Absen : 23
Kelas : X2
Tradisi Perang Tipat Bantal adalah suatu prosesi ritual keagamaan yang
diselenggarakan secara turun-temurun setiap tahun oleh masyarakat di desa adat
Kapal, Mengwi, Badung, Bali. Tradisi ini dilaksanakan pada Purnama Kapat
(sekitar bulan Oktober-November) sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas berkah berupa kesejahteraan, keberhasilan panen, dan
terhindarnya dari bencana.
1. Tahap Persiapan, tahap ini diawali dengan masyarakat Desa Adat Kapal
melakukan paruman atau rapat desa.
2. Tahap Inti, di tahap ini pelaksanaan Tradisi Perang Tipat Bantal diawali
dengan matur piuning yang dilakukan oleh para pemangku Desa Adat
Kapal yang di lakukan di beberapa pura yang ada di Desa Kapal seperti
Pura Desa Kapal, Pura Purusada dan Pura Paluh. Setelah itu seluruh
masyarakat yang terlibat dalam tradisi Perang Tipat Bantal membawa
sodan yang berisikan Tipat dan Bantal yang dibawa dari rumah untuk
selanjutnya dihaturkan oleh pemangku. Kemudian dilaksanakan
persembahyangan bersama dan dimulailah tradisi Perang Tipat Bantal
dimana dalam pelaksanaannya ini pertama dilakukan di Bale Agung Pura
Desa Adat Kapal dilanjutkan di Jaba Pura menggunakan sarana Tipat dan
Bantal yang dijadikan untuk berperang.
3. Tahap Akhir, Pada tahap akhir setelah Tradisi Perang Tipat Bantal selesai
dilakukan di depan Bale Agung dan di Jaba Pura, maka masyarakat yang
ikut berpartisipasi maupun yang ikut menyaksikan Tradisi Perang Tipat
Bantal akan membersihkan sisa hasil peperangan.
Tradisi perang tipat ini merupakan sebuah tradisi unik yang sangat langka dan
mungkin satu-satunya di Bali, yang merupakan sebuah bentuk penghormatan
terhadap energi semesta yang menciptakan kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA