kesempatan mengulang
ujian remedial pada tahun berikutnya di semester yang sama. Apabila peserta
didik masih dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik wajib mengerjakan tugas
yang diberikan oleh penanggung jawab blok.

22
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

PROSTODONSIA

1. Rosenstiel SF,Land MF,Fujimoto J. Contemporary fixed prosthodontics. 2006


2. Smith BGN. Planning and making crown and bridge : Philadelphia. Martin Dunitz
3. Barclay CW, Walmsley AD. Fixed and removable prosthodontic. Churchil
Livingstone. London. 2001
4. Kayser AF, Plasmans PJ, Snoele PA Geligi yang rusak dan perawatannya dengan
mahkota jembatan, Jakarta : Indonesia Bina Cipta, 1984.
5. Dykema RW. Goodacre CJ, Phillips RW, Johnston’s modern practice in fixed
prosthodontics, 4th ed. WB Saunders Company, 1986
6. Journal Prosthetic Dentistry

ORAL MEDICINE

1. LittleJ.W,Falace DA, Miller CS,Rhodus NL. Dental Management of the


Medically Compromized Patient. Ed 7. St. Louis Mosby. 2008 : 35 – 49, 51 – 66,
212 – 233, 302 – 317, 464 – 484.
2. Greenberg, Glick, Ship. Burket´s Oral Medicine . Ed 11. BC Decker Inc. 2008 :
41 - 75, 77 – 105, 191 – 221, 323 – 344, 509 – 535 , 537 – 547.
3. Miller C S et al . Color Atlas of Commun Oral Diseases. Ed 2. Lippincott
Williams & Wilkins. Philadelphia.
4. Journal American Dental Association.
5. Oral Surg, Oral Med, Oral Pathol, Oral Radiol Endod Journal

ENDODONTIK

1. Cohen S., Burn R.C. Pathways of the Pulp, 8th ed., St. Louis, Mosby Inc., 2006
2. Walton R.E., Torabinejad M. Principles and Practice Endodontics, 4th ed., St.
Louis, W.B. Saunders Elsevier, 2009
3. Summit J.B., William R.J. and Schwartz R.A. Fundamentals of Operative
Dentistry : Contemporary Approach, 2001.
4. Mount G.J, Hume W.R. Preservation anda Restoration of Tooth Structure. 1st ed.,
Philadelphia, Mosby Int, 2006
5. Robertson T.M., Heyman h.o. and Swift E.J. Studervant’s Art and Science of
Operative Dentistry ; 54th ed., 2006
6. Rosentstiel, Land, Fujimoto, Temporary fixed prosthodontics,
7. Whaites E. Essentials of Dental Radiography and Radiology. 4th ed., Longman.
Singapore Publ. 2007

PPDGS Prostodonsia... 23
Lampiran 1

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK


TUGAS PESERTA DIDIK DALAM DISKUSI KELOMPOK:

1. Peserta didik harus mampu bekerjasama dalam kelompok.


2. Bekerjasama antar peserta didik di luar diskusi kelompok.
3. Ketua diskusi kelompok harus mampu memimpin kelompoknya.
4. Sekretaris diskusi kelompok harus mencatat pendapat/usulan kelompok dan
membantu ketua kelompok dalam mengurutkan pendapat kelompok.
5. Setiap anggota diskusi kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan,
mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/pandangan kawan,
bersikap kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan
sumber belajar secara efektif, dan memiliki ketrampilan dalam presentasi.

TUGAS FASILITATOR :

1. Mengikuti seluruh proses diskusi dari awal sampai akhir.


2. Fasilitator harus cakap dalam memfasilitasi kelompok (process expertise) dan
bukan cakap dalam subject area (content expertise).
3. Fasilitator tidak dibenarkan memberikan klarifikasi/penjelasan yang berkaitan
dengan content blok/ modul pada peserta didik pada diskusi kelompok.
Dengan kata lain, fasilitator berperan sebagai penjaga atau pemelihara proses
diskusi kelompok (fasilitator mendengarkan/memperhatikan secara aktif,
meningkatkan motivasi, dan refleksi kritis), sekaligus pemandu untuk pencarian
dan bukannya sebagai pemberi informasi.
4. Fasilitator harus dapat memastikan apakah peserta didik telah memanfaatkan
masalah (pemicu) secara tepat, untuk memastikan apakah peserta didik telah
merefleksikan atau menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam
diskusi, dan untuk mengetahui apakah kelompok telah memahami apa yang telah
mereka pelajari selama diskusi.
5. Fasilitator membantu ketua diskusi kelompok dan juga sebagai time keeper.
6. Hubungan antara peserta didik dan fasilitator harus dikembangkan sebagai
hubungan antarkolega. Sikap fasilitator terhadap peserta didik harus diubah secara
radikal, tidak lagi bersikap paternalistik (boss, cop, judge) melainkan sikap
kolegial.
7. Menentukan materi/ learning issue yang belum tercapai dalam kelompoknya,
melaporkannya pada tim blok dan mengusulkan klarifikasi dari nara sumber jika
diperlukan.
8. Menyerahkan borang dan daftar hadir peserta didik dalam kelompoknya kepada
tim blok segera setelah diskusi berakhir.

24
Lampiran 2

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK

Blok 4 :
Hari/Tanggal :
Jam :
Mata Ajar Terkait :

Petunjuk Pengisian: Isilah kolom kualitas kontribusi dengan angka l (Tally Method)
sesuai dengan kategori kualitas untuk setiap peserta didik

NO NIM NAMA KUALITAS KONTRIBUSI (90%)


Sangat berarti Penting Meragukan Tidak relevan
(skor 4) (skor 3) (skor 2) (skor 1)
1
2
3
Keterangan :
Sangat berarti : Mengemukakan gagasan baru yang penting dalam diskusi.
Penting : Alasan – alasan penting dalam pendapatannya
Meragukan : Pendapat yang tak didukung oleh data atau informasi lebih lanjut.
Tidak Relevan : Gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang didiskusikan

NO NIM NAMA SIKAP / AFEKTIF (10%)


Sangat baik Baik Kurang Baik
(skor 3) (skor 2) (skor 1)
1
2
3
Keterangan:
Sangat baik : apabila dalam pengamatan dosen,peserta didik yang bersangkutan sangat
aktif dan menunjukkan sikap kerjasama yang baik selama pelaksanaan
diskusi kelompok
Baik : apabila dalam pengamatan dosen,peserta didik yang bersangkutan cukup
aktif dan menunjukkan sikap dan kerjasama yang cukup selama
pelaksanaan diskusi kelompok
Kurang baik : apabila dalam pengamatan dosen, peserta didik yang bersangkutan kurang
aktif dan kurang dapat bekerjasama selama pelaksanaan diskusi
kelompok
Nilai akhir diskusi kelompok = Nilai kontribusi (90%) + nilai sikap/afektif (10%)

Dosen Pengampu / Fasilitator,

......................................................
NIP.:

25
Cara perhitungan Nilai Diskusi Kelompok adalah sebagai berikut :

∑ (Jlh. Tally dalam kolom kualifikasi kontribusi X nilai skor


Diskusi Kelompok = 20 X 100

Apabila diskusi kelompok dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali, maka nilai diskusi
kelompok adalah nilai rata-rata. Nilai maksimum diskusi kelompok : 100

26
Lampiran 3

PETUNJUK PELAKSANAAN PRESENTASI


PADA SIDANG PLENO

TUGAS PESERTA:

1. Peserta didik diwajibkan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya pada


waktu dilaksanaknnya sidang pleno.
2. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi pada waktu sesi Tanya jawab
3. Setiap anggota kelompok harus dapat mendengarkan pendapat kawan, mencatat
hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat/pandangan kawan, bersikap
kritis terhadap literatur, belajar secara mandiri, mampu menggunakan sumber
belajar secara efektif, dan memiliki ketrampilan dalam presentasi.

TUGAS PENGAMPU MATA AJAR :

1. Pengampu mata ajar bertindak sebagai narasumber.


2. Narasumber mengikuti seluruh proses sidang pleno dari awal sampai akhir.
3. Narasumber menilai keterlibatan peserta dalam sidang pleno pada lembar
penilaian presentasi yang disediakan oleh PPDGS Prostodonsia.
4. Pada akhir sidang pleno, narasumber memberikan rangkuman terhadap subtansi
ilmu dari permasalahan yang dibahas.
5. Narasumber bertindak sebagai time keeper jalannya sidang pleno.

27
28
Lampiran 4:
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASI MAHASISWA

Blok 4 : Perawatan Prostodontik Cekat (GTC I) Kelompok Penyaji : 1.


Hari/Tanggal : 2.
Jam : 3.
Mata Ajar Terkait :

NILAI MAHASISWA (dalam angka)


NO KOMPONEN YANG DINILAI

1 Penyajian (penilaian khusus untuk


penyaji)
2 Penguasaan Ilmu (30 %)

3 Sistematika Penyajian (30 %)

4. Diskusi / Tanya jawab (40 %)

NILAI RATA-RATA

Keterangan Nilai :

A = 85 – 100 (sangat baik)


B+ = 80 – 84 (baik)
B = 70 – 79 (baik)
C+ = 65 – 69 (cukup) Medan, ...........................................
C = 55 – 64 (cukup)
D = 40 – 54 (kurang) Dosen Pengampu / Fasilitator,
E = 0 – 39 (buruk)

.......................................................
NIP:

28
Lampiran 5
TATA CARA PENILAIAN UJIAN MODUL

1. Ujian modul dilaksanakan pada minggu terakhir jadwal kegiatan modul


2. Soal ujian modul dapat berupa essay atau MCQ (Vignette atau one best answer) .
Materi ujian berasal dari materi kuliah.
3. Tempat Ujian dilaksanakan di ruang kuliah yang ditetapkan PS atau TKP PPDGS
FKG USU.
4. Pengawas ujian adalah penanggung jawab Modul atau Tim Blok yang ikut dalam
penyusunan/pelaksanaan masing-masing Modul.
5. Tata Cara Pengumuman Hasil Ujian Modul
a. Hasil Ujian Modul diumumkan dalam bentuk NILAI AKHIR MODUL.
b. NILAI AKHIR MODUL seorang peserta didik dihitung dengan cara
menjumlahkan Nilai Diskusi Kelompok (25%) + Nilai Presentasi (25%) + Nilai
Ujian Modul (50%) yang diperoleh peserta didik tersebut.
c. Penanggung jawab Modul mengkonversikan Nilai Akhir Modul dari nilai angka
menjadi nilai huruf, dengan ketentuan sebagai berikut :
A = 85 – 100 (sangat baik)
B+ = 80 – 84 (baik)
B = 70 – 79 (baik)
C+ = 65 – 69 (cukup)
C = 55 – 64 (cukup)
D = 40 – 54 (kurang)
E = 0 – 39 (buruk)
Nilai akhir Modul yang dinyatakan LULUS minimal B
Peserta didik yang tidak lulus ujian modul atau yang ingin memperbaiki nilai akhir
modul dapat mengikuti ujian remedial
d. Penanggung jawab Modul memasukan Nilai Diskusi Kelompok, Nilai Presentasi,
dan Nilai Ujian Modul ke dalam format Nilai Akhir Modul dan menyerahkannya
(3 rangkap) kepada Ketua/Sekretaris Blok selambat-lambatnya 2 minggu sesudah
ujian modul dilaksanakan.
e. Ketua/Sekretaris Blok melakukan verifikasi dan mengumumkan Nilai Akhir
Modul peserta didik serta menyerahkan 1 rangkap sebagai tembusan kepada TKP
PPDGS
f. NILAI AKHIR MODUL bukan merupakan NILAI BLOK.
29
Lampiran 6

PETUNJUK UJIAN REMEDIAL

1 Tata Cara Persiapan dan Pelaksanaan Ujian Remedial:

a. Ujian Remedial dilaksanakan sesudah berakhirnya Blok.


b. Peserta didik yang akan mengikuti ujian remedial harus mendaftarkan diri
terlebih dahulu ke Ketua/Sekretaris PS Prostodonsia untuk mencatatkan hasil
ujian modul yang akan diulangnya.
c. Ketua PS Prostodonsia mengumumkan daftar peserta dan jadwal pelaksanaan
remedial dan menginformasikannya kepada Penanggung jawab modul.
d. Soal ujian modul untuk ujian remedial diserahkan ke Ketua/Sekretaris Blok
dalam bentuk hard copy dan soft copy selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan Ujian Remedial.
e. Jadwal Ujian Remedial diatur oleh KPS Prostodonsia dengan sepengetahuan
TKP PPDGS FKG USU.
f. Pelaksanaan ujian Remedial diawasi oleh dosen pengampu mata ajar yang
dikoordinir oleh Penanggung jawab Blok.

2. Tata Cara Penilaian dan Penyerahan Nilai Ujian Remedial

a. Nilai Ujian Remedial dari masing-masing penanggung modul diserahkan kepada


Ketua Blok paling lambat 3 ( tiga) hari setelah ujian remedial selesai.
b. Nilai ujian remedial dimasukkan sebagai pengganti nilai ujian modul
sebelumnya dan nilai yang diambil adalah nilai yang lebih tinggi.
c. Cara penghitungan perbaikan nilai akhir modul setelah ujian remedial adalah
sama dengan cara penghitungan nilai akhir modul.
d. Pengumuman nilai Blok dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh ) hari setelah
ujian remedial berakhir.

30

Anda mungkin juga menyukai