Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MAKALAH KONSEP AKHLAK 1

DOSEN PENGAMPU:

C. Dr. Khairul Amin, M.Pd.I

DISUSUN OLEH
1. Mohammad Ferry Irwansyah (2307126145)
2. Safrin Nada Ramdani (2307111849)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
2023/2024

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar 3
Bab 1 Pendahuluan 4
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Pembelajaran 5
Bab 2 Pembahasan 6
A. Pengertian akhlak 6
B. Korelasi akhlak, adab, etika 7
C. Hubungan akidah dan akhlak dalam pembentukan akhlak mulia 8
D. Korelasi akidah dan akhlak dalam pembentukan karakter muslim 10
E. Urgensi akhlak dalam islam 11
Bab 3 Penutup 13
A. Penutup 13
B. Saran.... 13
Daftar pustaka 14

2
Kata pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini tidak bisa selesai dengan baik tanpa bantuan dari banyak
pihak.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Kahairul Amien


Rahman atas tugas yang telah diberikan. Dengan tugas ini, ada banyak hal yang
bisa kami pelajari dalam makalah ini.  Makalah dengan judul “Konsep Akhlak 1”
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam. Selain itu, Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan juga bagi
teman-teman pembaca.

Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini, kami berharap dapat


memberikan manfaat bagi orang lain. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kita nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 22 agustus 2023

Kelompok 10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Akhlak adalah pondasi yang menjadi dasar dalam hubungan manusia


dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sekitar. Dalam Islam, akhlak
memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada ilmu pengetahuan. Seseorang
yang memiliki akhlak yang baik juga akan memperkuat keimanan mereka.Sebagai
seorang Muslim, akhlak yang terpuji menjadi hal yang sangat diinginkan dan
dianjurkan. akhlaq terpuji adalah perbuatan yang dianggap mulia dan diterima
oleh Allah SWT. Beberapa contoh akhlak terpuji meliputi rasa rendah hati
(tawadhu), penghormatan terhadap orang lain, kejujuran, sopan santun,
kepercayaan yang dapat diandalkan, rasa syukur, kesabaran, dan berbagai sifat
baik lainnya. akhlak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu akhlak terhadap
Allah, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap makhluk atau alam
semesta.

Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial menekankan pentingnya


akhlak dalam berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi dan hubungan dalam
masyarakat memerlukan akhlaq yang baik, terutama dalam aspek bersosialisasi.
akhlak sosial yang baik, seperti saling menghormati dan menghargai, serta tidak
melakukan diskriminasi, sangat diperlukan dalam menciptakan masyarakat yang
harmonis, damai, nyaman, dan sejahtera.

Dengan menjaga akhlak yang baik, manusia akan lebih mampu menjalin
hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sekitarnya.
akhlak yang terpuji membentuk dasar yang kokoh dalam menjalani kehidupan
yang bermakna dan memberikan dampak positif bagi individu dan masyarakat.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, maka pokok permasalahan


adalah

 Pengertian akhlak
 Korelasi dari akhlak, adab, etika.
 Hubungan akidah dan akhlak dalam pembentukan akhlak mulia
 Korelasi Akidah dan akhlak dalam pembentukkan karakter muslim
 Urgensi Akhlak dalam Islam

1.3 Tujuan pembahasan

 Menjelaskan pengertian dari akhlak

 Menjelaskan korelasi dari akhlak, adab, etika.


 Menjelaskan hubungan akidah dan akhlak dalam pembentukan akhlak mulia
 Menjelaskan korelasi akidah dan akhlak dalam pembentukkan karakter
muslim
 Menjelaskan urgensi akhlak dalam Islam

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya aḥlaq.
Menurut bahasa, akhlak adalah perangkai, tabi‟at, dan agama. Kata tersebut
mangandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti
“kejadian”, serta hubungannya dengan kata khaliq yang berarti “pencipta” dan
makhluq yang berarti “yang diciptakan”.

Secara termologis, terdapat beberapa definisi akhlak yang diikemukakan


oleh para ahli. Aḥmad Amin mendefinisikan akhlak sebagai “kehendak yang
dibiasakan”. Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah “sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan." Sedangkan Abdullah Darraz
mengemukakan bahwa akhlak adalah “suatu kekuatan dalam kehendak yang
mantap yang membawa kecendrungan kepada pemilihan pada pihak yang benar
(akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (akhlak yang buruk)”.

Banyak sikap yang termasuk akhlak terpuji diantaranya adalah ikhlāṣ


(berbuat sesuatu karena Allah SWT), dan macam-macam akhlak terpuji yang kita
ketahui ,berikut penafsiran ayat Al-qur`an tentang sikap ikhlas:

ً‫َو َم ْن َأحْ َسنُ ِدينًا ِّم َّم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَهُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َواتَّبَ َع ِملَّةَ ِإب َْرا ِهي َم َحنِيفًا َوَأ َخ َذ هَّللا ُ ِإب َْرا ِهي َم خَ لِيال‬

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlaṣ
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibraḥim yang lurus? dan Allah mengambil Ibraḥim menjadi
kesayangan-Nya”. (QS. al-Nisā’ [4]: 125)

6
B. Korelasi akhlak, adab dan etika

1. Pengertian akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya aḥlaq.
Menurut bahasa, akhlak adalah perangkai, tabi‟at, dan agama. Kata tersebut
mangandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti
“kejadian”, serta hubungannya dengan kata khaliq yang berarti “pencipta” dan
makhluq yang berarti “yang diciptakan”

2. Pengertian adab

Perkataan adab secara bahasa berasal dari bahasa arab, adaba ya`dibu
adaban. Secara leksikal adab berarti aturan kesopanan atau tata krama. Istilah adab
sering diidentikkan dengan istilah etika dan akhlak, walaupun ketiganya tidak
persis sama. Menurut Ensiklopedi islam, adab mempunyai arti kesopanan, tingkah
laku yang pantas dan baik, kehalusan budi bahasa, tata susila, dan kesusastraan.
Bentuk jamaknya adalah al-adab. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, adab berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, akhlak.

3. Pengertian etika

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang
berarti kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana
etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk. Pengertian
ini menunjukan bahwa, etika ialah teori tentang perbuatan manusia yang
ditimbang menurut baik dan buruknya, yang juga merupakan pada inti sari atau
sifat dasar manusia: baik dan buruk manusia.

4. Korelasi akhlak, adab, etika

Korelasi antara akhlak, etika dan moral Ada beberapa persamaan antara
akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

A. Akhlak, adab, dan etikal membahas tentang ide/ tujuan/ alasan/ hujjah/
motif perilaku

7
B. Akhlak, adab, dan etika merupakan ilmu yang normatif, artinya berpegang
teguh pada norma atau kaidah yang berlaku.
C. Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa akhlak, adab,
dan etika sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan
yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah
tersebut sama sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang
baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera.
D. Objek dari akhlak, adab, dan etika yaitu perbuatan manusia, ukurannya
yaitu baik dan buruk .

C. Hubungan Akidah Dan Akhlak Dalam Pembentukan Akhlak Mulia

Hubungan antara akidah dan akhlak memiliki peranan penting dalam


membentuk akhlak mulia. Akidah sebagai dasar kepercayaan spiritual
membentuk landasan nilai-nilai etika dan moral yang membimbing perilaku
individu dalam kehidupan sehari-hari. Keyakinan akan adanya Tuhan sebagai
pencipta dan pengatur alam semesta membentuk pandangan tentang hakikat
baik dan buruk, yang menjadi dasar bagi tindakan moral. Kesadaran akan
pertanggungjawaban moral di hadapan Tuhan mendorong individu untuk
menjalankan perbuatan baik.

Ini menghasilkan perilaku yang peduli, membantu, dan mendukung orang


lain dalam kesulitan. Akidah mengajarkan pentingnya konsistensi antara
perkataan dan perbuatan. Ini menghasilkan perilaku yang lebih terkendali dan
bijak dalam menghadapi tantangan. Hal ini membentuk hubungan yang
harmonis dan mencegah konflik yang berkepanjangan.

Dalam keseluruhan, hubungan erat antara akidah dan akhlak membentuk


karakter dan moralitas individu. Akidah memberikan landasan nilai dan
motivasi moral yang memandu individu dalam menjalani kehidupan dengan
integritas, kebaikan, dan sikap positif terhadap diri sendiri dan lingkungan
sekitar.

8
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

ِ ‫ك َوَأ ْنتَ ُم ْنبَ ِسطٌ ِإلَ ْي ِه َوجْ هُكَ ِإ َّن َذلِكَ ِمنَ ْال َم ْعر‬
‫ُوف‬ َ ‫ُوف َوَأ ْن تُ َكلِّ َم َأخَا‬
ِ ‫َوالَ تَحْ قِ َر َّن َش ْيًئا ِمنَ ْال َم ْعر‬

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada


saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah
bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722. Al
Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Ibnu
Hajar menyatakan bahwa hadits ini shahih).

Islam menggabungkan antara agama yang hak dan akhlak. Menurut teori
ini, agama menganjurkan setiap individu untuk berakhlak mulia dan
menjadikannya sebagai kewajiban (taklif) di atas pundaknya yang dapat
mendatangkan pahala atau siksa baginya. Atas dasar ini agama tidak
mengutarakan akhlak semata tanpa dibebani rasa tanggung jawab. Bahkan
agama menganggap akhlak sebagai penyempurna ajaran-ajarannya karena
agama tersusun dari keyakinan (aqidah) dan perilaku.

Aqidah tanpa akhlak adalah seumpama sebatang pohon yang tidak dapat
dijadikan tempat berlindung di saat kepanasan dan tidak pula ada buahnya
yang dapat dipetik. Sebaliknya akhlak tanpa aqidah hanya merupakan layang-
layang bagi benda yang tidak tetap, yang selalu bergerak. Oleh karena itu Islam
memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan akhlak. Rasulullah
SAW menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang terletak pada
kesempurnaan dan kebaikan akhlaknya. Sabda beliau: “Orang mukmin yang
paling sempurna imannya ialah mereka yang paling bagus akhlaknya”. (HR.
Muslim)

Oleh karena itu, melihat kuat atau lemahnya iman dapat diketahui melalui
perbuatan (perbuatan baik), karena perbuatan tersebut merupakan ungkapan
iman yang ada di dalam hati. Jika perilakunya baik, itu pertanda dia memiliki
iman yang kuat; namun jika perilakunya kurang baik, bisa dikatakan imannya
lemah. Dengan kata lain, iman yang kuat menghasilkan standar moral dan
berguna, meskipun kelemahan, dengan mengalami kejahatan dan kejahatan.

9
D. Korelasi Akidah dan akhlak dalam pembentukkan karakter muslim

Karakter diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi


pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Sebagai seorang siswa
kita harus memiliki karakteristik. Membentuk karakter siswa bukan salah satu
cara yang mudah siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dibutuhkan
waktu untuk membentuk karakter siswa yang baik. Itu semua juga berawal dari
didikan orang tua sejak dini. Bagaimana orangtua mendidik anak nya ketika
kecil, seperti itulah anaknya ketika dewasa. Di zaman sekarang, pembentukan
karakter siswa sangatlah penting. Karena melihat perubahan zaman yang begitu
drastis dan anak-anak bangsa dapat terpengaruhi oleh zaman dengan
mudahnya. Pentingnya peran orangtua maupun guru di sekolah sebagai
lembaga pendidikan untuk membentuk karakter siswa.

Akidah yang benar mengajarkan keberadaan dan keesaan Allah SWT.


Keyakinan ini memberikan landasan yang kokoh untuk mengembangkan
akhlak yang baik, karena orang muslim percaya bawa Allah maha melihat dan
maha mengetahui sefaka perbuatan manusia. Akidah yang kuat mendorong
seorang muslim untuk patuh dan tunduk kepada perintah Allah SWT. Ini
mencangkup pelaksanaan ibadah dan ketaatan kepada hukum-Nya. Akhlak
yang baik memastikan bahwa ketaatan tersebut tidak hanya sekadar ritual,
tetapi juga tercermin dalam interaksi sehari-hari dengan sesama manusia.
Rasulullah SAW. Bersabda:

‫ال ْال ُم ْسلِ ُم َم ْن َسلِ َم ْال ُم ْسلِ ُمونَ ِم ْن‬


َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما ع َْن النَّبِ ِّي‬
ِ ‫ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو َر‬
ُ‫لِ َسانِ ِه َويَ ِد ِه َو ْال ُمهَا ِج ُر َم ْن هَ َج َر َما نَهَى هَّللا ُ َع ْنه‬

“Dari ‘Abdillah Ibnu ‘Amri Ra. Rasulullah SAW. Bersabda: Orang


muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman dari gangguan ucapan dan
tangannya, dan orang yang hijrah (termasuk kelompok muhajirin) adalah yang
meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah,” (HR Bukhari).

10
E. Urgensi Akhlak Dalam Islam

Manusia sebagai makhluk berketuhanan, jiwa manusia terdapat fitrah


diniyah, yaitu potensi yang dimiliki manusia untuk mempercayai Allah sebagai
Tuhan yang wajib disembah. Islam mengajarkan pentingnya akhlak yang mulia
dalam perilakunya. Sehubungan dengan aqidah, Islam memiliki tiga unsur pokok
yang menjadi landasan agama yang sering disebut dengan Arkaanuddiin yaitu
yang terdiri dari iman, Islam, dan ikhsan.

Sebagai seorang muslim dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari


harus dilandasi dengan iman yang kuat. Iman harus diajadikan dasar, jiwa dan
pedoman dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Artinya, seorang muslim jiwanya
akan kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh faktor negative dari luar yang jelas-
jelas akan merugikannya. Bagi seorang muslim yang tidak memahami dan tidak
mengamalkan ajaran agama diibaratkan seperti keledai bodoh yang membawa
kitab-kitab ajarannya, namun tidak mengerti apa yang sebenarnya yangsedang
dibawanya tersebut. Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang bodoh
yang tidak mau berusaha untuk memahami dan mengamalkan ajaran agamanya.
Sebagaimana dijelaskan Allah dalam QS. Jum’ah:5

ُ ‫ت هّٰللا ِ ۗ َوهّٰللا‬ َ ‫ار يَحْ ِم ُل اَ ْسفَار ًۗا بِْئ‬


ِ ‫س َمثَ ُل ْالقَوْ ِم الَّ ِذ ْينَ َك َّذبُوْ ا بِ ٰا ٰي‬ ِ ‫َمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ ُح ِّملُوا التَّوْ ٰرىةَ ثُ َّم لَ ْم يَحْ ِملُوْ هَا َك َمثَ ِل ْال ِح َم‬
ٰ ‫ اَل ي ْهدى ْالقَوْ م‬.
َ‫الظّلِ ِم ْين‬ َ ِ َ

“Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian


mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang
membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang
mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang zalim.”

Akhlak merupakan salah satu pilar pokok yang sangat penting bagi
peradaban manusia, sehingga suatu amal perbuatan tidaklah dianggap sempurna
bila tidak dilandasi dengan akhlak yang baik dalam pandangan Islam. Akhlak
mencakup segala aspek kehidupan manusia baik dalam kaitannya dengan Allah
(hablun min Allah) maupun sesama manusia (hablun minannas), baik di bidang

11
social, ekonomi, politik. Rasullah saw dan para sahabatnya telah banyak
mengajarkan akhlak yang mulia. Untuk ini, setiap manusia secara individu akan
mempertanggungjawabkan semua amal yang telah dilakukannya secara langsung
dalam kehidupan di dunai maupun di akhirat, oleh karenanya Allah telah
memutuskan rasul-Nya untuk memberi petunjuk dan pedoman hidup kepada
seluruh umat manusia agar mereka mampu membedakan perbuatan yang boleh
dilakukan dan perbuatan yang dilarang/ ditinggalkannnya.

Akhlak merupakan bagian yang terpisahkan dari iman dan Aqidah, sabda
Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Abu Dawud:
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya.”.
Jadi jika ingin tahu seseorang aqidahnya kuat lihat akhlaknya. Semakin aqidah
seorang kuat maka seharusnya akhlaknya semakin baik. Dan kalau kita melihat
ada orang akhlaknya jelek bisa jadi itu imbas dari aqidahnya yang belum kuat.
Nabi Muhammad Salallahu A’laihi Wa Sallam mengajarkan kita untuk tidak
meremehkan kebaikan sekecil apapun walaupun hanya menampakkan wajah
berseri. Rasulullah SAW bersabda:

ْ ْ‫ُوف َشيْئا ً ولو‬


‫أن‬ ِ ‫ الَ تَحْ قِ َر َّن منَ الم ْعر‬: ‫ قا َل لي النبي صلى هللا عليه و سلم‬: ‫عن أبي ذ ّر رضي هللا عنه قال‬
‫ك بِ َوجْ ٍه طَ ْلق‬
َ ‫ق َأخَا‬
َ ‫ت َْل‬

Dari Abi Dzar R.A, berkata : “ Rasulullah SAW. bersabda : “Janganlah kamu
meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun engkau bertemu saudaramu
dengan wajah yang berseri” (HR. Shohih Muslim: 6637).

12
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Akhlak merupakan fondasi penting dalam membentuk perilaku dan
karakter individu. Akhlak melibatkan nilai-nilai moral, etika, dan prinsip-
prinsip yang mengarahkan tindakan manusia dalam berinteraksi dengan
sesama, lingkungan, dan tuhan. Konsep akhlak mengajarkan pentingnya
integritas, kejujuran, empati, tanggung jawab, serta pengendalian diri
dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengembangkan akhlak
yang baik, individu dapat menciptakan hubungan yang harmonis,
berkontribusi positif pada masyarakat, dan mencapai tujuan hidup yang
lebih bermakna. Akhlak juga menjadi jembatan antara keyakinan spiritual
(akidah) dan tindakan nyata, menghasilkan kehidupan yang seimbang dan
bermanfaat dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan.

B. Saran

13
DAFTAR PUSTAKA

Rosihon Anwar, Akhlak Tasawūf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), p. 11.

Didiek Ahmad Supadie, Pengantar Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,

2011), pp. 216-217.

Al-Qur'an dan terjemahannya

Haryo Kunto Wibisono, Linda Novi Trianta, Sri Widagdo, “Dimension of


Pancasila Ethic inBureaucracy: Discourse of Governance,” Jurnal Fokus Vol. 12,
No. 7 2015.

Tim Penulis UIN Syarif Hidayatullah, “Adab”, dalam Idrus Al-Kaff (ed),
h.160.

A. Hafizh Dasuki (ed), “Adab”, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve, 1994),Cet. Ke-3, Jilid 1, h. 56.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), h. 6

Iskandar, Nurul Mawahda. Vera, Susanti. Raharusun, Agus Suyadi. (2022).


Konsep Akhlak dalam Perspektif Hadis Nabi Menggunakan Metode Tematik.

Azty, Alnida. Fitriah. Sitorus, Lufita Sari. Sidik, Muhammad. Arizki,


Muhammad. Siregar, Mohd. Najmi Adlani. Siregar, Nur Aisyah. Budianti,
Rahayu. Sodri. Suryani, Ira. (2018). Hubungan antara Aqidah dan Akhlak dalam
Islam.
Cahyani, Nila. (2021). Pentingnya Akidah Akhlak dalam Membentuk Karakter
Siswa. Diakses pada 20 Agustus 2023 dari https://royunaredaksi.com/pentingnya-
akidah-akhlak-dalam-membentuk-karakter-siswa/

Sahabat Yamima. (2016). Urgensi Akhlak Dalam Islam. Diakses pada 21


Agustus 2023. https://sahabatyamima.id/2016/08/urgensi-ahlak-dalam-islam/

14
15

Anda mungkin juga menyukai