Anda di halaman 1dari 9

“BAYI LAHIR BULAN MEI 1998” DAN “TANAH AIR MATA”:

KAJIAN SASTRA KONTEMPORER

“BAYI LAHIR BULAN MEI 1998” AND “TANAH AIR MATA”:


CONTEMPORARY LITERATURE ANALYTICS
Lilik Herawati

IAIN Syekh Nurjati Cirebon


Jalan Perjuangan, Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Cirebon
lilikher74@gmail.com

Abstrak
Sastra kontemporer merupakan sebutan karya baru yang berkembang pada zaman ini.
Lahirnya sastra kontemporer menimbulkan propaganda dan mengobrak-abrik tatanan
sastra terdahulu yang telah disepakati oleh sastrawan dahulu, hasilnya sastra
kontemporer dianggap tidak sesuai dengan sifat-sifat sastra pada umunya pada saat itu.
Karena sastra kontemporer ini dianggap menyimpang. Awal munculnya sastra
kontemporer yang diusung oleh Sutardji Calzoum Bachri karena merasa adanya
perubahan pada nilai-nilai serta tatanan masyarakat secara menyeluruh serta tidak
adanya campur tangan kebiasaan masyarakat lingkungnya. Terkenalnya sastra
kontemporer sampai saat ini dikarenakan awal gebrakannya dan diteruskan oleh
sastrawan lainnya di Indonesia. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yang di mana mengerucut serta menitikberatan cara menyelesaikan masalah
dan data yang diperoleh cepat diselesaikan secara dipaparkan dengan kata-kata.
Kata Kunci: kajian, sastra, kontemporer

Abstract
Contemporary literature is a designation of a new work that is developing at this time,
where this new work causes propaganda that triggers and ransacks the first literary
order which was agreed upon by writers / I in the past, the result of contemporary
literature is considered to be incompatible with the literary properties in general at that
time as well as contemporary literature is considered to be distorted. At his birth which
was carried by Sutardji Calzoum Bachri who basically felt the change in the values and
order of the community as a whole and the absence of interference from the habits of
the surrounding community. The popularity of contemporary literature to date is due to
the beginning of its breakthrough followed by other literary writers in Indonesia. The
method in this study uses qualitative methods which cone and emphasize how to solve
problems and the data obtained quickly resolved by exposing it to words.
Keywords: analytics, literature, contemporary

139
1. PENDAHULUAN sastra yang menyimpang dari sifatnya
1.1 Latar Belakang dan kaidah, di mana karya sastra
Sastra Indonesia mengalami kontemporer bersifat bebas dan tidak
perkembangan yang sangat cepat dan terikat. Oleh karena itu, awal
dinamis. Perhatian Sastra tidah hanya terciptanya sastra ini mengundang
diperhatikan oleh sastrawan, pengajar penolakan karena tidak sesuai dengan
sastra sebagai masyarakat dan penikmat apa yang dahulu disepakati..
sastra. Perkembangan sastra tentunya Pada dasarnya sastra
berhubungan dengan sejarah sastra. kontemporer ini dicenderungi oleh serta
Lahirnya kesusastraan Indonesia tidak dipengaruhi oleh sastra Eropa dan
dapat lepas dari sejarah. Sastra Barat. Adapun ciri sastra kontemporer
dilahirkan dan dibesarkan oleh sejarah. yakni “seni untuk seni” hakikatnya
Beberapa ahli sastra memberikan sastrawan memberikan seni untuk
argumen yang dijadikan landasan keindahan.
pijakan kapan kelahiran sastra
Indonesia. Beberapa pendapat tersebut 1.2 Metode Penelitian
menyiratkan bahwa perjalanan sastra Penelitian ini menggunakan
Indonesia belumlah panjang. Usia metode kualitatif. Metode kualitatif
kesusastraan Indonesia tidaklah yaitu menitikberatkan pada cara
sepanjang kesusastraan Inggris, menyelesaikan suatu masalah. Metode
Amerika, Arab, Jepang, Cina atau ini dipilih karena data yang diperoleh
kesusastraan negara lainnya. akan diselesaikan secara dipaparkan
Lahirnya sastra kontemporer dengan kata-kata (Maharani & Astuti,
membuat kontroversi sastrawan kian 2018). Teknik mengumpulan data,
terkenal karena gebrakan Sutardji mengklasifikasian data, menganalisis
Calzoum Bachri atas improvisasinya data, dan menyajikan hasil analisis data.
yang menjadi proses penting Pertama, tahap pengumpulan data. Data
penciptaan. Istilah sastra kontemporer yang sudah dikumpulkan diidentifikasi,
disamakan dengan sastra mutakhir, diklasifikasi, dan tahap terakhir
sastra inkonvensional, dan sastra masa dianalisis.
kini. Sastra kontemporer merupakan Metode yang digunakan dalam

140
analisis data adalah metode kolerasi. Sastra berasal dari bahasa
Metode korelasi merupakan metode sanskerta yaitu “sas” petunjuk,
analaisis yang menjelaskan suatu objek interuksi, pedoman. Sedangkan “tra”
kajian yang menghubungkan dua sifat adalah media jadi dari segi bahasa
yang disebabkan oleh lingkungan yang bahwa sastra itu adalah petunjuk yang
memengaruhi hubungan dua hal menggunakan bahasa sebagai medianya.
tersebut yaitu konteks situasi dan sosial Sastra lahir daris ebuah renungan yang
budaya. Dalam kaitannya dengan bersifat imaji serta sebagai gambaran
penelitian. Bahasa merupakan variabel suatu kebudayaan. Adapun ciri-ciri
yang dapat berubah-ubah dan tidak sastra menurut (Jan Van Luxemburg et
dapat berdiri sendiri, sedangkan konteks al) antara lain: (1) sastra ada karena
situasi dan sosial budaya merupakan hasil ciptaan, sebuah kreasi bukan
unsur di luar bahasa dan dipandang semata-mata buah imitasi. Sastra juga,
sebagai variabel independen atau dapat merupakan luapan emosi secara
berdiri sendiri. Rencana tersebut dapat spontan. (2) sastra bersifat otonom,
memperjelas atau menggambarkan antar dengan begitu sastra dicipakan menurut
unsur yang dianalisis. (Arimi, 2006: 9). keadaan, sastra tidak bersifat
Tahap terakhir dalam komunikatif. Sang penyair hanya
menyajikan hasil analisis adalah mencari keselarasan di dalam karyanya
menyajikan data yang sudah dianalisis. sendiri. (3) karya sastra yang otonom
Dalam penyajian hasil analisis bercirikan koherensi. (4) sastra
menggunakan metode informal. Di menghidangkan hubungan antitesis
mana hasil analisis disajikan atau antara hal yang berlawanan. (5) sastra
dipaparkan menggunakan kata dengan mengungkapkan yang tak diungkapkan.
serta merta dapat langsung dipahami Sastra kontemporer adalah sastra
(Kesuma, 2007:71). yang hidup di masa sekarang atau hidup
di waktu yang sama dan satra
2. KAJIAN TEORI berkembang dan hidup mendahului
2.1 Definisi dan Perkembangan zamannya. Seiring berjalannya waktu
Sastra Kontemporer sastra kontemporer meluas pada seluruh
jenis karya sastra, seperti novel, cerpen,

141
dan puisi. Adapun munculnya karya Anwar, Toto Sudarto Bachtiar, Sitor
sastra kontemporer merupakan Situmorang, Taufik Ismail, Gunawan
gebrakan seorang penyair untuk Mohammad, Subagio Sastrowardojo,
kemanjuan sastra itu sendiri. Genre atau dan Sutardji Calzoum Bachri (Purba,
jenis karya sastra secara umum bersifat 2010, hal. 6).
menyeluruh adapun perubahan tidak
terlalu signifikan, jenis karya sastra 2.2 Puisi Indonesia Kontemporer
terbagi menjadi empat yaitu: prosa fiksi, Pengertian puisi Indonesia
prosa nonfiksi, puisi dan drama Kontemporer dipadankan dengan istilah
(Mustafa, 2008). puisi inkonvensional, oleh sebab itu
Adapun sejarah perkembangan yang dimaksud dengan pengertian puisi
sastra Indonesia kontemporer dimulai kontemporer adalah puisi yang lahir
pada abad XX di mana pengetahuan dan pada zaman itu dan tidak lagi
teknologi sangat berkembang pesat menggunakan aturan atau kaidan yang
namun perkembangan seperti itu telah ditetapkan dan juga puisi itu
mengakibatkan dampak yang cukup memiliki nilai estetika yang berbeda
signifikan sehingga mengakibatkan dengan puisi-puisi sebelumnya. Adapun
terjadinya suatu krisis seperti krisis ciri-ciri puisi kontemporer, Sumardi
sosial, krisis politik, krisis ekonomi dan menegaskan bahwa ciri tersebut ialah:
krisis nilai yang menimbulkan suatu (1) menolak bahwa kata bukan lagi
sikap anarkisme, skeptis, individualis, sebagai media pengekspresian. (2) puisi
ketidaktentuan nilai dan sistem. memiliki simbol-simbol nonkata, dan
Pembatasan sastra kontemporer hanya menyederhanakan sebuah kata. (3)
terjadi di Indonesia yang muncul pada memasukan unsur bahasa asing atau
angkatan 45 yang dianggap sebagai bahasa daerah karena puisi bersifat
bibit atau awal dari sastra kontemporer bebas. (4) puisi yang sering
itu sendiri. Alasannya adalah lahirnya menggunakan kata-kata yang
proklamasi dan penggunaan bahasa menjungkirbalikan makna dan yang
Indonesia serta nasionalisme. Adapun jarang digunakan dimasyarakat. (5)
tokoh-tokoh sastra kontemporer tersebut puisi yang menganggap tipografi
menurut Budi Dharma adalah Chairil sebagai bentuk dari ekspresinya. (6)

142
puisi yang berpijak pada kata-kata
inkovensional dan menciptakan idiom 2.4 Novel Indonesia Kontemporer
baru (Purba, 2010, hal. 38). Pengertian novel kontemporer
secara ringkas adalah (1) novel yang
2.3 Cerita Pendek Indonesia hidup pada masa sekarang, (2) novel
Kontemporer yang tumbuh mendahului zamannya, (3)
Dalam kamus istilah sastra, novel yang menyimpang dari konvensi
sudjiman menuliskan pengertian cerita fiksi yang ada sebelumnya, (4) novel
pendek. Dikatakan bahwa cerita pendek yang bersifat aneh namun memberikan
adalah kisah pendek (kurang dari kesan batin yang mendalam pada
10.000 kata) dan tidak dibukukan yang pembacanya dengan imaji yang
dimaksudkan memberikan kesan menakjubkan. Pada periode
tunggal dominan. Sumardjo kontemporer pengaruh politik masih
berpengertian bahwa cerita pendek ialah kuat dalam novel Indonesia. Novel-
dikatakan lebih pendek dari novel novel Mangun Wijaya dan Sutan Takdir
bukan karena jumlah katanya saja tetapi Alisyahbana masih sangat menunjukan
juga konflik yang sangat dibatasi dan kekuatan dari politik atau pengaruh
membahas satu unsur fisik dalam aspek politik. Juga novel yang mengandung
terkecil. (Purba, 2010, hal. 51). Konsep muatan tentang sejarah juga banyak
cerpen kontemporer mulai berkembang ditemukan dimana pengarang
pada 1970-an. Pada masa ini kreativitas melakukan atavisme. Adapun ciri-ciri
sangat berkembang pesat terutama pada dari Novel Kontemporer adalah (1) anti
tema-tema yang memiliki kesan tokoh, (2) anti alur, (3) bersuasana
tendensi pada suatu tertentu meliputi misteri/gaib, (4) menceritakan
kehidupan sosial. Karena konsep sastra transendental; sufistik, (5) kembali pada
kontemporer sendiri merupakan suatu tradisional.
protes terhadap kepincanga sosial pada
masa industrialisasi. Ciri dari cerpen 3. PEMBAHASAN
Indonesia kontemporer adalah anti Munculnya sastra Indonesia
logika, mengabaikan plot, absurd, tidak kontemporer merupakan reaksi terhadap
memepersoalkan penokohan. konvesional yang dianggap telah

143
mendominasi eksistensi karya sastra. Puisi Bayi Lahir Bukan Mei
Bahkan sastrawan mudah merasa jenuh. 1998 ini ditulis pada tahun 1998
Sastra kontemporer meluas kesemua berkaitan dengan tragedi trisakti 12 Mei
jenis karya sastra, seperti novel, cerpen, 1998.
dan puisi. Pada kalimat puisi yang
Terdapat contoh sastra kontemporer berbunyi
berupa puisi, yaitu:
“Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air
BAYI LAHIR BULAN MEI 1998
ketubannya
Karya Taufik Ismail
Langsung dia memikul hutang di
bahunya
Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah
Rupiah sepuluh juta”
tetangga
Suaranya keras, menangis berhiba-hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya Bait puisi di atas menceritakan
Belum kering darah dan air ketubannya tentang kondisi krisis finansial atau
Langsung dia memikul hutang di
ekonomi yang terjadi di Indonesia
bahunya
akibat nilai tukar rupiah jungkir balik,
Rupiah sepuluh juta
Kalau dia jadi petani di desa akibatnya bayi yang baru lahir pun
Dia akan mensubsidi harga beras orang kota menanggung berjuta-juta hutang negara.
Kalau dia jadi orang kota Pada saat itu bangsa Indonesia sangat
Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya
terancam ketentramannya yang
Kalau dia bayar pajak
melibatkan semua masyarakat, muda
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing
Ke pangkal aortanya dibidikkan mendesing
sampai bayi pun harus menanggungnya.
Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga Pada bait puisi di bawah ini:
Mulutmu belum selesai bicara
Kau pasti dikencinginya Kalau dia jadi petani di desa
Dia akan mensubsidi harga beras
orang kota
Menurut Wellek dan Werren
Kalau dia jadi orang kota
yang menjadi pokok kajiannya adalah
Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha
apa yang tersirat dalam karya sastra dan kaya
apa yang menjadi tujuannya. Kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing

144
Dibaik gembur subur tanahmu
Kami simpan perih kami
Bait puisi di atas menjelaskan
Di balik etelase megah gedung-gedungmu
bahwa untuk meringankan beban
Kami coba menyanyikan derita kami
masyarakat dengan memberikan Kami coba simpan nestapa
bantuan finansial. Seolah-olah penulis Kami coba kuburkan duka lara
tidak mau terus-terusan melihat Tapi perih tak bisa sembunyi
Ia merbak kemana-mana
penderitaan yang dialami oleh
Bumi memang tak sebatas pandang
masyarakat karena krisisnya ekonomi
Dan uadara luas menunggu
yang terjadi pada saat itu akibat jungkir Namun kamu takkan bisa menyingkir
balik nilai tukar rupiah. Kemanapun melangkah
Kamu pijak air mata kami
Kalau dia bayar pajak Kemanapun terbang
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing Kamu kan hinggap di airmata kami
Kemanapun berlayar
Kamu arungi airmata kami
Bait di atas menjelaskan bahwa
Kamu sudah terkepung
pajaklah satu-satunya cara untuk
Takkan bisa mengelak
menuntaskan krisis moneter. Sebuah Takkan kemana lagi
keinginan sederhana dari penulis bahwa Menyerahlah pada kedalaman airmata kami
ia ingin keluar dari keadaan yang terjadi
yang membuat rakyat kelaparan, negara Puisi “Tanah Air Mata”
yang terlilit hutang berjuta-juta rupiah, menunjukkan kepunyaan yang begitu
andai ia memiliki banyak uang mungkin pedih yang dirasakan seorang penyair.
ia sudah menyelesaikan persoalan yang Tanah air yang terlihat megah dan
membuat semua rakyat mendeerita. menawan tentunya pasti memiliki kisah
Selain itu terdapat puisi: pedih. Begitu banyak permasalahan
yang terjadi di tanah air membuat
TANAH AIR MATA penyair merasakan pedih yang begitu
Oleh : (Sutardji Calzoum Bachri)
mendalam.
Tanah airmata tanah tumpah darahku
Mata air airmata kami
Di sinilah kami berdiri
Airmata tanah air kami
Menyanyikan airmata kami
Di sinilah kami berdiri
Dibaik gembur subur tanahmu
Menyanyikan airmata kami
Kami simpan perih kami

145
Di balik etelase megah gedung-gedungmu Takkan bisa mengelak
Kami coba menyanyikan derita kami Takkan kemana lagi
Menyerahlah pada kedalaman airmata kami

Penyair menjelaskan bahwa ia


hidup di negara tersebut, di negara yang Dalam bait di atas penyair

memiliki kesuburan yang baik disertai menjelaskan bahwa saat sesuatu yang

gedung-gedung yang megah, dibalik terikat oleh setiap individu, adanya rasa

semua itu ada tetes air mata derita yang memiliki. Masalah yang terjadi disekitar

tersimpan. kita akan merasakannya pula. Kemana


pun kita akan pergi untuk melepas lara
Kami coba simpan nestapa dan menjauhi permasalahan yang
Kami coba kuburkan duka lara
terjadi. Lara itu akan tetap ada.
Tapi perih tak bisa sembunyi
Ia merbak kemana-mana
Bumi memang tak sebatas pandang 4. SIMPULAN
Dan uadara luas menunggu Sastra berasal dari bahasa
Namun kamu takkan bisa menyingkir sanskerta yaitu “sas” petunjuk,
interuksi, pedoman. Sedangkan “tra”
Penyair menjelaskan dibalik adalah media jadi dari segi bahasa
keindahan di tanah airnya ia bahwa sastra itu adalah petunjuk yang
menyimpan sebuah nestapa, mencoba menggunakan bahasa sebagai medianya.
menguburkan semua lara, tetapi tak bisa Adapun ciri-ciri sastra menurut (Jan
dipungkiri masalah itu menyebar Van Luxemburg et al) antara lain: (1)
kemana-mana. Dunia tak hanya berada sastra ada karena hasil ciptaan, sebuah
di satu sisi, dunia luas tapi masalah itu kreasi bukan semata-mata buah imitasi.
tetap mebuat lara. Sastra juga, merupakan luapan emosi
secara spontan. (2) sastra bersifat
Kemanapun melangkah
otonom, dengan begitu sastra dicipakan
Kamu pijak air mata kami
Kemanapun terbang
menurut keadaan, sastra tidak bersifat
Kamu kan hinggap di airmata kami komunikatif. Sang penyair hanya
Kemanapun berlayar mencari keselarasan di dalam karyanya
Kamu arungi airmata kami
sendiri. (3) karya sastra yang otonom
Kamu sudah terkepung
bercirikan koherensi. (4) sastra

146
menghidangkan hubungan antitesis sosial, krisis politik, krisis ekonomi dan
antara hal yang berlawanan. (5) sastra krisis nilai yang menimbulkan suatu
mengungkapkan yang tak diungkapkan. sikap anarkisme, skeptis, individualis,
Sastra kontemporer adalah sastra ketidaktentuan nilai dan sistem.
yang hidup di masa sekarang atau hidup
di waktu yang sama dan satra DAFTAR PUSTAKA
berkembang dan hidup mendahului Adler, M. & C. V. D. (2015). How to
zamannya. Seiring berjalannya waktu Read a Book (Mathori A Elwa,
sastra kontemporer meluas pada seluruh ed.). Bandung: Penerbit Nuansa
jenis karya sastra, seperti novel, cerpen, Cendikia.
dan puisi. Adapun munculnya karya Jan Van Luxemburg et al. (1992).
sastra kontemporer merupakan Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta:
gebrakan seorang penyair untuk PT Gramedia.
kemanjuan sastra itu sendiri. Genre atau Kosasih, E. (2012). dasar-dasar
jenis karya sastra secara umum bersifat keterampilan bersastra (II).
menyeluruh adapun perubahan tidak bandung: penerbit Yrama Widya.
terlalu signifikan, jenis karya sastra Mustafa, B. (2008). Teori dan Praktik
terbagi menjadi empat yaitu: prosa fiksi, Sastra. Jakarta: PT Cahya Insan
prosa nonfiksi, puisi dan drama Sejahtera.
(Mustafa, 2008). Priyatni, E. T. (2012). Membaca Sastra
Adapun sejarah perkembangan dengan Ancangan Literasi Kritis.
sastra Indonesia kontemporer dimulai jakarta: PT Bumi Aksara.
pada abad XX di mana pengetahuan dan Purba, A. (2010). Sastra Kontemporer
teknologi sangat berkembang pesat Indonesia. Yogyakarta: Graha
namun perkembangan seperti itu Ilmu.
mengakibatkan dampak yang cukup Rosidi, A. (2017 ). Ikhtisar Sejarah
signifikan sehingga mengakibatkan Sastra Indonesia. Bandung:
terjadinya suatu krisis seperti krisis Pustaka Jaya.

147

Anda mungkin juga menyukai