Anda di halaman 1dari 12

ISU-ISU TERKINI DALAM INVESTASI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pasar
Modal Syariah

Dosen Pengampu

Hamdan Nursidiq

Disusun oleh

Dede Riza Andini (1209230048)


Faiq Zahran Yusuf (1209230066)
Felinta Triyanti (1209230071)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTASEKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterimakasih pada Bapak Hamdan
Nursidiq Selaku dosen mata kuliah PASAR MODAL SYARIAH yang telah memberikan
tugas uas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “ISU-ISU TERKINI DALAM INVESTASI”.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun
orang bagi yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi kebaikan di masa depan.

Bandung, 7 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB 1..............................................................................................................................................

PENDAHULUAN...........................................................................................................................

Latar Belakang Masalah..................................................................................................................

A. Rumusan Masalah.................................................................................................................

B. Tujuan Masalah....................................................................................................................

BAB II..............................................................................................................................................

PEMBAHASAN..............................................................................................................................

A. Pengertian Manajemen.........................................................................................................

B. Pengertian Manajemen Pemasaran.......................................................................................

C. Manajemen Pemasaran dalam Perspektif Islam...................................................................

BAB III............................................................................................................................................

PENUTUP.......................................................................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Isu-isu terkait dengan prediksi pasar modal pasti akan sangat menarik bagi
investor, karena dengan adanya isu tersebut para investor akan bisa memutuskan
untuk berinvestasi. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan
maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan
investasi. Keputusan investasi merupakan keputusan atau pilihan atas suatu skenario
tingkat keuntungan yang diharapkan (expected Return) dan tingkat resiko (risk) yang
siap ditanggung. Pemodal harus berhitung dengan cermat atas dua hal tersebut.
Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, pemodal harus siap untuk
menanggung resiko yang besar juga. Sebaliknya, pengertian dari rendah resiko yang
ditanggung, makin rendah pula tingkat keuntungan yang dapat diharapkan Dalam
manajemen keuangan berlaku prinsip high risk high Return, yang artinya investasi
yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi akan diimbangi dengan
risiko yang tinggi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kasus Skandal Pasar Modal (Asabri dan Jiwasraya)?


2. Bagaimana kasus Investasi Bodong dan Ilegal?
3. Bagaimana kasus Penipuan (Indosurya Rp 106 T)?
4. Bagaimana Kasus Duta Palma Surya Darmadi?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui kasus Skandal Pasar Modal (Asabri dan Jiwasraya)


2. Untuk mengetahui kasus Investasi Bodong dan Ilegal
3. Untuk mengetahui kasus Penipuan (Indosurya Rp 106 T)
4. Untuk mengetahui Kasus Duta Palma Surya Darmadi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Skandal Pasar Modal (Asabri dan Jiwasraya)

Kasus skandal mega korupsi dua perusahaan asuransi pelat merah (BUMN)
yaitu PT Asabri (Persero) dan PT Asuransi Jiwasraya (AJS) dinyatakan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) telah merugikan negara hampir Rp 40 triliun. Korupsi
tersebut merupakan skandal terbesar yang terjadi di pasar modal RI. Secara spesifik,
korupsi Asabri diduga telah merugikan negara hingga Rp 22,7 triliun. Sementara
dalam kasus di Jiwasraya kerugian negara ditaksir mencapai Rp 16,8 triliun.
Kesalahannya terletak pada tata kelola investasi dan risiko yang dilakukan oleh
institusi keuangan yang melayani nasabah TNI, Polri, PNS Kementerian Pertahanan
(Asabri) serta nasabah umum (Jiwasraya) tersebut. (Dwi, 2023)

Secara sederhana, model bisnis perusahaan asuransi adalah menghimpun dana


dari nasabah dalam bentuk premi dan memutarnya ke aset-aset keuangan seperti
saham, obligasi, pasar uang, reksa dana hingga kontrak investasi kolektif atau
investasi lain guna mendapatkan untung. Selain keuntungan dari investasi yang
dilakukan, perusahaan asuransi juga bisa mendapatkan laba dari selisih premi dengan
klaim yang dibayarkan atau umum disebut sebagai underwriting profit. Keberhasilan
perusahaan asuransi untuk mendapatkan untung sangat terletak pada manajemen
risiko baik terhadap premi yang dibayarkan maupun investasi yang dilakukan. Sayang
baik Asabri dan AJS bukannya berhati-hati dalam berinvestasi tetapi justru 'ugal-
ugalan'. Sejatinya misi investasi di tubuh AJS dan Asabri sama yakni keduanya terjadi
tentu saja dari dana yang diinvestasikan di saham-saham dengan fundamental
dipertanyakan alias saham gorengan. Sebagian besar saham-saham yang
diinvestasikan sudah jatuh ke harga terendah Rp 50/saham. Bahkan banyak saham-
saham yang dimiliki oleh AJS juga dimiliki oleh Asabri.

Selain itu, saham-saham tersebut terafiliasi dengan Heru Hidayat dan Benny
Tjokrosaputro (Bentjok) yang aset keduanya disita serta mereka divonis mendekam di
dalam bui dengan status sebagai terdakwa untuk kasus Jiwasraya dan status tersangka
untuk kasus Asabri. Hal ini terjadi karena adanya kerja sama antara Heru dan Benny
dengan AJS maupun Asabri dalam mengelola investasi kedua BUMN tersebut. Selain
memegang langsung saham-saham berfundamental rendah, AJS dan Asabri juga
berinvestasi di reksa dana dengan aset yang mendasari (underlying aset) berupa
saham gorengan, bahkan biasanya reksa dana ini hanya memiliki single buyer yakni
AJS atau Asabri. Bedanya porsi portofolio reksa dana gorengan AJS lebih tinggi
dibandingkan dengan Asabri secara persentase yakni 59,1% ditempatkan di reksa
dana, di mana 98% dari reksa dana tersebut merupakan reksa dana yang tidak dikelola
oleh manajer investasi (MI) yang andal. Sedangkan porsi saham AJS berada di
kisaran 22,4% di mana 95% dari sahamnya ditempatkan di saham non LQ45 (indeks
berisi 45 saham likuid). Untuk investasi Asabri, porsi investasi di reksa dana sebesar
24% dan saham sebesar 14,53%.

Berdasarkan penjelasan Kejagung, modus Asabri dilakukan dengan membeli


atau menukar saham dalam portofolio Asabri dengan saham-saham milik Heru,
Benny dan satu pihak lainnya yakni LP yang merupakan Direktur Utama PT Prima
Jaringan yang bukan merupakan konsultan investasi ataupun MI. LP yang menjadi
satu dari 9 tersangka Asabri adalah mengacu pada nama Lukman Purnomosidi,
Presiden Direktur PT Prima Jaringan dan sekaligus Dirut PT Eureka Prima Jakarta
Tbk (LCGP). Penempatan dana ke saham-saham milik ketiga pihak ini dilakukan
dengan harga yang telah dimanipulasi sehingga bernilai tinggi. Tujuannya adalah
untuk menunjukkan bahwa kinerja portofolio investasi Asabri terlihat baik.

Setelah saham-saham ini masuk sebagai portofolio Asabri, kemudian


ditransaksikan dan dikendalikan oleh ketiga orang tersebut. Sebab, berdasarkan
kesepakatan saham tersebut harus terlihat likuid dan bernilai tinggi. Saham-saham
non-likuid itu sendiri dimanipulasi sedemikian rupa agar terlihat ramai transaksi
dengan cara melakukan transaksi semu yakni saham dijual dan dibeli oleh pihak yang
sama dengan nominee (nama alias) yang berbeda agar tidak terdeteksi oleh regulator.
Ketika harga sahamnya turun, Asabri tidak dapat menjual sahamnya karena akan
menimbulkan kerugian sehingga pihak Benny dan Heru terpaksa menyiapkan
nominee untuk membeli di harga atas dan kemudian dibuatkan reksa dana dengan
underlying asset saham dengan fundamental dipertanyakan itu untuk kemudian dibeli
oleh Asabri.

Setelah saham-saham berfundamental tersebut menjadi milik Asabri,


kemudian saham-saham tersebut ditransaksikan atau dikendalikan oleh pihak Heru
Hidayat, Bentjok, dan LP berdasarkan kesepakatan bersama dengan Direksi Asabri.
Sehingga seolah-olah saham tersebut bernilai tinggi dan likuid, padahal transaksi-
transaksi yang dilakukan hanya transaksi semu dan menguntungkan pihak Heru
Hidayat, Bentjok, dan LP serta merugikan investasi atau keuangan Asabri karena
Asabri menjual saham-saham dalam portofolionya dengan harga di bawah harga
perolehan saham-saham tersebut.

Di Jiwasraya pun demikian. Modusnya dilakukan dengan cara saham yang


overprice (kemahalan), dibeli oleh Jiwasraya, kemudian dijual pada harga negosiasi
(di atas harga perolehan) kepada perusahaan manajer investasi (MI) untuk kemudian
dibeli kembali oleh Jiwasraya. Hal ini dibuktikan dengan aset investasi Jiwasraya
yang dominan pada saham dan reksa dana saham yang underlying asset-nya sama
dengan portofolio saham langsung. (Jiwasraya). (Citradi, 2021)

B. Investasi Bodong dan Ilegal

Kurang dari lima tahun terakhir, kerugian investasi ilegal di Indonesia


mencapai Rp 123 triliun. Dengan kerugian terbesar terjadi pada 2022 yang hingga
bulan November telah menyentuh Rp 109,67 triliun. Klaim tersebut disampaikan oleh
Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam Tobing dalam Sosialisasi Waspada
Investasi dan Pinjol Ilegal yang ditayangkan kanal Youtube IPB TV. (Dwi, 2023)
Sejumlah kasus utama yang tahun lalu menghebohkan publik termasuk kasus
investasi bodong robot trading dan penipuan judi berkedok investasi (binary option)
seperti yang dilakukan oleh Indra Kenz dan Doni Salmanan. Indra Kenz divonis 10
tahun penjara oleh PN Tangerang, sedangkan Doni Salmanan divonis bui 4 tahun oleh
PN Bandung dan jauh di bawah tuntutan 13 tahun penjara dari JPU. Keduanya
mengajukan banding.
Cara Indra Kenz meraup keuntungan adalah dengan memperlihatkan cara
bermain aplikasi Binomo yang diduga sudah dimanipulasi sehingga terlihat selalu
menguntungkan. Orang yang tergiur kemudian mengunduh aplikasi Binomo dan
mendaftar untuk bisa bermain opsi biner dengan melakukan deposit sejumlah uang.
Namun, bukannya untung tetapi mereka buntung lantara terus merugi dan tidak
seperti yang dijanjikan Indra. Saat ditelusuri, ternyata aplikasi opsi biner itu ilegal.
(Saptohutumo, 2022)
C. Penipuan (Indosurya Rp 106 T)

Kasus koperasi simpan pinjam (KSP) Indosurya membuat geger masyarakat


karena nilai penggelapannya ditaksir mencapai Rp 106 triliun. Nilai ini menjadikan
Indosurya sebagai kasus dengan nilai penggelapan terbesar di Indonesia. Kasus ini
bahkan sampai ke parlemen, dengan DPR-RI memanggil Kementerian Koperasi dan
terungkap Indosurya telah mengalami gagal bayar dan dalam proses Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Kasus gagal bayar KSP Indosurya berujung
pada penahanan tiga tersangka. Namun, ketiganya bebas dari penahanan pada
pertengahan tahun lalu karena masa penahanan 120 hari sudah kadaluarsa. Ketua KSP
Indosurya Cipta, Henry Surya dan Head Admin Indosurya, June Indri saat ini masih
berstatus tersangka dan kasusnya masih berlanjut. (Dwi, 2023)

Dalam keterangan korban, pada 24 februari, beberapa nasabah menerima surat


dari koperasi Indosurya bahwa uang di depositonya tidak bisa dicairkan. Indosurya
berdalih uang itu hanya bisa diambil 6 bulan sampai 4 tahun tergantung nominal asset
under management (AUM). Selanjutnya, pada 7 Maret, para nasabah mengaku
menerima pemberitahuan via whatsapp bahwa mereka bisa menarik tabungan mereka
mulai 9 Maret dengan batas pengembalian Rp 1 juta per nasabah. Pada 12 Maret pun,
nasabah diundang untuk bertemu dengan pihak ISP. Pada pertemuan tersebut nasabah
diminta memilih opsi pembayaran yang diinginkan. Akibat hal ini, isu Indosurya
sempat mereda. Baru pada Juni 2021, isu KSP Indosurya kembali menyeruak.
Bahkan, DPR RI sempat memanggil pihak Kementerian Koperasi atas kasus ini. Dari
sini terungkap, ternyata KSP Indosurya telah gagal bayar hingga masuk dalam proses
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). (dhf, 2023)

D. Kasus Duta Palma Surya Darmadi

Bos Produsen minyak goreng merk Palma, Surya Darmadi, Agustus lalu
ditetapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka terkait perkara
dugaan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang yang merugikan
negara setidaknya Rp 78 triliun. Nilai kerugian negara yang diumumkan pihak
berwenang sempat beberapa kali berubah, mulai dari Rp 78 triliun, lalu naik menjadi
Rp 104,1 triliun, dan terakhir disebut Rp 86 triliun. Surya Darmadi yang telah kembali
ke Indonesia dari sebelumnya berada di Taiwan saat ini sedang menjalani persidangan
terkait kasus korupsi tersebut. (Dwi, 2023)
Kasus ini bermula ketika Bupati Indragiri Hulu tahun 1999-2008 Raja Thamsir
Rachman menerbitkan izin lokasi dan izin usaha perkebunan (IUP) kepada empat
perusahaan PT Duta Palma Group. Keempat perusahaan tersebut adalah PT Banyu
Bening Utama pada tahun 2003, seta PT Panca Argo Lestari, PT Palma Satu, dan PT
Sebrida Subur pada tahun 2007.Perizinan itu berada di lahan kawasan hutan yakni di
hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK), hutan penggunaan lainnya (HPL)
maupun hutan produksi terbatas (HPT) di Kabupaten Indragiri Hulu. Kendati
demikian kelengkapan perizinan lokasi dan usaha perkebunan dibuat secara melawan
hukum tanpa adanya izin prinsip dengan tujuan agar izin pelepasan kawasan hutan
bisa diperoleh. Sampai saat ini PT Duta Palma Group tidak memiliki izin pelepasan
kawasan hutan atau HGU. Tak hanya itu, PT Duta Palma Group juga tidak pernah
memenuhi kewajiban hukum untuk menyediakan pola kemitraan sebesar 20 persen
dari total luas areal kebun yang dikelola. (Puspadini, 2023)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Isu-isu terkait dengan investasi menjadi dominasi isu yang berkembang pada
sistem internasional. Investasi kini memainkan peran penting dalam proses
internasionalisasi bisnis. Perubahan yang sangat besar telah terjadi baik dari segi
ukuran, cakupan, dan metode investasi dalam dekade terakhir. Perubahan-perubahan
ini terjadi karena perkembangan teknologi, pengurangan pembatasan bagi investasi
asing dan akuisisi di banyak negara, serta deregulasi dan privatisasi diberbagai
industri. Perusahaan-perusahaan multinasional besar dan kolongmerat-kolongmerat
masih menjadi bagian terbesar di FDI.
DAFTAR PUSTAKA

(t.thn.). CNBC.
Citradi, T. W. (2021, Februari 17). Terkuak! Modus Asabri-Jiwasraya Saat Kejeblos Saham
Gorengan. Diambil kembali dari CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210216172733-17-223799/terkuak-modus-asabri-
jiwasraya-saat-kejeblos-saham-gorengan
dhf. (2023, 01 30). Kronologi Indosurya, Rekor Penipuan Rp 106T, Tersangka Bebas. Diambil
kembali dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230130083213-17-
409151/kronologi-indosurya-rekor-penipuan-rp-106t-tersangka-bebas/amp
Dwi, F. (2023, 01 15). Rugi Bandar! 4 Kasus Korupsi Pasar Uang Terbesar di Indonesia. Diambil
kembali dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230115145635-17-
405525/rugi-bandar-4-kasus-korupsi-pasar-uang-terbesar-di-indonesia/amp
Jiwasraya, P. (t.thn.). CNBC Indonesia. CNBC Indonesia.
Puspadini, M. (2023, 02 23). Tok! Terdakwa Korupsi Terbesar Surya Darmadi Divonis 15 Tahun.
Diambil kembali dari CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20230223171127-17-416451/tok-terdakwa-korupsi-
terbesar-surya-darmadi-divonis-15-tahun/amp
Saptohutumo, A. P. (2022, Oktober 07). Jejak Kasus Indra Kenz dan Penipuan Binomo hingga
Tuntutan 15 Tahun Penjara. Diambil kembali dari Kompas.Com:
https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/10/07/05150031/jejak-kasus-indra-kenz-dan-
penipuan-binomo-hingga-tuntutan-15-tahun-penjara

Anda mungkin juga menyukai