Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


INOVASI KOPI NON-KAFEIN DARI BIJI PEPAYA

GURU MATA PELAJARAN:


Drs. Arpin, M.Si.

DISUSUN OLEH:
XI MIPA 4
Arin Aulia Putri (07)
Msy. Putri Fatika Safitri (21)
Muhammad Rizky Pratama (22)
Najwa Athaya Salsabila (24)

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................5

2.4 Pepaya.......................................................................................................................9
2.4.2 Klasifikasi Buah Pepaya.....................................................................................10
2.4.3 Manfaat Pepaya....................................................................................................11
BAB III PROSEDUR PENELITIAN.............................................................................13

3.1 Definisi Operasional Istilah......................................................................................13


3.2 Metode Penelitian.....................................................................................................13
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................................13
3.4 Alat dan Bahan Penelitian........................................................................................14
3.4.1 Alat....................................................................................................................14
3.4.2 Bahan-Bahan.....................................................................................................14
3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian..............................................................................14
3.6 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................14
3.7 Teknik Analisis Data................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................xvii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kopi adalah salah satu komoditas perkebunan yang banyak dimanfaatkan
masyarakat karena memiliki aroma, rasa dan manfaat yang sangat banyak bagi tubuh.
Kopi merupakan salah satu jenis bahan makanan atau minuman yang berasal dari
proses pengolahan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk.
Jenis bahan makanan ini sudah lama dibudidayakan, baik di Indonesia bahkan di
dunia. Berbagai jenis kopi sudah dibudidayakan hingga saat ini, seperti kopi arabika,
kopi robusta, kopi liberika, kopi ekselsa dan banyak lainnya .
Jenis tanaman konsumsi ini dengan nama latin Coffea sp. ini ialah salah satu
jenis tanaman yang sangat dikenal masyarakat. Kopi merupakan salah satu minuman
yang digemari dan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia (Farah, et al., 2012).
Tidak hanya di Indonesia, komoditas kopi sudah tersebar luas di dunia karena minat
masyarakat terhadap kopi. Oleh sebab itu, kebutuhan masyarakat dunia terhadap kopi
terus meningkat tiap tahunnya. Saat ini, kopi tidak hanya dikonsumsi untuk diambil
manfaat dan khasiatnya, tetapi juga dianggap sebagai bagian dari gaya hidup bagi
masyarakat yang menganggap kopi sebagai kebutuhan.
Selain itu, kebiasaan minum kopi sudah turun temurun dalam masyarakat
Indonesia. Di berbagai belahan dunia, kopi tidak dianggap sebagai gaya hidup sehat.
Hal ini dikarenakan kandungan pada kopi seperti kafein, stimulan dan zat-zat lain
dapat menimbulkan efek samping seperti kecemasan, susah tidur, dada berdebar,
mual, gangguan pencernaan ataupun gangguan lain yang berhubungan dengan saraf.
Tetapi kopi juga merupakan bahan yang kaya akan antioksidan dan senyawa bioktif
yang memiliki manfaat bagi tubuh.
Buah pepaya (Carica papaya L.), adalah tumbuhan yang diperkirakan berasal
dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Pepaya kini telah
menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis. Buah pepaya biasanya
dimakan dagingnya saja, baik ketika muda maupun masak. Sedangkan biji dari
pepaya tersebut selalu dibuang, karena dianggap tidak memiliki manfaat dan khasiat.
Biji buah pepaya merupakan salah satu bagian dalam buah pepaya yang
memiliki rasa pahit. Tetapi biji buah pepaya kaya akan berbagai nutrisi yang

3
dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin, mineral, flavonoid, dan polifenol. Adanya
kandungan tersebut menjadikan biji pepaya kaya akan antioksidan untuk menangkal
radikal bebas. Tidak berbeda jauh dengan daging buahnya, biji buah pepaya juga
merupakan salah satu sumber serat.
Rasa pahit sebagaimana kopi, manfaat dan khasiat dari biji pepaya yang
berlimpah dapat menjadikan biji pepaya sebagai salah satu inovasi bahan makanan
atau minuman baru. Dalam penelitian ini, bahan makanan atau minuman yang akan
dibuat dari biji pepaya adalah kopi. Di samping itu, kopi dari biji pepaya ini dapat
menggantikan kopi (Coffea sp.) yang tingi kafein serta menghindari risiko terhadap
bahaya atau efek samping dari kafein. Sehingga, inovasi pembuatan bahan makanan
atau minuman dari biji pepaya akan dipaparkan di dalam penelitian berjudul “Inovasi
Kopi Non-Kafein dari Biji Pepaya”.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1.) Apa yang menjadikan biji pepaya sebagai bahan baku inovasi kopi non-kafein?
2.) Apakah biji pepaya dapat dijadikan bahan baku kopi non-kafein?
3.) Bagaimana proses pembuatan kopi non-kafein dari biji pepaya?

1.3 Tujuan Penelitian


Berikut ini ialah beberapa tujuan penelitian ini, sebagai berikut:
1.) Untuk mengetahui hal atau alasan yang menjadikan biji pepaya dipilih sebagai
bahan baku pembuatan kopi non-kafein.
2.) Untuk mengetahui apakah biji pepaya dapat dijadikan sebagai bahan baku
inovasi kopi non-kafein.
3.) Untuk melihat dan mengetahui proses pembuatan kopi non-kafein dari biji
pepaya.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini, sebagai berikut:
1.) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memecahkan rasa penasaran
penulis terhadap pemanfaatan biji pepaya sebagai inovasi kopi non-kafein.
2.) Bagi penulis dan pembaca, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan
informasi mengenai pemanfaatan biji pepaya sebagai inovasi kopi non-kafein
serta khasiatnya sebagai pengganti kopi (Coffea sp.) yang tinggi kafein.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kopi
2.1.1 Definisi Kopi
Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji
tanaman kopi, kopi digolongkan ke dalam famili Rubiaceae dengan genus
Coffea (Saputra E., 2008). Kopi merupakan minuman berwarna hitam gelap
dengan aroma khas biasanya diseduh menggunakan air panas dan pada dasarnya
memiliki rasa pahit dan banyak digemari hampir seluruh masyarakat dunia
(Kadapi, 2015). Kopi memiliki rasa dan aroma yang khas dengan warna hitam
pekat memiliki berbagai manfaat yang diperlukan tubuh.

2.1.2 Jenis-Jenis Kopi


Berikut ini merupakan jenis-jenis kopi secara umum, di antaranya:
1.) Kopi arabika (Coffea arabica) merupakan jenis kopi yang paling disukai
karena rasanya dinilai paling baik. Jenis kopi ini biasa ditanam pada
ketinggian 1000-2100 meter dpl. Namun, kopi jenis ini masih bisa
tumbuh pada ketinggian diatas 800 meter dpl. Bila ditanam di dataran
yang lebih rendah, jenis kopi ini sangat rentan terhadap penyakit HV.
2.) Kopi robusta (Coffea canephora) lebih toleran terhadap ketinggian lahan
budidaya. Jenis kopi ini tumbuh baik pada ketinggian 400-800 m dpl
dengan suhu 21-24º C. Budidaya kopi ini sangat cocok dilakukan
didataran rendah, kebalikan dari kopi arabika rentan terhadap serangan
penyakit HV.
3.) Kopi liberika (Coffea liberica) dapat tumbuh dengan baik di dataran
rendah dimana robusta dan arabika tidak bisa tumbuh. Jenis kopi ini
paling tahan pada penyakit HV dibanding jenis lainnya. Hal inilah yang
menjadi keunggulan kopi liberika. Ukuran daun, percabangan dan tinggi
pohon jenis kopi liberika lebih besar dari arabika dan robusta.
4.) Kopi ekselsa (Coffea excelsa) merupakan salah satu jenis kopi yang
paling toleran terhadap ketinggian lahan. Kopi ini bisa tumbuh dengan
baik didataran rendah mulai 0-750 meter dpl. Selain itu, kopi ekselsa juga
tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan.

5
2.1.3 Manfaat Kopi
Mengonsumsi kopi dalam batas yang wajar memiliki berbagai manfaat.
Berikut ini merupakan manfaat mengonsumsi kopi:
1.) Menjaga Kesehatan Otak
Manfaat kopi bagi tubuh yang pertama adalah menjaga kesehatan
otak. Kafein di dalam kopi memberikan berbagai efek positif terhadap
otak, di antaranya membantu konsentrasi, meningkatkan kewaspadaan,
memperbaiki suasana hati, hingga menurunkan risiko depresi.
2.) Menurunkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Manfaat kopi untuk kesehatan selanjutnya adalah mengurangi risiko
penyakit diabetes tipe 2. Pasalnya, mengonsumsi dua cangkir kopi per
hari dapat membantu mencegah resistensi insulin. Hal ini dikarenakan
kandungan kafein di dalam kopi yang sangat tinggi.
3.) Menjaga Kesehatan Liver
Berbagai penyakit yang dapat menyerang organ hati, seperti
hepatitis, sirosis hati, perlemakan hati, hingga kanker hati. Rutin
mengonsumsi dua hingga tiga cangkir kopi sehari dapat membantu
menurunkan risiko terserang penyakit tersebut.
4.) Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson
Manfaat kopi untuk kesehatan selanjutnya yaitu membantu
mengurangi risiko penyakit parkinson. Penyakit parkinson adalah
gangguan pada sistem saraf yang dapat mengganggu kemampuan tubuh
dalam mengendalikan gerakan dan keseimbangan.
5.) Menjaga Kesehatan Jantung
Mengonsumsi kopi 1-2 cangkir per hari diketahui berkhasiat dalam
menjaga kesehatan jantung. Mengutip dari situs Harvard School of Public
Health, orang yang mengonsumsi empat cangkir kopi atau lebih per hari
berpotensi menurunkan risiko stroke daripada orang yang tidak minum
kopi sama sekali.
6.) Menjaga Berat Badan Ideal
Selain menjaga kesehatan organ tubuh, rupanya manfaat kopi bagi
tubuh juga dapat mempertahankan berat badan ideal, bahkan ada
kemungkinan kopi bisa membantu menurunkan berat badan. Manfaat ini
6
akan Anda dapatkan apabila mengonsumsi kopi tanpa gula supaya rendah
kalori.
7.) Mengurangi Risiko Kanker
Manfaat kopi untuk kesehatan lainnnya adalah dapat menurunkan
risiko kanker. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kopi dapat
mengurangi risiko kanker hati. Hal ini karena kandungan kafein dalam
kopi dapat mengganggu perkembangan kanker, mulai dari permulaan sel
hingga kematiannya.

2.1.4 Kandungan Kopi


Berdasarkan Situs Data Komposisi Pangan Indonesia menyebutkan bahwa
kandungan nutrisi dalam 100 gram kopi bubuk instan adalah sebagai berikut:
Kandungan Kopi Komposisi
Air 2,6 g
Energi 129 kalori
Protein 12,3 g
Lemak 0,5 g
Karbohidrat (CHO) 35,0 g
Abu (ASH) 9,7 g
Kalsium (Ca) 179 miligram
Fosfor (P) 383 mg
Besi (Fe) 5,6 mg
Natrium (Na) 72 mg
Kalium (K) 3,256 mg
Tembaga (Cu) 0,14 mg
Riboflavin (Vit. B2) 0,21 mg
Niasin (Niacin) 30,6 mg
Di samping karbohidrat, protein, dan sedikit lemak, kopi juga punya
kandungan kafein, magnesium, serta bahan kimia tumbuhan.

7
2.2 Kafein
2.2.1 Defenisi Kafein
Kafein adalah stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia,
biasanya dalam bentuk kopi dan teh. Senyawa berbentuk bubuk kristal
berwarna putih ini memiliki rasa yang pahit. Namun, kafein memiliki manfaat
dalam dunia kesehatan, yakni menstimulasi kerja jantung dan meningkatkan
produksi urine atau bersifat diuretik.

2.2.2 Manfaat Kafein


Dalam kesehatan, penelitian menunjukkan kafein dapat melindungi sel
otak manusia sehingga menurunkan risiko perkembangan beberapa penyakit
seperti Parkinson dan Alzheimer. Kafein juga menyebabkan menenangkan
pembuluh darah sehingga dapat membantu meredakaan sakit kepala. Kopi
juga mengurangi peradangan dan dapat membantu mencegah penyakit
kardiovaskular, kanker, stroke, dan diabertes tipe II.
Dalam performa fisik, kafein juga ampuh meningkatkan kekuatan otot.
Ini terjadi lantaran kafein meningkatkan kadar adrenalin yang membuat tubuh
siap melakukan aktivitas fisik.
Saat beraktivitas fisik, kafein juga dapat memecah lemak dalam tubuh
dan menggunakannya kembali sebagai bahan bakar untuk latihan. Kafein juga
membuat para peminumnya tetap dapat fokus, meningkatkan kewaspadaan,
mencerahkan suasana hati.

2.2.3 Efek Samping


Meski kafein memiliki manfaat bagi kesehatan, namun jika terlalu banyak
mengonsumsinya tentu bisa menimbulkan berbagai efek samping, seperti
kegelisahan, Insomnia, Sakit kepala, Pusing, Irama jantung yang cepat atau tidak
normal, dehidrasi dan ketergantungan. Beberapa orang mungkin lebih sensitif
terhadap efek kafein dibandingkan yang lainnya. Itu sebabnya, efek kafein
mungkin akan berbeda pada setiap orang.

2.3 Kopi Non-Kafein


Kopi Non-Kafein atau Kopi Decaf adalah istilah yang berasal dari kata
decaffeinated coffee. Sesuai dengan namanya, decaf coffee adalah kopi yang

8
kandungan kafein nya telah dihilangkan hampir seluruhnya. Tetapi, kopi decaf tetap
mengandung kafein, hanya saja kandungan kafein dalam kopi decaf hampir 97%
telah dihilangkan. Ada banyak cara untuk menghilangkan kafein dari biji kopi seperti
menggunakan air dan pelarut organik atau karbon dioksida. Dibandingkan dengan
kopi biasa, kopi ini memiliki rasa yang lebih ringan dan warna serta aroma yang
tidak terlalu pekat. Proses decaf pada kopi non-kafein ini mampu menurunkan kadar
kafein pada robusta hingga kurang dari 1%. Sedangkan rata-rata kandungan kafein
kopi robusta sebelum proses dekafeinasi berkisar 2-2,3%. Pada kopi Arabika setelah
dilakukan proses dekafeinasi hanya mengandung 1% kafein. Sedangkan rata-rata
kandungan kafein kopi Arabika tanpa dekafeinasi berkisar 1,2-1,8%. Hal ini
menunjukkan proses tersebut cukup signifikan menghilangkan kadar kafein pada
kopi.

2.3.1 Manfaat Kopi Non-Kafein


Kopi non-kafein memberikan efek pada kesehatan yaitu mengandung
antioksidan yang tinggi untuk menjaga kesehatan tubuh. Kafein bermanfaat untuk
membantu mengurangi kadar glukosa dalam darah. Selain itu, decaf coffee
memiliki komponen atau zat magnesium untuk merangsang fungsi otak, zat
aflatoxin yang memproduksi glutathione yang membantu kinerja hati.
Selain itu, kopi non-kafein dapat direkomendasikan untuk ibu hamil dengan
catatan sudah diberi peringatan asupan kafein yang dibutuhkan. Berdasarkan
penelitian para dokter gigi bahwa tingkat kerusakan pada gigi akibat konsumsi
kopi non-kafein lebih rendah dibanding konsumsi kopi biasanya.
Berdasarkan data dari Healthline, decaf kopi merupakan minuman yang
paling sehat dan cocok untuk orang yang sensitif pada kafein, seperti wanita yang
sedang hamil, orang yang mengkonsumsi obat-obatan. Beberapa penelitian lain
juga mengungkapkan bahwa kafein dikonsumsi dalam jumlah rendah-sedang
masih aman, namun kafein dosis tinggi mungkin akan memberikan efek samping
sebagaimana pada kopi pada umumnya.

2.4 Pepaya
2.4.1 Definisi Pepaya
Buah pepaya merupakan tanaman herba dari family Carecacae yang berasal
dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar daerah tropis
9
maupun sub-tropis. Buah tropis ini dihormati karena disebut buah para malaikat
oleh Christopher Colombus, pada abad ke-20 produsen utama adalah Amerika
Serikat pada tahun 1920-an (Aqila, Larasati, 2013). Buah pepaya memiliki
empat genus, yaitu carica, jarilla, jacaranta dan cylicomoroph. Ketiga genus
pertama merupakan tanaman asli Amerika tropis. Sedangkan genus keempat
merupakan tanaman yang berasal dari Afrika.
Nama pepaya di dalam bahasa Indonesia di ambil dari bahasa Belanda yaitu
papaja, dan kemudian mengadopsi dari bahasa Inggris yaitu papaya, namun
dalam bahasa jawa disebut pepaya atau kates. Pohon pepaya umumnya tidak
bercabang tumbuh hingga 5-10 m dengan daun yang berbentuk spiral pada
batang pohon bagian atas.
Daun pada tanaman pepaya menyirip lima tangkai yang panjang dan
berlubang di bagian tengah bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. pepaya
adalah monodiecious (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga
kelamin yaitu: tumbuhan jantan, tumbuhan betina, dan tumbuhan banci
( hermafrodit). Bentuk buah pepaya bulat memanjang dengan ujung biasanya
meruncing, Warna buah ketika muda hijau gelap dan setelah masak hijau muda
hingga kuning (Bonaditya, 2014).

2.4.2 Klasifikasi Buah Pepaya


Klasifikasi ilmiah dari tumbuhan, pepaya menurut Putra (2015) adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisio : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniiidae 8
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.

10
2.4.3 Manfaat Pepaya
Rudi (2014) menyatakan berkat kandungan nutrisi di dalamnya buah
pepaya menjadi buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa khasiat
kesehatan buah papaya untuk tubuh manusia yaitu mengatasi gangguan
pencernaan, menjaga kesehatan ginjal mempertajam pengelihatan, mencegah
penuaan dini, merawat kesehatan kulit dan sebagai agen antiradang.
Kandungan papain dan cymopapain mampu meredakan peradangan dan
mempercepat penyembuhan luka bakar. Manfaat ini mampu membantu
meneyembuhkan berbagai luka di kulit, psoriasis dan berbagai penyakit kulit
lainnya.

2.4 Biji Pepaya


Biji pepaya merupakan bagian dari buah pepaya yang terdapat di dalam buah
papaya yang tidak dimakan. Pada umumnya biji papaya hanya dibuang atau ditanam
atau dimanfaatkan sebagai bibit untuk dibudidayakan. Berdasarkan uji klinis yang di
lakukan oleh banyak praktikum bidang kesehatan, ternyata biji pepaya bisa diolah
dan diambil minyaknya sebagai obat, karena di dalam kandungan biji pepaya
terdapat sumber minyak yang bermanfaat bagi tubuh. (Arbianto, Purwo 2007).
Biji pepaya juga memiliki efek farmakologis bagi tubuh manusia. Biji papaya
memiliki banyak manfaat dan memiliki kandungan yang banyak. Jika diurai, maka
kandungan biji papaya antara lain alkaloid, steroid, tanin, dan juga minyak atsiri.
Selain itu, biji papaya juga diketahui mengandung senyawa kimia golongan fenol,
terpeniod, dan juga saponin. Senyawa ini bersifat sitoksik, anti-androgen dan berefek
estrogenik. Selanjutnya, biji papaya juga mengandung karbohidrat dalam jumlah
kecil, air, abu, protein, dan juga lemak.

2.4.1 Manfaat Biji Pepaya


Biji pepaya bermanfaat bagi tubuh karena dapat menyembuhkan penyakit
terutama gangguan saluran pencernaan dan mencegah penyakit gagal ginjal, oleh
karena itu jika kita membuang biji pepaya sama dengan membuang obat yang
boleh jadi sangat di butuhkan oleh masyarakat. Manfaat biji pepaya yang pertama
adalah sebagai antibakteri. Penelitian telah dilakukan dan menemukan kalau biji
pepaya ternyata efektif membasmi E. coli, Salmonella, dan infeksi Staph.

11
Kedua, Penelitian telah menemukan kalau dari ekstrak biji pepaya dapat
melindungi ginjal dari racun hinga gagal ginjal. Ketiga, biji pepaya dalam
menghilangkan parasit usus. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada anak-
anak Nigeria dengan parasit usus, 76,7% dari anak-anak bebas parasit setelah
tujuh hari pengobatan dengan biji pepaya dibandingkan dengan hanya 16,7% dari
anak-anak yang menerima plasebo. Terakhir, biji pepaya juga ampuh dalam
mengatasi cacingan. Tetapi, bagi yang ibu hamil jangan sekali-kali
mengkomsumsi biji pepaya sebagai obat karna akan menyebabkan resiko
keguguran ( Hertynfrianka, 2010).

12
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional Istilah


a) Kopi merupakan minuman berwarna hitam gelap dengan aroma khas
biasanya diseduh menggunakan air panas dan pada dasarnya memiliki rasa
pahit dan banyak digemari hampir seluruh masyarakat dunia (Kadapi,
2015).
b) Buah pepaya merupakan tanaman herba dari family Carecacae yang
berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar
daerah tropis maupun sub-tropis. Buah tropis ini dihormati karena disebut
buah para malaikat oleh Christopher Colombus, pada abad ke-20 produsen
utama adalah Amerika Serikat pada tahun 1920-an (Aqila, Larasati, 2013).
c) Kopi Non-Kafein atau Kopi Decaf adalah istilah yang berasal dari kata
decaffeinated coffee. Sesuai dengan namanya, decaf coffee adalah kopi
yang kandungan kafein nya telah dihilangkan hampir seluruhnya. Tetapi,
kopi decaf tetap mengandung kafein, hanya saja kandungan kafein dalam
kopi decaf hampir 97% telah dihilangkan.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
atau percobaan. Menurut Roestiyah (2001:80), metode eksperimen adalah
suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang
sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,
kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Metode eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biji papaya
sebagai kopi non-kafein dan manfaatnya.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini berlokasi di CERN (Conseil Européen pour la Recherche
Nucléaire) dan akan berlangsung pada akhir tahun 2025.

13
3.4 Alat dan Bahan Penelitian
3.4.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a) Ulekan/Blender
b) Gelas

3.4.2 Bahan-Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a) 500 gr biji pepaya
b) 1 sdm madu
c) 300 ml air panas

3.5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

a) Siapkan biji buah pepaya yang sudah di cuci lalu jemur 2-3 hari hingga
kering, setelah kering bisa langsung di haluskan atau bisa di sangrai lagi.
b) Kemudian haluskan biji papaya yang sudah dikeringkan menggunakan
blender atau alternatif lainnya yaitu ulekan.
c) Setelah di haluskan, saring hasil penghalusan biji papaya menggunakan
saringan.
d) Gunakan 1 sdm bubuk biji pepaya untuk ukuran gelas kopi lalu seduh
dengan air panas
e) Penyajian kopi dari biji papaya ini bisa ditambahkan madu atau gula pasir
sesuai selera.
f) Kopi biji pepaya siap dinikmati.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dari penelitian ini adalah kajian
pustaka, eksperimen, dan dokumentasi. Kajian pustaka yang dilakukan adalah
dengan pengumpulan informasi-informasi berdasarkan buku, jurnal, literatur,
dan internet. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan mendapat data objektif
sesuai dari pemanfaatan kulit pisang dalam penjernihan air. Dokumentasi yang
dilakukan adalah dengan pengambilan bukti hasil eksperimen.

3.7 Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dalam eksperimen ini akan dianalisis dengan
14
menggunakan metode pendekatan kualitatif. Analisis menggunakan
pendekatan kualitatif ini dilakukan dengan menonjolkan bagian proses
pembuatan kopi dari biji pepaya. Analisis ini akan mengungkapkan nori dari
daun pepaya jepang berdasarkan ciri, bau, tekstur, dan rasa. Dengan analisis
ini, peneliti akan menggunakan kalimat deskriptif dari data-data yang ada,
baik dari membaca tabel ataupun angka, lalu ditafsirkan dalam bentuk
deskriptif kualitatif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Fadli, Rizal, 2022. “Ketahui 5 Manfaat Biji Pepaya bagi Kesehatan Tubuh”,
(online), (https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-5-manfaat-biji-
pepaya-bagi-kesehatan-tubuh, diakses pada tanggal 24 Januari 2023
pukul 19.02 WIB).

Husna, 2021. “Kopi Biji Pepaya” , (online),


(https://cookpad.com/id/resep/14461374-kopi-biji-pepaya, diakases 23
Januari 2023 pukul 19.28 WIB).

Lukyani, 2022. “4 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan Menurut Studi”,


(online), (https://www.kompas.com/sains/read/2022/10/24/120552723/4-
manfaat-biji-pepaya-untuk-kesehatan-menurut-studi , diakses 23 Januari
2023 pukul 18.39 WIB).

Ramadhana, Syukri, 2016. “Identifikasi Potensi Lokal pada Tumbuhan Biji


Pepaya (Carica papaya) sebagai Obat Tradisional Masyarakat di
Kecamatan Banggae Timur”. Jurnal Pendidikan Biologi (online),
(http://sulbar.fdi.or.id/wp-content/uploads/2017/05/nurhikmah_70-88.pdf,
diakses 23 Januari 2023 pukul 17.34 WIB).

Ramadhany, 2022. “Tak Sekedar Menghilangkan Kantuk, 7 Manfaat Kopi Ini


Juga Baik untuk Kesehatan Tubuh”, (online),
(https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-kopi/, diakses 24 Januari
2023 pukul 19.46 WIB).

Unmul, 2022. “Kopi (Coffea Sp.)”. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian (online),
(http://yin.thp.unmul.ac.id/thp/kopi-coffea-sp/, diakses 26 Januari 2023
pukul 19.23 WIB).

xvii
Varia, 2022. “Manfaat dan Risiko Kafein dan Minuman Berkafein”, (online),
(https://www.darya-varia.com/id/read/manfaat-dan-risiko-kafein-diuretik,
diakses 24 Januari 2023 pukul 17.58 WIB).

xviii

Anda mungkin juga menyukai