Visit www.DeepL.com/pro
JURNAL HOLISTICS, Volume for more
11, Nomor 2, Desember 2019,information.
p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Sri Gustiani
srigustiani@polsri.ac.id
Politeknik Negeri Sriwjaya
ABSTRAK: Pertumbuhan penelitian pendidikan sebagai salah satu penelitian ilmiah telah sampai pada tahap
di mana p a r a peneliti di bidang ini melakukan penelitian untuk menghasilkan model untuk praktik
pendidikan yang lebih baik. Salah satu desain model yang paling menonjol adalah Metode Penelitian dan
Pengembangan (R&D) oleh Borg & Gall (1983), namun demikian, penggunaan metode ini secara luas
menimbulkan pertanyaan apakah ini adalah satu-satunya metode yang tepat dalam penelitian pendidikan.
Makalah ini bertujuan untuk membahas secara mendalam tentang metode R&D dalam beberapa penelitian
pendidikan dengan membandingkan langkah-langkah yang disederhanakan dan karakteristik dalam penelitian
tersebut. Makalah ini juga memberikan beberapa alternatif desain model untuk penelitian pendidikan yang
penggunaan dan implementasinya disesuaikan dengan konteks penelitian dan karakteristik peneliti.
Kata kunci: Penelitian pendidikan, desain model, metode penelitian dan pengembangan
Penelitian ilmiah dilakukan untuk menguji, merevisi, atau bahkan menemukan teori-teori
ilmiah. Penelitian ilmiah berorientasi untuk menemukan kondisi yang lebih handal dari
teori-teori itu sendiri dan diterapkan pada semua cabang ilmu pengetahuan termasuk
pendidikan. Penelitian pendidikan dilakukan dalam kaitannya dengan bidang pendidikan
yang di dalamnya terdapat teori-teori dari disiplin ilmu lain terlepas dari metodologi,
prinsip, dan konsepnya (Yates, 2004). Penelitian dalam bidang pendidikan umumnya
dilakukan untuk menguji, memodifikasi, atau mengembangkan informasi baru yang
berkaitan dengan fenomena fundamental dalam pendidikan, yang juga dikenal dengan
istilah pendekatan dasar dan praktik dalam pendidikan atau pendekatan terapan. Lodico,
Spaulding, & Voegtle (2010) dalam bukunya menyebutkan bahwa pendekatan dasar
adalah penelitian akademik, yang menurut mereka bertujuan untuk mencari kebenaran atau
mengembangkan teori pendidikan. Sementara itu, pendekatan terapan disebutkan sebagai
penelitian kontraktual yang berfokus pada pencarian solusi untuk masalah pendidikan
melalui praktik. Secara khusus, dalam pendekatan terapan atau penelitian kontraktual, para
peneliti dapat merancang dan/atau menguji suatu produk atau model untuk menjelaskan
masalah pendidikan yang ada.
Para peneliti di bidang pendidikan menerapkan metode penelitian dan pengembangan
(R&D) dari Borg & Gall (1983) sebagai metode untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk pendidikan mereka. Bahkan, metode ini telah banyak digunakan oleh para praktisi
pendidikan dan pendidik dalam merancang model produk pendidikan mereka (Gay, 1991).
Oleh karena itu, metode R&D ini menjadi pertanyaan apakah metode R&D oleh Borg &
Gall (1983) merupakan satu-satunya desain model dalam penelitian pendidikan. Oleh
karena itu, makalah ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi Metode R&D sebagai desain
model dalam penelitian pendidikan serta menawarkan beberapa alternatif desain model
untuk produk pendidikan.
12
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun 1960-an, metode R&D (juga ditulis sebagai R+D dan R'n'D), alias Research
and Technological Development (RTD) di Eropa, menjadi pendekatan yang dominan di
bidang pengembangan
13
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
dalam teknologi dan investasi dalam bisnis. Hal ini mengacu pada kegiatan inovasi oleh
lembaga atau perusahaan untuk mengembangkan atau meningkatkan produk atau layanan
yang ada. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pemahaman manusia dalam rangka
meningkatkan masyarakat secara keseluruhan. Kegiatannya bervariasi dan berbeda antara
satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Namun, terlepas dari perbedaannya, metode
ini mendapatkan perhatian dari bidang lain karena sifatnya yang linier dan menjadi model
baku untuk inovasi.
Kemudian, pada tahun 1980-an, metode ini diciptakan oleh Borg dan Gall sebagai
desain model untuk penelitian pendidikan. Metode ini diterapkan dalam proses
pengembangan dan validasi produk pendidikan (Borg & Gall, 1983). Metode ini juga
berkaitan dengan pengembangan penelitian yang berorientasi pada produk yang digunakan
dalam pendidikan (Borg & Gall, 2003) dan peningkatan kualitas pendidikan yang terkait
dengan program evaluasi dalam domain pendidikan (Gall, Fall & Borg, 2007). Selain itu,
Gay (1992) juga berpendapat bahwa R&D tidak hanya untuk mengevaluasi teori-teori
dalam pendidikan, tetapi terutama untuk mengembangkan produk yang efektif untuk
program-program sekolah luar biasa seperti materi dan media pembelajaran.
Dalam bukunya, Borg & Gall (1983:775) mengusulkan sepuluh langkah dalam melakukan
Metode R&D. Langkah-langkah tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut.
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Penelitian dimulai dengan mempelajari literatur terkait, analisis kebutuhan, dan persiapan
kerangka kerja.
2.Perencanaan
Hal ini mencakup merumuskan keterampilan dan keahlian mengenai masalah penelitian,
merumuskan tujuan dari setiap tahap, dan merancang langkah-langkah penelitian dan
studi kelayakan yang diperlukan.
3.Mengembangkan Bentuk Awal Produk
Pada langkah ini, produk pendidikan awal, ada yang menamakannya sebagai 'produk uji
coba', dikembangkan dengan mempersiapkan dan mengevaluasi komponen pendukung,
serta pedoman dan manualnya.
4. Pengujian Lapangan Awal
Produk awal diuji dalam skala terbatas kepada beberapa pihak terpilih (3-4 orang)
melalui wawancara, kuesioner, atau observasi untuk mendapatkan dan menganalisis data
untuk langkah selanjutnya.
5.Merevisi Produk Utama
Produk awal/uji coba direvisi dengan menggunakan data yang diperoleh pada langkah
keempat. Revisi mungkin dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada hasil uji coba
produk. Revisi siap untuk pengujian yang lebih luas.
6.Pengujian Lapangan Utama
Langkah ini juga disebut pengujian utama di mana produk pendidikan yang telah
direvisi diuji dalam skala yang lebih luas kepada banyak pihak (5-15). Data biasanya
dikumpulkan dengan metode kualitatif. Beberapa produk perlu dilakukan dalam desain
penelitian eksperimental untuk mendapatkan umpan balik/data yang tepat untuk langkah
selanjutnya.
14
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Mengemba
Penelitian ngkan
dan Pendahulua
Perenca Bentuk n
Pengumpula naan Awal Pengujian
n Informasi
Produk Lapangan
Merevisi
Merevisi Bidang Operasional
Utama Utama Produk
Pengujian
Produk Pengujian Operasional
Lapangan
Menyebarluas
Merevisi Final kan
Produk dan
Implementasi
15
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
16
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Buchori, Setyosari, model pembelajaran 4 langkah: merevisi desain; uji coba penggunaan;
Dasna, & Ulfa pembangunan karakter merevisi produk; dan produksi massal.
(2016) dengan menggunakan
pembelajaran yang
ditingkatkan
Daulay & Zaman model tutorial online 6 langkah: mengumpulkan informasi, merancang
(2012) melalui FAQ produk; mengembangkan produk awal;
aplikasi pendahuluan
pengujian; merevisi; pengujian lapangan.
Divayana, Adiarta, & evaluasi program 5 langkah: penelitian dan pengumpulan informasi;
Abadi (2003) komputer perencanaan; pengembangan desain; pengujian
lapangan awal; dan revisi produk awal.
Febriana (2016) pedagogis 3 langkah: studi pendahuluan; pengembangan; dan
materi untuk siswa- validasi
guru
Hidayah, Ramli, & teknik pemodelan 3 langkah: studi pendahuluan melalui literatur dan
Hanafi (2018) untuk meningkatkan kebutuhan; perencanaan pengembangan produk,
kehidupan siswa dan
persiapan dan pengembangan teknik pemodelan
prototipe
Putri & Wardoyo perangkat 8 langkah: analisis kebutuhan; pengembangan
(2017) pembelajaran desain perangkat pembelajaran akuntansi
akuntansi keuangan; validasi; revisi produk I; uji coba
lapangan terbatas; produk
revisi II; uji coba lapangan; produk akhir.
Rofii, Murtadho, & modul menulis 4 langkah: penelitian pendahuluan; pengembangan
Rahmat (2018) model
perencanaan; validasi; evaluasi dan revisi; dan
implementasi model
Rosnawati, Model penilaian 5 langkah: studi pendahuluan; mengembangkan
Kartowagiran & formatif untuk berpikir desain; mengembangkan produk dan validasi
Jailani (2015) kritis dalam produk; uji coba lapangan; dan diseminasi/
belajar matematika diseminasi
implementasi.
Suharso (2012) sebuah model 4 langkah: perencanaan sistem; pengembangan
pembelajaran aplikasi program; pengujian; dan evaluasi
menggunakan
Augmented
Reality
Utomo, Muslimin, materi 5 langkah: analisis produk; pengembangan produk;
& Darsikin (2015) pembelajaran validasi dan revisi oleh ahli; uji coba terbatas; dan
interaktif produk akhir.
menggunakan
multimedia
pendekatan
17
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
18
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
KERANGKA TEORI
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Borg dan Gall (1983) telah
mengusulkan sepuluh langkah dalam Metode R&D. Pada kenyataannya, ada beberapa ahli
19
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
20
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Metode R&D juga merupakan usulan dari penelitian Hoge, Tondora, & Marelli
(2005). Para ahli ini mengusulkan tujuh langkah dalam mengembangkan model dan setiap
langkah saling terkait satu sama lain.
1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama ini meliputi perencanaan tujuan model, analisis instrumen, pelaksana,
dan waktu.
2. Memperoleh Dukungan Sponsor
Hal ini mengacu pada ketersediaan dana dan tenaga ahli yang akan dilibatkan dalam
penelitian dan pengembangan model.
3. Mengembangkan dan Menerapkan Rencana Komunikasi dan Edukasi
Langkah ini mengembangkan komunikasi kepada calon pihak lain yang akan terlibat
dalam mengelola dan merencanakan literatur tentang model yang diusulkan melalui teori
dan model sebelumnya yang terkait.
4. Merencanakan Metodologi
Metodologi penelitian dibawa ke model dalam langkah ini.
5. Mengidentifikasi dan Membuat Model
Pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi komponen, prosedur, dan tujuan
akhir.
6. Menerapkan Model
Hal ini dimaksudkan untuk menguji model sesuai dengan kebutuhan.
7. Mengevaluasi dan Memperbarui Model
Hasil dari langkah 6 memutuskan apakah model yang dihasilkan dapat diterapkan atau
tidak. Data tersebut mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan model, di mana
kelemahan tersebut akan diperbaiki untuk produk akhir.
Dalam artikelnya, Fotis & Mentzas (2006) mengembangkan Metode R&D untuk
mengembangkan model kompetensi dalam sembilan langkah berikut.
1. Pembentukan Tim Sistem Model (CST)
Tim ini terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab secara holistik dalam proses
pembuatan desain model. Mereka bertanggung jawab untuk menetapkan dan
menentukan aktivitas dan proses dalam mendesain model.
2. Identifikasi Metrik Kinerja dan Sampel Validasi
Langkah ini menentukan skala untuk tingkat pekerjaan penanggung jawab atasan,
menengah dan terbatas dalam mengerjakan model.
3. Pengembangan Daftar Kebutuhan Sementara
Pada langkah ini, CST mengembangkan daftar kompetensi awal sebagai dasar untuk
membentuk model. Daftar yang baik dilakukan dengan mempertimbangkan pekerjaan
organisasi lain dan mengintegrasikannya dengan rencana strategi organisasi.
4. Definisi Model dan Indikator Proses
Tahap ini mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan komponen model untuk
membangunnya melalui diskusi kelompok atau survei lapangan.
21
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Model Plomp
Pada tahun 1997, Plomp mengajukan desain model dengan lima langkah. Model ini
kemudian dianggap lebih fleksibel oleh beberapa ahli karena setiap langkah dapat
disesuaikan dengan konteks penelitian dan karakteristik peneliti.
1. Investigasi
Langkah investigasi awal dilakukan dengan menganalisis masalah atau menganalisis
kebutuhan seperti mengumpulkan dan menganalisis informasi, mendefinisikan masalah,
dan menindaklanjuti proyek.
2. Merancang
Langkah perancangan bertujuan untuk merancang pemecahan masalah dalam mendesain
model berdasarkan hasil rencana kerja atau rencana tertulis yang nantinya akan
direalisasikan pada langkah realisasi (langkah 3).
3. Realisasi/Konstruksi
Langkah ini dilakukan melalui kegiatan produksi, seperti mengembangkan buku
pelajaran, membuat materi belajar mengajar, membuat model layanan untuk pelatihan
atau lokakarya.
4. Pengujian, Evaluasi, dan Revisi
Ketiga langkah tersebut dilakukan melalui proses pengumpulan, pengolahan dan analisis
informasi yang terkumpul secara sistematis. Hal ini dilakukan untuk memperoleh hasil
pemecahan masalah. Model yang dikembangkan diuji coba untuk mendapatkan data
sebagai bahan evaluasi, kemudian data tersebut dijadikan umpan balik untuk revisi
model.
5. Implementasi
Setelah selesai pada langkah keempat, model pada langkah ini diimplementasikan kepada
pengguna.
22
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Model Luther
Model Luther ini juga dikenal sebagai Multimedia Development Life Cycle (MDLC).
Siklus ini digunakan terutama dalam merancang produk multimedia dengan kualitas yang
tepat untuk proses pembelajaran. Saat ini, model ini telah diterapkan untuk menghasilkan
produk multimedia untuk pendidikan. Model ini mendesain sebuah model dalam enam
langkah.
1. Pembuahan
Langkah ini menentukan tujuan dan pengguna program produk. Hal ini mencerminkan
tujuan dan jenis organisasi yang ingin dicapai.
2. Merancang
Hal ini mengacu pada pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya,
tampilan, dan materi untuk program. Spesifikasi difokuskan pada langkah selanjutnya,
yaitu pengumpulan dan perakitan material. Langkah desain juga mencakup storyboard,
diagram Unified Modeling Language (UML), Use Case Diagram, Activity Diagram,
Sequence Diagram, flow diagram, dan Screen layout.
3. Mengumpulkan Bahan
Bahan-bahan tersebut dikumpulkan s e s u a i d e n g a n kebutuhan produk seperti
gambar clip art, foto, animasi. Semua itu dapat diperoleh secara gratis atau dengan
mendesain yang disesuaikan dengan desain.
4. Perakitan
Langkah pembuatan semua objek atau materi multimedia untuk aplikasi didasarkan pada
langkah perancangan, seperti storyboard, flowchart, dan/atau struktur navigasi.
5. Pengujian
Pengujian dilakukan setelah menyelesaikan tahap manufaktur (perakitan) dengan
menjalankan aplikasi/program produk untuk memeriksa keberadaan kesalahan.
6. Distribusi
23
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Pada langkah ini, aplikasi produk akan disimpan dalam media penyimpanan dan
didistribusikan kepada pengguna.
Langkah-langkah model Luther atau Multimedia Development Life Cycle (MDLC)
dapat d i l i h a t pada Gambar 3 berikut ini. Namun, model ini dalam implementasinya
dibandingkan dengan The Waterfall Model sebagai desain model lain untuk produk
multimedia. Namun, model yang terakhir ini hampir tidak ditemukan dalam penelitian
pendidikan (Sutopo, 2009).
KESIMPULAN
Karena linearitasnya dengan beberapa bidang pendidikan, Metode R&D oleh Borg &
Gall telah diterapkan dan diimplementasikan secara luas dalam penelitian pendidikan. Hal
ini sebagai desain model untuk praktik pendidikan di semua tingkat pendidikan. Kenyataan
bahwa kesepuluh langkahnya sering kali disederhanakan atau dimodifikasi oleh para
peneliti pendidikan dalam penelitian mereka, metode ini juga mengembangkan desain
model alternatif lainnya. Beberapa alternatif tersebut juga diimplementasikan dalam bidang
pendidikan, namun masih sedikit yang menjadi bahan referensi saja.
REFERENSI
Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983). Penelitian pendidikan: Sebuah pengantar. New York:
Longman.
Buchori, A., Setyosari, P., Dasna, I. W., & Ulfa, S. (2016). Pengembangan model
pembelajaran pendidikan karakter menggunakan mobile augmented reality pada
siswa sekolah dasar di Jawa Tengah. Jurnal Matematika Murni dan Terapan, 12(4),
24
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
3433-3444.
25
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Fotis, D., & Mentzas, G. (2006). Manajemen berbasis kompetensi: Sebuah tinjauan sistem
dan pendekatan. Manajemen Informasi & Keamanan Komputer, 14(1), 51-64.
Gall, M. D., Gall, P. J., & Borg, W. R. (2007). Penelitian pendidikan: Sebuah pengantar.
Boston: Pearson Education, Inc.
Gati, I., & Asher, I. (2001). Model PIC untuk pengambilan keputusan karier: Pra-
penyaringan, eksplorasi mendalam, dan pilihan. New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates, Penerbit Mahwah.
Gay, L. R. (1992). Kompetensi penelitian pendidikan untuk analisis dan aplikasi. New
Jersey: A Simon & Scuster Company Engliwood Cliffs.
Gay, L.R. (1991). Evaluasi dan pengukuran pendidikan: Kompetensi untuk analisis dan
aplikasi (2nd ed.).New York: Macmillan Publishing Company.
Hidayah, N., Ramli, M., & Hanafi, H. (2018). Teknik pemodelan Jawa Timur untuk
meningkatkan makna hidup siswa. Kemajuan dalam Penelitian Ilmu Sosial,
Pendidikan dan Humaniora, (269), 181-185, Konferensi Internasional ke-3 tentang
Manajemen dan Administrasi Pendidikan (Coema 2018)
Law, A.M., & Kelton, W.D. (1991). Pemodelan dan analisis simulasi. New York: Mc.
Graw Hill. Inc.
26
JURNAL HOLISTICS, Volume 11, Nomor 2, Desember 2019, p-ISSN 2085-4021 │e-ISSN 2657-1897
Lodico, M. G., Spaulding, D. T., & Voegtle, K. H. (2010). Metode dalam penelitian
pendidikan: dari teori ke praktik. Wiley. ISBN 978-0-470-58869-7, diambil pada 2
Desember 2019.
Rofii, A., Murtadho, F., & Rahmat, A. (2018). Model modul pembelajaran menulis
akademik berbasis kontekstual. TINJAUAN BAHASA INGGRIS: Jurnal Pendidikan
Bahasa Inggris 6(2), 51-60. P- ISSN 2301-7554, E-ISSN 2541-3643
Https://Journal.Uniku. Ac.Id/Index.Php/ERJEE
diambil pada tanggal 1 Desember 2019.
Rosnawati, R, &Kartowagiran B., & Jailani. (2015). Model asesmen formatif berpikir kritis
dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah pertama. Jurnal Penelitian
Dan Evaluasi Pendidikan, 1(2) 186-198). Diakses dari
Http://Journal.Uny.Ac.Id/Index.Php/Reid pada tanggal 1 Desember 2019.
Suharso, A., (2012). Model pembelajaran interaktif bangun ruang 3d berbasis augmented
reality.Solusi, 11(24). 2012
Utomo, L.A., Muslimin, & Darsikin. (2015). Pengembangan bahan ajar berbasis
multimedia pembelajaran interaktif model Borg and Gall materi listrik dinamis kelas
X SMA negeri 1 Marawola. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), 4(2), 10-16.
ISSN 2338 3240.
Yang, M. Y., You, M., Chen, F.C. (2005). Kompetensi dan kualifikasi untuk pekerjaan
desain industri: Implikasi untuk praktik desain, pendidikan, dan bimbingan karier
mahasiswa. Elsevier Ltd.
Yates, L. (2004). Seperti apa penelitian pendidikan yang baik: menempatkan lapangan dan
praktiknya. Melakukan Penelitian Pendidikan. Mcgraw-Hill International. ISBN 978-
0-335-21199-9.
27