Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

MK. PENGAUDITAN
PRODI S1 AKT - FE

SKOR NILAI :

Siklus Persediaan, Pergudangan, dan


Pembayaran Utang Usaha

Oleh :
Kelompok 4

Nama Mahasiswa : 1. Anggi Putra Satria Sitohang/7173220005


2. Guru Laksus Saputra/7173220012
3. Kamson Andre Siagian/7172220003

Dosen Pengampu : Drs. Surbakti Karo-Karo M.Si.,AK.,CA


Kelas : A-Akuntansi 2017

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan Rahmat,
Karunia serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah Pengauditan II mengenai Siklus Persediaan Penggudangan dan Pembayaran
Utang Usaha.
Makalah Akuntansi Pengauditan mengenai Siklus Persediaan Penggudangan
dan Pembayaran Utang Usaha. ini, merupakan hasil kerja penulis disertai do’a serta
dorongan semangat dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak, oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan setinggi tingginya kepada :

1. Bapak Drs. Surbakti Karo-Karo SE,.M.Si,.AK,.CA selaku dosen mata kuliah


Pengauditan II.
2. Semua pihak baik yang langsung maupun tidak langsung telah membantu
dalam penyusunan Makalah Pengauditan II ini.

Semoga bantuan, bimbingan, pengarahan, semangat, dan dorongan yang telah


diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata
besar harapan penulis, semoga Makalah Akuntansi Keuangan Daerah ini dapat
memberikan tambahan wawasan bagi cakrawala ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang mata kuliah Pengauditan II.

Medan, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................................2
1.3 Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1 Audit Siklus Persediaandan Pergudangan......................................................................3
2.2 Tujuan Di Lakukannya Audit Yaitu Untuk Meyakinkan Bahwa....................................6
2.3 Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen dan Catatan Terkait..................................8
2.4 Prosedur Audit untuk Pengujian Ketaatan: Persediaan dan Utang Usaha.....................10
BAB III..................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................11
3.2 Saran............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena
hubungannya yang erat dengan siklus siklus transaksasi lainnya. Audit terhadap
persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan
bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Siklus pesediaan
dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang terpisah tetapi berkaitan
erat, dimana yang satu melibatkan arus fisik barang dan lainnya dengan biaya terkait.
Enam fungsi akan membentuk siklus pesediaan dan pergudangan.
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk
produksi. Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan
apakah pembelian persediaan adalah berupa bahan baku bagi suatu perusahaan
manufaktur atau barang jadi bagi perusahaan ritel. Permintaan pembeliaan adalah
formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembeliaan untuk memesan
persedian dapat dilakukan oleh personil ruang penyimpanan bahan baku. Setelah
pemerosesan pesanan selesai masih ada beberapa langkah yang harus di lalui dalam
siklus ini, selain mengenai persediaan dan pergudangan pada topik ini juga akan di
bahas mengenai pembayaran utang usaha, maka dari itu topik ini merupakan salah
satu topik yang penting untuk di pahami dengan seksama karena memuat materi-
materi yang penting dan pembahasan yang membutuhkan konsentrasi yang baik.
Mata kuliah pengauditan II ini merupakan mata kuliah wajib yang di peroleh
pada semester VI, pada mata kuliah ini mahasiswa harus di tuntut untuk memahami
dari topik-topik yang di muat ,sebab setiap materi yang ada di mata kuliah ini
merupakan materi yang penting seperti materi mengenai siklus persediaan dan
pergudangan dan pembayaran utang usaha, dan dengan adanya makalah ini dapat
membantu mahasiwa lebih memahami mengenai topik yang di bahas.

1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menggali lagi sumber
pembelajaran mengenai siklus persediaan penggudangan dan pembayaran utang
usaha sehingga menambah sumber belajar mahasiswa.

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu menjadikan mahasiswa lebih
memahami dan mengerti mengenai topik yang di bahas yaitu mengenai siklus
persediaan penggudangan dan pembayaran utang usaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Audit Siklus Persediaandan Pergudangan


Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena
hubungannya yang erat dengan siklus siklus transaksasi lainnya. Audit terhadap
persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan
bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk:
 Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca.
 Persediaan seringkali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat
pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit.
 Seringkali sulit bagi auditor untuk mengamati dan menilai ite persediaan yang
berbeda seperti perhiasan, bahan kimia dan suku cadang elektronik.
 Penilaiaan persediaan juga sulit apabila estimasi keuangan persediaan merupakan
halyang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.
 Terdapat beberapa metode penilian pesediaan yang dapat diterima dan
beberapaorganisasi ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk
berbagai bagianpersediaan yang dapat diterima menurut prinsip-prinsip akuntansi
yang diterimaumum.

 Bagian Audit Persediaan


Tujuan keseluruhan dari audit siklus pesediaan dan pergudangan adalah untuk
menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar
bahan baku, barang dalam proses, persediaan barang jadi dan harga pokok penjualan.
Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang
berbeda dalam siklus:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead
Bagian audit ini meliputi tiga fungsi pertama dalam gambar … hal tersebut
mencakup pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan

3
bahan baku. Auditor akan memahami pengendalian internal terhadap ketiga fungsi
tersebut dan kemudian melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian
substantif atas transaksi baik dalam siklus akuisisi dan pembayaran maupun siklus
penggajian dan personalia. Pengujian tersebut harus memenuhi tujuan auditor bahwa
pengendalian yang mempengaruhi akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur telah
beroperasi secara efektif, serta bahwa transaksi akuisisi telah dinyatakan secara benar.
2. Menstransfer secara internal aktiva dan biaya
Transfer internal persediaan meliputi fungsi keempat dan kelima pada
gambar… yaitu memproses barang dan menyiapkan barang jadi. Klien
memperhitungkan aktivitas tersebut dalam catatan akuntansi biaya, yang independen
dengan siklus lainnya dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan
perguadangan.
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupan fungsi terakhir yang
diperlihatkan pada gambar… karena fungsi tersbut merupakan bagian dari siklus
penjualan dan penagihan, auditor harus memahami dan menguji pengendalian
internal terhadap pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus tersebut,
termasuk prosedur untuk memverifikasi keakuratan pengkreditan ke persediaan yang
dicatat dalam file induk persediaan perpetual.
4. Mengamati persediaan secara fisik
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan
untuk menetukan apakah persediaan yang tercatat benar-benar ada pada tanggal
neraca dan dihitung secara benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti
yang penting yangdigunakan untuk memverifikasi keeradaan dan
perhitunganpersediaan.
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji guna menetukan
apakah klien telah mengikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik
denganprisip-prinsip akuntansi yang diterima umum maupun konsisten dengan tahun
sebelumnya. Prosedur audit yang digunakan untuk memverifikasi biaya-biaya

4
tersebut disebut sebagai pengujian harga. Selain itu, auditor juga harus melaksanakan
pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation tests), yang merupakan
pengujian untuk memverivikasi apakah perhitungan fisik telah diikhtisarkan secara
benar, kuantitas dan haga persediaan telah dikalikan dengan benar dan persediaan
yang dikalikan difooting secara benar pada saldo persdiaan buku besar umum yang
sama.

 Audit Akuntansi Biaya


Pengendalian Akuntansi Biaya (Cost Accounting Records)
Adalah pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang
mempenaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari saat bahan baku
diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan. Jadi
pengendalian tersebut dapat dibagi ke dalam dua ketegori luas:
1. Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses dan persediaan
barang jadi.
2. Pengendalian terhadap biaya terkait.
Hampir semua perusahaan memerlukan pengendalian fisik terhadap aktivanya
untuk mencegah kerugian akibat penyalahgunaaan dan pencurian. Untuk melindungi
aktiva, sebagian besar perusahaan memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke
area penyimpanan bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi untuk
mengendalikan pergerakan persediaan.

Pengujian Akuntansi Biaya


Konsep untuk mengaudit akuntansi biaya persediaan tidak jauh berbeda
dengan yang dibahas untuk siklus transaksi lainnya. Auditor sangat memperhatikan
empat aspek akuntansi biaya berikut:
1. Pengendalian fisik terhadap persediaan
Auditor menguji pengendalian fisik terhadap bahan baku, baeang dalam
proses, dan barang jadi terbats pada observasi serta pengajuan pertanyaan
2. Dokumen dan catatan untuk menstransfer persediaan

5
Perhatian auditor terutama pada memverifikasi tranfer persediaan dari satu
lokasi ke lokasi lainnya yang dicatat memang ada, semua transfer aktual sudah
dicatat, dan kuantitas, deskripsi, serta tanggal semua transfer yang dicatat sudah
akurat. Ketika mengaudit transfer persediaan, pertama auditor harus memahami
pengendalian internal klien untuk mencatat transfer sebelum dapat melaksanakan
pengujian yang relevan. Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat
dengan mudah melaksanakan pengujian pengendalian atau pengujian substantif atas
transfer dengan memeriksa dokumen serta catatan untuk menguji tujuan keterjadain
dan keakuratan bagi transfer barang dari ruang penyimpanan bahan baku ke lini
perakitan manufaktur.
3. File induk persediaan
Reliabilitas file induk persediaan perpetual mempengaruhi penetapan waktu
dan lingkup pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor. Jika file induk persediaan
perpetual sudah akurat, auditor dapat menguji persediaan fisik sebelum neraca.
4. Catatan biaya per unit
Keakuratan data biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead
manufaktur sengatlah penting untuk menyatakan secara wajar persediaan bahan baku,
barang dalam proses dan barang jadi. Agar data biayanya akurat, klien harus
mengintegrasikan catatan akuntansi biayanya dengan catatan produksi dan akuntansi
lainnya.

2.2 Tujuan Di Lakukannya Audit Yaitu Untuk Meyakinkan Bahwa


1. Persediaan
1. Semua pesdiaan yang dicatat memang benar-benar ada pada tanggal
neraca ( existence).
2. Semua persdiaan yang ada telah dihtiung dan dicantumkan dalam
ikhtisar persediaan (completness).
3. Semua persediaan ilik perusahaan (iownershp)

6
4. Persediaan dinilai sesuai dengan prinssip akuntansi yang berlaku
umum dan diterapkan secara konsisten (valuation)
5. Pos-pos persediaan telah diklasifikasi dengan tepat (clasification)
6. Semua persediaan telah dicatat dengan pisah batas pembelian dan
penjualan pada akhir tahun dengan tepat ( cut-off )
7. Jumlah rincian persediaan dalam kartu persediaan sesuai dengan
bukubesar (mechanical accurancy)
8. Semua persediaan yang dijadikan jaminan telah diungkapkan dengan
lengkap dalam laporan keunagan (disclousure)
2. Beban Pokok Penjualan
1. Ketepatan penetapan laba kotor tergnatung pada tepat dan
konsistensinya penetapan beban pokok penjualan serta penilaian
persediaan dan adanya harga jual yang tepat ( valuation) 
2. Perhitungan laba rugi khususnya yang berkaitan dengan
perhitungan harga pokok telah dilakukan dengan layak pada
dasarnya sesuai dengan prinsip penandingan antara pendapatan
dengan biaya-biaya terkait (matching cost against revenue) 
3. Penyajian harga pokok dalam laporan keuangan harus sesuai dengan
sifat harga pokok itu sendiri, misalkan perdagnagan / manufaktur
dan didukung dengan klasifikasi yang tepat (calsification,
presentation and disclousure).
4. Pengeluaran barang yang terjual didasarkan atas persetujuan pejabat
yang berwenang dan didukung dengan bukti-bukti yang cukup serta
benar-  benar merupakan beban perusahaan ( accuracy) 
5. Semua beban pokok penjualan telah dibukukan dengan lengkap serta
tepat dalam pisah batas pada periode yang bersangkutan (completness
and cut off) 

7
3. Kewajiban
1. Semua kewajiban yang ada pada tanggal neraca telah
dinyatakan dala laporan keuangan dengan benar dan lengkap(
accuracy and completnesss) 
2. Utang yang tercantum dalam laporan keuangan merupakan
milik perusahaan (right and obligation) 
3. Pisah batas telah dilakukan dengan tepat (cut-off) 
4. Diklasifikasikan dengan benar (classification)

2.3 Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen dan Catatan Terkait
Siklus pesediaan dan pergudangan dapat dianggap terdiri dari dua sistem yang
terpisah tetapi berkaitan erat, dimana yang satu melibatkan arus fisik barang dan
lainnya dengan biaya terkait. Enam fungsi akan membentuk siklus pesediaan dan
pergudangan.
1. Memproses pesanan pembelian
Siklus persediaan dan pergudangan dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk
produksi. Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus
diselenggarakan apakah pembelian persediaan adalah berupa bahan baku bagi
suatu perusahaan manufaktur atau barang jadi bagi perusahaan ritel.
Permintaan pembeliaan adalah formulir yang digunakan untuk meminta
departemen pembeliaan untuk memesan persedian dapat dilakukan oleh
personil ruang penyimpanan bahan baku.
2. Menerima bahan baku
Penerimaan bahan yang pesan, yang juga merupakan bagian dari siklus
akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima
menyangkut kuantitas dan kualitas.departemen penerimaan akan membuat
laporan penerimaan yang menjadi bagian dari dokummentasi sebelum
pembayaran dilakukan. Setelah diinspeksi bahan itu dikirim ke ruang
penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan biasanya diserahkan kebagian
pembelian, ruang penyimpanan dan utang usaha.

8
3. Menyimpan bahan baku
Setelah diterima, bahan itu biasaya disimpan di ruang penyimpanan.
Ketika departemen lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang
penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara
layak, mengerjakan pesanan atau dokumenn serupa atau pemberitahuan
elektronik yang mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan yang diperlukan.
4. Memproses barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke
perusahaan. Perusahaan menetukan item dan kuantitas barang jadi yang akan
dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan,
tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya dan operasi
produksi yang ekonomis.
Sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting dari
pemrosesan fungsi barang bagi semua perusahaan manufaktur. Terdapat dua
jenis sistem biaya: sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses. Dalam
sistem biaya pekerjaan (job cost system) biaya diakumulasikan oleh setiap
pekerjaan ketika bahan dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi. Dalam
sistem biaya proses (process cost system) biaya diakumulasikan berdasarkan
proses, dengan biaya per unit untuk setiap proses dibebankan ke produk
melalui proses tersebut.
Catatan akuntansi biaya (cost accounting record) terdiri dari file induk,
neraca lajur dan laporan yang mengakumulasikan biaya bahan, tenaga kerja
dan overhead berdasarkan pekerjaan atau produk telah selesai, biaya yang
terkait ditransfer dari barang dalam proses ke barang jadi pada laporan
departemen produksi.
5. Menyimpan barang jadi
Ketika barang jadi telah selesai, barang itu ditempatkan di ruang penyimpanan
menunggu dikirim. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal
yang baik, barang jadi disimpan di bawah pengendalian fisik yang terpisah, di

9
suatu area dengan akses terbatas. Pengendalian barang jadi sering kali
dianggap sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
6. Mengirimkan barang jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan
penagihan. Pengiriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran
dengan kas atau aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran
aktiva yang diperlukan untuk memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.
Untuk sebagian besar transaksi penjualan, pengfiriman aktual merupakan
pemicu untuk mengakui piutang usaha terkait dan penjualan terkait dalam
sistem akuntansi. Jadi pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen
pengiriman yang di setujui secara layak.

2.4 Prosedur Audit untuk Pengujian Ketaatan: Persediaan dan Utang Usaha
Untuk melakukan pengujian ketaatan terhadap persediaan dan utang usaha
maka anda melakukan pemeriksaan secara sampel bukti pembelian seperti
pesanan pembelian dan laporan penerimaan barang. Sedangkan sampel bukti
utang usaha diambil dari bukti pengeluaran bank. Sampel diambil dengan
memeriksa bebrapa bukti pembelian setiap bulanya atau secara penuh untuk
beberapa bulan, terutama yang mempunyai tingkat pembelian yang tinggi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena
hubungannya yang erat dengan siklus siklus transaksasi lainnya. Audit terhadap
persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan
bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit, salah satu faktor
yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk lokasi, dimana lokasi
persediaan ini menjadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi kompleksifitas
audit, dengan lokasi persediaan yang berbeda akan menjadikan pengendaliaan
terhadap persediaan tersebut menjadi sulit. Di dalam penerapan nya siklus persediaan
dan pergudangan ini merupakan siklus yang sedikit rentan terhadap resiko oleh
karena itu di perlukan pengendalian yang benar-benar terstruktur agak menjauhkan
dari resiko atau memperkecil peluang terjadinya resiko. Dan didalam sistem
pembayaran utang usaha kita juga perlu melakukan pengujian ketaatan, Untuk
melakukan pengujian ketaatan terhadap persediaan dan utang usaha maka anda
melakukan pemeriksaan secara sampel bukti pembelian seperti pesanan
pembelian dan laporan penerimaan barang. Sedangkan sampel bukti utang usaha
diambil dari bukti pengeluaran bank. Sampel diambil dengan memeriksa bebrapa
bukti pembelian setiap bulanya atau secara penuh untuk beberapa bulan, terutama
yang mempunyai tingkat pembelian yang tinggi.

3.2 Saran
Materi mengenai siklus persediaan pergudangan dan pembayaran utang usaha
merupakan topik yang menyenangkan untuk di bahas dan di pahami, oleh karena itu
di harapkan untuk mahasiswa lebih bersungguh sungguh dalam mempelajari materi
ini, banyak hal yang harus kita pahami dari materi ini mulai dari siklus persediaan,
hingga proses pembayaran utang, ini merupakan sebuah materi yang komplit, dan
untuk itu di harapkan juga untuk mahasiswa memiliki sumber referensi lebih dari
satu, untuk lebih memantapkan pemahaman mengenai materi ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://slidepdf.com/reader/full/audit-siklus-utang-persediaan-dan-
pergudangan

Agoes, Sukrisno. 2011. Auditing (pemeriksaan akuntan) oleh kantor akuntan public.
Edisi ke-3. Jilid 1 jakarta: lembaga penerbit fakultas ekonomi universitas indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai