Disusun oleh
SADAM
NIM. 2001095
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
INDUSTRI
POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
SADAM
NIM. 2001095
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknologi Pengolahan Kulit
ii
DAFTAR ISI
B. Spesifikasi Keilmuan.......................................................................... 7
B. Tujuan............................................................................................... 10
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
6
B. Spesifikasi Keilmuan
SKS
No. Mata Kuliah
Teori Praktek
1 Pendidikan Agama 2 -
2 Matematika 2 -
3 Fisika 2 -
4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2 -
5 Pengantar Teknologi Kulit 2 -
6 Kimia Organik 1 1
7 Kimia Kulit 2 -
8 Histologi Kulit 2 -
9 Defek-defek Kulit 2 -
10 Teknologi Beam House 2 -
11 Teknik Pengulitan dan Pengawetan Kulit - 3
TOTAL SKS 17 6
8
Sks
No. Mata Kuliah
Teori Praktek
1 Bahasa Inggris - 2
2 Pancasila 2 -
3 Kewarganegaraan 2 -
4 Mikrobiologi Kulit - 2
5 Kimia Anorganik - 1
6 Analisis Kimia dan Instrumentasi - 2
7 Teknik Sortasi dan Grading - 3
8 Teknik Beam House dan Operation (BHO) - 3
9 Aplikasi Komputer - 2
10 Teknologi Tanning 2
11 Bahan Kimia Proses Kulit 2
TOTAL SKS 8 15
SKS
Mata Kuliah
Teori Praktek
No.
1 Psikologi Industri 2 -
2 Dasar teknologi 4.0 2 -
3 Kewirausahaan - 2
4 Teknik Penyamakan Mineral dan Aldehida - 3
5 Teknik Penyamakan Nabati dan Organik - 3
6 Transformasi 4.0 dan Teknik Mesin Perkulitan 1 2
7 Pengujian Kimiawi Kulit - 3
8 Teknologi Pasca Tanning 2 -
9 Teknologi Finishing 2 -
TOTAL SKS 9 13
SKS
No. Mata Kuliah
Teori Praktek
1 Ekonomi Teknik 2 -
2 Teknik Dyeing dan Matching Colour - 3
3 Teknik Pasca Tanning Kulit Besar - 2
4 Teknik Pasca Tanning Kulit Kecil dan Eksotik - 3
5 Teknik Enzim 1 1
6 Teknik Finishing Aniline - 2
7 Teknik Pengolahan Kulit Non Leather - 2
8 Pemanfaatan Sisa Proses Pengolahan Kulit - 2
9
SKS
No. Mata Kuliah
Teori Praktek
1 Penulisan Ilmiah 2 -
2 Bahasa Indonesia 2 -
3 Teknik Pengolahan Limbah - 3
4 Pengujian Organoleptis dan Fisis Kulit - 2
5 Pengujian Hasil Pengolahan Non Leather - 1
6 Teknik Finishing Pigmented - 3
7 Teknik Kulit Glove dan Garment - 3
8 Teknik Kulit Upholstery dan Upper - 3
9 Teknik Ecoprint - 2
TOTAL SKS 4 17
A. Landasan Hukum
Peraturan magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
ketenaga kerja khususnya pasal 21-30 dan lebih spesifiknya diatu dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.Per.22/Men/IX/2009 tentang penyelenggaraan
pemagangan di Dalam Negeri. Peraturan Menteri tersebut, pemagangan diartikan sebagai
bagian dari sistempe latihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di
lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawas
instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi di perusahaan
dalam rangka menguasai ketrampilan dan keahlian tertentu.
Magang Kerja merupakan matakuliah dengan beban 4 SKS untuk mahasiswa semester
VI pada program studi Diploma Teknologi Pengolahan Kulit Politeknik ATK Yogyakarta.
Berdasarkan Peraturan Direktur Akademi Teknologi Kulit Nomor: 80/PER/SJ-
IND.7.7/7/2016, tentang Kurikulum dan Silabi Program Studi AkademiTeknologi Kulit
Yogyakarta Tahun Akademik 2016/2017
B. Tujuan
Sesuai dengan visi dan misi Program Studi Teknologi Pengolahan Kulit yaitu menjadi
pusat penghasil sumber daya manusia industrial dan wirausaha berstandar kompetensi
global dalam bidang teknologi pengolahan kulit dengan melakukan penelitian terapan,
pelayanan teknis, konsultasi dan pendidikan serta pelatihan di bidang Teknologi
Pengolahan Kulit, maka magang kerja ini bertujuan untuk mempelajari dan mengobservasi
hal-hal sebagai berikut:
1. Aspek-aspek penunjang tentang lingkungan PT. Jogja kurnia leather agar membantu
mahasiswa beradaptasi,meliputi:
a. Mengetahui kondisi umum tentang perusahaan
10
11
3. Mendapatkan pengalaman tentang kerja teknis di PT. Jogja kurnia leather sehingga akan
didapat pemahaman yang sama tentang berbagai hal mengenai dunia kerja yang aplikatif.
4. Mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang proses pengolahan kulit secara umum
dan khususnya pada proses finishing di industri penyamakan kulit.
5. Mengenal dan mempelajari tentang berbagai hal permasalahan yang sering terjadi di PT.
Jogja kurnia leather dan kemudian dicari alternatif penyelesaiannya berdasarkan ilmu
yang telah didapatkan di bangku kuliah
C. Dasar Teori
Penyamakan kulit merupakan suatu usaha untuk mengubah kulit mentah menjadi
kulit tersamak. Tujuan dilakukannya penyamakan adalah untuk mengubah sifat kulit yang
mudah rusak oleh faktor fisika, kimia maupun biologi menjadi kulit yang lebih tahan akan
pengaruh faktor- faktor tersebut. Proses penyamakan kulit pada mulanya dilakukan dengan
bahan-bahan nabati menggunakan alat tradisional yang sederhana. Namun seiring
perkembangan zaman, kini proses penyamakan pada umumnya menggunakan mesin-mesin
produksi yang modern serta dengan tambahan bahan kimia seperti kapur, natrium sulfida,
ammonium sulfat, garam dapur, asam sulfat dan krom (Wardhana, 2011). Menurut
Ramadhan (2016) penyamakan kulit yaitu mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak.
Mekanisme penyamakan kulit pada prinsipnya adalah memasukkan bahan tertentu yang
disebut bahan penyamak kedalam anyaman atau jaringan serat kulit sehingga terjadi ikatan
kimia antara bahan penyamak dengan serat kulit.
Proses penyamakan kulit Menurut Thortensen (1993) proses penyamakan kulit
adalah suatu rangkaian proses dalam upaya merubah kulit mentah menjadi kulit jadi atau
finish leather. Secara umum tahapan proses penyamakan dapat dikelompokkan menjadi
empat tahapan besar. Tahapan pertama yaitu BHO atau Beam House Operation, yang
meliputi proses Soaking, Liming & Unhairing, Fleshing, Deliming, Bating, dan Pickling.
Istilah "finishing" digunakan di industri kulit untuk mendiskripsikan keseluruhan
serangkaian proses dan operasi yang memperbaiki sifat dan penampilan kulit dan akhirnya
mengubahnya menjadi bahan yang lebih indah. Finishing merupakan proses kimia dan
mekanis terakhir dari kulit sebelum pembuatan produk akhir (sepatu, tas, dompet, pakaian,
dll).Kulit setelah proses penyamakan, retanning, peminyakan, pewarnaan,dan pengeringan
umumnya kulit mengalami tahapan yang disebut finishing walaupun dilakukan dengan
sangat sederhana/simple. Ada usaha untuk meningkatkan tampilan agar menambah daya
12
tarik, meningkatkan daya jual dengan memperbaiki cacat yang ada baik yang disebabkan
cacat alami, penyimpanan ( luka, bekas penyakit, serangga dll) atau terjadi selama proses
berlangsung seperti warna dasar yang tidakrata, luntur, tidak matching dengan sample maka
diperlukan perbaikan dan penyempurnaan walau hanya untuk menyesuaikan dengan hue,
shading, tone warna seperti sample. Finishing juga dilakukan untuk tujuan tertentu seperti
memberikan tampilan, corak, pengangan permukaan (touch/feel/handle) yang berbeda lebih
lembut, licin, kasar, berminyak (oily, waxy), silky, warna kontras, brilliant, pull-up, antic,
two-tone, dll. harus menonjolkan dan mempertahan sifat naturalis (alami)kulitnya.
Tujuan finishing secara umum adalah :
3. Lapisan Top Coat : lapisan yang paling atas atau season coat. Merupakan lapisan yang
paling keras karena harus mempunyai ketahanan terhadap gosokan, benturan, benda
tajam, bahan kimia, panas, dingin dll. Ketiga lapisan tersebut harus berinteraksi secara
baik dan menyatu sehingga tidak terpisah satu dengan yang lain. Lapisan ini disebut juga
lapisan luar.
Dalam perkembangannya batasan atau penggolongan lapisan diatas dapat dan selalu
berubah disesuaikan dengan kebutuhannya dan tuntutan mode dalam standar yang berlaku saat
itu, bahkan ada yang menyebutkan dalam istilah lapisan pertama (1st), kedua (2nd), ketiga (3rd )
dst, namun inti tujuannya sama sebagai lapisan dasar, lapisan warna, lapisan luar. Struktur
lapisan cenderung berkembang lebih bersifat adaptasi terhadap perubahan trend/mode/style/gaya
yang sangat cepat walapun tetap mempertimbangkan sisi teknisnya. Agar menghasilkan lapisan
cat tutup yang menyatu dan mempunyai durabilitas yang baik setiap lapisan dalam struktur harus
saling berikatan walau memiliki fungsi yang tidak sama
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
a) Pengenalan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memulai magang kerja ini
adalah pengenalan profil di dalam PT. JOGJA KURNIA LEATHER Pengenalan ini
menyangkut asal mula berdirinya, tujuan berdirinya, sistem distribusi serta
pengenalan infrastruktur di PT. JOGJA KURNIA LEATHER
b) Orientasi Lapangan
Mempelajari dan memahami prosedur kerja dan proses yang dilakukan di PT.
JOGJA KURNIA LEATHER terutama proses pengolahan kulit dan proses finishing
pada PT. JOGJA KURNIA LEATHER
c) Tugas Khusus
14
15
C. Pembimbing Magang
NIP 196302181990032001
2. Dosen Pembimbing II
NIP 197511272005021001
b) Pembimbing dari Pihak Perusahaan
1. Metode Survei
Metode ini bertujuan untuk mencari tinjauan pustaka atau dasar teori yang
berhubungan dengan obyek yang akan diamati.
17
Kegiatan Bulan
Febuari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengenalan
perusahaan
Mengetahui
gambaran umum
perusahaan
18
Mengetahui
sejarah dan
perkembangan
II. Magang
Kerja
Mempelajari
Proses finishing
Mengetahui data
bahan yang
digunakan proses
finishing
Mempelajari dan
mengoprasikan
mesin
Mengetahui
tahapan proses
dan control proses
Mengambil data
terkait data TA
*Jadwal kegiatan magang mengikuti kebijakan PT. JOGJA KURNIA LEATHER
BAB IV
PENUTUP
19
DAFTAR PUSTAKA
20