Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Trenggalek, 13 Mei 2023

Penulis
Rumusan masalah:

1. Bagaimana isi cerita Aji Saka?


2. Bagaimana kisah Aji Saka digunakan sebagai inspirasi untuk tema karya tari?
3. Bagaimana tata rias dan busana yang digunakan dalam sebuah seni tari yang mengambil
tema Aji Saka?

Tujuan:

1. Untuk mengetahui isi dari cerita Aji Saka


2. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari karya tari yang mengusung tema dari cerita Aji Saka
3. Untuk mengetahui bagaimana penampilan penari yang akan menampilkan sebuah karya tari
dengan tema Aji Saka

Manfaat :

Baik pengajar maupun Peserta didik dapat mengetahui isi cerita Ajisaka yang dikemas dalam
tarian yang sesuai dengan konteks seni tari masa kini. Sehingga mereka dapat memahamj
sejarah penciptaan Aksara Jawa yang diolah menjadi sarana edukasi yang memuat siklus
kehidupan dan nilai kemanusiaan yang universal yangi menggambarkan perjalanan hidup
yang selaras dengan kehidupan manusia.

Tata Busana

Sang pemain utama “Ajisaka” dalam kisah tari yang kami pilih digambarkan mengenakan pakaian
bawahan yang sederhana, pakaian khas laki-laki Jawa pada jaman dahulu. Mengenakan celana
setinggi lutut dengan motif batik Jawa lalu dibalut dengan selendang warna kuning keemas-emasan
dengan tambahan renda-renda yang berwarna emas pula. Ajisaka juga digambarkan mengenakan
kalung emas yang dibilang cukup mewah, lalu ia juga mengenakan hiasan emas yang dikenakan di
kedua lengannya.

Properti

Properti utama yang kami gunakan ialah “keris”

Make Up / Tata Rias

Semua karakter sebenarnya mengenakan tata rias yang bisa dikatakan tidak terlalu nampak, mereka
mengenakan tata rias hanya untuk “mempertegas” beberapa fitur wajah mereka saja(menggunakan
teknik tata rias korelengannya.

Komposisi Gendhing

Komposisi gendhing yang digunakan untuk mengiringi pementasan Beksan Ajisaka meliputi:

Ha. Lagon Jugag Pelog Lima,


Na. Ladrang Gati Narpa Cundhaka Pelog Lima, Sekar Gambuh Gangsal Pelog Lima,

Ca. Ladrang Gangsaran Ajisaka Pelog Lima,

Ra. Rambatan-Monggang-Seseg Ngracik,

Ka. Ladrang Caraka Pelog Nem,

Da. Dados Gangsaran Pelog Nem,

Ta. Suwuk-Singiran-Kemanakan,

Sa. Ladrang Muryani Busana,

Wa. Mlebet Carabalen Pelog Barang,

La. Bawa Swara Sekar Tengahan Kulante Pelog Barang,

Pa. Ketawang Ajisaka Pelog Barang,

Dha. Perang Antal-Ganjur Pelog Barang,

Ja. Perang Seseg-Ganjur Pelog Barang,

Ya. Dados-Ladrang Pamuksa Pelog Barang,

Nya. Lagon Jugag Pelog Barang,

Ma. Ladrang Gati Wasana Pelog Barang,

Ga. Lagon Jugag Pelog Barang.

Gendhing-gendhing tersebut dibawakan dengan seperangkat gamelan pelog dan tambahan


instrumen musik barat. Instrumen musik barat yang digunakan antara lain trompet, trombon,
saksofon, tambur, dan piatti. Instrumen tersebut dimainkan untuk mengiringi Gendhing Gati Narpa
Cundhaka, Gangsaran Ajisaka, Rambatan-Monggang-Seseg Ngracik, Caraka, Dados Gangsaran,
Ketawang Ajisaka, Perang Antal, Perang Seseg, dan Gati Wasana.

Perwatakan tokoh

Dalam kisah tari yang kami pilih (Ajisaka) yang menjadi tokoh utamanya ialah Ajisaka, dimana Ajisaka
memiliki watak / sifat yang baik hati, pemberani, dan suka menolong. Sedangkan tokoh pembantu
yang lain seperti Raja Dewata Cengkar memiliki watak / sifat yang rakus, egois, dan jahat. Dora dan
Sembada memiliki watak / sifat yang patuh, teguh pada pendirian, dan amanah.

Anda mungkin juga menyukai