Anda di halaman 1dari 8

BioLink Vol.

1 (2) Januari 2015 p-ISSN: 2356- 458X e-ISSN: 2550-1305

BioLink
Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink

PENGARUH KONSENTRASI BASA TERHADAP PRODUK HIDROLISIS


ESTER

Effect of Base Concentration on Ester Hydrolysis Product

Sri Wahyuna Saragih


Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan
*Corresponding author: E-mail: yunasaragih@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi basa terhadap produk hidrolisis ester.
Ester dapat dihidroisis dengan katalis basa pada konsentrasi yang berbeda. Dalam penelitian ini
konsentrasi metal asetat yang digunakan adalah 1 M sedangkan konsentrasi bsa NaOH adalah 0,5 M,
0,75 M, 1 M, 1,25 M. Reaksi hidrolisis ini menggunakan pelarut etanol dan direfluks selama 2 jam pada
suhu kamar. Hidrolisis ester metil asetat menghasilkan senyawa metanol dengan kemurnian yang
berbeda-beda berdasarkan perbedaan konsentrasi metil asetat dan NaOH. Pada Konsentrasi NaOH 0,5
M diperoleh kemurnian metanol 79,5068 %, konsentrasi NaOH 0,75 M kemurnian metanol 85,6665 %,
konsentrasi NaOH 1 M kemurnian metanol 99,6311 % dan konsentrasi NaOH 1,25 M kemurnian
metanol 100,0000 %. Berdasarkan kemurnian produk hasil hidrolisis menunjukkan adanya pengaruh
konsentrasi basa NaOH terhadap produk hidrolisis ester. Struktur senyawa metanol dianalisis dengan
spectrometer infra merah dan spectrometer massa.

Kata Kunci : Ester, Hidrolisis, Konsentrasi basa dan Metanol

Abstract
This study aims to determine the effect of concentration of base to ester hydrolysis products. Ester can
dihidroisis with an alkaline catalyst at different concentrations. In this study, the concentration of metal
acetate used was 1 M NaOH while coud concentration was 0.5 M, 0.75 M, 1 M, 1.25 M. The hydrolysis
reaction using ethanol and refluxed for 2 hours at room temperature. Hydrolysis of methyl acetate ester
compounds produced methanol with purity varies by different concentrations of methyl acetate and
NaOH. At concentrations of 0.5 M NaOH acquired 79.5068% purity methanol, 0.75 M NaOH concentration
85.6665% purity methanol, 1 M NaOH concentration 99.6311% purity methanol and NaOH concentration
of 1.25 M purity methanol 100,0000 %. Based on the results of the hydrolysis product purity shows the
influence of the concentration of NaOH to the product ester hydrolysis. Methanol compound structure was
analyzed by an infrared spectrometer and a mass spectrometer.
Keywords : Ester Hydrolysis, bases and Methanol Concentration

How to Cite: Saragih, S.W., (2015), Pengaruh Konsentrasi Basa Terhadap Produk Hidrolisis Ester , BioLink, Vol. 1
(2): 81-88

81
Sri Wahyuna Saragih. Pengaruh KOnsentrasi Basa Terhadap Produk Hidrolisis Ester

PENDAHULUAN alkohol.Senyawa yang lazim untuk


Ester merupakan salah satu dari hidrolisis ester ialah larutan NaOH dan
kelompok senyawa organik yang sangat KOH. Adapun reaksi yang terjadi dalam
berguna dan dapat diubah menjadi suasana basa ini adalah reaksi
senyawa-senyawa lain.Ester sering imeversibel(searah/tidak bolak-balik).
dijumpai dialam. Tatanama suatu ester
terdiri dari dua suku kata, kata pertama METODE PENELITIAN
ialah nama gugus alkil yang terikat pada Alat yang digunakan terdiri dari
oksigen ester. Kata kedua berasal dari suatu set alat refluks, magnetic stirrer,
nama asam karboksilatnya, dengan evaporator, alat-alat gelas laboratorium,
membuang kata asam(Hadyana,1992). corong pisah 100 ml, spektrofotometer
Ester adalah turunan asam IR, kromatografi gas – spektra massa
karboksilat yang gugus OH dari (GC-MS).
karboksilatnya diganti dengan gugus OR Bahan-bahan terdiri dri metil
dari alkohol. Anhidrida dengan alkohol asetat, NaOH, dietil eter, aquades, etanol,
fenol atau dari karboksilat dengan alkil Na2SO4 anhidrous pa, HCl pekat, Kertas
halida reaktif(Hadyana, 1992) Produksi lakmus universal, kertas saring.
ester secara industri dilakukan dengan
mereaksikan anhidrida asam dengan Prosedur Kerja
alkohol. (Wilbrahim,1992). Penelitian yang dilakukan
Jika ester dipanaskan dalam air merupakan metode eksperimen dengan
beberapa jam,tidak akan terjadi sesuatu langkah sebagai berikut :
yang berarti(Wilbrahim,1992). Oleh Keadaan labu leher tiga kapasitas
karena itu ester dapat dihidrolisis 500 ml yang dilengkapi dengan magnetic
dengan menggunakan asam dan stirrer dimasukkan 5 ml metil asetat 1M,
basayang merupakan kebalikan dari kemudian ditambahkan 40 ml NaOH 1 M
reaksi esterifikasidengan dan 40 ml etanol absolut. Setelah
basamenghasilkan asam karboksilat penambahan NaOH dan etanol, kemudian
dengan alkohol. larutan direfluks selama 2 jam pada suhu
Ester dapat dihidrolisis menjadi kamar. Kelebihan NaOH dinetralkan
komponennyaasam dan alkohol. Ester dengan penambahan HCl pekat tetes
dihidrolisis dengan katalis asam demi tetes yang diuji dengan lakmus
bertangsung cepat karena adanya katalis universal, kemudian diekstrak dengan 20
ion hidrogen. Reaksi ini akan mengalami ml dietil eter dalam corong pisah dan
reaksi bolak-balik(reversibel), sehingga diulang sebanyak 3 kali. Hasil ekstraksi
air yang berlebihan akan menekan reaksi ditambahkan Na2SO4 anhidrous, disaring
kekanan(Wilbrahim,1992). lalu dievaporasi. Hasilnya dianalisi
Hidrolisis ester dengan alkali berair dengan IR dan GC-MS.
merupakan metode yang efektif terhadap Prosedur diatas diulangi untuk
ester(Fieser,1956).Tetapi ion karboksilat perbandingan kosentrasi NaOH 0,5 M,
yang terbentuk sangat stabil dan tidak 0,75 M, dan 1,25 M. Perbandingan metil
sanggup bereaksi dengan

82
BioLink Vol. 1 (2) Januari 2015: 81-88

asetat dengan NaOH dapat dilihat pada


tabel 1.
Tabel 1 : Perbandingan Konsentrasi Metil Asetat dengan NaOH
Metil asetat NaOH Perbandingan Konsentrasi (M)
7,96 ml (100 ml) 5,03 gr (100 ml) 1 : 1,25
7,96 ml (100 ml) 4,04 gr (100 ml) 1:1
7,96 ml (100 ml) 3,02 gr (100 ml) 1 : 0,75
7,96 ml (100 ml) 2,06 gr (100 ml) 1 : 0,5

Skema Penelitian

83
Sri Wahyuna Saragih. Pengaruh KOnsentrasi Basa Terhadap Produk Hidrolisis Ester

HASIL DAN PEMBAHASAN demi tetes. Adapun data analisa yang


Hidrolisis ester asetat dengan basa diperoleh berupa data spektrum
NaOH dan menggunakan pelarut etanol. kromatografi gas (GC), FT-IR, dan MS.
Pada suhu kamar direfluks selama 2 jam Spektrum data tersebut adalah sebagai
kemudian kelebihan NaOH dinetralkan berikut :
dengan penambahan HCI pekat tetes
1. Spektrum kromatografi gas (GC)

Gambar 5. Kromatogram senyawa metanol hasil hidrolisis metil asetat dengan basa
NaOH dengan perbandingan konsentrasi 1 M : 0,5 M

84
BioLink Vol. 1 (2) Januari 2015: 81-88

Gambar 6. Kromatogram senyawa metanol hasil hidrolisis metil asetat dengan basa
NaOH dengan Perbandingan konsentrasi 1 M : 0, 75 M.

Gambar 7. Kromatogram senyawa metanol hasil hidrolisis metil asetat dengan basa
NaOH dengan perbandingan konsentrasi 1 M : 1M.

85
Sri Wahyuna Saragih. Pengaruh KOnsentrasi Basa Terhadap Produk Hidrolisis Ester

Gambar 8. Kromotgram senyawa metanol hasil hidrolisis metil asetat dengan basa
NaOH dengan dengan perbandingan konsentrasi 1 M : 1,25 M.

2. Spektrum FT-IR
Spektrum FT-IR terhadap hasil hidrolisis ester metil asetat dengan basa NaOH
disajikan pada gambar 9 dibawah ini.

Gambar 9. Spektrum infra merah senyawa metanol hasil hidrolisis ester metil
asetat dengan basa NaOH

86
BioLink Vol. 1 (2) Januari 2015: 81-88

3. Spektrum MS (mass-spektra)
Spektrum MS hasil analisa senyawa metanol hasil hidrolisis ester dengan basa
NaOH disajikan pada gambar 10 dibawah ini.

Gambar 10. Spektrum massa senyawa metanol hasil hidrolisis ester metil asetat dengan
basa NaOH

Pembahasan Berdasarkan Spektrum


1. Spektrum Kromatografi Gas (GC) kromtagrafi gas (GC) yang di dihasilakan
diperolah data sebagai berikut :
Tabel 2. Data GC senyawa metanol
NO Perbandingan Konsentrasi Metil Hasil data GC senyawa Metanol (%)
Asetat dan Basa NaOH
1. 1 : 0,5 79,5068
2. 1 : 0,75 85,6665
3. 1:1 99,6311
4. 1:1,25 100,0000

Konsentrasi yang paling tepat pada basa NaOH dalam reaksi hidrolisis 1
digunakan untuk menghodrolisis ester M pada metil asetat dan konsentrasi
dengan basa NaOH adalah 1 M :1 M. tersebut telah memberikan produk yang
Karena pada perbandingan 1 M : 0, 75 M tinggi sampai dengan 100%.
menjadi 99,6311% pada 1 M : 1M dengan
selisish () adalah 13,9646, sedangkan 2. Spektrum Spektrometer FT-IR
perbandingan 1 M: 1,25 M produknya Hasil spketrum infra merah (
meningkat menjadi 100, 000 %. Hal ini gambar 5 ) terlihat bahwa daerah
sesuai karena perbandingan konsentrasi rentangan antara 1750 cm-1 – 1730 cm -1
NaOH yang berlebih. Maka konsentrasi 1 yang merupakan daerah khas – C = O
M pada metil asetat dan konsentrasi 1 M sudah tidak ada lagi. Hal ini

87
Sri Wahyuna Saragih. Pengaruh KOnsentrasi Basa Terhadap Produk Hidrolisis Ester

menunjukkan bahwa gugus karbonil dari DAFTAR PUSTAKA


ester telah putus dan muncul serapan Allinger, N. L., M. P. Cava, D. C. De Jough, C. R.
Johnson, N. A.Lebel,and C. L.
pada 3319,3 yang merupakan serapan
Stevens,1976, Organic Chemestry, second
khas - OH dari alkohol. Jadi telah terjadi edition, Wort Publisher, Inc, New York.
proses hidrolisis ester metil asetar Atkins, R. C., 2002, Organic Chemistry, thurd
edition, MC Graw Hill Inc, New York.
menghasilkan alkohol dalam hal ini
Considen, D. M., 1984, Encyclopedia of Chemstry,
metanol. fourth edition, Van Nostrand Reinhold
Company, New York.
3. Spektrum Spektrometer Massa Deshayes, K. D., 1995, Encylopedia of Reagent for
Organic Synthesis, Jhon Willey and Sons,
Analisis spektrum massa Chichester.
menunjukkan puncak ion molekuler m/e Elviana, S., 2003, Pengaruh Konsentrasi Asam
= 32 yang berarti berat molekul senyawa Format Terhadap Produk Reaksi Adisi
Asam Format dengan Metil Eugenol,
yang dianalisiis adalah 32, berat molekul Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
32 sesuai massa rumus metanol (CH3 OH) Fieser, L. F., 1956, Organic Chemistry, edisi
yang disajikan pada gambar 6. Puncak ketiga, D. C/ Health and Company,
Boston.
dasar senyawa metanol dengan m/e = 31
Furniss, B. S., A. J. Hannaford, V. Rogers, P. W.
sebagai puncak dasar senyawa metanol G. Smith and A. R. Tatchell, 1978, Vogel’s
yaitu senyawa metoksi (CH3OH) yang Text Book of Pratical Organic Chemistry,
fourth edition, Longman, Group, Ltd,
dapat diteruskan menjadi metanol. Maka
England
dalam proses hidrolisis telah terbentuk Handyana, A. P., 1982, Kimia Organik Jilid 2,
metanol.Dari hasil analisis IR dan spektra edisi ketiga diterjemahkan dari Organic
Chemistry, third edition by Fessenden
massa dapat dinyatakan bahwa
and Fessenden, Penerbit Erlagga, Jakarta.
hidrolisiis metil asetat dengan basa (OH) Hartomo, A. J., 1989, Penuntun Mekanisme
menghasilkan alkohol (metanol). Reaksi Kimia Oragnik, edisi keenam
diterjemahkan dari A Guidebook to
Mechanism in Organic Chemistry by
SIMPULAN Peter Sykes, PT Gramedia, Jakarta.
Produk hasil hidrolisi metil asetat Issaac, N. S., 1973, Reactive Intermediate in
menunjukkan bahwa ada pengaruh Organic Chemistry, Jhon Willey, New
York.
konsentrasi basa NaOH. Kemurnian Loudon, G. M., 1995, Organic Chemistry, third
produk hasil hidrolisis yang diperoleh edition, The Benjamin/Cummings
yaitu pada konsentrasi perbandingan Publishing Company, Inc, California.
Maun, S., 1997, Dasar-Dasar Kimia Organik,
metil asetat : NaOH adalah konsentarsi 1 diterjemahkan dari Fundamentals of
M : 0,5 M kemurnian metanol 79,5068 %, Organic Chemistry, by Fessenden and
konsentrasi 1 M : 0,75 M kemurnian Fessenden, Binarupa Aksara, Jakarta.
March, J., 1992, Advanced Organic Chemistry,
metanol 85,6665 %, konsentrasi 1 M : 1 fourth edition, Jhon Wiley and Sons, New
M kemurnian metanol 99,6311 % dan York.
konsentrasi 1 M : 1,25 M kemurnian Salomons, T. W. Graham, 1983, Organic
Chemistry, third edition, Jhon Wiley and
metanol 100,0000 %. Sons, New York.
Berdasarkan analisis spectrometer Shirley, A. D, 1966, Organic Chemistry, Holt
IR dan spectrometer massa produk hasil Rinehart and Winston, Inc, New York.
Wilbrahim, A. C, and Smatta, M., 1992, Kimia
hidrolisis adalah senyawa methanol. Organik dan Hayati, ITB Bandung,
Bandung

88

Anda mungkin juga menyukai