Anda di halaman 1dari 9

Critical Jurnal Review

Farah Dhiba Aurora(5223144030)


REG A
Mata Kuliah:Pengeritingan Dasar
Dosen PU : -Dian Maya Sari M.P,d
-Mey Alsih Sihombing M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PRODI PEND. TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
Kata Pengantar
 
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan sehingga penulis dapat menyelasikan tugas
ini. Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pemangkasan rambut dasar yang ibu
ampu
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pengampu yang telah banyak
membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini. Kepada teman-teman penulis yang telah ban
yakmemberikan saran dan tanggapan kepada penulis selama penyelesaian tugas ini, penulis
mengucapkan terim kasih. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih belum sempurna, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas ini dan menambah pengetahuan bagi penulis. Semoga tugas ini
bermanfaat bagi yang membaca umumnya dan penulis khususnya.

Medan 19 maret 2023

DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... ...1
 Latar Belakang............................................................................................................2.
 Tujuan Dan Manfaat...................................................................................................2
Identitas Jurnal...............................................................................................................2
BAB II RANGKUMAN JURNAL...............................................................................3
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................4
1.Kelebihan Jurnal........................................................................................................4
2.Kekurangan Jurnal......................................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................6
A.Kesimpulan.............................................................................................................6
B.Saran......................................................................................................................................6
Daftar Pustaka..................................................................................................................7

Bab 1
Pendahuluan
Tujuan
-Agar Mahasiswa tata rias mengetahui pentingnya menguasai materi tentang pemangkasan rambut
-Agar mahasiswa berfikir kritis

Manfaat

-mengetahui perbandingan jurnal pemangkasan dasar


-meningkatkan pengerahuan tentang pemangkasan dasar

Identitas Jurnal
Jurnal 1
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dalam Kompetensi dasar Pemangkasan Rambut Di SMKN Buduran
Pengarang: Maja Mustika Sora
Tahun:2017
ISSN:-

Jurnal 2
Judul: Penerapan Metode Student Team Achievment Division (STAD) Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Mata Pelajaran Produktif TATA kecantikan
Pengarang:Silvya Ransulangi
Tahun :2020
ISSN:2442-2525

Bab 2
Rangkuman Jurnal

JURNAL 1
Dunia kecantikan akan semakin berkembang dan berinovasi diera globalisasi dalam hal
pelayanan jasa. Terlebih lagi jenis pelayanan pemangkasan rambut pria atau yang biasa
disebut dengan barber. Dalam tiga tahun terakhir barber menguasai pasar industri kecantikan.
Hal ini seiring meningkatnya kesadaran para pria untuk memperindah tampilan rambutnya.
Namun berdasarkan hasil wawancara dibeberapa gerai barbershop banyak haircutter hanya
belajar secara otodidak, berbeda dengan siswa SMK yang mempunyai keterampilan yang
sesuai di.bidangmya. Didunia Industri peranan pendidikan sangat penting bagi setiap individu
dan pada setiap bangsa dan Negara, khususnya bagi Negara yang sedang berkembang seperti
di Indonesia. Untuk memajukan bangsa, Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu
faktor penunjangnya.Dalam meningkatkan Sumber Daya Manusianya, Indonesia mempunyai
program pendidikan wajib belajar 12 tahun. Sebagai wujud dari pertanggung jawaban
Pemerintah atas berlangsungnya pendidikan di Indonesia menurut Undang-Undang No. 20
tahun 2003 Pasal 11 ayat 1 bahwa "Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah wajib
memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang
bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi". Sesuai dengan Undang-Undang, SMK
merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan
lulusannya untuk siap bekerja. Berdasarkan Undang-Undang sistem pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang
menyebutkan bahwa "pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan siswa didik terutama untuk bekerja dibidang tertentu". Berdasarkan
wawancara dengan guru pengajar mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut di
SMKN 1 Buduran, diketahui bahwa hampir 75% siswa masih belum mampu menguasai mata
pelajaran pemangkasan rambut pria (barber).Maka dari itu perlu diadakan perubahan berupa
penggunaa pembelajaran yang berbeda dari yang diterapkan guru mata pelajaran. Salah satu
model pembelajaran yang efektif untuk kompetensi dasar ini adalah model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah (PBM).Dengan diadakannya penelitian tentang Penerapan Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Kompetensi Dasar Pemangkasan Rambut Pria (barber) di SMK Negeri 1
Buduran.Diharapkan dapat mencetak siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidupnya. Menurut Suyatno (2009: 58)
bahwa: "Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah proses pembelajaran yang titik
awal pembelajaran dimulai berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata. Siswa dirangsang
untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka
miliki sebelumnya (prior knowledge) untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman
baru".PBM (Pembelajaran Berdasarkan Masalah) menurut Dewey (dalam Trianto 2009: 91)
belajar berdasarkan masalah adalah "interaksi antara stimulus dengan respon, merupakan
hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada
siswa berupa bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan
bantuan secara efektif. Sehingga masala yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis
serta dicari pemecahannya dengan baik. Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan
akan dijadikan bahan dan materi guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman
dan tujuan belajarnya". Menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi yang handal dalam
pemecahan masalah, maka diperlukan serangkaian stategi pembelajaran pemecahan masalah
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat diterapkan dalam pembelajaran
Kompetensi Dasar Pemangkasan Rambut Pria (barber). Sehingga siswa setelah lulus dapat
menjadi Junior Haircutter yang mempunyai keterampilan yang dapat diandalkan dengan cara
meningkatkan keterampilan, kualitas, dan hasil belajar siswa kelas XII di SMK Negeri 1
Buduran. Mengukur pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah peneliti
menggunakan teori menurut Menurut Sudjana (2006: 22) hasil belajar adalah kemapuan-
kemampuan dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Sedangkan prestasi belajar
atau hasil belajar menurut Suharsimi Arikunto (2009: 43) adalah hasil akhir setelah
mengalami proses belajar yang terlihat dari perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan
diukur. A Hasil belajar dapat dikatakan perubahan yang terjadi daam individu akibat dari
usaha yang dilakukan atau interaksi individu dengan lingkungan. Hasil individu dapat dilihat
dari hasil evaluasi yang dilakukan secara bertahap selama proses belajar mengajar
berlangsung, evaluasi dapat dilakukan dengan kegiatan awal proses belajar mengajar
berlangsung atau pada akhir kegiatan belajar mengajar.
Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang
Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Dalam Kompetensi Dasar Pemangkasan Rambut Pria (barber) di SMKN 1
Buduran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan PBM
pada Kompetensi Dasar Pemangkasan Rambut Pria (barber) pada setiap fase memotivasi
siswa, mengarahkan permasalahan, membimbing siswa, membantu menyiapkan karyanya,
dan mengevaluasi karya siswa memperoleh penilaian dengan kriteria sangat baik.Jadi secara
keseluruhan rata-rata keterlaksanaan sintaks PBM memperoleh penilaian dengan kriteria
sangat baik. Guru dapat menguasai kelas dengan baik serta dapat mengajak siswa untuk aktif
dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan yang
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada saat pre-test sebesar 4,5%
signifikan dan peningkatan setelah dilakukan Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah. Hasil belajar psikomotor siswa sebanyak 22 siswa dinyatakan tuntas dengan
presentase sebesar 100%.Hasil akhir yang diterima menunjukkan ada peningkatan yang nyata
antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan dengan memberikan
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) pada Kompetensi Dasar Pemangkasan
Rambut Pria di SMKN 1 Buduran. Dari hasil respon siswa dapat disimpulkan bahwa ada
respon yang baik terhadap Kompetensi Dasar Pemangkasan Rambut Pria dengan
menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM). Hal ini dibuktikan dengan
rata-rata nilai respon siswa secara keseluruhan sebesar 100% dengan kriteria kuat/sangat
layak.

Jurnal 2
PENDAHULUAN
perubahan yang ditiupkan kurikulum 2013 telah membawa perubahan yang signifikan,
Hembusan didik tidak diperlakukan sebagai objek uji coba, akan tetapi diperlakukan sebagai
partner bahkan penentu dalam proses pembelajaran. Selain dari itu juga menuntut guru untuk
kreatif dan tertantang menyusun kurikulum yang sesuai dengan karakter bagi peserta
didiknya, sehingga profesionalisme guru tampak ada peningkatan. Kurikulum 2013 juga
menghen- daki adanya perubahan terhadap konsep pembelajaran produktif bagi peserta didik
sekolah kejuruan. Penyelenggaraan pembelajaran produktif di sekolah kejuruan hendaknya
menempatkan guru tidak mengajarkan tentang produktif, tetapi harus membelajarkan peserta
didik untuk bagaimana caranya berpro- duksi sehingga layak menjadi peserta didik yang
memiliki out put yang produktif. Guru tidak dominan lagi dalam menyajiakan pembelajaran
dengan metode ceramah, mencatat, dan memberikan tugas. Produktif merupakan ilmu
terapan yang berkembang atas dasar hasil penemuan dan pengalaman praktis yang dilakukan
manusia. Sehingga mempelajari produktif tidak bisa hanya dengan menghafal fakta dan
konsep yang sudah ada, akan tetapi harus diupayakan untuk menemukan fakta dan konsep.
dari model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi peserta didik
sebagai puisat belajar (students centered) sehingga peserta melalui observasi dan dan
eksperimen, peserta didik dilibatkan secara aktif dan produktif untuk bereksplorasi. Dengan
proses yang demikian keterampilan peserta didik dapat dikembangkan, sehingga punya
pengalaman belajar menjadi bermakna.
Kesimpulan utama yang dihasil- kan dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan jawaban
terhadap masalah penelitian yang telah dirumuskan, sebagai berikut: 1)Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada bidang studi Produktif di masa pandemi covid 19,
khususnya pada materi atau kompetensi dasar "Menerapkan Pemang- kasan Dasar" terbukti
telah berhasil meningkatkan sebesar 25% (dari semula 62,5% pada siklus I menjadi 87,5%
pada
Bab 3
Pembahasan

Kelebihan jurnal

Jurnal 1:
 Jurnal rapi dan tersusun baik
 menggunakan bahasa yang dimengrti mahasiswa
 Pembahasan sesuai dengan materi mata kuliah

Jurnal 2
 Jurnal rapih
 Mengandung materi makanan
 Sangatlah lengkap

Kekurangan jurnal
Jurnal 1
 Tidak tertera issn
Jurnal 2
 Ada beberapa istilah bahasa ilmiah ya saya kurang pahami.
 Tidak tertera issn
 Tidak ada saran pada jurnal

Bab 4
Penutup
Kesimpulan
Jurnal ini membantu saya untuk mempelajari materi mata kuliah Pemangkasan dasar Saya
meengetahui cara agar dapat memangkas dasar sesuai dengan pangkas dasar.
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.co.id/scholar?
start=10&q=jurnal+pemangkasan+dasar&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1679323840486&u=%23p
%3D8XAQlLWkom4J

https://scholar.google.co.id/scholar?
start=10&q=jurnal+pemangkasan+dasar&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1679340519057&u=%23p
%3DqjxG8xAhc_AJ

Anda mungkin juga menyukai