Anda di halaman 1dari 75

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK

KELOMPOK B MELALUI BERBAGAI MEDIA GAMBAR


DI TK ISLAM TERATAI HIJAU CURUG

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikkan (S.pd)

Oleh:
Sri Susilowati
NIM:10202761

Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini


Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
STKIP Suluh Bangsa Jakarta
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan manusia kecil yang mempuyai
rentang usia 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus
dikembangkan. Anak usia memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak
sama dengan orang ini dewasa serta akan berkembang menjadi manusia
seutuhnya. Usia ini disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini
pertumbuhan dan perkembanganakan berkembang sangat cepat disetiap aspek
perkembangannya,meskipun pada umumnya anak memiliki pola
perkembangan sama tetapi ritme perkembangannya akan berbeda antara anak
yang satu dengan yang lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual
(Sofia Hartati, 2005: 7).
Pendidikan anak usia dini tidak pernah surut dan terlepas dari
perkembangan dan permasalahan. Model pemecahan serta inovasi untuk dapat
mengambil peranan dan tanggung jawab bagi kemanusiaan karena anak
merupakan aset masa depan.Anak memiliki potensi yang sangat besar untuk
dapat dikembangkan guna memikul tanggung jawab dimasa mendatang.Salah
satukemampuan yang sangat penting untuk dikembangkan pada diri yaitu
kemampuan dalam berbahasa. Penguasaan kosakata sangat berperan penting
dalam perkembangan dalam berbahasa.Seorang anak menguasai kosakata
dengan baik, maka anak tersebut secara mudah dapat berbahasa dengan baik
dan lancar. Anak yang mempelajari kosakata sejak dini akan melatih dalam
berbahasa karena pada otak anak sudah tertanam berbagai macam kosakata.
Bahasa yang diungkapkan anak tidak terlepas dari banyaknya kosakata yang
dikuasainya. Anak yang menguasai banyak kosakata maka mereka tidak akan
mempunyai hambatan dalam berbahasa atau menyampaikan kalimat atau kata
dalam bentuk bahasa kosakata baru yang belum pernah ditemukan pada diri
mereka.
Proses pembelajaran di TK Islam Teratai Hijau kondisi menunjukkan
bahwa banyak anak diawal pembelajaran mengalami kesulitan dalam
berbahasa atau beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dari fenomena yang
terdapat dilapangan menunjukan bahwa anak belum dapat berbahasa dengan
baik dan belum bisa bersosialisasi dengan baik maka guru sangat berperan
penting untuk menanamkan kepada anak (peserta didiknya) untuk berbahasa
dengan baik dan benar.
Dari permasalah diatas maka peneliti mengadakan penelitian atautindak
kelas. Dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan Bahasa Gambar” di TK
Islam Teratai Hijau. Karena itu peneliti perlu mengambil penelitian yang lebih
serius supaya anak mudah memahami apa yang telah diberikan oleh guru.

B. Identifikasi masalah
Karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
verbal anak usia dini. Misalnya berbahasa atau membaca dengan
menggunakan berbagai mediaatau buku bergambar.Namun dalam penelitian
ini penulis hanya membatasi permasalahan pada Bagaimana meningkatkan
kemampuan anak dalam berbahasa melalui berbagai media gambar.

Rumusan masalah:
Berdasarkan latar belakang anak usia dini. Misalnya berbahasa atau
membaca menggunakan buku bergambar.Dikemukakan diatas maka rumusan
masalah yang diajukan penulis adalah “Apakah metode menggunakan
berbagai media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada
anak?

C. Tujuan Penelitian
Meningkatan kemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan
menggunakan berbagai media gambar.Penelitian bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan anak dalam memahami apa yang telah disampaikan
atau diberikan guru.

D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian atau kegiatan yang berjudul
“Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Berbagai Media Gambar”.
1. Manfaat Teoritis
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan diharapkan dapat digunakan untuk
acuan penelitian selanjutnya, khususnya dalam meningkatkan kemampuan
berbahasa anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan kemampuan
berbahasa pada anak didik sehingga kemudian dapat menambah media
dan alat peraga agar anak lebih dapat terpenuhi kebutuhannya.
b. Bagi Guru
Agar dapat menjadi acuan dalam penggunaan metode yang bervariasi
sehingga guru dapat lebih kreaktif lagi dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Anak
Semakin meningkatkan kemampuan dan kecerdasan dalam berbahasa
ketika mereka berada dalam lingkup masyarakat sehingga dapat
berkomunikasi dengan semua orang.

E. Sistematika Penelitian
Dalam tulisan ilmiah unsur yang paling penting adalah bagaimana
tulisan ini disusun dengan sistematis dan mempunyai hubungan antara
masalah yang diatas dengan dibawahnya. Sistematika isi penelitian yang telah
dideskripsikan dalam skripsi ini sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
Bab II Landasan teori
Landasan teori terdiri dari teori anak usia dini, teori kemampuan/
kecerdasan berbahasa, metode pembelajaran, teori menggunakan
berbagai media gambar.
Bab III Metodologi Penelitian(prosedur pelaksanaan penelitian)
Metodologi penelitian terdiri dari tempat penelitian, waktu pelitian,
tema penelitian, kondisi objek penelitian, desain pelaksanaan
penelitian.
Bab IV Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaanpenelitian tindakan kelas terdiri dari pelaksanaan siklus I,
pelaksanaan siklus II dan hasil pelaksanaan siklus I dan silkus II.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Terdiri diri dari kesimpulan dan saran
Daftar pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Anak Usia Dini


1. Pengertian anak usia dini
Pendidikan anak usia dini merupakan manusia kecil yang
mempuyai rentang usia 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang
masih harus dikembangkan. Anak usia memiliki karakteristik tertentu
yang khas dan tidak sama dengan orang ini dewasa serta akan
berkembang menjadi manusia seutuhnya. Usia ini disebut juga masa emas
(golden age) karena pada usia ini pertumbuhan dan perkembanganakan
berkembang sangat cepat disetiap aspek perkembangannya, meskipun
pada umumnya anak memiliki pola perkembangan sama tetapi ritme
perkembangannya akan berbeda antara anak yang satu dengan yang
lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual (sofia hartati, 2005:
7).
Pendidikan anak usia dini tidak pernah surut dan terlepas dari
perkembangan dan permasalahan. Model pemecahan serta inovasi untuk
dapat mengambil peranan dan tanggung jawab bagi kemanusiaan karena
anak merupakan aset masa depan.Anak memiliki potensi yang sangat
besar untuk dapat dikembangkan guna memikul tanggung jawab dimasa
mendatang. Salah satu kemampuan yang sangat penting untuk
dikembangkan pada diri yaitu kemampuan dalam berbahasa. Penguasaan
kosakata sangat berperan penting dalam perkembangan dalam berbahasa.
Seorang anak menguasai kosakata dengan baik, maka anak tersebut
secara mudah dapat berbahasa dengan baik dan lancar. Anak yang
mempelajari kosakata sejak dini akan melatih dalam berbahasa karena
pada otak anak sudah tertanam berbagai macam kosakata. Bahasa yang
diungkapkan anak tidak terlepas dari banyaknya kosakata yang
dikuasainya. Anak yang menguasai banyak kosakata maka mereka tidak
akan mempunyai hambatan dalam berbahasa atau menyampaikan kalimat
atau kata dalam bentuk bahasa kosakata baru yang belum pernah
ditemukan pada diri mereka.
Proses pembelajaran diTK Islam Teratai Hijau kondisi menunjukkan
bahwa banyak anak diawal pembelajaran mengalami kesulitan dalam
berbahasa atau beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dari fenomena
yang terdapat dilapangan menunjukan bahwa anak belum dapat berbahasa
dengan baik dan belum bisa bersosialisasi dengan baik maka guru sangat
berperan penting untuk menanamkan kepada anak (peserta didiknya)
untuk berbahasa dengan baik dan benar.

2. Kerangka Teori
a. Pengertian Bahasa
Pada manusia bahasa ditandai oleh adanya daya cipta yang tidak
pernah habis dan adanya sebuah aturan.Daya cipta yang tidak pernah
habis ialah suatu kemampuan individu untuk menciptakan sejumlah
kalimat bermakna yang tidak pernah berhenti dengan menggunakan
seperangkat kata dan aturan yang terbatas, yang menjadikan bahasa
sebagai upaya yang sangat kreatif. Dengan demikian bahasa dapat
diartikan sebagai suatu sistim simbol yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
Di samping itu bahasa dapat di maknai sebagai suatu sistem
tanda, baik lisan maupun tulisan.Bahasa merupakan sistem
berkomunikasi antar manusia.Bahasa mencakup komunikasi non
verbal dan komunikasi verbal.Bahasa dapat di pelajari secara teratur
tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki
seseorang.
Bahasa mempunyai beberapa pengertian.Menurut Oxford
Advanced Learner Dictionary bahasa adalah suatusistem dari suara,
kata,pola, yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi
melalui pikiran dan perasaan.
Sedangkan menurut pandangan Hurock (1978: 176) bahasa
adalah sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran dan
perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain. Syamsu
Yusuf (2007: 118) mengatakan bahwa bahasa adalah sarana
berkomunikasai dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup
semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan
dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk
mengungkapkan suatu pengertian.
Dari beberapa definisi bahasa yang dikemukakan di atas dapat
di simpulkan bahwa bahasa adalah suatu alat komunikasi yang
digunakan melalui suatu sistem suara, kata, pola yang digunakan
manusia untuk menyampaikan pertukaran pikiran dan
perasaan.Bahasa dapat mencakup segala bentuk komunikasi, baik
yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa
gerak tubuh, dan ekspresi wajah.
Menurut Bromley (1992) dalam Neneng Tasu’ah (2011:50) ada
5 macam fungsi bahasa yaitu;Bahasa menjelaskan keinginan dan
kebutuhan individu. Anak usia dini menjelaskan kata-kata yang dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan utama mereka.
b. Bahasa dapat merubah dan mengontrol perilaku.Anak- anak
belajar bahwa mereka dapat mempengaruhi lingkungan dan
mengarahkan perilaku orang dewasa dengan menggunaan
bahasa.
c. Bahasa membantu perkembangan kognitif.Secara simbolik
bahasa menjelaskan hak yang nyata dan tidak nyata.Bahasa
memudahkan kita untuk mengingat kembali suatu informasi dan
menghubungkannya dengan informasi yang baru di
peroleh.Bahasa juga berperan dalam membuat suatu kesimpulan
tentang masa lalu, saat ini dan masa yang akandatang.
d. Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang
lain.Bahasa berperan dalam memperlihara hubungan anak
dengan orang sekitar.
e. Bahasa mengekspresikan keunikan individu. Anak
mengemukakan pendapat dan perasaan pribadi dengan cara yang
berbeda dari orang lain.
f. Anak mengkomunikasikan kebutuhan, pikiran dan perasaannya
melalui bahasa dengan kata-kata yang bermakna unik. Anak
memiliki keterbatasan dalam memahami bahasa dari sudut
pandang orang lain. Perkembangan simbol bahasa pada anak
sangat berpengaruh terhadapkemampuan anak untuk belajar
memahami bahasa dari pandangan oranglain dan meningkatkan
kemampuannya untuk memecahkan persoalan.
3. Perkembangan bahasa.
Harus kita sadari bahwa bahasa merupakan landasan seorang
anak untuk dapat mempelajarti hal-hal lain. Sebelum anak belajar
pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar
dapat memahami dengan baik. Anak akan dapat mengembangkan
kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca
yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di tingkat yang
lebih tinggi.
Sejak bayi, anak sudah memiliki kemampuan berbahasa
sesederhana apapun, bayi sudah dapat menangkap bunyi-bunyian
atau tanda yang diberikan oleh orang-orang terdekat di
lingkungannya. Seiring dengan bertambahnya usia perkembangan
bahasa anak akan terus berkembang semakin kompleks.
Menurut Vygosky, ada 3 (tiga) tahap perkembangan bahasa anak
yang menentukan tingkat perkembangan berfikir, yaitu tahap
eksternal, egosentris, dan internal yaitu sebagai berikut.
Pertama, tahap eksternal yaitu tahap berfikir dengan sumber
berfikir anak berasal dari luar dirinya. Sumber eksternal tersebut
terutama berasal dari orang dewasa yang memberi pengarahan
kepada anak dengan cara tertentu. Misalnya orang dewasa bertanya
kepada seorang anak, “Apa yang sedang kamu lakukan? “Kemudian
anak tersebut meniru pertanyaaan, “Apa? ”Orang dewasa
memberikan jawabannya “ Melompat”.
Kedua, tahap egosentris yaitu suatu tahapan ketika pembicaraan
orang dewasa tidak lagi menjadi persyaratan. Dengan suara khas,
anak berbicara seperti jalan pikirannya, misalnya “saya melompat”,
“ini kaki”,”ini tangan, “ ini mata”.
Ketiga, tahap internal yaitu suatu tahap ketika anak dapat
menghayati proses berfikir misalnya seorang anak sedang
menggambar suasana malam. Pada tahap ini, anak memprotes
pikirannya dengan pikirannya sendiri, “Apa yang harus saya gambar?
saya tau saya sedang menggambar bintang dan bulan di langit”.
Maka dari itu kemampuan berbahasa merupakan hasil kombinasi
seluruh sistem perkembangan anak, karena kemampuan bahasa
sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistim yang lain.
Kemampuan berbahasa melibatkan kemampuan motorik,
psikologis, emosional dan sosial. Seperti kemampuan motorik,
kemampuan bayi untuk berbahasa terjadi secara bertahap, sesuai
dengan tahapan perkembanagan berfikirnya dan juga perkembangan
usianya.
Menurut Syamsu Yusuf (2007:119) perkembangan bahasa
berkaitan erat dengan perkembangan berfikir anak. Perkembangan
fikiran di mulai pada usia 1,6- 2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat
menyusun kalimat dua atau tiga kata. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
dalam berbahasa anak dituntut untuk menuntaskan atau mengusai
tugas pokok perkembanganbahasa.
Ada pun tugas tersebut adalah ;
a. Pemahaman yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang
lain;
b. pengembangan perbendaharaan kata;
c. Penyusunan kata- kata menjadi kalimat; dan
d. ucapan.
Kemampuan mengucapkan kata-kata merupaskan hasil belajar
melaluiimitasi terhadap suara-suara yang didengar anak dari orang
lain.
Sedangkan menurut Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih (2004)
perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar yaitu periode
prelinguistik (0-1 tahun) danlinguistik(1-5 tahun).Mulai periode
linguistik inilah mulai saat anak mengucapkan kata-kata yang
pertama.Yang merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua.
Periode linguistik terbagi dalam tiga fase yaitu;
a. Fase satu kata atau holofrase
Fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan
pikiran yang kompleks, baik yang berupa keinginan, perasaan
atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Misalnya kata
duduk, bagi anak dapat berarti “saya mau duduk”. Orang tua
baru dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud oleh
anak tersebut, apabila kita tahu dalam konteks apa kata tersebut
diucapkan, sambil mengamati mimik (raut muka) gerak serta
bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang
diucapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu
barulah disusul dengan kata kerja.
b. Fase lebih dari satu kata.
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan.
Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang
terdiri dari dua kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari
pokok kalimat dan predikat, kadang-kadang pokok kalimat
dengan objek dengan tata bahasa yang tidak benar. Setelah dua
kata, munculah kalimat dengan tiga kata, diikuti oleh empat kata
dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh
anak tidak lagi egosentris, dari dan untuk dirinya sendiri.
Mulailah mengadakan komunikasi dengan orang lain secara
lancar. Orang tua mulai melakukan tanya jawab dengan anak
secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita dengan
kalimat-kalimatnya sendiri yang sederhana.
c. Fase diferensiasi
Periode terakhir diri masa balita yang berlangsung antara
usia dua setengah tahun sampai lima tahun. Keterampilan anak
dalam berbicaramulai lancar dan berkembang pesat. Dalam
berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang
mengagumkan, akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan
kata demi kata seusai dengan sejenisnya terutama pemakaian
kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu mempergunakan
kata ganti orang ”saya” untuk menyebut dirinya, mampu
mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran, dan
berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai
dapat mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah,
memberitahu, dan bentuk-bentuk kalimat lain yang umum untuk
satu pembicaraan.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa bahasa anak secara
terus menerus akan selalu berkembang. Anak banyak belajar dari
lingkungannya, dengan demikian bahasa anak terbentuk oleh
kondisi lingkungan. Lingkungan anak mencakup lingkungan
keluarga, masyarakat dan lingkungan pergaulan teman sebaya.
Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan diperkaya oleh
lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti
bahwa proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari
pergaulan dengan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus
dalam perilaku berbahasa.

4. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak.


Saat bayi dilahirkan, dia tidak tahu apa-apa tentang diri dan
lingkungannya. Walaupun begitu, bayi tersebut memiliki potensi
untuk mempelajari diri dan lingkungannya. Apa dan bagaimana dia
belajar, banyak sekali dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana dia
dilahirkan (Syamsu Yusuf, 2007: 118) dia bisa berbahasa indonesia
karena lingkungan kita berbahasa indonesia, jika lingkungannya
berbahasa sunda maka anak akan bisa berbahasa sunda. Begitu juga
dengan bahasa-bahasa yang lainnya. Anak makan menggunakan
sendok dan garpu, juga karena lingkungannya melakukan hal yang
sama, demikian pula kebiasaan-kebiasaan lain yang dilakukkan oleh
anak.
Sosialisasi dan etika lingkungan merupakan konsep yang
berhubungan dengan pengembangan bahasa anak terhadap
lingkungannya (Hetzer & Reindorf dalam E. Hurlock, 1956)
sosialisasi adalah satu konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai
sebuah proses diamana kita belajar melalui interaksi dengan orang
lain, tentang cara berpikir, merasakan dan bertindak dimana
kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting dalam
menghasilkan partisipasi sosial yang efektif. Sosialisasi merupakan
proses yang terus terjadi selama hidup kita.
Etika lingkungan dikatakan sebagai suatu struktur sosial yang
berasal dari kebudayaan atau kultur suatu komunitas manusia.
Komunitas ini tentunya mempunyai satu set nilai-nilai yang
dihormati sebagai landasan madani dalam berinteraksi diantara
sesamanya. Interaksi ini membutuhkan alat komunikasi yang ada
pada umumnya dinamakan bahasa ( lisan dan tulisan) agar pesan
yang dikirim dapat diterima, diterjemahkan dan dimengerti. Peran
bahasa sebagai alat penyampaian pesan sangatlah krusial bilamana
etik lingkungan hendak ditegakkan. Masalah yang dihadapi adalah
bagaimana bahasa lingkungan ini bisa dipopulerkan sedemikian rupa
sehingga pesan-pesan dapat disampaikan serta dimengerti oleh
publik.
Menurut teori constructive dari Vygotsky dan Piaget mengatakan
bahwa perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi
dengan orang lain. Dengan berinteraksi dengan orang lain, maka
pengetahuan, nilai dan sikap anak akan berkembang. Anak memiliki
perkembangan kognisi yang terbatas pada usia-usia tertentu, tetapi
melalui interaksi sosial, anak akan mengalami peningkatan
kemampuan berpikir.
Teori perkembangan Vygosky memandang bahwa bahasa anak-
anak tidak berkembang dalam situasi sosial yang hampa. Vygosky
yakin bahwa anak-anak yang terlibat dalam sejumlah besar
pembicaraa pribadi lebih berkompeten secara ekstensif, karena
pembicaraan pribadi merupakan suatu transisi awal untuk lebih dapat
berkomunikasi secara sosial.
Sedangkan teori Piaget menekankan pada percakapan anak-anak
yang bersifat egosentris dan berorientasi non-sosial. Anak-anak
berbicara kepada diri mereka untuk mengatur perilakunya dan untuk
mengarahkan diri mereka. Sebaliknya Piaget menekankan bahwa
percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan
ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka.
Perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya faktor kesehatan, intelegensi, status sosial ekonomi
keluarga, jenis kelamin, dan hubungan keluarga (Syamsu Yusuf,
2007: 121). Sehubungan dengan penciptaan lingkungan bahasa yang
baik bagi anak maka faktor yang paling menentukan dalam
perkembangan bahasa anak adalah faktor lingkungan atau sosial.
Faktor lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan diaman
anak itu berada, yang juga didalamnya terhadap orang dewasa atau
orang tua dari si anak tersebut. Bahasa anak dapat berkembang cepat
jika:
a. Anak berada didalam lingkungan yang positif dan bebas dari
tekanan.
Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa lingkungan yang
kaya bahasa akan menstimulasi perkembangan bahasa anak.
Stimulasi tersebut akan optimal jika anak tidak merasa tertekan.
Anak yang tertekan dapat menghambat kemampuan bicaranya.
Dapat ditemukan anak gagap yang disebabkan karena tekanan
dari lingkungannya.
b. Menunjukkan sikap dan minat yang tulus pada anak.
Anak usia dini emosinya masih kuat. Karena itu orang tua
dan guru harus menunjukan minat dan perhatian tinggi kepada
anak. Orang dewasa perlu merespon anak dengan tulus.
c. Menyampaikan pesan verbal diikuti dengan pesan nonverbal.
Dalam bercakap-cakap dengan anak, orang dewasa perlu
menunjukan ekspresi yang sesuai dengan ucapanya. Perlu diikuti
gerakan, mimik muka, dan intonasi yang sesuai.Misalnya: orang
dewasa berkata, “saya sayang” maka perlu dikatakan dengan
ekspresi muka senang dan menunjukan rasa sayangnya, sehingga
anak mengikuti seperti apa kata sayang itu sesungguhnya.
d. Melibatkan anak dalam komunikasi.
Orang dewasa perlu melibatkan anak untuk ikut membangun
komunikasi. Kita menghargai ide-idenya dan memberikan respon
yang baik terhadap bahasa anak.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kesehatan, intelegensi,
status sosial ekonomi keluarga, jenis kelamin anak, serta
hubungan sosial keluarga sangat mempengaruhi perkembangan
bahasa anak, sehingga perkembangan bahasa anak dapat
berkembang dengan cepat.
5. Lingkungan yang baik untuk memperkaya bahasa anak.
Sesuai dengan pandangan teori contructive yang dikemukakan
Piaget dan Vygotsky diatas, bahwa melalui interaksi sosial anak akan
mengalami peningkatan kemampuan berpikir. Pengaruhnya pada
pembelajaran adalah anak akan dapat belajar dengan optimal jika
diberikan berbagai kegiatan yang dapat mendorong mereka untuk
sering berkomunikasi. Dengan interaksi aktif antar anak, maka
bahasa anak akan berkembang dengan cepat.
Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak sebaiknya
dalam aktivitasnya anak-anak digabungkan dari berbagai usia.
Harapannya adalah anak yang lebih tua dapat mencontohkan bahasa
yang lebih kaya kepada anak yang lebih muda. Adanya anak yang
lebih tua usianya atau orang dewasa yang mendampingi
pembelajaran dan mengajak bercakap-cakap akan menolong anak
menggunakan kemampuan berbahasa yang lebih tinggi.
Untuk mensosialisasi anak-anak pada dunia literasi
(Musthafa, 2008:5) menyebutkan bahwa cara yang paling penting
adalah pemanjanan pada dan atau pelibatan dengan (1) artefak literasi
dan kegunanaan fungsionalnya (2) pengalaman literasi, (3) berbagai
peristiwa literasi, dan (4) beragam interaksi literasi. Lebih lanjut
dijelaskan beberapa petunjuk dasar untuk pelaksanaan yang lebih
sistematik yaitu:
a. Sediakan beragam artefak literasi untuk anak. Untuk
mempromosikan kesadaran awal akan bacaan (print), dan untuk
mendorong minat anak penjelajahan dunia mereka dan
bereksperimen dengan bahasa mereka, artefak literasi (koran,
buku anak, iklan, kertas,pensil, dan semacamnya) harus
disediakan disekitar dan dapat diakses oleh anak yang sedang
belajar.
b. Demonstrasikan beragam kegiatan literisasi dan libatkan anak
untuk mengalaminya. Perkembangan literisasi tidak begitu saja
terjadi. Anak-anak mungkin akan tertarik pada membaca dan
menulis ketika mereka mengobservasi dan berpartisipasi dalam
beragam aktivitas literasi para penulis dan pembaca yang lebih
kompeten terutama dengan orang tua dan anggota keluarga
lainnya( Mclane & NcMee, 1990).
c. Demonstrasikan beragam peristiwa literasi dan libatkan anak-
anak dalam peristiwa tersebut karena keterlibatan anak dalam
peristiwa literasi akan turut meningkatkan apresiasimereka akan
pentingnya menjadi literat sehingga dapat meningkatkan motivisi
mereka untuk belajarnya.
d. Demonstrasikan interaksi literisasi dan libatkan anak-anak
didalamnya. Ketika orangtua membicarakan pengalaman sehari-hari
mereka, disarankan orang tua melakukannya didekat anak-anak dan
melibatkan mereka didalamnya. Atau ketika orangtua dan anak-anak
yang sedang belajar bercengkrama sambil membaca dongeng sebelum
tidur. Interkasi literasi ini akan mempercepat dan apresiasi dan
penbelajaran literasi anak.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan
yang baik untuk pengembangan kemampuan berbahasa anak adalah
lingkungan yang aktif ditempat anak berada, yaitu lingkunagn yang kaya
dengan bahasa.
Hal ini dapat dilakukan oleh orang dewasa dengan meletakan
banyak kata-kata di lingkungan bermain anak. Dimana mana anak dapat
melihat tulisan sehingga menolong anak dalam mempelajari keaksaraan.
Misalnya: kalau disekitarnya ada meja, dapat diberi tulisan”meja”, kalau
ditempat bermain anak ada lemari maka disana dapat dituliskan “lemari”
dan lainnya. Orang tua dan pendidik yang aktif akan membawa lingkungan
di luar anak yang kaya dengan bahasa kedalam pikiran anak dan juga
mengeluarkan segala sesuatu yang ada didalam pikiran anak keluar melalui
bahasa yang diucapkan anak.
6. Keterampilan bahasa
Sebagaimana kita ketahui bahwa keterampilan bahasa meliputi empat
area utama, yaitu mendengarkan, bercerita, membaca, dan menulis. Berikut
ini akan diuraikan bagaimana menciptakan lingkungan yang dapat
memperkaya terhadap keterampilan bahasa tersebut.
a. Mendengarkan
Mampu mendengarkan dengan benar dan tepat merupakan
bagian yang penting dalam belajar dan berkomunikasi. Hal ini sangat
penting dalam tahap-tahap pertama dari belajar membaca. Untuk
meningkatkan kemampuan mendengarkan pada anak, maka yang dapat
dilakukuan oleh orang tua dan pendidik adalah menjadi model yang
baik bagi anak, berkomunikasi yang jelas kepada anak, dan
memberikan penguasaan pengetahuan dan aktivitas yang berkenaan
dengan kegiatan mendengarkan itu sendiri. Aktivitas yang mendukung
yang dapat dilakukan adalah: (a) bermain dengan mendengarkan
musik,(b) menceritakan tentang cerita/dongeng,(c) memperdengarkan
berbagai suara (sound effects),(d) memperdengarkan cerita dengan
musik, dan(e) mempertanyakan apa yang didengarkan.
b. Berbicara
Bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif.
Berbicara tidak sekedar merupakan prestasi bagi anak, akan tetapi juga
berfungsi untuk mencapai tujuannya, misalnya:
1. Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan.
2. Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain..
3. Sebagai alat unrtuk membina hubungan sosial.
4. Sebagai alat unyuk mengevaluasi diri sendiri.
5. Untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain.
6. Untuk mempengaruhi perilaku orang lain (Mulyani Sumantri &
Nana Syaodih, 2004).
Cara terbaik untuk mendorong perkembangan bahasa anak-anak
adalah menyisihan waktu untuk berbicara dengan anak-anak. Doronglah
anak-anak untuk mengungkapkan pendapat, melontarkan pertanyaan dan
mengambil keputusan. Anak-anak belajar kata-kata baru dengan
mendengar kata-kata tersebut yang digunakan dalam konteks. Anak-anak
juga belajar banyak berbicara melalui mendengarkan pembicaraan orang
dewasa atau anak lain. Hendaknya orang tua tidak mengoreksi apa yang
anak-anak katakan atau mengkritik cara mereka mengungkapkan diri.
Peragakan cara pengucapan kata yang benar dengan menerangkan kata
dalam pembicaraan.
Selain itu untuk menambah pembendaharaan kata, anak dapat
diajak untuk membaca sedini mungkin. Dengan melihat gambar, anak
dapat mengeksplorasi serta ada dialog antara orang tua dan anak. Gunakan
bahasa yang singkat, jelas, dan benar(jangan gunakan bahasa kekanakan).
Dan berbicaralah dengan pelan dan dibantu dengan ekspresi wajah atau
gerakan tubuh.
c. Membaca
Pengembangan minat dan kebiasaan membaca yang baik harus
dimulai sedini mungkin pada anak-anak. Orang tua, terutama ibu dan guru
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan usaha-usaha
pengembangan ini. Pengembangan minat dan kemampuan membaca harus
dimulai dari rumah.
Membaca bukan sekedar membaca sepintas saja, tetapi membaca
harus melibatkan pikiran untuk memaknainya. Membaca memerlukan
proses yang panjang, dari mengenal simbol sampai pada memaknai tulisan.
Sebelum bisa membaca, anak-anak harus tahu dan menggunakan
perbendaharaan kata-kata dasar yang baik. Anak hanya dapat memahami
kata-kata yang mereka lihat tercetak jika mereka telah menemui kata-kata
tersebut dalam pembicaraan. Anak-anak yang dapat berbicara dengan baik
dan banyak cenderung menjadi pembaca yang baik.
Dalam belajar membaca permulaan pada anak, orang tua atau
pendidik sebaiknya menggunakan kata-kata yang bermakna bagi anak.
Anak akan tertarik membaca sebuah kata karena kata tersebut mempunyai
makna yang dapat dimengerti anak. Janganlah mengajarkan kata-katayang
tidak umum tanpa memberikan konteks atau petunjuk mengenai maknanya.
Gambar dengan kata-kata, label pada objek, tanda dalam situasi-situasi,
semuanya ini memberikan suatu konteks kepada kata itu. Misalnya: kata”
pelangi” dibaca anak bersama dengan adanya “gambar pelangi”.
Selain itu orang tua atau pendidik sebaiknya menyediakan bahan
bacaan yang sesuai dengan karakteristik materi membaca tahap awal,
misalnya kata yang dipilih pendek dan dapat diperkirakan, berulang-ulang,
menggunakan bahasa yang sederhana, menggunakan irama, teksnya
sederhana, mudah diingat, gambar dan teks harus sesuai, dan gambar
sangat dominan.
Untukmendukung perilaku keaksaraan berikutnya, anak harus
banyak dikenalkan dengan buku. Buku-buku yang dikenalkan pada anak
perlu disesuaikan dengan tingkat kebutuhan anak. Buku cerita bergambar
lebih tepat digunakan untuk menambah kosakata anak, namun demikian
anak tetap perlu menggunaka buku bacaan yang berbeda-beda, supaya
mereka bisa melihat perbedaan tingkat dari tiap-tiap buku.
Untuk menciptakan lingkungan yang kaya terhadap perkembangan
bahasa anak khususnya membaca maka orang tua harus memfasilitasi
dengan menyediakan berbagai bahan bacaan untuk anak-anak, penuhilah
tempat-tempat bermain mereka dengan berbagai bahan dan sumber bacaan
yang bermanfaat.
d. Menulis
Kemampuan menulis sangat berkaitan dengan menggambar pada
anak. Karena menulis dan menggambar sama-sama memerlukan keahlian
psikomotor, dan mempunyai kemampuan kognitif yang sama.
Menggambar dan menulis melibatkan keterampilan psikomotor
yang sama yaitu ketermpilan motorik halus, maka untuk mengembangkan
kemampuan ini orang tua atau pendidik harus dapat memfasilitasi sedini
mungkin. Cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menyediakan
berbagai fasilitas yang diperlukan oleh anak untuk membuat coretan atau
tulisan. Saat anak 2 tahun jika diberi kesempatan memegang pensil atau
crayon tentunya dia akan mencoret-coret sesukanya di kertas yang ada, hal
ini merupakan tahap awal dari perkembangan menulis anak.
Dengan menggambar atau menulis anak dapat mengeksprisikan
dirinya. Karena itu anak perlu mendapatkan kesempatan yang cukup
dengan dukungan alat-alat yang beragam serta pendidik yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir anak.
Selain anak menggambarkan sesuatu yang ada dalam pikiranya
kedalam kertas, anak juga perlu menceritakan makna dari gambar yang
dibuatnya. Disinilah orangtua atau pendidik memainkan peran yang
penting dalam mengenalkan anak pada kekuatan komunikasi antara gambar
yang dibuat dengan kata-kata yang dapat dimunculkan anak. Jika pendidik
dapat membuat pengalaman menggambar ini menjadi menantang,
merangsang, dan memuaskan, maka anak akan menguasai sistem simbol
yang beragam lainnya.
Berdasarkan uraian diatas Thais (dalam romley, 1992) menemukan
bahwa anak dapat memahami dan mengingat suatu informasi jika mereka
mendapat kesempatan untuk membicarakan, menuliskan, menggambarkan,
dan memanipulasinya. Anak belajar membaca dan menyimak jika mereka
mendapat kesempatan untuk mengekspresikan pemahaman mereka dengan
membicarakannyauntuk diri mereka diskusi antara guru dan anak,anak dan
anak, anak dan media, serta anak dan lingkungannya. Bahasa dan belajar
tidak dapat di pisahkan. Kemampuan menggunakan bahasa secara efektif
sangat berperan penting terhadap kemampuan belajar anak.
Berdasarkan 4 keterampilan berbahasa dapat disimpulkan bahwa,
perkembangan bahasa anak dapat tercapai apabila anak dapat
mengembangkan 4 keterampilan bahasa yang sudah ada atau dimiliki oleh
anak, yaitu terampil dalam mendengarkan, berbicara, membaca, serta
menulis, jika 4 keterampilan bahasa tersebut dapat dilakukan dengan baik
maka perkembangan bahasa anak juga akan berkembang dengan baik pula.

7. Karakteristik bahasa anak usia dini


TK Islam Teratai Hijau terdiri dari kelompok bermain yaitu anak
yang berusia kelompok A yang berusia 4-5 tahun, dan kelompok B yang
berusia 5-6 tahun. Karakteristik anak yang berada dalam kelompok B
sudah memiliki kemandirian, mudah bergaul, mudah memahami perintah,
memahami tugas dan tanggung jawab dan beberapa anak sudah bisa
membaca. Sementara anak di kelompok A, masih membutuhkan bimbingan
dalam pembelajaran, perlu diingatkan dan perlu motivasi. Menurut Skinerr
dalam Dhieni dkk (2009;2.4) menyatakan bahwa bahasa dipelajari melalui
pembiasaan dari lingkungan dan merupakan hasil imitasi terhadap orang
dewasa. Sementara Raines dan Canad dalam Dhieni (2009;3.17)
menyatakan bahwa proses membaca bukanlah kegiatan menerjemahkan
kata demi kata untuk memahami arti yang didapat dalam bacaan.
Karakteristik menurut Dhieni (2009;3.9) kemampuan bahasa anak
usia 5-6 tahun secara umum adalah:
a. Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosakata.
b. Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak menyangkut: warna,
bentuk, ukuran bentuk dan warna, rasa dan bau, kecantikkan,
kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan jarak, permukaan (kasar dan
halus).
c. Sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik.
d. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat
mendengar orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut.
e. Percakapan yang dilakukan oleh anka usia 5-6 tahun telah menyangkut
berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya
sendiri dan oorang lain serta apa yang dilihatnya. Ank usia ini sudah
dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membca dan bahkan berpuisi.
Melihat dari karakteristik yang ada, bahwa anak kelompok B yang
berada pada usia 5-6 tahun sudah berkembang bahasanya dengan baik,
sudah dapat mengerti perintah yang diberikan, sudah dapat menyampaikan
kembali apa yang disampaikan.
Struktur bahasa itu timbul sebagai akibat dari interaksi yang terus
menerus antara tingkat fungsi kognitif anak dengan lingkungan
kenahsaannya (juga lingkungan yang lain). Para ahli kognitif berpendapat
bahwa belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peran aktif
anak terhadap lingkungan, cara anak memproses suatu informasi dan
menyimpulkan struktur bahasa.

B. Metode pembelajaran
Metode adalah salah satu prosedur yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu. Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan
guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran atau permainan
dengan memperhatikan keseluruhan situasi belajar dan bermain untuk
mencapai tujuan.
Metode-metode yang dibutuhkan untuk membangun pengetahuan
pada anak, antara lain:
1. Metode Praktik Langsung
Melalui kegiatan praktik langsung diharapkan anak mendapat
pengalaman melalui interaksi langsung dengan objek. Contoh : guru
menuang pasir dalm ember. Guru menekankan kata pada kosakata
yang hendak diperkenalkan pada anak.
2. Metode Cerita atau Dongeng
Melalui kegiatan bercerita atau dongeng diharapkan anak mendapatkan
pengetahuan bagaimana cara menyampaikan pesan pada orang lain
agar orang lain mampu memahami pesan-pesan yang ingin
disampaikan. Ketika anak mendengarkan suatu cerita, anak akan
belajar mengembangkan kemampuan kognisi, perbendaharaan dan tata
bahasa, emosi, sosialisasi, partisifasi, kebiasaan bekerja dan juga
motoriknya. Contoh : guru bercerita kupu-kupu bersayap merah.
3. Metode Tanya jawab
Metode ini membangun pengetahuan anak melalui pernyataan-
pernyataan yang diajukan sehingga anak dapat menjawab dan
membuat pertanyaan sesuai dengan informasi yang ingin diperolehnya.
Disamping itu juga diharapkan anak mampu mengingat, memikirkan
dan menganalis suatu hal yang menjadi bahan pelajaran atau
permainan yang dihadapinya.
4. Metode Proyek
Metode proyek memberikan kesempatan pada anak melakukan
eksplorasi pada lingkungan disekitar anak dengan lingkungan sebagian
proyek belajar anak. Contoh : anak bermain pasir dipantai, ia akan
membuat istana atau sesuatu yang ia sukai.
5. Metode Bermain Peran
Bermain peran adalah suatu kegiatan untuk memperankan sesuatu
diluar perannya sendiri agar anak dapat memiliki pemahaman dan
pandangan yang benar tentang sejarah dimasa lampau, kemungkinan
peristiwa dimasa datang dan peristiwa hangat yang memiliki arti
penting dimasa kini atau situasi yang diciptakan setiap saat dan
disetiap tempat. Contoh : seorang anak diseluruh memperagakan
profesi dokter, ia akan berpura-pura memeriksa pasiennya.
6. Metode Demonstrasi
Metode demontrasi digunakan untuk membangun pengetahuan pada
anak, yaitu dengan cara menunjukkan atau memperagakan suatu
tahapan kejadian, proses, dan peristiwa. Contoh : guru ingin
mengenalkan warna hijau. Warna hijau adalah hasil campuran warna
kuning denga biru.
7. Metode Berbagai Media Gambar

C. Teori Berbagai Media Gambar


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan penelitian dalam bidang pendidikan anak usia dini secara umum
adalah untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Kemudian meningkatkan daya pikir untuk mencarijawaban permasalahan itu melalui
penelitian.
Peneliti dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara
sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis
dan mendasar pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengembangan anak usia
dini diTK Islam yang telah dilakukan oleh TK Islam Teratai Hijau dengan
menggunakan analis. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode kualitatif.Dengan penelitian semacam ini diharapkan peneliti
memperoleh informasi yang mendalam mengenai subjek penelitian, memandang
peristiwa secara keseluruhan dalam konteksnya dan mencoba memperoleh
pemahaman yang mendalam serta memahami makna dari perilaku subjek penelitian.
Metodologi penelitian yang diambil oleh penulis memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Subjek penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Islam Teratai Hijau yang beralamat dikampung
Babakan Rawa Kalong, Gg. Arwana RT 006/ 08 Kelurahan Curug, Kecamatan
Cimanggis Kota Depok.TK Islam Teratai Hijau sekolah swasta yang bernaung
dibawah yayasan Bina Ul Ummah dengan ijin operasioal 421.1/213/DISDIK /
2014.Dan resmi beroperasi pada Bulan Juli Tahun 2007. Dengan luas tanah dan
bangunan ± 100 meter, 3 ruang kelas, 3 guru + 1 kepala sekolah, 1 ruang dapur
dan 1 kamar mandi, dengan jumlah murid ± 32 siswa. Gagasan awal pendirian
sekolah ini adalah sebagai terobosan untuk merintis konsep dan model sekolah
alternatif, yaitu sekolah islam yang maju dan berkualitas.Dengan pola
pendidikan terpadu dan menjadikan anak yang berakhlakul karimah sebagai
salah satu ukuran keberhasilannya.

2. Waktu Penelitian
Peneliti ini telah dilaksanakan pada bulan April 2015, yang dibagi menjadi dua
siklus, yaitu : siklus I dilaksanakan dari tanggal 13 April sampai 17 April 2015
dan siklus IIdari tanggal 20 April sampai 24 April 2015. Penelitian ini diawali
dengan melihat aktivitas dan kondisi fisik serta lingkungan sekolah tersebut
sebagai fokus penelitian diakhiri dengan kegiatan wawancara dengan pihak-
pihak yang berkaitan langsung dengan pihak sekolah untuk pendalaman fokus
peneliti yang dipilih. Penelitian akan dilaksanakan pada jam 08.00 sampai jam
11.00, kecuali hari jum’at jam 08.00 sampai jam 10.00.

3. Tema Kegiatan
Tema kegiatan yang ada di TK Islam Teratai Hijau Curug terdiri dari tema aku,
lingkunganku, binatang, tanaman, rekreasi, pekerjaan, air api udara, alat
komunikasi, gejala alam, dan tanah airku. Namun dari itu peneliti mengambil
Tema “lingkunganku”.

4. Kelompok Data Anak


TK Islam Teratai Hijau mempunyai 1 ruang kantor, 3 kelas, ruang dapur, ruang
kamar mandi, tempat wudhu, dll. Penelitian yang akan dilaksanakan pada anak
kelas B yang berjumlah 12 siswa dengan karakteristik keaksaraan (mengenal
huruf, kata dan membaca):
a. Anak yang berkembang sangat baik dalam membaca : 3 anak
b. Anak yang mulai berkembang dalam membaca : 4 anak
c. Anak yang belum berkembang dalam membaca : 5 anak
5. Karakteristik Anak
TK Islam Teratai Hijau terdiri dari kelompok bermain yaitu anak yang berusia
kelompok A yang berusia 4-5 tahun , dan kelompok B yang berusia 5-6 tahun.
Karakteristik anak yang berada di kelompok B sudah memilki kemandirian,
mudah bergaul, mudah memahami perintah, memahami tugas dan tanggung
jawab dan beberapa anak sudah bisa membaca.Sementara anak di kelompok A,
masih membutuhkan bimbingan dalam hal pembelajaran, perlu diingatkan dan
perlu motivasi. Menurut Skiner dalam Dhieni dkk (2009;2.4) menyatakan
bahwa bahasa dipelajari melalui pembiasaan dari lingkungan dan merupakan
hasil imitasi terhadap orang dewasa. Sementara Raines dan Canad dalam
Dhieni (2009;3.17) menyatakan bahwa proses membaca bukanlah kegiatan
meterjemahkan kata demi kata untuk memahami arti yang didapat dalam
bacaan.
Karakteristik menurut Dhieni (2009;3.9) kemampuan bahasa anak usia 5-6
tahun secara umum adalah:
a. Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata.
b. Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak menyangkut: warna, bentuk,
ukuran bentuk dan warna, rasa dan bau, kecantikan, kecepatan, suhu,
perbedaan, perbandingan jarak, permukaan (kasar dan halus).
c. Sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik.
d. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. anak sudah dapat mendengar
orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut.
e. Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 5-6 tahun telah menyangkut
berbagai komentarnya terhadapan apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri
dan orang lain serta apa yang dilihatnya. Anak usia ini sudah dapat
melakukan ekspresi diri, menulis, membaca dan bahkan berpuisi.
Melihat dari karakteristik yang ada, bahwa anak kelompok B yang berada pada
usia 5-6 tahun sudah berkembang bahasanya dengan baik, sudah dapat mengerti
perintah yang diberikan, sudah dapat menyampaikan kembali apa yang
disampaikan.
Struktur bahasa itu timbulsebagai akibat dari interaksi yang terus menerus
antara tingkat fungsi kognitif anak dengan lingkungan kenahsaannya(juga
lingkungan yang lain). Para ahli kognitif berpendapat bahwa belajar sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peran aktif anak terhadap lingkungan,
cara anak memproses suatu informasi dan menyimpulkan stuktur bahasa.
B. Desain Pelaksanaan Penelitian
Desain pelaksanaan penelitian merupakan rencana tentang mengumpulkandan
menganalisis data supaya dapat dilaksanakan secara terpadu dan serasi dengan
tujuan memudahkan observasi. Model penelitian merujuk pada proses
pelaksanaan penelitian, perencanaan, pengamatan dan refleksi yang
dikemukakan oleh kemmis dan taggart

1
1. Rencana Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Menentukan cara atau metode dalam melaksanakan pembelajaran tematik
dan menyusun serangkai kegiatan secara menyeluruh.

Table I
Rencana kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I
RK Pembukaan Inti kegiatan Penutup
H
ke-
Menyebutkan huruf vocal Bermain estafet Menirukan
yang ada dalam kartu kata kartu nama kembali 4
I “nama anggota keluarga” anggota keluarga urutan kata
yang ada pada
kartu kata
Menyebutkan huruf kosonan Bermain kotak Bermain kuda
yang ada dalam kartu kata ajaib kartu kata bisik kartu kata
II “nama anggota keluarga” “nama anggota
keluarga”
Menyebutkan huruf awal Bermain pesan Mencari kata
kata yang ada pada kartu berantai kartu dalam buku
III kata kata anggota cerita “nama
keluarga anggota
keluarga”
Menyebutkan kata yang Bermain mencari Melengkapikata
mempunyai suku kata awal harta karun kata yang belum
IV yang sama pada kartu kata nama anggota sempurna
keluarga “nama anggota
keluarga”
RK Pembukaan Inti kegiatan Penutup
H ke
Mencari kata yang Bermain kartu Bermain tebak
tersembunyi kata kata “nama
“memasangkan anggota
V kartu kata dengan keluarga”
gambar anggota
keluarga”

b. Pelaksanaan dan Pengamatan


1. Kegiatan awal dalam satu siklus terdiri dari kegiatan diawali
- Baris berbaris didepan kelas
- Tepuk/menyanyi/tebak-tebakan/icebreak
- Membaca ikrar
- Berdo’a sebelum masuk kamar mandi
- Masuk kelas dan duduk rapi, salam
- Pembiasaan(kalimat thoyibah, surat pendek, dan hadist)
2. Kegiatan inti
- Bermain estafet kartu nama anggota keluarga
- Bermain kotak ajaib kartu kata” nama anggota keluarga”
- Bermain pesan berantai kartu kata anggota keluarga
- Bermain mencari harta karun kata nama anggota keluarga
- Bermain kartu kata “memasangkan kartu kata dengan gambar
anggota keluarga”.
3. Kegiatan istirahat
- Berdo’a
- Mecuci tangan
- Makan bersama
- Bermain.
4. Kegiatan penutup
- Berdo’a sesudah kegiatan
- Berdo’a hendak pulang
- Pulang.

Refleksi
Dalam refleksi, peneliti melakukan evaluasi dari pembelajaran yang
telah dilaksanakan selama satu siklus, ternyata hasil pada siklus I belum
sesuai dengan harapan, maka akan dilaksanakan rancangan pelaksanaan
pembelajaran siklus II.

2. Rencana Pelaksanaan Siklus II


a. Perencanaan
Menentukan cara atau metode dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik dan menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh.

Table 2
Rencana Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
RKH Pembukaan Inti kegiatan Penutup
ke-
Membaca buku cerita Permainan “hujan Mengucap syair
bergambar kata” mencari kata “ayah” atau “ibu”
I ayah, ibu, kakak,
adik dan diriku.
RKH Pembukaan Inti kegiatan Penutup
Ke
Menceritakan isi buku Bermain kartu kata Memberi tulisan
walaupun tidak sama dengan pada gambar
II dengan tulisannya memasangkan kata yang dibuatnya
dengan gambar
Bercerita tentang Bermain “buka Melengkapi kata
III anggota keluarga tutup kartu kata” “Teka Teki
dengan menggunakan mencari kata ayah, Silang”
kartu bergambar ibu, kakak, adik
dan diriku.
Menghubungkan Bermain kartu kata Menyanyai lagu
tulisan sederhana mencocokkan “satu satu aku
IV dengan symbol huruf awal kata sayang ibu”
dengan gambar
Mencari kata “ayah, Bermain kuartet Bermain tebak
ibu, kakak, adik dan kartu kata kata “ ayah, ibu,
V diriku” yang hilang mengelompokkan kakak, adik dan
kata ” ayah, ibu, diriku”
kakak, adik dan
diriku.

b. Pelaksanaan dan Pengamatan


1. Kegiatan awal dalam satu siklus terdiri dari kegiatan diawali:
- Baris berbaris didepan kelas
- Tepuk/menyanyi/tebak-tebakkan/ice break
- Membaca ikrar
- Berdo’a sebelum masuk kamar mandi
- Masuk kelas, duduk rapi, salam, berdo’a sebelum kegiatan
- Pembiasaan(kalimat thoyibah, surat pendek, dan hadist)
2. Kegiatan inti
- Permainan”hujan kata” mencari kata ayah, ibu, kakak, adik, dan
diriku
- Bermain kartu kata dengan memasangkan kata dengan gambar
- Bermain”buka tutup kartu kata” mencari kata ayah, ibu, kakak,
adik, diriku
- Bermain kartu kata memcocokkan huruf awal kata dengan
gambar
- Bermain kuartet kartu kata mengelompokkan kata ayah, ibu,
kakak, adik, diriku
3. Kegiatan istirahat
- Berdo’a sebelum masuk kamar mandi
- Mencuci tangan
- Makan bersama
- Bermain
4. Kegiatan penutup
- Berdo’a setelah kegiatan
- Berdo’a hendak pulang
- Pulang
c. Refleksi
Dalam refleksi siklus II peneliti melakukan evalusi dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan selama dua siklus, jika ternyata
hasil pada siklus II sudah belum sesuai dengan harapan, maka
pelaksanaan penelitian dapat ditemukan sebagai hasil dan kesimpulan,
namun jika hasil penelitian siklus II belum sesuai harapan maka
rancangan pembelajaran siklus berikutnya perlu dilakukan.
C. Metode pengumpulan data
1. Tehnik pengumpulan data
Tehnik pengumpulan data adalah proses untuk mengumpulkan data
yang relevanserta memberi gambaran dari aspek yang diteliti. Tehnik
pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan proses
pembelajaran(terdiri dari rencana catatan lapangan, refleksi dan
pengamatan hasil pembelajaran).

Table 3
Pengamatan hasil pembelajaran
Hari/ Kegiatan Kriteria Jumlah anak
tanggal
BSB MB BB

Keterangan
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang

3. Analisis data
Analisis data merupakan lanjutan dari kegiatan pengumpulan data.Data di
peroleh dalam penelitian ini adalah data hasil dari lembar observasi
aktifitas anak terhadap penbelajaran tentang kemampuan membaca.Data
yang sudah terkumpul kemudian dari analisa.Alat yang digunakan untuk
mengobservasi aktifitas guru dan aktifitas anak berupa skor. Apabila
datanya sudah terkumpul, kemudian diklasifikasi menjadi dua kelompok
data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-
kata atau simbol yang sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi
gambaran dari analisa data kuantitatif( Arikunto, 2010: 282). Dalam
penelitian ini digunakan skor dengan rincian:
a. Anak yang belum berkembang dalam membaca diberi skor 1
b. Anak mulai berkembang dalam membaca diberi skor 2
c. Anak yang berkembang sangat baik dalam membaca diberi skor 3
Dari hasil skor tersebut dihitung menggunakan rumus statistik sederhana
untuk mencari persentase kemampuan anak dalam membaca (Sudijono,
2011) adalah:

f
P =…….x 100%
N

Keterangan:
P : Persentase
f : Nilai keseluruhan yang diperoleh anak
N : Skor maksimal dikalian seluruh anak

Table 4
Prosentase hasil pembelajaran siklus
Jumlah Persentase
No Nama Anak Kegiatan inti skor skor
1 2 3 4 5

Nilai skor
3 = BSB : Berkembang Sangat Baik
2 = MB : Mulai Berkembang
1 = BB : Belum Berkembang
BAB IV
Hasil Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

A. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Silkus I


1. Hasil pelaksanaan siklus pertama (I)
Pelaksanaan siklus pertama dilakukan selama lima hari pertemuan yang
dirancang melalui kegiatan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Kegiatan
dimulai dari senin Tanggal 13 April 2015 sampai hari jum’at tanggal
17April 2015. Selama melaksanakan pembelajar, peneliti melakukan
pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran kemudian menilai
seluruh komponen dan tertuang dalam kegiatan refleksi harian baik
kemampuan guru dalam merancang, melaksanakan, kemampuan anak
dalam mencapai peningkatan kemampuan melalui kegiatan yang
dilaksanakan baik proses maupun hasil akhir yang dicapai anak.

Tabel 5
Rencana kegiatan Mingguan dan Harian Siklus ke-I
Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal Bahan
Senin, 13 I.Pembukaan (45 menit)
April Berdo’a sebelum dan Berdo’a
2014 sesudah melaksanakan
kegiatan
Memberi dan membalas Mengucap salam
salam
Menjawab pertanyaan Tanya jawab tentang Gambar-
tentang “nama anggota gambar
keterangan/informasi kelauarga” anggota
keluarga
Menyebutkan simbol- Menyebutkan huruf Kartu kata
simbol huruf vokal dan vokal yang ada dalam
konsonan yang di kenal kartu kata
II. Inti (75 menit)
Membaca nama sendiri, Bermain estafet kartu
nama benda, nama kata nama anggota
keluarga dll keluarga
Membilang/menyebut Menghitung jumlah Kartu kata
urutan bilangan 1-10 kartu kata
Mewarnai bentuk Mewarnai gambar nama Lembar
gambar sederhana anggota keluarga kerja,
krayon
III. Istirahat (30 menit)
Berdo’a sebelum dam Berdo’a sebelum masuk
sesudah melaksanakan kamar mandi dan
kegiatan sebelum makan
Mengurus diri sendiri Cuci tangan Air, sabun,
tanpa bantuan Makan lap, bekal
anak
Mau bermain sama Bermain Alat
teman bermain
IV. Penutup
Menirukan kembali 4-5 Menirukan kembali 4-5 Kartu kata
urutan kata urutan kata yang ada
pada kartu kata
Menceritakan Ulasan kegiatan hari ini
pengalaman/kejadiaan
secara sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a
kegiatan/sebelum pulang
Memberi dan membalas Salam, pulang
salam

1) Skenario perbaikan hari ke- 1 siklus I


Hal-hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
a. Kegiatan pengembangan I (Pembukaan)
 Judul kegiatan : menyebutkan huruf vokal yang ada dalam
kartu kata
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menunjukkan beberapa kartu kata
2. Guru membacakan kata yang terdapat pada kartu tersebut
3. Guru memberikan penjelasan tentang huruf vokal
4. Guru memberi contoh menyebutkan huruf vokal yang
terdapat pada salah satu kartu kata
5. Guru meminta anak mengambil satu kartu kata
6. Guru meminta anak menyebutkan huruf vokal yang
terdapat pada kartu kata yang dipegangnya
b. Kegiatan pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : bermain estafet kartu kata nama anggota
keluarga
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan kartu kata yang akan digunakan
2. Guru menjelaskan aturan dalam kegiatan bermain estafet
kartu kata
3. Guru membagi dua kelompok
4. Guru memberi contoh cara bermain estafet kartu kata
5. Guru meminta anak untuk melakukan permainan estafet
kartu kata
6. Guru meminta anak membacakan kata yang meraka
dapatkan
7. Guru memberikan reward dan umpan balik
c. Kegiatan pengembangan III (Penutup)
 Judul kegiatan : menirukan kembali 4-5 urutan kata
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru memperlihatkan lima kartu kata
2. Guru meminta anak mendengarkan kata-kata yang
dibacakannya
3. Guru membaca kartu kata tersebut satu demi satu
4. Guru meminta anak mengulang kembali kata yang
didengarnya secara bersama-sama
5. Guru meminta anak menyebutkan kembali kata-kata
tersebut secara bergantian.
Refleksi Hari Ke-I Siklus I
1. Bagaimanakah reaksi anak terhadap proses pengembangan yang
saya lakukan? Proses pengembangan yang saya lakukan mendapat
respon yang cukup baik dari anak. Mereka cukup antusias
mengikuti kegiatan yang saya berikan. Walaupun diantara mereka
ada yang belum semangat mengikuti kegiatannya.
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukkan? Secara keseluruhan
kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan ini adalah belum
menjelaskan aturan permainan secara jelas untuk kegiatan yang
akan dilakukan sehingga ada anak yang belum mengerti
perintahnya.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelebihan
saya dalam kegiatan pengenbangan ini adalah memiliki kegiatan
yang dapat membuat anak senang sehingga menimbulkan minat
belajar anak.
4. Hal-hal yang unik apa saja yang temui dalam kegiatan
pengembangan? Hal unik yang saya temui adalah anak-anak
berebut melihat dan ingin memegang kartu kata karena mereka
penasaran ingin mengetahuinya. Bagi mereka ini merupakan
pertama kalinya bermain kartu kata.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang
akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya? Untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya saya akan mempertahankan kelebihan
yang saya punya bahkan mungkin ditingkatkan. Saya akan
memperbaiki kelemahan yang saya punya, yaitu dengan
menjelaskan secara lebih terperinci lagi tentang aturan permainan
dalam kegiatan yang akan dilakukan.
Tabel 3
Hasil Pembelajaran Hari Ke-I Siklus I

Hari/ Kegiatan Kriteria Jumlah


Tanggal BSB MB BB anak
Senin/13 Menyebutkan huruf vokal 11 1 1 13
April 2015 yang ada dalam kartu kata
Bermain estafet kartu kata 6 2 5 13
“nama anggota keluarga”
Menirukan kembali 4-5 12 1 0 13
urutan kata yang ada pada
kartu kata
Keterangan :
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
Hasil pembelajaran pada hari ke- I menunjukkan bahwa 6 anak berkembang
sangat baik, 2 anak mulai berkembang dan 5 anak yang belum berkembang
pada kegiatan bermain estafet kartu kata “nama anggota keluarga”, sementara
hampir seluruh anak mampu menyebutkan huruf vokal yang ada dalam kartu
kata (11) dan menirukan kembali 4-5 urutan kata yang ada pada kartu kata (12
anak).

b. Hasil Pelaksanaan RKH ke-2 Siklus I

Tabel 6
Rencana Kegiatan Mingguan dan Harian Siklus I Hari ke-2
Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal bahan
Selasa, 14 I.Pembukaan (45 menit)
April 2015 Berdo’a sebelum dan Berdo’a
sesudah kegiatan
Memberi dan Mengucap salam
membalas salam
Menyanyi lebih dari 20 Menyanyi lagu ”satu-
lagu anak-anak satu”
Menyebutkan simbol- Menyebutkan huruf Kartu
simbol huruf vokal dan konsonan yang ada kata
konsonan yang dikenal dalam kartu kata
II.Inti (75 menit)
Membaca nama Bermain kotak ajaib Kartu
sendiri, nama benda, kartu kata nama anggota kata
nama hewan, dll keluarga
Mengelompokkan Mengelompokkan kartu Kartu
benda dengan berbagai kata menurut warna kata
cara menurut ciri-ciri
tertentu. Misal : warna
Permainan warna Permainan warna usap Pola
dengan berbagai media abur “nama keluarga” gambar
anggota
keluarga,
krayon,
hvs
III. Istirahat (35 menit)
Berdo’a sebelum dan Berdo’a sebelum masuk
sesudah melaksanakan kamar mandi
kegiatan
Mengurus diri sendiri Cuci tangan Air,
tanpa bantuan Makan sabun,
lap, bekal
anak
Mau bermain dengan Bermain Alat
teman permaina
n
IV. Penutup
Mengulang kalimat Bermain kuda bisik Kartu
yang telah didengar kata
Menceritakan Ulasan kegiatan hari ini
pengalaman/kejadian
secara sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a
kegiatan/sebelum
pulang
Memberi dan Salam, pulang
membalas salam

1) Skenario Perbaikan Hari Ke-2 Siklus I


a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
 Judul kegiatan : menyebutkan huruf konsonan yang ada dalam
kartu kata “nama keluarga”
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru menunjukkan beberapa kartu kata.
2. Guru membacakan kata yang terdapat pada kartu kata
tersebut.
3. Guru memberikan penjelasan tentang huruf konsonan.
4. Guru memberi contoh menyebutkan huruf konsonan yang
terdapat pada salah satu kartu kata.
5. Guru meminta anak mengambil satu kartu kata.
6. Guru meminta anak menyebutkan huruf konsonan yang
terdapat pada kartu kata yang dipegangnya.
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : bermain kotak ajaib kartu kata “nama anggota
keluarga”.
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan kartu kata dan kotak ajaib yang akan
digunakan.
2. Guru menjelaskan aturan kegiatan bermain kotak ajaib kartu
kata.
3. Guru meminta anak duduk melingkar
4. Guru memberi contoh cara bermain kotak ajaib kartu kata.
5. Guru meminta masing-masing anak untuk mengambil salah
satu buah kartu kata dari dalam kotak ajaib tanpa melihat.
6. Guru meminta anak untuk membacakan kata yang terdapat
pada kartu kata yang diambilnya.
c. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
 Judul kegiatan : Bermain kuda bisik
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru memperlihatkan beberapa kartu kata.
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam permainan kuda
bisik.
3. Guru membaca kartu kata tersebut satu demi satu.
4. Guru meminta salah seorang anak untuk memilih sebuah
kartu dan membacanya.
5. Guru meminta anak tersebut untuk membisikan kata
kepada teman disampingnya sesuai dengan kata yang
terdapat pada kartu yang dipilihnya. Demikian seterusnya
sampai permainan terakhir.
6. Guru memberikan reward dan umpan balik.

2) Refleksi Hari ke-2 Siklus I


1. Bagaimanakah reaksi anak terhadap proses pengembangan yang
saya lakukan? Reaksi anak ketika saya melaksanakan proses
pengembangan cukup baik. Mereka sangat antusias menjawab
ketika saya bertanya siapa yang bisa menyebutkan huruf konsonan
yang ada pada kartu kata. Biasanya mereka tidak begitu antusias
menjawab tetapi ketika saya bertanya mengunakan kartu kata
anak-anak lebih antusias.
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelemahan
saya dalam kegiatan pengembangan ini adalah masih kurang dalam
pendalaman materi pembelajaran sehingga tidak bisa memberikan
penjelasan yang lebih mendalam.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelebihan
saya dalam kegiatan pengembangan ini adalah dapat meningkatkan
komunikasi anak salah satunya melalui kegiatan bermain kuda
bisik.
4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan?
Hal unik yang saya temui adalah anak-anak tidak mau berhenti
bermain kotak ajaib karena menurut mereka sangat menyenangkan
walaupun ada sebagian anak yang ketakutan saat diminta
memasukan tangannya kedalam kotak.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang
akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya? Untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya saya akan mempertahankan kelebihan
yang saya punya bahkan mungkin ditingkatkan. Saya akan
memperbaiki kelemahan yang saya punya, yaitu dengan cara
menambah wawasan melalui membaca buku.

3) Hasil Pembelajaran Hari ke-2 Siklus I

Tabel 4
Hasil Pembelajaran RKH 2

Hari/tanggal Kegiatan Kreteria Jumlah


BSB MB BB anak
Selasa/ 14 Menyebutkan huruf 10 2 1 13
April 2015 konsonan yang ada
dalam kartu kata
Bermain kotak ajaib 7 2 4 13
kartu kata”nama anggota
keluarga”
Bermain kuda bisik kartu 6 4 3 13
kata
Keterangan :
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
Hasil pembelajaran pada hari ke-2 menunjukkan bahwa 7 anak
berkembang sangat baik, 2 anak mulai berkembang dan 4 anak belum
berkembang pada kegiatan bermain kotak ajaib kartu kata. Dalam
menyebutkan huruf konsonan yang ada dalam kartu 10 anak sangat baik
dan bermain kuda bisik 6 anak berkembang sangat baik.
4. Hasil Pelaksanan RKH ke-3 Siklus I
Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal Bahan
Rabu, I.Pembukaan (45menit)
16 April
2015
Berdo’a sebelum dan Berdo’a
sesudah melaksanakan
kegiatan
Memberi dan membalas Mengucap salam
salam
Menjawab pertanyaan Tanya jawab tentang
tentang tempat hidup manusia
keterangan/informasi
Menyebutkan simbol- Menyebutkan huruf Kartu
simbol huruf vokal dan awal kata yang ada kata
konsonan yang di kenal dalam kartu kata
II. Inti (75 menit)
Membaca nama sendiri, Bermain pesan berantai Kartu
nama benda, nama kartu kata anggota kata
hewan, dll keluarga
Memasangkan benda Memasangkan benda Lembar
sesuai dengan sesuai pasangannya kerja,
pasangannya, jenisnya, spidol
warnanya, dll
III. Istirahat (30 menit)
Berdo’a sebelum masuk Berdo’a sebelum makan
kamar mandi
Mengurus diri sendiri Cuci tangan Air,
tanpa bantuan Makan sabun,
lap,
bekal
anak
Mau bermain dengan Bermain Alat
teman permain
an
IV. Penutup
Mengelompokkan kata- Mencari kata dalam Buku
kata yang sejenis buku cerita nama cerita,
keluarga kartu
kata
Menceritakan Ulasan kegiatan hari ini
pengalaman secara
sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a mau pulang
kegiatan/sebelum
pulang
Memberi dan membalas Salam, pulang
salam

1) Skenario Perbaikan Hari ke-3 Siklus I


a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
 Judul kegiatan : menyebutkan huruf awal yang ada dalam
kartu kata
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menunjukkan beberapa kartu kata.
2. Guru membacakan kata yang terdapat pada kartu kata
tersebut.
3. Guru memberikan penjelasan tentang huruf awal suatu
kata.
4. Guru memberi contoh menyebutkan huruf awal pada
suatu kata.
5. Guru meminta anak mengambil satu kartu kata.Guru
meminta anak menyebutkan huruf awal kata yang
terdapat pada kartu kata.

b. Kegiatan pengembangan (Inti)


 Judul kegiatan : bermain pesan berantai kartu kata anggota
keluarga
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan kartu kata yang akan digunakan.
2. Guru menjelaskan aturan permainan pesan berantai kartu
kata.
3. Guru membagi anak menjadi dua kelompok.
4. Guru memberi contoh cara bermain pesan berantai kartu
kata.
5. Guru meminta anak untuk melakukan permainan pesan
berantai.
c. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
 Judul kegiatan : mencari kata dalam buku cerita
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru memperlihatkan buku cerita dan kartu kata.
2. Guru menjelaskan aturan dalam kegiatan permainan mencari
kata.
3. Guru membaca kartu kata tersebut satu demi satu.
4. Guru meminta anak mencari kata dalam buku cerita sesuai
dengan kata yang terdapat pada kartu kata yang
diperlihatkannya.
5. Guru meminta anak menghitung jumlah kata yang telah
ditemukannya dan meminta masing-masing kelompok untuk
membacanya.
6. Guru memberikan reward dan umpan balik.

2) Refleksi Hari ke-3 Siklus I


1. Bagaimanakah reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya
lakukan? Reaksi anak ketika saya melaksanakan proses pemgembangan
sangat bersemangat. Mereka menantikan kegiatan apa lagi hari ini yang
akan saya berikan, yang bisa membuat mereka gembira. Mereka
mengikuti semua kegiatan yang diberikan dengan baik.
2. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelemahan saya
dalam kegiatan pengembangan ini adalah pada saat kegiatan penutup,
saya memberikan tugas yang berat namun anak sudah tidak konsentrasi
karena ingin pulang.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelebihan saya
dalam kegiatan pengembangan ini adalah membuat kegiatan yang tadinya
sederhana atau kurang menarik menjadi kegiatan yang menyenangkan.
4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan? Hal
unik yang saya temui adalah ada seseorang anak yang dengan yakin dan
percaya dirinya memberitahukan jawabanya kepada temannya pada hal
jawabanya tersebut tidak benar.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya? Untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya saya akan mempertahankan kelebihan yang saya miliki dan
ditingkatkan. Saya akan memperbaiki kelemahan yang saya punya, yaitu
dengan cara menyesuaikan tingkat kesulitan soal dengan tahap
perkembangan anak.

3) Hasil Pembelajaran Hari ke-3 Siklus I


Tabel 5
Hasil Pembelajaran RKH 3

Hari/ Kegiatan Kreteria Jumlah


Tanggal BSB MB BB anak
Rabu/ 15 Menyebutkan huruf awal kata 11 2 1 13
April 2015 yang ada pada kartu kata
Bermain pesan berantai kartu 7 3 3 13
kata”nama anggota keluarga”
Mencari kata dalam buku 7 4 2 13
cerita”nama anggota keluarga”
Keterangan :
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
Hasil pembelajaran pada hari ke-3 menunjukkan bahwa 7 anak berkembang
sangat baik, 3 anak mulai berkembang dan 3 anak belum berkembang pada
kegiatan bermain peasan berantai kartu kata. Dalam menyebutkan huruf
awalan kata yang ada pada kartu hampir seluruh anak berkembang sangat baik
11 anak, namun pada kegiatan mencari kata dalam buku cerita hanya 7 anak
berkembang sangat baik.

d. Hasil Pelaksanaan RKH ke-4 Siklus I


Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal bahan
Kamis,16 I.Pembukaan (45
April 2015 menit)
Berdo’a sebelum dan Berdo’a
sesudah melaksanakan
kegiatan
Memberi dan Mengucap salam
membalas salam
Menirukan kalimat Mengucapkan syair
sederhana “ibu”
Membedakan kata-kata Menyebutkan kata Kartu kata
yang mempunyai suku awal yang sama pada
kata awal yang sama kartu
II.Inti (75 menit)
Membaca nama Bermain mencari harta Kartu kata
sendiri, nama benda, karun kartu kata nama
nama hewan, dll anggota keluarga
Mengerjakan maze Mengerjakan maze “ Lembar
yang lebih kompleks mencari pasangan kerja,
nama keluarga” spidol
Melukis dengan jari Finger painting Karton,
lem,
pewarna
minyak

III. Istirahat (35 menit)


Berdo’a sebelum dan Berdo’a sebelum
sesudah melaksanakan masuk kamar mandi
kegiatan
Mengurus diri sendiri Cuci tangan Air, sabun,
tanpa bantuan Makan lap, bekal
anak
Mau bermain dengan Bermain Alat
teman permainan
IV. Penutup
Melengkapi kata Melengkapi kata yang LK, kartu
sederhana belum sempurna kata,
“nama anggota pensil,
keluarga” spidol
Menceritakan Ulasan kegiatan hari
pengalaman/kejadian ini
secara sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a
kegiatan/sebelum
pulang
Memberi dan Salam, pulang
membalas salam

1). Skenario Perbaikan Hari Ke-4 Siklus I


a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
 Judul kegiatan : menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal
yang sama pada kartu kata
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru menunjukkan beberapa kartu kata.
2. Guru membacakan kata yang terdapat pada kartu kata tersebut.
3. Guru memberikan penjelasan tentang suku kata awal
4. Guru memberi contoh menyebutkan suku kata awal yang
terdapat pada salah satu kartu kata.
5. Guru meminta anak mengambil satu kartu kata.
6. Guru meminta anak menyebutkan suku kata awal yang terdapat
pada salah satu kartu kata.
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : bermain mencari harta karun kartu kata “nama
anggota keluarga”.
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan kartu kata yang akan digunakan dan
merarapikan.
2. Guru menjelaskan aturan kegiatan bermain mencari harta
karun kartu kata nama anggota keluarga, yaitu anak diminta
mencari kartu kata yang tersembunyi sesuai dengan kata yang
disebutkan guru.
3. Guru membacakan kata yang terdapat pada kartu kata.
4. Guru memberi contoh cara bermain mencari harta karun kartu
kata.
5. Guru memintaanak melakukan permainan mencari harta
karun.
6. Guru memberikan reward dan umpan balik.
c. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
 Judul kegiatan : melengkapi kata yang belum sempurna “nama
anggota keluarga”
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru memperlihatkan lima kartu kata.
2. Guru membacakan kata pada kartu kata.
3. Guru meminta anak memperhatikan tulisan pada setiap kartu
kata.
4. Guru membagikan lembar kerja pada anak.
5. Guru meminta anak untuk melengkapi kata yang terdapat
pada lembar kerja sesuai dengan kartu diperlihatkan guru.
6. Guru memberikan reward dan umpan balik.
2. Refleksi Hari ke-4 Siklus I
1. Bagaimanakah reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya
lakukan? Reaksi anak ketika saya melaksanakan proses pengembangan
begitu antusias mencari harta karun kartu kata, karena bagi mereka ini
merupakan hai baru.
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelemahan
saya dalam kegiatan pengembangan ini adalah kesulitan menerapkan
aturan permainan kepada anak saat kegiatan berlangsung.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelebihan saya
dalam kegiatan pengembangan ini adalah dapat membuat anak yang
pendiam menjadi lebih bersemangat dalam belajar dan bergaul dengan
cara memberikan kegiatan yang banyak dilakukan secara berkelompok
yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berkomunikasi
dengan temannya.
4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan? Hal
unik yang saya temui adalah anak-anak yang belum bisa membaca
berpura-pura bisa membaca dengan menebak-nebak jawabannya
padahal apa yang mereka jawab belum sesuai.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang
akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya? Untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya saya akan mempertahankan kelebihan yang
saya punya bahkan mungkin ditingkatkan. Saya akan memperbaiki
kelemahan yang saya punya, yaitu dengan cara menjelaskan secara
lebih terperinci lagi aturan-aturan dalam permainan yang saya akan
lakukan.
3. Hasil Pembelajaran Hari ke-4 Siklus I

Tabel 6
Hasil Pembelajaran RKH 4

Hari/tanggal Kegiatan Kreteria Jumlah


BSB MB BB anak
Kamis/ 16 Menyebutkan suku kata 10 2 1 13
April 2015 awal yang sama pada kartu
kata
Bermain mencari harta 7 2 4 13
karun kartu kata “ nama
anggota keluarga”
Melengkapi kata yang 8 3 2 13
belum sempurna ”nama
anggota keluarga”
Keterangan :
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
Hasil pembelajaran pada hari ke-4 menunjukkan bahwa 7 anak
berkembang sangat baik, 2 anak mulai berkembang dan 4 anak belum
berkembang pada kegiatan bermain mencari harta karun kartu kata.
Dalam menyebutkan huruf awal kata yang yang sama10 anak
berkembang sangat baik dan pada kegiatan melengkapi kata yang belum
sempurna ada 8 anak berkembang sangat baik.

e. Hasil Pelaksanaan RKH ke-5 Siklus I


Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal bahan
Jum’at,17 I.Pembukaan (45 menit)
April 2015
Berdo’a sebelum dan Berdo’a
sesudah melaksanakan
kegiatan
Memberi dan membalas Mengucap salam
salam
Menjawab pertanyaan Tanya jawab tentang Gambar
tentang keterangan ciri-ciri manusia manusia
Menyusun kata Mencari kata yang Kartu kata,
tersembunyi LK, spidol
II.Inti (75 menit)
Mennghubungkan Bermain kartu kata Kartu kata,
gambar/benda dengan memasangkan kartu kartu
kata katadengan gambar gambar
nama anggota keluarga
Senam fantasi Menirukan berbagai
gerakan manusia
Menggambar bebas Menggambar bebas
dengan berbagai media
III. Istirahat (35 menit)
Berdo’a sebelum dan Berdo’a sebelum masuk Air, sabun,
sesudah melaksanakan kamar mandi lap, bekal
kegiatan anak
Mengurus diri sendiri Cuci tangan Alat
tanpa bantuan Makan permainan
Mau bermain dengan Bermain
teman
IV. Penutup
Menjawab pertanyaan Bermain tebak kata Kartu
tentang keterangan “nama anggota keluarga
keluarga”
Menceritakan Ulasan kegiatan hari ini
pengalaman/kejadian
secara sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a
kegiatan/sebelum
pulang
Memberi dan membalas Salam, pulang
salam
1). Skenario Perbaikan Hari Ke-5 Siklus I
a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
 Judul kegiatan : mencari kata yang tersembunyi “nama anggota
keluarga”
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru menunjukkan lima kartu kata.
2. Guru membacakan kata yang terdapat pada kartu kata tersebut.
3. Guru memberikan lembar kerja kepada anak.
4. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam kegiata mencari kata
yang tersembunyi, yaitu guru meminta anak memperlihatkan
kata pada kartu yang diperlihatkan oleh guru dan meminta anak
mencarinya di lembar kerja yang mereka dapatkan.
5. Guru memberi contoh cara mencari kata yang tersembunyi.
6. Guru menyebutkan kata satu demi satu dan anak diminta untuk
mencarinya. Hal ini dilakukkan sampai lima kata yang
tersembunyi ditemukan.
7. Guru memberikan reward dan umpan balik
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : bermain kartu kata “memasangkan kata dengan
gambar”.
 Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan kartu kata yang akan digunakan.
2. Guru menjelaskan aturan dalam bermain kartu
kata”memasangkan kata dengan gambar”. Pemain pertama
tiap kelompok maju ke depan mengambil kartu dan
menempelkannya. Demikian seterusnya sampai semua anak
mendapat giliran.
3. Guru membagi anak menjadi dua kelompok yang terdiri dari 6
orang.
4. Guru memberi contoh cara bermain kartu kata “memasangkan
kata dengan gambar”.
5. Guru meminta anak untuk melakukan permainan kartu kata
“memasangkan kata dengan gambar”.
6. Guru memberikan reward dan umpan balik.
c. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
 Judul kegiatan : bermain tebak kata “nama anggota keluarga”
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru memperlihatkan beberapa kartu katadan
membacakannya.
2. Guru meminta anak menyebutkan kembali kata-kata yang
diucapkan guru sambil memperlihatkan tulisannya.
3. Guru menjelaskan aturan permaian tebak kata, yaitu setiap
anak mengambil satu kartu dan membacanya lalu
memberikan pertanyaan kepada temannya tentang nama
anggota keluarga yang tertulis di kartu yang diambilnya
dengan cara menyebutkan ciri-cirinya. Anak yang lain
menebak kata yang dimaksud. Kegiatan dilakukan secara
bergantian.
4. Guru meminta anak melakukan permainan tebak kata.
5. Guru memberikan reward dan umpan balik.

2. Refleksi Hari ke-5 Siklus I


1. Bagaimanakah reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya
lakukan? Proses pengembanganyang saya lakukan mendapatka reaksi
yang positif dari anak. Mereka bersemangat untuk melakukan kegiatan
hari ini yaitu bermain memasangkan kata dengan gambar
menggunakan kartu kata dan gambar.
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelemahan
saya dalam kegiatan pengembangan ini adalah kegiatan harus lebih
bervariasi lagi, supaya anak-anak tidak bosan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelebihan saya
dalam kegiatan pengembangan ini adalah mampu memodifikasi
kegiatan memasangkan kata dengan gambar yang biasanya hanya
menggunaka lenbar kerja, sekarang praktek langsung menggunakan
kartu kata, sehingga anak lebih tertarik untuk belajar.
4. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan? Hal
unik yang saya temui adalah anak-anak tidak mau bistirahat karena
masih ingin bermain kartu kata. Mereka sampai memohon-mohon agar
diijinkan untuk bermain, mereka berkata kalau rela tidak makan asal
diijinkan bermain kartu lebih lama.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang
akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya? Untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya saya akan mempertahankan kelebihan yang
saya punya bahkan mungkin ditingkatkan. Saya akan memperbaiki
kelemahan yang saya punya, yaitu dengan cara mencari kegiata yang
lebih variasi pada siklus II.

3. Hasil Pembelajaran Hari ke-5 Siklus I

Tabel 6
Hasil Pembelajaran RKH 4

Hari/tanggal Kegiatan Kreteria Jumlah


BSB MB BB anak
Jum’at/ 17 Mencari kata yang 10 2 1 13
April 2015 tersembunyi
Bermain kartu kata 7 2 4 13
memasangkan kata dengan
gambar
Bermain tebak kata “nama 8 3 2 13
anggota keluarga”
Keterangan :
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
Hasil pembelajaran pada hari ke-5 menunjukkan bahwa 7 anak
berkembang sangat baik, 2 anak mulai berkembang dan 4 anak belum
berkembang pada kegiatan bermain kartu katamemasangkan kata dengan
gambar. Dalam mencari kata yang tersembunyi 10 anak berkembang
sangat baik dan pada kegiatan bermain tebak kata ada 8 anak berkembang
sangat baik.

2. Pelaksanaan Siklus II
a. Rencana Kegiatan RKH ke-1 Siklus II
Hari/ Indikator Kegiatan Alat/
Tanggal bahan
Senin,20 I.Pembukaan (45 menit)
April 2015
Berdo’a sebelum Berdo’a
dan sesudah
melaksanakan
kegiatan
Memberi dan Mengucap salam
membalas salam
Menirukan kalimat Mengucapkan syair “ibu”
sederhana
Membedakan kata- Menyebutkan kata awal Kartu kata
kata yang yang sama pada kartu
mempunyai suku
kata awal yang
sama
II.Inti (75 menit)
Membaca nama Bermain mencari harta Kartu kata
sendiri, nama karun kartu kata nama
benda, nama anggota keluarga
hewan, dll
Mengerjakan maze Mengerjakan maze “ Lembar
yang lebih mencari pasangan nama kerja,
kompleks keluarga” spidol
Melukis dengan Finger painting Karton,
jari lem,
pewarna
minyak
III. Istirahat (35 menit)
Berdo’a sebelum Berdo’a sebelum masuk
dan sesudah kamar mandi
melaksanakan
kegiatan
Mengurus diri Cuci tangan Air, sabun,
sendiri tanpa Makan lap, bekal
bantuan anak
Mau bermain Bermain Alat
dengan teman permainan
IV. Penutup
Melengkapi kata Melengkapi kata yang LK, kartu
sederhana belum sempurna kata,
“nama anggota keluarga” pensil,
spidol
Menceritakan Ulasan kegiatan hari ini
pengalaman/kejadi
an secara sederhana
Berdo’a setelah Berdo’a
kegiatan/sebelum
pulang
Memberi dan Salam, pulang
membalas salam

1). Skenario Perbaikan Hari Ke-4 Siklus I


a. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
 Judul kegiatan : menyebutkan kata yang mempunyai suku kata awal
yang sama pada kartu kata
 Langkah-langkah perbaikan:
7. Guru menunjukkan beberapa kartu kata.
8. Guru membacakan kata yang terdapat pada kartu kata tersebut.
9. Guru memberikan penjelasan tentang suku kata awal
10. Guru memberi contoh menyebutkan suku kata awal yang
terdapat pada salah satu kartu kata.
11. Guru meminta anak mengambil satu kartu kata.
12. Guru meminta anak menyebutkan suku kata awal yang terdapat
pada salah satu kartu kata.
b. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : bermain mencari harta karun kartu kata “nama
anggota keluarga”.
 Langkah-langkah perbaikan
7. Guru menyiapkan kartu kata yang akan digunakan dan
merarapikan.
8. Guru menjelaskan aturan kegiatan bermain mencari harta
karun kartu kata nama anggota keluarga, yaitu anak diminta
mencari kartu kata yang tersembunyi sesuai dengan kata yang
disebutkan guru.
9. Guru membacakan kata yang terdapat pada kartu kata.
10. Guru memberi contoh cara bermain mencari harta karun kartu
kata.
11. Guru memintaanak melakukan permainan mencari harta
karun.
12. Guru memberikan reward dan umpan balik.
4. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
 Judul kegiatan : melengkapi kata yang belum sempurna “nama
anggota keluarga”
 Langkah-langkah perbaikan:
7. Guru memperlihatkan lima kartu kata.
8. Guru membacakan kata pada kartu kata.
9. Guru meminta anak memperhatikan tulisan pada setiap kartu
kata.
10. Guru membagikan lembar kerja pada anak.
11. Guru meminta anak untuk melengkapi kata yang terdapat
pada lembar kerja sesuai dengan kartu diperlihatkan guru.
12. Guru memberikan reward dan umpan balik.

5. Refleksi Hari ke-4 Siklus I


6. Bagaimanakah reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya
lakukan? Reaksi anak ketika saya melaksanakan proses
pengembanganbegitu antusias mencari harta karun kartu kata, karena
bagi mereka ini merupakan hai baru.
7. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelemahan
saya dalam kegiatan pengembangan ini adalah kesulitan menerapkan
aturan permainan kepada anak saat kegiatan berlangsung.
8. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan
pengembangan yang saya lakukan? Secara keseluruhan kelebihan saya
dalam kegiatan pengembangan ini adalah dapat membuat anak yang
pendiam menjadi lebih bersemangat dalam belajar dan bergaul dengan
cara memberikan kegiatan yang banyak dilakukan secara berkelompok
yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berkomunikasi
dengan temannya.
9. Hal-hal unik apa yang saya temui dalam kegiatan pengembangan? Hal
unik yang saya temui adalah anak-anak yang belum bisa membaca
berpura-pura bisa membaca dengan menebak-nebak jawabannya
padahal apa yang mereka jawab belum sesuai.
10. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang
akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya? Untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pengembangan berikutnya saya akan mempertahankan kelebihan yang
saya punya bahkan mungkin ditingkatkan. Saya akan memperbaiki
kelemahan yang saya punya, yaitu dengan cara menjelaskan secara
lebih terperinci lagi aturan-aturan dalam permainan yang saya akan
lakukan.
6. Hasil Pembelajaran Hari ke-4 Siklus I

Tabel 6
Hasil Pembelajaran RKH 4

Hari/tanggal Kegiatan Kreteria Jumlah


BSB MB BB anak
Kamis/ 16 Menyebutkan suku kata 10 2 1 13
April 2015 awal yang sama pada kartu
kata
Bermain mencari harta 7 2 4 13
karun kartu kata “ nama
anggota keluarga”
Melengkapi kata yang 8 3 2 13
belum sempurna ”nama
anggota keluarga”
Keterangan :
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB : Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
Hasil pembelajaran pada hari ke-4 menunjukkan bahwa 7 anak
berkembang sangat baik, 2 anak mulai berkembang dan 4 anak belum
berkembang pada kegiatan bermain mencari harta karun kartu kata.
Dalam menyebutkan huruf awal kata yang yang sama 10 anak
berkembang sangat baik dan pada kegiatan melengkapi kata yang belum
sempurna ada 8 anak berkembang sangat baik.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II


Pelaksanaan siklus kedua dilakukan selama lima hari pertemuan yang di rancang
melalui Rencan Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).
Kegiatan dimulai dari hari Senin Tanggal 22 september 2014 sampai Hari Jum’at
Tanggal 26 September 2014, pelaksanaan dilakukan sama dengan pelaksanaan
siklus kedua namun berbeda pada kegiatan pembelajaran. Skenario dan catatan
lapangan kegiatan pembelajaran ditiap-tiap hari dengan waktu kegiatan disetiap
hari terdiri dari kegiatan pembuka, inti dan penutup.

Tabel 7
Rencana Kegiatan Mingguan dan Harian Siklus II
Waktu Kegiatan Alat/ bahan

Kegiatan yang dilaksanakan, diharapkan dalam hasil pembelajaran dari tiap-tiap


rencana kegiatan hariannya dan terlihat pada tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8
Hasil Pembelajaran Kegiatan Harian Siklus II

Hari/ kegiatan kriteria Jumlah anak


tanggal
BSB MB BB

Keterangan:
BSB = Berkembang Sangat Baik
MB = Mulai Berkebang
BB = Belum Berkembang

C. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan II


Hasil pembelajaran pada siklus I yang dilaksanakan selama 5 hari dimulai hari
senin…………. sampai hari jum’at………. menunjukan bahwa dari kegiatan inti
selama 5 hari tersebut terlihat adanya peningkatan kemampuan bahasa dengan
menggunakan media/ metode/ kegiatan Berbagai Media Gambar

Tabel 9
Hasil Pembelajaran Siklus I

No Nama anak Kegiatan hari ke- Jumlah Skor


1 2 3 4 5 skor dalam %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
BSB
MB
BB
Nilai Skor
3 : BSB = Berkembang sangat Baik
2 : MB = Mulai Berkembang
1 : BB = Belum Berkembang
Kegiatan :
Hari ke-1 :
Hari ke-2 :
Hari ke-3 :
Hari ke-4 :
Hari ke-5 :

Gambar 2 menunjukkan hasil pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di siklus I


Gambar 2
Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I
6

3 Series 1
Series 3

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Tabel 10
Hasil Pembelajara Siklus II
Kegiatan hari ke-
No Nama anak 1 2 3 4 5 Jumlah Skor
skor dalam %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
BSB
MB
BB
Nilai skor
3 : BSB = Berkebang Sangat Baik
2 : MB = Mulai Berkembang
1 : BB = Belum Berkembang
Kegiatan:
Hari ke-1:
Hari ke-2:
Hari ke-3:
Hari ke-4 :
Hari ke-5:

Gambar 2
Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus I

Tabel 11 menunjukkan hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus
II

Tabel 11
Hasil pembelajaran siklus I dan siklus II
No Nama anak Siklus I Siklus II
Jumlah skor Skor Jumlah skor Skor
dalam % dalam %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Gambar 4
Hasil Pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II

Keterangan:
BSB : Berkembang Sangat Baik
MB :Mulai Berkembang
BB : Belum Berkembang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan
Bahasa Anak Kelompok B Melalui Berbagai Media Gambar di TK Islam
Teratai Hijau Curug” yang dilaksanakan melalui dua siklus telah
menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan aspek menerima bahasa sebelum diberi tindakan hanya
25% anak yang berkembang sangat baik, dengan diadakannya
pembelajaran dengan metode berbagai media gambar maka
perkembangan bahasa kelompok B di TK Islam Teratai Hijau Curug
mengalami peningkatan, dimana peningkatan tersebut terjadi secara
bertahap. Pada siklus I dari 25% anak yang berkembang sangat baik
dalam berbahasa menjadi 58% pada siklus ke-II. Dengan demikian
maka terlihat adanya peningkatan sebesar 33% dari kegiatan perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus.
2. Anak-anak kelompok B TK Islam Teratai Hijau Curug sudah lebih
mudah diajak berkomunikasi, dapat menyampaikan pendapatnya dan
mampu menerima bahsa sebagai sumber informasi melalui metode
berbagai media gambar.
Berdasarkan pengamatan siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa metode
berbagai media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak
didik kelompok B di TK Islam Teratai Hijau Curug.

B. Saran
1. Bagi pendidik
a. Sebagai pendidik harus mampu merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program pembelajaran. Ketiga kegiatan itu sangat
penting dan erat hubungannya. Perencanaan pembelajaran
didasarkan pada pelaksanaan dan evaluasi sebelumnya,
pelaksanaan program berdasarkan perencanaan dan pelaksanaan
program. Evaluasi berguna untukmenentukan langkah
pembelajaran berikutnya, terutama jika ditemukan masalah maka
akan segera bisa melakukan tindakan.
b. Guru/pendidik didalam melakukan kegiatan hendaknya memilih
metode dan media yang sesuai dengan perkembangan anak agar
menarik dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan baik.
c. Metode berbagai media gambar telah terbuktidapat digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan pengembangan bahasa anak
kelompok B di TK Islam Teratai Hijau Curug, yang sebelumnya
perkembangan bahasa anak masih belum dapat mencapai indikator
keberhasilan.
d. Pendidik diharapkan mampu mengembangkan media pembelajaran
sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak
terutama untuk mencari dan menemukan metode-metode baru
yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan.

2. Bagi orang tua


a. Agar orang tua mengetahui tingkat perkembangan anak dalam
mengembangkan kemampun bahasa yang dimiki oleh anak.
b. Agar orang tua dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
menuangkan ide-idenya melalui media berbagai gambar, sehingga
anak dapat mengembangkan perkembangan bahasanya dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Agus F. Tanyong dll. “Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta”. PT. Gramedia
widiasarana indonesia
Arikunto, suharsimi. 2002. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”.
Bandung : Renesko Cipta.
Arikunto, Suharsini. 2007. Manajemen Pendidikan. Bandung Rineka cipta.
Azies, F. Dan A. Chaedar Alwasilah, H. 1996. “Pengajaran Bahasa Komunikatif teori
dan Praktek”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Daryanto, 2010. “Media Pembelajaran; Cetakan I, Bandung; Satu Nusa”.
Depdiknas, 2001. “Aplikasi dan Aplikasi Pendidikan”. Bandung: Imperial Bakti
Utama.
Dhien Nurbiana, dkk. 2008. “Metode Pengembangan Bahasa”. Jakarta: Erlangga.
Syamsu LN. 2004, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
E.Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Santrock, W. John. 2007. “Perkembangan Anak”. Jakarta : Erlangga.
Solehudin,M. 2000. “Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah”. Bandung : FIP UPI.
Sugiarti, Titik. 2007.”Motivasi belajar”. Jakarta : Cerdas Pustaka.
Sujiono, Yulianti Nuraini, dkk. 2007 “Metode Pemgembangan Kognitif”. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Yeyenpristina.blogspot.in/2013/05/Metode Pembelajaran Yang Dapat Membangun
Pengetahuan Anak Usia Dini.
Daftar Riwayat Hidup

I. Daftar Pribadi
Nama Lengkap : Sri Susilowati
Nama Panggilan : Sri
Tempat,TanggalLahir : Ngawi, 29 Juni 1982
Alamat : Kp. Sindangkarsa Rt 05/ Rw 01
Ds. Sukamaju Baru
Tapos- Depok
No. tlp : 081319214540/ 08976965780
E-mail : susilowati.sri29@gmail.com
Status : Menikah
Nama suami : Ahmad
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Hobby : Menulis

II. Daftar Pendidikan


SI Tahun 2015(Mahasiswa STKIP Suluh Bangsa Semester 7 Akhir)
Tamatan SMA/ Paket C Tahun 2007, di Fathul Khoir
Tamatan SMP Tahun 2000, di MTS Fiesabilil Muttaqien
Tamatan SD Tahun 1996, di SDN Kedungputri IV

III. Riwayat Pekerjaan


Dari Tahun 2000 s/d Tahun 2002 di PT. Singamip Jaya Electronic
( Empat Bulan ) Tahun 2004 di PT Raja Brana

Karya Prestasi
-
IV.Diklat/ Seminar/ Workshop

Pelatihan, Guru PAUD Se- Kecamatan Tapos

Tema: “ Konsep Bermain Kreatif Pada Anak Usia Dini” Tapos, 29 Oktober
2011
Penyelenggara: PKK Kecamatan Tapos– Depok

Anda mungkin juga menyukai