Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Kimia SMA Methodist-3

Praktikum Ke-1 Kelas XII.IPA-4 Semester 1


Tahun Pelajaran 2023-2024
Judul : “Titrasi Asam Basa ”
Praktikan : Kelompok 1
Ketua : Samuel (24)
Anggota : 1. Erick Huang (6)
2. Johvandy Tionoto (11)
3. Tabitha Inggrit Sentosa (29)
Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 19 Agustus 2023
Tanggal Pengumpulan Laporan : 26 Agustus 2023
I. Tujuan:
Menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur
II. Landasan Teori:
Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya.
Atau sebaliknya, penentuan kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan
pada reaksi netralisasi.
Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan saat asam dan basa tepat habis bereaksi
secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Sementara
itu, keadaan saat titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik
akhir titrasi.
Untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi dengan titik ekivalen harus
diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator yang tepat pada saat
titrasi, yakni indikator yang mengalami perubahan warna atau trayek pH di sekitar titik ekivalen.
Sebagai contoh, pada label botol cuka makan umumnya terdapat informasi kadar cuka. Jika pada suatu botol
cuka tertulis 25% asam cuka. Nah, penentuan kadar asam cuka dapat dilakukan dengan prosedur eksperimen
menggunakan metode titrasi asam basa, prosedur titrasi asam basa:
1. Asam yang akan dititrasi dimasukkan dalam erlenmeyer, kemudian ditetesi indikator asam-basa yang sesuai
dengan trayek pH.
2. Masukkan pentiter basa dimasukkan ke dalam buret, dan ditambahkan dalam erlenmeyer setetes demi setetes
sambil menghitung berapa volume yang dibutuhkan.
3. Ketika warna indikator berubah, hentikan titrasi (titik akhir titrasi).

Rumus Titrasi Asam Basa


Rumus titrasi asam basa yang digunakan untuk menentukan konsentrasi asam/basa adalah sebagai berikut:
 Titrasi asam basa monovalen (valensi 1)

III. Alat dan Bahan:


Alat Bahan
1. Buret 1. Larutan asam cuka (CH3COOH) komersil
2. Gelas ukur 100 mL 2. Larutan NaOH 0,1M
3. Pipet volume 3. Indikator fenolftalein (PP)
4. Botol semprot 4. Aquades
5. Pipet tetes
6. Statif + klem
IV. Prosedur Kerja:
1. Ambil 1 mL larutan cuka dapur. Masukkan ke dalam gelas ukur, lalu tambahkan aquades hingga volumenya
50 mL.
2. Tuangkan ke dalam gelas kimia yang bersih, ambil 25 tetes. Kemudian, masukkan ke dalam Erlenmeyer.
Tambahkan 3 tetes indikator phenoftalien dan 5 mL aquades.
3. Titrasi dengan larutan NaOH 0,1M tetes demi tetes sampai warnanya merah muda (mendekati bening).
4. Catat pemakaian tetesan NaOH. Ulangi sampai 3 kali.
5. Hitung kadar asam asetat dalam cuka tersebut!
V. Data Pengamatan:
No Langkah Kerja Volume NaOH 0,1 M (mL)
1. 25 tetes cuka + 3 tetes indikator fenolftalien + 50 mL air V1 = 1 mL
2. 25 tetes cuka + 3 tetes indikator fenolftalien + 50 mL air V2 = 1 mL
V3 = 1 mL
3. 25 tetes cuka + 3 tetes indikator fenolftalien + 50 mL air
Vrata-rata = 1 mL
Perhitungan:
Reaksi:

Mol CH3COOH/ Mol NaOH = koefisien CH3COOH/ koefisien NaOH


…….. = …….
Konsentrasi CH3COOH sebelum diencerkan:
V1 M1 = V2 M2
………= ….....
Kadar CH3COOH sebelum diencerkan:
% massa × ρ ×10
M=
Mr
Catatan:  asam asetat = 1 gr/mol
VI. Pertanyaan dan Tugas:
1. Tuliskan persamaan reaksi asam-basa tersebut!
2. Hitunglah kadar CH3COOH dalam cuka dapur!
3. Mengapa digunakan indikator fenolftalien?
Jawaban:
1. CH3COOH + NaOH  CH3COONa + H2O
2. Va . Ma = Vb . Mb
25 . Ma = 20 . 0,1
2
Ma = =0,08 M
25

V1 . M1 = V2 . M2
1 . M1 = 50 . 0,08
M1 =4M

% massa × ρ ×10
M=
Mr
% masaa ×1× 10
4=
60
%=24 %
3. Indikator fenolftalein merupakan asam diprotik dan tidak berwarna. Indikator fenolftalein terurai menjadi
bentuk tidak berwarna dan kemudian dengan hilangnya proton kedua menjadi ion dengan sistem konjugasi,
menghasilkan warna merah. Fungsi penambahan indikator fenolftalein pada titrasi asam basa yaitu untuk
menentukan titik ekuivalen. Indikator fenolftalein berubah warna di sekitar titik ekivalen dan merupakan
indikator yang sesuai. Indikator fenolftalein (pp) digunakan sebagai indikator pembanding dalam proses titrasi
basa kuat-asam kuat, hasil yang diperoleh menunjukkan rentang pH yaitu 9,83-4,20 dengan warna merah muda
menjadi tidak berwarna.
VII. Kesimpulan:
Titrasi merupakan proses penentuan konsentrasi suatu larutan dengan mereaksikan larutan yang sudah ditentuan
konsentrasinya (larutan standar), titrasi asam basa adalah suatu titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa
(reaksi penetralan). Titrasi harus dihentikan apabila larutan NaOH dicampurkan dengan CH 3COOH berubah
warna dari bening hingga menjadi merah muda. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil
konsentrasi dari CH3COOH tersebut, sehingga harus sangat hati-hati pada saat melakukan praktikum. Kadar
asam cuka perdagangan yang diperoleh adalah 24%
VIII. Daftar Pustaka:
https://www.academia.edu/30129326/
laporan_praktikum_titrasi_asam_basa_dan_konstanta_keasaman_ka_modul_2_docx

Anda mungkin juga menyukai