Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan
kematian terutama pada kelompok risiko tinggi, yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil. Selain itu,
malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja.
Malaria terjadi dikarenakan infeksi RBC (Red Blood Cells) oleh parasite protozoa yang bergenus
Plasmodium dimana manusia sebagai host dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina.
Penyakit malaria disebabkan oleh Protozoa genus Plasmodium. Terdapat empat spesies yang
menyerang manusia yaitu :
1. Plasmodium falciparum (Welch, 1897) menyebabkan malaria falciparum atau malaria
tertiana maligna/malaria tropika/malaria pernisiosa.
2. Plasmodium vivax (Labbe, 1899) menyebabkan malaria vivax atau malaria tertiana
benigna.
3. Plasmodium ovale (Stephens, 1922) menyebabkan malaria ovale atau malaria tertiana
benigna ovale.
4. Plasmodium malariae (Grassi dan Feletti, 1890) menyebabkan malaria malariae atau
malaria kuartana.

Selain empat spesies Plasmodium diatas, manusia juga bisa terinfeksi oleh Plasmodium
knowlesi, yang merupakan plasmodium zoonosis yang sumber infeksinya adalah kera. Penyebab
terbanyak di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Untuk
Plasmodium falciparum menyebabkan suatu komplikasi yang berbahaya, sehingga disebut juga
dengan malaria berat.

Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui


program pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain meliputi
diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat, serta surveilans dan pengendalian
vektor dalam hal pendidikan masyarakat dan pengertian tentang kesehatan
lingkungan, yang kesemuanya ditujukan untuk memutus mata rantai
penularan malaria. Mencapai target penghapusan malaria yang ambisius tergantung pada semua
petugas layanan kesehatan pada daerah endemic dan daerah non-endemik mengoptimalkan
pengelolaan kasus malaria, termasuk:
1. Mendorong mencari pengobatan dini dalam 24 hingga 48 jam
2. Mempertahankan indeks kecurigaan yang tinggi untuk memastikan uji diagnostik dari
semua pasien dengan gejala malaria yang tinggal di, atau baru saja bepergian ke area
malaria
3. Bagi mereka yang menguji malaria positif, menilai keparahan penyakit dan mulai efektif
pengobatan segera tergantung pada tingkat keparahan penyakit
4. Melaporkan setiap kasus (termasuk semua kasus yang diimpor di daerah non-endemik)
5. Pemantauan respons terhadap pengobatan.
Di Indonesia yang merupakan negara tropis, malaria tetap menjadi salah satu penyakit menular
utama khususnya di beberapa wilayah yang dinyatakan masih endemis terutama di luar Pulau
Jawa. Hal ini disebabkan karena malaria masih merupakan penyakit menular yang dapat
menyebabkan kematian pada kelompok berrisiko tinggi yaitu bayi, balita, dan ibu hamil dan
secara langsung dapat menurunkan produktivitas kerja. Pada tahun 2006 terdapat sekitar 2 juta
kasus malaria klinis, sedangkan tahun 2007 menjadi 1,75 juta kasus. Jumlah penderita positif
malaria (hasil pemeriksaan mikroskop positif terdapat kuman malaria) tahun 2006 sekitar 350
ribu kasus, dan pada tahun 2007 sekitar 311 ribu kasus

I.2 Etiologi

   
Etiologi malaria melibatkan 5 spesies plasmodium, disebarkan oleh vektor nyamuk dari
kebanyakan host manusia.  

Agen

Plasmodium penyebab malaria terdiri dari 5 spesies berikut:


1. Plasmodium falciparum
2. Plasmodium vivax
3. Plasmodium ovale
4. Plasmodium malariae
5. Plasmodium knowlesi

Vektor

Terdapat sekitar 430 Anopheles sp tetapi hanya 30-40 spesies merupakan vektor penularan
malaria. Nyamuk-nyamuk malaria tersebut menggigit sejak waktu matahari terbenam hingga
waktu matahari terbit. Hanya nyamuk malaria betina yang mampu menularkan penyakit ini pada
manusia. Nyamuk yang paling sering menggigit manusia, secara berurutan adalah
spesies Anopheles sundaicus, Anopheles gambiae, Anopheles freeborni, Anopheles dirus.

Inang (Host)

Host malaria adalah terutama manusia tetapi hewan peliharaan dan ternak seperti babi, sapi, dan
anjing juga dapat menjadi host malaria. Plasmodium knowlesi memiliki host spesifik monyet dan
di Indonesia terdapat di Kalimantan. Walau demikian, terdapat penyebaran dari monyet ke
manusia sehingga menyebabkan kematian.

Faktor Risiko

Faktor risiko terkena malaria adalah sebagai berikut:


 Bayi
 Anak-anak di bawah usia 5 tahun
 Wanita hamil
 Penderita HIV/AIDS
 Seseorang yang bermigrasi ke daerah endemik malaria dan tidak memiliki kekebalan tubuh atau
mendapat profilaksis malaria
 Mobilisasi penduduk
 Para pelancong
 Transmisi parasit malaria melalui:
 Transfusi darah
 Transplantasi organ

Secara global, penyebarannya sangat luas yaitu di wilayah antara garis bujur 60° di utara dan 40°
di selatan, meliputi lebih dari 100 negara beriklim tropis dan sub tropis. Penduduk yang berisiko
terkena malaria berjumlah sckitar 2,3 miliar atau 41% dari penduduk dunia.1 Setiap tahun
jumlah kasus malaria berjumlah 300-500 juta dan mengakibatkan 1,5 s/d 2,7 juta kematian,
terutama di Afrika sub Sahara. Asia Selatan dan Asia Tenggara serta Amerika Tengah. Wilayah
yang kini sudah bebas malaria adalah Eropa, Amerika Utara, sebagian besar Timur Tengah,
sebagian besar Karibia, sebagian Amerika Selatan. Australia dan Cina.2 Laporan WHO tahun
2005 menyebutkan, di seluruh dunia jumlah kasus baru malaria berkisar 300-500 juta orang
dengan kematian 2,7 juta orang/tahun, sebagian besar anak-anak di bawah lima tahun yang
merupakan kelompok paling rentan terhadap penyakit dan kematian akibat malaria; dengan
jumlah negara endemis malaria pada tahuin 2004 sebanyak 107 negara.

Anda mungkin juga menyukai