Anda di halaman 1dari 2

PANEN LARVA

Padat tebar larva pada saat pendederan 200 - 250 ekor/


m2. Pemberian pakan menggunakan pellet komersial dengan

NILA JICA
Pemanenan larva
(ukuran 0,6 – 0,7 cm) kadar protein berkisar antara 28-30%, pemberian pakan
dilakukan setelah hari dilakukan secara ad libitum. Pellet yang diberikan berbeda
ke-9 hingga hari ke- ukuran sesuai dengan ukuran larva/benih nila JICA. ( Oreochromis sp )
15 dari penebaran Gambar 4. Larva Nila JICA
induk ke dalam wadah PANEN BENIH
pemijahan (larva mulai Kegiatan pemanenan benih nila JICA dilakukan dengan
berenang di permukaan cara menjaring sudut kolam terlebih dahulu, bila benih
kolam). Proses sudah terlihat sedikit baru dilakukan panen total dengan
pemanenan dilakukan cara menjaring seluruh kolam. Sebelum dilakukan proses
dengan cara larva di pemanenan benih sebaiknya tidak diberi makan sehari
kolam diambil dengan sebelumnya (diberok).
serok halus (lambit)
atau anco pada pagi dan Benih hasil panen diseleksi berdasarkan permintaan
sore hari, kemudian ukuran pasar yaitu 1-3 cm, 3-5 cm dan 5-8 cm. Proses seleksi
Gambar 5. Pemanenan larva nila ukuran yang sesuai dilakukan dengan menggunakan alat bantu
ditampung dalam hapa menggunakan anco
penampungan. ember atau keranjang berlubang (grader).

Pada saat menyerok larva dari kolam pemijahan, semua


benih yang sudah berenang di permukaan air harus diambil
sekaligus. Kalau beberapa larva masih tertinggal di dalam
wadah, maka larva yang berukuran lebih besar akan memakan
larva kecil yang baru keluar. Larva sebelum ditebar kedalam
kolam pendederan dilakukan sampling untuk menghitung
jumlah larva

PENDEDERAN
Kegiatan pendederan nila JICA dimulai dari persiapan
wadah pendederan (kolam atau bak semen) menyiapkan kolam
mulai dari pengeringan kolam, pengolahan tanah, pengapuran
(dosis 50 – 100 g/m2), pemupukan (dosis 200 – 500 g/
m2),tepung ikan (dosis 10 gr/m2), dedak (dosis 20 gr/m2),
Persiapan bak dilakukan
mencuci bak dengan
Gambar 7. Seleksi ukuran benih menggunakan grader
bersih, pengeringan
( p e n j e m u r a n )
dan pengisian air INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI
menggunakan saringan BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR
untuk mencegah
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR
Sungai Gelam - Jambi
masuknya predator Desa Sungai Gelam RT. 23 Bumi Perkemahan Pramuka Sungai Gelam - JAMBI
(kolam/bak). Kec. Sungai Gelam Kab. Muaro Jambi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
bpbat.sungaigelam@gmail.com Kementerian Kelautan Dan Perikanan
Gambar 6. Pemberian pakan
@BPBAT_JAMBI
www.kkp.go.id/djpb/bpbatjambi Humas Bpbat Jambi
0821 8222 9696 (Layanan Masyakarat)
Tabel 1. Deskripsi Ikan Nila JICA PEMATANGAN GONAD INDUK
NILA JICA No. Deskripsi Nila JICA Induk nila JICA yang dipilih
untuk proses pematangan gonad harus
(Oreochromis sp) I. Karakter meristik dan morfometrik
induk yang sehat, tidak cacat, bentuk
I.1 Rasio panjang standar/tinggi badan 2.11-2.69
tubuh proporsional, berumur 6 bulan
I.2 Jumlah sirip punggung XVI-XVII, 12-13 dengan berat rata-rata antara 250 –
PENDAHULUAN I.3 Jumlah sirip dada 13-14 300 gram/ekor.
Nila JICA diintroduksi ke Jepang (Niigata Fisheries I.4 Jumlah sirip perut V-VI
Research Station) dari sungai nil, Mesir (bendungan aswan) Proses pematangan gonad
I.5 Jumlah sirip dubur III, 10-11
tahun 1990. Diintroduksi oleh JICA ke Indonesia dari dapat dilakukan di kolam, bak semen
I.6 Warna tubuh Hitam keabu-
Kagoshima Fisheries Research station, Jepang pada 8 Juni dan Karamba Jaring Apung dengan
abuan Gambar 3. Pematangan gonad
2002 Pemijahan pertama dilakukan BPBAT Jambi pada Bulan kepadatan 1 kg/m3. Pematangan
I.7 Warna bagian bawah tutup insang Putih kehitaman di karamba
Februari Tahun 2003. Di release melalui KepMen no. Kep.52/ gonad pada wadah bak semen
dan putih
men/2004. dilakukan pergantian air sebanyak 50% setiap seminggu sekali.
kekuningan
Pemeliharaan induk pada kegiatan pematangan gonad dilakukan
Berdasarkan hasil kegiatan yang di lakukan di BPBAT II Karakter reproduksi
terpisah antara induk jantan dan betina.
Jambi dapat dilihat bahwa pertumbuhan ikan nila JICA tumbuh II.1 Kematangan gonad pertama (bulan) 4 bulan
lebih cepat dibandingkan dengan dengan strain lain yang ada II.2 Fekunditas (butir/gram induk betina) 1000 butir/160 g Pakan yang diberikan berupa pellet komersial untuk induk
di BPBAT Jambi yaitu nila GIFT dan nila Merah (Gambar 1) 2100 butir/300 g dengan kadar protein minimal 30% sebanyak 3% per hari dari
4100 butir/560 g total biomassa dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari.
II.3 Diameter telur (mm) 2.0-2.7
II.4 Lamanya waktu inkubasi telur (jam) 140-150 SELEKSI INDUK
III Karakter pertumbuhan Pengambilan induk nila JICA yang matang gonad dilakukan
III.1 Pertumbuhan harian bobot benih pada 5.7-6.2 setelah melakukan proses pemeliharaan selama 15-20 hari
Ket. pendederan I (%) dengan cara seleksi.
Hijau (Nila JICA), III.2 Panjang standar rata-rata benih 3-5
Biru (Nila GIFT), Nila Ciri-ciri fisik induk nila betina matang gonad (siap pijah)
(Nila MERAH)
pendederan I (cm)
yaitu pada bagian perut melebar, lunak jika diraba, bagian anus
Gambar 1. Grafik pertumbuhan tiga strain nila dalam hapa di kolam. III.3 Kelangsungan hidup benih pada > 80 menonjol, kemerahan dan gerakannya lambat. Sedangkan ciri-
pendederan I (%)
Demikian juga pada pertumbuhan ikan nila JICA di ciri fisik induk nila jantan yang matang gonad yaitu berdasarkan
III.4 Pertumbuhan harian bobot benih pada 3.5 ukuran dan kondisi induk.
beberapa lokasi menunjukkan bahwa nila JICA memiliki pendederan II (%)
performance yang stabil baik pada pemeliharaan di kolam,
III.5 Pertumbuhan harian bobot benih pada 8-12
danau, maupun di sungai (Gambar 2) PEMIJAHAN
pendederan II (%)
III.6 Kelangsungan hidup benih pendederan > 90
Pemijahan ikan nila JICA dilakukan secara alami yaitu dengan
II (%) cara mencampurkan induk jantan dan betina hasil seleksi kedalam
wadah pemijahan (kolam tanah, bak semen). Perbandingan induk
III.7 Pertumbuhan harian bobot pada 1.0
pembesaran ukuran konsumsi (%)
jantan dan betina pada saat proses pemijahan 1 : 3-5 (1 ekor
jantan, 3-5 ekor betina).
III.8 Pertumbuhan harian bobot calon induk (%) 0.8
IV Toleransi terhadap lingkungan Pada kegiatan pemijahan pencampuran induk ikan dilakukan
IV.1 Suhu (o C) 24-32 dengan cara menebar induk betina terlebih dahulu kedalam
IV.2 pH 6.5-7.5 wadah pemijahan baru setelah 3-5 hari dilakukan penebaran
Gambar 2. Data sampling nila JICA selama kegiatan uji multi lokasi
IV.3 Oksigen terlarut (mg/l) >3 induk jantan kedalam wadah pemijahan, dengan kepadatan 1 kg/
m3. Pemberian pakan pada saat pemijahan sebanyak 1% per hari
Selain dari karakteristik pertumbuhan, juga telah V Toleransi terhadap penyakit
dari biomassa dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari.
dilakukan pengukuran dan pengamatan pada sifat-sifat Parasit (dactylogyrus/gyrodactylus) <10%
morfometrik dan meristik ikan nila JICA yang disajikan pada
Tabel 1.

Anda mungkin juga menyukai