INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
2. Kompetensi Awal
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini Peserta didik sudah memiliki
kemampuan dasar tentang Instalasi Tenaga Listrik 1 Fasa pada pembelajaran sebelumnya.
Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
Dimensi 2. Berkebinekaan Global
Dimensi 3. Mandiri
Dimensi 4. Bergotong Royong
Dimensi 5. Bernalar Kritis
Dimensi 6. Kreatif
1. Internet
2. Laptop
3. Modul
4. LCD Proyektor
5. Kertas/ Lembar kerja dan alat tulis
Model Project-based Learning (PJBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta
didik dalam memecahkan masalah. Dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan
waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk. untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran:
a. Peserta didik mampu melaksanakan pemasangan instalasi tenaga listrik mulai dari perencanaan, pemasangan,
pengujian dan pelaporan.
2. Pemahaman Bermakna:
a. Perencanaan dibuat untuk menentukan berapa kebutuhan alat dan bahan yang akan digunakan saat
melakukan pemasangan instalasi motor listrik
3. Pertanyaan Pemantik:
a. Ketika mendengar kata instalasi tenaga listrik, apa yang ada dalam pikiran ananda?
b. Apakah ananda pernah menerapkan pemasangan instalasi tenaga listrik?
c. Apa kendala dasar ananda dalam menerapkan pemasangan instalasi tenaga listrik?
4. Persiapan Pembelajaran:
5. Kegiatan Pembelajaran:
PEMBELAJARAN 4.1
PEMBELAJARAN 4.2
PEMBELAJARAN 4.4
A. Assesmen :
Keterangan :
a. Disiplin
1. Tertib mengikuti instruksi
2. Mengerjakan tugas tepat waktu
3. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
b. Jujur
1. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan sebenarnya
2. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3. Tidak mencontek/melihat data/pekerjaan orang lain
4. Mencantumkan sumer belajar dari yang dikuti/dipelajari
c. Tanggung Jawab
1. Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelas
3. Mengerjakan tugas sesuai dengan yang ditugaskan
4. Merapikan kembali ruang , alat dan peralatan belajar yang telah digunakan
a. Soal Objective
1 2. 20
Nilai perolehan KD
1 3. 0 pengetahuan :
Jumlah 60
b. Soal essai
1 2. 20 Nilai perolehan KD
pengetahuan :
2 3. 15
Rata-Rata dari nilai IPK
2 4. 15 =
2 5. 20 (90/100)*100 = 90
Jumlah 90
4. Pengayaan Dan Remedial:
a. Remedial dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM
b. Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai dan melebihi KKM,
tetapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai dan atau peserta didik dengan daya nalar
yang tinggi diberikan lembar kerja mandiri untuk tugas yang terstruktur
B. LAMPIRAN :
Ringkasan Materi:
Instalasi Listrik1 Phase adalah jenis instalasi listrik yang menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 kawat
penghantar untuk phase (Sumber/Tegangan) dan 1 kawat penghantar lainnya untuk 0 (Netral). Sederhananya adalah
sebuah Instalasi Listrik menggunakan 2 buah kabel, yaitu 1 kabel yang memiliki tegangan dan 1 kabel netral. Fungsi
Instalasi Listrik 1 Phase digunakan untuk konsumen rumah tangga dengan tegangan 220 volt. Sedangkan instalasi
tenaga satu fasa adalah sistem instalasi listrik dengan tegangan kerja 220 Volt, 50 Hz dengan sistem 3 kawat dan
melayani beban listrik berupa motor-motor satu fasa.
Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan,
pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan pengawasannya. di
samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai kelistrikan yang berlaku,
harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan instalasi tenaga listrik, antara lain :
Syarat ekonomis
Instalasi listrik tenaga harus dibuat sedemikian rupa sehingga harga dari keseluruhan instalasi itu, ongkos pemasangan,
dan ongkos pemeliharaannya semurah mungkin. Rugi-rugi daya listrik yang hilang harus sekecil mungkin. Rugi voltase
maksimal 5 % dari voltase sumber.
Syarat keamanan Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil.
Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda benda disekitarnya
dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti:gangguan hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih dan
sebagainya.
Syarat keandalan dalam Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik. Jadi
instalasi listrik harus direncana sedemikian rupa sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik
adalah sangat kecil. Instalasi dari pembangkitan sampai dengan alat pembatas/pengukur (APP) disebut Instalasi
Penyediaan Tenaga Listrik. Dari mulai APP sampai titik akhir beban disebut Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
Sistem listrik yang mengalir kerumah tinggal biasanya menggunakan sistem listrik 1 fase, yang terdiri dari 3 buah kabel
sebagai berikut :
a. Kabel Fasa merupakan kabel yang menjadi sumber listrik bolak-balik.Kabel inilah yang membawa tegangan
dari pembangkit tenaga listrik.
b. Kabel Netral (0), disebut juga kabel acuan tegangan nol yang biasanya di sambungkan ke tanah di lokasi
pembangkit.
c. Kabel Tanah atau Arde, Ground (G), merupakan kabel yang berfungsi sebagai acuan nol di lokasi pemakai
yang biasanya disambungkan ke tanah dirumah pemakai.
2.2 Kontaktor
Kontaktor juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu : “ Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara
kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang
aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus “. Kontaktor memiliki beberapa merek dan type
yang dapat disesuaikan dengan fungsi serta kegunaannya
Kontaktor akan bekerja dengan normal bila diberikan tegangan 85% sampai 110% dari tegangan permukaannya.
Sedangkan bila lebih kecil dari 85% kontaktor akan bergetar atau berbunyi. Jika lebih besar 110% kontaktor akan panas
dan terbakar.
Push Botton merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai
fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian
yang digunakannya. Push bottom (tombol tekan) ini hampir selalu digunakan dalam setiap pembuatan panel kontrol,
baik secara konvensional maupun secara modern. Dari jenis warna push bottom (tombol tekan) yang sering digunakan
adalah yang berwarna hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang berwarna merah sebagai push untuk posisi
OFF. Sedangkan ada warna – warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang
diinginkan
2.4 Lampu Indikator
Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan sebagai lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan
untuk berbagai keperluan misalnya untuk lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3.
Selain itu juga lampu indikator digunakan sebagai indikasi bekerjanya suatu sistem kontrol misalnya lampu indikator
merah menyala motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala motor berhenti.
Busbar
Busbar adalah bentuk besarnya dari isi kabel (tembaga). Fungsinya tetap sama, yaitu menghantarkan listrik.
Perbedaan busbar dan kabel hanya di bagian pelindungnya atau isolator. Jika busbar ‘telanjang’, sedangkan kabel ada
‘baju’nya. Namun, karena kabel sangat merepotkan untuk di dalam panel, maka digunakanlah busbar.
Terminal Blok
Terminal Block adalah Suatu tempat berhentinya arus listrik sementara,yang akan dihubungkan ke komponen yang
lain/Komponen Outgoing. Dalam Pembuatan panel listrik, terminal block termasuk salah satu komponen utama.Sebab
memiliki manfaat yang besar .Didalam terminal ada incoming dan Outgoing yang fungsinya Incoming adalah Konektor
Arus Masuk dan Outgoing adalah Konektor Arus Keluar.
Terputusnya Salah Satu Fasa dari fasa R-S-T ( hanya 2/1 Fasa saja yang terhubung ke Beban )
Kabel Penghantar
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya dalam satuan
Ampere (A). Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik
Kabel Duct
Fungsinya sebagai tempat dudukan kabel instalasi listrik yang dipasang pada bangunan dan panel listrik, sehingga
tertata rapi dan aman serta mudah dalam pemeliharaan dan perbaikan