Pai 22 Agustus Fix
Pai 22 Agustus Fix
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH
1. Mohammad Ferry Irwansyah (2307126145)
2. Safrin Nada Ramdani (2307111849)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA
2023/2024
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar 3
Bab 1 Pendahuluan 4
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Pembelajaran 5
Bab 2 Pembahasan 6
A. Pengertian akhlak 6
B. Korelasi akhlak, adab, etika 7
C. Hubungan akidah dan akhlak dalam pembentukan akhlak mulia 8
D. Korelasi akidah dan akhlak dalam pembentukan karakter muslim 10
E. Urgensi akhlak dalam islam 11
Bab 3 Penutup 13
A. Penutup 13
B. Saran.... 13
Daftar pustaka 14
2
Kata pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini tidak bisa selesai dengan baik tanpa bantuan dari banyak
pihak.
Kelompok 10
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan menjaga akhlak yang baik, manusia akan lebih mampu menjalin
hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sekitarnya.
akhlak yang terpuji membentuk dasar yang kokoh dalam menjalani kehidupan
yang bermakna dan memberikan dampak positif bagi individu dan masyarakat.
4
1.2 Rumusan Masalah
Pengertian akhlak
Korelasi dari akhlak, adab, etika.
Hubungan akidah dan akhlak dalam pembentukan akhlak mulia
Korelasi Akidah dan akhlak dalam pembentukkan karakter muslim
Urgensi Akhlak dalam Islam
5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya aḥlaq.
Menurut bahasa, akhlak adalah perangkai, tabi‟at, dan agama. Kata tersebut
mangandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti
“kejadian”, serta hubungannya dengan kata khaliq yang berarti “pencipta” dan
makhluq yang berarti “yang diciptakan”.
ًَو َم ْن َأحْ َسنُ ِدينًا ِّم َّم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَهُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َواتَّبَ َع ِملَّةَ ِإب َْرا ِهي َم َحنِيفًا َوَأ َخ َذ هَّللا ُ ِإب َْرا ِهي َم خَ لِيال
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlaṣ
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibraḥim yang lurus? dan Allah mengambil Ibraḥim menjadi
kesayangan-Nya”. (QS. al-Nisā’ [4]: 125)
6
B. Korelasi akhlak, adab dan etika
1. Pengertian akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq yang jamaknya aḥlaq.
Menurut bahasa, akhlak adalah perangkai, tabi‟at, dan agama. Kata tersebut
mangandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti
“kejadian”, serta hubungannya dengan kata khaliq yang berarti “pencipta” dan
makhluq yang berarti “yang diciptakan”
2. Pengertian adab
Perkataan adab secara bahasa berasal dari bahasa arab, adaba ya`dibu
adaban. Secara leksikal adab berarti aturan kesopanan atau tata krama. Istilah adab
sering diidentikkan dengan istilah etika dan akhlak, walaupun ketiganya tidak
persis sama. Menurut Ensiklopedi islam, adab mempunyai arti kesopanan, tingkah
laku yang pantas dan baik, kehalusan budi bahasa, tata susila, dan kesusastraan.
Bentuk jamaknya adalah al-adab. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, adab berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, akhlak.
3. Pengertian etika
Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang
berarti kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana
etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk. Pengertian
ini menunjukan bahwa, etika ialah teori tentang perbuatan manusia yang
ditimbang menurut baik dan buruknya, yang juga merupakan pada inti sari atau
sifat dasar manusia: baik dan buruk manusia.
Korelasi antara akhlak, etika dan moral Ada beberapa persamaan antara
akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
A. Akhlak, adab, dan etikal membahas tentang ide/ tujuan/ alasan/ hujjah/
motif perilaku
7
B. Akhlak, adab, dan etika merupakan ilmu yang normatif, artinya berpegang
teguh pada norma atau kaidah yang berlaku.
C. Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa akhlak, adab,
dan etika sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan
yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah
tersebut sama sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang
baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera.
D. Objek dari akhlak, adab, dan etika yaitu perbuatan manusia, ukurannya
yaitu baik dan buruk .
8
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
ِ ك َوَأ ْنتَ ُم ْنبَ ِسطٌ ِإلَ ْي ِه َوجْ هُكَ ِإ َّن َذلِكَ ِمنَ ْال َم ْعر
ُوف َ ُوف َوَأ ْن تُ َكلِّ َم َأخَا
ِ َوالَ تَحْ قِ َر َّن َش ْيًئا ِمنَ ْال َم ْعر
Islam menggabungkan antara agama yang hak dan akhlak. Menurut teori
ini, agama menganjurkan setiap individu untuk berakhlak mulia dan
menjadikannya sebagai kewajiban (taklif) di atas pundaknya yang dapat
mendatangkan pahala atau siksa baginya. Atas dasar ini agama tidak
mengutarakan akhlak semata tanpa dibebani rasa tanggung jawab. Bahkan
agama menganggap akhlak sebagai penyempurna ajaran-ajarannya karena
agama tersusun dari keyakinan (aqidah) dan perilaku.
Aqidah tanpa akhlak adalah seumpama sebatang pohon yang tidak dapat
dijadikan tempat berlindung di saat kepanasan dan tidak pula ada buahnya
yang dapat dipetik. Sebaliknya akhlak tanpa aqidah hanya merupakan layang-
layang bagi benda yang tidak tetap, yang selalu bergerak. Oleh karena itu Islam
memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan akhlak. Rasulullah
SAW menegaskan bahwa kesempurnaan iman seseorang terletak pada
kesempurnaan dan kebaikan akhlaknya. Sabda beliau: “Orang mukmin yang
paling sempurna imannya ialah mereka yang paling bagus akhlaknya”. (HR.
Muslim)
Oleh karena itu, melihat kuat atau lemahnya iman dapat diketahui melalui
perbuatan (perbuatan baik), karena perbuatan tersebut merupakan ungkapan
iman yang ada di dalam hati. Jika perilakunya baik, itu pertanda dia memiliki
iman yang kuat; namun jika perilakunya kurang baik, bisa dikatakan imannya
lemah. Dengan kata lain, iman yang kuat menghasilkan standar moral dan
berguna, meskipun kelemahan, dengan mengalami kejahatan dan kejahatan.
9
D. Korelasi Akidah dan akhlak dalam pembentukkan karakter muslim
10
E. Urgensi Akhlak Dalam Islam
Akhlak merupakan salah satu pilar pokok yang sangat penting bagi
peradaban manusia, sehingga suatu amal perbuatan tidaklah dianggap sempurna
bila tidak dilandasi dengan akhlak yang baik dalam pandangan Islam. Akhlak
mencakup segala aspek kehidupan manusia baik dalam kaitannya dengan Allah
(hablun min Allah) maupun sesama manusia (hablun minannas), baik di bidang
11
social, ekonomi, politik. Rasullah saw dan para sahabatnya telah banyak
mengajarkan akhlak yang mulia. Untuk ini, setiap manusia secara individu akan
mempertanggungjawabkan semua amal yang telah dilakukannya secara langsung
dalam kehidupan di dunai maupun di akhirat, oleh karenanya Allah telah
memutuskan rasul-Nya untuk memberi petunjuk dan pedoman hidup kepada
seluruh umat manusia agar mereka mampu membedakan perbuatan yang boleh
dilakukan dan perbuatan yang dilarang/ ditinggalkannnya.
Akhlak merupakan bagian yang terpisahkan dari iman dan Aqidah, sabda
Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Abu Dawud:
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling mulia akhlaknya.”.
Jadi jika ingin tahu seseorang aqidahnya kuat lihat akhlaknya. Semakin aqidah
seorang kuat maka seharusnya akhlaknya semakin baik. Dan kalau kita melihat
ada orang akhlaknya jelek bisa jadi itu imbas dari aqidahnya yang belum kuat.
Nabi Muhammad Salallahu A’laihi Wa Sallam mengajarkan kita untuk tidak
meremehkan kebaikan sekecil apapun walaupun hanya menampakkan wajah
berseri. Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abi Dzar R.A, berkata : “ Rasulullah SAW. bersabda : “Janganlah kamu
meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun engkau bertemu saudaramu
dengan wajah yang berseri” (HR. Shohih Muslim: 6637).
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak merupakan fondasi penting dalam membentuk perilaku dan
karakter individu. Akhlak melibatkan nilai-nilai moral, etika, dan prinsip-
prinsip yang mengarahkan tindakan manusia dalam berinteraksi dengan
sesama, lingkungan, dan tuhan. Konsep akhlak mengajarkan pentingnya
integritas, kejujuran, empati, tanggung jawab, serta pengendalian diri
dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengembangkan akhlak
yang baik, individu dapat menciptakan hubungan yang harmonis,
berkontribusi positif pada masyarakat, dan mencapai tujuan hidup yang
lebih bermakna. Akhlak juga menjadi jembatan antara keyakinan spiritual
(akidah) dan tindakan nyata, menghasilkan kehidupan yang seimbang dan
bermanfaat dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis UIN Syarif Hidayatullah, “Adab”, dalam Idrus Al-Kaff (ed),
h.160.
A. Hafizh Dasuki (ed), “Adab”, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru
Van Hoeve, 1994),Cet. Ke-3, Jilid 1, h. 56.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), h. 6
14
15