Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“BERTANGGUNG JAWAB”

Disusun oleh :
Dena Aprilia
Hilmi Khoerul Qurtubi
Saputra Nur Ramadhian
Sukanda Widi Ramdhani
Vinola Islamia Azzahra

SMAN 17 BANDUNG
Jl. Caringin, Babakan Ciparay, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat 40223
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatNya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah dengan tepat
waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah tentang “Bertanggung Jawab”,
yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari
betapa penting nya Tanggung Jawab agar kita selamat di dunia maupun akhirat serta di beri
limpahan pahala.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Dengan ini, kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Allah Subhanahu wa Ta‟ala memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat untuk semua pihak. Aamiin.

Bandung, Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4


1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Serta Makna Tanggung Jawab ........................................................... 5
2.2 Jangan Menkhianati Tanggung Jawab .................................................................. 6
2.3 Kolerasi Tanggung Jawab ....................................................................................... 7
2.4 Diantara Dalil-Dalil Al – Qur’an yang -
Menjelaskan Amanah (Tanggung Jawab) ............................................................. 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 9
3.2 Saran ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanggung jawab adalah sifat mulia. Sehingga amat disayangkan jika kaum Muslimin
kehilangan sifat mulia ini. Padahal Allah Subhanahu wa Ta‟ala dan RasulNya Shallallahu
„alaihi wa sallam telah memerintahkan kepada setiap muslim untuk menunaikan tanggung
jawab, menjelaskan akibat buruk mengabaikan dan melalaikan amanah. Penyebab utama
seseorang terjerumus ke dalam kemaksiatan ini adalah karena kejahilan (kebodohan).

Kebodohan seorang muslim terhadap pentingnya masalah amanah, telah membuatnya


meninggalkan perintah Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang sangat agung ini, sekaligus telah
bermaksiat. Dan bahkan dapat menjadi dosa besar, jika seseorang yang telah mengetahui
hukumnya, tetapi justru menyia-nyiakan amanah.

Menurut pandangan Islam tanggung jawab itu mempunyai pandangan arti yang sangat
luas, mencakup berbagai pengertian, namun titiknya yaitu bahwa orang harus mempunyai
rasa tanggung jawab terhadap apa yang dipikulkan diatas pundaknya. Diapun sadar
bahwa semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan tuhan. Perkataan tanggung
jawab yang dimaksud disini adalah tanggung jawab dalam pengertian yang luas, yaitu
mengenai tanggung jawab manusia, baik kepada Allah yang menciptakannya maupun
terhadap sesama makhluk. Kewajiban dan tanggung jawab itu adalah demikian berat,
sehingga makhluk-makhluk lain selain manusia, tidak berani menerima dan memikulnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu tanggung jawab ?
2. Apakah kita di wajibkan untuk bertanggung jawab ?
3. Apa korelasi dari tanggung jawab ?
4. Adakah dalil yang membahas tanggung jawab ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Agar dapat memahami arti serta makna dari tanggung jawab
2. Untuk mengetahui wajib atau tidak nya tanggung jawab
3. Untuk mengetahui korelasi dari tanggung jawab
4. Untuk mengetahui dalil dalil tentang tanggung jawab
5. Agar kita mengerti betapa pentingnya tanggung jawab dalam beragama maupun
dalam kehidupan sehari hari
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian serta makna tanggung jawab


 Pengertian tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran seseorang melakukan suatu kegiatan, dan


bersedia menjalani risiko akibat perbuatan. Tanggung jawab termasuk tingkat laku
manusia, untuk sadar akan perbuatan dan kewajiban yang harus dilakukan. Contoh
sikap tanggung jawab adalah memiliki keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Secara umum tanggung jawab ini sangatlah luas sekali maknanya, bahkan dalam
hal menyimpan rahasia, tulus dalam memberikan pendapat danmasukan kepada orang
yang meminta pendapat kita serta menyampaikan sebuah pesan kepada orang yang
benar, yang mana pesan itu dititipkan melalui kita jugatermasuk sebagai amanah. Dan
juga sifat amanah ini sangat berhubungan eratdengan sifat-sifat mulia lainnya seperti
jujur, sabar, berani, menjaga kemuliaan diri,memenuhi janji, dan juga adil.

 Makna Tanggung jawab

Al Imam Ibnu al Atsir rahimahullah berkata, tanggung jawab bisa bermakna


ketaatan, ibadah, titipan, kepercayaan, dan jaminan keamanan. Begitu juga al Hafizh
Ibnu Katsir rahimahullah membawakan beberapa perkataan dari sahabat dan tabi‟in
tentang makna amanah ini. Ketika menafsirkan surat al Ahzab ayat 72, al Hafizh Ibnu
Katsir membawakan beberapa perkataan sahabat dan tabi‟in tentang makna amanah
dengan menyatakan, makna amanah adalah ketaatan, kewajiban-kewajiban, (perintah-
perintah) agama, dan batasan-batasan hukum.

Asy Syaikh al Mubarakfuri rahimahullah berkata,”(tanggung jawab) adalah segala


sesuatu yang mewajibkan engkau untuk menunaikannya”. Adapun menurut asy
Syaikh Masyhur bin Hasan Alu Salman hafizhahullah tanggung jawab adalah,
kepercayaan orang berupa barang-barang titipan, dan perintah Allah berupa shalat,
puasa, zakat dan semisalnya, menjaga kemaluan dari hal-hal haram, dan menjaga
seluruh anggota tubuh dari segala perbuatan dosa.

Sedangkan asy Syaikh Salim bin „Id al Hilali hafizhahullah menjelaskan, tanggung
jawab adalah sebuah perintah menyeluruh dan mencakup segala hal berkaitan dengan
perkara-perkara, yang dengannya, seseorang terbebani untuk menunaikannya, atau ia
dipercaya dengannya. Sehingga tanggung jawab ini mencakup seluruh hak-hak Allah
atas seseorang, seperti perintah-perintahNya yang wajib. Juga meliputi hak-hak orang
lain, seperti barang-barang titipan (yang harus ditunaikan dan disampaikan kepada si
pemiliknya). Sehingga, sudah semestinya seseorang yang dibebani tanggung jawab, ia
menunaikannya dengan sebaik-baiknya dengan menyampaikan kepada pemiliknya. Ia
tidak boleh menyembunyikan, mengingkari, atau bahkan menggunakannya tanpa izin
yang syar‟i.
2.2 Jangan menkhianati tanggung jawab

Kalau memang seseorang dibebankan suatu tanggung jawab, janganlah dikhianati.


Tunaikanlah tanggung jawab tersebut dengan baik. Jika masa tugas belum selesai padahal
sudah berjanji dengan bersumpah akan merampungkannya, maka sudah barang tentu janji
tersebut harus dipenuhi.
Ketahuilah bahwa orang yang berkhianat terhadap amanat (tanggung jawab) pun
menyandang salah satu sifat munafik. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda,

، ،

“Tiga tanda munafik adalah jika berkata, ia dusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan ketika
diberi amanat, maka ia ingkar” (HR. Bukhari no. 33 dan Muslim no. 59).

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini menerangkan tanda munafik, yang
memiliki sifat tersebut berarti serupa dengan munafik atau berperangai seperti kelakuan
munafik. Karena yang dimaksud munafik adalah yang ia tampakkan berbeda dengan yang
disembunyikan. Pengertian munafik ini terdapat pada orang yang memiliki tanda-tanda
tersebut” (Syarh Muslim, 2: 47).
Syaikh As Sa‟di rahimahullah berkata, “Tanggung jawab adalah segala sesuatu yang
diemban oleh seseorang yang diperintahkan untuk ditunaikan. Para fuqoha menyebutkan
bahwa orang yang dibebankan tanggung jawab, hendaklah ia benar-benar menjaganya.
Mereka berkata bahwa seseorang tidak disebut menunaikan tanggung jawab melainkan
dengan menjaganya, dan hukumnya adalah wajib.”
Bahkan jika kita menjadi seorang pemimpin, benar-benar kita harus memegang tanggung
jawab karena banyak pemimpin yang hanya mengingkari janji-janjinya. Dari Abu Dzarr pula,
ia berkata, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberiku kekuasaan?” Lalu beliau
memegang pundakku dengan tangannya, kemudian bersabda,

“Wahai Abu Dzarr, sesungguhnya engkau adalah orang yang lemah. Kekuasaan itu adalah
amanah (tanggung jawab), dan kekuasaan tersebut pada hari kiamat menjadi kehinaan dan
penyesalan, kecuali bagi orang yang mendapatkan kekuasaan tersebut dengan haknya dan
melaksanakan kewajibannya pada kekuasaannya itu.” (HR. Muslim no. 1825).
2.3 Korelasi tanggung jawab

Korelasi pada tanggung jawab salah satunya adalah tanggung jawab seorang pelajar. Salah
satu adab yang kerap kali dilupakan para pelajar dan penuntut ilmu di zaman ini adalah sikap
jujur dan tanggung jawab dalam menuntut ilmu. Padahal dusta yang merupakan lawan dari
jujur, dan khianat yang tak lain lawan dari amanah (tanggung jawab), termasuk sifat yang
paling buruk dan bejat. Seorang mukmin yang Allah terangi hatinya dengan iman tidak
mungkin memendam kedua sifat buruk tersebut. Apatah lagi seorang penuntut ilmu syariat
yang selalu dinaungi sayap-sayap para Malaikat dan pemburu warisan para nabi dan rasul!!
Allah „Azza wa Jalla berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS Al-Anfal: 26)
Ilmu merupakan salah satu tanggung jawab yang benar-benar harus ditunaikan karena kelak
akan dimintai pertanggungjawaban. Oleh sebab itu sepantasnya bagi penuntu dan
pengembannya dapat mengemban dan menunaikannya dengan penuh kejujuran dan tanggung
jawab serta diiringi rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala. Di samping itu ia juga
harus selalu waspada terjerumus pada menyandarkan sesuatu atas nama Rasulullah
Shallallahu‟alaihi Wasallam secara zhalim dan tidak benar.
Kita sebagai pelajar memiliki amanah (tanggung jawab) untuk selalu memusatkan
perhatian ketika menghadiri pengajian atau ketika pelajaran tengah berlangsung. Bukan
malah datang ke pengajian atau kelas hanya untuk kemudian dijadikan sebagai ajang lomba
tidur. Atau hal yang serupa adalah dengan banyak melakukan hal sia-sia ketika pelajaran
tengah berlangsung. Seperti misalnya banyak main HP, ngobrol dengan sesama hadirin,
banyak izin keluar kelas karena alasan yang tidak masuk akal, atau bahkan hanya sekedar
setor muka di hadapat sang guru. Tindakan-tindakan semacam ini sangat tidak layak
dilakukan oleh mereka yang mengaku sebagai penuntut ilmu.
Kemudian banyak melakukan hal sia-sia ketika pelajaran tengah berlangsung hanya akan
mengganggu konsenterasi memahami penjelasan sang guru. Apalagi permasalahan yang
sedang dibahas terhitung rumit dan sulit yang tidak hanya memerlukan kesadaran penuh,
namun juga konsenterasi dan berfungsinya akal pikiran secara sempurna. Bahkan jika perlu,
tidak hanya suara guru yang didengar, namun juga gerak-gerik bibir guru juga diperhatikan
agar tidak ada satu huruf pun yang salah terdengar. Karena biasanya satu kalimat saja luput
dari penangkapan indera, dapat mempengaruhi pemahaman seseorang. Apalagi mereka yang
pemahamannya standart. Yang seharusnya hukumnya A, malah difahami hukumnya B. Dan
demikianlah seterusnya.
Untuk dari itu kita seharusnya menjalankan tanggung jawab kita sebaik mungkin, dengan
tidak main main, serta selalu memperhatikan saat kegiatan belajar berlangsung agar kita
dapat memahami penjelasan pemateri dengan sebaik baiknya.

2.4 Diantara dalil-dalil Al – Qur’an yang menjelaskan amanah (tanggung jawab)

1. Surat al Anfal/8 ayat 27 :

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamu mengetahui.
2. Surat al Baqarah/2 ayat 283

…Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah
dia bertakwa kepada Allah Tuhannya….
3. Surat al Ahzab/33 ayat 72 :

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zhalim dan amat bodoh.
4. Surat al Mu‟minun/23 ayat 8, atau surat al Ma‟arij/70 ayat 32:

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan yang bisa di ambil dari makalah ini yaitu Tanggung jawab adalah sebuah
sikap yang wajib kamu miliki dan sikap ini harus dibentuk dari kecil. Karena pada saat itulah
kamu akan diajarkan tentang tanggung jawab dan memiliki rasa tanggung jawab. Agar kamu
dapat membawa sikap tersebut sampai dewasa.
Untuk seseorang yang di emban tanggung jawab pula hendaknya tidak mengingkarinya
karena jika tidak di indahkan tanggung jawab nya maka Allah akan murka atas hal itu.
Terdapat banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan apabila kamu mempunyai rasa
tanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga maupun negara.
3.2 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, kita bisa mengetahui bagaimana pentingnya
mengamalkan sikap tanggung jawab serta memahami maknanya dan tidak mengingkarinya,
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita senantiasa berusaha keras dan sungguh-
sungguh membebaskan diri dari kejahilan, yakni dengan menuntut ilmu syar‟i secara umum,
dan memahami urgensi amanah ini secara khusus, lalu mengamalkannya. Serta tetap terus
memohon dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala agar kita senantisa diberi taufiq,
hidayah, dan segala kemudahan dalam menuntut ilmu syar‟i, memahaminya, serta
merealisasikan syariat Islam yang sempurna dan mulia ini dalam keseharian.
DAFTAR PUSTAKA

https://almanhaj.or.id/
https://muslim.or.id/
https://rumaysho.com/
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61c91ad7f2262/pengertian-tanggung-jawab-dan-
contohnya-dalam-masyarakat

Anda mungkin juga menyukai