Anda di halaman 1dari 4

- Permasalahan belajar siswa sangatlah kompleks dan bermacam-macam seperti berbohong, pergi tanpa

izin, mencuri, menyontek, kedisiplinan belajar rendah, motivasi belajar rendah, prestasi belajar rendah,
tidak serta merta diakibatkan oleh siswa yang bodoh melainkan disebabkan oleh sikap dan cara belajar
yang salah. Bimbingan belajar di SD merupakan layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu
siswa SD dapat belajar dengan efektif dan efisien, mencapai perkembangan optimal dan
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta
menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Oleh sebab itu kegiatan
belajar mengajar di SD harus di integrasikan dalam bimbingan dan konseling. Salah satu metode
pelaksanaan bimbingan belajar di SD adalah melalui kegiatan belajar mengajar yang bernuansa
bimbingan. Operasionalisasinya adalah nilai-nilai layanan bimbingan belajar diberikan kepada siswa di
sela-sela atau bahkan bersamaan dengan materi pelajaran.

-journal.unnes.ac.id

Need Assesment Model Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Bidang Bimbingan Belajar
Berbantuan Sistem Informasi Manajemen Di SMA Negeri Kota Semarang

Catharina Tri Anni

Educational Management 1 (1), 2012

Need assesment sebagai langkah yang menentukan kualitas pelaksanaan program bimbingan dan
konseling. Fenomena menunjukkan, guru bimbingan dan konseling kurang memperhatikan langkah yang
dimaksud, melakukan analisis masih manual. Metode penelitian menggunakan pendekatan Mixed
Method dengan desain deskriptif eksplanatori (sequential explanatory), artinya pengumpulan data
secara kuantitatif. Metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memperdalam, memperluas,
memperlemah dan menggugurkan data kuantitatif yang diperoleh pada tahap awal. Populasinya guru
bimbingan dan konseling Sekolah Menengah Atas negeri di kota Semarang, teknik sampel yang
digunakan adalah Purposive Sampling dan Cluster Random Sampling. Teknik kuesioner, dan wawancara
sebagai pengumpul data, dianalisis dengan mengintegrasikan ke dua interprestasi data secara deskriptif
eksploratif, sehingga diperoleh data kualitatif baru. Hasil penelitian menunjukkan need assessment
program bimbingan konseling bidang bimbingan belajar dalam kategori baik sekali, namun guru
bimbingan dan konseling tidak mengetahui cara melakukan standarisasi instrumen dengan software
program komputer. Disarankan, guru bimbingan dan konseling belajar melakukan standarisasi
instrumen, dan ketrampilan teknologi informasi.

Lihat di journal.unnes.ac.id

[PDF] unnes.ac.id

Dirujuk 24 kali

Artikel terkait
4 versi

103.98.176.9

Peranan Bimbingan Dan Konseling Dalam Memberikan Layanan Bimbingan Belajar Di SD

Eka Sari Setianingsih

Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) 6 (1), 2016

Permasalahan belajar siswa sangatlah kompleks dan bermacam-macam seperti berbohong, pergi tanpa
izin, mencuri, menyontek, kedisiplinan belajar rendah, motivasi belajar rendah, prestasi belajar rendah,
tidak serta merta diakibatkan oleh siswa yang bodoh melainkan disebabkan oleh sikap dan cara belajar
yang salah. Bimbingan belajar di SD merupakan layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu
siswa SD dapat belajar dengan efektif dan efisien, mencapai perkembangan optimal dan
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta
menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Oleh sebab itu kegiatan
belajar mengajar di SD harus di integrasikan dalam bimbingan dan konseling. Salah satu metode
pelaksanaan bimbingan belajar di SD adalah melalui kegiatan belajar mengajar yang bernuansa
bimbingan. Operasionalisasinya adalah nilai-nilai layanan bimbingan belajar diberikan kepada siswa di
sela-sela atau bahkan bersamaan dengan materi pelajaran.

-Guru Bimbingan dan Konseling memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dan berat baik untuk
mengatasi masalah yang dihadapi siswa juga memberikan bimbingan belajar sehingga hasil belajar siswa
dapat ditingkatkan. Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan
masalah belajar yang dihadapi siswa, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai hasil belajar adalah
kegiatan bantuan belajar yang bertujuan agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Hasil
belajar siswa, terutama mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP 12 Kota Bandar Lampung,
berada di bawah Kriteria Minimum untuk Kelengkapan (KKM) yang telah ditetapkan, yaitu 70. Kondisi ini
mengharuskan guru Bimbingan dan Konseling menerapkan bimbingan belajar sehingga pembelajaran
siswa hasil dapat meningkat, sehingga rumusan masalah yang diangkat"? Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang menekankan pada makna, penalaran, definisi
situasi tertentu (dalam konteks tertentu) dan menggambarkan apa itu tentang perilaku objek yang
diteliti. Alat pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan
dalam pengolahan dan analisis data langkah-langkah yang digunakan adalah reduksi data, tampilan data
yaitu proses pemilihan dan penyederhanaan data, display daya adalah penyajian data secara penuh dan
verifikasi data adalah proses menggambar kesimpulan.? Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang menekankan pada makna, penalaran, definisi situasi tertentu
(dalam konteks tertentu) dan menggambarkan apa itu tentang perilaku objek yang diteliti. Alat
pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan dalam
pengolahan dan analisis data langkah-langkah yang digunakan adalah reduksi data, tampilan data yaitu
proses pemilihan dan penyederhanaan data, display daya adalah penyajian data secara penuh dan
verifikasi data adalah proses menggambar kesimpulan.

-Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat bimbingan dan konseling bagi siswa SD. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
membaca buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, web (internet). Analisis data yang digunakan
yaitu analisis Interaktif. Hasil penelitian ini untuk mengetahui: 1) Pengertian bimbingan dan konseling, 2)
tujuan dari bimbingan dan konseling, 3) peran konselor dalam konseling, 4) pengertian pendidikan
Sekolah Dasar, 5) pentingnya bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar, 6) Prosedur pelaksanaan
konseling

-Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling Bagi Peserta Didik

Yusmaini Ayu Batubara, Jihan Farhanah, Melina Hasanahti, Anggi Apriani

Al-Mursyid: Jurnal Ikatan Alumni Bimbingan dan Konseling Islam (IKABKI) 4 (1), 2022

Guru Pembimbing adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan dan
konseling disekolah/madrasah terhadap perkembangan kepribadian anak baik dari aspek jasmani
maupun aspek rohani agar peserta didik dapat hidup mandiri dan untuk memenuhi berbagai tugas
perkembangannya sebagai makhluk Allah disamping makhluk individu dan makhluk sosial, susila,
beragama, dan berbudaya. Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang
bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya,
mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga
konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya. Bimbingan Konseling berada dalam posisi kunci dalam
sebuah lembaga pendidikan, yaitu institusi sekolah sebagai pendukung maju atau mundurnya mutu
pendidikan. Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya terbatas
kepada bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga bimbingan pribadi, sosial, intelektual, dan
pemberian nilai. Teori-teori yang kami ambil ialah dari buku-buku yang ada dan pendapat ahli di dalam
bidangnya.

Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) 6 (1), 2016

Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal) 3 (2), 171-184, 2016


Jurnal Pendidikan dan Konseling 2 (1), 72-75, 2020

-jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai