Admin, Juara Volume 9 No 2
Admin, Juara Volume 9 No 2
Abstract
Bali dengan segala gemerlap pariwisatanya wajib memberikan perhatian lebih terhadap
keberlanjutan industri pariwisata itu sendiri. Berbagai variabel yang berpengaruh terhadap
pariwisata di Bali telah ditelusuri secara luas oleh berbagai pihak. Penelitian ini mengidentifi-
kasi variabel pariwisata berkelanjutan berdasarkan pemahaman mahasiswa Jurusan Akun-
tansi yang menempuh Mata Kuliah Bisnis Pariwisata di FEB Unmas Denpasar. Hasil FGD
dianalisis menggunakan Software Matrix of Cross Impact Multiplications Applied to a Clas-
sification (MICMAC) sehingga didapatkan sembilan variabel meliputi : budaya masyarakat,
makanan, alam, wisatawan, pelayanan, tour operator, sejarah, kesenian dan fasilitas. Hal ini
penting sebagai stimulan terhadap pemikiran mahasiswa dalam memahami makna pariwisa-
ta berkelanjutan yang sebenarnya.
122 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA
partisipasi dan tidak hanya jadi penonton di 4. Hasil dan Diskusi
kampungnya sendiri; keempat, pengemban-
gan pariwisata sebagai suatu industri hen- 4.1I dentifikasi Elemen
daknya dapat meningkatkan kualitas hidup
Berdasarkan hasil Focus Group
masyarakat melalui peningkatan ke-
Discussion (FGD) disepakati sembilan
sempatan berusaha, kesempatan kerja,
elemen (variabel kunci). Tabel 3.1 berikut ini
pemerataan pendapatan, penerimaan pajak,
menunjukkan dimensi, long label dan short
pendapatan nasional, dan sekaligus dapat label dari masing-masing elemen yang di-
memperkuat neraca pembayaran Negara. input ke dalam software MICMAC.
Pariwisata berkelanjutan yang juga bisa di-
gambarkan sebagai pertemuan antara kebu- Tabel 4.1 Identifikasi Variabel Kunci
tuhan wisatawan dan daerah tujuan wisata
dalam usaha menyelamatkan dan memberi No Theme Long Label Short Label
peluang untuk lebih menarik lagi di waktu
Budaya Mas-
yang akan datang. Hal ini merupakan suatu 1 CULT
yarakat
pertimbangan agar semua sumber daya Culture
yang ada dapat dimanfaatkan untuk tujuan 2 Kesenian ART
ekonomi, sosial, keindahan dan memelihara 3 Sejarah HIST
integritas keanekaragaman budaya. Untuk 4 Food Makanan FOOD
mencapai semua itu, harus ada perubahan
Resourc-
sikap dan kemauan keras agar apa yang ada 5 Alam NATR
es
sekarang tidak habis tanpa memperhatikan
pariwisata yang akan datang. 6 Tourist Wisatawan TRST
Hospital-
III. Metode 7 Pelayanan SERV
ity
Dalam mengidentifikasi variabel ke- Ameni-
8 Tour Operator TOUROP
berlanjutan yang utama, dilakukan Focus tites
Group Discussion (FGD) dengan 34 orang 9 Ancillary Fasilitas FACI
mahasiswa Jurusan Akuntansi yang sedang
10
menempuh Mata Kuliah Bisnis Pariwisata
dan ditentukan secara sengaja (purposive). Sumber : Focus Group Discussion, 2019
MICMAC (Matrix of Cross Impact Multiplica- Keseluruhan elemen tersebut dieval-
tions Applied to a Classification) digunakan uasi melalui Matrix of Direct Influence (MDI)
untuk mengidentifikasi variabel yang ber- seperti pada Gambar 4.1 berikut ini
pengaruh dalam keberlanjutan pembangu-
nan pariwisata di Bali. Fauzi (2019) men- Gambar 4.1 Isi Tabel Matrix of Direct Influence
erangkan bahwa pola hubungan antarvari-
abel di dalam MICMAC bisa terjadi secara
langsung antara variabel satu dan variabel
7 : HIST
8 : ART
9 : FACI
5 : SERV
6 : TOUROP
1 : CULT
2 : FOOD
3 : NATR
4 : TRST
Gambar 4.4
Hubungan Pengaruh Tidak Langsung Antar
Variabel Keberlanjuta
124 PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA
Pergeseran posisi keseluruhan variabel V. Penutup
dari pengaruh langsung ke tidak langsung Analisis variabel merupakan langkah
dapat ditunjukkan dalam displacement
awal yang penting dalam menganalisis
map pada Gambar 4.5. Garis terputus-pu-
keberlanjutan (Fauzi, 2019). Hasil analisis
tus menunjukkan perubahan posisi varia-
bel dari posisi awal ke posisi akhir setelah yang terindentifikasi dalam tahap ini dapat
memperhitungkan pengaruh tidak langsung. membantu pemerintah, pelaku pariwisata
Pergeseran tersebut masih terjadi dalam dan para stakeholder untuk mereferensi
kuadran yang sama setelah memperhitung- variabel-variabel kunci yang bisa membuat
kan pengaruhnya secara tidak langsung. sistem (dalam hal ini pariwisata) stabil atau
tidak dalam paradigma berkelanjutan.
Gambar 4.5