I. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Kamis, 23 Februari 2023
Lokasi : RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo
BIODATA PASIEN
Nama Pasien : Tn. I.I
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Durian
Nomor HP :-
Nama Ayah : Tn. T.N ( Alm )
Nama Ibu : Ny. N.M
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Nyeri pada luka bekas operasi pada
daerah abdomen
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluhkan nyeri pada daerah
luka operasi pada bagian perut, nyeri
dirasakan seperti ditusuk – tusuk, pasien
juga mengatakan pasien mengalami
kesulitan dalam beraktivitas
: Pasien mengatakan tidak pernah
Riwayat Penyakit Dahulu mengalami sakit yang harus
membuatnya kerumah sakit
Pemeriksaan Kesadaran
Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Compos Mentis
Glow Come Score : 15
E : 4 ( Membuka mata spontan )
V : 5 ( Orientasi baik )
M : 6 ( Mampu bergerak )
Kesan :
- Hepatomegaly
- Multiple Cholesistolithiasis
3.) Terapi
N Nama Rute
Dosis Fungsi Efek Samping
o Obat Pemberian
1 Ringer 20tpm i.v / ivfd -Mencegah -Asidosis
laktat dehidrasi laktat
-Digunakan -Hiperkalimia
untuk pasien -Alergi
luka bakar -Reaksi local
-Digunakan
untuk prosedur
operasi
2 Cefota 3x1 i.v / inj -Mengobati -Alergi
xime penyakit -Susah
1g infeksi bernafas
-Demam
Klasifikasi Data
Nadi : 96x/m
Pernapasan : 18x/m
Suhu : 35.8*c
Spo2 : 98 %
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Cholelitiasis Nyeri akut b.d
-Pasien mengatakan nyeri ↕ adanya luka sayatan
pada luka bekas operasi Batu terdorong menuju pada daerah perut
P : Pasien mengeluhkan duktus sistikus
nyeri pada luka operasi ↕
Q : Pasien mengatakan Obstruksi duktus sistikus
nyeri seperti ditusuk – ↕
tusuk Tindakan operatif
R : Pasien mengatakan cholelistectomy
nyeri tidak menyebar laparaskopi
S : Pasien mengatakan ↕
skala nyeri 4 ( 0-10 ) Adanya luka sayatan pada
T : Pasien mengatakan perut ( Umbilical, lumbal
nyerinya hilang timbul kanan, dan hypogastrium )
dengan durasi ± 5-10 ↕
menit Terputusnya jaringan kulit
DO : ↕
-Pasien Nampak gelisah Mengenai serabut saraf
-Pasien meringis kesakitan ↕
- Bibir pasien pucat Nyeri akut
- Mukosa pasien kering
dan pecah – pecah
-Terdapat luka post op
pada abdomen umbilical,
lumbal kanan, dan
hypogastrium
- Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 100/60
mmHg
Nadi : 96x/m
Pernapasan : 18x/m
Suhu : 35.8*c
Spo2 : 98 %
DS :
-Pasien mengatakan nyeri
pada luka bekas operasi
P : Pasien mengeluhkan
nyeri pada luka operasi
Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuk –
tusuk
R : Pasien mengatakan
nyeri tidak menyebar
S : Pasien mengatakan
skala nyeri 4 ( 0-10 )
T : Pasien mengatakan
nyerinya hilang timbul
dengan durasi ± 5-10
menit
DO :
-Pasien Nampak gelisah
-Pasien meringis kesakitan
- Bibir pasien pucat
- Mukosa pasien kering
dan pecah – pecah
-Terdapat luka post op
DS : -
DO :
-Kemerahan pada luka
post op
- Hasil pemeriksaan
laboratorium: Cholelitiasis
Hemoglobin : 11 g/dl ↕
Trombosit : 496 ribu/uL Batu terdorong menuju
SGO ( AST ) : 10 u/L duktus sistikus
SGPT ( ALT ) : 17 u/L ↕
Obstruksi duktus sistikus
↕ Resiko Infeksi b.d
Tindakan operatif adanya tanda – tanda
cholelistectomy inflamasi
laparaskopi
↕
Adanya luka sayatan pada
perut ( Umbilical, lumbal
kanan, dan hypogastrium )
↕
Terjadinya peradangan /
Inflamasi
↕
Kemerahan pada luka op
↕
Resiko Infeksi
DS :
-Pasien mengatakan sulit
untuk bergerak dan
beraktivitas Cholelitiasis
DO : ↕
-Terdapat luka post op pada Batu terdorong menuju
daerah abdomen duktus sistikus
↕
Obstruksi duktus sistikus
↕
Tindakan operatif Intoleransi aktivitas
cholelistectomy b.d adanya nyeri
laparaskopi akibat luka sayatan
↕ pada bagian perut
Adanya luka sayatan pada
perut ( Umbilical, lumbal
kanan, dan hypogastrium )
↕
Adanya nyeri
↕
Intoleransi Aktivtas
Diagnosa Keperawatan
1. Kamis, 23 Februari
Nyeri akut b.d adanya luka sayatan pada daerah
2023
perut
2. Kamis, 23 Februari
Resiko infeksi b.d adanya tanda – tanda inflamasi
2023
Intolereansi aktivitas b.d adanya nyeri akibat luka
Kamis, 23 Februari
3. sayatan pada bagian perut
2023
Tabel 4.5 Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
penyebab analgetik
3. Ekspresi wajah
saat nyeri
2
Resiko Infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda dan
tindakan keperawatan gejala infeksi
selama 2x8 jam
2. Observasi ttv secara
diharapkan pasien dengan
komprehensif
criteria hasil :
3. Kolaborasi
1. Pasien mampu
pemberian
mengidentifikasi
antibiotic
factor resiko
2. Pasien mampu
menghindari resiko
3 Intoleransi 1. Monitor respon
Setelah dilakukan
. aktivitas fisik, emosi, social,
tindakan keperawatan
dan spiritual
selama 2x8 jam
diharapkan pasien criteria 2. Kolaborasi dengan
hasil : tenaga ahli
1. Mampu melakukan
aktivitas sehari –
hari
rehabilitasi medik
2. Keseimbangan
aktivitas dan
istirahat
Tabel 4.6 Intervensi
Implementasi
Diagnosa Hari /
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tanggal
1 1.
Nyeri Akut Kamis, 1. Mengobservasi
P : Pasien
23 skala nyeri secara
Februari berkala mengeluhkan
T : Pasien
mengatakan
nyerinya hilang
timbul dengan
durasi 1-2menit
TD : 120/70mmHg
N : 76x/m
P : 18x/m
S : 36.0*c
Spo2 : 99%
3.Memberikan terapi RL
+ Ketorolac 20tpm
1. Terdapat luka
2 Resiko Jumat 1. Mengobservasi
sayatan pada abdomen
Infeksi 24 tanda dan gejala
bagian umbilical,
februari infeksi
lumbal kanan, dan
2023
2. Mengobservasi
hypogastrium
ttv secara
2. Tidak ada tanda-
komprehensif
tanda inflamasi
3. Kolaborasi 3. Tanda – tanda vital
pemberian TD : 120/80 mmHg
antibiotic N : 87x/m
P : 18x/m
S : 35.4*c
Spo2 : 99%
4.Memberikan terapi
farmakologi berupa
injeksi cefotaxime 1g
dan oral ciprofloxacin
500mg
1. Pasien Nampak
3 Jumat, 1. monitor respon
Intoleransi
membaik, orientasi
24 fisik,emosi,social,
Aktivitas
baik. Pasien juga dapat
Februari dan spritual
melakukan aktivitas
2023
2.Kolaborasi kerohanian
dengan tenaga ahli 2. pasien sudah dapat
rehabilitasi medic duduk
Tabel 4.7 Implementasi
Evaluasi
S:
O:
TD : 120/70mmHg
N : 76x/m
P : 18x/m
S : 36.0*c
Spo2 : 99%
A:
Masalah Teratasi
P:
Pertahankan Intervensi