No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kebijakan:
Panduan Mutu UPTD PKM Karangnunggal.
Referensi:
1. Kementrian kesehatan RI WHO(2013)buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitasi
kesehatan dasar dan rujukan untuk tenaga kesehatan,kementrian kesehatan RI.jakarta.
2. Saifudin abdul bari ,dkk (2010)buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal yayasan bina pustaka sarwono prawiroharajo,Jakarta
Prosedur / Langkah-langkah :
A. Persiapan alat dan obat.
1. Kateter foley no 24
2. Kondom
3. Larutan NaCL 0,9 %
4. Selang infus atau spuit 50 ml
B. Persiapan klien
Jelasken pada klien prosedur dan tujuan tindakan
C. Langkah –langkah
1. Melakukan cuci tangan 7 langkah
2. Memakai APD
3. Baringkan ibu dalam posisi litotomi
4. Gunakan sarung tangan seteril
5. Masukan kateter ke dalam kondom
6. Ikat dengan tali dekat dengan mulut kondom
7. Pertahankan buli dalam dalam keadaan kosong dengan kateter foley
8. Masukan kondom yang sudah terikat dengan kateter ke dalam rongga uterus
9. Biarkan ujung dalam cateter di dalam kondom
10. Ujung luar kateter dihubungkan dengan set infus
11. Kondom di kembangkan dengan 250;500 ml larutan NaCl 0.9%
12. Observasi perdarahan jika berkurang hentikan pengembangan kondom lebih lanjut.
13. Ujung luar kondom di lipat dan diikat dengan tali
14. Kontraksi uterus di pertahankan dengan drip oksitosin sampai setidaknya 6 jam
setelah prosedur
15. Pertahankan posisi kondom dengan kasa gulung yang di masukan di dalm vagina
atau kembangkan kondom lainnya di dalm vagina.
16. Kondom kateter di pertahankan selama 24 jam dan setelah itu dikempiskan
bertahan (10-15 menit)dan dikeluarkan
17. Berikan antibiotik profilaksis dosis tunggal:
Ampisilin 2g IV dan metrodinazole 500 mg IV
Atau sefazolin 1g IV dan metrodinazole 500 mg IV
18. Jika ada tanda infeksi berikan antibiotik kombinasi sampai pasien bebas demam
selama 48 jam :
Ampisilin 2g IV tiap 6 jam
Dan gentamisin 5mg/kgBB IV setiap 24 jam
Dan metrodinazole 500 mg IV setiap 8 jam
Catatan
Perhatiakn kondisi pasien selama tindakan dan pascasalin
Pastikan posisi balon kondom tetap di dalam kavum uteri
Komplikasi yang di dapat terjadi adalah infeksi
Unit terkait:
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
1
PEMASANGAN KONDOM
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR
Tanggal :
TILIK
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas Dadan Kusnanto, SKM
Karangnunggal NIP. 197001181998031007
Unit :
Nama :
Tanggal pelaksanaan :
Ya Tidak Tidak
Berlaku
CR= .............
Karangnunggal, ......................................
..........
Pelaksana/ Auditor,
.................................................................
..........