Nim : 1700012136
Kelas : Etika Bisnis Dan Profesi (C)
Iklan Menurut Thomas M. Garret, SJ, dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang lewatnya
pesan-pesan visual atau oral disampaikan kepada khalayak dengan maksud
menginformasikan atau memengaruhi mereka untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi, atau untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi secara positif terhadap idea
idea, institusi-institusi tau pribadi-pribadi yang terlibat di dalam iklan tersebut.
Fungsi Iklan, sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang menginformasikan konsumen
perihal produk produk barang dan jasa yang bisa dijadikan sebagai pemuas kebutuhan. iklan
ditampilkan sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang mempengaruhi sebagian besar hidup
kita, terutama sehubungan dengan upaya mendapatkan barang dan jasa pemuas kebutuhan.
Sebagai kekuatan utama ekonomi, iklan justru menjadi sarana yang efektif bagi produsen
untuk menstabilkan atau terus meningkatkan penawaran barang dan jasa. Sementara
konsumen dengan sendirinya juga membutuhkan iklan, terutama ketika mereka hidup dalam
sebuah masyarakat yang ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat, sebuah
masyarakat konsumtif dengan tingkat permintaan akan barang dan jasa yang terus meningkat.
Ada 3 peran iklan menurut yeremies jena,(1997) yakni :
1. Iklan Informatif, menginformasikan secara objektif dari kualitas barang tertentu yang
diproduksi, nilai lebih barang tersebut, harga serta tingkat kelangkaannya menjadi tujuan
utama iklan ini.
2. iklan persuasif/sugestif, tidak sekedar menginformasikan secara objektif barang dan jasa
yang tersedia, tetapi menciptakan kebutuhan kebutuhan akn barang dan jasa yang diiklankan.
Kalau pada iklan informative yang mau dicapai adalah bagaimana masyarakat bisa memenuni
kebutuhannya, maka pada iklan persuasif justru kebutuhan akan barang dan jasa itu sendiri
yang hendak diciptakan. Dan demi tujuan-tujuannya tidak jarang jenis iklan ini
mengutamakan unsure-unsur perasaan dan bersifat irasional, karena pesan-pesannya sunguh-
sungguh menggerakkan perasaan-perasaan, imajinasi-imajinasi, serta realitas bawah-sadar
manusia.
3. iklan kompetitif.
Meskipun meliputi juga iklan informatif dan persuasif, jenis iklan ini lebih dimaksud untuk
mempertahankan serta memproteksi secara kompetitif kedudukan produsen di hadapan
pelaku produksi lainnya. Masyarakat kemudian diharapkan memiliki semacam tingkat
“kesetiaan” yang relatif tinggi dan tetap selaku pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh
satu pelaku produksi tertentu saja.
Referensi
Keraf, Sonny A., Etika Bisnis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1991.
Pitoyo, Djoko dan Siswanto, Joko, “Pandangan Moral Guru Terhadap Iklan
Komersial yang Mengeksploitasi Wanita Sebagai Model”, dalam Jurnal Fakultas Filsafat
UGM, Seri
27, Maret 1997, Yogyakarta, Maret 1997.
Sutanto, Limas, “Media Massa: Kekuatan Otoritatif di Era Informasi”, dalam Buletin
Komunikasi, No. 44, 1997.