Anda di halaman 1dari 21

A.

INFORMASI UMUM

1. Identitas Modul

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 RENGAT BARAT


Mata Pelajaran : Instalasi Tenaga Listrik
Kelas/Fase : XI/F
Alokasi Waktu : 6 JP X 45 Menit

2. Kompetensi Awal

Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini Peserta didik sudah memiliki
kemampuan dasar tentang Instalasi Tenaga Listrik 1 Fasa pada pembelajaran sebelumnya.

3. Profil Pelajar Pancasila

 Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
 Dimensi 2. Berkebinekaan Global
 Dimensi 3. Mandiri
 Dimensi 4. Bergotong Royong
 Dimensi 5. Bernalar Kritis
 Dimensi 6. Kreatif

4. Sarana dan Prasarana

1. Internet
2. Laptop
3. Modul
4. LCD Proyektor
5. Kertas/ Lembar kerja dan alat tulis

5. Target Peserta Didik


a. Siswa General : Eksplorasi materi dan identifikasi melalui jaringan internet.
b. Siswa Kesulitan Belajar : menyajikan materi dengan metode dan media yang cocok dan melakukan
pengulangan
6. Model dan Moda Pembelajaran

Model Project-based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta
didik dalam memecahkan masalah. Dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan
waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk. untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
B. KOMPONEN INTI

1. Tujuan Pembelajaran:

a. Peserta didik mampu melaksanakan pemasangan instalasi tenaga listrik mulai dari perencanaan, pemasangan,
pengujian dan pelaporan.

2. Pemahaman Bermakna:

a. Perencanaan dibuat untuk menentukan berapa kebutuhan alat dan bahan yang akan digunakan saat
melakukan pemasangan instalasi motor listrik

3. Pertanyaan Pemantik:

a. Ketika mendengar kata instalasi tenaga listrik, apa yang ada dalam pikiran ananda?
b. Apakah ananda pernah menerapkan pemasangan instalasi tenaga listrik?
c. Apa kendala dasar ananda dalam menerapkan pemasangan instalasi tenaga listrik?

4. Persiapan Pembelajaran:

a. Pengkondisian siswa Ketika luring


b. Persiapan sarana dan prasarana pembelajaran

5. Kegiatan Pembelajaran:

PEMBELAJARAN 4.1

LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 Penentuan Peserta didik mengamati video tentang
Pertanyaan mendasar
Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik 1 fasa
Peserta didik mengamati gambar Instalasi Tenaga
Listrik 1 fase
Peserta didik menentukan komponen rangkaian
instalasi tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik diminta membuat pertanyaan
tentang instalasi tenaga listrik 1 fasa
Fase 2 Mendesain Peserta didik mengumpulkan informasi tentang
Perencanaan Projek cara pemasangan instalasi tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik memahami prosedur pemasangan
instalasi tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik merancang gambar gambar
rangkaian instalasi tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan alat dan
bahan untuk melakukan pemasangan instalasi
tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik menyusun langkah kerja pemasangan
instalasi tenaga listrik 1 fasa

Fase 3 Menyusun Jadwal Peserta didik menyusun time scedule untuk


Pembuatan pemasangan instalasi tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik membuat deadline penyelesaian
pemasangan instalasi tenaga listrik 1 fasa
Peserda didik menganalisis cara kerja rangkaian
instalasi tenaga lsitrik 1 fasa

Fase 4 Memonitor Keaktifan Peserta didik melaksanakan pemasangan instalasi


dan Perkembangan tenaga listrik 1 fase sesuai gambar perencanaaan
Projek dan aturan PUIL 2011 dengan memperhatikan K3
Peserta didik melakukan pemasangan instalasi
tenaga listrik 1 fasa menggunakan APD
Peserta didik melakukan pemasangan rangkaian
tenaga (pengabelan dan melakukan pengecekan
rangkaian tenaga menggunakan alat ukur
multitester)
Peserta didik melakukan uji coba rangkaian
dengan sumber tegangan, melakukan pengecekan
tegangan pada masing-masing pengaman
rangkaian instalasi tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik melakukan pengukuran tegangan
sumber, dan berapa arus yang dihasilkan bebam
menggunakan alat ukur multitester
Peserta didik menganalisis data hasil pengukuran
berdasarkan uji coba rangkaian instalasi tenaga
listrik 1 fasa
Guru memantau aktivitas kerja peserta didik saat
melakukan pemasangan instalasi tenaga listrik 1
fase dan mendiskusikan kesulitan kesulitan peserta
didik dalam melakukan pemasangan instalasi
tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik menyusun laporan pemasangan
instalasi tenaga listrik 1 fasa

Fase 5 Menguji Hasil Peserta didik mengkomunikasikan hasil


pemasangan instalasi tenaga listrik 1 fasa dengan
cara presentasi dan demonstrasi
Peserta didik memberikan jawaban pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan guru dan peserta didik
lain berkaitan dengan pemasangan instalasi tenaga
listrik 1 fasa
Guru menilai laporan hasi praktik yang dilakukan
peserta didik dalam pemasangan instalasi tenaga
listrik 1 fasa
Guru memberikan saran-saran dan masukan untuk
pemasangan instalasi tenaga listrik 1 fasa

Fase 6 Evaluasi Pengalaman Peserta didik diminta untuk menceritakan kembali


Belajar pengalamannya dalam memasang instalasi tenaga
listrik 1 fasa
Peserta didik dan guru menarik kesimpulan
tentang cara pemasangan instalasi tenaga listrik 1
fasa
Diakhir pembelajaran praktik guru dan peserta
didik melakukan refleksi terhadap aktifitas selama
merencanakan dan melakukan pemasangan
instalasi tenaga listrik 1 fasa
Peserta didik dan guru melakukan diskusi untuk
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran
praktik sehingga pada akhirnya ditemukan cara
merencanakan dan melakukan pemasangan
instalasi tenaga listrik 1 fasa untuk menjawab
pertanyaan pertama pembelajaran.

PEMBELAJARAN 4.2

LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 Penentuan a. Peserta didik mengamati video tentang
Pertanyaan mendasar Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik 3 fasa
b. Peserta didik mengamati gambar Instalasi
Tenaga Listrik 3 fase
c. Peserta didik menentukan komponen
rangkaian instalasi tenaga listrik 3 fasa
d. Peserta didik diminta membuat pertanyaan
tentang instalasi tenaga listrik 1 fasa

Fase 2 Mendesain a. Peserta didik mengumpulkan informasi


Perencanaan Projek tentang cara pemasangan instalasi tenaga
listrik 3 fasa
b. Peserta didik memahami prosedur
pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fasa
c. Peserta didik merancang gambar gambar
rangkaian instalasi tenaga listrik 3 fasa
d. Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan
alat dan bahan untuk melakukan
pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fasa
e. Peserta didik menyusun langkah kerja
pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fasa

Fase 3 Menyusun Jadwal a. Peserta didik menyusun time scedule untuk


Pembuatan pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fasa
b. Peserta didik membuat deadline
penyelesaian pemasangan instalasi tenaga
listrik 3 fasa
c. Peserda didik menganalisis cara kerja
rangkaian instalasi tenaga lsitrik 3 fasa

Fase 4 Memonitor Keaktifan a. Peserta didik melaksanakan pemasangan


dan Perkembangan instalasi tenaga listrik 3 fase sesuai gambar
Projek perencanaaan dan aturan PUIL 2011 dengan
memperhatikan K3
b. Peserta didik melakukan pemasangan
instalasi tenaga listrik 3 fasa menggunakan
APD
c. Peserta didik melakukan pemasangan
rangkaian tenaga (pengabelan dan
melakukan pengecekan rangkaian tenaga
menggunakan alat ukur multitester)
d. Peserta didik melakukan uji coba rangkaian
dengan sumber tegangan, melakukan
pengecekan tegangan pada masing-masing
pengaman rangkaian instalasi tenaga listrik
3 fasa
e. Peserta didik melakukan pengukuran
tegangan sumber, dan berapa arus yang
dihasilkan bebam menggunakan alat ukur
multitester
f. Peserta didik menganalisis data hasil
pengukuran berdasarkan uji coba rangkaian
instalasi tenaga listrik 3 fasa
g. Guru memantau aktivitas kerja peserta didik
saat melakukan pemasangan instalasi
tenaga listrik 3 fase dan mendiskusikan
kesulitan kesulitan peserta didik dalam
melakukan pemasangan instalasi tenaga
listrik 3 fasa
h. Peserta didik menyusun laporan
pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fasa

Fase 5 Menguji Hasil a. Peserta didik mengkomunikasikan hasil


pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fasa
dengan cara presentasi dan demonstrasi
b. Peserta didik memberikan jawaban
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru
dan peserta didik lain berkaitan dengan
pemasangan instalasi tenaga listrik 3 fasa
c. Guru menilai laporan hasi praktik yang
dilakukan peserta didik dalam pemasangan
instalasi tenaga listrik 3 fasa
d. Guru memberikan saran-saran dan masukan
untuk pemasangan instalasi tenaga listrik 3
fasa

Fase 6 Evaluasi Pengalaman a. Peserta didik diminta untuk menceritakan


Belajar kembali pengalamannya dalam memasang
instalasi tenaga listrik 3 fasa
b. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan
tentang cara pemasangan instalasi tenaga
listrik 3 fasa
c. Diakhir pembelajaran praktik guru dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktifitas selama merencanakan dan
melakukan pemasangan instalasi tenaga
listrik 3 fasa
d. Peserta didik dan guru melakukan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran praktik sehingga pada
akhirnya ditemukan cara merencanakan dan
melakukan pemasangan instalasi tenaga
listrik 3 fasa untuk menjawab pertanyaan
pertama pembelajaran.
PEMBELAJARAN 4.3

LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 Penentuan a. Peserta didik memahami proses tentang
Pertanyaan mendasar penyalur petir dan instalasi pembumian
(grounding),
b. Peserta didik mengamati tentang penyalur
petir dan instalasi pembumian (grounding),
c. Peserta didik menentukan komponen
instalasi pembumian (grounding)
d. Peserta didik diminta membuat pertanyaan
instalasi pembumian (grounding)

Fase 2 Mendesain a. Peserta didik mengumpulkan informasi


Perencanaan Projek tentang cara pemasangan dan instalasi
pembumian (grounding)
b. Peserta didik memahami prosedur
pemasangan dan instalasi pembumian
(grounding)
c. Peserta didik merancang gambar rangkaian
dan instalasi pembumian (grounding)
d. Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan
alat dan bahan untuk melakukan
pemasangan dan instalasi pembumian
(grounding)
e. Peserta didik menyusun langkah kerja
pemasangan instalasi tenaga listrik 1 fasa

Fase 3 Menyusun Jadwal a. Peserta didik menyusun time scedule untuk


Pembuatan pemasangan instalasi tenaga listrik 1 fasa
b. Peserta didik membuat deadline
penyelesaian pemasangan instalasi tenaga
listrik 1 fasa
c. Peserda didik menganalisis cara kerja
rangkaian instalasi pembumian (grounding),

Fase 4 Memonitor Keaktifan a. Peserta didik melaksanakan pemasangan


dan Perkembangan instalasi dan instalasi pembumian (grounding),
Projek gambar perencanaaan dan aturan PUIL 2011
dengan memperhatikan K3
b. Peserta didik melakukan pemasangan dan
instalasi pembumian (grounding),
menggunakan APD
c. Peserta didik melakukan pemasangan
rangkaian tenaga (pengabelan dan
melakukan pengecekan rangkaian tenaga
menggunakan alat ukur multitester)
d. Peserta didik melakukan uji coba rangkaian
dengan sumber tegangan, melakukan
pengecekan tegangan pada masing-masing
pengaman rangkaian dan instalasi
pembumian (grounding),
e. Peserta didik melakukan pengukuran
tegangan sumber, dan berapa arus yang
dihasilkan beban menggunakan alat ukur
multitester
f. Peserta didik menganalisis data hasil
pengukuran berdasarkan uji coba rangkaian
dan instalasi pembumian (grounding)
g. Guru memantau aktivitas kerja peserta didik
saat melakukan pemasangan instalasi dan
instalasi pembumian (grounding) dan
mendiskusikan kesulitan kesulitan peserta
didik dalam melakukan pemasangan
instalasi dan instalasi pembumian (grounding
h. Peserta didik menyusun laporan
pemasangan dan instalasi pembumian
(grounding),

Fase 5 Menguji Hasil a. Peserta didik mengkomunikasikan hasil


pemasangan dan instalasi pembumian
(grounding) dengan cara presentasi dan
demonstrasi
b. Peserta didik memberikan jawaban
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru
dan peserta didik lain berkaitan dengan
pemasangan dan instalasi pembumian
(grounding)
c. Guru menilai laporan hasi praktik yang
dilakukan peserta didik dalam pemasangan
dan instalasi pembumian (grounding)
d. Guru memberikan saran-saran dan masukan
untuk pemasangan dan instalasi pembumian
(grounding),

Fase 6 Evaluasi Pengalaman a. Peserta didik diminta untuk menceritakan


Belajar kembali pengalamannya dalam memasang
dan instalasi pembumian (grounding)
b. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan
tentang cara pemasangan dan instalasi
pembumian (grounding)
c. Diakhir pembelajaran praktik guru dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktifitas selama merencanakan dan
melakukan pemasangan dan instalasi
pembumian (grounding)
d. Peserta didik dan guru melakukan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran praktik sehingga pada
akhirnya ditemukan cara merencanakan dan
melakukan pemasangan dan instalasi
pembumian (grounding) untuk menjawab
pertanyaan pertama pembelajaran.

PEMBELAJARAN 4.4

LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 Penentuan a. Peserta didik mengamati video tentang
Pertanyaan mendasar Pemasangan instalasi Genset
b. Peserta didik mengamati gambar instalasi
Genset
c. Peserta didik menentukan komponen
rangkaian instalasi Genset
d. Peserta didik diminta membuat pertanyaan
tentang instalasi Genset

Fase 2 Mendesain a. Peserta didik mengumpulkan informasi


Perencanaan Projek tentang cara pemasangan instalasi Genset
b. Peserta didik memahami prosedur
pemasangan instalasi Genset
c. Peserta didik merancang gambar gambar
rangkaian instalasi Genset
d. Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan
alat dan bahan untuk melakukan
pemasangan instalasi Genset
e. Peserta didik menyusun langkah kerja
pemasangan instalasi Genset

Fase 3 Menyusun Jadwal a. Peserta didik menyusun time scedule untuk


Pembuatan pemasangan instalasi Genset
b. Peserta didik membuat deadline
penyelesaian pemasangan instalasi Genset
c. Peserda didik menganalisis cara kerja
rangkaian instalasi Genset

Fase 4 Memonitor Keaktifan a. Peserta didik melaksanakan pemasangan


dan Perkembangan instalasi Genset sesuai gambar perencanaaan
Projek dan aturan PUIL 2011 dengan
memperhatikan K3
b. Peserta didik melakukan pemasangan
instalasi Genset menggunakan APD
c. Peserta didik melakukan pemasangan
rangkaian tenaga (pengabelan dan
melakukan pengecekan rangkaian tenaga
menggunakan alat ukur multitester)
d. Peserta didik melakukan uji coba rangkaian
dengan sumber tegangan, melakukan
pengecekan tegangan pada masing-masing
pengaman rangkaian instalasi Genset
e. Peserta didik melakukan pengukuran
tegangan sumber, dan berapa arus yang
dihasilkan bebam menggunakan alat ukur
multitester
f. Peserta didik menganalisis data hasil
pengukuran berdasarkan uji coba rangkaian
instalasi Genset
g. Guru memantau aktivitas kerja peserta didik
saat melakukan pemasangan instalasi Genset
dan mendiskusikan kesulitan kesulitan
peserta didik dalam melakukan
pemasangan instalasi Genset
h. Peserta didik menyusun laporan
pemasangan instalasi Genset

Fase 5 Menguji Hasil a. Peserta didik mengkomunikasikan hasil


pemasangan instalasi Genset dengan cara
presentasi dan demonstrasi
b. Peserta didik memberikan jawaban
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru
dan peserta didik lain berkaitan dengan
pemasangan instalasi Genset
c. Guru menilai laporan hasi praktik yang
dilakukan peserta didik dalam pemasangan
instalasi Genset
d. Guru memberikan saran-saran dan masukan
untuk pemasangan instalasi Genset

Fase 6 Evaluasi Pengalaman a. Peserta didik diminta untuk menceritakan


Belajar kembali pengalamannya dalam memasang
instalasi Genset
b. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan
tentang cara pemasangan instalasi Genset
Diakhir pembelajaran praktik guru dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktifitas selama merencanakan dan
melakukan pemasangan instalasi Genset
c. Peserta didik dan guru melakukan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran praktik sehingga pada
akhirnya ditemukan cara merencanakan dan
melakukan pemasangan instalasi Genset
untuk menjawab pertanyaan pertama
pembelajaran.
PEMBELAJARAN 4.5

LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1 Penentuan e. Peserta didik mengamati video tentang
Pertanyaan mendasar Pemasangan instalasi Genset
f. Peserta didik mengamati gambar instalasi
Genset
g. Peserta didik menentukan komponen
rangkaian instalasi Genset
h. Peserta didik diminta membuat pertanyaan
tentang instalasi Genset

Fase 2 Mendesain f. Peserta didik mengumpulkan informasi


Perencanaan Projek tentang cara pemasangan instalasi Genset
g. Peserta didik memahami prosedur
pemasangan instalasi Genset
h. Peserta didik merancang gambar gambar
rangkaian instalasi Genset
i. Peserta didik mengidentifikasi kebutuhan
alat dan bahan untuk melakukan
pemasangan instalasi Genset
j. Peserta didik menyusun langkah kerja
pemasangan instalasi Genset

Fase 3 Menyusun Jadwal d. Peserta didik menyusun time scedule untuk


Pembuatan pemasangan instalasi Genset
e. Peserta didik membuat deadline
penyelesaian pemasangan instalasi Genset
f. Peserda didik menganalisis cara kerja
rangkaian instalasi Genset

Fase 4 Memonitor Keaktifan i. Peserta didik melaksanakan pemasangan


dan Perkembangan instalasi Genset sesuai gambar perencanaaan
Projek dan aturan PUIL 2011 dengan
memperhatikan K3
j. Peserta didik melakukan pemasangan
instalasi Genset menggunakan APD
k. Peserta didik melakukan pemasangan
rangkaian tenaga (pengabelan dan
melakukan pengecekan rangkaian tenaga
menggunakan alat ukur multitester)
l. Peserta didik melakukan uji coba rangkaian
dengan sumber tegangan, melakukan
pengecekan tegangan pada masing-masing
pengaman rangkaian instalasi Genset
m. Peserta didik melakukan pengukuran
tegangan sumber, dan berapa arus yang
dihasilkan bebam menggunakan alat ukur
multitester
n. Peserta didik menganalisis data hasil
pengukuran berdasarkan uji coba rangkaian
instalasi Genset
o. Guru memantau aktivitas kerja peserta didik
saat melakukan pemasangan instalasi Genset
dan mendiskusikan kesulitan kesulitan
peserta didik dalam melakukan
pemasangan instalasi Genset
p. Peserta didik menyusun laporan
pemasangan instalasi Genset

Fase 5 Menguji Hasil e. Peserta didik mengkomunikasikan hasil


pemasangan instalasi Genset dengan cara
presentasi dan demonstrasi
f. Peserta didik memberikan jawaban
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru
dan peserta didik lain berkaitan dengan
pemasangan instalasi Genset
g. Guru menilai laporan hasi praktik yang
dilakukan peserta didik dalam pemasangan
instalasi Genset
h. Guru memberikan saran-saran dan masukan
untuk pemasangan instalasi Genset

Fase 6 Evaluasi Pengalaman d. Peserta didik diminta untuk menceritakan


Belajar kembali pengalamannya dalam memasang
instalasi Genset
e. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan
tentang cara pemasangan instalasi Genset
Diakhir pembelajaran praktik guru dan
peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktifitas selama merencanakan dan
melakukan pemasangan instalasi Genset
f. Peserta didik dan guru melakukan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran praktik sehingga pada
akhirnya ditemukan cara merencanakan dan
melakukan pemasangan instalasi Genset
untuk menjawab pertanyaan pertama
pembelajaran.

A. Assesmen :

1. Teknik penilaian : Test Tertulis


2. Instrument penilaian sikap
NO Nama Peserta Didik Disiplin Jujur Tanggung Santun
Jawab

Keterangan :

4 = Jika empat indikator terlihat

3 = Jika tiga indikator terlihat

2 = Jika dua indikator terlihat

1 = Jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap

a. Disiplin
1. Tertib mengikuti instruksi
2. Mengerjakan tugas tepat waktu
3. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
b. Jujur
1. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan sebenarnya
2. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3. Tidak mencontek/melihat data/pekerjaan orang lain
4. Mencantumkan sumer belajar dari yang dikuti/dipelajari
c. Tanggung Jawab
1. Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelas
3. Mengerjakan tugas sesuai dengan yang ditugaskan
4. Merapikan kembali ruang , alat dan peralatan belajar yang telah digunakan

3. Instrument penilaian tertulis

a. Soal Objective

Kunci Jawaban soal objective :


Indikator Penilaian Soal Objective:
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai :
Nilai 20 : Jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban.
Nilai 0 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban./
Contoh pengolahan nilai Objective
IPK NO SOAL SKOR NILAI
PENILAIAN
1 1. 20

1 2. 20
Nilai perolehan KD
1 3. 0 pengetahuan :

Rata-Rata dari nilai IPK =


1 4. 0
(60/100)*100 = 60
2 5. 20

Jumlah 60

b. Soal essai

Kunci jawaban Soal essai:

Indikator Penilaian Soal essai


Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai :
Nilai 20 : Jika sesuai kunci jawaban da nada pengembangan jawaban.
Nilai 15 : Jika jawaban sesuai kunci jawaban.
Nilai 10 : Jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban.
Nilai 5 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban.

Contoh pengolahan nilai essai


IPK NO SOAL SKOR NILAI
PENILAIAN
1 1. 20

1 2. 20 Nilai perolehan KD
pengetahuan :
2 3. 15
Rata-Rata dari nilai IPK
2 4. 15 =

2 5. 20 (90/100)*100 = 90

Jumlah 90
4. Pengayaan Dan Remedial:

a. Remedial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM
b. Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai dan melebihi KKM,
tetapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai dan atau peserta didik dengan daya nalar
yang tinggi diberikan lembar kerja mandiri untuk tugas yang terstruktur

5. Refleksi Peserta Didik dan Guru:

a. Apa yang di dapat dari pembelajaran yang telah dilakukan


b. Hal baru apa yang di peroleh setelah pembelajaran
c. Apa yang dilakukan selanjutnya untuk persiapan pembelajaran berikutnya dan hal apa yang harus dilakukan

B. LAMPIRAN :

Ringkasan Materi:

1. Instalasi tenaga listrik satu fasa

Instalasi Listrik1 Phase adalah jenis instalasi listrik yang menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat
penghantar untuk phase (Sumber/Tegangan) dan 1 kawat penghantar lainnya untuk 0 (Netral). Sederhananya adalah
sebuah Instalasi Listrik menggunakan 2 buah kabel, yaitu 1 kabel yang memiliki tegangan dan 1 kabel netral. Fungsi
Instalasi Listrik 1 Phase digunakan untuk konsumen rumah tangga dengan tegangan 220 volt. Sedangkan instalasi
tenaga satu fasa adalah sistem instalasi listrik dengan tegangan kerja 220 Volt, 50 Hz dengan sistem 3 kawat dan
melayani beban listrik berupa motor-motor satu fasa.

Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan,
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan pengawasannya. di
samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku,
harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi tenaga listrik, antara lain :

Syarat ekonomis
Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan,
dan ongkos pemeliharaannya semurah mungkin. Rugi-rugi daya listrik yang hilang harus sekecil mungkin. Rugi voltase
maksimal 5 % dari voltase sumber.
Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil.
Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya
dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti:gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan
sebagainya.

Syarat keandalan dalam Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi
instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik
adalah sangat kecil. Instalasi dari pembangkitan sampai dengan alat pembatas/pengukur (APP) disebut Instalasi
Penyediaan Tenaga Listrik. Dari mulai APP sampai titik akhir beban disebut Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Sistem listrik yang mengalir kerumah tinggal biasanya menggunakan sistem listrik 1 fase, yang terdiri dari 3 buah kabel
sebagai berikut :

a. Kabel Fasa merupakan kabel yang menjadi sumber listrik bolak-balik.Kabel inilah yang membawa tegangan
dari pembangkit tenaga listrik.
b. Kabel Netral (0), disebut juga kabel acuan tegangan nol yang biasanya di sambungkan ke tanah di lokasi
pembangkit.
c. Kabel Tanah atau Arde, Ground (G), merupakan kabel yang berfungsi sebagai acuan nol di lokasi pemakai
yang biasanya disambungkan ke tanah dirumah pemakai.

2. Komponen-komponen instalasi tenaga listrik satu fasa


Didalam panel hubung bagi kita sering menjumpai komponen-komponen yang digunakan sebagai penyaluran
daya listrik ke konsumen. Adapun komponen tersebut adalah :
2.1 Mini Circuit Breaker (MCB)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban
lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk
pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

2.2 Kontaktor
Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu : “ Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara
kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang
aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus “. Kontaktor memiliki beberapa merek dan type
yang dapat disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya
Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85% sampai 110% dari tegangan permukaannya.
Sedangkan bila lebih kecil dari 85% kontaktor akan bergetar atau berbunyi. Jika lebih besar 110% kontaktor akan panas
dan terbakar.

Push Button (Tombol Tekan)

Push Botton merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai
fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian
yang digunakannya. Push bottom (tombol tekan) ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol,
baik secara konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push bottom (tombol tekan) yang sering digunakan
adalah yang berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi
OFF. Sedangkan ada warna – warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang
diinginkan
2.4 Lampu Indikator
Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan sebagai lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan
untuk berbagai keperluan misalnya untuk lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3.
Selain itu juga lampu indikator digunakan sebagai indikasi bekerjanya suatu sistem kontrol misalnya lampu indikator
merah menyala motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala motor berhenti.

Busbar

Busbar adalah bentuk besarnya dari isi kabel (tembaga). Fungsinya tetap sama, yaitu menghantarkan listrik.
Perbedaan busbar dan kabel hanya di bagian pelindungnya atau isolator. Jika busbar ‘telanjang’, sedangkan kabel ada
‘baju’nya. Namun, karena kabel sangat merepotkan untuk di dalam panel, maka digunakanlah busbar.

Terminal Blok

Terminal Block adalah Suatu tempat berhentinya arus listrik sementara,yang akan dihubungkan ke komponen yang
lain/Komponen Outgoing. Dalam Pembuatan panel listrik, terminal block termasuk salah satu komponen utama.Sebab
memiliki manfaat yang besar .Didalam terminal ada incoming dan Outgoing yang fungsinya Incoming adalah Konektor
Arus Masuk dan Outgoing adalah Konektor Arus Keluar.

2.7 MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker )


MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
pengaman dan sebagai alat untuk penghubung.Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai
pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai
kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan
2.8 Thermal Overload Relay
Thermal Overload Relay atau TOR atau sering kita sebut OL/Overload adalah Suatu alat pengaman beban untuk
menghindari arus berlebih, beban disini bisa dimaksudkan motor listrik 3 fasa atau beban untuk instalasi penerangan,
Overload Bekerja apabila arus yang berlebihan melewati overload dan beban tidak mampu menerima arus tersebut.
Relay Ini dihubungkan Dengan Kontaktor Pada Kontak Utama 2-4-6 sebelum menuju ke beban. Gunanya untuk
mencegah kerusakan pada beban terhadap arus listrik yang berlebih.

Penyebab Terjadinya Arus berlebihan sbb:

Hubung Singkat atau Konsleting Listrik

Arus Starting Motor 3Fasa yang terlalu besar

Terlalu Besar Beban yang digerakan Motor Listrik

Terputusnya Salah Satu Fasa dari fasa R-S-T ( hanya 2/1 Fasa saja yang terhubung ke Beban )

Kabel Penghantar

Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya dalam satuan
Ampere (A). Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik

Kabel Duct

Fungsinya sebagai tempat dudukan kabel instalasi listrik yang dipasang pada bangunan dan panel listrik, sehingga
tertata rapi dan aman serta mudah dalam pemeliharaan dan perbaikan

Rengat Barat, Juli 2023


Mengetahui,
Kepala, SMK Negeri 1 Rengat Barat Guru Mata Pelajaran

H. SUKAT, SP., M.Si REFI NOVALIA, S.Pd


NIP. 19670721 198901 1 001 NIP. 19981128202321 2 005

Anda mungkin juga menyukai