Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Edukasi tentang Ketuban pecah dini


Sub Pokok bahasan : Tanda gejala ketuban pecah dini dan penanganannya
Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/tanggal : Selasa, 8 Mei 2018
Waktu : 10 menit
Tempat : Bangsal Muzdalifah Ruang II.b.1 RS PKU Muhammadiyah
Temanggung
Penyuluh : Mahasiswa Coners UMY

II. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarga dapat memahami dan
melakukan penanganan yang sesuai seperti tirah baring.

III. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 10 menit, diharapkan pasien dan
keluarga dapat mengetahui tentang :

1. Pengertian Ketuban pecah dini


2. Tanda gejala ketuban pecah dini
3. Penanganan/terapi yang tepat

IV. Strategi Pelaksanaan :


· Metode : Ceramah dan diskusi
· Media : Leaflet

V. Proses Pelaksanaan
No. Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu
1. Pendahuluan 1. Salam pembuka Menjawab, 2 menit
2. Menyampaikan tujuan menyimak,
penyuluhan mendengarkan,
3. Aperserpsi menjawab
pertanyaan
2. Kerja 1. Penyampaian garis besar Mendengarkan, 6 menit
materi ketuban pecah dini menanyakan
2. Memberi kesempatan hal-hal yang
peserta untuk bertanya belum jelas,
3. Menjawab pertanyaan menjawab
4. Evaluasi pertanyaan
3. Penutup 1. Menyimpulkan Mendengarkan, 2 menit
2. Salam penutup menjawab salam

VI. Setting Tempat :


Peserta penyuluhan tidur dan duduk berhadapan dengan perawat

VII. Kriteria Evaluasi :


1. Pasien dan keluarga menjelaskan pengertian ketuban pecah dini.
2. Pasien dan keluarga menjelaskan tanda dan gejala ketuban pecah dini.
3. Pasien dan keluarga mengetahui penanganan/terapi yang tepat.
KETUBAN PECAH DINI

A. PENGERTIAN KETUBAN PECAH DINI


Ketuban pecah dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut
ketuban pecah dini pada kehamilan premature. Dalam keadaan normal 8 – 10 %
wanita hamil aterm akan mengalami ketuban pecah dini (Prawirohardjo, 2010).
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda-tanda
persalinan. Sebagian besar ketuban pecah dini terjadi diatas 37 minggu kehamilan,
sedangkan dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak (Manuaba, 2010).
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu bila pembukaan
pada primipara < 3 cm dan pada multipara <5 cm. Hal ini dapat terjadi pada akhir
kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD preterm adalah KPD
sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi
lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan (Mochtar, 2007).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketuban pecah dini adalah
pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan atau sebelum inpartu pada
pembukaan < 4 cm (fase laten) yang terjadi setelah kehamilan berusia 22 minggu.

B. TANDA GEJALA KETUBAN PECAH DINI


Menurut Manuaba (2010), tanda dan gejala pada kehamilan yang mengalami KPD
adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban berbau
amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau
menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti
atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila duduk/berdiri,
kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya mengganjal atau menyumbat
kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut
jantung janin bertambah cepat merupakan tanda infeksi yang terjadi.

C. TERAPI YANG DIBERIKAN


 Tirah baring untuk mengurangi keluarnya air ketuban sehingga masa kehamilan
dapat diperpanjang.
 Tirah baring dapat dikombinasikan dengan pemberian antibiotik sehingga dapat
menghindari infeksi.
 Antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan KB . Jakarta : EGC.


Mochtar, rustam. 2007. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai