Anda di halaman 1dari 2

Momentum Sudut

Bayangkan sebuah bola kecil dan mobil bergerak dengan kecepatan 20 km/jam. Dua benda
tersebut, mana yang paling mudah dihentikan? Jawabannya tentu saja bola kecil. Bayangkan
sebuah batu dan peluru bermassa sama, yaitu 1 gram. Batu digelindingkan di atas bidang kasar,
sementara peluru melesat dari moncong senapan. Antara batu dan peluru, mana yang paling
mudah untuk dihentikan? Jawabannya tentu saja batu. Dua kejadian tersebut merupakan
fenomena fisika yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari. Dalam fisika, fenomena tersebut
disebut sebagai momentum. Momentum merupakan inersia dalam keadaan benda bergerak,
semakin sulit benda dihentikan maka momentum benda tersebut semakin besar.

Pada gerak translasi (gerak benda yang meluncur karena permukaan licin), momentum sebuah
benda bergantung pada massa dan kecepatan gerak benda. Sementara pada gerak rotasi,
momentum benda bergantung pada momen inersia dan kecepatan sudut benda. Momentum pada
gerak rotasi disebut momentum sudut, sementara momentum pada gerak translasi disebut sebagai
momentum linier.
Momentum Sudut =Momen Inersia × kecepatan sudut
yang dapat disimbolkan sebagai berikut.
L=Iω
Keterangan:
L : momentum sudut (kg m2/s)
I : momen inersia (kg m2)
 : kecepatan sudut (rad/s)

Contoh Soal:
Satelit dengan massa 200 kg bergerak mengelilingi bumi dengan kecepatan sudut 20 rad/s. Jarak
satelit menuju pusat bumi adalah 200 km. Jika satelit dianggap sebagai partikel, tentukan
momentum sudut satelit tersebut!

k m
2 00
=
ak
Jar

Jawab:
Kecepatan sudut () : 20 rad/s
Jarak satelit-bumi (r) : 200 km = 200.000 m = 2 × 105 meter
Massa satelit : 200 kg
Momentum sudut (L)?
Momen inersia dari satelit yang dianggap partikel = mr2
I = 200 kg × (2 × 105 m)2
I = 200 kg × 4 × 1010 m2
I = 800 × 1010 kg m2
Maka momentum sudut satelit
L = I
L = 800 × 1010 kg m2 × 20 rad/s
L = 1600 × 1010 kg m2/s
L = 1,6 × 1013 kg m2/s

Hukum Kekekalan Momentum Sudut


Bayangkan seorang penari balet sedang melakukan gerak berputar. Mulanya kedua tangan penari
balet telentang, beberapa saat kemudian kedua tangan penari balet ditekuk dan diletakkan di
dada. Pada saat perubahan posisi tersebut, gerak berputarnya semakin cepat. Fenomena demikian
dalam fisika disebut sebagai hukum kekekalan momentum. Momentum sudut selalu tetap, jika
tidak ada torsi luar yang bekerja.

Pada kasus penari balet, saat kedua tangan telentang disebut sebagai keadaan awal. Sementara
saat kedua tangan ditekuk dan diletakkan di depan dada, disebut sebagai keadaan akhir. Jika
tidak ada torsi luar (gaya yang menyebabkan benda berputar), maka momentum sudut keadaan
awal dan momentum sudut keadaan akhir besarnya sama. Atau dapat ditulis sebagai berikut.

Momentum Sudut Keadaan Awal=Momentum sudut Keadaan Akhir


Atau dapat disimbolkan
Lawal=L akhir
I awal ωawal =I akhir ωakhir
Contoh soal:
Seorang pemain ice skating memiliki momen inersia 8 kg m2 ketika tangannya terentang dan 2
kg m2 ketika tangannya merapat ke tubuhnya. Putaran pemain saat tangannya terentang adalah 3
putaran/s. Besaran kelajuan putaran saat tangannya merapat adalah ....
Jawab:
Anggap ketika tangannya terentang ialah keadaan awal dan ketika tangannya merapat keadaan
akhir.
Momen inersia ketika tangan terentang (Iawal) = 8 kg m2
Momen inersia ketika tangan merapat (Iakhir) = 2 kg m2
Kecepatan putaran ketika tangan terentang (awal) = 3 putaran/s
Kecepatan putaran ketika tangan merapat (akhir)?
Lawal=L akhir
I awal ωawal=I akhir ωakhir
2 putaran 2
8 kg m ×3 =2 kg m × ωakhir
s
ω akhir =12 putaran/s

Anda mungkin juga menyukai