Laporan Proyek Tema 1 Revisi
Laporan Proyek Tema 1 Revisi
KELAS X-4
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. DEWA AGUNG AYU STEPHANIE ICVARYA TARRADIVA (2)
2. I GEDE INDRA SUGITA ARYA DINATA (6)
3. I KADEK RIO SASTRAYANA (10)
4. I PUTU RANGGA RADITYA GUNADI (15)
5. NI KADEK DWI CITRA AGUSTINI (26)
6. NI KADEK RISKAYANTI (28)
7. NI NENGAH DIAN PRADNYA SARI (31)
8. NI WAYAN ARI KESUMA WARDANI (34)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmatnya, penyusunan
Laporan Proyek Tema 3 dengan tema Bhineka Tunggal Ika dapat diselesaikan sesuai dengan
Dalam laporan ini kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak
yang membantu penyusunan laporan proyek tema 3 ini sehingga, kami dapat menyelesaikannya
dengan baik. Tidak lupa banyak terima kasih kami ucapkan kepada Ibu I Gusti Ayu Made Sukma
Artha Dewi, S. Ag, M. Pd. selaku membina kami pada proyek ini.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai acuan, pedoman maupun
petunjuk bagi pembaca. Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan
ataupun wawasan bagi pembaca mengenai tarian dari daerah Bali yakni Legong Keraton.
Laporan ini masih memiliki banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
tidak begitu banyak. Oleh karena itu, kami berharap pembaca dapat memaklumi, kemudian
Penyusun
MOTTO
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
MOTTO..........................................................................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................................................4
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..........................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................6
1.3 Tujuan Kegiatan.............................................................................................................6
1.4 Manfaat Kegiatan...........................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.............................................................................................................................7
2.1 Tema dan Sub Tema.......................................................................................................7
2.2 Susunan Kepanitiaan......................................................................................................9
2.3 Pemilihan Tempat dan Waktu.......................................................................................9
2.4 Rancangan Anggaran Biaya........................................................................................10
BAB III.........................................................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................................................11
3.1 Simpulan.............................................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12
LAMPIRAN.................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Tari legong adalah tarian tradisional khas Bali yang memiliki gerakan kompleks berupa
perpaduan antara gerakan penari dengan iringan musik gamelan tradisional Bali. Bagi para
pemerhati seni tari, konon gerakan kompleks dari para penari legong disebabkan oleh adanya
unsur gambuh. Gambuh merupakan salah satu tarian tertua yang ada di Bali dan menempati
kasta tertinggi dalam seni tari Bali. Nama tari Legong berasal dari kata dalam Bahasa Bali, yaitu
“leg” yang berarti gerakan tari yang lues, serta kata “gong” yang diambil dari unsur alat musik
tradisional gamelan. Oleh sebab itu, Tari Legong dapat diartikan sebagai tarian yang gerakannya
terikat dengan gamelan atau musik pengiringnya. Biasanya tarian ini dilakukan olek kelompok
Kemunculan tarian legong berasal dari lingkungan keraton-keraton di Bali pada paruh
kedua abad ke-18. Konon tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran kerajaan. Pada cerita
rakyat yang berkembang, dipercaya bahwa pangeran yang bernama Sukawati mengalami mimpi
tersebut ketika sedang sakit. Dalam mimpinya, sang pangeran melihat 2 orang wanita tengah
menari dengan sangat anggun dengan iringan musik tradisional gamelan khas Bali. Gerakan tari
yang dibawakan serta alunan musik tersebut membuat Pangeran Sukawati mengilustrasikannya
dalam gerakan koreografi dibantu oleh bendesa atau pemimpin adat ketewel. Karena memiliki
sejarah yang begitu unik, kami jadi merasa tertarik untuk mempelajari tarian ini yang kemudian
akhirnya kami putuskan untuk memilih tarian ini sebagai proyek tema satu kami. Selain karena
sejarahnya, alasan lain kami memilih tari ini yaitu karena gerakan yang berada pada Tari Legong
g. Apa saja properti atau atribut yang digunakan dalam menari Legong Keraton?
a. Untuk lebih mengenal tari tradisional di Indonesia khususnya pada daerah Bali.
PEMBAHASAN
Perasaan menghormati dan bertoleransi terhadap keberagaman yang ada Negara kita.
Tentu sikap ini sangat penting untuk dimiliki oleh anak usia dini sebagai generasi penerus bangsa
Indonesia yang akan mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas Negara. Legong
merupakan salah satu bagian dari kelompok tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan
gerak yang sangat kompleks yang konon terikat dengan tabuh pengiring yang merupakan
pengaruh dari gambuh. Secara linguistik kata Legong berasal dari kata “Leg” yang artinya gerak
tari yang luwes atau lentur dan “Gong” yang artinya gamelan. Legong dengan demikian
mengandung arti gerak tari yang terikat oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang
Tarian Legong berasal dari lingkungan keraton-keraton di Bali pada paruh kedua abad
ke-18. Konon tarian ini lahir dari mimpi seorang pangeran kerajaan. Pada cerita rakyat yang
berkembang, dipercaya bahwa pangeran yang bernama Sukawati mengalami mimpi tersebut
ketika sedang sakit. Dalam mimpinya, sang pangeran melihat 2 orang wanita tengah menari
dengan sangat anggun dengan iringan musik tradisional gamelan khas Bali. Gerakan tari yang
dibawakan serta alunan musik tersebut membuat Pangeran Sukawati mengilustrasikannya dalam
religius dan nilai sejarah. Menurut sejarah tarian ini merupakan perwujudan dari ungkapan
syukur dan terimakasih masyarakat Bali terhadap nenek moyangnya atas keberkahan yang
berlimpah. Tarian ini juga mencerminkan keanggunan keelokan serta kelihaian para penari Bali.
Pada umumnya tarian Legong dipentaskan saat upacara adat atau ketika menyambut tamu
wisatawan. Tari Legong ini memuat unsur atau tema tentang nilai keagamaan/kepercayaan
dan juga sejarah dalam budaya bali. Nilai kepercayaan maupun keagamaan yang dimaksud
adalah kebudayaan keraton Hindu-Jawa. Gerakan dasar dalam Tari Legong Keraton :
a. Gerak agem, yaitu suatu gerak pokok yang tidak berubah-ubah dari satu sikap ke sikap
b. Gerak tandang, adalah gerakan tari beruapa cara jalan dan gerakan lainnya. Wanita penari
c. Gerak Tangkep, merupakan gerakan dasar yang berasal dari gabungan ekspresi
pendukung. Elemen ini juga disebut mimik wajah ketika penari memainkan kipas saat
menari.
1. Gelungan
2. Kipas
3. Lamak
4. Badong
5. Baju Tari
6. Kamen
7. Simping
8. Ampok ampok
Ketua Ari Kesuma Membuat kata pengantar, daftar isi, kegiatan 2.2
laporan.
Tema)
Tempat :
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari kegiatan di atas kita dapat mengenal lebih banyak lagi mengenai tarian tradisional
Bali khususnya tari Legong Keraton, kemudian kami juga mendapatkan banyak informasi
mengenai sejarah tari Legong Keraton, makna dan nilai yang terkandung dalam tari Legong
Keraton, apa saja property yang digunakan untuk menarikannya, kemudian berapakah biaya
3.2 Saran
Semoga kegiatan kami ini berjalan dengan lancar sampai akhir. Kemudian di harapkan
teruntuk anggota kelompok yang belum banyak berkontribusi agar lebih meningkatkan
kedisplinan serta rasa tanggung jawabnya seperti tidak mencari cari alasan untuk tidak mengikuti
kerja kelompok, terlambat datang ketika kerja kelompok, dan jika saat diberikan tugas tolong
jangan menolak dan mencari alasan-alasan yang tidak masuk akal untuk menghindar dari tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, L. N. (n.d.). Mengenal Tari Legong Sebagai Warisan Budaya Khas Bali. Retrieved from gramedia
blog: https://www.gramedia.com/literasi/tari-legong/
Rachman, A. (2022, September 19). Tari Legong: Sejarah, Perkembangan, Makna, dan Alat Musik
Pengiringnya. Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/19/130000169/tari-legong-sejarah-
perkembangan-makna-dan-alat-musik-pengiringnya?page=all
Tari Legong – Sejarah, Makna, Gerakan, Gamelan, Jenis, Keunikan & Perkembangan. (n.d.). Retrieved
from RimbaKita.com: https://rimbakita.com/tari-legong/
LAMPIRAN