Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR

PROSEDUR PENGUMPULAN DAN PENGIRIMAN


SPUTUM UNTUK DIAGNOSA TB MDR
No.Dokumen No.Revisi Halaman
00 1/4
Ditetapkan,
Direktur,
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Suatu prosedur yang sangat diperlukan dalam proses


penegakan diagnosis TB
TUJUAN Mendapatkan sputum yang kuantitas dan kualitasnya
baik untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopis
KEBIJAKAN - Penanggulangan TB dilaksanakan dengan
mengutamakan peningkatan mutu pelayanan,
pemeriksaan dahak secara mikroskopik,
penggunaan obat rasional dengan paduan obat
sesuai stretegi DOTS, serta pemantauan,
supervisi dan evaluasi program.
- Penanggulangan TB dilaksanakan dengan
menggunakan strategi DOTS dan mengacu pada
pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis
serta standar internasional penanggulangan
tuberkulosis (ISTC), melalui pelatihan dan
pengembangan staf di rumah sakit
PROSEDUR Alat yang diperlukan:
a. Pot dahak steril sesuai standar laboratorium
b. Stiker/spidol
c. Sabun cuci tangan
d. Cool box
e. Prosedur tetap pengumpulan dahak
f. Form TB 05 MDR

Cara Kerja:
1. Persiapan pasien:
a. Beritahu pasien tentang pentingnya
mendapatkan dahak yang berkualitas
untuk menentukan penyakitnya
b. Anjurkan pasien untuk berdahak dalam
keadaan perut kosong, dan membersihkan
rongga mulut dengan berkumur dengan air
bersih.
c. Dahak adalah bahan infeksius, anjurkan
pasien untuk berhati-hati saat berdahak
dan mencuci tangan dengan sabun
d. Anjurkan pasien untuk membaca prosedur
tetap pengumpulan dahak yang tersedia di
sputum booth khusus untuk berdahak.

2. Persiapan Alat.
Siapkan pot dahak steril.
Beri identitas pada badan pot dahak. Tuliskan
identitas pasien dan tambahkan tanda A untuk
pot dahak sewaktu dan B untuk pot dahak pagi
pada dinding badan pot jangan pada tutupnya

Dahak sewaktu dikumpulkan pada waktu pasien


datang pertama kali, kemudian pasien diminta
datang keesokan harinya untuk menampung
dahak pagi.

Pengambilan dahak untuk diagnosis TB MDR


adalah 2 kali (S-P/Sewaktu-Pagi) ditambah 1 kali
S(Sewaktu) untuk pemeriksaan Genexpert.

Hari ke -1 :
Dahak sewaktu diambil 2 sampel,
1 sampel langsung dikirim untuk periksa Genexpert
1 sampel disimpan di lemari pendingin

Hari ke – 2 :
Dahak pagi diambil 1 sampel,
Sampel tsb bersama sampel dahak sewaktu dikirim.

3. Tulis identitas pasien dan tanggal pengambilan


dahak pada formulir TB 05 MDR

4. Cara pengeluaran dahak yang baik


a. Kumur-kumur dengan air bersih sebelum
mengeluarkan dahak
b. Bila memakai gigi palsu, lepaskan sebelum
berkumur
c. Tarik nafas dalam (2-3 kali)
d. Buka tutup pot, dekatkan ke mulut,
berdahak dengan kuat dan ludahkan ke
dalam pot dahak
e. Tutup pot yang berisi dahak dengan
rapat
f. Cuci tangan dengan air dan sabun
antiseptik
g. Pada saat mendampingi pasien berdahak,
petugas harus mendampingi pasien
dengan memperhatikan arah angin
sedemikian rupa agar arah angin tidak
mengarah kepada petugas
h. Apabila ternyata dahak tidak memenuhi
syarat pemeriksaan ( air liur atau
volumenya kurang), pasien harus diminta
berdahak lagi.

Apabila kesulitan mengeluarkan dahak :


- Berikan obat batuk yang mengandung
gliserol guayacolas sehari sebelum
pengumpulan dahak, atau
- Pasien dianjurkan berolah-raga ringan :
berlari-lari kecil,atau
- Petugas melakukan tepukan-tepukan ringan
dengan kedua telapak tangan pada
punggung pasien ,selama kurang lebih 3-5
menit
- Selanjutnya pasien berdahak seperti pada
butir 3 diatas.

5. Cara menilai kualitas dahak secara makroskopis


a. Lakukan penilaian terhadap dahak pasien
tanpa membuka tutup pot melalui dinding
pot yang transparan.
b. Hal-hal yang harus diamati adalah volume
3 – 5 ml, dahak kental berwarna hijau
kekuningan (mukopurulen)
c. Setelah memeriksa kualitas dahak petugas
harus mencuci tangan dengan air dan
sabun.

6. Mengemas dahak untuk dirujuk


Masukkan pot ke dalam cool box disertai dengan
TB 05 MDR.
Bila tidak langsung dikirim pot disimpan di
lemari pendingin, jangan di freezer.

7. Setelah selesai petugas harus cuci tangan


dengan sabun dan air.

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik Paru atau Poli DOTS


2. Poli TB MDR
DOKUMEN TERKAIT 1. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis – Depkes
2. Pedoman Penerapan DOTS di Rumah Sakit
3. Pengendalian TB resisten obat ,Sub Direktorat
Tuberkulosis Ditjen P2PL Depkes RI 2011
4. Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian
Tuberkulosis Resistan Obat

Anda mungkin juga menyukai