Anda di halaman 1dari 20

TARI TRADISIONAL NUSANTARA

(TARI THENGUL BOJONEGORO) DAN TARI


MANCANEGARA
( TARI BUCHAECHUM 부채춤 KOREA SELATAN)

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Seni Tari


Diampu oleh Dra. Selasih rini

Disusun oleh:
Nanda Misbah
(126205213210)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2022
II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta taufik
dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan salah satu tugas Seni Tari.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan jahiliyah menuju jalan terang benderang
ini yaitu Agama Islam.
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah
ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dra. Selasihrini. selaku dosen pengampu mata kuliah Seni Tari yang sangat
tulus dan ikhlas memberikan bimbingan dan pembelajaran kepada kami.
2. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam pemyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk penyempurna makalah ini.

Tulungagung, 19 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVERi

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................................

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................

PEMBAHASAN........................................................................................................................

A. Tari Tradisional Nusantara.............................................................................................3

1. Tari Thengul Bojonegoro................................................................................................3

2. Gambar dan Gerak Tari Thengul Bojonegoro................................................................6

B. Tari Mancanegara.........................................................................................................10

1. Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan..................................................................10

2. Gambar dan Gerak Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan..................................12

BAB III.....................................................................................................................................

PENUTUP................................................................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................................16

B. Saran.............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai suku dan budaya disetiap daerahnya
sehingga Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali
keanekaragaman budaya. Budaya sangat erat kaitanya dengan masyarakat. Pola
pikir dan perilaku serta kebiasaan seseorang juga dapat dilihat dari
kebudayaanyang mereka anut. Kebudayaan di dunia memiliki tujuh unsur
universal, yaitu bahasa, religi, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian,
organisasi sosial, sistem teknologi dan kesenian. 1 Indonesia memiliki berbagai
bentuk kebudayaan yang memiliki kekhasan dan keunikannya sendiri disetiap
daerah, seperti yang telah diajarkan dan diturunkan oleh nenek moyang
mereka. Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu kabupaten yang berada di
Jawa Timur. Kabupaten Bojonegoro berada di tanah Jawa yang khas dan kental
akan budayanya.
Bojonegoro sendiri memiliki berbagai macam kebudayaan yang masih
dijaga dan dilestarikan dengan dampingan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Bojonegoro. Bojonegoro memiliki banyak sekali kebudayaan
seperti Tari Thengul. Beberapa diantaranya sudah diakui HKI (Hak Kekayaan
Intelektual) seperti wayang Thengul dan tari Thengul. Namun, seiring
berjalannya waktu kesenian tersebut mulai memudar namanya dan terancam
hilang. Hal tersebut disebabkan oleh semakin berkurangnya minat generasi
muda dalam melestarikan budaya yang ada, dengan perkembangan zaman.
Pola fikir masyarakat yang tidak berminat untuk melestarikan budaya perlu
diubah dengan cara pengenalan budaya daerah. Tujuannya agar kesenian yang
ada di suatu daerah tidak tergerus zaman dan berakhir punah, tidak ada yang
melestarikannya.
Tak hanya di Indonesia diranah mancanegara juga memiliki beragam
jenis tarian dengan khasnya masing-masing baik dalam gerak, kostum ciri dan
sebagainya. Khususnya di negara Korea Selatan memiliki tarian tradisional

1
M. Munandar Sulaeman, Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar, (Bandung: Rafika Aditama,1998),
hlm. 14.
yang cukup popular dikancah internasioanal yakni Tari Buchaechum (부채춤)
Korea Selatan. Tarian ini memiliki keunikan juga makna tersendiri yang
nantinnya akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tari Tradisional Nusantara (Tari Thengul Bojonegoro)?
2. Bagaimana Tari Mancanegara (Tari Buchaechum ( 부 채 춤 ) Korea
Selatan)?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan Tari Tradisional Nusantara (Tari Thengul
Bojonegoro)?.
2. Untuk menjelaskan Tari Mancanegara (Tari Buchaechum (부채춤) Korea
Selatan).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tari Tradisional Nusantara


1. Tari Thengul Bojonegoro
a. Sejarah Tari Thengul Bojonegoro
Tari Thengul merupakan tari yang diciptakan oleh seniman
Bojonegoro pada tahun 1992 yaitu Joko Santoso dan dibantu penata
iringan Ibnu Sutawa (alm) kabupaten Bojonegoro. Tarian tersebut
dikenal oleh masyarakat dan menjadi ikon Bojonegoro. Terciptalah Tari
Thengul yang pada saat itu masuk menjadi salah satu kategori
penampilan terbaik Festival Tari Daerah. Dimulai dengan terciptanya
Tari Thengul, tercipta pula beberapa tarian lain yang bersumber dari
tarian tersebut, seperti Tari Sindir Thethengulan, Tari Golek Thengul
serta Tari Geyeran. Pada tahun 2003 tarian Thengul tampil pada Pawai
Budaya festival seni Bojonegoro di dukung 5 penari putra dengan
media gambar thengul setinggi 2 meter. Dari sini, dinamika dan
perubahan dalam tari ini semakin berkembang mengikuti jaman dan
peradabannya.
Tari ini juga dilestaraikan sebagai upaya pemerintah dan
komunitas sanggar dalam melestarikan tari Thengul. Tari Thengul
dipentaskan dalam berbagai acara dan festival mulai tahun 1991 yaitu
acara Festival Tari Daerah Jawa Timur, di Madiun, acara pawai budaya
festival seni Bojonegoro (2003), acara pekan seni guru di Pamekasan
(2011), Festival Budaya Jawa Timur (2012) dan Festival Budaya di
Jakarta (2013), dan terbaru 2019 pada acara gelaran internasional yakni
Thengul International Folklore Festival (TIFF) dan HUT RI di Istana
Negara.
Thengul dance is a dance created by Bojonegoro artist in 1992,
namely Joko Santoso and assisted by accompaniment stylist Ibnu
Sutawa (late) as the P and K party in Bojonegoro district. The dance is
known by the public and has become an icon of Bojonegoro. The

3
results of the research are changes in the development of the thengul
dance from 1991 - 2020 in the form of achievements and activities of
thengul dance at national and international levels. This study also
explains the efforts of the government and the studio community in
preserving the Thengul dance. The conclusion of the research is that the
Thengul Dance was performed in various events and festivals starting
in 1991, namely the East Java Regional Dance Festival, in Madiun, the
Bojonegoro arts festival cultural parade (2003), the teacher's art week
event in Pamekasan (2011), the Javanese Cultural Festival Timur
(2012) and the Cultural Festival in Jakarta (2013), and most recently
2019 at an international event, namely the Thengul International
Folklore Festival (TIFF) and the Indonesian Independence Day at the
State Palace.

b. Makna Tari Thengul Bojonegoro


Tari thengul ini dibawakan secara berkelompok tersebut
memiliki karakter komedi. Tari Thengul merupakan gambaran dari
Wayang Thengul yang diperagakan oleh manusia.
Para penari tidak henti menunjukkan ekspresi senyum sebagai simbol
keakraban dalam sebuah hubungan sosial.

c. Gerakan Tari Thengul Bojonegoro


Saat pementasannya, tari yang biasa dibawakan oleh tujuh
orang penari perempuan itu diawali dengan instrumen seperangkat
gamelan. Dibuka oleh gender, selanjutnya disusul dengan slentem
bersama oklik.
1) Pertama, penari keluar dengan jalan layaknya pinokio, dilanjutkan
buka cluluk, lalu jogetan dengan gending Tenggor.
2) Dilanjutkan dengan playon yang dibersamai keteran alat musik,
guyonan lanjut jogetan dan kemudian tutup kayon.
3) Di antara gerakannya adalah gerakan kaku siku pada gerakan
tangan dan gerakan tegas pada gerakan kepala. Para penari Thengul
dirias mukanya dengan warna putih dan cunduknya serupa dengan
boneka.

4
d. Keunikan Tari Thengul Bojonegoro
1) Make Up Penari : Berbeda dengan tarian lainnya, make up penari
Thengul berupa bedak putih tebal dengan garis hitam di rambut dan
lipstik merah. Tak ketinggalan konde berbentuk boneka wayang
yang menjadi ciri Thengul. Sekilas, penari thengul akan terlihat
seperti mengenakan topeng.
2) Ekspresi Wajah Yang Unik : Poin menarik dari tari Thengul yaitu
ditampilkannya berbagai macam ekspresi wajah terutama bibir yang
lucu seperti tertawa, cemberut, melotot dan ekspresi lainnya yang
akan membuat penonton terhibur.
3) Gerakan Tarian : Fokus tari Thengul adalah gerakan yang kaku dan
patah-patah seperti menirukan gerakan wayang. Tari Thengul
dimulai dengan masuknya penari yang berjalan ala pinokio.
Selanjutnya penonton akan dibuat tertawa oleh perpaduan gerakan
tari yang unik dan ekspresi wajah yang lucu.

Jogete durung bubar, ayo diteruske, jogete durung bubar,


(Narinya belum selesai, ayo dilanjutkan, narinya belum selesai) Itu
adalah potongan lirik yang ikonik dari lagu pengiring tari Thengul.
Dengan musik yang menghentak-hentak, para penari semakin
bersemangat menghentakkan kaki dan menari mengikuti iringan
musik. Ditambah dengan gerakan siku yang kaku dan kepala
menoleh ke kanan dan ke kiri yang menjadi ciri khas tari Thengul.

e. Pelestarian Tari Thengul Bojonegoro


Pemerintah bersama dengan masyarakat Bojonegoro menggelar
pagelaran Tari Thengul yang diikuti oleh 2.019 penari. Para peserta
pagelaran terdiri dari pelajar di seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Helatan akbar itu membuat Kabupaten Bojonegoro tercatat dalam rekor
dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemrakarsa dan
penyelenggara pagelaran Tari Thengul dengan peserta terbanyak.
Selanjutnya, pada Juli 2019 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
menyelenggarakan gelaran internasional, yakni Thengul International
Folklore Festival (TIFF). Dalam helatan itu, diundang pula delegasi

5
kesenian asing dari empat negara, yakni Polandia, Bulgaria, Mexico,
dan Thailand.

2. Gambar dan Gerak Tari Thengul Bojonegoro

6
7
8
RIASAN WAJAH

9
B. Tari Mancanegara
1. Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan
a. Sejarah Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan
Buchaechum atau Tari Kipas (부채춤) adalah salah satu tarian
tradisional dari Korea yang paling terkenal, biasanya dipentaskan oleh
sekelompok wanita. Tarian ini adalah kreasi baru, yang diciptakan oleh
penari Kim Baek-Bong pada tahun 1954. Para penari menari
menggunakan kipas yang berhiaskan bunga peony dan
mengenakan hanbok yang berwarna mencolok.
Buchaehum diambil dari bahasa Korea, Buchae yang berarti Kipas dan
Chum yang berarti tari. Buchaechum sendiri dapat diartikan sebagai
Tari Kipas. Buchaechum sendiri dipercaya merupakan salah satu tarian
yang sudah ada sejak masa Kerajaan Joseon, dimana tarian ini
dipercaya berhubungan dengan shaman disana. Biasanya pada tarian
tradisional Korea, kipas digunakan sebagai properti sampingan saja.
Namun pada tarian ini Kipas merupakan pusatnya. Dikutip dari Inspired
Steps, Kim Baekbong disebut-sebut sebagai pembawa tarian ini dan
menampilkanya pada tahun 1954. Tarian ini memfokuskan untuk
menampilkan keindahan susunan rapih dari kipas para penari.
Tarian tradisional Buchaechum sendiri awalnya adalah berasal dari
ritual kuno ribuan tahun yang lalu yang ditampilkan pada upacara
pemujaan kepada dewa -dewa penganut Shamanisme Korea.
Shamanisme Korea sendiri merupakan kepercayaan kuno masyarakat
Korea yang juga mengkombinasikan berbagai kepercayaan dan
dipengaruhi oleh agama asli Korea seperti Buddha maupun Taoisme.
Pada dasarnya, Shaman sendiri identik dengan perdukunan jaman dulu.
Dalam ritual Shamanisme sendiri, Penari akan mengadakan upacara
persembangan atau gut, dimana mudang [yang kerasukan] akan
bertindak sebagai perantara antara dewa dan manusia dengan berbagai
tujuan seperti, terjadinya kesembuhan dan berbagai keberuntungan.
Seiring dengan perkembangan jaman, Tari Buchaechum mendapat
dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk terus dilestarikan dan
dikembangkan. Tari Buchaechum pun berubah fungsi tak hanya

10
ditampilkan untuk keperluan-keperluan upacara ritual keagamaan saja
tetapi dipentaskan dalam acara-acara kesenian budaya, festival, pesta
rakyat atau dalam acara- acara perayaan tahunan. Tari Buchacheum
menjadi tarian tradisional pada acara-acara penyambutan tamu
kenegaraan.

b. Makna Makna Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan


Tarian ini dikenal karena mereprensentasikan keindahan dan
keagungan wanita korea dengan pakaian warna yang mencolok.

c. Gerakan Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan


Penarinya membentuk formasi melingkar dan variasi lainnya
dari kejadian-kejadian yang terjadi di alam, seperti deburan ombak,
rumpun bunga dan kupu-kupu yang berterbangan diterpa angin.
Gerakan tarian ini dipertunjukkan oleh sekelompok Wanita yang
memegang kipas bewarna-warni. Inti dari gerakan ini adalah variasi
gerakan membuka dan menutup juga membentuk formasi dari kipas.

d. Keunikan Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan


Keunikan dan ciri khas dari Tari Buchaechum ( 부 채 춤 ) Korea
Selatan ini adalah dari gerakan tari ketika para penari membentuk formasi
melingkar yang rapi dan menggunakan kipas membentuk gerakan
bergelombang, membentuk kupu-kupu terbang serta rumpuh bunga dihembus
angin membuat gerakan tarian yang cantik dan indah. Tarian ini semakin
elegan dengan kostum tradisional korea hanbok dan hiasan kepala menyerupai
mahkota dikepala setiap penari.
Desain pakaian Tari Buchaechum ( 부 채 춤 ) Korea Selatan ini
menggunakan memakai berbagai macam variasi hanbok yang memiliki motif
dan warna yang berubah-ubah sesuai dengan arah tren fashion. Kostum ini
berupa jeogori (jaket panjang dengan kemeja diikat), mahkota tradisional, dan
kipas yang bisanya berbulu dibagian pinggirnya ada gambar bunga peoni.
Kipas itu selalu dibuka dan ditutup sebagai bagian dari tarian.

11
2. Gambar dan Gerak Tari Buchaechum (부채춤) Korea Selatan

12
13
14
15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut :

1. Tari Thengul Bojonegoro merupakan tari yang diciptakan oleh seniman


Bojonegoro pada tahun 1992 yaitu Joko Santoso dan dibantu penata iringan
Ibnu Sutawa (alm) selaku pihak P dan K kabupaten Bojonegoro. Tarian
tersebut dikenal oleh masyarakat dan menjadi ikon Bojonegoro.
2. Tari thengul ini dibawakan secara berkelompok tersebut memiliki karakter
komedi. Tari Thengul merupakan gambaran dari Wayang Thengul yang
diperagakan oleh manusia.
3. Para penari tidak henti menunjukkan ekspresi senyum sebagai simbol
keakraban dalam sebuah hubungan sosial
4. Tarian tradisional Buchaechum sendiri awalnya adalah berasal dari ritual
kuno ribuan tahun yang lalu yang ditampilkan pada upacara pemujaan
kepada dewa -dewa penganut Shamanisme Korea.
5. Tarian ini dipentaskan oleh sekelompok wanita. Tarian ini adalah kreasi
baru, yang diciptakan oleh penari Kim Baek-Bong pada tahun 1954.
6. Buchaehum diambil dari bahasa Korea, Buchae yang berarti Kipas dan
Chum yang berarti tari. Buchaechum sendiri dapat diartikan sebagai Tari
Kipas.

B. Saran
Demikian makalah yang saya susun, semoga dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya serta pembaca. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

16
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, Rizka Dafa. TARI BUCHAECHUM PADA KOREAN DAYS FAKULTAS


ILMU BUDAYA DI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA. Diss.
ISI SURAKARTA, 2017.

Dewi, NK. (2019). 7 Fakta Tari Tengul Bojonegoro Yang Meriahkan HUT RI di
Istana Negara. Diakses pada 4 Mei 2021 pukul 11.09 WIB dari
https://www.idntimes.com/travel/destination/nk-dewi/fakta-tari-thengul-
bojonegoro-c1c2/7

MUTIANA, AYU. Perbandingan Tari Kipas Korea (Buchaechum) dan Tari Kipas
Banyuwangi Jejer Gandrung. Diss. Universitas Gadjah Mada, 2015.

Rahmadi, Dedi. (2019). Tengul Tarian Asli Bojonegoro Yang Nyaris Punah Kini
Mendunia. Diakses pada 4 Mei 2021 pukul 10.00 WIB dari
https://www.merdeka.com/peristiwa/thengul-tarian-asli-bojonegoro-yang-
nyaris-punah-kini-mendunia.htmlaily,

Rizka Nur. (2020). Mengenal Tari Tengul, Kesenian Bojonegoro Yang Mendunia.
Diakses Pada 4 Mei 2021 pukul 10.13 WIB dari
https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-tari-thengul-kesenian-tradisional-
bojonegoro-yang-mendunia.html?page=3

17

Anda mungkin juga menyukai