Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN ALAT PRAKTIK DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 3

YOGYAKARTA

Laporan Pengelolaan Peralatan Praktik Kejuruan Meliputi Peminjaman


Dan Pengembalian Dalam Pembelajaran Praktik
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan ridlo dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan pengelolaan peralatan praktik kejuruan meliputi
peminjaman dan pengembalian dalam pembelajaran praktik ini.

Penyusunan laporan ini tidak akan selesai jika tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampampaikan
ucapan terimakasih kepada Bapak Kepala Sekolah Beserta Guru Mata
Pelajaran Keperawatan yang telah membantu dan memberi dukungan dalam
penyusunan laporan ini.

Besar harapan kami kegiatan ini dapat menginspirasi kesadaran seluruh


siswa/I untuk dapat berkolaborasi dalam kegiatan di dalam atau di luar sekolah bagi
siswa/I SMK Nurul Jadid Batam.

Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh penyusun
demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.

Kepala Laboratorium

Ns. Mutiara Angginy, S.Kep

2
3
A. LATAR BELAKANG

A. Pengelolaan Sarana Prasarana lABORATORIUM

Sarana dan prasarana pendidikan merupakan pendukung dalam

pembelajaran di sekolah. Sarana prasarana yang lengkap tidak akan berjalan tanpa

adanya sebuah pengelolaan yang matang, maka dari itu semua sarana dan

prasarana pendidikan harus dikelola sesuai dengan prosedur yang ada. Sarana

pendidikan menurut Barnawi dan M.Arifin (2012: 47).

4
Menurut UU N0 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu

menyakatakan bahwa Pendidikan Kejuruan menurut Hernie Kumaat yang

disampaikan pada seminar internasional, ISSN 1907-2066 (2010), menjelaskan

bahwa pendidikan kejuruan adalah program pendidikan yang secara langsung

dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan dan tambahan karir,

serta menurut Putri Isnaeni Kurniawati dan Suminto A. Sayuti (2013: 103)

“Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang spesifik, demokratis, dapat

melayani berbagai

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum SMK

mengacu pada proses pembelajaran dengan perbandingan 70%:30% antara praktik

dan teori. Hal ini karena tujuan dari adanya SMK adalah lebih mengarah pada

menyiapkan siswa untuk ke dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional

pada keahlian yang diminati.

adalah menggunakan partisipasi langsung oleh peserta didik, yang

memungkinkan siswa mampu mengembangkan keterampilan, melalui model

pekerjaan yang akan dialami, dimana dalam pembelajarannya akan dibuat sebuah

simulator untuk menunjukan beberapa pemahaman kepada peserta didik secara

langsung.

5
menurut Helmut Nolker (1983: 27) menyatakan bahwa dilihat dari sudut pandang

siswa, terdapat tiga kegiatan dasar yang ada dalam pendidikan kejuruan yaitu (1)

kegiatan praktik untuk melatih keterampilan baik dalam bentuk proyek maupun

praktik di industri, (2) pengetahuan teori, (3) pengalaman dan perjumpaan melalui

kunjungan industri.

Standar atas pemenuhan sarana pendidikan di SMK sangat kompleks

tergantung pada jurusan yang ada di sekolah. Standar sarana pendidikan mengenai

SMK telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)

Nomor 40 tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan.

Pendidikan kejuruan secara khusus memiliki sarana pendidikan berupa alat

praktik yang mendukung proses pembelajaran. Setiap jurusan memiliki

karakteristik peralatan praktik untuk mendukung pemahaman dan

mengembangkan profesionalitas siswa.

Alat praktik adalah alat bantu dalam pembelajaran yang melibatkan siswa

secara langsung dalam penggunaanya sehingga siswa mampu memahami dan

mengerti bagaimana bentuk dan prinsip kerja pada alat praktik yang ada disekolah

(Tri Hananto, 2009: 39). Menurut Wawan Darman (2012 :14) fasilitas praktik

adalah suatu yang berfungsi untuk menunjang pencapaian tujuan akhir yakni

pelaksanaan pembelajaran yang lebih kondusif, lancar serta meningkatkan

6
kemampuan siswa.

1. Pengelolaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan

Pengelolaan alat praktik sama halnya dengan pengelolaan sarana dan

prasarana pendidikan, karena alat praktik merupakan bagian dari sarana

pendidikan khsusunya dilihat dari fungsi dan peranannya yang langsung berkaitan

dengan proses pembelajaran yaitu alat pembelajaran.

Inventarisasi Alat Praktik Pendidikan Kejuruan

Kegiatan inventaris berkaitan dengan kegiatan pencatatan sarana

pendidikan. Menurut Ibrahim Bafadal (2004: 55) “Kegiatan inventarisasi sarana

pendidikan adalah suatu kegiatan mencatat semua perlengkapan yang dimiliki

7
oleh sekolah”. Sarana pendidikan yang dimiliki sekolah tercover dalam suatu data

inventaris sekolah. Menurut Ary H. Gunawan (1996: 141) “Inventaris dilakukan

dalam usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap

barang-barang negara atau swasta”.

Ada barang baru

Pencatatan dalam buku penerimaan

Pengelompokan barang baru


Inventaris

Pencatatan di dalam Pencatatan di dalam buku


induk bukan inventaris
buku induk inventaris

Pencatatan di dalam buku


Pencatatan di dalam kartu
golongan inventaris
(buku) stok barang

Gambar 2 tata cara pencatatan perlengkapan sekolah (Bafadal, 2004: 57-61)

b. Penggunaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan

Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan pemanfaatan

sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi

mencapai tujuan pendidikan (Barnawi dan M. Arifin, 2012: 77). Agar tercipta

penggunaan secara efektif dan efisien terhadap sarana dan prasarana pendidikan

maka perlu dilakukan pengelolaan. Penggunaan alat praktik pendidikan perlu

diatur seoptimal mungkin, sehingga mampu mendukung proses pembelajaran


8
secara maksimal. Khususnya penggunaan dalam alat yang dikaitkan dengan

proses belajar mengajar di sekolah. Pengaturan penggunaan sarana pendidikan

juga harus melibatkan guru, karena guru yang tahu tentang kebutuhan yang

9
diperlukan saat di kelas sehingga pengaturan yang disusun dapat berjalan secara

efektif dan efisien.

Pemeliharaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan

Sarana prasarana pendidikan yang sudah tersedia tidak semata-mata

dibiarkan begitu saja oleh pengelola sarana pendidikan di sekolah. Namun harus

dipelihara agar sarana pendidikan tetap bisa difungsikan sebagaimana mestinya.

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menurut Depdiknas (2007: 30)

adalah kegiatan melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan

prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan. Pemeliharaan

diartikan juga sebagai kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu

barang sehingga barang selalu dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan

(Barnawi dan M. Arifin, 2012: 74).

1. Pemeliharaan alat praktik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dilaksanakan

dengan adanya program Maintenance and Repair (MR). Tim MR terdiri dari

guru, Koordinator Bengkel, Kepala Jurusan, dan Tool Man. Bentuk kegiatan

MR secara keseluruhan bisa dikategorikan sebagai pemeliharaan sehari-hari

setiap akan dan selesai alat praktik dipakai, pemeliharaan rutin dilakukan

disetiap mingguan/bulan/tahunan oleh jurusan sesuai dengan kebutuhan alat

dan melihat masa pakai dan intensitas pemakaian, serta perbaikan. Kegiatan

perbaikan dengan meilhat tingkat kerusakan, jika kerusakan ringan maka akan

diperbaiki oleh pihak jurusan namun, untuk alat rusak berat maka akan

memanggil ahli dari luar atau membawa ketempat servis. Kegiatan MR


10
seharusnya didukung dengan adanya kartu perawatan, tapi tidak semua jurusan

mengisi dan menempelkan kartu perawatan pada alat. Untuk mendukung

program MR, dibuat juga sebuah Instruksi Kerja Alat (IKA). IKA dibagikan

sebelum siswa melakukan praktik, serta ada pengarahan dari guru pembimbing

yang bersangkutan.

LAMPIRAN 8
DAFTAR INVENTARIS ALAT DAN
JADWAL PENGGUNAAN BENGKEL

11
12
13
271

Anda mungkin juga menyukai