Anda di halaman 1dari 2

Active Learning with Learning Tree (ALL Tree)

What is it?

Active learning adalah kegiatan yang dilakukan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan. Banyak riset yang menyatakan bahwa active learning dapat
meningkatkan berfikir kritis, kemampuan berkolaborasi dan keterampilan berkomunikasi.

Learning Tree adalah salah satu pengembangan dari metode peer teaching (teman sejawat) yang
merupakan suatu metode untuk memecah cara pengajaran seperti pohon yang memiliki cabang.
Guru diibaratkan sebuah pohon sedangkan cabang dan ranting pohon adalah para siswa. Siswa-siswa
inilah yang nantinya mengajarkan teman-temannya sendiri.

Jadi Active Learning with Learning Tree merupakan aktivitas belajar yang dapat mengkontruksi
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan melalui metode belajar Learning Tree (belajar dengan
teman sendiri).

What’s the theoritical basic?

Teori Pembelajaran Konstruktivisme menekankan bahwa belajar bukanlah semata-mata proses


mentransfer ilmu tetapi bagaimana seseorang membangun sendiri pengetahuannya dari aktivitas
belajar yang dilakukan. Hal ini yang menjadi dasar active learning.

Supaya active learning berhasil diperlukan faslitator atau faktor pendukung lainnya. Faktor
pendukung itu berupa metode yang disebut dengan Learning Tree. Learning Tree adalah metode
teman sejawat yaitu pengembangan dari coorporative learning yang merupakan bagian dari peer
teaching. Teori kontruktivisme lagi-lagi menjadi dasar Learning Tree.

Guru membangun pemahaman dari sebuah materi ke dua orang siswa, lalu dua orang siswa ini
masing-masing berkolaborasi dengan dua orang siswa lainnya untuk membangun pengetahuannya
dan seterusnya dua orang siswa lainnya masing-masing melakukan hal yang sama ke dua orang siswa
lainnya dan seterusnya. Secara diagram, seperti cabang pohon dimana guru adalah batang pohon
utama dan cabang-cabang pohon serta ranting adalah para siswa, oleh karena itulah metode ini
disebut Active Learning with Learning Tree atau Penulis menyingkatnya dengan ALL Tree.

Dengan cara ini siswa bersama temannya bebas menemukan sendiri pemahaman dan kompetensi
dirinya. Bahwa belajar bukan cuma mengungkap fakta, kaidah dan konsep baku.

Who is the subject?

Penelitian ini mengambil sampel siswa SMA sederajat. Siswa di level ini sudah memiliki kemampuan
mengembangkan informasi menjadi sebuah pemahaman yang pada akhirnya bisa dikembangkan
menjadi sebuah pengetahuan berdasarkan kemampuan konstrukstif diri mereka masing-masing.
Why is it important?

Penelitian ini perlu dilakukan sebagai jawaban pesimistic terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
Pendidikan di Indoensia dianggap telah membunuh motivasi belajar siswa karena lebih
menenkankan pada target mendapatkan nilai berupa angka-angka sehingga hal ini membuat
ketakutan siswa dan membatasi mereka untuk berfikir lebih kritis, luas dan terbuka. Berdasarkan
teori pembelajaran yang menjadi dasar penelitian ini, yaitu teori konstruktivisme, lingkungan belajar
yang baik masih bisa diciptakan oleh para guru. Penulis yakin bahwa ALL Tree dapat menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan.

What are techniques to use?

Di dalam ALL Tree harus mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini

1. Critical Thingking Activites


Membiarkan siswa memutuskan apa yang ingin mereka bahas. Berikan sebuah materi
berupa bacaan misalnya. Lalu minta mereka memutuskan apa yang akan dibahas dari bacaan
yang diberikan.
2. Discussion

3. Collaboration
4. Movement
5. Creative Assignment

Langkah-Langkah menerapkan ALL Tree

1.

Anda mungkin juga menyukai