Anda di halaman 1dari 2

RHINITIS ALERGI

No.Dokumen
No.Revisi
SOP
Tgl. Terbit
Halaman

BLUD UPTD Sunding Tehangga


PUSKESMAS MOTAHA Nip. 197903202005021006

1.Pengertian Rhintinis Alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan


oleh reaksi alergi pasien atopi yang sebelumnya sudah
tersensitisasi oleh allergen yang sama serta dilepaskan
suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan
dengan allergen spesifik tersebut.

Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and it’s Impact on


Asthma), 2001, Rhintinis alergi adalah kelainan pada gejala
bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah
mukosa hidung terpapar allergen yang diperantai oleh Ig E.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas
di dalam penatalaksanaan kasus Rhinitis alergik.
3.Kebijakan
4.Referensi Permenkes No V tahun 2014
5.Prosedur/ Alat: Tempat tidur, Stetoskop, Arloji, Thermometer,
Langkah-Langkah Tensimeter, lampu kepala
Bahan:-

Rencana Penatalaksanaan

PENATALAKSANAAN

a. Menghindari alergen spesifik


b. Pemeliharaan dan peningkatan kebugaran jasmani
telah diketahui berkhasiat dalam menurunkan gejala
alergis
c. Terapi topikal dapat dengan dekongestan hidung topikal
melalui semprot hidung. Obat yang biasa digunakan
adalah oxymetazolin atau xylometazolin, namun hanya
bila hidung sangat tersumbat dan dipakai beberapa hari
(< 2 minggu) untuk menghindari rhinitis
medikamentosa.
d. Preparat kortikosteroit dipilih bila gejala sumbatan
hidung akibat respon fase lambat tidak dapat diatasi
obat lain
e. Preparat antikolinergik topikal adalah ipratropium
bromida yang bermanfaat untuk mengatasi rinorea
karena aktivitas inhibisi reseptor kolinergik pada
permukaan sel efektor.
f. Terapi oral sistemik
1. Antihistamin
 Anti histamin generasi 1 : difenthidramin,
klorfeniramin, siproheptadin.
 Anti histamin generasi 2 : loratadin, setirizine.
2. Preparat Simpatominemik golongan agonis alfa dapat
dipakai sebagai dekongestan hidung oral dengan atau
tanpa kombinasi antihistamin.
Dekongestan oral: pseudoefedrin, fenilpropanolamin,
fenilefrin.

Konseling dan Edukasi


Memberitahu individu dan keluarga untuk :
a. Menyingkirkan faktor penyebab yang dicurigai
(alergen)
b. Menghindari suhu ekstrim panas maupun ekstrim
dingin, vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya
rhinitis eksantematous.
c. Selalu menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani.
Hal ini dapat menurunkan gejala alergi.

6.Unit terkait BP, KIA, Pustu, Poskeskel, RS rujukan

Anda mungkin juga menyukai