Anda di halaman 1dari 25

ANGGOTA KELOMPOK

Citra Ayu Jannata R. Elok Fadlillah M. Hari Setyaningsih

05 09 11

Rahma Meilia S. Yayang Olivia Y. Haura Hurmayla A.

24 36 12
Kata Pengantar

Puji Tuhan, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Allah SWT yang telah mempermudah dalam
pembuatan tugas ini, hingga akhirnya terselesaikan. Tanpa bantuan dari Allah SWT, kami
bukanlah siapa-siapa.

Banyak hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai “Olahraga Atletik”. Dalam hal ini,
kami ingin membahas mengenai olahraga atletik yang mencakup macam-macam olahraga atletik,
alat untuk olahraga atletik, dan cara melakukan olahraga atletik.

Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti menyampaikan
informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang
sempurna kecuali Allah SWT.

Demikian kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil makalah kami.

Blitar, 27 Februari 2020

Penulis
ATLETIK
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
DAN KESEHATAN

MTsN 1 Kota Blitar


Jl. Cemara Gg. x/83 Karangsari Suorejo

ATLETIK
1. Lari Jarak Pendek

 Pengertian
Adalah olahraga atletik yang dilakukan dengan kecepatan penuh, yang
dilakukan pada lintasan yang jaraknya terbilang tidak jauh. Nomor lari jarak
pendek antara lain yaitu 100, 200, dan 400 meter. Pada umumnya pada
olahraga ini menggunakan start jongkok yang sama yaitu start jongkok. Namun
yang membedakannya adalah jarak tempuh yang dipakai.

 Teknik start
Teknik start ini dibagi menjadi tiga teknik, yaitu : start jongkok, start berdiri, dan
start melayang

Teknik start dilakukan dengan melakukan gerakan seperti :

a. Letak tangan selebar bahu, kemudian jari-jari dan ibu jari membentuk huruf
V terbalik, lalu bahu diposisikan condong kea rah depan, terkahir lengan
dalam posisi lurus.
b. Atur posisi kepala hingga leher tidak tegang, lalu pandangan mata lurus ke
lintasan kira- kira sejauh kurang lebih 2meter atau pandangan diantara
kedua lengan menghadap garis start.
c. Atur tubuh menjadi rileks.
d. Pikiran focus pada aba aba berikutnya oleh panitia.
e. Jarak antara kaki terhadap garis start tergantung dari bentuk sikap yang
digunakan dalam jarak lari yang dilombakan.

 Gerakan pada aba-aba bersedia


Setelah starter memberikan aba-aba bersedia, maka pelari akan
menempatkan kedua kakinya menyentuh blok depan dan belakang, kemudian
lutut kaki belakang diletakkan di tanah, terpisah selebar bahu. Jari-jari tangan
membentuk V terbalik dan kepala dalam keadaan datar dengan punggung,
sedangkan mata tetap menatap lurus ke bawah.

 Gerakan pada aba-aba siap

Setelah ada aba-aba siap, posisi badan seorang pelari adalah lutut ditekan
ke belakang, lutut kaki depan ada dalam posisi membentuk sudut siku-siku 90
derajat, sedangkan kaki belakang pelari membentuk 120-140 derajat. Dan posisi
pinggang sedikit diangkat lebih tinggi dari bahu, tubuh sedikit condong ke
depan, serta bahu agak maju ke depan dari dua tangan.

 Gerakan pada aba-aba ya atau bunyi pistol

Setelah seorang starter memberikan aba-aba, maka gerakan seorang pelari


adalah badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menolak atau
menekan keras pada start blok, dan kedua tangan diangkat dari tanah secara
bersamaan untuk kemudian diayunkan bergantian. Kaki belakang mendorong
lebih kuat, dorongan kaki depan sedikit demi sedikit, namun tidak lama, kaki
belakang diayunkan ke depan dengan cepat sedangkan badan condong ke
depan, lutut dan pinggang diluruskan penuh pada saat akhir dorongan.

https://gurupenjaskes.com/cabang-olahraga-atletik

2. Lari Jarak Menengah


 Pengertian :
Dalam lari jarak menengah, pelari tak hanya dituntut untuk bisa berlari
dengan cepat, namun harus pandai mengatur energi, nafas dan
kecepatannya.Jika dalam lari jarak pendek pelarinya harus berlari sekencang-
kencangnya hingga garis finish, hal ini tidak berlaku dalam lari jarak menengah.
Adakalanya perlari jarak menengah mempertahankan kecepatan larinya dalam
beberapa meter dan ada kalanya pelari tersebut menambah kecepatannya
hingga maksimal ketika mendekati garis akhir. Nomor lari jarak menengah
antara lain lari 800 dan 1.500 meter.

 Start yang digunakan :


Start yang digunakan dalam lari ini adalah start berdiri.

Awalan Lari
a. Setalah aba-aba ‘ya’ maka atlet mulai berlari. Ketika berlari di bagian awal
ini, posisi badan tegak lurus dan rileks agar tenaga tidak banyak keluar dan
nafas tetap terjaga.
b. Kepala tidak menunduk atau segaris dengan punggung dan menatap ke
depan. Apa bila kepala menunduk, maka pernafasan akan sedikit terganggu.

c. Lengan diayunkan dengan rileks mengikuti gerakan tubuh. Lekuk lengan


menyesuaikan dengan kecenderungan masing-masing atlet, namun ketika
tangan mulai terayun ketika berlari, ayunan ke dapan tinggi lengan tak
melebihi bahu dan ayunan kebelakang tak melebihi pinggul. Jari-jari tangan
tetap terkepal namun rileks.
d. Ketika berlari, posisi lutut saat kaki mengayun tak lebih tinggi dari pinggul.
Kaki mendarat dengan tumpuan tumit dan menolak dengan kaki bagian
depan atau ujung (tumit dan jari-jari kaki).
e. Gerakan lari tidak dengan kecepatan penuh, tetap rileks, menjaga kecepatan
dan nafas. Pandangan fokus ke depan. Setelah mendekati garis finish, maka
kecepatan dimaksimalkan.

Lari di Tikungan
a. Pilih bagian lintasan sebelah kiri
b. Badan agak miring kekiri
c. Kepala agak miring ke kiri
d. Sudut lengan kanan lebih lebar dari lengan kiri untuk menjaga
keseimbangan.

Saat Mendekati Garis Finish


a. Dada dicondongkan ke depan, kepala agak menunduk.
b. Jika di awal ayunan tangan ke belakang tak melebihi pinggul, di bagian ini
kedua lengan bisa terayun hingga melebihi pinggul untuk menambah
kecepatan dan menjaga keseimbangan tubuh saat berlari dengan kecepatan
tinggi.
c. Berlari dengan kecepatan penuh, tidak menengok kemana-mana, tidak
mengurangi kecepatan.
d. Ketika mencapai garis finis, dada diputar ke salah satu sisi sehingga bahu
maju kedepan dan menabrak pita garis finish.

https://gudangpelajaran.com/lari-jarak-menengah/

3. Lari jarak jauh


 Nomor lari jarak jauh adalah 3.000, 5.000, 10.000 meter dan diatasnya.

 Start dalam lari jarak jauh adalah berdiri.

 Teknik berlari :
Teknik berlari pada lari Jarak jauh ini sangatlah berbeda dengan lari jarak
pendek yang mengharuskan pelari untuk berlari sekencang-kencangnya, akan
tetapi pada jarak jauh pelari harus pandai dalam mengatur tempo ketika berlari
hal ini bertujuan untuk mengefisiensikan tenaga agar kita tidak kehabisan
tenaga sebelum menyelesaikan jarak yang harus di tempuh, pada lari jarak jauh
ini pelari harus melakukan lari dengan langkah yang konstan dan tidak terlalu
cepat, akan tetapi pada saat memasuki 2-1 Km terakhir pelari di usahakan untuk
mengeluarkan seluruh kemampuan nya dan berlari sekencang mungkin apalagi
kalau kita sedang menguasai perlombaan ini akan memungkinkan kita untuk
memenangkan perlombaan.

 Teknik finish :
Teknik finish merupakan terknik akhiran ketika kita melakukan perlombaan
lari, pada saat kita akan memasuki garis finish seorang pelari pastinya akan
berlari dengan kecepatan tinggi akan tetapi bukan hanya kecepatan saja akan
tetapi teknik saat memasuki garis finish juga sangat menentukan apalagi jika kita
sedang kejar-kejaran dengan pelari lain, apabila kita memasuki garis finish dada
harus dibusungkan dan ketika dada akan menyentuh pita garis finish maka
dengan segera dada di turunkan akan tetapi hal yang harus di perhatikan adalah
jangan sekali kali menggapai pita garis finish dengan menggunakan tangan hal
ini akan di nyatakan sebagai pelanggaran oleh dewan juri.

 Teknik pernafasan :
Ketika melakukan lari jarak Jauh ini teknik yang tidak kalah pentingnya
adalah Teknik Pernafasan karena pernafasan ini merupakan teknik yang
berfungsi untuk mempertahankan Stamina pelari, otot-otot seorang atlet ketika
berlari sangatlah membutuhkan oksigen sehingga pelari akan terengah-engah
ketika melakukan lari apalagi jika melakukan lari dengan intensitas tinggi.
Dengan manajeman pernafasan yang baik maka akan memungkinkan seorang
pelari akan dapat mengefisienkan tenaga karena dengan ini kebutuhan otot
akan oksigen akan tercukupi.
Teknik pernafasan dari mulut akan akan memungkinkan oksigen (o2) yang
masuk dan Karbon Dioksida (CO2) yang keluar lebih banyak jika dibandingkan
dengan teknik pernafasan dari hidung, teknik pernafasan dari mulut ini juga
akan memungkinkan kita lebih rileks dan santai jika dibandingkan dengan
pernafasan melalui hidung, karena apabila bernafas dengan menggunakan
hidung maka otot wajah akan cenderung tegang sehingga beban tubuh dan otot
akan bertambah sehingga daya tahan tubuh (endurance) juga akan berkurang.
Disamping dengan teknik pernafasan menggunakan mulut seorang pelari ini
juga harus menguasai tenik pengambilan nafas, untuk memungkinkan seorang
pelari dapat menyelesaikan jarak yang harus di tempuh seorang pelari juga
harus dapat menguasai teknik pengambilan nafas, pengambilan nafas yang baik
adalah dengan bernafas dangkal dan pendek sehingga seorang pelari dapat
dengan mudah untuk mengatur pernafasan.

http://kumpulan-olahraga.blogspot.com/2016/12/pengertian-dan-teknik-lari-
jarak-jauh.html

4. Lari Estafet

 Pengertian :
Lari estafet adalah salah satu lomba lari yang termasuk dalam cabang atletik
yang cara memainkannya secara bergantian. Dalam satu tim lari, anggotanya
terdiri atas empat orang pelari yakni pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga
dan juga pelari keempat.

 Tongkat :
Adapun tongkat yang digunakan dalam lari ini bukan tongkat sembarangan.
Tongkat ini memiliki panjang 30 cm untuk pelari dewasa dengan diameter 4 cm.
Sedangkan untuk anak-anak diameternya hanya 2 cm saja. adapun untuk berat
tongkat hanya 50 gram saja.
 Teknik Pemberian Tongkat :
Nah, saat memberikan tongkat, maka tongkat harus diberikan dengan
menggunakan tangan kanan. Sedangkan pelari yang menerima tongkat harus
menerimanya dengan menggunakan tangan kiri.
Tidak hanya itu saja, pada saat tongkat diberikan, maka tongkat tersebut
harus diayunkan dari belakang menuju ke depan melalui bagian bawah.
Sedangkan tangan si penerima sudah siap di belakang untuk menerima tongkat
dengan tangan yang menghadap ke bawah.
Pada saat itu, pastikan ibu jari dibuka lebat dan jari lainnya dirapatkan.
Sebagai tambahan, tangan si penerima harus berada tepat di bawah pinggang.
Nah, dari bagian ataslah si pemberi akan memberikan tongkat dengan
menggunakan tangan kanan. Sebelum tongkat diberikan pastikan tongkat sudah
diayunkan terlebih dahulu.

 Teknik Menerima Tongkat :


Adapun teknik menerima tongkat estafet ini dibagi menjadi dua jenis yakni
cara visual dan cara non visual. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak semua
penjelasannya di bawah ini.
1. Cara visual, ini adalah cara menerima tongkat dengan cara melihat ataupun
menoleh ke arah belakang. Teknik lari yang satu ini hanya digunakan untuk
jenis lari estafet yang memiliki jarak 4 x 400 meter.
2. Cara non visual, ini adalah sebuah cara yang digunakan untuk menerima
tongkat estafet tanpa melihat atau menoleh ke bagian belakang. Untuk
teknik ini digunakan pada lari estafet jarak pendek yakni 4x 100 meter.

 Area Pergantian Tongkat dan Cara Menempatkan antara Pelari :


Adapun area pergantian tongkat dan juga cara menempatkan antara pelari
adalah sebagai berikut:
1. Pelari pertama berlari di area start pertama yang mana menggunakan
lintasan tikungan.
2. Pelari kedua berlari di area di start kedua yang mana menggunakan lintasan
lurus.
3. Pelari ketiga berlari di area ketiga dengan menggunakan lintasan tikungan
4. Sedangkan pelari keempat berlari pada start keempat menggunakan
lintasan yang lurus dan lari diakhiri pada garis finish.

 Hal Penting yang Harus Diperhatikan :


Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
dalam lari estafet. Apa saja hal tersebut, yuk simak selengkapnya di bawah ini.
1. Dalam hal pemberian tongkat, ada baiknya dilakukan secara bersilang.
Untuk pelari pertama dan ketiga ada baiknya menggunakan tangan kanan
pada saat memegang tingkat. Sedangkan untuk pelari kedua dan keempat
ada baiknya pada saat memegang atau menerima tongkat dengan
menggunakan tangan kiri.
2. Dalam hal penempatan pelari harus disesuaikan dengan kelebihan masing-
masing dari setiap pelari. Misalnya untuk pelari pertama dan ketiga dicari
yang unggul dalam hal lari tikungan. Sedangkan untuk pelari kedua dan
keempat dicari pelari yang memiliki daya tahan tubuh yang baik.
3. Jarak menanti bagi para pelari harus diukur secara tepat pada saat proses
latihan sebelum bertanding.
4. Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah ketika sudah memberikan
tingkat, maka pastikan pelari segera pergi dari lintasannya masing-masing.

https://moondoggiesmusic.com/lari-estafet/
5. Lompat Jauh

 Pengertian :
Lompat jauh adalah jenis olahraga atletik yang membutuhkan kecepatan,
ketangkasan dan kekuatan seorang atlet untuk melompat sejauh mungkin dari
titik lepas landas atau garis lompat kemudian melayang di udara dan mendarat
sejauh-jauhnya dalam bak pasir.

Jika kontestan melompat melebihi batas garis lompat. Maka loncatannya


dibatalkan atau tidak sah. Sementara bila peserta melompat jauh di belakang
garis lompat itu dibolehkan, hanya saja ia kehilangan jarak berharga. Jadi, atlet
lompat jauh harus berlari sekencang mungkin kemudian meloncat sedekat
mungkin dengan tepi garis lompat agar hitungan lompatannya lebih maksimal.

 Teknik Awalan
Jumper melakukan ancang-ancang sekitar 20-30 meter dari garis lompat
kemudian mendekati garis tersebut sambil meningkatkan kecepatan lari. Namun
jumper harus bisa mengendalikan kecepatan lari, terutama di 3-5 akhir sebelum
garis lompat dan mempersiapkan untuk melakukan pengalihan dari kecepatan
lari awalan (gerak horizontal) menuju tolakan/loncatan (gerek vertikal).

 Teknik Tolakan atau Loncatan


Tolakan adalah tahap dimana kaki melakukan lompatan di garis lompat
untuk mengangkat tubuh ke atas dan melayang di udara sebelum nanti
mendarat.
Ketika melakukan tolakan, kaki sedikit dibengkokan, kaki ditapakan dan
tungkai diluruskan. Gerakan tolakan ini memerlukan kekuatan, kecepatan dan
konsentrasi agar kaki tidak melewati batas garis loncat.

 Teknik Melayang
Gerakan kaki seperti berjalan ketika posisi tubuh melayang, itu akan
memudahkan dan memperluas jarak pendaratan anda.  Selain itu ada beberapa
hal yang harus diperhatikan ketika tubuh jumper berada dalam posisi melayang.
diantaranya:

o Menjaga keseimbangan badan.


o Berusaha melayang diudara selama mungkin
o Mempersiapkan kaki untuk melakukan pendaratan.

 Teknik Pendaratan
Pendaratan dilakukan dengan cara menundukan kepala, mengayunkan
lengan dan menggerakan pinggang ke arah depan. Hal ini dilakukan agar ketika
proses pendaratan, Anggota badan lain tidak menyentuh pasir lebih belakang
daripada kaki.

Untuk mengasah 4 teknik lompat jauh diatas, ada beberapa hal yang perlu
anda perhatikan, diantaranya:
1. Mementukan jarak ancang-ancang yang tepat
2. Menentukan irama lari awalan
3. Mengasah dan mencoba beragam teknik tolakan, melayang dan juga
pendaratan.

 Macam Gaya Lompat Jauh


a. Gaya Jongkok / Gaya Mengambang

Gaya ini merupakan gaya lompat jauh tertua, gaya jongkok mudah dilakukan
karena jumper hanya harus menekuk kedua kaki mirip seperti posisi jongkok
ketika melayang di udara.

b. Gaya Berjalan di Udara


Bila gaya jongkok adalah gaya lompat jauh tertua. Gaya berjalan di udara
atau walking in the air adalah gaya terpopuler para pelompat jauh
Profesional, karena, gaya ini sangat efektif untuk menghasilkan lompatan
terjauh dibandingkan gaya lainnya. Teknik lompat jauh berjalan di udara
dimulai dari saat kaki tumpu melakukan tolakan atau loncatan. Ketika tubuh
melayang di udara lakukan gerakan seperti melangkahkan kaki atau seperti
anda sedang berjalan

c. Gaya Menggantung

Teknik lompat jauh menggantung adalah teknik dimana ketika tubuh


melayang posisi dada dibusungkan ke depan. kedua tangan diangkat keatas
sedangkan kedua kaki ditekuk kebelakang. Hal ini untuk membuat tubuh
selama mungkin berada di udara.

 Lintasan Lari Awalan


Panjang lintasan standar yang digunakan jumper untuk melakukan ancang-
ancang  minimum sekitar 40 meter (131 kaki) dengan lebar 1,22 m sampai
1,25m. disamping kanan dan kiri lintasan kemudian diberi garis putih selebar 5
cm.

 Papan Tolak
Papan tolak berbentuk segi empat, terbuat dari kayu atau bahan lain yang
sesuai dan di cat warna putih. Papan tolakan ditanam tak kurang dari 1 meter
dari tepi dekat tempat pendaratan. Jarak papan tolak dengan sisi terjauh dari
tempat pendaratan minimal 10 m.

Papan tolak ditanam ditanah dan bagian tanahnya rata dengan tanah
lintasan. Di belakang garis tolakan/loncatan tersebut kemudian dipasang papan
plastisin atau bahan lainnya. yang akan membuat tanda apabila jumper
meloncat melewati garis loncatan.

 Tempat Pendaratan
Lebar dari tempat pendararan lompat jauh minimal 2,175 meter. Bak
pendaratan ini diisi dengan pasir yang lembut halus dan sedikit basah. dan juga
permukaannya harus rata dengan permukaan garis loncat.

https://salamadian.com/lompat-jauh-pengertian-teknik/
6. Lompat Tinggi

 Pengertian
Lompat tinggi adalah salah satu jenis olahraga cabang atletik dimana sang
atlet harus melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa
bantuan alat dengan berbagai jenis gaya yang diperbolehkan (gaya gunting,
guling sisi, guling straddle, dan flop) atau gaya baru yang tidak bertentangan
dengan aturan internasional.

 Gaya Lompat tinggi


1. Lompat Tinggi Gaya Gunting

Pada gaya ini, sebagaimana dinamai sebagai gaya gunting, posisi kaki yang
melompat, mengayun dan melewati mistar tampak seolah-olah seperti
gerakan gunting. Gaya gunting diawali dengan lompatan yang berasal dari
tolakan kaki terkuat dan dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika
tubuh mendekati mistar sehingga akhirnya kedua kaki dan seluruh tubuh
bisa lolos melewati mistar pada ketinggian tertentu.

2. Lompat Tinggi Gaya Guling Sisi


Gaya guling sisi atau dikenal juga sebagai gaya western roll merupakan
sebuah gaya dimana ketika atlet melompat, ia melakukannya dari sisi
samping mistar, mengangkat tubuhnya dan memposisikannya sedemikian
rupa hingga melayang terlentang diudara, lalu memutar tubuh hingga
melewati mistar.

3. Lompat Tinggi Gaya Straddle

Gaya straddle ini sedikit banyak mirip dengan gaya guling sisi atau bisa
dibilang sebagai penyempurnaan gaya guling sisi yang mana dalam gaya ini
posisi kepala tak lagi menjadi lebih rendah dari pinggul.

4. Lompat Tinggi Gaya Flop

Gaya ini sangatlah unik karena ketika melakukan lompatan, posisi tubuh
membelakangi mistar dan kemudian melewati mistar dengan
mengedepankan punggung atlet.

 Lapangan Lompat Tinggi

https://gudangpelajaran.com/lompat-tinggi/
7. Lompat Galah

 Pengertian
Pengertian lompat galah adalah salah satu cabang olahraga dari atletik,
yaitu pada cabang lompat, yang dilakukan dengan cara melompat setinggi-
tingginya dengan sebuah alat berupa tongkat. Tujuan dari lompat ini adalah
memenangkan pertandingan dengan melewati mistar atau pembatas
dengan cara melakukan lompatan. Pengertian lain mengatakan, lompat
galah adalah suatu event dimana seseorang melakukan lompat tinggi yang
dibantu menggunakan galah atau tongkat yang panjang dan fleksibel.

 Teknik memegang galah


 Peganglah galah dengan meletakkan tangan kiri di depan, genggamlah
galah dengan punggung tangan berada diatas, posisikan jari-jari berada
di sisi kanan kecuali jempol yang menggenggam di bawah galah.
 Tekuklah tangan kanan dengan sudut kira-kira 90 derajat dan letakkan
tangan kanan di belakang badan.
 Pegang dengan erat namun tetap diusahakan rileks. jangan sampai
menjadi kaku sehingga susah untuk mengayunkannya, ketika mau
menolakkan badan nantinya.
 Tangan kanan yang ada di belakang menekan galah hingga posisinya
lebih rendah dibandingkan dengan tangan yang ada di sebelah kiri.
 Pegang galah setinggi pinggang, yaitu posisikan di antara pegangan
tangan kiri dan tangan kanan.
 Condongkan badan ke arah depan dengan sikap bahu datar.

 Teknik Awalan
 Dalam melakukan awalan, jarak yang ideal adalah 25 meter hingga 30
meter, namun jika anda adalah seorang pemula, jangan terlalu
memaksakan diri, lakukanlah dengan santai.
 Dalam melakukan awalan, jangan terlalu tergesa-gesa, lakukanlah secara
bertahap dengan diikuti gerakan free wheeling sebelum menancapkan
galah.
 Pegang erat galah dengan menghadap ke depan namun jangan sampai
goyang kesana kemari ketika anda sedang berlari.
 Pandangan harus tetap fokus ke mistar dan galah harus diposisikan lurus
dengan ujung depan galah diangkat tinggi melebihi kepala.
 Rendahkan galah secara bertahap hingga dekat dengan lubang yang
telah disediakan oleh juri dan tusuklah menggunakan ujung galah bagian
depan.

 Ukuran Lapangan Lompat Galah

Lapangan lompat galah sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu


lintasan lari, kotak tancap galah, tiang penyangga palang, serta bantalan
untuk melakukan pendaratan. Untuk lebih detailnya berikut ukuran masing-
masing bagian tersebut :

 Lintasan lari, lintasan lari pada lompat galah memiliki ukuran panjang 45


meter – 147 meter ft 7 in dari titik awal sampai ke kotak tancap galah.
 Kotak tancap galah, untuk kotak tancap galah memiliki ukuran panjang
1 meter hingga 1,084 meter dan lebarnya 60 cm. panjang daerah miring
pada kotak tancap memiliki ukuran 80 cm. untuk kedalamannya sendiri
20 cm atau 8 in.
 Tiang penyangga palang, tiang penyangga palang memiliki panjang 4,5
meter./
 Bantalan untuk mendarat, bantalan ini memiliki bahan yang terbuat
dari spon/busa yang memiliki ukuran 5 meter x 5 meter.

https://percepat.com/lompat-galah/

8. Tolak Peluru

 Pengertian
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga lempar dalam atletik yang
dilakukan dengan cara menolak atau mendorong peluru atau bola yang terbuat
dari logam sejauh mungkin dari titik lempar menuju titik pendaratan
menggunakan teknik tertentu.

 Teknik Menolak Peluru


Selain teknik memegang peluru dan meletakkannya di leher, teknik
melempar atau menolak peluru juga perlu diperhatikan agar menghasilkan
lemparan sejauh mungkin. Berikut penjelasannya.
a. Persiapan Tolak Peluru
Untuk memudahkan menolak, kaki direnggangkan selebar bahu dengan kaki
kanan sedikit ditekuk dan berat badan menumpu di kaki kanan.Tangan
kanan yang memegang peluru diletakkan menempel di bahu, tepat di
bawah rahang dengan siku membentuk sudut 900 dan tangan kiri ditekuk
dengan siku menghadap arah tolakan.
b. Gerakan Tubuh
Saat memegang peluru, kaki yang dekat dengan sektor lemparan digerakkan
dengan cara diayun sebagai persiapan untuk menolak peluru. Sementara itu,
pinggang diputar ke sisi sektor lemparan sehingga pinggul membantu
mendorong, tubuh condong ke depan, dan pandangan fokus ke arah
lemparan. 
c. Akhir Tolak Peluru
Sebelum menolak, posisi tubuh harus siap dengan kaki kanan yang akan
digerakkan ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang
digunakan untuk berisiap. Kaki kiri lurus ke belakang dan tidak tegang, lutut
kanan sedikit ditekuk agar lebih kuat mendorong lemparan, dan pandangan
tetap fokus.

 Lapangan Tolak Peluru

Sekilas, lapangan untuk tolak peluru mirip dengan lapangan untuk cabang
olahraga lempar cakram. Perbedaannya terletak pada papan batas tolakan yang
terdapat pada lingkaran tolak peluru. Adapun ketentuan untuk lapangan tolak
peluru adalah sebagai berikut.

 Lapangan tolak peluru terdiri dari dua bagian, yaitu lingkaran tolakan dan
sektor pendaratan.
 Lingkaran tolakan memiliki diameter 2,235 meter dan dikelilingi ring besi
dengan ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm sebagai batas lingkaran. Bagian
depan lingkaran tolakan dipasangi balok atas tolakan dengan panjang 1,22
meter, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 cm.
 Sektor pendaratan berupa tanah yang ditandai garis batas (sector line)
sekaligus garis ukur standar yang terletak di tengah sektor pendaratan.
Panjang sektor pendaratan minimal 25 meter dengan sudut 40 derajat.

https://salamadian.com/pengertian-tolak-peluru/

9. Lempar Lembing

 Pengertian
Lempar lembing adalah  Sebuah cabang olahraga yang banyak diminati oleh
banyak orang yaitu melemparkan sebuah tongkat panjang yang berbentuk
seperti tombak yang mempunyai sudut tajam di ujungnya dengan teknik &
tenaga penuh dari suatu posisi agar mencapai jarak yang jauh (Maksimum).

 Awalan Teknik
 Pada awalan teknik ini anda harus berlari membawa sebuah lembing, pada
posisi ini lembing diletakkan diatas kepala & posisi lengan anda ditekuk
 Kemudian siku lengan mengarah kedepan & telapak tangan mengarah arah
keatas.
 Sementara posisi lembing harus sejajar diatas garis paralel & tanah.
 Sedangkan bagian terakhir dalam teknik awalan adalah langkah silang atau
juga disebut dengan cross step.

Di bagian akhir anda bisa menggunakan cara & langkah, seperti dibawah ini:

1. Menggunakan Hot Step atau Jingkat.
2. Menggunakan langkah silang dibagian arah depan atau disebut sebagai cross
step
3. Menggunakan langkah silang di pada bagian belakang atau disebut
sebagai rear cross step.
Ketika peralihan atau disebut dengan (cross step),  dilakukan ketika kaki
diturunkan.
Lalu dibagian kedua bahu diputar secara perlahan menuju kearah kanan,
selanjutnya lengan kanan mulai bergerak serta diluruskan menuju ke arah
belakang.
Dan tubuh pada bagian atas condong ke arah belakang, bahkan pandangan
juga harus tetap berada lurus ke arah depan.
 Cara Memegang Lembing Negara Amerika

 Cara Memegang Lembing Negara Finlandia

 Cara Tang ( menjepit )

 Bagian dan Ukuran Lembing


Bagian Lembing
Ada 3 bagian dalam sebuah lembing, yaitu :
 Pada bagian badan lembing terbuat dari kayu atau metal.
 Kemudian mata lembing terbuat dari metal, tali & pegangan lembing melilit
di titik tengah lembing menjadi pusat gravitasi lembing.
Ukuran Lembing
 Panjang sebuah lembing untuk putra 2,6 – 2,7 meter.
 Panjang sebuah lembing untuk putri 2,2 – 2,3  meter.
Berat Lembing
 Berat sebuah lembing untuk putra 800 gram.
 Berat sebuah lembing untuk putri 600 gram.

https://rumus.co.id/lempar-lembing/

10. Lempar Cakram

 Pengertian
Lempar cakram merupakan salah satu dari cabang olahraga atletik nomor
lempar. Yang dimana sang atlet harus melemparkan cakram sebanyak maksimal
3 kali dalam setiap perlombaan.Untuk memperoleh jarak lempar terjauh pada
lapangan khusus lempar cakram dengan beberapa peraturan yang mengikat.
Sementara cakram itu sendiri ialah sebuah benda yang terbuat dari bahan dasar
kayu berbentuk piring berbingkai sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51).Sehingga
dapat disimpulkan bahwa lempar cakram ini adalah salah satu dari nomor lomba
atletik lempar yang menggunakan sebuah benda kayu berbentuk piring
bersabuk besi. Atau bahan lain yang berbentuk bulat pipih yang dilemparkan.

 Gaya Lempar Cakram


Gaya yang digunakan pada saat melakukan lempar cakram ditentukan pada
awalan yang akan digunakan.

Awalan tersebut ditandai dengan posisi tubuh pelempar saat melakukan


persiapan. Dan dalam posisi awalan tersebut terdapat dua gaya dalam
melempar cakram, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Lempar Cakram Gaya Samping


Gaya samping adalah dimana gaya dari sang atlet pada waktu persiapan
menghadap ke arah samping / searah dengan tangan yang nantinya akan
digunakan untuk memegang cakram.Pada umumnya, samping yang digunakan
adalah samping kanan, karena sebagian besar, atlet lempar cakram
menggunakan tangan kanan untuk melempar. Dengan menggunakan gaya ini,
atlet dapat mengambil ancang-ancang dengan dua cara. Yaitu membuat ayunan
dari arah samping ke depan beberapa kali. Untuk mengukur sudut kemudian
pada ayunan kesekian ia akan melepaskan cakram sejauh mungkin ke depan.

2. Lempar Cakram Gaya Belakang


Pada dasarnya, gaya cakram belakang ini hampir sama degan yang
digunakan oleh gaya samping. Hanya saja yang membedakan kedua gaya
tersebut adalah dalam posisi tubuh saat memulai awalan.

Menggunakan gaya ini tentunya mempunyai keuntungan sendiri. Dimana


jarak untuk menciptakan momentum lempar lebih luas. Sehingga akan secara
teoritis akan memperoleh lemparan yang lebih jauh. Meski demikian, gaya ini
lebih sulit dilakukan daripada gaya sebelumnya. Serta cenderung mempunyai
resiko yang lebih besar. Karena pada saat atlet menghadap ke belakang ia tidak
dapat menentukan titik lempar sebaik yang ada pada gaya sisi samping.

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk melakukan gaya belakang, yaitu:

1. Sang atlet akan membuat gerakan setengah lingkaran kemudian melepaskan


cakramnya, dan
2. Atlet membuat satu putaran penuh kemudian melepaskan cakramnya.

Sebagaimana yang ada pada gaya samping. Para atlet profesional cenderung
akan menggunakan cara kedua guna mendapatkan hasil dari jarak lempar yang
jauh dan tentu saja cara tersebut sangatlah sulit.
 Teknik Dasar Lempar Cakram
1. Teknik Memegang Cakram

Teknik dasar dalam lempar cakram yang pertama di pelajari yaitu teknik
memegang cakram dengan tepat dan benar. Berikut adalah cara untuk
melakukannya:

 Letakkan cakram di telapak tangan kiri agar lebih mudah untuk


memegangnya. Kemudian, pemegangan menggunakan tangan kiri ini berguna
untuk pelempar kanan.
 Letakkan tangan kanan di atas cakram di bagian tengah. Buka keempat jari
dengan sedikit renggang. Hal ini berfungsi sebagai penutup pada bagian pinggir
cakram.
 Lalu letakan ibu jari bebas dimana saja pada cakram.

3. Sikap Akhir Lempar Cakram


Teknik dasar terakhir yang harus kalian pelajari adalah sikap akhir pada saat
melakukan lempar cakram, diantaranya adalah sebagai berikut:
 Pindahkan kaki kanan ke arah depan dan kaki sedikit ditekuk. Hal tersebut
mencegah agar badan tidak keluar daerah lingkaranyang telah ditetapkan.
Arahkan pandangan fokys menuju jatuhnya cakram serta letakkan kaki kiri di
belakang.
 Posisikan badan berdiri seperti semula serta keluar dari lingkaran hingga
melewati bagian belakang. Upayakan tidak keluar lingkaran dengan cara lari
maupun melompat.
 Cakram

Seperti yang telah kita ketahui, dalam bahasa inggris, lempar cakram
disebut sebagai Discus Throw.

Pada umumnya, cakram yang dilempar memiliki garis tengah sepanjang 220
serta berat dua kg untuk pira. Serta seberat 1 kg untuk wanita.

Berikut lebih jelasnya:


 Berat cakram untuk putra 2 kg dengan garis tengah 219 – 221 mm.
 Berat cakram untuk putri 1 kg menggunakan garis tengah 180 – 182 mm.

Cakram ini dapat terbuat dari bahan dasar kayu yang dibentuk menyerupai
piring berbingkai sabuk besi. Namun, adapula cakram yang berbahan dasar karet
padat, dan biasanya cakram seperti ini hanya digunakan pada saat latihan saja.

 Lapangan Lempar Cakram

 Hal Penting Pada Saat Bertanding


 Sangat dianjurkan untuk melakukan putaran secara sempurna guna untuk
melakukan putaran besar antara tubuh bagian bawah dan juga bagian atas.
 Cakram perlu didorong untuk melewati lingkaran.
 Pelempar harus dapat mencapai jarak yang cukup pada waktu cakram
melayang melintasi lingkaran.
 Pelempar harus mendarat dengan jari-jari kanan kemudian diikuti dengan
gerakan memutar secara progresif.
 Pelempar harus mendarat dengan menggunakan kaki kanan serta wajib
tepat di titik pusat lingkaran dan juga kaki kiri yang sedikit ke arah kiri dari
garis lemparan.

https://www.yuksinau.id/lempar-cakram/

Anda mungkin juga menyukai