Facebook Twitter
Email
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini
Fashion Terkini
Shopee
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui hakikat drama sebagai sebuah karya sastra.
1.3.1. Untuk mengetahui unsur intrinsik naskah drama “Matahari di Sebuah
Jalan Kecil” karya Arifin Chairin Noer.
-34%
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.2 Penokohan
Dalam pembicaraan sebuah fiksi ada istilah tokoh, penokohan atau
perwatakan. Kehadiran tokoh dalam cerita fiksi merupakan unsur yang
sangat penting bahkan menentukan. Hal ini karena tidak mungkin ada
cerita tanpa kehadiran tokoh yang diceritakan dan tanpa adanya gerak
tokoh yang akhirnya menbentuk alur cerita.
Penokohan atau perwatakan, yaitu orang yang berperan dalam
drama. Perwatakan penokohan dapat dibedakan menjadi berikut ini.
Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita.
Tokoh dalam naskah tersebut yang menjadi tokoh pendukung dalam
cerita drama tersebut merupakan tokoh yang berperan sebagai
SIMBOK.
a. Antagonis, yaitu tokoh yang menentang cerita.
Pemuda. Seseorang yang menjadi seseorang yang berbohong dalam
sebuah masalah ketika dia makan tidak bayar dengan alasan uangnya
tertinggal dirumahnya. Dibuktikan dengan adanya kutipan dialog
sebagai berikut.
Sikurus ”bohong. Kau tadi sudah bohong sebab itupun kau pasti
pembohong.” Dan “sejak sekarang saya akan memanggilmu
pembohong”.
Penjaga malam ”Bajigur! Bajigur! Kurang ajar dia. Tapi dia tak jadi
menipu di sini bukan? Kemana ia? Jangkrik anak itu! Belut!
Simbok “Ada apa? Ada apa?
Penjaga malam “Pasti dia. Kemarin malam dia juga menipu di
sebuah warung di pasar Kauman ”.
Simbok “Haa….? (menelan ludah) Ya, Allah”.
-34%
b. Dialog dalam pentas harus lebih tajam daripada dialog sehari-hari.
b) Setting waktu berarti apakah lakon terjadi di waktu siang, sore, atau
malam hari. Setting waktu dalam cerita naskah tersebut terjadi dalam
waktu satu kurun waktu saja.
2.2.5 Tema
Secara etimologis kata tema berasal dari istilah meaning, yang
berhubungan arti, yaitu sesuatu yang lugas, khusus, dan objektif. Tema
atau nada dasar cerita merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam
drama. Tema dalam sebuah drama dikembangkan melalui alur dramatik
dalam tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dengan perwatakan yang
memungkinkan konflik dan diformulasi dalam bentuk dialog. Dialog
tersebut mengejawatkan tema dari lakon/naskah.
Landasan cerita (ide struktural dalam cerita). Tema juga disebut
sebagai gagasan ide atau pokok pikiran dalam suatu cerita, tema dalam
sebuah cerita dapat menyampaikan amanat (pesan moral kepada
pembaca). Dalam penyampaian tema pengarang tidak langsung
menyebutkannya tetapi menjadi tugas pembaca untuk smencari suatu
tema dalam sebuah cerita.
Dalam naskah drama berjudul “Matahari di Sebuah Jalan Kecil”
memiliki tema yang berlingkup pada kehidupan sosial masyarakat. Hal
ini didasari dari dialog-dialog yang mencoba membahas tentang
masalah-masalah atau realita yang ada di masyarakat, bangsa dan
negara, seperti menjamurnya korupsi, masalah ekonomi, kesejahteraan
hidup, dan ketimpangan sosial. Selain itu, ditampilkan mengenai
seseorang yang pandai bersilat lidah sehingga ia dapat lari dari sebuah
kesalahan. Realita-realita tersebut digambarkan secara utuh dan
10
2.2.6 Amanat
Amanat atau pesan pengarang yang hendak disampaikan pengarang
melalui dramanya harus dicari oleh pembaca atau penonton. Amanat
adalah maksud yang terkandung dalam suatu drama. Dari sebuah karya
sastra adakalanya dapat diangkat suatu ajaran moral atau pesan yang
ingin disampaikan pengarang, itulah yang disebut amanat. Jika
permasalahan yang diajukan juga diberi jalan keluarnya oleh pengarang,
makan jalan keluarnya itulah yang disebut amanat.
Amanat berkaitan dengan pesan yang hendak disampaikan oleh
seorang penulis kepada pembaca untuk bisa memaknai dari keseluruhan
isi naskah drama. Amanat berisi pesan moran dan nilai kehidupan yang
dapat dijadikan renungan berpikir dan implementasi bertindan pembaca
nantinya sesuai dengan kaidah atau norma yang berlaku. Amanat yang
coba ditampilkan dalam naskah drama di atas, yaitu
a) Bagi Pemerintah, kehidupan rakyat saat ini sudahlah sangat berat
dan menderita hendaknya jangan ditambah susah lagi dengan
naiknya harga kebutuhan pokok dalam masyarakat. Meski sekarang
sangatlah berbeda dengan zaman Belanda dulu, tetapi beban hidup
jauh lebih berat saat ini. Orang miskin tambah miskin (buruh dan
kaum pinggiran) dan yang kaya tambah kaya (ketimpangan sosial).
Dibuktikan dengan adanya kutipan sebagai berikut.
11
12
Unduh
-62%