USULAN PENELITIAN
Elga Sari
150510150141
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
JATINANGOR
2018
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi Agroteknologi
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................3
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................7
BAB I.......................................................................................................................8
PENDAHULUAN...................................................................................................8
1.1 Latar Belakang.......................................................................................8
1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................12
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................12
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................12
1.5 Kerangka Pemikiran............................................................................12
1.6 Hipotesis..............................................................................................15
BAB II....................................................................................................................16
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................16
2.1 Botani Tanaman Padi...........................................................................16
2.2 Penyakit Bercak Coklat pada Tanaman Padi.......................................16
2.2.1 Taksonomi Jamur Bipolaris oryzae..................................................17
2.2.2 Biologi Jamur Bipolaris oryzae........................................................18
2.2.3 Gejala Penyakit Bercak Coklat pada Tanaman Padi...........................19
2.3 Pestisida Nabati...................................................................................20
2.4 Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)...................22
BAB III..................................................................................................................24
BAHAN DAN METODE PENELITIAN..............................................................24
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................24
3.2 Alat dan Bahan Penelitian...................................................................24
3.3 Metode Penelitian................................................................................24
3.4 Rancangan Perlakuan...........................................................................25
3.5 Persiapan Penelitian.............................................................................25
3.5.1 Sterilisasi Peralatan...........................................................................25
3.5.2 Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA) dan Water Agar...26
4
3.5.3 Persiapan Patogen Bipolaris oryzae.................................................26
3.5.4 Persiapan Ekstraksi Daun Binahong.................................................27
3.6 Pelaksanaan Penelitian.........................................................................27
3.6.1 Uji Penghambatan Ekstrak Metanol Daun Binahong terhadap
Pertumbuhan Koloni Jamur B. oryzae..............................................27
3.6.2 Uji Penghambatan Perkecambahan Konidia B. oryzae....................28
3.7 Analisis Data........................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 Jamur Bipolaris oryzae. (a) Konidiofor B. oryzae yang baru terbentuk.
7
BAB I
PENDAHULUAN
memanjang dengan ruas searah batang daun. Pada batang utama dan anakan
membentuk rumpun pada fase vegetatif dan membentuk malai pada fase generatif
Selain itu, padi juga termasuk tanaman pangan yang menjadi makanan
Produktivitas padi pada tahun 2016 mengalami penurunan dibanding pada tahun
2015, dimana pada tahun 2015 produktivitasnya sebesar 5,341 ton/ha sedangkan
pada tahun 2016 yang tercatat sebesar 5,236 ton/ha dan pada tahun 2017 terjadi
produktivitas tanaman padi salah satunya karena adanya gangguan dari Organisme
produktivitas budidaya tanaman padi salah satunya adalah penyakit (Imrosi et al.,
2012).
8
Penyakit dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat
menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh atau sebagian
alat tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit yang
menyerang tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara
tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi dalam air), kondisi inang, dan
tanaman padi adalah bercak coklat yang disebabkan oleh jamur Bipolaris oryzae.
Penyakit bercak daun coklat tersebar di negara-negara penghasil padi di Asia dan
terutama di tanah-tanah marginal yang kurang subur, atau kahat unsur hara
tertentu (Widodo, 2011). Di India dilaporkan bahwa pada tahun 1942 bercak
coklat merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya paceklik yang berat
di Benggala. Diberitakan bahwa pada tahun 1942 dan 1943 kehilangan produksi
Kidul, Jawa Barat bagian selatan dan Lampung merupakan daerah endemik
penyakit ini. Jamur B. oryzae menginfeksi daun, baik melalui stomata maupun
lebih banyak dihasilkan oleh bercak yang sudah berkembang (besar) kemudian
2011).
9
berbentuk oval, berwarna coklat tua sampai coklat keunguan yang dapat
Penyakit bercak coklat ini pernah mengakibatkan terjadinya bencana pada tahun
1942 di India berupa kehilangan hasil hingga 50-90% yang menyebabkan sekitar
terakhir jika cara-cara nonkimia tidak memberikan hasil yang optimal (Abizar and
Prijono, 2010).
dilakukan dengan menggunakan bahan bahan kimia yang ramah lingkungan salah
tumbuhan sebagai pestisida nabati. Salah satu contoh pestisida nabati yang
10
Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis), merupakan
tanaman dari famili Basellaceae yang berasal dari kawasan brasil. Tanaman ini
berbagai penyakit. Binahong berasal dari dataran China dengan nama asalnya
adalah Dheng san chi (Saputera et al., 1988) Beberapa daerah diIndonesia sudah
mengetahui manfaat dari Tanaman Binahong terutama di Jawa Timur dan Jawa
sebagai tanaman obat dapat menyembuhkan berbagai penyakit, pada tanaman ini
Ekstrak etil asetat dari batang binahong mengandung asam fenolik, Alkaloid,
polifenol, flavonoid, karoten, dan saponin (Kurniasih et al., 2015). Selain itu,
flavonoid juga berfungsi sebagai anti alergi, anti karsinogenik, anti hipertensi, anti
artritis, dan efek anti mikroba. Alkaloid merupakan salah satu metabolit sekunder
Efektifitas ekstrak daun tanaman ini dapat dipengaruhi pula oleh senyawa
pelarutnya, karena setiap jenis pelarut dapat melarutkan bahan yang berbeda
11
sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis pelarut yang tepat
untuk mengendalikan patogen. Etanol adalah salah satu jenis pelarut yang dapat
digunakan untuk melakukan ekstraksi bahan aktif tanaman termasuk juga untuk
estraksi bahan aktif pada tanaman binahong (Miladiyah and Prabowo, 2012).
berapa konsentrasi yang efektif dari ekstrak daun Binahong untuk menekan dan
untuk mengendalikannya.
Pada penelitian yang lain menyampaikan bahwa Ekstrak air daun binahong
12
dengan keefektifan ekstrak yang lebih rendah pada konsentrasi yang lebih tinggi.
Pada konsentrasi rendah ini juga ekstrak air daun binahong dapat menghambat
konidia pada konsentrasi yang lebih tinggi yang diuji (Yulia et al., 2016a).
5% dan daun jeruk purut pada semua konsentrasi 1-5% secara in vitro efektif
oxyxporum (Noveriza, 2010). Sementara Ekstrak daun sirih dengan pelarut etanol
terbentuknya zona bening atau zona penghambatan yang besar (Amrulloh, 2008).
(Achalypha indica L.) memiliki potensi sebagai antifungal beberapa patogen padi
13
Ekstrak air daun binahong diketahui mampu menekan pertumbuhan koloni
konidia jamur F.o.l dengan penekanan sebesar 43,44% pada konsentrasi efektif
6,25% tetapi tidak signifikan menekan infeksi jamur F.o.l pada benih tomat
shigellosis (Wardhani and Sulistyani, 2012). Selain itu ekstrak daun binahong
typhi penyebab penyakit Tifus dengan daya hambat berkonsentrasi 40% (Saputera
et al., 1988). Dan Ekstrak etanol batang Binahong (Anredera cordifolia (Tenore)
2012).
penggunaan daun binahong adalah dengan dibuat menjadi suatu sediaan topikal
14
Steenis)efektifmenyembuhkan luka yang terinfeksi Staphylococcus aureuspada
pelarut yang digunakan pada saat ekstraksi dan pemilihan pelarut ini umumnya
Menurut (Wardhana et al., 2005) Pelarut organik seperti metanol adalah pelarut
yang bersifat polar sehingga akan dapat melarutkan senyawa bioaktif tanaman
yang umumnya bersifat polar juga. Bahan tanaman pestisida nabati yang
mengendalikan patogen atau hama sasaran ketika dibandingkan dengan pelarut air
1.6 Hipotesis
adalah :
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monokotil
Ordo : Graminae
Genus : Oryza
Tanaman padi mempunyai akar serabut, setelah 5-6 hari akar serabut akan
tumbuh, warna akar serabut yang masih muda berwarna putih sedangkan akar
yang sudah tua berwarna coklat. Akar yang tumbuh dari ruas batang yang
terendah adalah akar tajuk. Akar rambut merupakan bagian yang tumbuh dari akar
serabut yang berumur pendek yang panjangnya sama dengan akar serabut, akar ini
merupakan saluran pada kulit akar yang berada pada kulit luar yang berfungsi
Bercak coklat (brown spot) umum terdapat pada tanaman padi di Indonesia
dan dibeberapa wilayah baik tropik maupun daerah yang beriklim sedang
(Semangun, 2008). Penyakit ini dilaporkan terjadi hampir pada setiap negara
16
seperti Jepang, Cina, Burma, Srilanka, Bangladesh, Iran, Afrika, Amerika Selatan
Rusia, Amerika Utara, Filiphina, Arab Saudi, Australia, Malaya, dan Thailand
Penyakit bercak coklat pada tanaman padi ini diuraikan oleh van Breda de
Haan di Jawa pada tahun 1900, serta patogen penyebab penyakit bercak coklat
koloni, konidiofor, konidia, jenis perkecambahan konidia dan jenis struktur hilum
marginal yang kurang subur, atau kahat unsur hara tertentu (Semangun, 2008).
Beberapa daerah padi gogorancah di Nusa Tenggara Barat, Bali, Gunung Kidul,
Jawa Barat bagian selatan dan Lampung merupakan daerah endemik penyakit ini.
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Dothideomycetes
Ordo : Pleosporales
Family : Pleosporaceae
Genus : Bipolaris
17
Sumber (Parda et al., 2012)
coklat tua di dalam biakan murni maupun jaringan tanaman yang sakit dan juga
didalam biakan murni. Konidiofor berwarna coklat muda sampai coklat kehijauan
dengan warna diujung lebih muda, panjang dan lebar bervariasi tergantung
bengkokan seperti lutut (Gambar 1a). Jamur dapat menembus glumes dan
tergantung dengan faktor lingkungan dan ras fisiologi jamur (Gambar 1b).
Konidium mempunyai hilum yang khas, kecil, sering menonjol, berpapil, dan
dinding sel lebih tipis (Semangun, 2008). Konodium memiliki hilum yang khas,
kecil, berkecambah dari kedua sel ujungnya yang mempunya dinding sel paling
a b
Gambar 1 Jamur Bipolaris oryzae. (a) Konidiofor B. oryzae yang baru terbentuk.
(c) Konidium (Sumber: Marin-Felix et al., 2017)
18
2.2.3 Gejala Penyakit Bercak Coklat pada Tanaman Padi
Jamur B. oryzae merupakan penyakit tular benih dan dapat bertahan hidup
pada jerami padi yang terinfeksi. Penyebaran penyakit ini melalui spora di udara
dan dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Infeksi bibit akan terjadi ketika benih
mengakibatkan tanaman mati karena busuk pada koleoptil, batang dan akar.
Serangan juga dapat terjadi pada daun dan bulir, apabila bulir padi terserang maka
mutunya akan menurun. Parasit yang terbawa oleh biji dapat menyerang biji-
Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah adanya bercak berwarna
coklat tua pada daun dengan tepi berwarna coklat tua dan bagian tengahnya
kekuningan, berbentuk oval sampai bulat, berukuran sebesar biji wijen, pada
permukaan daun, pada pelepah atau pada gabah. Serangan berat pada daun dapat
biasanya terdapat bintik kecil melingkar dan berwarna coklat tua atau keunguan.
Bintik hitam atau coklat tua meyebabkan bulir berubah warna dan keriput pada
19
Gambar 2 Gejala Penyakit Bercak Coklat pada Tanaman Padi
sebenarnya sudah dipraktikkan sejak tiga abad yang lalu. Pada tahun 1690, petani
kepik pada buah persik. Pada tahun 1800, bubuk tanaman pirethrum digunakan
20
tanaman seperti kandungan senyawa kimia yang dapat bersifat antimikroba yang
2008).
Pestisida nabati dapat dibuat dari bagian tumbuhan seperti daun, biji, buah
maupun akar. Pengaruh pestisida nabati terhadap jasad sasaran tergantung pada
bahan tumbuhan yang digunakan. Satu spesies tumbuhan yang sama namun
berbeda tempat asalnya akan menghasikan pengaruh yang berbeda pula. Hal
Pestisida nabati merupakan ekstrak tanaman yang berisi bahan kimia alami
dan memiliki senyawa metabolit sekunder serta dapat digunakan sebagai bahan
al., 2012).
Pestisida nabati tidak hanya memiliki satu jenis bahan aktif (single active
ingredients) melainkan pestisida nabati memiliki beberapa jenis bahan aktif (multiple
21
active ingredients) (Kardinan, 2011). Beberapa senyawa metabolit sekunder yang
pahit (Enyiukwu et al., 2014). Lebih lanjut lagi disebutkan bahwa alkaloid dan
turunannya merupakan senyawa aktif yang dapat ditemukan pada tumbuhan dan
memiliki fungsi penting bagi bidang kesehatan sebagai obat. Menurut (Saxena et al.,
dan radikal bebas. Selain itu, flavonoid memiliki sifat antimikroba terhadap
sebagai prekursor tidak aktif dan dapat diubah menjadi antibiotik biologis oleh enzim
pada tanaman yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari serangan pathogen
(Figen Mert-Türk, 2006). Menurut Saxena et al. (2013) saponin diketahui berperan
sebagai antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri serta
melindungi tanaman dari serangan hama. Pada tanaman, saponin dapat diperoleh dari
22
23
BAB III
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2018 sampai dengan November
Alat yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya Petri dish, timbangan,
pinset, jarum ose, jarum jara, pisau, tissue, gelas ukur, labu Erlenmeyer, Beaker
glass, bunsen, blender, Laminar Air Flow (LAF), autoclave, microwave, saringan
milipore 0,2 µm, kertas saring, kain muslin, kertas saring Whatman No. 1,
Bahan yang digunakan antara lain daun binahong, aquades steril, Tanaman
padi yang terserang Bercak coklat, Potato Dextrose Agar (PDA) (Komposisi: 200
pada konsentrasi yang diuji 5 konsentrasi 2%, 1%, 0,5%, 0,25% dan 0,125%
ekstrak metanol daun binahong sehingga akan terdapat 5 perlakuan yang akan
24
diulang sebanyak 5 kali. Rancangan percobaan ini terdiri dari beberapa perlakuan
yang merupakan konsentrasi ekstrak binahong yang akan diuji dengan jumlah
Kode
Perlakuan
Perlakuan
A Kontrol (perlakuan tanpa ekstrak)
B 0,125% ekstrak metanol daun binahong
C 0,25% ekstrak metanol daun binahong
D 0,5% ekstrak metanol daun binahong
E 1% ekstrak metanol daun binahong
F 1,5% ekstrak metanol daun binahong
sabun dan dibilas dengan air bersih. Alat-alat tersebut kemudian akan disterilisasi
dengan menggunakan autoclave selama 15 menit dengan suhu 121oC dan tekanan
1 atm.
25
3.5.2 Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA) dan Water Agar
dan kemudian akan dicuci bersih. Setelah itu, kentang akan dipotong-potong kecil
sekitar 2 x 2 cm dan direbus dalam 1 liter akuades hingga lunak. Air rebusan
volume 1 liter. Air rebusan dipanaskan lagi dan ditambahkan 20 g agar dan 20 g
dextrose hingga air mendidih. Media ini kemudian akan dituangkan ke dalam
agar dan 1 liter akuades. Kemudian campuran tersebut dituangkan ke dalam botol
Jamur B. oryzae akan diisolasi dari daun tanaman padi yang menunjukkan
gejala. Bercak gejala penyakit bercak coklat ini akan dipotong di antara bagian
yang sehat dan yang bergejala (Agrios, 2005). Potongan-potongan kecil tersebut
akan dicelupkan selama 15 detik ke dalam larutan alkohol 70% yang kemudian
direndam pada larutan sodium hypoklorit 1% selama lima menit. Jaringan yang
sudah disterilkan ini akan dibilas sebanyak tiga kali dengan menggunakan
saring steril. Setelah itu, potongan daun tersebut akan diletakkan pada media
tumbuh PDA dan diinkubasikan pada suhu ruang (± 28oC). Miselium yang
tumbuh kemudian akan dipindahkan ke media PDA yang baru sebagai biakan
26
murni. Pengerjaan akan dilakukan di dalam laminar air flow. Jamur B. oryzae
yang sudah ditumbuhkan pada cawan Petri ini kemudian akan diinkubasikan pada
untuk mengurangi kadar air daun. Daun tanaman yang sudah kering kemudian
akan diblender dan diayak hingga membentuk serbuk. Setelah itu, serbuk daun
1:10 (w/v) untuk perbandingan bobot bahan dan pelarut. Setelah dilakukan
menggunakan kertas saring yang diletakkan pada corong. Hasil penyaringan ini
akan diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 55-60oC dan penghampaan
pada tekanan 580-600 mmHG sehingga diperoleh ekstrak metanol daun binahong
pekat. Ekstrak metanol pekat yang dihasilkan akan disiapkan dalam 5 konsentrasi
27
sebanyak 2,4 g, 1,2 g, 0,6 g, 0,3 g, dan 0,15 g dan dimasukkan langsung ke dalam
120 ml PDA steril (± 50oC) untuk membuat konsentrasi uji 2%, 1%, 0,5%, 0,25%
dan 0,125% (Hubert et al., 2015) . Patogen B. oryzae yang telah dimurnikan akan
C+T
I= x 100%
C
Keterangan :
suhu 45oC (Yulia et al., 2016) . Hasil pencampuran kemudian akan dituangkan ke
dalam cawan Petri sebanyak 10 ml. Setelah kering kemudian agar-spora akan
28
potongan agar-spora akan ditempatkan pada gelas objek steril. Ekstrak metanol
Pada kontrol, sebagai pengganti perlakuan digunakan akuades steril. Gelas objek
dengan perlakuan agar-spora akan disimpan pada wadah steril dan diinkubasi
Yij=μ+ τi+ ∑ ij
Keterangan:
µ = Rataan umum
Sumber
Db JK KT F hitung
Keragaman
Perlakuan t–1 ∑γ 2 JK perlakuan KT perlakuan
−FK
r t−1 KT galat
Galat t (r – 1) JKtotal-JKperlakuan JK galat
t (r −1)
Total tr – 1 2
Σ γ −FK
29
Analisis data statistik dalam percobaan ini akan menggunakan program
PPSS versi 17. Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan ANOVA dan
30
DAFTAR PUSTAKA
Abizar, M., And D. Prijono. 2010. Aktivitas Insektisida Ekstrak Daun Dan Biji
Tephrosia Vogelii J. D. Hooker (Leguminosae) Dan Ekstrak Buah Piper
Cubeba L. (Piperaceae) Terhadap Larva Crocidolomia Pavonana (F.)
(Lepidoptera : Crambidae). J. Hpt Trop. 10(1): 1–12. Doi:
10.5994/Jei.10.1.39.
Amrulloh, I. 2008. Uji Potensi Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.) Sebagai
Antimikroba Terhadap Bakteri Xanthomonas Oryzae Pv. Oryzae Dan Jamur
Fusarium Oxysporum.
Anggraini, F., A. Suryanto, And N. Aini. 2013. Sistem Tanam Dan Umur Bibit
Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa L .) Varietas Inpari 13 Cropping
System And Seedling Age On Paddy ( Oryza Sativa L .) Inpary 13 Variety. J.
Produksi Tanam. 1(2): 52–60.
Aryal, L., G. Bhattarai, G. Subedi, B. Subedi, And G.K. Sah. 2016. Response Of
Rice Varieties To Brown Spot Disease Of Rice At Paklihawa , Rupandehi.
Glob. J. Biol. Agric. Heal. Sci. 5(2): 50–54.
Astuti, S.M. 2011. Determination Of Saponin Compound From Anredera
Cordifolia ( Ten ) Steenis Plant ( Binahong ) To Potential Treatment For
Several Diseases. 3(4): 224–232. Doi: 10.5539/Jas.V3n4p224.
Badan Pusat Statistik. 2015. (21): 5–6.
Darsana, I.G.O., I.N.K. Besung, And H. Mahatmi. 2012. Potensi Daun Binahong (
Anredera Cordifolia ( Tenore ) Steenis ) Dalam Menghambat Pertumbuhan
Bakteri Escherichia Coli Secara In Vitro. Indones. Med. Veterinus 1(3): 337–
351.
Enyiukwu, D.N., A.N. Awurum, C.C. Ononuju, And J.A. Nwaneri. 2014.
Significance Of Characterization Of Secondary Metabolites From Extracts
Of Higher Plants In Plant Disease Management. Ijaar 2: 8–28.
Figen Mert-Türk. 2006. Saponins Versus Plant Fungal Pathogens. J. Cell Mol.
Biol. (5): 13–17. Http://Jcmb.Halic.Edu.Tr/Pdf/5-1/Saponins.Pdf.
Gurjar, M.S., S. Ali, M. Akhtar, And K.S. Singh. 2012. Efficacy Of Plant Extracts
In Plant Disease Management. 3(3): 425–433.
31
Hubert, J., R.B. Mabagala, And D.P. Mamiro. 2015. Efficacy Of Selected Plant
Extracts Against Pyricularia Grisea , Causal Agent Of Rice Blast Disease.
Plant Extr. Against Pyricularia Grisea 3(2): 602–611.
Imrosi, A.N., P.A. Mihardjo, And M. Hoesain. 2012. In Vitro Utilization Of
Anting-Anting ( Acalypha Indica L .) Extract As Antifungal To Several Rice
Pathogens. X: 1–4.
Jayashree, S., J. Rathinamala, And P. Lakshmanaperumalsamy. 2014. Anti-
Termite Properties Of Root And Leaf Powder Of Vetiver Grass. J. Environ.
Biol. 35: 193–196.
Kardinan, A. 2011. Penggunaan Pestisida Nabati Sebagai Kearifan Lokal Dalam
Pengendalian Hama Tanaman Menuju Sistem Pertanian Organik. Pengemb.
Inov. Pertan. 4(4): 262–278. File:///C:/Users/Muti/Appdata/Local/Mendeley
Ltd./Mendeley Desktop/Downloaded/Menuju, Pertanian - 2011 - Kearifan
Lokal Dalam Pengendalian Hama.Pdf.
Kartika, G.R.A., S. Andayani, And Soelistyowati. 2016. Potensi Ekstrak Daun
Binahong (Anredera Cordifolia) Sebagai Penghambat Bakteri Vibrio
Harveyi. J. Mar. Aquat. Sci. 2(July): 49–53.
Kumalasari, E., And N. Sulistyani. 2011. Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol
Steen .) Terhadap Candida Albicans Serta Skrining Fitokimia Antifungal
Activity Of Ethanol Extract Of Binahong Stem ( Anredera Cordifolia
( Tenore ) Steen ) Against Candida Albicans And The Phytochemical
Screening. J. Ilm. Kefarmasian 1(2): 51–62.
Kurniasih, N., M. Kusumiyati, Nurhasanah, R.P. Sari, And R. Wafdan. 2015.
Potensi Daun Sirsak ( Annona Muricata Linn ), Daun Binahong ( Anredera
Cordifolia ( Ten ) Steenis ), Dan Daun Benalu Mangga ( Dendrophthoe
Pentandra ) Sebagai Antioksidan Pencegah. Ix(1).
Lidinilla, N.G. 2014. Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Miladiyah, I., And B.R. Prabowo. 2012. Ethanolic Extract Of Anredera Cordifolia
( Ten .) Steenis Leaves Improved Wound Healing In Guinea Pigs. 31(1): 4–
11.
Motlagh, M., And B. Kaviani. 2008. Characterization Of New Bipolaris Spp.: The
Causal Agent Of Rice Brown Spot Disease In The North Of Iran. Int. J.
32
Agricuture … 10: 638–642.
Http://Fspublishers.Org/Ijab/Past-Issues/Ijabvol_10_No_6/8.Pdf.
Noveriza, R. 2010. Efektivitas Ekstrak Metanol Daun Salam ( Eugenia
Polyantha ) Dan Daun Jeruk Purut ( Cytrus Histrix ) Sebagai Antijamur Pada
Pertumbuhan Fusarium Oxysporum. 16(February 2008): 6–11.
Parda, M., E.M. Arroz, And I. Epidemiológica. 2012. Bipolaris Oryzae.
Saenong, M.S. 2017. Tumbuhan Indonesia Potensial Sebagai Insektisida Nabati
Untuk Mengendalikan Hama Kumbang Bubuk Jagung (Sitophilus Spp.). J.
Penelit. Dan Pengemb. Pertan. 35(3): 131. Doi:
10.21082/Jp3.V35n3.2016.P131-142.
Saputera, S.A., M. Fifendy, And V. Fitriani. 1988. Pengaruh Ekstrak Daun
Binahong.
Saxena, M., J. Saxena, R. Nema, D. Singh, And A. Gupta. 2013. Phytochemistry
Of Medicinal Plants. J. Pharmacogn. Phytochem. 1(6): 13–14. Doi:
10.1007/978-1-4614-3912-7_4.
Setiawati, W., R. Murtiningsih, N. Gunaeni, And T. Rubiati. 2008. Tumbuhan
Bahan Pestisida Nabati Dan Cara Pembuatannya Untuk Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (Opt).
Suhartini, I. Suryadarma, And Budiwari. 2017. Pemanfaatan Pestisida Nabati
Pada Pengendalian Hama Plutella Xylostella Tanaman Sawi ( Brassica
Juncea L .) Menuju Pertanian Ramah Lingkungan. J Sains Dasar 6(1): 36–43.
Sunder, S., R.A.M. Singh, And R. Agarwal. 2014. Brown Spot Of Rice : An
Overview. Indian Phytopathol. 67(3): 201–215.
Wardhana, A.H., A. Husein, And J. Manurung. 2005. Efektifitas Ekstrak Biji
Srikaya ( Annona Squamosa L ) Dengan Pelarut Air , Metanol Dan Heksan
Terhadap Mortalitas Larva Caplak Boophilus Microplus Secara In Vitro. :
134–142.
Wardhani, L.K., And N. Sulistyani. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil
Asetat Daun Binahong ( Anredera Scandens ( L .) Moq .) Terhadap Shigella
Flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis Antibacterial Activity Test
Of Ethyl Acetate Extract Of Binahong Leaf ( A Nredera Scandens ( L. Ilm.
Kefarmasian 2: 1–16.
33
Widiantini, F., A. Purnama, And E. Yulia. 2016a. Keefektifan Oligochitosan
Dalam Menekan Pertumbuhan Jamur Patogen Rigidoporus Lignosus
[( Klotzsch ) Imazeki ] Penyebab Penyakit Jamur Akar Putih Pada Tanaman
Cengkeh Secara In Vitro. 27(1): 59–64.
Widiantini, F., E. Yulia, And Riska. 2016b. Uji Keefektifan Ekstrak Air Daun
Binahong ( Anredera Cordifolia ( Ten .) Steenis ) Terhadap Patogen
Penyebab Penyakit Layu Fusarium ( Fusarium Oxysporum Schlecht . F . Sp .
Lycopersici ( Sacc .) Sy N D . Et Hans . ) Pada Tomat Efectiveness Of Leaf
Water E. : 1–8.
Widodo, M. 2011. Cyber Extension - Kementerian Pertanian - Pusat Penyuluhan
Pertanian, Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian.
Http://Cybex.Pertanian.Go.Id/Materipenyuluhan/Detail/8707.
Wirawan, K.A., I.K.B. Susrusa, And I. Ambarawati. 2014. Analisis Produktivitas
Tanaman Padi Di Kabupaten Badung Provinsi Bali Rice Productivity
Analysis In Badung Bali Province Pendahuluan. 2(1): 76–90.
Yulia, E., F. Widiantini, And A. Purnama. 2016a. Keefektifan Ekstrak Air Daun
Binahong ( Anredera Cordifolia ( Ten .) Steenis ) Dalam Menekan
Pertumbuhan Koloni Dan Perkecambahan Konidia Jamur Colletotrichum
Capsici Penyebab Penyakit Antraknos Pada Cabai. 27(1): 16–22.
Yulia, E., F. Widiantini, A. Purnama, D. Hama, F. Pertanian, U. Padjadjaran, And
J.R.B. Km. 2016b. Uji Keefektifan Ekstrak Air Daun Binahong ( Anredera
Cordifolia ( Ten .) Steenis ) Terhadap Patogen Penyebab Penyakit Antraknos
( Colletotrichum Spp .) Pada Cabai The Effectiveness Of Water Extract Of
Binahong Leaf ( Anredera Cordifolia ( Ten .) Steenis ). : 1–6.
Zulfa, E., T.B. Prasetyo, And M. Murukmihadi. Formulasi Salep Ekstrak Etanolik
Daun Binahong ( Anrederacordifolia ( Ten .) Steenis ) Dengan Variasi Basis
Salep. : 41–48.
34