A. Identitas Klien
Nama : Ny. M Tanggal masuk RS: 30-10-2021
B. Riwayat Keperawatan
1. Resume kasus
Pasien datang dengan keluhan bicara pelo dan mulut melorot sejak sore, lemah satu sisi,
kebas, dan sesemutan. Klien masuk pada tanggal 30 november 2021 pada saat di IGD
dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil 306 mg/dl, pada saat dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil GCS E4 M6 V5disatria, kekuatan otot kanan 5555_5555 kekuatan otot kiri
4444_4444, TD 150/97 mmHg, N : 80 x/mnt, RR 19x/mnt, S : 36 oC, hasil lab LDL 138
mg/dL HDL42mg/d HbA1c >15 %. Therapy yang diberikan pada pasien adalah miniaspi
80mg, Atorvastatin 20 mg, NaCl 0,9% 500cc/12jam, Hasil CT scan terdapat infark di basal
ganglia kanan.
1. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan bicara pelo dan mulut melorot sejak sore, lemah satu
sisi, kebas, dan sesemutan.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang dengan keluhan bicara pelo dan mulut tidak simetris sejak kemaren
sore, lemah satu sisi, kebas, dan sering sesemutan E4M6V5 (disatria). TD : 140/90
mmHg, N: 82x/menit, S: 36,4oC, Rr : 17x/menit, SaO2: 97%. Kekuatan otot kanan
5555_5555 kekuatan otot kiri 4444_4444. Hasil skrinning disfagia (-). Terapi:
Miniaspi 1x80mg, Atorvastatin 1x20 mg, Vitamin B complex 3x2 mg, Folic Acid
2x1mg, Omeprazole 1x40 mg, Cairan NaCl 0,9 % 500cc/12 jam
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien dan keluarga mengatakan pasien dahulu memiliki penyakit infeksi paru
sebelah kanan, pasien dan keluarga mengatakan sebelumnya tidak mengetahui
jika pasien memiliki penyakit DM dan baru tahu pas pasien masuk ke rs.
C. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
E : 4 ( membuka mata dengan spontan)
M : 6 ( Mengikuti perintah)
V : 5Disatria
2) Tanda-tanda Vital.
Tekanan Darah : 140/90 mmHg.
Nadi : 82x/menit.
Suhu : 36,4oC
Pernapasan : 17x/menit
SaO2 : 97%
3) Kulit dan Kuku
a. Kulit
Inspeksi
Kebersihan : Kulit bersih
Warna : Sawo matang.
Pigmentasi : tidak ada.
Lesi : tidak ada.
Pucat : tidak ada.
Sianosis : tidak ada.
Ikterik : anikterik.
Palpasi
Kelembapan :Kulit lembab
Suhu permukaan kulit :hangat
Tekstur : Keras
Turgor kulit : Baik.
Edema : tidak ada.
b. Kuku
Inspeksi
Kebersihan : Kuku bersih
Warna : Merah muda
Palpasi
CRT : <3 detik.
4) Kepala
Inspeksi
Bentuk : Bulat.
Kesimetrisan : Simetris.
Lesi : Tidak ada.
Kebersihan rambut : Bersih.
Kulit kepala : Bersih.
Warna rambut : sebagian Hitam dan sebagian putih.
Palpasi
Pembengkakan :tidak ada.
Tekstur Rambut :Baik.
5) Wajah
Inspeksi
Warna kulit : Sawo matang.
Pigmentasi : tidak ada.
Bentuk : Asimetris.
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada.
6) Mata
Inspeksi
Bentuk :Bulat.
Kesimetrisan : Simetris.
Alis mata : Simetris.
Bulu mata : Simetris.
Kelopak mata : Simetris
Warna Konjunctiva : ananemis.
Warna Sklera :anikterik.
Penggunaan kacamata/lensa kontak : tidak menggunakan kacamata/lensa kontak.
Bentuk pupil : Bulat
Ukuran pupil : 2 mm/2mm
Respon cahaya : +/+
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada.
7) Telinga
Inspeksi
Bentuk :Simetris.
Ukuran :Normal.
Warna liang telinga (cerumen/tanda-tanda infeksi : Baik, tidak ada cerumen.
Alat bantu dengar : tidak menggunakan.
Palpasi
Nyeri tekan :tidak ada.
Palpasi
Nyeri : tidak ada.
9) Mulut dan Bibir
Inspeksi dan Palpasi.
Warna mukosa mulut dan bibir : merah muda
Lesi : tidak ada.
Stomatitis : tidak ada.
Gigi : Tidak ada penggunaan gigi palsu.
Perdarahan/radang gusi : tidak ada.
Kesimetrisan : Asimetris.
Warna : Merah muda.
10) Leher
Inpeksi dan Palpasi
Warna : sawo matang
Bentuk : Simetris
Pulsasi arteri karotis : Ada, nyeri (-).
Vena jugularis : bengkak (-).
Kelenjar tiroid : Normal, nyeri (-)
11) Dada dan Abdomen
a. Pernapasan:
Inspeksi : Simetris antara yang kiri dengan yang kanan
Palpasi : Fremitus sama antara yang kiri dengan yang kanan
Perkusi : Bunyinya Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
2) Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi : Sonor
Auskultasi : S1 dan S2 regular, tidak ada bunyi jantung tambahan (Gallop, Gargling,
Mur-mur)
3) Abdomen
Inspeksi : Perut tidak buncit, kulit perut tampak kering
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 16x/menit
15) Genetalia
Tidak ada tanda-tanda infeksi.
16) Anus dan Rectum
Tidak ada lesi.
17) Musculosekletal
Kekuatan otot:
5555 4444
5555 4444
18) Neurologi
a. Pemeriksaan 12 saraf kranial (O.O.O.T.T.A.F.A.G.V.A.H)
a) Saraf Olfaktorius (N. I) : mampu membedakan bau-bauan
b) Saraf Optikus (N.II) : lapang pandang klien baik
c) Saraf Okulomotorius (N.III) : pupil isokor, reflek cahaya ++/++
d) Saraf Troklearis (N.IV) : klien mampu menggerakan bola mata ke atas dan
kebawah
e) Saraf Trigeminus (N.V) : klien mampu melakukannya dengan baik.
f) Saraf Abdusen (N.VI) : gerakan bola mata ke samping kanan dan kiri.
g) Saraf Fasialis (N.VII) : ekspesi wajah klien tampak terganggu, senyum
tidak simetris
h) Saraf Auditorius (N.VIII): fungsi pendengaran baik
i) Saraf Glassofaringeus (N. IX) : klien mampu membedakan rasa dengan baik,
terdapat kesulitan dalam menelan
j) Saraf Vagus (N. X) : terdapat kesulitan mengucapkan kata "ah" dan
tidak jelas karena pasien mengalami disatria (bicara pelo)
k) Saraf Aksesorius (N. XI) : klien tidak dapat menahan tekanan saat
menoleh dan tidak dapat menahan bahu sebelah kanan
l) Saraf Hipoglosus (N. XII) : klien tidak bisa menggerakkan lidah dari sisi yang
Lain.
b. Pengkajian Tingkat Keparahan Stroke (NIHSS): Skor 1 (Defisit Neurologis
ringan).
c. Pengkajian Risiko Jatuh : Skor 8 (Resiko sedang).
d. Pengkajian Status Fungsional : Skor 9 (Ketergantungan sedang).
e. Pengkajian Skrining Disfagia : Negatif.
f. Risiko Luka Dekubitus : 16 (Risiko Rendah Terjadi Dekubitus).
g. Skrining MMSE : 24 (Normal)
D. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboraturium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
30 november HbA1c >15 5,7-6,4 %
2021 GDS 306 <200 Mg/dL
Hematokrit 35 40-48 %
LDL 138 <100 Mg/dl
(Optimal),
100-129
(Mendekati
Optimal), 130-
159 (Batas
Tinggi), 160-
189 (Tinggi)
HDL 42 <40 (Resiko Mg/dl
Lebih Besar),
>60 (Tidak
Beresiko)
MCHC 37 33 – 36 g/dL
2) Pemeriksaan CT Scan
CT scan menunjukkan adanya Infark akut basal ganglia kanan.
E. Penatalaksanaan/Terapi
Miniapsi 80 mg 1xPO
Atorvastatin 20 mg 1xPO
Vitamin B complex 2 mg 3xPO
Folic Acid 1 mg 2xPO
Omeprazole 40 mg 1xIV
Cairan NaCl 0,9 % 500cc/12 jam
F. Analisa Data
Data Objektif:
Tingkat kesadaran
Composmetis
Gcs E4M6V5
Tanda-tanda Vital
Td: 140/90 mmHg
N: 82 x/menit
Rr: 17 x/menit
S: 36, 40C
SPO2 97%
Hasil CT Scan: infark akut di
basal ganglia kanan.
5555 4444
G. Diagnosa Keperawatan
Kolaborasi :
5. Kolaborasi dengan ahli terapi wicara
K. Implementasi
S: -
2. Monitor MAP O: 107 mmHg
Kolaborasi: S: -
Berikan Vitamin B complex 2 mg O: Telah diberikan
Berikan Folic Acid 1 mg Vitamin B complex 2 mg per
oral
Telah diberikan Folic Acid 1
mg per oral
2 Selasa, 02 1. Identifikasi adanya nyeri atau S: Klien mengatakan syfa
November mengatakan lemah, kebas,
2021 keluhan fisik lainnya.
sering sesemutan di satu sisi
sebelah kiri
O: -
5555 4444
S:-
5. Libatkan keluarga untuk membantu O: keluarga klien tampak
kooperatif
pasien dalam meningkatkan
ambulasi.
S: -
6. Kolaborasi dengan Fisioterapi O: Fisioterapi melakukan
latihan gerak
S: Keluarga klien
mengatakan kadang bicara
2. Menyediakan metode komunikasi dengan klien susah dipahami.
alternatif seperti menulis di kertas. O: Tersedia kertas dan bolpoin.
Klien terlihat menggunakan
alat tulis saat berkomunikasi
dengan keluarga saat keluarga
tidak paham dengan
perkataanya
S: Klien mengatakan
mendengar dengan jelas dan
mengerti perkataan perawat
3. Bebicara langsung kepada klien O: Klien tidak kebingungan
dengan perlahan dan jelas, bila
perlu ulangi perkataan klien
S : Keluarga klien akan terus
mengajak klien berbicara
O : Klien terlihat kooperatif
4. Mengajurkan pengunjung/orang
terdekat mempertahankan usahanya
untuk berkomunikasi dengan klien. S: Keluarga dan klien
mengatakan senang dan
terbantu dengan prosedur
Kolaborasi : latihan bicara
Berkolaborasi dengan ahli terapi wicara O: Klien terlihat melakukan
prosedur tindakan yang
dilakukan oleh ahli terapi
wicara
1. Rabu, 03 1. Monitor tanda atau gejala S: - syfa
November O: tidak terdapat tanda tanda
2021 peningkatan TIK
peningkatan TIK
S: -
2. Monitor MAP
O: 96,7 mmHg
Kolaborasi:
S: -
Berikan Vitamin B complex 2 mg
O: Telah diberikan
Berikan Folic Acid 1 mg
Vitamin B complex 2 mg per
oral
Telah diberikan Folic Acid 1
mg per oral
2. 1. Identifikasi adanya nyeri atau S: Klien mengatakan syfa
Rabu, 03 mengatakan lemah di satu sisi
November keluhan fisik lainnya.
sebelah kiri
2021
O: -
S: -
2. Monitor frekuensi jantung dan O: TD : 130/90 mmHg, N
tekanan darah sebelum memulai 85x/mnt
ambulasi
S: Klien mengatakan
3. Memantau kekuatan otot klien
mengatakan lemah di satu sisi
sebelah kiri
O:
5555 4444
5555 4444
S:-
5. Libatkan keluarga untuk membantu
O: keluarga klien tampak
pasien dalam meningkatkan kooperatif
ambulasi.
S: -
Kolaborasi dengan Fisioterapi
O: Fisioterapi melakukan
latihan gerak
S: Keluarga klien
mengatakan kadang bicara
dengan klien susah dipahami.
O: Tersedia kertas dan bolpoin.
2. Menyediakan metode komunikasi Klien terlihat menggunakan
alternatif seperti menulis di kertas. alat tulis saat berkomunikasi
dengan keluarga saat keluarga
tidak paham dengan
perkataanya
S: Klien mengatakan
mendengar dengan jelas dan
mengerti perkataan perawat
3. Bebicara langsung kepada klien O: Klien tidak kebingungan
dengan perlahan dan jelas, bila
perlu ulangi perkataan klien. S : Keluarga klien akan terus
mengajak klien berbicara
O : Klien terlihat kooperatif
4. Mengajurkan pengunjung/orang
terdekat mempertahankan
usahanya untuk berkomunikasi S: Keluarga dan klien
dengan klien. mengatakan senang dan
terbantu dengan prosedur
5. Kolaborasi : latihan bicara
O: Klien terlihat melakukan
Berkolaborasi dengan ahli terapi wicara prosedur tindakan yang
dilakukan oleh ahli terapi
wicara
L. Evaluasi
TGL/ JAM KODE EVALUASI TTD
DX
Selasa, 02 1 S: - syfa
November
2021
O:
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 85 x / mnt
RR : 19 x / mnt
Suhu : 36,00 C
SpO2 : 97%
Kesadaran Composmentis
GCS : E4 M6 V Disartria
GDS : 126 mg/dL
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda atau gejala peningkatan TIK
2. Monitor MAP
3. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
2 S: syfa
1. Klien mengatakan anggota gerak sebelah kiri masih lemah, dapat di angkat atau dapat
melawan gaya gravitasi dan menahan tahanan ringan.
O:
1. Penurunan tonus otot pada anggota gerak kiri
5555 4444
5555 4444
P:
Lanjutkan intervensi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
- Pantau kekuatan otot klien
- Lakukan latihan ROM Pasif/aktif
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi.
- Melakukan kolaborasi dengan ahli fisioterapi
3 S: syfa
1. Keluarga klien mengatakan kemarin menggunakan kertas dan bolpoin untuk menulis sehingga
lebih cepat paham.
2. Keluarga klien mengatakan sekarang bicara klien masih belum jelas
O:
Bicara klien belum jelas.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Memberikan dorongan klien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi
permintaan
Menyediakan metode komunikasi alternatif seperti menulis di kertas.
Bebicara langsung kepada klien dengan perlahan dan jelas, bila perlu ulangi perkataan
klien
Mengajurkan pengunjung/orang terdekat mempertahankan usahanya untuk berkomunikasi
dengan klien.
Berkolaborasi dengan ahli terapi wicara
P: Lanjutkan intervensi
4. Monitor tanda atau gejala peningkatan TIK
5. Monitor MAP
6. Minimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang tenang
2 S: syfa
2. Klien mengatakan anggota gerak sebelah kiri masih lemah, dapat di angkat atau dapat
melawan gaya gravitasi dan menahan tahanan ringan.
O:
4. Penurunan tonus otot pada anggota gerak kiri
5555 4444
5555 4444
P:
Lanjutkan intervensi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya.
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
- Pantau kekuatan otot klien
- Lakukan latihan ROM Pasif/aktif
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi.
- Melakukan kolaborasi dengan ahli fisioterapi
3 S: syfa
Keluarga klien mengatakan sekarang bicara klien sudah sedikit jelas
O:
Bicara klien sudah sedikit jelas.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Memberikan dorongan klien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi
permintaan
Bebicara langsung kepada klien dengan perlahan dan jelas, bila perlu ulangi perkataan
klien
Mengajurkan pengunjung/orang terdekat mempertahankan usahanya untuk berkomunikasi
dengan klien.
Berkolaborasi dengan ahli terapi wicara