Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadiya Tri Noor Aina

Nim : 2114140247
Prodi : Akuntansi Syariah
Matkul : pengauditan

• •Ceritakan tugas, fungsi, dan perbedaan dari IAI dan IAPI?

Tugas IAI:
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) memiliki beberapa tugas utama, antara lain:

1. Mengatur dan mengembangkan praktik akuntansi: IAI bertanggung jawab untuk mengatur dan
mengembangkan praktik akuntansi di Indonesia. Mereka mengeluarkan standar akuntansi yang
harus diikuti oleh para akuntan dalam menyusun laporan keuangan.

2. Mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK): IAI mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan
yang mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas di Indonesia. SAK ini menjadi
acuan bagi para akuntan dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya.

3. Membuat Kode Etik Profesi Akuntan: IAI menerbitkan Kode Etik Profesi Akuntan yang mengatur
perilaku dan integritas para akuntan dalam menjalankan tugas mereka. Kode Etik ini menetapkan
prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh para akuntan untuk menjaga profesionalisme dan
kepercayaan publik.

Tugas IAPI:
IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) memiliki tugas-tugas berikut:

1. Mengatur dan mengembangkan praktik akuntan publik: IAPI bertanggung jawab untuk mengatur
dan mengembangkan praktik akuntan publik di Indonesia. Mereka menetapkan standar dan
prosedur yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam menjalankan tugas mereka.

2. Mengeluarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP): IAPI mengeluarkan Standar Profesional
Akuntan Publik yang mengatur pelaksanaan jasa-jasa akuntan publik, termasuk audit, asuransi, dan
jasa konsultasi. SPAP ini menjadi acuan bagi akuntan publik dalam menjalankan tugas mereka
dengan profesional dan akurat.

3. Menjaga integritas dan kualitas akuntan publik: IAPI bertanggung jawab untuk menjaga integritas
dan kualitas akuntan publik di Indonesia. Mereka melakukan pengawasan dan pengendalian mutu
terhadap praktik akuntan publik untuk memastikan bahwa standar profesional dan etika akuntan
publik dijaga dengan baik.

Fungsi IAI:
1. Mengatur dan mengembangkan praktik akuntansi di Indonesia.
2. Mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang menjadi acuan dalam penyusunan laporan
keuangan.
3. Menerbitkan Kode Etik Profesi Akuntan yang mengatur perilaku dan integritas para akuntan.
4. Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi para akuntan.
5. Menjalin kerja sama dengan lembaga dan organisasi terkait untuk memajukan profesi akuntansi.

Fungsi IAPI:
1. Mengatur dan mengembangkan praktik akuntan publik di Indonesia.
2. Mengeluarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang mengatur pelaksanaan jasa-jasa
akuntan publik, seperti audit dan konsultasi.
3. Menjaga integritas dan kualitas akuntan publik melalui pengawasan dan pengendalian mutu.
4. Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi akuntan publik.
5. Menjalin kerja sama dengan pihak terkait, seperti pemerintah dan lembaga lainnya, untuk
memperkuat peran akuntan publik dalam menjaga kepentingan publik.

Perbedaan antara IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dan IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) terletak
pada fokus dan tujuan organisasi, serta peran yang dimainkan dalam profesi akuntansi di Indonesia.

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)


IAI adalah organisasi yang mewadahi para akuntan yang berpraktik di Indonesia. Fokus utama IAI
adalah mengembangkan dan mempromosikan profesi akuntansi di Indonesia. IAI juga bertanggung
jawab untuk mengeluarkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Mereka menamakan etika
profesi akuntan sebagai Kode Etik Akuntan Indonesia.

IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia)


IAPI adalah organisasi yang mewadahi akuntan publik di Indonesia. Peran utama IAPI adalah
mengatur dan mengawasi praktik akuntan publik di Indonesia serta melindungi kepentingan publik
dalam hal akuntansi dan audit. Mereka menamakan etika profesi akuntan publik sebagai Kode Etik
Profesi Akuntan Publik.

Dalam hal perbedaan kode etik, IAI dan IAPI memiliki perbedaan dalam penggunaan nama kode etik.
IAI menamakan etika profesi akuntan sebagai Kode Etik Akuntan Indonesia, sementara IAPI
menamainya dengan Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Namun, secara umum, tujuan dari kedua
organisasi ini adalah untuk memastikan integritas, profesionalisme, dan etika dalam praktik
akuntansi di Indonesia.

Harap dicatat bahwa informasi di atas didasarkan pada hasil pencarian dan bukan dari sumber resmi
organisasi tersebut. Untuk informasi yang lebih rinci dan akurat, disarankan untuk mengacu
langsung pada sumber resmi dari IAI dan IAPI.

• Sebutkan dan ceritakan secara singkat 4 KAP besar dunia?

Big 4 mengacu pada empat perusahaan akuntansi dan audit terbesar di dunia. Perusahaan-
perusahaan ini adalah PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte),
Ernst & Young (E&Y) dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).

Mereka adalah perusahaan akuntan publik bersertifikat (CPA) yang menangani sebagian
besar audit perusahaan AS dengan saham yang diperdagangkan secara publik. Selain audit
dan akuntansi, perusahaan-perusahaan ini juga menyediakan layanan berikut:

• Assurance
• Konsultasi manajemen
• Perpajakan
• Aktuaria
• Penasehat
• Layanan hukum
• Keuangan perusahaan

KAP yang satu ini bisa masuk big 4 karena kesuksesannya dalam

mencetak revenue atau penghasilan yang cukup besar. PricewaterhouseCoopers atau

PwC menjadi salah satu kantor akuntan publik terbesar di dunia dengan

jumlah revenue mencapai 41,3 miliar dolar AS atau Rp580 triliun. Perusahaan ini merupakan

hasil merger dua entitas usaha Price Waterhouse dan Coopers & Lybrand. Kedua usaha yang

bergabung tahun 1998 ini kemudian berubah nama menjadi PricewaterhouseCoopers. PwC

punya jaringan yang tersebar di 158 negara di dunia. Kantor akuntan publik ini berkantor

pusat di London, Inggris. Di Indonesia, PwC masuk lewat kerja sama dengan KAP

Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan tahun 1990. Saat itu, PwC masih bernama Price

Waterhouse, sedangkan KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan masih bernama KAP Drs.

Hadi Sutanto & Rekan.

Deloitte Pada 2018, Deloitte mencatatkan revenue sekitar 43,2 miliar dolar AS atau Rp607

triliun. Deloitte Touche Tohmatsu Limited atau Deloitte bisa dibilang menjadi salah satu

penyedia jasa akuntansi yang cukup tua di dunia. Berdiri pada 1845 di London, Inggris,

William Welch Deloitte merupakan sosok di balik berdirinya kantor akuntan ini. Dalam

perjalanannya, Deloitte berubah nama menjadi Deloitte Touche Tohmatsu. Nama ini berasal

dari penggabungan dua usaha, yaitu Touche Ross dan Deloitte Haskins & Sells. Nama

Tohmatsu diperoleh dari Tohmatsu Aoki & Co yang mergerdengan Touche Ross tahun 1975.

Di Indonesia, jasa-jasa Deloitte diwakili beberapa entitas. Mulai dari Satrio Bing Eny &

Rekan, Deloitte Touche Solutions, PT Deloitte Konsultan Indonesia, KJPP Lauw & Rekan,

Hermawan Juniarto & Partners, dan PT Deloitte Consulting.


Selanjutnya adalah kantor akuntan publik asal Inggris bernama Ernst & Young atau EY yang

memiliki revenue mencapai 34,8 miliar dolar AS atau Rp489 triliun. Sama seperti PwC, Ernst

& Young merupakan hasil merger sejumlah entitas usaha, yaitu Ernst & Whinney

dengan Arthur Young. Merger yang terjadi pada 1989 membuahkan nama Ernst & Young. Di

Indonesia, Ernst & Young atau EY bermitra dengan Kantor Akuntan Publik (KAP)

Purwantono, Suherman dan Surja.

Perusahaan terakhir pada daftar ini adalah KPMG. Kantor akuntan publik yang memiliki

kantor pusat di Belanda ini diketahui memperoleh penghasilan atau revenue sebesar 29

miliar dolar AS atau Rp407 triliun.

KAP ini merupakan hasil merger antara Peat Marwick International dan Klynveld Main

Goerdeler. Sejak merger pada 1 Januari 1987, KAP ini kemudian dikenal dengan nama

KPMG. Di Indonesia, KPMG diwakili beberapa entitas usaha, mulai dari Siddharta Widjaja &

Rekan, KPMG Advisory Indonesia, hingga KPMG Siddharta Advisory.

Anda mungkin juga menyukai