MAKALAH
Disusun oleh:
Nanda Misbah
(126205213210)
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta taufik
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan salah satu tugas Seni Tari.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan jahiliyah menuju jalan terang benderang
ini yaitu Agama Islam.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dra. Selasihrini. selaku dosen pengampu mata kuliah Seni Tari yang sangat
tulus dan ikhlas memberikan bimbingan dan pembelajaran kepada kami.
2. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam pemyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk penyempurna makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVERi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................................
B. Tari Mancanegara.........................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai suku dan budaya disetiap daerahnya
sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali
keanekaragaman budaya. Budaya sangat erat kaitanya dengan masyarakat. Pola
pikir dan perilaku serta kebiasaan seseorang juga dapat dilihat dari
kebudayaanyang mereka anut. Kebudayaan di dunia memiliki tujuh unsur
universal, yaitu bahasa, religi, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian,
organisasi sosial, sistem teknologi dan kesenian. 1 Indonesia memiliki berbagai
bentuk kebudayaan yang memiliki kekhasan dan keunikannya sendiri disetiap
daerah, seperti yang telah diajarkan dan diturunkan oleh nenek moyang
mereka. Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu kabupaten yang berada di
Jawa Timur. Kabupaten Bojonegoro berada di tanah Jawa yang khas dan kental
akan budayanya.
Bojonegoro sendiri memiliki berbagai macam kebudayaan yang masih
dijaga dan dilestarikan dengan dampingan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro. Bojonegoro memiliki banyak sekali kebudayaan
seperti Tari Thengul. Beberapa diantaranya sudah diakui HKI (Hak Kekayaan
Intelektual) seperti wayang Thengul dan tari Thengul. Namun, seiring
berjalannya waktu kesenian tersebut mulai memudar namanya dan terancam
hilang. Hal tersebut disebabkan oleh semakin berkurangnya minat generasi
muda dalam melestarikan budaya yang ada, dengan perkembangan zaman.
Pola fikir masyarakat yang tidak berminat untuk melestarikan budaya perlu
diubah dengan cara pengenalan budaya daerah. Tujuannya agar kesenian yang
ada di suatu daerah tidak tergerus zaman dan berakhir punah, tidak ada yang
melestarikannya.
Tak hanya di Indonesia diranah mancanegara juga memiliki beragam
jenis tarian dengan khasnya masing-masing baik dalam gerak, kostum ciri dan
sebagainya. Khususnya di negara Korea Selatan memiliki tarian tradisional
1
M. Munandar Sulaeman, Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar, (Bandung: Rafika Aditama,1998),
hlm. 14.
yang cukup popular dikancah internasioanal yakni Tari Buchaechum (부채춤)
Korea Selatan. Tarian ini memiliki keunikan juga makna tersendiri yang
nantinnya akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tari Tradisional Nusantara (Tari Thengul Bojonegoro)?
2. Bagaimana Tari Mancanegara (Tari Buchaechum ( 부 채 춤 ) Korea
Selatan)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan Tari Tradisional Nusantara (Tari Thengul
Bojonegoro)?.
2. Untuk menjelaskan Tari Mancanegara (Tari Buchaechum (부채춤) Korea
Selatan).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
results of the research are changes in the development of the thengul
dance from 1991 - 2020 in the form of achievements and activities of
thengul dance at national and international levels. This study also
explains the efforts of the government and the studio community in
preserving the Thengul dance. The conclusion of the research is that the
Thengul Dance was performed in various events and festivals starting
in 1991, namely the East Java Regional Dance Festival, in Madiun, the
Bojonegoro arts festival cultural parade (2003), the teacher's art week
event in Pamekasan (2011), the Javanese Cultural Festival Timur
(2012) and the Cultural Festival in Jakarta (2013), and most recently
2019 at an international event, namely the Thengul International
Folklore Festival (TIFF) and the Indonesian Independence Day at the
State Palace.
4
d. Keunikan Tari Thengul Bojonegoro
1) Make Up Penari : Berbeda dengan tarian lainnya, make up penari
Thengul berupa bedak putih tebal dengan garis hitam di rambut dan
lipstik merah. Tak ketinggalan konde berbentuk boneka wayang
yang menjadi ciri Thengul. Sekilas, penari thengul akan terlihat
seperti mengenakan topeng.
2) Ekspresi Wajah Yang Unik : Poin menarik dari tari Thengul yaitu
ditampilkannya berbagai macam ekspresi wajah terutama bibir yang
lucu seperti tertawa, cemberut, melotot dan ekspresi lainnya yang
akan membuat penonton terhibur.
3) Gerakan Tarian : Fokus tari Thengul adalah gerakan yang kaku dan
patah-patah seperti menirukan gerakan wayang. Tari Thengul
dimulai dengan masuknya penari yang berjalan ala pinokio.
Selanjutnya penonton akan dibuat tertawa oleh perpaduan gerakan
tari yang unik dan ekspresi wajah yang lucu.
5
kesenian asing dari empat negara, yakni Polandia, Bulgaria, Mexico,
dan Thailand.
6
7
8
RIASAN WAJAH
9
B. Tari Mancanegara
1. Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan
a. Sejarah Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan
Buchaechum atau Tari Kipas (부채춤) adalah salah satu tarian
tradisional dari Korea yang paling terkenal, biasanya dipentaskan oleh
sekelompok wanita. Tarian ini adalah kreasi baru, yang diciptakan oleh
penari Kim Baek-Bong pada tahun 1954. Para penari menari
menggunakan kipas yang berhiaskan bunga peony dan
mengenakan hanbok yang berwarna mencolok.
Buchaehum diambil dari bahasa Korea, Buchae yang berarti Kipas dan
Chum yang berarti tari. Buchaechum sendiri dapat diartikan sebagai
Tari Kipas. Buchaechum sendiri dipercaya merupakan salah satu tarian
yang sudah ada sejak masa Kerajaan Joseon, dimana tarian ini
dipercaya berhubungan dengan shaman disana. Biasanya pada tarian
tradisional Korea, kipas digunakan sebagai properti sampingan saja.
Namun pada tarian ini Kipas merupakan pusatnya. Dikutip dari Inspired
Steps, Kim Baekbong disebut-sebut sebagai pembawa tarian ini dan
menampilkanya pada tahun 1954. Tarian ini memfokuskan untuk
menampilkan keindahan susunan rapih dari kipas para penari.
Tarian tradisional Buchaechum sendiri awalnya adalah berasal dari
ritual kuno ribuan tahun yang lalu yang ditampilkan pada upacara
pemujaan kepada dewa -dewa penganut Shamanisme Korea.
Shamanisme Korea sendiri merupakan kepercayaan kuno masyarakat
Korea yang juga mengkombinasikan berbagai kepercayaan dan
dipengaruhi oleh agama asli Korea seperti Buddha maupun Taoisme.
Pada dasarnya, Shaman sendiri identik dengan perdukunan jaman dulu.
Dalam ritual Shamanisme sendiri, Penari akan mengadakan upacara
persembangan atau gut, dimana mudang [yang kerasukan] akan
bertindak sebagai perantara antara dewa dan manusia dengan berbagai
tujuan seperti, terjadinya kesembuhan dan berbagai keberuntungan.
Seiring dengan perkembangan jaman, Tari Buchaechum mendapat
dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk terus dilestarikan dan
dikembangkan. Tari Buchaechum pun berubah fungsi tak hanya
10
ditampilkan untuk keperluan-keperluan upacara ritual keagamaan saja
tetapi dipentaskan dalam acara-acara kesenian budaya, festival, pesta
rakyat atau dalam acara- acara perayaan tahunan. Tari Buchacheum
menjadi tarian tradisional pada acara-acara penyambutan tamu
kenegaraan.
11
2. Gambar dan Gerak Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan
12
13
14
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut :
B. Saran
Demikian makalah yang saya susun, semoga dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya serta pembaca. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
16
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, NK. (2019). 7 Fakta Tari Tengul Bojonegoro Yang Meriahkan HUT RI di
Istana Negara. Diakses pada 4 Mei 2021 pukul 11.09 WIB dari
https://www.idntimes.com/travel/destination/nk-dewi/fakta-tari-thengul-
bojonegoro-c1c2/7
MUTIANA, AYU. Perbandingan Tari Kipas Korea (Buchaechum) dan Tari Kipas
Banyuwangi Jejer Gandrung. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2015.
Rahmadi, Dedi. (2019). Tengul Tarian Asli Bojonegoro Yang Nyaris Punah Kini
Mendunia. Diakses pada 4 Mei 2021 pukul 10.00 WIB dari
https://www.merdeka.com/peristiwa/thengul-tarian-asli-bojonegoro-yang-
nyaris-punah-kini-mendunia.htmlaily,
Rizka Nur. (2020). Mengenal Tari Tengul, Kesenian Bojonegoro Yang Mendunia.
Diakses Pada 4 Mei 2021 pukul 10.13 WIB dari
https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-tari-thengul-kesenian-tradisional-
bojonegoro-yang-mendunia.html?page=3
17