SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikkan (S.pd)
Oleh:
Sri Susilowati
NIM:10202761
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan manusia kecil yang mempuyai
rentang usia 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus
dikembangkan. Anak usia memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak
sama dengan orang ini dewasa serta akan berkembang menjadi manusia
seutuhnya. Usia ini disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini
pertumbuhan dan perkembanganakan berkembang sangat cepat disetiap aspek
perkembangannya,meskipun pada umumnya anak memiliki pola
perkembangan sama tetapi ritme perkembangannya akan berbeda antara anak
yang satu dengan yang lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual
(Sofia Hartati, 2005: 7).
Pendidikan anak usia dini tidak pernah surut dan terlepas dari
perkembangan dan permasalahan. Model pemecahan serta inovasi untuk dapat
mengambil peranan dan tanggung jawab bagi kemanusiaan karena anak
merupakan aset masa depan.Anak memiliki potensi yang sangat besar untuk
dapat dikembangkan guna memikul tanggung jawab dimasa mendatang.Salah
satukemampuan yang sangat penting untuk dikembangkan pada diri yaitu
kemampuan dalam berbahasa. Penguasaan kosakata sangat berperan penting
dalam perkembangan dalam berbahasa.Seorang anak menguasai kosakata
dengan baik, maka anak tersebut secara mudah dapat berbahasa dengan baik
dan lancar. Anak yang mempelajari kosakata sejak dini akan melatih dalam
berbahasa karena pada otak anak sudah tertanam berbagai macam kosakata.
Bahasa yang diungkapkan anak tidak terlepas dari banyaknya kosakata yang
dikuasainya. Anak yang menguasai banyak kosakata maka mereka tidak akan
mempunyai hambatan dalam berbahasa atau menyampaikan kalimat atau kata
dalam bentuk bahasa kosakata baru yang belum pernah ditemukan pada diri
mereka.
Proses pembelajaran di TK Islam Teratai Hijau kondisi menunjukkan
bahwa banyak anak diawal pembelajaran mengalami kesulitan dalam
berbahasa atau beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dari fenomena yang
terdapat dilapangan menunjukan bahwa anak belum dapat berbahasa dengan
baik dan belum bisa bersosialisasi dengan baik maka guru sangat berperan
penting untuk menanamkan kepada anak (peserta didiknya) untuk berbahasa
dengan baik dan benar.
Dari permasalah diatas maka peneliti mengadakan penelitian atautindak
kelas. Dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Bahasa Gambar” di TK
Islam Teratai Hijau. Karena itu peneliti perlu mengambil penelitian yang lebih
serius supaya anak mudah memahami apa yang telah diberikan oleh guru.
B. Identifikasi masalah
Karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
verbal anak usia dini. Misalnya berbahasa atau membaca dengan
menggunakan berbagai mediaatau buku bergambar.Namun dalam penelitian
ini penulis hanya membatasi permasalahan pada Bagaimana meningkatkan
kemampuan anak dalam berbahasa melalui berbagai media gambar.
Rumusan masalah:
Berdasarkan latar belakang anak usia dini. Misalnya berbahasa atau
membaca menggunakan buku bergambar.Dikemukakan diatas maka rumusan
masalah yang diajukan penulis adalah “Apakah metode menggunakan
berbagai media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada
anak?
C. Tujuan Penelitian
Meningkatan kemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan
menggunakan berbagai media gambar.Penelitian bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan anak dalam memahami apa yang telah disampaikan
atau diberikan guru.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian atau kegiatan yang berjudul
“Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Berbagai Media Gambar”.
1. Manfaat Teoritis
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan diharapkan dapat digunakan untuk
acuan penelitian selanjutnya, khususnya dalam meningkatkan kemampuan
berbahasa anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa pada anak didik sehingga kemudian dapat menambah media
dan alat peraga agar anak lebih dapat terpenuhi kebutuhannya.
b. Bagi Guru
Agar dapat menjadi acuan dalam penggunaan metode yang bervariasi
sehingga guru dapat lebih kreaktif lagi dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Anak
Semakin meningkatkan kemampuan dan kecerdasan dalam berbahasa
ketika mereka berada dalam lingkup masyarakat sehingga dapat
berkomunikasi dengan semua orang.
E. Sistematika Penelitian
Dalam tulisan ilmiah unsur yang paling penting adalah bagaimana
tulisan ini disusun dengan sistematis dan mempunyai hubungan antara
masalah yang diatas dengan dibawahnya. Sistematika isi penelitian yang telah
dideskripsikan dalam skripsi ini sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
Bab II Landasan teori
Landasan teori terdiri dari teori anak usia dini, teori kemampuan/
kecerdasan berbahasa, metode pembelajaran, teori menggunakan
berbagai media gambar.
Bab III Metodologi Penelitian(prosedur pelaksanaan penelitian)
Metodologi penelitian terdiri dari tempat penelitian, waktu pelitian,
tema penelitian, kondisi objek penelitian, desain pelaksanaan
penelitian.
Bab IV Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaanpenelitian tindakan kelas terdiri dari pelaksanaan siklus I,
pelaksanaan siklus II dan hasil pelaksanaan siklus I dan silkus II.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Terdiri diri dari kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Kerangka Teori
a. Pengertian Bahasa
Pada manusia bahasa ditandai oleh adanya daya cipta yang tidak
pernah habis dan adanya sebuah aturan.Daya cipta yang tidak pernah
habis ialah suatu kemampuan individu untuk menciptakan sejumlah
kalimat bermakna yang tidak pernah berhenti dengan menggunakan
seperangkat kata dan aturan yang terbatas, yang menjadikan bahasa
sebagai upaya yang sangat kreatif. Dengan demikian bahasa dapat
diartikan sebagai suatu sistim simbol yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
Di samping itu bahasa dapat di maknai sebagai suatu sistem
tanda, baik lisan maupun tulisan.Bahasa merupakan sistem
berkomunikasi antar manusia.Bahasa mencakup komunikasi non
verbal dan komunikasi verbal.Bahasa dapat di pelajari secara teratur
tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki
seseorang.
Bahasa mempunyai beberapa pengertian.Menurut Oxford
Advanced Learner Dictionary bahasa adalah suatusistem dari suara,
kata,pola, yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi
melalui pikiran dan perasaan.
Sedangkan menurut pandangan Hurock (1978: 176) bahasa
adalah sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan
perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain. Syamsu
Yusuf (2007: 118) mengatakan bahwa bahasa adalah sarana
berkomunikasai dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup
semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan
dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk
mengungkapkan suatu pengertian.
Dari beberapa definisi bahasa yang dikemukakan di atas dapat
di simpulkan bahwa bahasa adalah suatu alat komunikasi yang
digunakan melalui suatu sistem suara, kata, pola yang digunakan
manusia untuk menyampaikan pertukaran pikiran dan
perasaan.Bahasa dapat mencakup segala bentuk komunikasi, baik
yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa
gerak tubuh, dan ekspresi wajah.
Menurut Bromley (1992) dalam Neneng Tasu’ah (2011:50) ada
5 macam fungsi bahasa yaitu;Bahasa menjelaskan keinginan dan
kebutuhan individu. Anak usia dini menjelaskan kata-kata yang dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan utama mereka.
b. Bahasa dapat merubah dan mengontrol perilaku.Anak- anak
belajar bahwa mereka dapat mempengaruhi lingkungan dan
mengarahkan perilaku orang dewasa dengan menggunaan
bahasa.
c. Bahasa membantu perkembangan kognitif.Secara simbolik
bahasa menjelaskan hak yang nyata dan tidak nyata.Bahasa
memudahkan kita untuk mengingat kembali suatu informasi dan
menghubungkannya dengan informasi yang baru di
peroleh.Bahasa juga berperan dalam membuat suatu kesimpulan
tentang masa lalu, saat ini dan masa yang akandatang.
d. Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang
lain.Bahasa berperan dalam memperlihara hubungan anak
dengan orang sekitar.
e. Bahasa mengekspresikan keunikan individu. Anak
mengemukakan pendapat dan perasaan pribadi dengan cara yang
berbeda dari orang lain.
f. Anak mengkomunikasikan kebutuhan, pikiran dan perasaannya
melalui bahasa dengan kata-kata yang bermakna unik. Anak
memiliki keterbatasan dalam memahami bahasa dari sudut
pandang orang lain. Perkembangan simbol bahasa pada anak
sangat berpengaruh terhadapkemampuan anak untuk belajar
memahami bahasa dari pandangan oranglain dan meningkatkan
kemampuannya untuk memecahkan persoalan.
3. Perkembangan bahasa.
Harus kita sadari bahwa bahasa merupakan landasan seorang
anak untuk dapat mempelajarti hal-hal lain. Sebelum anak belajar
pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar
dapat memahami dengan baik. Anak akan dapat mengembangkan
kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca
yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang
lebih tinggi.
Sejak bayi, anak sudah memiliki kemampuan berbahasa
sesederhana apapun, bayi sudah dapat menangkap bunyi-bunyian
atau tanda yang diberikan oleh orang-orang terdekat di
lingkungannya. Seiring dengan bertambahnya usia perkembangan
bahasa anak akan terus berkembang semakin kompleks.
Menurut Vygosky, ada 3 (tiga) tahap perkembangan bahasa anak
yang menentukan tingkat perkembangan berfikir, yaitu tahap
eksternal, egosentris, dan internal yaitu sebagai berikut.
Pertama, tahap eksternal yaitu tahap berfikir dengan sumber
berfikir anak berasal dari luar dirinya. Sumber eksternal tersebut
terutama berasal dari orang dewasa yang memberi pengarahan
kepada anak dengan cara tertentu. Misalnya orang dewasa bertanya
kepada seorang anak, “Apa yang sedang kamu lakukan? “Kemudian
anak tersebut meniru pertanyaaan, “Apa? ”Orang dewasa
memberikan jawabannya “ Melompat”.
Kedua, tahap egosentris yaitu suatu tahapan ketika pembicaraan
orang dewasa tidak lagi menjadi persyaratan. Dengan suara khas,
anak berbicara seperti jalan pikirannya, misalnya “saya melompat”,
“ini kaki”,”ini tangan, “ ini mata”.
Ketiga, tahap internal yaitu suatu tahap ketika anak dapat
menghayati proses berfikir misalnya seorang anak sedang
menggambar suasana malam. Pada tahap ini, anak memprotes
pikirannya dengan pikirannya sendiri, “Apa yang harus saya gambar?
saya tau saya sedang menggambar bintang dan bulan di langit”.
Maka dari itu kemampuan berbahasa merupakan hasil kombinasi
seluruh sistem perkembangan anak, karena kemampuan bahasa
sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistim yang lain.
Kemampuan berbahasa melibatkan kemampuan motorik,
psikologis, emosional dan sosial. Seperti kemampuan motorik,
kemampuan bayi untuk berbahasa terjadi secara bertahap, sesuai
dengan tahapan perkembanagan berfikirnya dan juga perkembangan
usianya.
Menurut Syamsu Yusuf (2007:119) perkembangan bahasa
berkaitan erat dengan perkembangan berfikir anak. Perkembangan
fikiran di mulai pada usia 1,6- 2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat
menyusun kalimat dua atau tiga kata. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
dalam berbahasa anak dituntut untuk menuntaskan atau mengusai
tugas pokok perkembanganbahasa.
Ada pun tugas tersebut adalah ;
a. Pemahaman yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang
lain;
b. pengembangan perbendaharaan kata;
c. Penyusunan kata- kata menjadi kalimat; dan
d. ucapan.
Kemampuan mengucapkan kata-kata merupaskan hasil belajar
melaluiimitasi terhadap suara-suara yang didengar anak dari orang
lain.
Sedangkan menurut Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih (2004)
perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar yaitu periode
prelinguistik (0-1 tahun) danlinguistik(1-5 tahun).Mulai periode
linguistik inilah mulai saat anak mengucapkan kata-kata yang
pertama.Yang merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua.
Periode linguistik terbagi dalam tiga fase yaitu;
a. Fase satu kata atau holofrase
Fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan
pikiran yang kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan
atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Misalnya kata
duduk, bagi anak dapat berarti “saya mau duduk”. Orang tua
baru dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud oleh
anak tersebut, apabila kita tahu dalam konteks apa kata tersebut
diucapkan, sambil mengamati mimik (raut muka) gerak serta
bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang
diucapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu
barulah disusul dengan kata kerja.
b. Fase lebih dari satu kata.
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan.
Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang
terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari
pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok kalimat
dengan objek dengan tata bahasa yang tidak benar. Setelah dua
kata, munculah kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh empat kata
dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh
anak tidak lagi egosentris, dari dan untuk dirinya sendiri.
Mulailah mengadakan komunikasi dengan orang lain secara
lancar. Orang tua mulai melakukan tanya jawab dengan anak
secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita dengan
kalimat-kalimatnya sendiri yang sederhana.
c. Fase diferensiasi
Periode terakhir diri masa balita yang berlangsung antara
usia dua setengah tahun sampai lima tahun. Keterampilan anak
dalam berbicaramulai lancar dan berkembang pesat. Dalam
berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang
mengagumkan, akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan
kata demi kata seusai dengan sejenisnya terutama pemakaian
kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan
kata ganti orang ”saya” untuk menyebut dirinya, mampu
mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran, dan
berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai
dapat mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah,
memberitahu, dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk
satu pembicaraan.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa bahasa anak secara
terus menerus akan selalu berkembang. Anak banyak belajar dari
lingkungannya, dengan demikian bahasa anak terbentuk oleh
kondisi lingkungan. Lingkungan anak mencakup lingkungan
keluarga, masyarakat dan lingkungan pergaulan teman sebaya.
Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan diperkaya oleh
lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti
bahwa proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari
pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus
dalam perilaku berbahasa.
B. Metode pembelajaran
Metode adalah salah satu prosedur yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan
guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran atau permainan
dengan memperhatikan keseluruhan situasi belajar dan bermain untuk
mencapai tujuan.
Metode-metode yang dibutuhkan untuk membangun pengetahuan
pada anak, antara lain:
1. Metode Praktik Langsung
Melalui kegiatan praktik langsung diharapkan anak mendapat
pengalaman melalui interaksi langsung dengan objek. Contoh : guru
menuang pasir dalm ember. Guru menekankan kata pada kosakata
yang hendak diperkenalkan pada anak.
2. Metode Cerita atau Dongeng
Melalui kegiatan bercerita atau dongeng diharapkan anak mendapatkan
pengetahuan bagaimana cara menyampaikan pesan pada orang lain
agar orang lain mampu memahami pesan-pesan yang ingin
disampaikan. Ketika anak mendengarkan suatu cerita, anak akan
belajar mengembangkan kemampuan kognisi, perbendaharaan dan tata
bahasa, emosi, sosialisasi, partisifasi, kebiasaan bekerja dan juga
motoriknya. Contoh : guru bercerita kupu-kupu bersayap merah.
3. Metode Tanya jawab
Metode ini membangun pengetahuan anak melalui pernyataan-
pernyataan yang diajukan sehingga anak dapat menjawab dan
membuat pertanyaan sesuai dengan informasi yang ingin diperolehnya.
Disamping itu juga diharapkan anak mampu mengingat, memikirkan
dan menganalis suatu hal yang menjadi bahan pelajaran atau
permainan yang dihadapinya.
4. Metode Proyek
Metode proyek memberikan kesempatan pada anak melakukan
eksplorasi pada lingkungan disekitar anak dengan lingkungan sebagian
proyek belajar anak. Contoh : anak bermain pasir dipantai, ia akan
membuat istana atau sesuatu yang ia sukai.
5. Metode Bermain Peran
Bermain peran adalah suatu kegiatan untuk memperankan sesuatu
diluar perannya sendiri agar anak dapat memiliki pemahaman dan
pandangan yang benar tentang sejarah dimasa lampau, kemungkinan
peristiwa dimasa datang dan peristiwa hangat yang memiliki arti
penting dimasa kini atau situasi yang diciptakan setiap saat dan
disetiap tempat. Contoh : seorang anak diseluruh memperagakan
profesi dokter, ia akan berpura-pura memeriksa pasiennya.
6. Metode Demonstrasi
Metode demontrasi digunakan untuk membangun pengetahuan pada
anak, yaitu dengan cara menunjukkan atau memperagakan suatu
tahapan kejadian, proses, dan peristiwa. Contoh : guru ingin
mengenalkan warna hijau. Warna hijau adalah hasil campuran warna
kuning denga biru.
7. Metode Berbagai Media Gambar
Tujuan penelitian dalam bidang pendidikan anak usia dini secara umum
adalah untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Kemudian meningkatkan daya pikir untuk mencarijawaban permasalahan itu melalui
penelitian.
Peneliti dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis
dan mendasar pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengembangan anak usia
dini diTK Islam yang telah dilakukan oleh TK Islam Teratai Hijau dengan
menggunakan analis. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode kualitatif.Dengan penelitian semacam ini diharapkan peneliti
memperoleh informasi yang mendalam mengenai subjek penelitian, memandang
peristiwa secara keseluruhan dalam konteksnya dan mencoba memperoleh
pemahaman yang mendalam serta memahami makna dari perilaku subjek penelitian.
Metodologi penelitian yang diambil oleh penulis memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Subjek penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Islam Teratai Hijau yang beralamat dikampung
Babakan Rawa Kalong, Gg. Arwana RT 006/ 08 Kelurahan Curug, Kecamatan
Cimanggis Kota Depok.TK Islam Teratai Hijau sekolah swasta yang bernaung
dibawah yayasan Bina Ul Ummah dengan ijin operasioal 421.1/213/DISDIK /
2014.Dan resmi beroperasi pada Bulan Juli Tahun 2007. Dengan luas tanah dan
bangunan ± 100 meter, 3 ruang kelas, 3 guru + 1 kepala sekolah, 1 ruang dapur
dan 1 kamar mandi, dengan jumlah murid ± 32 siswa. Gagasan awal pendirian
sekolah ini adalah sebagai terobosan untuk merintis konsep dan model sekolah
alternatif, yaitu sekolah islam yang maju dan berkualitas.Dengan pola
pendidikan terpadu dan menjadikan anak yang berakhlakul karimah sebagai
salah satu ukuran keberhasilannya.
2. Waktu Penelitian
Peneliti ini telah dilaksanakan pada bulan April 2015, yang dibagi menjadi dua
siklus, yaitu : siklus I dilaksanakan dari tanggal 13 April sampai 17 April 2015
dan siklus IIdari tanggal 20 April sampai 24 April 2015. Penelitian ini diawali
dengan melihat aktivitas dan kondisi fisik serta lingkungan sekolah tersebut
sebagai fokus penelitian diakhiri dengan kegiatan wawancara dengan pihak-
pihak yang berkaitan langsung dengan pihak sekolah untuk pendalaman fokus
peneliti yang dipilih. Penelitian akan dilaksanakan pada jam 08.00 sampai jam
11.00, kecuali hari jum’at jam 08.00 sampai jam 10.00.
3. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang ada di TK Islam Teratai Hijau Curug terdiri dari tema aku,
lingkunganku, binatang, tanaman, rekreasi, pekerjaan, air api udara, alat
komunikasi, gejala alam, dan tanah airku. Namun dari itu peneliti mengambil
Tema “lingkunganku”.
1
1. Rencana Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Menentukan cara atau metode dalam melaksanakan pembelajaran tematik
dan menyusun serangkai kegiatan secara menyeluruh.
Table I
Rencana kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I
RK Pembukaan Inti kegiatan Penutup
H
ke-
Menyebutkan huruf vocal Bermain estafet Menirukan
yang ada dalam kartu kata kartu nama kembali 4
I “nama anggota keluarga” anggota keluarga urutan kata
yang ada pada
kartu kata
Menyebutkan huruf kosonan Bermain kotak Bermain kuda
yang ada dalam kartu kata ajaib kartu kata bisik kartu kata
II “nama anggota keluarga” “nama anggota
keluarga”
Menyebutkan huruf awal Bermain pesan Mencari kata
kata yang ada pada kartu berantai kartu dalam buku
III kata kata anggota cerita “nama
keluarga anggota
keluarga”
Menyebutkan kata yang Bermain mencari Melengkapikata
mempunyai suku kata awal harta karun kata yang belum
IV yang sama pada kartu kata nama anggota sempurna
keluarga “nama anggota
keluarga”
RK Pembukaan Inti kegiatan Penutup
H ke
Mencari kata yang Bermain kartu Bermain tebak
tersembunyi kata kata “nama
“memasangkan anggota
V kartu kata dengan keluarga”
gambar anggota
keluarga”
Refleksi
Dalam refleksi, peneliti melakukan evaluasi dari pembelajaran yang
telah dilaksanakan selama satu siklus, ternyata hasil pada siklus I belum
sesuai dengan harapan, maka akan dilaksanakan rancangan pelaksanaan
pembelajaran siklus II.
Table 2
Rencana Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
RKH Pembukaan Inti kegiatan Penutup
ke-
Membaca buku cerita Permainan “hujan Mengucap syair
bergambar kata” mencari kata “ayah” atau “ibu”
I ayah, ibu, kakak,
adik dan diriku.
RKH Pembukaan Inti kegiatan Penutup
Ke
Menceritakan isi buku Bermain kartu kata Memberi tulisan
walaupun tidak sama dengan pada gambar
II dengan tulisannya memasangkan kata yang dibuatnya
dengan gambar
Bercerita tentang Bermain “buka Melengkapi kata
III anggota keluarga tutup kartu kata” “Teka Teki
dengan menggunakan mencari kata ayah, Silang”
kartu bergambar ibu, kakak, adik
dan diriku.
Menghubungkan Bermain kartu kata Menyanyai lagu
tulisan sederhana mencocokkan “satu satu aku
IV dengan symbol huruf awal kata sayang ibu”
dengan gambar
Mencari kata “ayah, Bermain kuartet Bermain tebak
ibu, kakak, adik dan kartu kata kata “ ayah, ibu,
V diriku” yang hilang mengelompokkan kakak, adik dan
kata ” ayah, ibu, diriku”
kakak, adik dan
diriku.
Table 3
Pengamatan hasil pembelajaran
Hari/ Kegiatan Kriteria Jumlah anak
tanggal
BSB MB BB
Keterangan
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
3. Analisis data
Analisis data merupakan lanjutan dari kegiatan pengumpulan data.Data di
peroleh dalam penelitian ini adalah data hasil dari lembar observasi
aktifitas anak terhadap penbelajaran tentang kemampuan membaca.Data
yang sudah terkumpul kemudian dari analisa.Alat yang digunakan untuk
mengobservasi aktifitas guru dan aktifitas anak berupa skor. Apabila
datanya sudah terkumpul, kemudian diklasifikasi menjadi dua kelompok
data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-
kata atau simbol yang sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi
gambaran dari analisa data kuantitatif( Arikunto, 2010: 282). Dalam
penelitian ini digunakan skor dengan rincian:
a. Anak yang belum berkembang dalam membaca diberi skor 1
b. Anak mulai berkembang dalam membaca diberi skor 2
c. Anak yang berkembang sangat baik dalam membaca diberi skor 3
Dari hasil skor tersebut dihitung menggunakan rumus statistik sederhana
untuk mencari persentase kemampuan anak dalam membaca (Sudijono,
2011) adalah:
f
P =…….x 100%
N
Keterangan:
P : Persentase
f : Nilai keseluruhan yang diperoleh anak
N : Skor maksimal dikalian seluruh anak
Table 4
Prosentase hasil pembelajaran siklus
Jumlah Persentase
No Nama Anak Kegiatan inti skor skor
1 2 3 4 5
Nilai skor
3 = BSB : Berkembang Sangat Baik
2 = MB : Mulai Berkembang
1 = BB : Belum Berkembang
BAB IV
Hasil Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 5
Rencana kegiatan Mingguan dan Harian Siklus ke-I
Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal Bahan
Senin, 13 I.Pembukaan (45 menit)
April Berdo’a sebelum dan Berdo’a
2014 sesudah melaksanakan
kegiatan
Memberi dan membalas Mengucap salam
salam
Menjawab pertanyaan Tanya jawab tentang Gambar-
tentang “nama anggota gambar
keterangan/informasi kelauarga” anggota
keluarga
Menyebutkan simbol- Menyebutkan huruf Kartu kata
simbol huruf vokal dan vokal yang ada dalam
konsonan yang di kenal kartu kata
II. Inti (75 menit)
Membaca nama sendiri, Bermain estafet kartu
nama benda, nama kata nama anggota
keluarga dll keluarga
Membilang/menyebut Menghitung jumlah Kartu kata
urutan bilangan 1-10 kartu kata
Mewarnai bentuk Mewarnai gambar nama Lembar
gambar sederhana anggota keluarga kerja,
krayon
III. Istirahat (30 menit)
Berdo’a sebelum dam Berdo’a sebelum masuk
sesudah melaksanakan kamar mandi dan
kegiatan sebelum makan
Mengurus diri sendiri Cuci tangan Air, sabun,
tanpa bantuan Makan lap, bekal
anak
Mau bermain sama Bermain Alat
teman bermain
IV. Penutup
Menirukan kembali 4-5 Menirukan kembali 4-5 Kartu kata
urutan kata urutan kata yang ada
pada kartu kata
Menceritakan Ulasan kegiatan hari ini
pengalaman/kejadiaan
secara sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a
kegiatan/sebelum pulang
Memberi dan membalas Salam, pulang
salam
Tabel 6
Rencana Kegiatan Mingguan dan Harian Siklus I Hari ke-2
Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal bahan
Selasa, 14 I.Pembukaan (45 menit)
April 2015 Berdo’a sebelum dan Berdo’a
sesudah kegiatan
Memberi dan Mengucap salam
membalas salam
Menyanyi lebih dari 20 Menyanyi lagu ”satu-
lagu anak-anak satu”
Menyebutkan simbol- Menyebutkan huruf Kartu
simbol huruf vokal dan konsonan yang ada kata
konsonan yang dikenal dalam kartu kata
II.Inti (75 menit)
Membaca nama Bermain kotak ajaib Kartu
sendiri, nama benda, kartu kata nama anggota kata
nama hewan, dll keluarga
Mengelompokkan Mengelompokkan kartu Kartu
benda dengan berbagai kata menurut warna kata
cara menurut ciri-ciri
tertentu. Misal : warna
Permainan warna Permainan warna usap Pola
dengan berbagai media abur “nama keluarga” gambar
anggota
keluarga,
krayon,
hvs
III. Istirahat (35 menit)
Berdo’a sebelum dan Berdo’a sebelum masuk
sesudah melaksanakan kamar mandi
kegiatan
Mengurus diri sendiri Cuci tangan Air,
tanpa bantuan Makan sabun,
lap, bekal
anak
Mau bermain dengan Bermain Alat
teman permaina
n
IV. Penutup
Mengulang kalimat Bermain kuda bisik Kartu
yang telah didengar kata
Menceritakan Ulasan kegiatan hari ini
pengalaman/kejadian
secara sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a
kegiatan/sebelum
pulang
Memberi dan Salam, pulang
membalas salam
Tabel 4
Hasil Pembelajaran RKH 2
Tabel 6
Hasil Pembelajaran RKH 4
Tabel 6
Hasil Pembelajaran RKH 4
2. Pelaksanaan Siklus II
a. Rencana Kegiatan RKH ke-1 Siklus II
Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal bahan
Senin,20 I.Pembukaan (45 menit)
April 2015
Berdo’a sebelum Berdo’a
dan sesudah
melaksanakan
kegiatan
Memberi dan Mengucap salam
membalas salam
Menirukan kalimat Mengucapkan syair “ibu”
sederhana
Membedakan kata- Menyebutkan kata awal Kartu kata
kata yang yang sama pada kartu
mempunyai suku
kata awal yang
sama
II.Inti (75 menit)
Membaca nama Bermain mencari harta Kartu kata
sendiri, nama karun kartu kata nama
benda, nama anggota keluarga
hewan, dll
Mengerjakan maze Mengerjakan maze “ Lembar
yang lebih mencari pasangan nama kerja,
kompleks keluarga” spidol
Melukis dengan Finger painting Karton,
jari lem,
pewarna
minyak
III. Istirahat (35 menit)
Berdo’a sebelum Berdo’a sebelum masuk
dan sesudah kamar mandi
melaksanakan
kegiatan
Mengurus diri Cuci tangan Air, sabun,
sendiri tanpa Makan lap, bekal
bantuan anak
Mau bermain Bermain Alat
dengan teman permainan
IV. Penutup
Melengkapi kata Melengkapi kata yang LK, kartu
sederhana belum sempurna kata,
“nama anggota keluarga” pensil,
spidol
Menceritakan Ulasan kegiatan hari ini
pengalaman/kejadi
an secara sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a
kegiatan/sebelum
pulang
Memberi dan Salam, pulang
membalas salam
Tabel 6
Hasil Pembelajaran RKH 4
Tabel 7
Rencana Kegiatan Mingguan dan Harian Siklus II
Waktu Kegiatan Alat/ bahan
Keterangan:
BSB = Berkembang Sangat Baik
MB = Mulai Berkebang
BB = Belum Berkembang
Tabel 9
Hasil Pembelajaran Siklus I
3 Series 1
Series 3
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Tabel 10
Hasil Pembelajara Siklus II
Kegiatan hari ke-
No Nama anak 1 2 3 4 5 Jumlah Skor
skor dalam %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
BSB
MB
BB
Nilai skor
3 : BSB = Berkebang Sangat Baik
2 : MB = Mulai Berkembang
1 : BB = Belum Berkembang
Kegiatan:
Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4 :
Hari ke-5:
Gambar 2
Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I
Tabel 11 menunjukkan hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus
II
Tabel 11
Hasil pembelajaran siklus I dan siklus II
No Nama anak Siklus I Siklus II
Jumlah skor Skor Jumlah skor Skor
dalam % dalam %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Gambar 4
Hasil Pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II
Keterangan:
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB :Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan
Bahasa Anak Kelompok B Melalui Berbagai Media Gambar di TK Islam
Teratai Hijau Curug” yang dilaksanakan melalui dua siklus telah
menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan aspek menerima bahasa sebelum diberi tindakan hanya
25% anak yang berkembang sangat baik, dengan diadakannya
pembelajaran dengan metode berbagai media gambar maka
perkembangan bahasa kelompok B di TK Islam Teratai Hijau Curug
mengalami peningkatan, dimana peningkatan tersebut terjadi secara
bertahap. Pada siklus I dari 25% anak yang berkembang sangat baik
dalam berbahasa menjadi 58% pada siklus ke-II. Dengan demikian
maka terlihat adanya peningkatan sebesar 33% dari kegiatan perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus.
2. Anak-anak kelompok B TK Islam Teratai Hijau Curug sudah lebih
mudah diajak berkomunikasi, dapat menyampaikan pendapatnya dan
mampu menerima bahsa sebagai sumber informasi melalui metode
berbagai media gambar.
Berdasarkan pengamatan siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa metode
berbagai media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak
didik kelompok B di TK Islam Teratai Hijau Curug.
B. Saran
1. Bagi pendidik
a. Sebagai pendidik harus mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program pembelajaran. Ketiga kegiatan itu sangat
penting dan erat hubungannya. Perencanaan pembelajaran
didasarkan pada pelaksanaan dan evaluasi sebelumnya,
pelaksanaan program berdasarkan perencanaan dan pelaksanaan
program. Evaluasi berguna untukmenentukan langkah
pembelajaran berikutnya, terutama jika ditemukan masalah maka
akan segera bisa melakukan tindakan.
b. Guru/pendidik didalam melakukan kegiatan hendaknya memilih
metode dan media yang sesuai dengan perkembangan anak agar
menarik dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan baik.
c. Metode berbagai media gambar telah terbuktidapat digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan pengembangan bahasa anak
kelompok B di TK Islam Teratai Hijau Curug, yang sebelumnya
perkembangan bahasa anak masih belum dapat mencapai indikator
keberhasilan.
d. Pendidik diharapkan mampu mengembangkan media pembelajaran
sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak
terutama untuk mencari dan menemukan metode-metode baru
yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan.
Agus F. Tanyong dll. “Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta”. PT. Gramedia
widiasarana indonesia
Arikunto, suharsimi. 2002. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”.
Bandung : Renesko Cipta.
Arikunto, Suharsini. 2007. Manajemen Pendidikan. Bandung Rineka cipta.
Azies, F. Dan A. Chaedar Alwasilah, H. 1996. “Pengajaran Bahasa Komunikatif teori
dan Praktek”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Daryanto, 2010. “Media Pembelajaran; Cetakan I, Bandung; Satu Nusa”.
Depdiknas, 2001. “Aplikasi dan Aplikasi Pendidikan”. Bandung: Imperial Bakti
Utama.
Dhien Nurbiana, dkk. 2008. “Metode Pengembangan Bahasa”. Jakarta: Erlangga.
Syamsu LN. 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
E.Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Santrock, W. John. 2007. “Perkembangan Anak”. Jakarta : Erlangga.
Solehudin,M. 2000. “Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah”. Bandung : FIP UPI.
Sugiarti, Titik. 2007.”Motivasi belajar”. Jakarta : Cerdas Pustaka.
Sujiono, Yulianti Nuraini, dkk. 2007 “Metode Pemgembangan Kognitif”. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Yeyenpristina.blogspot.in/2013/05/Metode Pembelajaran Yang Dapat Membangun
Pengetahuan Anak Usia Dini.
Daftar Riwayat Hidup
I. Daftar Pribadi
Nama Lengkap : Sri Susilowati
Nama Panggilan : Sri
Tempat,TanggalLahir : Ngawi, 29 Juni 1982
Alamat : Kp. Sindangkarsa Rt 05/ Rw 01
Ds. Sukamaju Baru
Tapos- Depok
No. tlp : 081319214540/ 08976965780
E-mail : susilowati.sri29@gmail.com
Status : Menikah
Nama suami : Ahmad
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Hobby : Menulis
Karya Prestasi
-
IV.Diklat/ Seminar/ Workshop
Tema: “ Konsep Bermain Kreatif Pada Anak Usia Dini” Tapos, 29 Oktober
2011
Penyelenggara: PKK Kecamatan Tapos– Depok