USUL PENELITIAN
OLEH :
REZKI ADI NUGROHO
NIM. 1506114628
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
USUL PENELITIAN
OLEH :
REZKI ADI NUGROHO
NIM. 1506114628
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
USUL PENELITIAN
OLEH :
REZKI ADI NUGROHO
NIM. 1506114628
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
Penelitian dengan judul “Uji Daya Antagonis Jamur Endofit dari Tanaman Padi
Gogo (Oryza sativa L.) terhadap Jamur Pyricularia Oryzae Penyebab Penyakit
Blast dan Identifikasinya.” Usul penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat
Universitas Riau.
sebagai dosen pembimbing I dan Dr. Ir. Fifi Puspita, M.P. sebagai dosen
penulis dalam penulisan usul penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan yang ikut membantu, memberikan saran dan dorongan
ini. Penulis berharap usul penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
Halaman
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian..........................................................................................4
1.3 Hipotesis.......................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................................................29
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Tabel Halaman
1. Nilai tingkat keparahan penyakit bibit mentimun pada uji
hipovirulensi.................................................................................................22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian...............................................................29
2. Bahan dan Cara Pembuatan Media potato dextrose agar (PDA)....................30
3. Bagan Percobaan Uji Daya Antagonis Jamur Endofit berdasarkan
metoda rancangan acak lengkap (RAL)..........................................................31
4. Bagan Percobaan Uji Pertumbuhan Koloni Isolat Endofit berdasarkan
metoda rancangan acak lengkap (RAL)..........................................................32
5. Karakterisasi Morfologi Koloni Jamur............................................................33
6. Penentuan sampel tanaman pada petak sampel...............................................34
I. PENDAHULUAN
Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu komoditas tanaman pangan yang
penduduk perlu diimbangi dengan peningkatan produksi padi agar tidak terjadi
defisit pangan.
beras masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Riau
(2020), produktivitas padi di Provinsi Riau pada tahun 2019 sebesar 3,65 ton/ha.
tahun 2018 yang sebesar 3,90 ton/ha. Jika dikonversikan menjadi beras,
produktivitas padi tahun 2018 setara dengan produksi 152.090 ton beras. Angka
ini tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat Riau pada tahun 2018 yang
mencapai 708.750 ton beras (Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau, 2019).
Upaya yang umum dilakukan untuk memenuhi kebutuhan beras di Riau adalah
dengan mendatangkan beras dari provinsi tetangga, seperti Sumatera Barat dan
kering dapat menjadi solusi lain untuk meningkatkan produksi padi sebagai
pengganti lahan sawah yang telah banyak terkonversi. Padi gogo mampu tumbuh
dan berproduksi pada tanah-tanah yang memiliki tingkat kesuburan rendah dan
kering. Padi gogo mampu beradaptasi menghadapi cekaman kekeringan dengan
sifat perakaran yang dalam. Beberapa kabupaten menjadi sentra pertanaman padi
gogo di Riau diantaranya Rokan Hulu, Kampar, Kuantan Singingi dan Indragiri
Hulu.
Karakteristik padi gogo yang mampu tumbuh pada tanah dengan tingkat
produktivitas padi gogo rendah antara lain teknis budidaya yang kurang baik,
pemilihan varietas yang kurang tepat dan gangguan penyakit blas. Salah satu
penyakit penting pada tanaman padi adalah penyakit blas yang disebabkan oleh
merupakan permasalahan utama baik pada padi gogo maupun padi sawah.
Provinsi Riau mencapai 323,1 ha/tahun, dengan rata-rata luas serangan berat
Pangan (2019), luas serangan penyakit blas di provinsi Riau periode Januari
hingga Mei 2019 mencapai 126 ha, sehingga perlu upaya pengendalian.
bukan sasaran, timbulnya ras jamur patogen yang resisten terhadap fungisida dan
2
meninggalkan residu yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pengendalian yang lebih efektif
Agens hayati yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan salah satunya
adalah jamur endofit. Jamur endofit merupakan jamur yang hidup dalam jaringan
jamur endofit dalam mengendalikan suatu patogen lebih baik jika dibandingkan
dengan agens hayati lainnya. Pemanfaatan jamur endofit dapat menjadi upaya
pengendalian yang efektif karena jamur ini berasal dari jaringan tanaman,
dibanding agensia hayati lainnya karena tidak harus bersaing dalam ekosistem
yang baru dan kompleks. Jamur endofit diharapkan mampu berasosiasi dengan
isolat jamur endofit asal tanaman kentang yang terdiri dari 12 genus. Keseluruhan
Cercospora oryzae penyebab penyakit bercak cokelat pada tanaman padi sebesar
3
67%. Trichoderma sp. dan Aspergillus sp. masing-masing didapatkan dari
Sucipto et al. (2015) berhasil menemukan empat isolat jamur endofit dari
padi sawah asal Bogor, Sukabumi dan Blitar. Keempat isolat tersebut mampu
sebesar 60,37%, 50,56%, 44,82%, dan 38,52%. Empat isolat jamur endofit
secara in-vitro.
tanaman padi dengan menggunakan jamur endofit dari tanaman padi gogo di Riau
belum banyak dilaporkan. Oleh sebab itu, penulis akan melakukan penelitian
dengan judul ” Uji Daya Antagonis Jamur Endofit dari Tanaman Padi Gogo
(Oryza sativa L.) terhadap Jamur Pyricularia Oryzae Penyebab Penyakit Blast
dan Identifikasinya”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji daya antagonis dan
mendapatkan isolat jamur endofit dari tanaman padi gogo terbaik dalam
1.3 Hipotesis
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
I.
II.
2
2.1 Padi Gogo (Oryza sativa L.)
Monocotyledonae, ordo Poales, famili Graminae, genus Oryza, dan spesies sativa
dengan nama ilmiah Oryza sativa L. Padi merupakan tanaman semusim. (Utama,
2015).
Pertumbuhan tanaman padi gogo dibagi dalam tiga fase, yaitu fase
dan luas daun. Lama fase reproduktif untuk kebanyakan varietas padi di daerah
tropis umumnya 35 hari dan fase pematangan sekitar 30 hari. Perbedaan masa
2005).
Padi gogo mempunyai morfologi yang sama seperti padi pada umumnya.
Padi memiliki sistem perakaran serabut yang terdiri atas dua macam, yaitu akar
seminal yang tumbuh dari akar primer radikula pada saat berkecambah dan akar
adventif yang tumbuh dari buku batang bagian terbawah. Batang padi berbentuk
bulat, berongga dan beruas-ruas yang dipisahkan oleh buku (Utama, 2015).
Daun padi gogo tumbuh pada batang dan tersusun berselang-seling pada
tiap buku. Tiap daun terdiri atas helaian daun, pelepah daun yang membungkus
ruas, telinga daun (auricle) dan lidah daun (ligule). Daun teratas disebut daun
bendera yang posisi dan ukurannya tampak berbeda dari daun yang lain. Satu
daun pada awal fase tumbuh memerlukan waktu 4-5 hari untuk tumbuh secara
penuh, sedangkan pada fase tumbuh selanjutnya diperlukan waktu yang lebih
lama, yaitu 8-9 hari. Jumlah daun pada tiap tanaman bergantung pada varietas
Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Tiap unit bunga pada malai
terletak pada cabang-cabang bulir yang terdiri atas cabang primer dan sekunder.
Malai terdiri atas 8-10 buku yang menghasilkan cabang-cabang primer yang
buku-buku cabang primer maupun cabang sekunder. Gabah/bulir terdiri atas biji
yang terbungkus oleh sekam. Bobot gabah beragam dari 12-44 mg pada kadar air
0%, sedangkan bobot sekam rata-rata adalah 20% bobot gabah (Makarim dan
Suhartatik, 2005).
dua yaitu padi irigasi dan padi non-irigasi. Padi gogo merupakan salah satu jenis
padi non-irigasi yang mampu tumbuh pada kondisi input yang terbatas salah
satunya adalah ketersediaan air. Kondisi tersebut menjadikan padi gogo dapat
6
Utama (2015) menyatakan bahwa tanaman padi gogo dapat hidup baik di
daerah dengan ketinggian 0-1000 m di atas permukaan laut (dpl) dan suhu 15-
7
30°C. Curah hujan yang dikehendaki antara1500-2000 mm/tahun. Padi gogo dapat
tumbuh pada berbagai jenis tanah, sehingga jenis tanah tidak begitu berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo. Tingkat kemasaman (pH) tanah yang
terhambat yang disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah
gangguan penyakit. Salah satu penyakit penting pada tanaman padi gogo adalah
penyakit blas.
Penyakit blas disebabkan oleh Pyricularia oryzae (Cooke) Sacc. Jamur ini
Jamur P. oryzae dapat menyerang tanaman padi pada bagian daun dan leher
bersekat dua. Serangan jamur P. oryzae dapat menyebabkan bercak pada daun
padi, buku batang, leher malai, cabang malai, dan bulir padi. Bentuk khas dari
bercak blas daun adalah belah ketupat dengan ujung meruncing. Bercak yang
telah berkembang, bagian tepinya berwarna cokelat dengan tengah berwarna abu-
abu dengan ukuran bercak mencapai panjang 1 cm - 1,5 cm dan lebar 0,3 cm – 0,5
cm. Di sekeliling bercak terdapat halo area berwarna kuning pucat. Infeksi pada
7
buku batang menyebabkan bercak berwarna cokelat atau hitam dan menyebabkan
patah. Infeksi P.oryzae pada malai akan menyebabkan leher malai membusuk dan
8
bulir menjadi hampa. Apabila busuk leher terjadi pada awal pertumbuhan bulir
akan menyebabkan malai mati secara prematur, putih dan kosong secara
akan menyebabkan pengisian bulir tidak sempurna dan kualitas biji menjadi
rendah. Serangan P. oryzae pada malai menyebabkan leher malai membusuk dan
bulir padi menjadi hampa, bercak daun yang terjadi pada malai padi (panicle)
biasanya berwarna coklat dan serangan lebih lanjut dapat berwarna hitam. Pada
varietas tahan serangan, bercak pada daun ataupun malai akan berukuran kecil dan
kelembaban udara, suhu udara, embun, teknik budidaya dan varietas tanaman padi
yang digunakan. Jamur P.oryzae memerlukan waktu sekitar 8-10 jam untuk
Penyebaran spora dapat melalui bantuan angin ataupun percikan air, embun dan
titik air hujan. Selain oleh angin dan air, spora P. oryzae mampu bertahan pada
sisa jerami dan gabah terinfeksi. Spora masih dapat bertahan hingga satu tahun
dalam keadaan kering dan suhu kamar. Miselia mampu bertahan hingga lebih dari
3 tahun.
8
serangan penyakit blas. Nitrogen yang berlebihan akan menyebabkan sel-sel
tanaman menjadi sukulen sehingga mudah terinfeksi P. oryzae. Faktor lain yang
mendukung perkembangan penyakit blas adalah sifat jamur P. oryzae yang dapat
9
dengan cepat membentuk ras baru sehingga suatu varietas yang tadinya tahan
terhadap penyakit blas dapat menjadi rentan terhadap penyakit blas setelah
upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit blas antara lain
Jamur endofit adalah jamur yang hidup dalam jaringan tumbuhan seperti
akar, batang, daun dan biji tanpa menimbulkan gejala penyakit atau kerusakan
2011).
dan spora jamur patogen. Jamur endofit juga dapat menghasilkan berbagai
9
Jamur endofit melindungi tanaman dari serangan patogen melalui
menyatakan bahwa interaksi antara jamur endofit dan akar mampu menginduksi
ketahanan tanaman terhadap patogen yang berada pada bagian atas tanaman.
Jamur ini mampu mempengaruhi fisiologis tanaman seperti tahan terhadap stres
air (kekeringan).
endofit mampu menekan penyakit blas pada varietas Kencana Bali pada
percobaan di rumah kaca dengan tingkat penekanan antara 30–70%. Hal ini
menemukan 16 isolat jamur endofit yang berhasil diisolasi dari akar tanaman padi
hingga 62%.
yang diperoleh dari organ daun, batang dan akar tanaman padi mampu
hari setelah inokulasi. Sebelas isolat jamur endofit diantaranya mempunyai daya
10
11
III. BAHAN DAN METODA
3
3.1 Tempat dan Waktu
bulan mulai dari Desember 2021 hingga Maret 2022 (Lampiran 1).
yang terserang P. oryzae, jaringan tanaman padi gogo varietas lokal Gading yang
sehat (batang, daun dan pelepah), alkohol 70%, spiritus, air, aquades, potato
dextrose agar/PDA (bahan dan cara pembuatan dapat dilihat pada lampiran 2),
Natrium hipoklorit 5,25 %, kertas HVS, kertas tisu, kapas, plastik wrap,
aluminium foil, kertas saring Whattman, kertas label, dan benih mentimun.
jarum ose, cork borer, handsprayer, cawan petri, gelas piala 1000 ml, gelas ukur,
erlenmeyer 500 ml, pipet tetes, batang pengaduk, spatula, Laminar Air Flow
Cabinet, pinset, bunsen, korek api, mistar, kompor gas, neraca analitik, kaca
objek, kaca penutup, mikroskop binokular, kamera, buku dan alat tulis.
eksperimen meliputi tahapan antara lain : isolasi dan identifikasi jamur endofit
dari padi gogo, uji hipovirulensi isolat jamur endofit padi gogo, uji
hiperparasitisme, dan karakterisasi isolat jamur endofit padi gogo yang memiliki
kemampuan antagonis tinggi dengan metoda observatif, serta uji antagonis isolat
jamur endofit dari tanaman padi gogo dan uji pertumbuhan koloni isolat jamur
3.3.1 Isolasi dan purifikasi jamur endofit asal padi gogo dan jamur patogen
teknik penanaman langsung yang dilakukan oleh Sucipto et al. (2015). Purifikasi
3.3.2 Uji antagonis jamur endofit asal padi gogo terhadap Pyricularia
oryzae
modifikasi dari teknik yang dilakukan oleh Tapwal et al. (2015). Uji antagonis
13
Perlakuan yang digunakan adalah isolat jamur endofit (E), yaitu:
E1 : Isolat endofit 1
E2 : Isolat endofit 2
E3 : Isolat endofit 3
E4 : Isolat endofit 4
E5 : Isolat endofit 5
E6 : Isolat endofit 6
E7 : Isolat endofit 7
E8 : Isolat endofit 8
E9 : Isolat endofit 9
Yij = μ + Ei + Ɛij
Keterangan:
Yij = Hasil pengamatan dari aplikasi jamur endofit pada perlakuan ke-i dan
ulangan ke-j
μ = Nilai tengah umum
Ei= Pengaruh jamur endofit pada perlakuan ke-i
Ɛij= Pengaruh galat pada jamur endofit padi gogo ke-i dan ulangan ke-j
Worosuryani (2006).
14
3.3.4 Uji hiperparasitisme
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 isolat jamur
endofit yang berdaya antagonis tinggi dengan 4 ulangan, sehingga didapat 24 unit
percobaan. Bagan percobaan dapat dilihat pada Lampiran 4. Perlakuan yang diuji
Yij = μ + Ti + Ɛij
Keterangan:
Yij = Hasil pengamatan dari aplikasi jamur endofit berdaya antagonis tinggi pada
perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ = Nilai tengah umum
τi= Pengaruh jamur endofit berdaya antagonis tinggi pada perlakuan ke-i
Ɛij= Pengaruh galat pada jamur endofit berdaya antagonis tinggi padi gogo ke-i
dan ulangan ke-j
15
3.3.6 Identifikasi isolat jamur endofit
Padi gogo yang dijadikan sampel adalah padi gogo lokal Gading yang
berasal dari Desa Talang Parit, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri
pertanaman padi gogo seluas 1 ha. Tanaman yang digunakan sebagai sampel
dengan menentukan lima titik sampel secara diagonal (Lampiran 6). Dalam satu
titik sampel terdiri dari tiga tanaman yang berbeda. Bagian tanaman yang diambil
adalah bagian batang, helai daun dan pelepah daun, sehingga didapat 45 unit
16
sampel dengan rincian : 15 sampel batang, 15 sampel pelepah daun dan 15 sampe
3.4.4 Isolasi dan purifikasi jamur endofit dari jaringan tanaman padi gogo
Proses isolasi diawali dengan mencuci sampel batang, pelepah daun dan
helai daun dengan air mengalir lalu dipotong sepanjang 1 cm dan dipotong secara
alkohol 70% selama 1 menit. Larutan Natrium hipoklorit 0,5% diperoleh dengan
Potongan bagian tanaman kemudian dibilas dengan aquades steril sebanyak 2 kali.
potongan dalam 1 cawan petri dan diinkubasi selama 3-7 hari di dalam inkubator
pada media PDA steril untuk memperoleh biakan murni. Masing-masing miselia
dari koloni jamur endofit yang terlihat berbeda diambil dan ditumbuhkan kembali
pada media PDA steril didalam cawan petri dengan menggunakan cork borer dan
jarum ose. Selanjutnya, biakan diinkubasi selama 5-7 hari di dalam inkubator
17
3.4.5 Isolasi dan purifikasi jamur Pyricularia oryzae
dengan Natrium hipoklorit 0,5% selama 2 menit dan alkohol 70% selama 1 menit.
dalam aquades steril sebanyak 2 kali selama 2 menit. Potongan bagian tanaman
selanjutnya disusun pada media PDA sebanyak 5 potongan dalam 1 cawan petri
menumbuhkan koloni jamur P. oryzae pada media PDA steril untuk memperoleh
biakan murni. Miselia jamur P. oryzae diambil dan ditumbuhkan kembali pada
media PDA steril yang berada didalam cawan petri dengan menggunakan jarum
ose dan diinkubasi selama 5-7 hari di dalam inkubator pada suhu kamar.
(2009) yang dilakukan oleh Varissa dan Hannum (2021). P. oryzae ditumbuhkan
pada media potato dextrose agar (PDA) selama 7 sampai 10 hari. Setelah 7 hari,
steril. Kultur diinkubasi selama 3 sampai 4 hari dalam wadah yang ditutup dengan
kultur dan dilakukan penggosokan secara lembut dan perlahan menggunakan kuas
18
Kerapatan spora yang digunakan adalah ± 3 × 10 5 konidia.ml-1. Hasil pengamatan
t
C= x 106
(n x 0,25)
Keterangan :
C = kerapatan spora.ml-1
t = jumlah spora yang diamati dalam kotak sampel
n = jumlah kotak sampel yang diamati
Prosedur inokulasi P. oryzae untuk uji patogenisitas menggunakan metode
Hayashi et al. (2009). P.oryzae diinokulasi ke tanaman padi gogo yang berumur ±
Tanaman selanjutnya diinkubasi dalam ruang atau kamar gelap selama 1×24 jam
dengan kelembaban udara berkisar antara 70% hingga 90% dan suhu 25°C sampai
3.4.7 Uji antagonis jamur endofit tanaman padi gogo terhadap Pyricularia
oryzae
dengan cork borer diletakkan pada medium PDA dalam satu cawan petri yang
sama dengan jarak 4 cm (Gambar 1). Uji antagonis dilakukan dengan mengukur
jari-jari koloni jamur P. oryzae yang menjauhi dan mendekati jamur endofit.
19
Persentase penghambatan jamur endofit terhadap P. oryzae dihitung pada saat
3 cm 3 cm
P E
r1 r2
Gambar 1. Uji antagonis jamur endofit tanaman padi gogo terhadap P. oryzae.
jamur endofit tanaman padi gogo (E), jamur P. oryzae (P), jari-jari koloni patogen
yang menjauhi (r1) dan mendekati (r2) jamur endofit tanaman padi gogo
antagonis lebih dari 50% berdasarkan metoda yang dilakukan oleh Worosuryani
(2006), dengan menggunakan benih mentimun yang ditumbuhkan pada test tube
dan diinokulasi dengan jamur endofit pada bagian hipokotilnya. Benih mentimun
detik. Benih kemudian dibilas dengan aqudes steril sebanyak 3 kali. Benih
selanjutnya dikecambahkan dalam cawan petri yang telah dialasi dengan kertas
saring dan telah dilembabkan dengan aquades, lalu diinkubasikan selama 2 hari
pada suhu kamar. Bibit yang tumbuh dalam cawan petri dipindahkan pada test
tube berisi media agar 2% dan kembali diinkubasikan pada suhu kamar. Biakan
20
jamur endofit yang telah berumur 3 hari dipotong dengan menggunakan cork
borer berdiameter 5mm, lalu diambil menggunakan jarum ose dan diletakkan di
selama 14 hari.
dengan daya antagonis lebih dari 50% dengan menggunakan teknik slide culture.
Kaca objek diletakkan di bagian tengah cawan petri yang telah berisi media PDA
steril. Jamur endofit asal padi gogo dan patogen P.oryzae dipotong dengan cork
borer berdiameter 5 mm, lalu diletakkan pada bagian pinggir kaca objek berjarak
4 cm (Gambar 2). Isolat jamur kemudian diinkubasi selama 7 hari pada suhu
kamar dalam inkubator. Potongan PDA pada kaca objek yang telah terdapat hifa
jamur endofit asal padi gogo dan jamur patogen diamati dengan menggunakan
mikroskop binokuler.
a
A
E P
21
3.4.10 Uji pertumbuhan koloni isolat jamur endofit padi gogo
daya antagonis lebih dari 50% dengan cara menumbuhkan kembali isolat jamur
endofit yang memiliki daya antagonis tinggi pada media PDA steril. Koloni isolat
koloni jamur dan diletakkan pada PDA steril selanjutnya diinkubasi selama 5-7
hari. Pertumbuhan isolat diamati setiap hari hingga salah satu miselium isolat
mikroskopis terhadap isolat jamur endofit dengan daya antagonis lebih dari 50%
membuat preparat jamur. Preparat jamur dibuat dengan mengambil miselia jamur
menggunakan jarum steril dan diletakkan pada kaca objek steril. Preparat tersebut
ditetesi dengan aquades steril dan ditutup dengan kaca penutup. Pengamatan
dilakukan terhadap bentuk dan warna konidia, bentuk dan warna konidiofor, serta
Uji hipovirulensi dilakukan dengan mengamati gejala pada bibit mentimun yang
22
muncul 14 hari setelah inokulasi. Bibit yang tidak menimbulkan gejala atau yang
memiliki nilai DSI < 2 dapat digunakan sebagai agens hayati. Indeks keparahan
∑N
DSI=
Z
Keterangan :
DSI = Disease Severity Index (Indeks Keparahan Penyakit)
∑ N = Nilai tingkat keparahan masing-masing bibit
Z = Jumlah bibit yang diamati
Tabel 1. Nilai tingkat keparahan penyakit bibit mentimun pada uji hipovirulensi
Pyricularia oryzae
koloni patogen yang menjauhi dan mendekati jamur endofit. Daya antagonis
23
jamur endofit terhadap P. oryzae pada hari ke-7 setelah inkubasi dengan rumus
sebagai berikut :
r 1 -r 2
P= x 100%
r1
Keterangan :
P = persentase daya hambat
r1 = jari-jari koloni P. oryzae yang menjauhi jamur endofit
r2 = jari-jari koloni P. oryzae yang mendekati jamur endofit
antagonis lebih dari 50% terhadap jamur P. oryzae dilakukan dengan mengamati
kedua ujung miselium jamur yang bertemu . Pengamatan dilakukan dengan cara
kaca objek di bagian tengah cawan petri yang telah berisi media PDA steril
diangkat, lalu ditetesi dengan aquades steril dan ditutup dengan kaca penutup.
perbesaran 40x.
padi gogo
tanaman padi dilakukan dengan mengukur diameter isolat jamur endofit yang
ditanam pada medium PDA. Diameter koloni jamur endofit diukur setiap hari
dengan membuat garis vertikal dan horizintal yang berpotongan tepat pada titik
tengah dibagian bawah cawan petri. Garis vertikal dan horizontal pada bagian
24
d1
d2
d1+d2
D=
2
Keterangan :
D= diameter rata-rata
d1= diameter vertikal
d2= diameter horizontal
berikut :
V = D(n+1) - Dn
V = Kecepatan pertumbuhan jamur endofit tanaman padi
Dn = Diameter rata-rata jamur hari ke- n
Dn+1 = Diameter rata-rata jamur hari ke- n+1
25
3.5.5 Karakteristik morfologi jamur endofit tanaman padi gogo
dilakukan terhadap isolat yang memiliki daya antagonis lebih dari 50%.
makroskopis diamati secara visual meliputi warna dan bentuk permukaan koloni,
tinggi dilakukan terhadap isolat yang telah diinkubasi selama 7 hari pada media
PDA steril. Hasil pengamatan disesuaikan dengan buku pedoman Pictorial Atlas
of Soil and Seed Fungi (Watanabe, 2002) dan Illustrated Genera of Imperfect
dan sidik ragam. Data yang akan dianalisis secara deskriptif meliputi indeks
isolat jamur endofit tanaman padi gogo berdaya antagonis tinggi. Data disajikan
Data yang akan dianalisis secara statistik sidik ragam yaitu daya antagonis
jamur endofit padi gogo terhadap patogen P. oryzae serta diameter koloni dan
kecepatan pertumbuhan isolat jamur endofit yang berdaya antagonis tinggi. Untuk
dengan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.
26
4 DAFTAR PUSTAKA
Barnett, H.L. dan B.B. Hunter.1998. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. 4th
Edition. APS Press. St. Paul.
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2020. Provinsi Riau dalam Angka 2020.
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. Pekanbaru.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau. 2019. Buku Statistik Pangan Tahun 2019.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau. Pekanbaru.
Hayashi, N., N. Kobayasi, C.M.V. Cruz dan Y. Fukuta. 2009. Protocol For The
Sampling of Disease Speciment and Evaluation of Blast Disease in Rice.
JIRCAS Working Report. Japan International Research Center for
Agricultural Science dalam Riska, V. dan S. Hannum. 2021. Analisis
Ketahanan Penyakit Blas (Pyricularia oryzae Cav.) pada Padi (Oryza
sativa L.) di Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara. Skripsi.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
Kurnia, T. A., M. I. Pinem dan S. Oemry. 2014. Penggunaan Jamur Endofit untuk
Mengendalikan Fusarium oxysporum f.sp. capsici dan Alternaria solani
secara In-vitro. Jurnal Online Agroteknologi 2(4) : 1596-1606.
Makarim, A. K., dan E. Suhartatik. 2005. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Sukabumi.
Manurung, I.R., M. I. Pinem dan L. Lubis. 2014. Uji Antagonisme Jamur Endofit
Terhadap Cercospora oryzae Miyake dan Culvularia lunata (Wakk)
Boed. Dari Tanaman Padi di Laboratorium. Jurnal Online
Agroekoteknologi 2(4): 1563-1571
Suciatmih, Yuliar dan D. Supriyati. 2011. Isolasi, Identifikasi, dan Skrining Jamur
Endofit Penghasil Agen Biokontrol dari Tanaman di Lahan Pertanian dan
Hutan Penunjang Gunung Salak. Jurnal Teknik Lingkungan 12 (2) : 171-
186.
Sucipto, I., A. Munif., Y. Suryadi dan E. T. Tondo. 2015. Eksplorasi cendawan
endofit asal padi sawah sebagai agens pengendali penyakit blas pada padi
sawah. Jurnal Fitopatologi. 11(6): 211–218.
Sudarma, I. M. 2013. Penyakit Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Graha Ilmu.
Yogyakarta.
28
Watanabe, S. 2002. Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi. CRC Press. Florida
29
LAMPIRAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengambilan sampel
5 Uji antagonis
6 Uji hipovirulensi
7 Uji hiperparasitisme
9 Identifikasi dan
Karakterisasi jamur
endofit
10 Analisis data
11 Penulisan skripsi
Lampiran 2. Bahan dan Cara Pembuatan Media potato dextrose agar (PDA)
Bahan :
1. Kentang 200 g
2. Dextrose 20 g
3. Agar 20 g
4. Aquades 1 L
5. Kapas
6. Plastik wrap
7. Amoxicillin
8. Aluminium foil
Cara kerja :
1. Kentang dikupas kemudian dipotong dengan ukuran 2x2 cm
2. Potongan kentang dimasukkan pada gelas piala yang sudah berisi 500 ml
aquades dan direbus untuk mendapatkan ekstraknya dengan cara
disaring.
3. Dextrose dan amoxilin kemudian ditambahkan dan diaduk hingga merata.
4. Agar dan aquades ditambahkan hingga volume menjadi 1 L diaduk
sampai merata dan direbus kembali.
5. Media yang diperoleh dimasukkan kedalam Erlenmeyer, ditutup dengan
aluminium foil dan disterilisasi dalam autoclave.
31
Lampiran 3. Bagan Percobaan Uji Daya Antagonis Jamur Endofit
Keterangan :
1. E1,E2,E3,E4,E5,E6,E7,E8,E9,E10 : Jamur endofit asal padi gogo (Perlakuan)
2. U1, U2, U3 : Ulangan
32
3. A dan B : Jarak antar perlakuan (3cm)
A
T2U1 T3U2 T4U3 T4U2
Keterangan :
1. T1,T2,T3,T4,T5,T6 : Isolat endofit berdaya antagonis tinggi (Perlakuan)
2. U1, U2, U3, U4 : Ulangan
33
3. A dan B : Jarak antar perlakuan (3cm)
34
Lampiran 6. Penentuan sampel tanaman pada petak sampel
B
Keterangan :
35