PENDAHULUAN
Apendisitis akut merupakan salah satu kejadian akut abdomen yang paling
sering terjadi pada anak maupun dewasa. Pada Wanita, ini merupakan keadaan
darurat bedah non obstetrik yang paling sering terjadi selama kehamilan (Matthew
obstruksi pada lumen apendiks oleh fecalith atau hiperplasia limfoid. Apendisitis
tidak dapat dianggap sebagai masalah kesehatan biasa, karena apendisitis dapat
mengalami komplikasi yaitu perforasi atau pecahnya lumen usus yang dapat
meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas (Putra & Suryana, 2020). Di negara
barat seperti Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru, angka
kejadian apendisitis sudah mulai stabil sejak akhir abad ke-20. Sebaliknya, pada
negara berkembang seperti di Asia, Timur Tengah, dan Afrika, angka kejadian
apendisitis terus meningkat sejak akhir abad ke-20. Sejak tahun 2000, angka
kejadian apendisitis lebih tinggi pada negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika jika
Apendisitis akut dapat mengalami komplikasi perforasi, hal ini dapat memicu
terjadinya peritonitis, sepsis, dan abses intra abdomen (Yulianto et al., 2015).
Penegakan diagnosis pasti dari apendisitis akut yang terlalu lama akan berpengaruh
1
2
demam tinggi, dan nyeri hebat pada seluruh lapang abdomen. Kejadian perforasi
ditemukan sekitar 19,2% pada seluruh kasus apendisitis akut, secara signifikan
jumlah ini akan lebih tinggi pada usia lebih tua dari 65 tahun atau pada usia lebih
kesehatan, sehingga durasi dari inflamasi terjadi lebih lama dan keadaan dari
penyakit akan lebih berat, yang kemudian dapat memicu terjadinya perforasi.
kurangnya akses rumah sakit, puskesmas, klinik, atau informasi dan akibat dari
Apendisitis akut merupakan salah satu kasus yang banyak ditemukan di RSU
khas yaitu berupa nyeri perut pada daerah periumbilikal sehingga pasien tidak
mengira bahwa dirinya menderita apendisitis akut, selain itu diagnosis pasti
seringkali tidak dilakukan secara cepat dan tepat dimana hal ini akan meningkatkan
melakukan penelitian tentang hubungan antara onset nyeri perut dengan kejadian
malang.
3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini yaitu, apakah terdapat hubungan antara onset nyeri perut dengan
Muhammadiyah Malang?
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan antara
onset nyeri perut dengan kejadian komplikasi perforasi pada apendisitis akut di
2. Mengetahui pada onset nyeri perut yang ke berapa dapat terjadi perforasi
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti
lain terutama pada bidang ilmu bedah untuk mengetahui hubungan antara
akut.
Manfaat klinis dari penelitian ini yaitu memberikan pengetahuan tentang awal
mula timbulnya nyeri perut sampai dengan terjadinya komplikasi perforasi pada
apendisitis akut.