Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta, Telp/Faks: 021-42802202

Asuhan Keperawatan pada Klien Stroke Iskemik

Nama Perseptee : Septa Nursyfa Andryessi


Tanggal Pengkajian : 01 November 2021

A. Identitas Klien
Nama : Ny. M Tanggal masuk RS: 30-10-2021

Tempat/Tgl Lahir : 11 November 1950 Sumber informasi : Keluarga, RM

Umur : 71 tahun Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Janda

Pendidikan :- Suku: Betawi

Pekerjaan :- No. Rekam Medik : 00116366

Diagnosa Medis : Stroke Iskemik

Alamat : Jl. Kebayoran lama No. 22

B. Riwayat Keperawatan
1. Resume kasus
Pasien datang dengan keluhan bicara pelo dan mulut melorot sejak sore, lemah satu sisi,
kebas, dan sesemutan. Klien masuk pada tanggal 30 november 2021 pada saat di IGD
dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil 306 mg/dl, pada saat dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil GCS E4 M6 V5disatria, kekuatan otot kanan 5555_5555 kekuatan otot kiri
4444_4444, TD 150/97 mmHg, N : 80 x/mnt, RR 19x/mnt, S : 36 oC, hasil lab LDL 138
mg/dL HDL42mg/d HbA1c >15 %. Therapy yang diberikan pada pasien adalah miniaspi
80mg, Atorvastatin 20 mg, NaCl 0,9% 500cc/12jam, Hasil CT scan terdapat infark di basal
ganglia kanan.
1. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan bicara pelo dan mulut melorot sejak sore, lemah satu
sisi, kebas, dan sesemutan.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang dengan keluhan bicara pelo dan mulut tidak simetris sejak kemaren
sore, lemah satu sisi, kebas, dan sering sesemutan E4M6V5 (disatria). TD : 140/90
mmHg, N: 82x/menit, S: 36,4oC, Rr : 17x/menit, SaO2: 97%. Kekuatan otot kanan
5555_5555 kekuatan otot kiri 4444_4444. Hasil skrinning disfagia (-). Terapi:
Miniaspi 1x80mg, Atorvastatin 1x20 mg, Vitamin B complex 3x2 mg, Folic Acid
2x1mg, Omeprazole 1x40 mg, Cairan NaCl 0,9 % 500cc/12 jam
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien dan keluarga mengatakan pasien dahulu memiliki penyakit infeksi paru
sebelah kanan, pasien dan keluarga mengatakan sebelumnya tidak mengetahui
jika pasien memiliki penyakit DM dan baru tahu pas pasien masuk ke rs.

4. Riwayat penyakit keluarga


Keluarga klien mengatakan tidak mempunyai riwayat peryakit hipertensi dan DM

C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
E : 4 ( membuka mata dengan spontan)
M : 6 ( Mengikuti perintah)
V : 5Disatria

2) Tanda-tanda Vital.
Tekanan Darah : 140/90 mmHg.
Nadi : 82x/menit.
Suhu : 36,4oC
Pernapasan : 17x/menit
SaO2 : 97%
3) Kulit dan Kuku
a. Kulit
Inspeksi
Kebersihan : Kulit bersih
Warna : Sawo matang.
Pigmentasi : tidak ada.
Lesi : tidak ada.
Pucat : tidak ada.
Sianosis : tidak ada.
Ikterik : anikterik.

Palpasi
Kelembapan :Kulit lembab
Suhu permukaan kulit :hangat
Tekstur : Keras
Turgor kulit : Baik.
Edema : tidak ada.
b. Kuku
Inspeksi
Kebersihan : Kuku bersih
Warna : Merah muda
Palpasi
CRT : <3 detik.
4) Kepala
Inspeksi
Bentuk : Bulat.
Kesimetrisan : Simetris.
Lesi : Tidak ada.
Kebersihan rambut : Bersih.
Kulit kepala : Bersih.
Warna rambut : sebagian Hitam dan sebagian putih.

Palpasi
Pembengkakan :tidak ada.
Tekstur Rambut :Baik.

5) Wajah
Inspeksi
Warna kulit : Sawo matang.
Pigmentasi : tidak ada.
Bentuk : Asimetris.
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada.
6) Mata
Inspeksi
Bentuk :Bulat.
Kesimetrisan : Simetris.
Alis mata : Simetris.
Bulu mata : Simetris.
Kelopak mata : Simetris
Warna Konjunctiva : ananemis.
Warna Sklera :anikterik.
Penggunaan kacamata/lensa kontak : tidak menggunakan kacamata/lensa kontak.
Bentuk pupil : Bulat
Ukuran pupil : 2 mm/2mm
Respon cahaya : +/+

Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada.

7) Telinga
Inspeksi
Bentuk :Simetris.
Ukuran :Normal.
Warna liang telinga (cerumen/tanda-tanda infeksi : Baik, tidak ada cerumen.
Alat bantu dengar : tidak menggunakan.

Palpasi
Nyeri tekan :tidak ada.

8) Hidung dan Sinus


Inpeksi
Bentuk : simetris
Ukuran : Normal
Rongga Hidung: Tidak ada lesi, sekret dan sumbatan.
Kemerahan : tidak ada.
Lesi : tidak ada.
Tanda-tanda infeksi : tidak ada.

Palpasi
Nyeri : tidak ada.
9) Mulut dan Bibir
Inspeksi dan Palpasi.
Warna mukosa mulut dan bibir : merah muda
Lesi : tidak ada.
Stomatitis : tidak ada.
Gigi : Tidak ada penggunaan gigi palsu.
Perdarahan/radang gusi : tidak ada.
Kesimetrisan : Asimetris.
Warna : Merah muda.
10) Leher
Inpeksi dan Palpasi
Warna : sawo matang
Bentuk : Simetris
Pulsasi arteri karotis : Ada, nyeri (-).
Vena jugularis : bengkak (-).
Kelenjar tiroid : Normal, nyeri (-)
11) Dada dan Abdomen
a. Pernapasan:
Inspeksi : Simetris antara yang kiri dengan yang kanan
Palpasi : Fremitus sama antara yang kiri dengan yang kanan
Perkusi : Bunyinya Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
2) Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi : Sonor
Auskultasi : S1 dan S2 regular, tidak ada bunyi jantung tambahan (Gallop, Gargling,
Mur-mur)
3) Abdomen
Inspeksi : Perut tidak buncit, kulit perut tampak kering
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 16x/menit
15) Genetalia
Tidak ada tanda-tanda infeksi.
16) Anus dan Rectum
Tidak ada lesi.
17) Musculosekletal
Kekuatan otot:
5555 4444
5555 4444

Skala kekuatan otot :


Nilai 0: bila tidak terlihat kontrkasi, keadaan lumpuh total.
Nilai 1: bila terlihat sedikit pergerakan dibagian jari-jari tangan maupun kaki.
Nilai 2: tidak mampu melawan gravitasi.
Nilai 3: terdapat pergerakan dan mampu melawan gravitasi.
Nilai 4: mampu melawan gravitasi dan melawan sedikit tahanan.
Nilai 5: dapat melawan gravitasi dan tahanan dengan kekuatan maksimal.

18) Neurologi
a. Pemeriksaan 12 saraf kranial (O.O.O.T.T.A.F.A.G.V.A.H)
a) Saraf Olfaktorius (N. I) : mampu membedakan bau-bauan
b) Saraf Optikus (N.II) : lapang pandang klien baik
c) Saraf Okulomotorius (N.III) : pupil isokor, reflek cahaya ++/++
d) Saraf Troklearis (N.IV) : klien mampu menggerakan bola mata ke atas dan
kebawah
e) Saraf Trigeminus (N.V) : klien mampu melakukannya dengan baik.
f) Saraf Abdusen (N.VI) : gerakan bola mata ke samping kanan dan kiri.
g) Saraf Fasialis (N.VII) : ekspesi wajah klien tampak terganggu, senyum
tidak simetris
h) Saraf Auditorius (N.VIII): fungsi pendengaran baik
i) Saraf Glassofaringeus (N. IX) : klien mampu membedakan rasa dengan baik,
terdapat kesulitan dalam menelan
j) Saraf Vagus (N. X) : terdapat kesulitan mengucapkan kata "ah" dan
tidak jelas karena pasien mengalami disatria (bicara pelo)
k) Saraf Aksesorius (N. XI) : klien tidak dapat menahan tekanan saat
menoleh dan tidak dapat menahan bahu sebelah kanan
l) Saraf Hipoglosus (N. XII) : klien tidak bisa menggerakkan lidah dari sisi yang
Lain.
b. Pengkajian Tingkat Keparahan Stroke (NIHSS): Skor 1 (Defisit Neurologis
ringan).
c. Pengkajian Risiko Jatuh : Skor 8 (Resiko sedang).
d. Pengkajian Status Fungsional : Skor 9 (Ketergantungan sedang).
e. Pengkajian Skrining Disfagia : Negatif.
f. Risiko Luka Dekubitus : 16 (Risiko Rendah Terjadi Dekubitus).
g. Skrining MMSE : 24 (Normal)

D. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboraturium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
30 november HbA1c >15 5,7-6,4 %
2021 GDS 306 <200 Mg/dL
Hematokrit 35 40-48 %
LDL 138 <100 Mg/dl
(Optimal),
100-129
(Mendekati
Optimal), 130-
159 (Batas
Tinggi), 160-
189 (Tinggi)
HDL 42 <40 (Resiko Mg/dl
Lebih Besar),
>60 (Tidak
Beresiko)
MCHC 37 33 – 36 g/dL

2) Pemeriksaan CT Scan
CT scan menunjukkan adanya Infark akut basal ganglia kanan.
E. Penatalaksanaan/Terapi
Miniapsi 80 mg 1xPO
Atorvastatin 20 mg 1xPO
Vitamin B complex 2 mg 3xPO
Folic Acid 1 mg 2xPO
Omeprazole 40 mg 1xIV
Cairan NaCl 0,9 % 500cc/12 jam

F. Analisa Data

Data (S/O) Etiologi Masalah

Data Subjektif: Stroke Iskemik Penurunan


 Keluarga klien mengatakan kapasitas Adaptif
klien bicaranya pelo dan mulut Intrakranial
tidak simetris sejak kemaren
sore
 Klien mengatakan lemah,
kebas, sering sesemutan di satu
sisi sebelah kiri

Data Objektif:
 Tingkat kesadaran
Composmetis
 Gcs E4M6V5
 Tanda-tanda Vital
Td: 140/90 mmHg
N: 82 x/menit
Rr: 17 x/menit
S: 36, 40C
 SPO2 97%
 Hasil CT Scan: infark akut di
basal ganglia kanan.

Data subjektif: Penurunan Kekuatan Gangguan


 Klien mengatakan lemah, kebas, Otot Mobilitas Fisik
sering sesemutan di satu sisi sebelah
kiri
Data objektif:
 Penurunan tonus otot pada kaki dan
tangan kiri
5555 4444

5555 4444

 Hasil CT Scan: infark akut di basal


ganglia kanan
Data subjektif: Kerusakan Gangguan
 Klien mengatakan bicaranya pelo dan neuromuscular komunikasi verbal.
mulut tidak simetris sejak kemaren
sore.
Data Objektif:
 Klien bicara pelo
 Terdapat gangguan pada Nervus VII
dan Nervus XII
 Hasil CT Scan: infark akut di basal
ganglia kanan sampai periventrikel
lateral kanan.

G. Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan kapasitas Adaptif Intrakranial berhubungan dengan Iskemik Serebral


2. Ganggaun mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan Kerusakan neuromuscular
H. Perencanaan
No. Dx Tujuan dan KH Intervensi
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi
3 x 24 jam gangguan penurunan kapasitas - Monitor tanda atau gejala peningkatan TIK
adaptif dapat meningkat dengan Kriteria Hasil : - Monitor MAP
- Tekanan darah membaik
Terapeutik
- Refleks neurologis membaik
- Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
Lakukan kolaborasi pemberian obat :
1. Miniapsi 1x 80 mg
2. Atorvastatin 1x 20 mg
3. Vitamin B complex 3x 2 mg
4. Folic Acid 2x 1 mg
5. Cairan NaCl 0,9 % 500cc/12 jam

2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Observasi


3 x 24 jam gangguan mobilitas fisik dapat - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
meningkat dengan Kriteria Hasil : - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
- Pergerakan ekstermitas meningkat ambulasi
Terapeutik
- Kekuatan otot meningkat
- Pantau kekuatan otot klien
- Rentang gerak (ROM) meningkat
- Mengubah posisi klien pada posisi telentang
- Gerakan terbatas menurun - Lakukan latihan ROM Pasif/aktif
- Kelemahan fisik menurun - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
ambulasi.
Kolaborasi:
1.      Melakukan kolaborasi dengan ahli fisioterapi
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Berikan dorongan klien untuk berkomunikasi secara perlahan dan
untuk mengulangi permintaan
3 x 24 jam gangguan komunikasi verbal dapat
meningkat dengan Kriteria Hasil :
2. Sediakan metode komunikasi alternatif seperti menulis di kertas.
- Kemampuan berbicara meningkat
- Disatria menurun 3. Bicara langsung kepada klien dengan perlahan dan jelas, bila perlu
ulangi perkataan klien
- Pelo menurun

4. Ajurkan pengunjung/orang terdekat mempertahankan usahanya


untuk berkomunikasi dengan klien.

Kolaborasi :
5. Kolaborasi dengan ahli terapi wicara
K. Implementasi

No. Hari, Implementasi Respon Paraf


Dx Tanggal,
Jam
1. Selasa, 02 1. Monitor tanda atau gejala S: - syfa
November O: tidak terdapat tanda tanda
2021 peningkatan TIK peningkatan TIK

S: -
2. Monitor MAP O: 107 mmHg

3. Minimalkan stimulus dengan S: klien mengatakan sedikit


nyaman dilingkungan seperti
menyediakan lingkungan yang ini
O: klien tampak nyaman
tenang

Kolaborasi: S: -
Berikan Vitamin B complex 2 mg O: Telah diberikan
Berikan Folic Acid 1 mg Vitamin B complex 2 mg per
oral
Telah diberikan Folic Acid 1
mg per oral
2 Selasa, 02 1. Identifikasi adanya nyeri atau S: Klien mengatakan syfa
November mengatakan lemah, kebas,
2021 keluhan fisik lainnya.
sering sesemutan di satu sisi
sebelah kiri
O: -

2. Monitor frekuensi jantung dan


S: -
tekanan darah sebelum memulai
O: TD : 140/90 mmHg, N
ambulasi 85x/mnt

3. Memantau kekuatan otot klien


S: mengatakan lemah, kebas,
sering sesemutan di satu sisi
sebelah kiri
O:
5555 4444

5555 4444

S: klien mengatakan bisa


4. Lakukan latihan ROM Pasif/aktif mengikuti gerakannya
O: klien tampak antusias pada
saat diajarkan latihan ROM

S:-
5. Libatkan keluarga untuk membantu O: keluarga klien tampak
kooperatif
pasien dalam meningkatkan
ambulasi.

S: -
6. Kolaborasi dengan Fisioterapi O: Fisioterapi melakukan
latihan gerak

3 Selasa, 02 1. Memberikan dorongan klien untuk S: Klien mengatakan semangat syfa


November berkomunikasi secara perlahan dan untuk sembuh.
2021
untuk mengulangi permintaan O : Klien terlihat kooperatif,
klien tampak mengikuti apa
yang diajarkan.

S: Keluarga klien
mengatakan kadang bicara
2. Menyediakan metode komunikasi dengan klien susah dipahami.
alternatif seperti menulis di kertas. O: Tersedia kertas dan bolpoin.
Klien terlihat menggunakan
alat tulis saat berkomunikasi
dengan keluarga saat keluarga
tidak paham dengan
perkataanya

S: Klien mengatakan
mendengar dengan jelas dan
mengerti perkataan perawat
3. Bebicara langsung kepada klien O: Klien tidak kebingungan
dengan perlahan dan jelas, bila
perlu ulangi perkataan klien
S : Keluarga klien akan terus
mengajak klien berbicara
O : Klien terlihat kooperatif
4. Mengajurkan pengunjung/orang
terdekat mempertahankan usahanya
untuk berkomunikasi dengan klien. S: Keluarga dan klien
mengatakan senang dan
terbantu dengan prosedur
Kolaborasi : latihan bicara
Berkolaborasi dengan ahli terapi wicara O: Klien terlihat melakukan
prosedur tindakan yang
dilakukan oleh ahli terapi
wicara
1. Rabu, 03 1. Monitor tanda atau gejala S: - syfa
November O: tidak terdapat tanda tanda
2021 peningkatan TIK
peningkatan TIK

S: -
2. Monitor MAP
O: 96,7 mmHg

3. Minimalkan stimulus dengan S: klien mengatakan sedikit


nyaman dilingkungan seperti
menyediakan lingkungan yang
ini
tenang O: klien tampak nyaman

Kolaborasi:
S: -
Berikan Vitamin B complex 2 mg
O: Telah diberikan
Berikan Folic Acid 1 mg
Vitamin B complex 2 mg per
oral
Telah diberikan Folic Acid 1
mg per oral
2. 1. Identifikasi adanya nyeri atau S: Klien mengatakan syfa
Rabu, 03 mengatakan lemah di satu sisi
November keluhan fisik lainnya.
sebelah kiri
2021
O: -

S: -
2. Monitor frekuensi jantung dan O: TD : 130/90 mmHg, N
tekanan darah sebelum memulai 85x/mnt
ambulasi

S: Klien mengatakan
3. Memantau kekuatan otot klien
mengatakan lemah di satu sisi
sebelah kiri

O:
5555 4444

5555 4444

S: klien mengatakan bisa


4. Lakukan latihan ROM Pasif/aktif
mengikuti gerakannya
O: klien tampak antusias pada
saat diajarkan latihan ROM

S:-
5. Libatkan keluarga untuk membantu
O: keluarga klien tampak
pasien dalam meningkatkan kooperatif
ambulasi.

S: -
Kolaborasi dengan Fisioterapi
O: Fisioterapi melakukan
latihan gerak

3. Rabu, 03 1. Memberikan dorongan klien untuk S: syfa


November berkomunikasi secara perlahan dan Klien mengatakan semangat
2021
untuk mengulangi permintaan. untuk sembuh.
O : Klien terlihat kooperatif,
klien tampak mengikuti apa
yang diajarkan.

S: Keluarga klien
mengatakan kadang bicara
dengan klien susah dipahami.
O: Tersedia kertas dan bolpoin.
2. Menyediakan metode komunikasi Klien terlihat menggunakan
alternatif seperti menulis di kertas. alat tulis saat berkomunikasi
dengan keluarga saat keluarga
tidak paham dengan
perkataanya

S: Klien mengatakan
mendengar dengan jelas dan
mengerti perkataan perawat
3. Bebicara langsung kepada klien O: Klien tidak kebingungan
dengan perlahan dan jelas, bila
perlu ulangi perkataan klien. S : Keluarga klien akan terus
mengajak klien berbicara
O : Klien terlihat kooperatif
4. Mengajurkan pengunjung/orang
terdekat mempertahankan
usahanya untuk berkomunikasi S: Keluarga dan klien
dengan klien. mengatakan senang dan
terbantu dengan prosedur
5. Kolaborasi : latihan bicara
O: Klien terlihat melakukan
Berkolaborasi dengan ahli terapi wicara prosedur tindakan yang
dilakukan oleh ahli terapi
wicara
L. Evaluasi
TGL/ JAM KODE EVALUASI TTD
DX
Selasa, 02 1 S: - syfa
November
2021
O:
 TD : 140/90 mmHg
Nadi : 85 x / mnt
RR : 19 x / mnt
Suhu : 36,00 C
SpO2 : 97%
 Kesadaran Composmentis
GCS : E4 M6 V Disartria
 GDS : 126 mg/dL

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda atau gejala peningkatan TIK
2. Monitor MAP
3. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang

2 S: syfa
1. Klien mengatakan anggota gerak sebelah kiri masih lemah, dapat di angkat atau dapat
melawan gaya gravitasi dan menahan tahanan ringan.

O:
1. Penurunan tonus otot pada anggota gerak kiri
5555 4444

5555 4444

2. Tingkat kemampuan aktivitas klien dibantu secara minimal


3. Klien mengikuti gerakan ROM pasif dengan baik

A: Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
- Pantau kekuatan otot klien
- Lakukan latihan ROM Pasif/aktif
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi.
- Melakukan kolaborasi dengan ahli fisioterapi
3 S: syfa
1. Keluarga klien mengatakan kemarin menggunakan kertas dan bolpoin untuk menulis sehingga
lebih cepat paham.
2. Keluarga klien mengatakan sekarang bicara klien masih belum jelas
O:
Bicara klien belum jelas.

A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
 Memberikan dorongan klien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi
permintaan
 Menyediakan metode komunikasi alternatif seperti menulis di kertas.
 Bebicara langsung kepada klien dengan perlahan dan jelas, bila perlu ulangi perkataan
klien
 Mengajurkan pengunjung/orang terdekat mempertahankan usahanya untuk berkomunikasi
dengan klien.
 Berkolaborasi dengan ahli terapi wicara

TGL/ JAM KODE EVALUASI TTD


DX
Rabu, 03 1 S: - syfa
November
2021
O:
 TD : 130/90 mmHg
Nadi : 85 x / mnt
RR : 19 x / mnt
Suhu : 36,0℃
SpO2 : 98%
 Kesadaran Composmentis
GCS : E4 M6 V Disartria
 GDS : 168 mg/dL

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
4. Monitor tanda atau gejala peningkatan TIK
5. Monitor MAP
6. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang

2 S: syfa
2. Klien mengatakan anggota gerak sebelah kiri masih lemah, dapat di angkat atau dapat
melawan gaya gravitasi dan menahan tahanan ringan.

O:
4. Penurunan tonus otot pada anggota gerak kiri

5555 4444

5555 4444

5. Tingkat kemampuan aktivitas klien dibantu secara minimal


6. Klien mengikuti gerakan ROM pasif dengan baik

A: Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
- Pantau kekuatan otot klien
- Lakukan latihan ROM Pasif/aktif
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi.
- Melakukan kolaborasi dengan ahli fisioterapi
3 S: syfa
Keluarga klien mengatakan sekarang bicara klien sudah sedikit jelas
O:
Bicara klien sudah sedikit jelas.

A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Lanjutkan intervensi
 Memberikan dorongan klien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi
permintaan
 Bebicara langsung kepada klien dengan perlahan dan jelas, bila perlu ulangi perkataan
klien
 Mengajurkan pengunjung/orang terdekat mempertahankan usahanya untuk berkomunikasi
dengan klien.
 Berkolaborasi dengan ahli terapi wicara

Anda mungkin juga menyukai