Laporan Inm
Laporan Inm
A. PENDAHULUAN
Dengan diterbitkannya Permenkes No 30 Tahun 2022 tentang Indikator
Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, Laboratorium
Kesehatan dan Unit Transfusi Daerah maka menjadi acuan pelaksanaan
pengukuran Indikator Nasional Mutu (INM) bagi pengelola mutu di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
Pengukuran Indikator Mutu bertujuan untuk menilai apakah upaya yang
telah dilakukan benar-benar dapat meningkatkan mutu layanan secara
berkesinambungan, juga untuk memberikan umpan balik, transparansi publik
dan dapat digunakan sebagai pembanding (benchmark) dalam
mengidentifikasi best practice untuk pembelajaran.
Peningkatan mutu pelayanan yang signifikan dan diikuti dengan upaya
perbaikan berkelanjutan dapat mendorong peningkatan budaya mutu yang
berkesinambungan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan demi mewujudkan
pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu di setiap tempat praktik
mandiri dokter dan dokter gigi, klinik, pusat kesehatan masyarakat, rumah
sakit, laboratorium kesehatan dan unit transfusi darah.
Indikator nasional mutu puskesmas sebagaimana telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan ada 6 meliputi:
1. Kepatuhan kebersihan tangan;
2. Kepatuhan penggunaan APD;
3. Kepatuhan bantuan identifikasi pasien;
4. Keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus demikian
5. Ibu hamil mendapatkan ANC sesuai standar
6. Kepuasan pasien.
INM ini harus selalu diukur dianalisa dan tindak lanjuti sebagai bagian dari
peningkatan kualitas Pengukuran indikator mutu dilakukan dengan tujuan
untuk menilai apakah upaya-upaya mutu yang telah dilakukan oleh fasyankes
benar-benar dapat meningkatkan mutu pelayanan secara signifikan.
Kegiatan pengukuran sampai dengan pelaporan hasil capaian INM harus
dilakukan dengan cermat dan teliti karena kesalahan dalam pengukuran
sampai dengan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam
pengambilan keputusan baik di tingkat Puskesmas maupun di tingkat Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. Pelaporan hasil pengukuran INM
diperlukan dalam pemantauan dan evaluasi sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu pelayanan di
fasyankes.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendapatkan umpan balik hasil pengukuran mutu sebagai bahan
pembelajaran untuk upaya peningkatan mutu
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran upaya peningkatan mutu di masing-masing
Puskesmas.
b. Mengetahui kepatuhan Puskesmas dalam melakukan pengukuran INM
Puskesmas.
c. Memperoleh bahan penyusunan rencana pembinaan mutu Puskesmas di
wilayah kerjanya.
prosentase
100
95
90
85
80
75
JANUARI FEBRUARI MARET RERATA
ANALISA
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan capaian Kepatuhan Kebersihan
Tangan ( KKT ) pada bulan Januari, Februari, Maret, dan rerata triwulan ke
satu sudah melampaui target ( 85 % ) namun pada bulan Januari belum
mencapai minimal peluang yang harus diobservasi ( 200 ) dan pada bulan
Maret mengalami keterlambatan dalam pengiriman melalui aplikasi.
Rencana Tindak Lanjut :
a. Tim PPI melakukan monitoring & evaluasi rutin KKT
b. Tim PPI melakukanobsrvasi KKT dngan sampel minimal 200 peluang
setiap bulannya
c. PJ mutu melakukan koordinasi dengan timmutu untuk mengingatkan
pelaporan INM setiap bulannya.
RERATA 96,08
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
102 100 100 100 100
100
98
96
94 CAPAIAN
92 TARGET
90
88
86
84
82
JANUARI FEBRUARI MARET RERATA
ANALISA
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan capaian Kepatuhan Penggunaan
APD pada bulan Januari belum memenuhi target, bulan Februari & Maret
sudah memenuhi target dan rerata triwulan ke satu ( 96,08 %) belum
mencapai target ( 100 % )
Rencana Tindak lanjut :
a. Tim PPI melakukan monitoring & evaluasi rutin Penggunaan APD
b. Tim PPI melakukan refreshing penggunaan APD kepada seluruh
karyawab Puskesmas
RERATA 96,67
100
98
96
94
92
90
88
86
84
JANUARI FEBRUARI MARET RERATA
ANALISA
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan capaian Kepatuhan identifikasi
Pasien pada bulan Januari belum memenuhi target, bulan Februari & Maret
sudah memenuhi target dan rerata triwulan ke satu ( 96,67 %) belum
mencapai target ( 100 % )
Rencana Tindak Lanjut
a. Tim KP melakukan monitoring & evaluasi rutin Kepatuhan identifikasi
Pasien
b. Tim KP melakukan refreshing SOP identifikasi pasien
4. KEBERHASILAN PENGOBATAN TB SO
BULAN NUM DENUM TARGET % CAPAIAN %
JANUARI 1 3 90 33.33
FEBRUARI 3 3 90 100
MARET 1 1 90 100
RERATA 90 77,78
KEBERHASILAN PENGOBATAN TB SO
120
prosentase
100
80
60
40
20
0
JANUARI FEBRUARI MARET RERATA
ANALISA
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan capaian Keberhasilan pengobatan
TB SO pada bulan Januari belum memenuhi target ( 33,3 % ) , karena
petugas TB baru belum memahami pengisian INM , namun bulan Februari &
Maret sudah memenuhi target dan rerata triwulan ke satu ( 77,78 %) belum
mencapai target ( 90 % )
Rencana Tindak Lanjut
a. Pelaksana program TB memantau pengobatan pasien TB
b. PJ UKP melakukan sosialisasi tentang pengisian INM TB SO kepada
pelaksanan Program TB yang baru
100
80
60
40
20
0
JANUARI FEBRUARI MARET RERATA
ANALISA
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan capaian Kepatuhan Kebersihan
Tangan ( KKT ) pada bulan Januari Februari & Maret belum memenuhi target
dan rerata triwulan ke satu ( 86,31 %) belum mencapai target ( 100 % )
Masalah ini disebabkan karena ada perubahan definisi operasional dari tahun
sebelumnya & sempat bridging dengan data e kohort yuang belum terisi
lengkap.
F. PENUTUP
Indikator Mutu Nasional ( INM ) adalah Indikator yang wajib dilaporkan oleh
fasilitas kesehatan secara berkesinambungan & berjenjang. Dalam prosesnya
masih dirasa perlu monitoring , evaluasi & bimbingan dari berbagai fihak yang
lebih kompeten baik dalam pengumpulan, pengolahan, analisa data dan
pelaporannya. Demikian laporan ini kami buat sebagai bahan kami
mendapatkan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen,
terimakasih.