Anda di halaman 1dari 3

BAB VI

KARAKTERISTIK ANAK USIA MENENGAH

A.
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Menengah

Pengertian anak usia sekolah menengah adalah peserta didik pada jenjang sekolah
lanjutan tingkat sekolah dasar (SD) dan sederajat, serta peserta pada jenjang sekolah
menengah pertama (SMP/MTS) dan sederajat.

Berikut ini macam-macam perkembangan di antaranya adalah:

1. Perkembangan fisik/jasmani

Salah satu segi perkembangan yang cukup pesat dan Nampak dari luar adalah
perkembangan Fisik. Pada masa remaja. perkembangan fisik mereka sangat cepat
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.

2. Perkembangan intelektual

Berkembangnya kemampuan berfikir formal operasional pada remaja ditandai dengan


3 hal penting, yaitu:

a. Anak mulai mampu melihat ( berpikir ) tentang kemungkinan-kemungkinan.


b. Anak telah mampu berpikir ilmiah.
c. Remaja telah mampu memadukan ide-ide secara logis.

Secara umum kemampuan berfikir formal mengarahkan remaja kepada pemecahan


masalah-masalah berfikir secara sistematik.

3. Pemikiran sosial dan moralitas

Keterampilan berpikir baru yang dimiliki remaja adalah pemikiran social. Pemikiran
social ini berkenaan dengan pengetahuan dan keyakinan mereka tentang masalah-
masalah hubungan pribadi dan sosial. Remaja awal telah mempunyai pemikiran -
pemikiran logis, tetapi dalam pemikiran logis ini mereka sering kali menghadapi
kebingungan antara pemikiran orang lain.

4. Perkembangan pemikiran politik

Perkembangan pemikiran politik remaja hampir sama dengan perkembangan moral,


Karena memang keduanya berkaitan erat. Remaja telah mempunyai pemikiran-
pemikiran politik yang lebih kompleks dari anak-anak sekolah dasar. Mereka telah
memikirkan ide-ide dan pandangan politik yang lebih abstrak, dan telah melihat
banyak hubungan antar hal-hal tersebut.
5. Perkembangan agama dan keyakinan

Perkembangan kemampuan berfikir remaja dipengaruhi perkembangan pemikiran dan


keyakinan tentang agama. Kalau pada tahap usia sekolah dasar pemikiran agama ini
bersifat dogmatis, masih dipengaruhi oleh pemikiran yang bersifat kongkret dan
berkenaan dengan sekitar kehidupannya, maka pada masa remaja sudah berkembang
lebih jauh, didasari pemikiran-pemikiran rasional.

B. Perbedaan Individual Pada Anak Usia Sekolah Menengah


1.
Perbedaan dalam intelegensi

Pengertian intelegensi merujuk kepada bagaimana cara individu bertingkah laku, cara
individu bertindak. Apakah individu bertindak secara intelegen, atau secara tidak
intelegen. Intelegensi berkenaan dengan fungsi mental yang kompleks, yang
dimanifestasikan dalam tingkah laku.

2. Perbedaan dalam kepribadian

Menurut erikson adalah identity versus confusion. Kegagalan dalam mengatasi krisis
identitas ini akan menyebabkan kegagalan remaja menjadi orang dewasa yang
memiliki kepribadian terpadu. Tetapi sebaliknya jika menemukan identitas diri,
remaja akan menjelma menjadi manusia dewasa yang memiliki kepribadian terpadu.

C. Jenis-jenis Kebutuhan Pada Anak Usia Sekolah Menengah


Murray mengelompokkan kebutuhan menjadi dua kelompok besar, yaitu
viscerugenic dan psychogenic. Kebutuhan viscerugenic adalah kebutuhan untuk
makan, minum, bernafas, dan lain sebagainya yang berorientasi pada kebutuhan
mempertahankan hidup. Sedangkan kebutuhan psychogenic adalah kebutuhan sosial
atau sosial motives.

Dari 20 kebutuhan-kebutuhan menurut konsep Murray, kebutuhan yang dominan


pada usia sekolah menengah adalah:

1. Need for affiliation (n Aff).


2. Need for aggression (n Agg).
3. Autonomy needs (n Aut).
4. Counteraction.
5. Need for dominance (n Dom).
6. Exhibition (n Exh).
7. Sex.
D. Problematika Pada Anak Usia Sekolah Menengah
Guru Sekolah Mengah Hendaknya Peka Terhadap Berbagai Macam Stres Atau
ketegangan yang dihadapi Remaja dan menyadari hendaknya bahwa gangguan-
ganggua emosional. Mereka Hendaknya Memahami bahwa perilaku murung,Putus
asa,Marah,Marah yang tidak di ketahui.Sebab Dpat Merupakan Kunci bahwa remaja
itu membutuh kan bantuan Konselor sekolah atau Orang Dewasa yang terlatih secara
psikologis.
Berbagai macam masalah yang dihadapi oleh anak Remaja di usia Menengah,
misalnya: Penyalahgunaan Obat Bius Dan Alcohol, Kejahatan, Resiko Hamil, Dan
kelahiran anak atau melahirkan dini, Serta Resiko AIDS.
Eccles dan Midgley (1989) Mengemukan kan bahwa masalah-masalah yang Muncul
ini sebagian dikarenakan Oleh sekolah menengah pertama sering memiliki jumlah
anak lebih besar ,Oleh karena Itu Cengdrung Mengelompok kan anak lebih sering
menurut kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai