Anda di halaman 1dari 21

M

SOSIALSISASI PERCEPATAN SERTIFIKASI ISPO PETANI


SWADAYA KABUPATEN SIAK 2023

I
KONSULTAN ISPO
PT. MASTER MUTU INDONESIA
DINAMIKA REGULASI SERTIFIKASI ISPO

1. PERMENTAN No. 19 Tahun 2011


Sertifikasi ISPO diwajibkan bagi perusahaan perkebunan terintegrasi.

2. PERMENTAN No. 11 Tahun 2015


Sertifikasi ISPO bersifat Sukarela bagi Pekebun Plasma dan Swadaya.

3. PERATURAN PRESIDEN No. 44 Tahun 2020


Sertifikasi ISPO Diwajibkan bagi Seluruh Pelaku Usaha Perkebunan
(Perusahaan Perkebunan, Kebun Plasma dan Petani Swadaya.)

4. PERMENTAN No. 38 Tahun 2020


. (Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi ISPO)
APA ITU ISPO

Sistem Sertifikasi Buatan


Pemerintah Indonesia untuk
memastikan bahwa

“Kebun Kelapa Sawit


di Indonesia
Beroperasi Secara
Berkelanjutan
dan Bertanggung
Jawab”
PENGERTIAN DAN TUJUAN SERTIFIKASI ISPO
1
TAHAPAN PENGAJUAN SERTIFIKASI ISPO

•Mengetahui Persyaratan
1 untuk Sertifikasi

• Mulai Menerapkan Standar


2 Berkebun yang berkelanjutan

• Siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan


3

• Mendaftar ke LS untuk mendapatkan


4 Sertifikat ISPO
ALUR SERTIFIKASI ISPO PEKEBUN
REVIEW DOKUMEN :
Permohonan Tinjauan 1 Sertifikat,SK-GR, Akte Jual Beli
Penilaian Permohonan 2. Dokumen pembentukankelompok,
PEKEBUN LS - ISPO 3. Tim Kendali Internal
4. STD-B
5. SPPL
YA

Membuat Perjanjian
Audit dihentikan, Proses Sertifikasi ISPO
permohonan
dikembalikan Pelaksanaan
YA - 3 bulan
Audit
disertal alasan
penghentian ADMINISTRASI AUDIT
Diberikan Waktu 6 bulan TAHAP PERTAMA
Tdk Sesuai untuk Pemenuhan Dokumen Tdk Sesuai
YA

Terpenuhi
Diberikan Waktu 6 bulan ADMINISTRASI AUDIT
untuk Perbaikan Dokumen TAHAP KE-DUA
Tdk Sesuai Tdk Sesuai
YA
Terpenuhi
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN

YA
PENOLAKAN

PENERBITAN SERTIFIKAT
KEBERPERANAN KONSULTAN MMI

KEBERPERANAN KONSULTAN
MASTER MUTU INDONESIA

Metode 1.Mempersiapkan Gapoktan/ kelembagaan Petani agar secara


Pelaksanaan organisasi mampu memenuhi legalitas di standar ISPO
Audit ISPO
2. Membantu, Membimbing, Mengarahkan Penyusunan SOP,
Dokumen, Persiapan Lapangan, Mengawal kinerja ICS (Internal
Control System (ICS), Training Personil yang akan diwawancarai.

1. Verifikasi dokument 3. Selanjutkan pendampingan dilakukan untuk pemenuhan dokumen,


(Data) Amaran dilapangan, Kondisi lapangan sesuai Standart ISPO pekebun
2. Interview sampai dengan pendampingan penilaian ISPO pekebun.
Proses pendampingannya terdiri dari kegiatan-kegiatan
3. Observasi Lapangan
a. Audit internal,
4. Kebun Sample b. Pengajuan audit kepada lembaga sertifikasi,
= (0,8√y) x (z) c. Pendampingan pelaksanaan audit,
d. Pendampingan perbaikan atas rekomendasi
hasil audit
Cara Membuat Permohonan Sertifikasi ISPO
(Pasal 11 Permentan 38 Thn 2020
A. Pekebun Plasma / Swadaya
Buat Permohonan ke LS ISPO
dengan melampirkan :
1. Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan (STD-B)
2. Bukti Kepemilikan Hak atas Tanah (Sertifikat , SKGR)
3. Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)
4. Dokumen Pembentukan Kelompok Tani/ Koperasi
5. Memiliki Tim Sistem Kendali Internal
(Internal Control System/ ICS) yang paham ISPO

B. Perusahaan Perkebunan
Buat Permohonan ke LS ISPO
dengan melampirkan : 1. Izin Usaha Perkebunan (IUP)
2. Bukti Kepemilikan Hak atas Tanah (HGU)
3. Izin Lingkungan (RKL/RPL- AMDAL)
4. Penetapan Kelas Kebun kelas I, II, dan III)
5. Memiliki auditor internal yang Paham ISPO
t
PRINSIP DAN KRITERIA ISPO

Perusahaan Plasma/ Swadaya


NO Prinsip
Kriteria Indikator Kriteria Indikator
Patuh Terhadap Peraturan dan
1 Perundang undangan 10 21 5 7
Penerapan Praktek Perkebunan
2 yang Baik 2 36 11 17
3 Pengelolaan Lingkungan Hidup, Sumber 9 49 2 3
daya Alam, Keanekaragaman Hayati
4 Tanggung Jawab Terhadap Pekerja 6 36 0 0
Tanggung Jawab Sosial dan
5 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat 3 9 0 0
6 Penerapan Traspirasi 6 18 2 5
7 Peningkatan Usaha Berkelanjutan 2 4 1 1
Total 38 173 21 33
55% 19%

55 % 19 %
PRINSIP . 1
PATUH TERHADAP PERATURAN DAN PERUNDANGAN

P.1. 1. LEGALITAS
Sertifikat tanah, akte jual beli tanah, girik,
atau bukti kepemilikan tanah lainnya yang sah

P.1. 2. LOKASI KEBUN


* Lahan pekebun mengacu pada penetapan tata ruang (RT RW),
* Tidak tumpang tindih dengan izin yang lainnya

P. 1. 3. SENGKETA LAHAN
•Dokumen dan progress penyelesaian sengketa
• Peta lokasi areal yang bersengketa
P. 1. 4. LEGALITAS USAHA PERKEBUNAN
Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD-B

P. 1. 5. IZIN LINGKUNGAN
•Memiliki izin lingkungan sesuai SPPL
•Memiliki catatan pelaksanaan penerapan
PRINSIP . 2
PENERAPAN PRAKTEK PERKEBUNAN YANG BAIK
P. 2. 1. ORGANISASI KELEMBAGAAN
Dokumen Legalitas Gapoktan, AD /ART, Daftar Anggota,
dan dokumen penunjang lainnya

P. 2.2. PENGELOLAAN PEKEBUN

•Dokumen RKO, Saprodi,


•Laporan Produksi, Taksasi Produksi, Transport TBS, Rawat Jalan
• Rencana Replanting ( Semua Dok. Lengkap dan terorganisir)

P. 2.3. PENERAPAN TEKNIS BUDIIDAYA DAN PENGANGKUT TBS


1. Pembukaan Lahan (LC) 2. Pembenihan
3. Penanaman di Areal Mineral 4. Penanaman di Areal Gambut
5. Pemeliharaan Tanaman 6. Pengendalian OPT
7. Panen 8. Transpot TBS
PRINSIP . 2
PENERAPAN PRAKTEK PERKEBUNAN YANG BAIK
P. 2.3. PENERAPAN TEKNIS BUDIIDAYA DAN PENGANGKUT TBS

P. 2. 3. 1. PEMBUKAAN LAHAN (LC)

Memenuhi kaidah - kaidah konservasi tanah dan air


Punya SOP dan IK (Instruksi Kerja) Buka Lahan Tanpa Bakar

P. 2. .3. 2. PERBENIHAN

Benih yang bersertifikat dan diakui oleh Kementerian Pertanian

P. 2. 3. 3. PENANAMAN PADA LAHAN MINERAL

SOP penanaman dengan acuan GAP


Data data :
a) Luas Areal tanaman , b) Jarak Tanam (Stand per ha)
c) Terasering di areal mirin d) Praktek budidaya perkebunan yang baik,
e) Penggunaan pupuk,
f) Penanggulangan hama dan penyakit, jenis herbisida, insektisida pestisida fungisida
.
PRINSIP . 2
PENERAPAN PRAKTEK PERKEBUNAN YANG BAIK
P. 2. 3. 4 PENANAMAN DI LAHAN GAMBUT

Memperhatikan karakteristik lahan gambut sehingga tidak menimbulkan


kerusakan fungsi lingkungan
•Tersedia rekaman penanaman dilakukan pada lahan gambut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

• Dibawah Lapisan gambut bukan pasir kuarsa atau tanah sulfat masam
tingkat kematangan matang (saprik).

• Areal disisakan minimal 30% tidak ditanami untuk konservasi


(berlaku untuk kebun yang dibuka setelah peraturan berlaku)

• Rekaman pengaturan Stand per ha sesuai u gambut

• Rekaman adanya tanaman penutup tanah

• Rekaman pengaturan TMAT 60-80 cm

• Drainase (saluran cacing) untuk menghambat emisi CO2 dari lahan gambut

Permentan, PP 71/2014 jo PP N0. 57/2018, Permen LHK10/2019)


(Penanaman Di Areal Gambut)
PRINSIP . 2
PENERAPAN PRAKTEK PERKEBUNAN YANG BAIK
P. 2. 3. 5. PEMELIHARAAN TANAMAN
Dalam mendukung produktivitas tanaman

• SOP dan Instruksi Kerja (IK) pemeliharaan tanaman


 Rekaman pemupukan tanaman dan pelaksanaan pemeliharaan tanaman

Data Stand per han dan data sisipan

Rekaman pemeliharaan piringan

Rekaman pemeliharaan (cover crop)

Pada TBM: a) Sanitasi kebun dan penyiangan gulma,


b) Rekomendasi dan realisasi pemupukan,
c) Laporan kegiatan pemeliharaan tanaman

Tersedia data jenis dan jumlah pupuk, pestisida yang digunakan


 Trecebilitynya Pupuk  Rekomendasi , Pengadaan, Penyimpanan,
Aplikasi, Takaran, Pencician Karung, cucian karung dst

 Treceabilyty Herbisida  : Pengadaan, Penyimpanan, Aplikasi, Dosis, Cucian Cap,

dst

SOP penanganan limbah pestisida


PRINSIP . 2
PENERAPAN PRAKTEK PERKEBUNAN YANG BAIK
P. 2. 3. 6. PENGENDALIAN OPT

Data pengamatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT)


Penanaman Turnera Subulata, Antigonon, Gupon dll
PRINSIP . 2
PENERAPAN PRAKTEK PERKEBUNAN YANG BAIK

P. 2. 3. 7. PEMANENAN
Panen dilakukan tepat waktu (Kavled Panen) dengan cara yang benar

Data hasil panen


SOP Kiteria buah matang Panen :
i) Buah Mentah ii) Kurang Masak
iii) Buah Masak i v) Lewat Masak
v) janjang kosong

P. 2. 3 .8. PENGANGKUTAN BUAH

SPO Transpor TBS

Pembuatan SPB, Data Greading, Tiket Timbang ,


PRINSIP. 3
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP,
SUMBER DAYA ALAM & KEANEKARAGAMAN HAYATI

P. 3.1. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

• SOP pencegahan penanggulangan kebakaran

• Peta areal yang rawan kebakaran

• Sarpras Kebakaran
Perusahaan Perkebunan terdekat (Radius 5 km)

• Simulasi tanggap darurat kebakaran secara periodik

P. 3.2 PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY).

• Identifikasi satwa dan tumbuhan langka di lokasi kebun

• Mekanisme perlindungannya

•Tidak ada warga yang menangkap dan memelihara satwa liar

Daftar satwa dan tumbuhan langka yang ditemukan dalam areal lokasi kebun
PRINSIP. 4
TRANSPARANSI
P. 4.1. PENJUALAN DAN KESEPAKATAN HARGA TBS

Informasi harga TBS secara Transparan


* Harga Disbun (Petani Swadaya)

•Tersedia informasi harga TBS yang dijadikan acuan oleh pekebun dari pemerintah

Tersedia catatan harga TBS dan realisasi pembelian oleh pembeli, perusahaan dan pabrik

Tersedia sumber informasi harga untuk penetapan harga pembelian TBS yang dipantau oleh
pekebun, kelompok tani dan/atau koperasi secara rutin

Tersedia dokumen realisasi penjualan

Tersedia dokumen perjanjian kerjasama kemitraan yang ditandatangani kedua pihak dan
kepala daerah kabupaten/provinsi Cq. Kepala Dinas Perkebunan
PRINSIP . 4
TRANSPARANSI

P. 4. 2. PENYEDIAAN DATA & INFORMASI

SOP pelayanan informasi yang


terdiri dari penerimaan
permintaan informasi dan
tindak lanjut terdapat
permintaan informasi Mempunyai dokumen
pemberian informasi kepada
pemangku kepentingan
sesuai peraturan yang berlaku
(Buku Informasi)
PRINSIP 5.
PENINGKATAN USAHA BERKELANJUTAN
Meningkatkan Kinerja Dengan Mengembangkan
Mengimplementasikan Rencana Aksi yang
Mendukung Peningkatan Produksi
Kelapa Sawit yang Berkelanjutan

Dokumen identifikasi potensi dilakukannya tindakan perbaikan


Tersedia rekaman terkait kegiatan perbaikan/peningkatan
usaha perkebunan yang berkelanjutan

Program peningkatan produksi


dan produktifitas dimasa
yang akan datang

Dokumen realisasi kegiatan perbaikan dan peningkatan


usaha dimasa yang akan datang.
(program Jangka Panjang dan jangka Pendek)
`
PELAKSANAAN PRA KONDISI ISPO
1. Sosialisasi
2. Pelatihan – pelatihan
a.Pelatihan Rasa Kebersamaan Kelompok
b.Pelatihan Simulasi Kebakaran
c.Pelatihan GAP (Good Agriculture Practices )

3. Mendokumenkan/Administras dan Mngimplementasikan di Lapangan


untuk Prinsip dan Kriteria ISPO
4. Pra Audit
5. Audit oleh lembaga Sertifikasi
6. Perolehan sertifikat ISPO
7.Survailen, I, II, III, IV, V

Anda mungkin juga menyukai